Professional Documents
Culture Documents
KONTEN JARDIKNAS
PEMANFAATAN
KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PEMBELAJARAN
Penulis:
2009
Text Box:
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN �����������������������������.. 3
3. Potensi TIK
.......................................................................... 13
Pembelajaran
...................................................................... 21
RANGKUMAN
............................................................................ 27
TUGAS
..................................................................................
..... 27
1. Pengantar
............................................................................ 28
Pembelajaran
...................................................................... 29
a. Umum
........................................................................... 37
b. Khusus
......................................................................... 38
Pembelajaran
...................................................................... 41
RANGKUMAN
............................................................................ 43
TUGAS
..................................................................................
..... 43
PENUTUP
..................................................................................
................................... 44
KEPUSTAKAAN
..................................................................................
......................... 46
Modul pelatihan ini berjudul �Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam
Pembelajaran�. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi
TIK untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di
dalam
modul ini adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK
dalam
pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan
TIK.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman
yang
sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan
peserta
pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen
TIK,
(3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5)
dampak
kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan
dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman
tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi
Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat
dipelajari
peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu
yang
tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi
pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan.
Perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit.
Oleh karena
itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang
perlu
didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka.
Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari
materi
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi
pelajaran
pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari
materi
pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Di dalam modul ini tersedia
beberapa soal
latihan dan hendaknya semua soal latihan ini dikerjakan oleh peserta. Dengan
mengerjakan
semua soal latihan yang ada diharapkan peserta akan dapat menilai sendiri tingkat
penguasaan atau pemahamannya terhadap modul ini. Keuntungan lainnya dari
mengerjakan
soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-bagian materi tertentu yang disajikan
di dalam
modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap
muka.
Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung
bertindak
sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat
Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk
digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok.
Hasil
diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap
akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada
akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar
dapat
dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.
Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang
PEMAHAMAN TENTANG
URAIAN MATERI
digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah
TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang
mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada
pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan
TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau
terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan
bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada
sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai
dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka.
Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru
sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat
atau sikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka
mengenai TIK itu sendiri.
Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama
sekali
juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah
menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,
bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA
pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh
pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar
atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi.
Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan,
tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.
Pengertian saya mengenai TIK adalah sebagai berikut:
..................................................................................
..................................
..................................................................................
..................................
..................................................................................
..................................
..................................................................................
..................................
..................................................................................
..................................
..................................................................................
..................................
Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di
atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan
TIK,
terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah,
sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan
mempelajari uraian berikut ini.
Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu
pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas
secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan,
alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui
pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan
lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya
merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (�know how�).
Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara
efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang
guru
yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap �know how� dalam membelajarkan
para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang
penerapan
teknologi dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama
jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai
fasilitator yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai
informasi
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping
itu,
para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap
suatu
kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang
demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya
di
bidang metode pembelajaran.
Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang
menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset
audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan
teknologi (dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah
efisiensi
dalam arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu
yang tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan
teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk
membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi
sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil
prestasi belajar para siswa.
Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di
atas,
maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah
melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para
siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih
lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah
disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini
hanya
berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada
kolom di bawah ini!
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
atau
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
..................................................................................
............................
sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum
sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak sepenuhnya salah karena sebagian para ahli
berpendapat bahwa TIK merupakan teknologi yang dibutuhkan untuk memproses
informasi; terutama penggunaan komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang
Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan
mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan
saja adalah �Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?�. Nah, dalam kaitan ini
(pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi
memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini
mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di
lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup
perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan
infrastruktur
yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila
dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman
mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated),
seperti
komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan
cetakan,
kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara
(sound slides), radio, dan TV.
Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK.
Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa
pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan
yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau
instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai
ditinggalkan)
dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA
dapatlah
dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini
hanya
akan difokuskan pada komputer dan internet.
cobalah ANDA tuliskan pada kolom berikut ini jenis-jenis TIK menurut pendapat
ANDA.
Tentunya ANDA masih ingat bukan mengenai jenis-jenis perangkat TIK sewaktu
mempelajari materi pelajaran yang telah dibahas pada bagian sebelumnya? Oleh
karena
itu, cobalah ingat kembali dan tuliskan! Tidak perlu merasa ragu dalam memberikan
jawaban. Seandainya ada jawaban yang belum benar, berarti ANDA telah belajar
mengenai jawaban yang benar.
..................................................................................
....................................
.............................
..................................................................................
....................................
.............................
..................................................................................
....................................
.............................
Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan? Mungkin saja beberapa di antara jawaban ANDA
adalah komputer (PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, dan
lain-lain.
Baguslah. Jawaban ANDA masih dapat dilengkapi dengan jenis perangkat TIK lainnya,
yaitu televisi, radio, dan handphone seperti yang disajikan berikut ini. Untuk
lebih
memantapkan pemahaman ANDA mengenai jenis-jenis perangkat TIK ini, cobalah
jelaskan fungsi masing-masing perangkat TIK yang disajikan di bawah ini.
Radial Diagram
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware
dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan
teknologi
yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh.
Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau
yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating
system
(OS), aplikasi, ataupun konten. Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh
software
OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini.
..................................................................................
.............................................
..................................................................................
.............................................
