You are on page 1of 21

Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,

antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Jenis - Jenis Antena 1. Grid Antena Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan Gain 21 Db, sangat cocok digunakan untuk Antenna Wifi Anda. Bisa digunakan untuk Point to Point, atau Klien dari Akses Point anda. Sangat cocok digunakan untuk antenna Klien Rt-Rw Net anda sehingga bisa menekan biaya Investasi awal klien anda. Antena grid memiliki kekuatan sinyal hingga 24 dB, sementara antena parabolic hingga 18 dB. menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit.

. 2. Yagi Antena Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk batang. Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu: Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.

Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven.Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan 3.Omni Antena Fungsi utama antena wireless adalah memperluas area coverage, bukan untuk memperkuat sinyal, fungsi penguat sinyal adalah pada radio atau access point, jadi antena wifi hanya mempunyai kekuatan penguat pasif, kekuatan antena adalah pada pemfokusan gelombang radio, dan semakin besar dBi dari antenna maka semakin luas atau jauh area coverage yang bisa dijangkau. Umumnya kualitas dari antena dilihat dari kualitas dari bahan pembuatnya, semakin bagus kualitas elemen yang ada di dalam antenna, maka semakin jauh pula jangkauannya dan konon bahkan bisa mereduksi dari noise atau interferensi yang timbul di sekitarnya. Makanya umumnya semakin mahal harga antena wireless semakin jauh pula jangkauannya.

Ada berbagai type dari antena wifi, ada antena grid yang biasanya digunakan untuk mode station atau keperluan koneksi point to point, kemudian antena Omni yang biasanya digunakan sebagai antena transmitter atau hotspot, dan sebenarnya masih banyak lagi dari type antena, ada sectoral waveguide, sectoral array, panel, kentongan, wajan bolic dan lain-lain. Semua type antena yang anda pilih tergantung dari kebutuhannya.
4. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.

Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan. 5. Antena Parabolik

Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh dan Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu : 1. Directional 2. Omni Directional Fungsi Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. Karakter antenna Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan. Pola radiasi Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan. Gain Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan

radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel. Polarisasi Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan. Antena Directional Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish parabolic, yagi, dan antena sectoral. Antena Omni-Directional Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot. Type Antena 1. Antena Omnidirectional Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as donut shaped. Pola ini sering digambarkan sebagai donat berbentuk. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi. Pola radiasi dari antenna Omni 2. Antena Grid Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. 3. Antena Parabolik

Dipakai Gain-nya Pola Kelebihan

untuk bisa radiasi

jarak menengah antara 18 dari antenna

atau sampai antena

jarak 28

jauh dBi Parabolik parabola

Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. Signal quality dapat maksimum Kekurangan antenna

parabola

Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5 Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit 4. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan. Pola radiasi dari antena Sektoral

ANTENA HELICAL

Sebuah antena heliks adalah antena yang terdiri dari kawat melakukan luka dalam bentuk heliks sebuah. Dalam kebanyakan kasus, antena heliks sudah terpasang selama ground plane. Garis pakan dihubungkan antara bagian bawah heliks dan bidang tanah. Antena helix dapat beroperasi dalam satu dari dua mode utama: normal (selebaran) mode atau aksial (atau end-api) mode.

B: C: E: R: spacer / Reflector

Dukungan Kabel Mendukung untuk / Helix

Pusat, Coaxial, itu, Base,

S:

Elemen

Aerial

spiral

Dalam helix modus normal, dimensi heliks (diameter dan pitch) yang kecil dibandingkan dengan panjang gelombang. Antena bertindak sama ke dipol elektrik pendek atau monopole, dan pola radiasi, yang serupa dengan ini adalah antena omnidirectional, dengan radiasi maksimum pada sudut kanan terhadap sumbu helix. Radiasi terpolarisasi linier sejajar dengan sumbu helix.

