You are on page 1of 22

PUISI

KONTEMPORER

Disusun oleh : 1. Ardi Kurniawan 2. Firmansyah A 3. M. Iqbal Bayu I 4. Mulyo satoto 5. Widyanto P

Kontemporer artinya kekinian atau modern, tidak terikat oleh aturan aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang (modern).Jadi, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang bebas dari kungkungan makna leksikal, sehingga deret kata atau kalimatnya sering tidak bermakna leksikal (makna kamus). Bahkan kadang kadang kata kata yang digunakan tidak ada didalam kamus ataupun ujaran. Sutarji Calzoum Bakhri adalah salah satu penyair yang menghasilkan karya karya puisi kontemporer yang dikenal sebagai puisi Kredo Sutarji.

PENGERTIAN PUISI KONTEMPORER

Puisi

kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri

CIRI-CIRI PUISI KONTEMPORER


Bentuknya

itu pasti tidak seperti puisi

biasa Pada umumnya bertemakan kritikan Maknanya sangat sulit ditangkap Sering kali mempermainkan kata didalamnya Puisi kontemporer seringkali kata-kata yang kurang memperhatikan bahasa, memakai kata-kata kasar, ejekan dan lain-lain

CIRI- CIRI PUISI KONTEMPORER


1. Tipografinya bebas, bisa berbentuk benda atau yang lainnya 2. Mengabaikan gramatika bahasa 3. Ada permainan kata 4. Menggunakan kata-kata yang lugas

PUISI KONTEMPORER
1. 2. 3. 4. 5.

6. 7.

Puisi Mbeling Puisi Tipografi Puisi yang menentang idiom-idiom Puisi yang membalik-balikan struktur kata Puisi yang banyak menggunakan simbol daripada kata-kata atau kalimat Puisi Konkret Puisi Mantra

PUISI MBELING
adalah Puisi ini memakai ungkapan yang blak-blakan, sederhana, tanpa menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa. Biasanya mrngungkapkan kritik pada kehidupan masyarakat, tetapi dengan cara yang lucu dan tak brusaha terlampau berat.

Contoh: SEBUAH PERINTAH Serbuuu.. Serbuuu.. Kota ini Dengan batu Sampai jadi debu Binasakan Semua Kecuali Mertuaku Yang dungu Dan lucu (Hardo Waluyo)

PUISI TIPOGRAFI

Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan gambaran visual dari puisi tersebut. Dalam puisi tipografi seorang penyair berusaha mengekspresikan gejolak hatinya dengan lebih menonjolkan lukisan bentuk dari puisinya di samping melalui kata-kata tentunya

PUISI YANG MENENTANG IDIOM-IDIOM

Puisi puisi semacam ini akan bersifat konvensional. Dengan menentang idiom konvensional maka puisi tersebut tidak lagi menghiraukan hubungan makna setiap kata, bahkan sering terjadi menjungkir balikkan hubungan makna tersebut

PUISI YANG MEMBALIK-BALIKKAN STRUKTUR


KATA

Puisi ini mterliha mempermainkan suku-suku kata . Sampai-sampai kata-kata itu menjadi tidak bermakna .Tetapi hal itu tidak lantas menghilangkan makna totalitas puisi tersebut . Bahkan terasa menjadi sangat konkret. Dengan deretan kata yang dibolak-balikan susunan suku katanya bila diteriakkan keras-keras seperti teriakan nelayan di zaman bahari dulu . Bunyi-bunyi yang muncul dari kata-kata tak bermakna itu mengangkat imajinasi kita untuk membayangkan situasi pada masa bahari dulu, di mana nenek moyang kita sangat akrab dengan lautan.