TIK
PC
Intranet
LCD
projector
Printer
Televisi
Telepon
Radio
Internet
Satu hal yang tampaknya sering terjadi sewaktu membeli satu unit komputer (PC)
atau
laptop adalah kesalahan persepsi, yaitu anggapan bahwa PC atau laptop tersebut
telah
lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya, PC atau laptop tidak dapat
digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi
adalah software yang harus dibayar lagi. Dalam kaitan ini, sebagai warga negara
yang
baik yang menghargai hak cipta (intellectual property rights), maka ANDA sebaiknya
Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita
harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal.
Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS
dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan.
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
..................................................................................
..........................................
3. Potensi TIK
TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas
dan
kuantitas pendidikan (http://www.unicttaskforce.org/). Dalam kaitan ini,
keberhasilan
untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan yang mengarah pada
peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat ditentukan
oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah
menyadari
bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi
belajar
siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai
hasil tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis,
membuat
inferensi, dan pemecahan masalah).
Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang
bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping
pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan
prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di
lingkungan sekolah. (http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/
te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat
mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu �Apakah peralatan komputer dan
fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang
diterima
sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan
pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?�.
Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan
dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK
secara
optimal bagi kepentingan kegiatan pembelajaran, (b) para guru juga tidak dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang pengembangan bahan-
bahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang telah
diadakan
sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra
yang
telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK
yang
tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau
pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam
membangun/ mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan).
mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa kemana untuk memperbaiki
fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk memperbaikinya.
Akhirnya,
yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu tetap tersimpan
dengan
baik.
TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas
pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi
TIK
yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut:
Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan
lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam
pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak
potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat
penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.
Potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah:
�����������������������....�������..
�����������������
�����������������������....�������..
�����������������
�����������������������....�������..
�����������������
�����������������������....�������..
�����������������
dst.
Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu
merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan,
cobalah bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini.
Melalui kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA
mengenai potensi TIK akan semakin luas dan mantap.
Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/
pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar
berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah
merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia
pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam
ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena
itu,
cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini.
Daftar Potensi TIK untuk Pendidikan/Pembelajaran
Meningkatkan efisiensi
Eksplorasi aktif
Individualisasi
Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah
bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat
pada
gambar di bawah ini.
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
10
REPUBLIK INDONESIA
WAHANA
TRANSFORMASI
6
5
I2
IICCTT SSEEBBAAGGAAII
GGUUDDAANNGG IILLMMUU
PPEENNGGEETTAAHHUUAANN
ICCTT SSEEBBAAGGAAII
AALLAATT BBAANNTTUU
PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN
IICCTT SSEEBBAAGGAAII
SSTTAANNDDAARR
KKOOMMPPEETTEENNSSII
IICCTT SSEEBBAAGGAAII
FFAASSIILLIITTAASS
PPEENNDDIIDDIIKKAANN
HANKAM
BUDAYA
SOSIAL
EKONOMI
POLITIK
IDEOLOGI
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN
SUMBER
DAYA
MANUSIA
FASILITAS
DAN
SARANA
PRASARANA
PROSES
BELAJAR
MENGAJAR
KONTEN
DAN
KURIKULUM
Fungsi-fungsi TIK yang BELUM berjalan di sekolah saya:
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
..................................................................................
...................................
.......................................................................
Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai
informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini.
Pertama-tama, dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu
pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan
yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan
pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.
Kedua, fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar
bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru
dengan siswa.
Komunitas
Perbandingan
Standar
Kompetensi
INTERNATIONAL
BENCHMARKING
AND STANDARD
Wahana
Pengembangan
Kurikulum
CURRICULUM
DEVELOPMENT
INFORMATION
SYSTEM
Pusat
Pengembangan
Materi Ajar
COURSE AND
CONTENT
RESOURCE
DEVELOPMENT
Jaringan
antar Institusi
Pendidikan
EDUCATION
INSTITUTION
NETWORK
Jaringan
Pakar
Beragam
Bidang Ilmu
COMMUNITY
OF INTEREST
NETWORK
Manajemen
Pengetahuan
KNOWLEDGE
MANAGEMENT
Referensi
Ilmu Pengetahu-
an Terkini
INTERNET
BASED CONTENT
Komunikasi
Guru-Siswa
TEACHER-
STUDENT
COMMUNICATION
SYSTEM
Manajemen
Kelas
Terpadu
INTEGRATED
COURSE
Kolaborasi
Kelompok Studi
WORKGROUP
SYSTEM
Alat Bantu
Interaksi
Guru-Siswa
Komunikasi
Antar Guru
INTER TEACHER
COMMUNICATION
Animasi
Peristiwa
EVENT
ANIMATION
Alat Peraga
Visual
MULTIMEDIA
VISUAL SYSTEM
Evaluasi
Kinerja
Siswa
Simulasi
Kasus
CASE
SIMULATION
Sumber
Referensi Ajar
KNOWLEDGE
SOURCE
STUDENT
EVALUATION
SYSTEM
Alat Bantu Siswa
Alat Bantu
Buku
Interaktif
INTERACTIVE
STORY BOOK
Media
Illustrasi
MULTIMEDIA
LEARNING
Latihan
Soal
COURSE
PRACTICING
Belajar
Mandiri
SELF LEARNING
SYSTEM
Ketiga, fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok
internet,
perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.
Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan
peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang
cara-cara
merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti
media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas.
Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam
kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang
demikian
ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang
disediakan
untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi
pelajaran kepada para siswanya.
Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para
siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai
konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak
mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media
OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan
jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah
memperlihatkan
bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam
Alat Ajar
Multi-Intelijensia
MULTIPLE
INTELLIGENT
LEARNING
DEVICES
Pojok
Internet
INTERNET
CORNER
Perpustakaan
Elektronik
ONLINE
LIBRARY
Kelas
Virtual
VIRTUAL
CLASS
Aplikasi
Multimedia
APPLICATION
Papan
Elektronik
Sekolah
SCHOOL
BULLETIIN
BOARD
Kelas
Jarak Jauh
VIDEO
CONFERENCING
Kelas Teater
Multimedia
THEATRE
Komunikasi
Kolaborasi
Kooperasi
SCHOOL
INTRANET
H
A
MULTIMEDIA C
MULTIMEDIA D
I
kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai
menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya.
Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,
ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam
mengelola
kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya
mendengarkan
uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga
memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan
guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,
dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk
pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M.
Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran
adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan
kapan saja,
(c) dari kertas ke �online� atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas
jaringan kerja, (e)
dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya,
mempunyai
pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.
Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah
meja
kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang,
pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu
orang
guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa.
Demikian
juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan
kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.
Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan
pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua
tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya tetapi telah bergeser
menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain.
sekarang ������������������������
sekarang �������������������������
sekarang �������������������������
Sekarang �������������������������
Sekarang ������������������������
Sekarang ������������������������
Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah,
bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara
mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru
yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang
mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK.
Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar
tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena
ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya.
b. Perubahan Paradigma pada Kurikulum
Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada
masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal
mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa
penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.
Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan
kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya
menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa
depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing.
Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya
sesuai dengan minat dan harapan mereka.
DARI
KE
teacher-centered instruction
student-centered instruction
single sense
multisensory stimulation
singlepath progression
multipath progression
single media
Multimedia
isolated work
collaborative work
information delivery
information exchange
passive learning
active/inquiry-based learning
factual thinking
critical thinking
reactive response
isolated
authentic
artificial context
real-world context
DARI
KE
teacher-centered instruction
student-centered instruction
Yakinkan diri ANDA bahwa dengan banyak berdiskusi berarti ANDA semakin terlatih
dalam melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang ada. Di sisi lain,
ANDA juga akan semakin termotivasi untuk menggali berbagai referensi yang
dibutuhkan. ANDA akan terus tertantang untuk meningkatkan akumulasi
pengetahuan dan rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri.
DARI
KE
life-long learning
ivory towers
competitive markets
single mode
multiple-mode
iissoollaatteedd iinnssttiittuuttiioonnss
ccooooppeerraattiinngg iinnssttiittuuttiioonnss
ssiinnggllee--uunniitt ccuurrrriiccuullaa
iinntteerr--uunniitt ccuurrrriiccuullaa
kknnoowwlleeddggee cceerrttiiffiiccaatteess
tteerrmm--oorriieenntteedd lleeaarrnniinngg
lliinneeaarr ccuurrrriiccuullaa
lleeaarrnniinngg ssppaacceess
RANGKUMAN
TUGAS
URAIAN MATERI
1. Pengantar
Pengalaman mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1
kiranya dapat ANDA terapkan pada Kegiatan Belajar-2. Pemahaman atau penguasaan
materi pelajaran yang dibahas pada Kegiatan Belajar-1 akan membantu ANDA untuk
memahami materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2. Materi
pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2 mencakup (a) pertimbangan
dalam
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, (b) langkah/prosedur pemanfaatan TIK untuk
pembelajaran, (c) model-model pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
Strategi mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada Kegiatan Belajar-1 tidak
berbeda halnya dengan mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-2, yaitu dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang dibahas pada
bagian
pertama, �pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran�. Manakala telah
memahami atau menguasai materi pelajaran bagian pertama ini, barulah ANDA
disarankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada bagian kedua
�langkah/ prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran�. Setelah ANDA berhasil
memahami materi pelajaran yang disajikan pada bagian kedua, barulah ANDA
diperkenankan untuk mempelajari bagian ketiga, yaitu tentang �model-model
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran�.
ini, maka kerjakanlah soal-soal yang disajikan pada bagian akhir dari modul ini.
Manakala seandainya masih menjumpai soal-soal yang belum dapat dipahami, maka
ANDA disarankan untuk mencatat dan kemudian membawanya untuk didiskusikan pada
kegiatan belajar tatap muka dengan nara sumber.
Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap melihat bukti
terlebih
dahulu ini masih relatif lebih mudah dimotivasi untuk berperanserta dalam
pemanfaatan
TIK untuk pembelajaran. Atau bahkan ada kemungkinan juga bahwa di antara Kepala
Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap demikian ini, telah
mempunyai
inisiatif sendiri untuk merencanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran/pelatihan.