Dalam modus heliks aksial, dimensi heliks adalah sebanding dengan panjang gelombang yang. Fungsi antena sebagai antena directional memancarkan sinar dari ujung helix itu, di sepanjang sumbu antena. Ia memancarkan gelombang radio sirkuler terpolarisasi

Memancar di 90 derajat dari sumbu helix desain ini efisien sebagai radiator dikurangi panjang praktis bila dibandingkan dengan operasi jenis lain seperti base-loaded, top-loaded atau pusat-load cambuk. Mereka biasanya digunakan untuk aplikasi di mana mengurangi ukuran merupakan faktor kritis operasional.

Ini sederhana dan praktis "Helicals" terutama dirancang untuk menggantikan antena sangat besar. mengurangi ukuran mereka oleh karenanya paling cocok untuk Mobile dan Portable frekuensi tinggi (HF) komunikasi dalam MHz 1 sampai 30 kisaran operasi MHz.

Biasanya luka dalam pola linear "spiroidal" (paralel konstan berubah spasi) memberikan radiasi seragam yang konsisten sebagai setara berukuran berkurang sehubungan dengan antena 1 / 4 gelombang standar. Konsep ini terbukti praktis dengan desain Australia. [rujukan?]

Efek dari jenis 'ukuran berkurang 1 / 4 gelombang' concertinaed adalah bahwa pencocokan impedansi berubah dari 50 ohms nominal antara 25 sampai 35 ohm impedansi dasar. Ini tampaknya tidak akan merugikan operasi atau sesuai dengan jalur transmisi 50 ohm normal, asalkan pakan menghubungkan adalah setara listrik dari gelombang 1 / 2 pada frekuensi operasi.

Antenna Sectoral

Antenna Sektoral kadang kala di sebut dengan Antenna Patch Panel pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan antenna omni. Biasanya digunakan untuk Access Point bagi sambungan Point-to-MultiPoint (P2MP). Umumnya antenna sektoral mempunyaipolarisasi vertikal, beberapa diantaranya juga mempunyaipolarisasi horizontal.

Antenna sektoral umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dariantenna omni sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8 km. Tingginya penguatan padaantenna sektoralpola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan. biasanya di kompensasi dengan lebar

Pada gambar di bawah di perlihatkan pola radiasi antenna sektoral. Secara umum radiasi antenna lebih banyak ke muka antenna, tidak banyak radiasi di belakang antenna sektoral. Radiasi potongan vertikal tidak berbeda jauh dengan antenna omni.

Antenna sektoral biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.

Tampak pada gambar adalah pola radiasi antenna A2.45LP14 di jual oleh YDI.COM dengan lebar beam 180 derajat. Baik pola radiasi horizontal & pola radiasi vertikal.

Antena Omnidirectional Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan kekuasaan seragam dalam satu pesawat, dengan kekuatan radiasi berkurang dengan sudut elevasi di atas atau di bawah pesawat, jatuh ke nol pada sumbu antena. Pola radiasi ini sering digambarkan sebagai "berbentuk donat". Antena Omnidirectional berorientasi vertikal secara luas digunakan untuk antena nondirectional di permukaan bumi karena mereka memancar sama di semua arah horizontal, sedangkan daya terpancar tetes off dengan sudut elevasi sehingga energi radio sedikit yang bertujuan ke langit atau turun ke bumi dan terbuang . Antena Omnidirectional banyak digunakan untuk antena penyiaran radio, dan pada perangkat mobile yang menggunakan radio seperti ponsel, radio FM, talkie-talkie, Wifi, telepon nirkabel, GPS serta BTS yang berkomunikasi dengan radio selular, seperti polisi dan taksi dispatcher dan komunikasi pesawat.

Jenis

Jenis-jenis antena gain rendah omnidirectional adalah antena cambuk, "Rubber Ducky", tanah pesawat

antena, berorientasi vertikal antena dipole, antena discone, radiator tiang dan antena loop horizontal (atau halo antena) (Kadang-kadang bahasa sehari-hari dikenal sebagai 'melingkar udara 'karena bentuknya).

