You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Bali Pulau Seribu Pura, ungkapan ataupun istilah ini bukanlah bualan semata. Di beberapa tempat di Bali terdapat beberapa tempat persembahyangan / pura yang sangat besar dan istimewa. Masing masing pura di Bali identik dengan sejarah terbentuknya masyarakat di daerah tersebut. Banyak kalangan spiritual menjadikan Bali sebagai salah satu tempat untuk berkunjung (tirta yatra), karena aura magis dari Bali itu sendiri (mungkin salah satunya disebabkan oleh pura pura yang ada disini). Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten / Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, Kabupaten Tabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 54 52 bujur timur dan 80 14 30 80 3007 lintang selatan. Topografi Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 2.276 m dpl, dengan rincian pada ketinggian 0 500 m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 15 %. Sedangkan pada ketinggian 500 1.000 m dpl merupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 40 %. Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 15 % dan 15 40 % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal. Berdasarkan potensi dan kondisi masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsi Makro Ekonomi sebagai landasan kebijakan dalam penyusunan Anggaran adalah tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tabanan. Tujuan yang ingin diwujudkan adalah semakin tumbuh kembangnya industri pedesaan yang berbasis pertanian sebagai media strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa (petani) dengan meningkatkan nilai tambah petani melalui industri penanganan dan pengolahan pasca panen diaharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1

Walaupun potensi yang dimilikinya adalah potensi agraris, namun potensi wisata yang dimiliki tidak kalah dengan potensi yang dimiliki oleh kabupaten lainnya di Bali. Banyak terdapat objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan. Objek-objek wisata itu tersebar di seluruh wilayah Tabanan, mulai dari ujung Barat, Timur, Selatan, maupun ujung Utaranya. Salah satu objek yang terkenal adalah objek wisata Tanah Lot. Dalam hubungannya dengan pariwisata, pura pura ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik asing maupun domestik. Tidak jarang mereka takjub menyaksikan budaya dan tata cara persembahyangan umat Hindu di Bali. Salah satu pura yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Tanah Lot. Pura Tanah Lot terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti Tanah di tengah lautan, kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik. Selain sebagai pusat spiritual bagi umat Hindu, pura Tanah Lot memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan pura-pura lainnya yang ada di Bali. Pura Tanah Lot sudah sejak lama terkenal karena keindahan pantainya. Selain itu, Pura Tanah Lot juga memiliki keistimewaan lain, seperti adanya ular suci. Mengingat keistimewaan-keistimewaan tersebut, maka penulis mengangkat topic Tanah Lot sebagai objek tulisan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang diungkapkan. 1. Dimanakah lokasi Pura Tanah Lot? 2. Bagaimanakah sejarah Pura Tanah Lot? 3. Apa sajakah keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot? 4. Bagaimana sistem pengelolaan Pura Tanah Lot? 5. Bagaimanakah dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disamapaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. 1. Untuk mengetahui lokasi Pura Tanah Lot. 2. Untuk mengetahui sejarah Pura Tanah Lot. 3. Untuk mengetahui keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot. 4. Untuk mengetahui sistem pengelolaan Pura Tanah Lot. 5. Untuk mengetahui dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar. 1.4 Manfaat Penulisan Secara praktis, makalah ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak. 1. bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mengenal lebih dekat mengenai objek wisata Pura Tanah Lot. 2. bagi pemerhati pariwisata, makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tolok ukur wisata Pura Tanah Lot. 3. bagi masyarakat, makalah ini bisa dijadikan bahan referensi sebelum mengunjungi Pura Tanah Lot. 1.5 Tinjauan Pustaka Pengertian Pura Istilah Pura dengan pengertian sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat Hindu khususnya di Bali, tampaknya berasal dari jaman yang tidak begitu tua.Pada mulanya istilah Pura yang berasal dari kata Sanskerta itu berarti kota atau benteng yang sekarang berubah arti menjadi tempat pemujaan Hyang Widhi.Sebelum dipergunakannya kata Pura untuk manamai tempat suci / tempat pemujaan dipergunakanlah kata Kahyangan atau Hyang. Pada jaman Bali Kuna dan merupakan data tertua kita temui di Bali, ada disebutkan di dalam prasasti Sukawana A I tahun 882M. Kata Hyang yang berarti tempat suci atau tempat yang berbubungan dengan Ketuhanan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Lokasi Pura Tanah Lot Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing. Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah
Gambar 2.1 Peta Tanah Lot

Lot ini merupakan bagian dari pura Dang

Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam. 2.2 Sejarah Pura Tanah Lot Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti Tanah di tengah lautan, kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri 4

di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik. Menurut masyarakat dibawa Bali, legenda Tanah Putra Lot Patih

berasal dari segumpal tanah yang oleh Gajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada
Gambar 2.2 Pura Tanah Lot

dari untuk

Kerajaan mengembara.