Adanya �pressure� yang berupa kebijakan dari supra sistem dapat juga menjadi salah
satu pertimbangan bagi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK
dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, Kepala Sekolah tidak mau menanggung
resiko sebagai akibat dari tindakan yang tidak responsif atau tidak melaksanakan
kebijakan supra sistem. Kepala Sekolah akan berupaya sedapat mungkin untuk
menerapkan kebijakan yang ditetapkan oleh supra sistem. Dalam kaitan ini, tingkat
kesiapan sekolah akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penerapan kebijakan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Tingkat pemahaman mengenai potensi TIK dapat pula menjadi salah satu pertimbangan
yang medorong atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah dan guru yang telah
mempunyai pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan di bidang TIK tentunya akan
lebih termotivasi dan lebih siap untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan Kepala Sekolah dan guru yang tingkat
pemahaman yang sangat minim mengenai TIK. Setelah memiliki pemahaman yang baik
mengenai potensi TIK, maka pertimbangan lainnya adalah ketersediaan fasilitas dan
infrastruktur TIK serta dana operasional yang akan mendukung penerapan pemanfaatan
Pada kenyataannya, masih ada sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur
pelatihan yang masih belum termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan TIK untuk
kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA identifikasi apa yang
menjadi
pertimbangan mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan
belum termotivasi untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran mereka?
Apakah dikarenakan belum adanya: (a) pengetahuan dan keterampilan Kepala Sekolah
dan guru atau instruktur pelatihan mengenai TIK, (b) fasilitas dan infrastruktur
di bidang
TIK di sekolah atau lembaga pelatihan, dan (c) dana operasional untuk memanfaatkan
TIK?
satuan pendidikan atau pelatihan sangatlah ditentukan oleh tingkat pemahaman dan
sikap para guru serta dukungan Kepala Sekolah mengenai TIK. Keterbukaan pemikiran
di kalangan para guru dan Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran merupakan �pintu gerbang� untuk
mempercepat kemajuan di bidang pendidikan/pembelajaran. Pembaharuan, apapun jenis
dan sekecil apapun kadarnya, jika diperkenalkan kepada para Kepala Sekolah dan
guru
yang memiliki keterbukaaan pemikiran dan sikap, maka dapatlah dikatakan bahwa
pembaharuan akan dilaksanakan dengan penuh komitmen.
Nah sekarang, cobalah identifikasi dan tuliskan pada kolom di bawah ini (pada
butir b
dan seterusnya) apa saja yang menjadi faktor penyebab sebagian para Kepala Sekolah
dan guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran! Pengalaman ANDA
mengelola kegiatan pembelajaran selama ini akan sangat membantu mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK. Di
samping itu, upayakanlah agar ANDA tidak menilai apakah jawaban yang telah ANDA
tuliskan itu benar atau salah. Karena dengan cara yang demikian maka akan terbuka
peluang yang lebih besar untuk menggali lebih banyak jawaban. Kemudian,
diskusikanlah jawaban yang telah ANDA tuliskan, baik dengan sesama teman maupun
dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka diselenggarakan.
Menurut pemahaman saya, faktor-faktor penyebab sebagian Kepala
Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran adalah:
Nah, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa sekalipun para guru yang baru
menyelesaikan pendidikannya di lembaga pendidikan guru telah memiliki tingkat
pengetahuan/pemahaman tertentu tentang TIK, tetapi berdasarkan hasil penelitian,
pengetahuan mereka tentang �know how� atau kemampuan tekno-pedagogis yang
berkaitan dengan cara mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran yang
mereka kelola sehari-hari masih relatif rendah (Karsenti, 2005).
Sebagai tambahan wawasan, berikut ini diuraikan beberapa kecenderungan sikap guru
dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2005).
a. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai
Guru biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah
dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Tipe guru yang demikian ini
�cenderung tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru (termasuk pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran)�. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa dengan cara
mengajar yang lama saja, telah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang
menggembirakan atau bernilai baik. Mengandalkan pengalamannya yang telah
berhasil membawa para siswanya mencapai prestasi belajar yang menggembirakan,
maka tipe guru yang demikian ini akan cenderung memperlihatkan �sikap yang
resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan�.
Guru dengan kecenderungan sikap �tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru�
akan terlalu sulit untuk dipengaruhi atau diminta berperanserta dalam menerapkan
TIK dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi apabila pengalaman mengajarnya
telah membuktikan bahwa para siswa yang dibimbingnya selalu memperlihatkan
prestasi belajar yang menggembirakan. Pada umumnya, guru-guru senior yang telah
lama mengajar cenderung berpegang pada prinsip �pengalaman telah membuktikan�
sehingga sikapnya reisistan terhadap gagasan baru. Kalaupun sangat terpaksa, guru
yang bertipe demikian ini akan melaksanakan pembaharuan sekedarnya saja atau
sesuka hatinya.
Sikap guru yang �menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu� masih dinilai lebih
moderat dalam menyikapi gagasan pembaharuan dibandingkan dengan sikap guru
yang �tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru� atau �merasa puas dengan
hasil belajar yang telah dicapai siswa�. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan
terlebih
dahulu suatu model perintisan pemanfaatan TIK di beberapa sekolah yang guru-
gurunya mempunyai keterbukaan terhadap gagasan pembaharuan. Keberhasilan
penerapan pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah perintisan akan menjadi acuan bagi
beberapa sekolah yang ada di sekitarnya.
Guru yang pada dasarnya tidak berminat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran, tetapi karena ditugaskan oleh pimpinan, maka agar dinilai loyal
terhadap pimpinan, maka sang guru yang sekalipun dengan berat hati akan
melaksanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya,
iklim yang demikian ini tidak akan berlangsung lama. Akan selalu saja ada alasan
yang akan disampaikan sang guru apabila pimpinan sekolah sewaktu-waktu
mengetahui bahwa sang guru tidak melaksanakan pemanfaatan TIK secara
berkelanjutan dalam kegiatan pembelajarannya.