PUISI YANG BANYAK MENGGUNAKAN SYMBOL DARIPADA KATA KATA ATAU KALIMAT
Simaklah puisi Jeihan berikut ini

VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVV V VIVA PANCASILA

PUISI KONKRET

adalah puisi yang mementingkan bentuk garis / tipografi


Contoh Di Betul Kau pasti sedang menghitung berapa nasib lagi tinggal sebelum fajar terakhir kau tutup di kau maka ini lengkaplah sudah perhitungan

di luar akal dan anggan-anggan di dalam hati kita


tentang sesuatu yang tak bisa siapa pun menerangkan pada saat itu kau mungkin sedang betulkan

PUISI MANTRA
adalah puisi yang menggunakan kata kata yang digunakan berbentuk mantra
Contoh: Hai Tok Mambang Putih, Tok Mambang Hitam, Yang diam di hutan dan matahari, Melimpahkan sekalian alam asalnya pawing, Menyampaikan sekalian hajatku, Melakukan kehendakku, Assalamualaikum !

TRAGEDI WINKA & SIHKA kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka

winka winka shika sihka sihka sih ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku ( h. 18 )

Sajak tersebut hanya terdiri dua kata kawin dan kasih yang dipotong-potong menjadi suku kata-suku kata, juga dibalik menjadi winka dan sihka . Pada awalnya kata kawin masih penuh, artinya masih penuh kawin memberi konotasi begitu indahnya perkawinan. Orang yang hendak kawin mesti berangan-angan yang indah bahwa sesudah kawin akan hidup berbahagia, ada suami atau istri dan kemudian akan ada anak, hidup akan bahagia denga kasih saying anak, istri-suami. Tetapi, melalui perjalanan waktu kata kawin terpotong menjadi ka dan win, artinya tidak penuh lagi. Angan-angan perkawinan semula terpotong-potong, ternyata kenyataan setelah kawin berubah. Dalam perkawinan orang harus memberi nafkah, ada kewajiban-kewajiban. Ada anak yang harus dibiayai, bahkan sering terjadi pertengkaran suami-istri, harus membiayai makan, pakaian dan sekolah anak-anak . Ternyata perkawinan itu tidak seperti diharapkan yang penuh dengan kebahagiaan, segala berjalan lancar, tetapi penuh kesukaran. Terbalik artinya kawin jadi winka, kasih pun terpotong-potong menjadi ka dan sih yang kehilangan artinya menjadi : sih-sih-sih-sih-sih saja, bahkan istri atau suami menyeleweng terjadilah perceraian. Nah, terjadilah tragedi winka dan sihka, kembalikan dari angan-angan kawin dan kasih, yang pada mulanya diangankan akan penuh kebahagiaan.

MENGIDENTIFIKASI TEMA PUISI


KONTEMPORER
SAAT SEBELUM BERANGKAT
Karya : Sapadi Joko Damono

Mengapa kita masih bercakap Hari hampir gelap Menyekap beribu kata diantara karangan bunga Di ruang semakin maya, dunia purnama Sampai tak ada yang sempat bertanya Mengapa musim tiba-tiba reda Kita dimana, waktu seorang tertahan disini Di kuar pengiring jenazah menanti

BERJALAN DI BELAKANG JENAZAH


berjalan dibelakang jenazah angina pun reda jam mengerdip tak terduga betapa lekas siang menepi, melapangkan jalan dunia di samping pohon demi pohon menundukkan kepala jam mengambang di antaranya tak terduga begitu kosong waktu menghirupnya
SEHABIS MENGANTAR JENAZAH masih adakah yang akan kautanyakan tentang hal itu ! Hujan pun selesai sewaktu tertimbun sebuah dunia yang tak habis bercakap di bawah bunga-bunga mawar, musim yang senja

Dalam puisi Sapadi Joko Damono yang terdapat di puisi Dukamu Mu Abadi terdapat pertautan tema yang membicarakan tentang maut. Sapardi Joko telah membangkitkan kesadaran pembaca akan kematian dan selubung rahasia akan kematian itu sendiri

MEMAHAMI ISI DAN MAKSUD PUISI KONTEMPORER SOLITUDE


yang paling mawar yang paling duri yang paling sayap yang paling bumi yang paling pisau yang paling risau yang paling nancap yang paling dekap samping yang paling Kau! (1981:37)

yang paling mawar , artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . yang paling duri artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. yang paling dekap ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah Kau yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat Tuhan

You might also like