Keuntungan antena omnidirectional Tinggi juga dapat dibangun. "Keuntungan yang lebih tinggi" dalam hal ini berarti bahwa antena memancarkan energi yang lebih sedikit pada sudut elevasi lebih tinggi dan lebih rendah dan lebih dalam arah horisontal.Keuntungan antena omnidirectional tinggi umumnya direalisasikan menggunakan array dipole kesegarisan. Array ini terdiri dari dipol setengah panjang gelombang dengan metode pergeseran fasa antara setiap elemen yang menjamin arus dalam setiap dipol dalam tahap. Colinear Coaxial atau antena COCO dialihkan menggunakan bagian koaksial untuk menghasilkan radiatiors setengah panjang gelombang di-fase. Sebuah Array Franklin menggunakan bagian setengah panjang gelombang pendek berbentuk U yang membatalkan radiasi di medan jauhuntuk membawa setiap bagian dipole setengah panjang gelombang ke tahap yang sama. Jenis antena omnidirectional keuntungan yang lebih tinggi adalah Colinear Coaxial (COCO) antena dan MIKROSTRIP Omnidirectional Antenna (OMA). Beberapa antena planar (dibangun dari printed circuit board) adalah antena omnidirectional. Vertikal terpolarisasi VHF-UHF antena biconical 170 - 1100 MHz dengan omni directional H-pesawat pola. Analisis

Antena omnidirectional hanya 3-dimensi adalah gain antena isotropik, bangunan teori yang berasal dari pola radiasi antena aktual dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan antena memperoleh kekuasaan dan sistem radio terpancar efektif.

ANTENA OMNI Antena Omni memiliki pola radiasi yang menyebar sama rata ke segala arah, sehingga cocok digunakan sebagai antena access point.

Jarak bagian bawah dekat connector coax adalah 1/2 panjang gelombang, jarak bagian tengah adalah 3/4 panjang gelombang, dan panjang bagian ujung (whip) sedikit lebih pendek dari 3/4 panjang gelombang, untuk mengurangi efek capacitance. Pada WiFi digunakan frekuensi 2.412MHz sampai dengan 2.484MHz, oleh karena itu, 1/2 panjang gelombang adalah 61mm, dan 3/4 panjang gelombang adalah 91.5mm.

Jika anda ingin memasukan antenna ini ke pralon diameter 20 mm, maka pastikan diameter coil yang digunakan sekitar 15 cm ... jangan mengikuti diameter 1 panjang gelombang seperti yang di gambar.

Antena parabola Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk

komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF darispektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.

Wajanbolic e-goen WARNING: Antenna wajanbolic e-goen sangat sensitif terhadap arah antenna, anda harus pelanpelan mengarahkan antenna ke base station supaya dapat sinyal maksimum.

Antenna

Wajan,

atau Wajanbolic

e-goen merupakan

terobosan

dalam Teknologi

RT/RW-

net. AntennaWajanbolic e-goen dapat menjadi client yang murah dalam sebuah RT/RW-net sehingga kita dapat ber Internet dengan murah. Internet murah bukan berarti mencuri bandwidth dan ber Internet gratis, seperti kebanyakan orang menyangka. Internet menjadi murah karena beban biaya di tanggung ramai-ramai oleh banyak mengguna di sebuah RT/RWdalam RT/RW-net

Pak Gunadi dan Wajanbolic e-goen Antenna Wajanbolic e-goen di kembangkan oleh Pak Gunadi (Pak Gun) atau lebih di kenal e-goen. Pak Gun berasal dari Jogyakarta alumni STEMBAYO. Informasi terakhir, beliau bekerja di Indosat menjadi salah seorang yang bertanggung jawab di Stasiun Bumi Indosat di Purwakarta. Sejak 2005-awal 2006, sosok e-goen dominan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan antenna wajan & antenna panci di Indonesia.Antenna wajan yang kemudian dikenal sebagai wajanbolic egoenmenjadi Internet murah Pak Gun aktif andalan di di utama bagi mereka dengan yang modal ingin membangunRT/RW-net atau Wireless Rp. dan 300-350.000 mengajarkan saja.