Pemanfaatan TIK yang diterapkan oleh guru yang bersikap �sekedar melaksanakan
tugas dari pimpinan� ini tidak akan membuahkan hasil sekalipun dipahami bersama
bahwa TIK dapat memberikan nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh apabila
memang TIK itu dimanfaatkan secara tepat (appropriate) dan dengan sungguh-
sungguh. Tetapi justru sebaliknya, bukan nilai tambah yang diperoleh apabila sang
guru hanya sekedar melaksanakan tugas pimpinan.
Seorang guru yang �suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)� biasanya akan
sangat berterima kasih apabila pimpinannya memintanya untuk melaksanakan suatu
gagasan yang baru, misalnya saja pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Sekalipun tanpa adanya permintaan dari pimpinan, biasanya sang guru yang �suka
mencoba hal-hal yang baru (responsif)� akan membawa gagasan baru yang
diperolehnya di luar ke dalam sekolah. Bisa saja terjadi bahwa sang guru tidak
menginformasikan penerapan gagasan pembaharuan yang telah dilaksanakannya di
kelas kepada pimpinan sekolah. Justru pimpinan sekolah yang justru kemungkinan
terkejut sewaktu ada pihak luar atau siswa yang bercerita bahwa sang guru telah
memperkenalkan gagasan baru kepada para siswa.
Sang guru akan merasakan adanya kepuasan di dalam dirinya apabila berhasil
memperkenalkan gagasan pembaharuan kepada para siswanya. Kepuasan sang
guru akan bertambah apabila para siswanya memperlihatkan hasil belajar yang
meningkat pula.
insentif atau biaya partisipasi. Kedua jenis bekal yang dalam hal ini disebut
sebagai
�pamrih�.
Selama dukungan yang bersifat substansi maupun yang bersifat finansial masih
berjalan, maka sang guru yang bersikap �melaksanakan hal-hal yang baru
berdasarkan pamrih� akan melaksanakan pemanfaatan TIK sebagaimana yang telah
didiskusikan. Namun, apabila dukungan substansi dan finansial telah berhenti dan
tindak lanjut kegiatan pemanfaatan TIK diserahkan kepada sekolah, maka
kecenderungan yang terjadi adalah bahwa sang guru juga berhenti memanfaatkan
TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pengelola sekolah juga kemungkinan akan
mengatakan bahwa tidak ada dana khusus untuk melanjutkan pelaksanaan
pemanfaan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatannya juga turut
segera berhenti. Sebaliknya dapat terjadi manakala pimpinan sekolah memang orang
yang bersikap positif dan terbuka terhadap pembaharuan.
Seorang guru cenderung tidak akan menolak apabila ditugaskan untuk turut serta
melaksanakan sesuatu gagasan pembaharuan misalnya pemanfaatan TIK sekalipun
mungkin dirinya tidak begitu yakin akan komitmen untuk penerapannya secara
berkelanjutan. Setidak-tidaknya, sang guru akan dilihat oleh para koleganya
sebagai
orang yang tidak ketinggalan. Yang penting di dalam pemikiran sang guru adalah
bahwa dirinya sudah mengikuti perkembangan atau kemajuan yang ada, terlepas
bagaimana porsi atau kadar keikut-sertaannya.
Guru yang bersikap �sekedar ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman�
ini
sebenarnya tidaklah sepenuh hati untuk melaksanakan pemanfaatan TIK sehingga
kalau dipertanyakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK,
maka sang guru akan melemparkannya kepada pimpinan sekolah. Dapat saja sang
guru berkata, �saya ini kan hanya sekedar melaksanakan apa adanya saja; yang tahu
sepenuhnya tentang pemanfaatan TIK ini adalah Kepala Sekolah.
Guru yang memang memiliki keterbukaan, baik dalam hal pemikiran maupun
sikapnya terhadap setiap gagasan pembaharuan (misalnya pemanfaatan TIK yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa), akan lebih mudah
tergugah untuk mempelajari dan memahami suatu gagasan pembaharuan. Dengan
kesediaan mempelajari suatu gagasan pembaharuan, maka guru akan memiliki
pemahaman yang jelas di bidang pemanfaatan TIK sebelum menerima dan
menerapkan gagasan.
Melalui pemahaman yang jelas, maka seorang guru tentunya akan lebih mudah
menerapkan gagasan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
Seandainya juga mengalami hambatan/kesulitan pada tahap penerapannya di dalam
kelas, ia tentunya tidak mudah menyerah; melainkan akan berupaya untuk mencari
solusinya, tidak hanya dengan sesama guru yang ada di sekolahnya tetapi juga
dengan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang relevan. Selain
responsif terhadap gagasan pembaharuan yang dalam hal ini berupa pemanfaatan
TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka sang guru akan selalu mengupayakan
adanya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.
4. Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
a. Umum
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat
pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%)
yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk
mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang
guru mengatakan �Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan
terhadap topik materi yang telah dibahas�, �Para siswa menggunakan internet untuk
mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka�, �Saya
menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam
kelas� (US Department of Education, 1999).
yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi mengenai TIK
dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan digunakan.
Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik dalam berbagai
situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman dalam pemanfaatan
teknologi (Panel on Educational Technology, 1997).
b. Khusus
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan
tentunya ANDA akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: (a)
merancang/mengemas materi pelajaran, (b) mempersiapkan strategi
pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar kerja siswa, dan (d) mempersiapkan
lembar penilaian hasil belajar siswa.
Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk
mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah
lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan
wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan
topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya,
hasil
finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh
semua anggota asosiasi.
Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus
terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan
dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka
kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan
diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada
para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar
yang dituntut untuk mereka lakukan.
Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam siap,
barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan dengan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Selama berlangsung kegiatan
pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap
materi pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu
dari materi pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan.
Sedangkan siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat
terhadap materi pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak
mengganggu siswa lainnya.
Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah
model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak
sepenuhnya. Masih terbuka peluang sekalipun dalam persentase yang kecil bagi siswa
untuk dapat berinteraksi secara tatap muka dengan guru. Secara singkat dapatlah
dikatakan bahwa hampir keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui
pemanfaatan TIK. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap
siswa
telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas
TIK
di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap
saat.
Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan
adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan
menjadi:
a. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
pemanfaatan TIK; hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru secara tatap muka. Artinya, guru memang merencanakan ada
kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan ada pula yang
diselenggarakan melalui pemanfaatan TIK.
b. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap
fasilitas TIK yang sama juga dapat dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran
sekolah,
serta fasilitas TIK juga tersedia di lingkungan sekitar siswa (siswa tidak akan
mengalami
kesulitan atau hambatan dalam memanfaatkan fasilitas TIK), maka model campuran
yang pertama dapat diterapkan guru.
Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para
siswanya karena berbagai sebab, seperti: konsep yang abstrak, obyek yang
berbahaya,
obyek yang tidak terlihat secara kasat mata, biaya yang sangat mahal untuk
menghadirkan
obyek bahasan ke dalam kelas. Berbagai keterbatasan guru dapat diatasi antara lain
dengan
pemanfaatan eknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran.
Gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat
berasal dari siapa saja. Yang sangat mendasar dan penting adalah sikap Kepala
Sekolah
dan guru yang kondusif terhadap pemanfaatan TIK. Pembaharuan dapat dimulai dari
yang
sangat kecil, seperti: guru yang memberikan tugas kepada para siswanya untuk
mencari
informasi tentang topik tertentu dari internet, memanfaatkan media kaset audio
dalam
kegiatan pembelajaran, guru mengembangkan komunikasi dengan para siswa melalui
email
atau short message services (SMS). Manakala kondisi yang kecil ini terus
ditingkatkan, tentu
pada akhirnya akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa
dan
efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan
perencanaan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemanfaatan TIK tidak hanya
bersifat �tempelan� atau kalau guru berhalangan hadir di dalam kelas karena
berbagai
alasan.
TUGAS
Bagian Penutup ini merupakan bagian akhir dari modul yang sedang ANDA pelajari
tentang
�Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran�. SUKSES
buat ANDA yang telah berhasil selesai mempelajari modul ini. Apabila sekarang
kepada
ANDA sebuah pertanyaan �Apa saja yang telah ANDA pahami setelah selesai
mempelajari
modul ini?�. Pertanyaan ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila
ANDA memang
benar-benar secara cermat mempelajari modul ini dan mengerjakan semua tugas atau
soal-
soal latihan yang diberikan. Namun seandainya ANDA sendiri masih merasa belum
sepenuhnya dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah, apakah tidak sebaiknya
ANDA mundur selangkah untuk mencoba mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari
modul ini yang belum ANDA pahami dengan baik.
Dengan mempelajari ulang materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini yang
memang
benar-benar belum ANDA pahami secara baik, janganlah sedikitpun ANDA merasa malu
atau merasa tidak enak (feel uneasy). Apabila ANDA memang sudah selesai
mempelajari
ulang bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang diuraikan di dalam modul
ini dan
akhirnya telah dapat memahaminya dengan baik, maka siapkanlah diri ANDA untuk
mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM) yang terdapat di bagian akhir modul ini. Dalam
mengerjakan TAM, usahakanlah untuk secara disiplin mengerjakannya sendiri
semaksimal
mungkin agar ANDA secara obyektif dapat menilai tingkat keberhasilan ANDA
menguasai
materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.
Apabila sudah selesai mengerjakan semua soal yang terdapat pada TAM, mintalah
Kunci
Jawaban TAM dari nara sumber pelatihan dan kemudian, periksalah hasil pekerjaan
ANDA.
Semoga ANDA berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM dengan benar.
Jika demikian halnya, SELAMAT dan SUKSES buat ANDA. Sebagai tindak lanjut,
gunakanlah pengalaman belajar atau cara-cara belajar yang telah ANDA terapkan
untuk
modul pelatihan lainnya.
Jika seandainya ternyata ANDA belum berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar
soal TAM, janganlah berkecil hati. Tip yang paling sederhana dan mudah adalah
�pelajarilah
kembali modul ini dengan lebih cermat�. Di samping itu, yakinkan juga diri ANDA
bahwa
ANDA pasti dapat memahami keseluruhan atau sebagian besar materi pelajaran yang
dibahas di dalam modul ini. Bagaimana? ANDA sudah siap bukan? Bagus! Selamat
belajar
dan Sukses!
KEPUSTAKAAN
Haddad, Wadi D. (2005). Technology and Teacher Education: Making the Connection.
Sumber:
http://www.techknowlogia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?IssueNumbe
r=18&FileType=PDF&ArticleID=434 (diakses tanggal 31 Mei 2005).