Majapahit putranya

memerintahkan

Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah. Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot yang artinya tanah di tengah laut. Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama dharma yatra. Di lombok beliau disebut tuan semeru atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa timur. Pada waktu beliau datang ke bali untuk menjalankan misinya pada abad ke 15, yang berkuasa pada saat itu adalah raja dalem waturenggong yang menyambut beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran dharma sampai ke pelosok-pelosok pulau bali dan banyak membangun tempattempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam ajaran-ajaran agama hindu.

Disebutkan pada saat beliau menjalankan dharma yatra di rambut siwi, beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut gili beo ( gili artinya batu karang, beo artinya burung) jadi itu adalah sebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah beliau membangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada dewa penguasa laut. Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaitu yang berada di desa beraban dimana desa tersebut di kepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut bendesa beraban sakti. Pada saat itu penduduk desa beraban menganut monotheisme. Dalam waktu singkat, ajaran dang hyang nirartha yaitu tentang agama hindu telah membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. Begitu pula sebagian kecil pengikut bendesa beraban mulai meninggalkannya, dan dia menyalahkan dang hyang nirartha atas hal tersebut. Kemudian dia mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk mengusir dang hyang nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh dang hyang nirartha, beliau melindungi diri dari serangan bendesa beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat beliau bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya di sekitar batukarang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian beliau memberi nama tengah lod yang berarti tanah di tengah lautan. Akhirnya bendesa beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spritual dari dang hyang nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran itu kepada para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut. Sebelum pergi, beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama ki baru gajah kepada bendesa beraba. Saat ini keris tersebut distanakan di puri kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dan diupacarai setiap hari raya kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergi menuju pura luhur pakendungan yang berlokasi 300 meter dari pura luhur tanah 6

lot. Upacara piodalan di pura tanah lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari buda wage langkir sesuai penanggalan kalender Bali. 2.3 Aturan Berkunjung Ke Pura Tanah Lot Seluruh pengunjung yang akan berkunjung ke obyek wisata tanah lot, dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan kunjungan, sebaiknya diperhatikan beberapa hal berikut ini.
a.

seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasan obyek wisata, harap membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.

b.

bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli untuk pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada pos checking tiket.

c.

tiket yang sudah dibeli sudah termasuk jaminan asuransi kecelakaan pengunjung dan parkir.

d.

seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkungan seluruh pura yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.

e.

ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan tertib, mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak mengganggu jalannya upacara ritual.

f.

kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dan tidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.

g.

kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatan dengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhatihati dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.

h.

kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertib membuang sampah.

i.

seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi, seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

j.

jika butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi staf operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information desk

2.4 Keistimewaan Tanah Lot Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yang ditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi. Di Pantai Tanah Lot ini, ketika memasuki pintu gapura, anda akan menjumpai sebuah suara muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisional menambah lengkap bahwa Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapi hidupnya kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi persembahan pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orangorang Bali sekitar Pantai Lot. Tridimensi gerak Pantai Tanah Lot memberikan makna tersendiri karena tidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati pantai-pantai yang lain di Bali. Tridimensi ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung ke Tanah Lot. Pantai Tanah Lot bisa saya sebut sebagai bagian dari wisata religi juga. Selain kita mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai, gelombang laut, di situ terbangun megah sebuah Pura yang berada di atas batu karang di pinggir pantai. Untuk sampai di Pura ini, perlu untuk menyeberangi air laut. Tidak terlalu masuk ke laut, tetapi jika pasang, kalau kita ingin mengunjungi Pura, maka kita terpaksa sedikit menceburkan diri dan di situ disediakan pegangan tali agar penyeberangan kita menjadi aman. Di situ kita disadarkan sakramen dan ritual umat Hindu menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis. Kalau 8

saya memaknai, bahwa perbedaan ritual dan cara-cara beribadah umat Hindu tidak saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi menyadarkan saya bahwa ketuhanan adalah budaya dan idealisme yang mengakar dalam kesatuan multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia dalam segala diktum humanisme. Simbol-simbol diciptakan untuk menjadi media metafora dan dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan, keselamatan, kematian dan sebagainya. Keistimewaan Pantai Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkait dengan ular suci (holy snake). Konon ular suci Tanah Lot diyakini memiliki sejarah antropologi mitologis yang menjadi penyangga dari ancaman di Pantai kejahatan Lot, dan kerusakan. Ular suci yang ada menurut informasi Beli Made Panji, adalah jenis ular laut yang dikenal
Gambar 2.3 Ular Suci