Karsenti, Thierry. (2005). From Blackboard to Mouse Pad: A Case Study of the
Effectiveness of E-Learning and Technology in Teacher Education Programs.
Sumber: http://www.Techknow
logia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?IssueNumber=18&FileType=PDF&A
rticleID= 446 (diakses tanggal 31 Mei 2005)
Nasional.
Means, B., Blando, J., Olson, K., Middleton, T., Morocco, C., Remz, A., & Zorfass,
J. (1993).
Using Technology to Support Education Reform. Washington, DC: U.S. Department
of Education. Sumber:http://www.ed.gov/pubs/EdReformStudies/TechReforms/ (diakses
tanggal 10 Juni 2005).
Pebruari 2009.
Websites: http://www.bergen.org/technology/defin.html
http://www.answers.com/topic/information-technology
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/te800.htm
http://www.bergen.org/technology/defin.html
http://www.e-dukasi.net
TES AKHIR MODUL
A. Petunjuk
1. Bacalah dengan cermat terlebih dahulu petunjuk tentang cara-cara mengerjakan
soal-soal TAM.
2. Bacalah sepintas keseluruhan soal TAM dan perhatikanlah soal-soal mana yang
menurut ANDA dapat dengan mudah ANDA jawab. Kemudian, bacalah secara
cermat setiap soal yang relatif mudah menurut ANDA dan kerjakanlah.
3. Apabila memang masih ada waktu, cobalah pahami soal yang sulit dan upayakan
untuk mengerjakannya.
4. Seandainya semua soal telah selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa kembali
hasil
pekerjaan ANDA. Jika ada yang menurut ANDA perlu diperbaiki, lakukanlah dengan
segera.
5. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar menurut ANDA, apakah
huruf A, B, C, atau D.
B. Soal-soal
1. Potret guru dalam kegiatan belajar-mengajar yang manakah berikut ini yang dapat
7. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA perlu dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran?
A. Potensi TIK yang dapat mengatasi keterbatasan saya (self-limitation) dalam
menyajikan materi pelajaran yang bersifat abstrak, berbahaya, tidak dapat dilihat
secara kasat mata.
B. Ketersediaan fasilitas/peralatan TIK di sekolah.
C. Adanya perintah kedinasan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
D. Tingkat pengetahuan dan kemampuan saya untuk memanfaatkan TIK bagi
kepentingan pembelajaran dan didukung ketersediaan fasilitas/peralatan TIK di
sekolah.
8. Sebagai guru, sikap yang bagaimanakah yang seyogianya dikembangkan guru dalam
menghadapi pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran?
A. Sikap yang selalu merasa puas dan bangga apabila dapat mengajarkan materi
pelajaran kepada para siswa saya dengan metode atau cara mengajar yang telah
saya pelajari sebelum menjadi guru. Saya meyakini bahwa metode atau cara
mengajar guru saya telah memungkinkan saya berhasil menyelesaikan
pendidikan sebagai guru sehingga menurut saya tidak perlu mempersulit diri
menggunakan cara-cara baru (inovatif).
B. Sikap yang merasa puas dan bangga akan potensi dan kemampuan yang telah
saya pelajari dan terapkan selama ini yang menghasilkan prestasi belajar para
siswa saya tidak mengecewakan sehingga tidak perlu menambah beban
pekerjaan dengan pemanfaatan TIK.
C. Sikap saya adalah berorientasi pada prestasi belajar para siswa. Jika dengan
cara-cara mengajar yang saya terapkan selama ini telah menghasilkan prestasi
belajar siswa mencapai nilai ketuntasan, maka saya tidak merasa perlu untuk
membebani diri saya dengan segala macam pembaharuan termasuk
pemanfaatan TIK.
D. Sikap yang senantiasa terbuka terhadap setiap gagasan pembaharuan dan
tergugah untuk melakukan kajiannya serta berupaya untuk menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran.
9. Sikap yang bagaimanakah menurut ANDA yang seyogianya diperlihatkan guru dalam
menghadapi pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran?
A. Sikap saya adalah �wait and see�. Perlu melihat bukti terlebih dahulu tentang
keberhasilan sekolah yang telah menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran.
B. Sikap saya adalah melakukan kajian terlebih dahulu dan barulah kemudian
mengujicobakannya.
C. Sikap saya adalah proaktif untuk mencari dan mendapatkan informasi tentang
berbagai gagasan pembaharuan serta berupaya untuk menerapkannya secara
bertahap dalam kegiatan pembelajaran.
D. Sikap saya adalah menunggu sampai ada instruksi dari Kepala Sekolah untuk
memulai penerapan pembaharuan termasuk pelaksanaan pemanfaatkan TIK
dalam kegiatan pembelajaran.
10. Bagaimanakah sebaiknya sikap ANDA sebagai guru dalam memanfaatkan TIK untuk
kegiatan pembelajaran?
A. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK untuk kegiatan pembelajaran apabila saya
merasa �tidak mood� masuk ke dalam kelas untuk mengajar secara tatap muka.
B. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK untuk kegiatan pembelajaran apabila saya
berhalangan datang ke sekolah untuk mengajar secara tatap muka di kelas.
C. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran apabila
memang ada instruksi dari Kepala Sekolah untuk melakukannya.
D. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu dengan merencanakan materi pelajaran yang akan saya sajikan melalui TIK
berdasarkan kurikulum dan jadwal pelajaran sekolah serta mempunyai komitmen
untuk memanfaatkannya sesuai dengan yang direncanakan.
11. Sebagai guru, bagaimana sebaiknya ANDA memperlakukan TIK dalam kegiatan
pembelajaran?
A. TIK hanya diperlukan apabila saya merasa tidak mempunyai kemampuan untuk
menyajikan atau menjelaskan materi pelajaran tertentu.
B. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena akan dapat
meningkatkan nama harum sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu dilengkapi
dengan fasilitas/perlatan TIK agar semakin banyak masyarakat yang tertarik
untuk menyekolahkan anaknya.
C. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena akan sangat
membantu mempermudah saya menyajikan materi pelajaran kepada para siswa.
D. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena menurut saya, TIK
dan guru akan dapat berbagi peran atau fungsi sebagai mitra yang sejajar dalam
membelajarkan para siswa. Konsekuensinya adalah bahwa akan lebih banyak
waktu saya yang tersita untuk merancang dan mengemas materi pembelajaran di
luar jam mengajar tetapi akan sangat membantu saya dalam mengelola waktu,
menyajikan materi pelajaran, dan memberikan bimbingan individual kepada siswa.
12. Menurut ANDA, apa saja yang menjadi dampak dari pemanfaatan TIK dalam
kegiatan pembelajaran?
A. Terjadinya pergeseran paradigma dalam berbagai komponen di bidang
pendidikan/ pembelajaran.
B. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa tetapi
hanya
sebagai salah satu sumber belajar saja.
C. Peserta didik (siswa) bukan lagi sebagai obyek yang harus disuapi sepenuhnya
oleh guru dalam membelajarkan mereka.
D. Pembelajaran tidak lagi berfokus pada guru tetapi telah bergeser menjadi
berfokus pada siswa (students-centered instruction).
13. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang memperlihatkan cakupan
terlengkap
dari pengertian TIK?
A. Perangkat keras dan perangkat lunak.
B. Kandungan isi dan infrastruktur.
C. Komputer dan internet.
D. Perangkat keras dan lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.
14. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
potensi
TIK?
A. Mendorong siswa belajar lebih mandiri.
B. Mengembangkan keterampilan komunikasi.
C. Membatasi kesempatan atau peluang untuk dapat belajar.
D. Meningkatkan kualitas belajar.
15. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang termasuk sebagai potensi
TIK?
A. Membuat siswa cenderung lebih malas mengikuti pelajaran.
B. Meningkatkan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran.
C. Menambah beban mengajar guru.
D. Menambah kesulitan guru untuk menyajikan materi pelajaran.
16. Manakah pernyataan tentang fungsi TIK yang paling lengkap di antara yang
berikut
ini?
A. TIK sebagai gudang pengetahuan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan,
dan standar kompetensi.
B. TIK sebagai referensi yang dapat diakses dari internet.
C. TIK sebagai jaringan tenaga ahli.
D. TIK sebagai perpustakaan digital (electronic library atau elib).
17. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA tidak termasuk
sebagai pergeseran paradigma di bidang pembelajaran?
A. Pembelajaran yang berfokus pada siswa (students-centered instruction).
B. Pembelajaran yang mengkondisikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar
bagi siswa.
C. Pembelajaran yang memposisikan guru sebagai fasilitator.
D. Pembelajaran yang memungkinkan para siswa senang belajar.
18. Jika masih ada sebagian guru yang belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan
pembelajaran, maka menurut ANDA sebagai guru, faktor-faktor apa saja yang
menjadi penyebabnya?
A. Guru yang terlalu membanggakan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
dirinya tanpa mau menyadari adanya keterbatasan pada dirinya.
B. Belum adanya kebijakan Kepala Sekolah yang mendukung pelaksanaan
pemanfaatan TIK.
C. Belum adanya SDM di sekolah yang mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan di bidang TIK.
D. Belum adanya dukungan dana operasional yang dianggarkan Kepala Sekolah
untuk pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
19. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
pergeseran paradigma tentang siswa?
A. Siswa tidak lagi diperlakukan sebagai individu yang perlu �dicekokin atau
disuapin� dengan berbagai pengetahuan.
B. Siswa tidak lagi diperlakukan sebagai obyek tetapi bergeser menjadi subyek
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Siswa diperlakukan sebagai pusat atau fokus dalam kegiatan pembelajaran
(students-centered instruction atau students-focused instruction).
D. Siswa diberikan perlakuan yang seragam oleh gurunya.
20. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai
pergeseran paradigma tentang guru?
A. Guru merupakan salah satu di antara berbagai sumber belajar yang dapat
diakses oleh para siswanya.
B. Guru tidak harus menyajikan sendiri semua materi pelajaran yang ditentukan di
dalam kurikulum tetapi dapat berbagi dengan sumber belajar lainnya.
C. Guru merupakan orang yang merasa serba tahu semuanya di dalam kelas.
D. Guru tidak lagi mendominasi (memonopoli) seluruh waktu yang dialokasikan
untuk kegiatan belajar di kelas tetapi lebih cenderung memfasilitasi
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
KUNCI TES AKHIR MODUL
1. D 11. D
2. B 12. A
3. C 13. D
4. C. 14. C
5. D 15. B
6. D 16. A
7. D 17. B
8. D 18. A
9. C 19. D
10. D 20. C
_______oooOooo_______