dengan

Bungarus

candidus dengan warna cincin

melingkar hitam dan putih. Ular ini menurut dia, adalah jenis ular berbisa nomer ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India, ular derik Australia. Kategorisasi ini sudah pernah diteliti oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia, UGM dan Udayana. Ular Suci, ini diyakini sebagai juru selamat Tanah Lot. Sebuah kisah, di saat ada seseorang yang berniat jahat di Tanah Lot, tiba-tiba ular ini datang menghampiri pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orangorang yang akan berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkum sebagai juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia jinak dan berdiam diri ketika berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan eksotik. Setiap pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang ular berbisa ini dengan tangan mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular ini. Ular ini tidak bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh pawangnya, anda bisa memegang ular suci ini. Bagi anda yang berniat memegang ini, pawang ular ini meminta uang 9

seikhlasnya, minimal seribu rupiah sebagai buah dari keinginan kita memegang ular ini. Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang para pengunjung yang ingin menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai jenis ular berbisa nomer tiga di dunia. Kepercayaan lain yang menambah unsur mitologis terhadap ular suci adalah dengan menyentuh dan mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoa agar keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajat tertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah, tergantung anda percaya atau tidak, tetapi menurut Made, itulah kenyataannya. Suatu kisah, ada seorang guru dari Yogyakarta yang sudah lama tidak mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lot dan mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalam waktu beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak. Selain itu, jika ada tanda-tanda alam atau bencana, ular laut ini menjadi pertanda dan isyarat bagi masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenali adalah jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul, biasanya berwarna merah, maka kemunculan ratu ular laut ini menjadi pertanda bahwa bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa memberi persembahan kepada dewa-dewa agar diberi keselamatan.Cerita ini menambah auro mitologis semakin menguat dan semakin membuktikan kesucian yang melegitimasi sebutan holy snake. Kepercayaan lain yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda berkunjung di pantai ini, ada dapat meminta air keramat yang diyakini bisa menambah wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil secukupnya, buat untuk mencuci muka anda, dan setelah itu menurut informasi dari bapak Made, setelah sampai di rumah, silahkan melihat wajah anda di cermin, niscaya perubahan wajah anda bisa saja kulit wajah anda akan nampak seperti kulit bayi, mulus, hilang kerutnya dan terpancar kembali muda. Begitulah, eksotisme pantai Lot berdinamika dengan akar-akar mitologis yang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal masyarakat di Tanah Lot. Anda boleh mempercayai atau sekedar menjadikan pengetahuan bahwa fakta antropologis Tanah Lot menandai hidupnya aktifitas dengan ragam budaya untuk

10

memahami dinamika kemanusiaan dan munculnya diversitas spiritualitas masyarakat akan menambah bobot kesadaran kita tentang multikulturalisme.

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti Tanah di tengah lautan, kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik. Menurut legenda masyarakat Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanah yang dibawa oleh Putra Patih Gajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada dari Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk mengembara. Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah. Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot yang artinya tanah di tengah laut. Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama dharma yatra. Di lombok 11

beliau disebut tuan semeru atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa timur. Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lot adalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yang ditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewa dan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi. Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakat Beraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memang karena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halangan terbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan. Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuah konsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru. Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan Sebuah asset yang sangat berharga bagi seluruh Masyarakat, Khususnya bagi masyarakat Desa Adat Beraban. Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot secara nyata berdampak Positif bagi perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasil kontribusi yang diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskan masyarakat dari segala bentuk iuran pembangunan desa. Bahkan juga dari penerimaan oleh desa ini sebagian juga di kontribusikan langsung kepada masyarakat yang diberikan kepada masing masing Kepala Keluarga. 3.2 Saran Tanah Lot sebagai salah satu aset budaya dan salah satu tujuan wisatawan sudah semestinya mendapat perhatian yang lebih baik dari pemerintah daerah. Banyak hal yang harus kita jaga dan lindungi bersama di Tanah Lot. Hal ini mengingat pentingnya keberadaan Tanah Lot sebagai salah satu pura yang memiliki kedudukan penting bagi umat Hindu Bali. Tentunya peran pemerintah 12

dan masyarakat sekitar memiliki andil yang sangat besar bagi pengelolaan Tanah Lot. Hal ini penting untuk menjaga kesucian Tanah Lot sebagai pusat spiritual umat Hindu.

DAFTAR PUSTAKA www.google.com/puratanahlot www.scribd.com/makalahpura www.wikipediaindonesia.com

13

You might also like