rumahnya mailing list

sekitar

indowli@yahoogroups.com

subscriber

indowli@yahoogroups.com teknik-teknik membuat antenna murah menggunakan wajan, kaleng, pipa pralon. Dengan peralatan yang sangat sederhana kita dapat membangun sambungan Wireless Internet yang cukup jauh untuk menjangkau wilayah lebih dari 2-4 km.

Collinear omni Antena ini sangat sederhana untuk dibuat, memerlukan hanya sepotong kawat, sebuah soket N dan pelat metal segi empat. Antena ini bisa digunakan baik dalam gedung atau di luar untuk sambungan jarak pendek point-to-multipoint. Pelat dibuatkan lubang yang dibor di tengah untuk tempat soket casis tipe N yang diletakan di tengah pelat. Kawat disolder ke pin pusat soket N dan mempunyai lilitan untuk memisahkan elemen tahapan yang aktif. Dua versi antena memungkinkan: sesuatu dengan dua tahapan elemen dan dua buah lilitan dan satu lagi dengan empat tahapan elemen dan empat lilitan. Untuk antenna yang pendek gain akan kecil sekitar 5 dBi, sedangkan antenna yang panjang dengan empat elemen akan mempunyai gain 7 sampai 9 dBi.

Jika anda mempunyai spektrum analyzer dengan tracking generator dan directional coupler, anda dapat memeriksa kurva dari daya yang di pantulkan oleh antenna. Gambar di bawah menunjukkan sebuah gambaran spektrum analyzer.

Jika anda bermaksud memakai antena ini di luar ruangan, anda akan perlu membuatnya tahan cuaca. Metode yang paling sederhana adalah menutup seluruh bagian dengan sepotong pipa PVC besar yang tertutup dengan penutupnya. Lubangi bagian bawah untuk coa, dan sekatlah antena tersebut secara rapat dengan silikon atau lem PVC.

Cantenna
Antena bumbung gelombang, yang kadang-kadang disebut Cantenna dari asal can antenna atau antenna kaleng, menggunakan kaleng sebagai bumbung gelombang dan sebuah kawat pendek yang disolder di konektor Nsebagai probe untuk peralihan dari kabel koaksial ke bumbung gelombang. Pembuatan antena ini sangat murah karena hanya menggunakan konektor, kaleng bekas makanan, jus dan sebagainya. Antena ini adalah antena pengarah, yang berguna untuk sambungan point-to-point dengan jarak pendek ke sedang. Antena ini juga dapat digunakan sebagai input untuk piringan atau kisi-kisi parabolik.

Tidak

semua

kaleng

dapat

digunakan

untuk

dibuat

sebagai

antena

karena

harus

memenuhi

ukuran

tertentu..

Nilai diameter D input yang dapat di terima adalah antara 0,60 dan 0,75 panjang gelombang di udara pada frekuensi yang diinginkan. Panjang gelombang frekuensi 2.44 GHz adalah 12,2 cm, oleh sebab itu diameter kaleng sebaiknya dalam wilayah 7,3 - 9,2 cm. Panjang kaleng L sebaiknya sedikitnya 0,75 G, di mana G adalah panjang gelombang pemandu dan diberi oleh:

G = -------------------------sqrt(1 ( / 1.706D)2)

Untuk D = 7,3 cm, kita membutuhkan sebuah kaleng berukuran sedikitnya 56,4 cm, sedangkan untuk D = 9,2 cm kita membutuhkan kaleng berukuran sedikitnya 14,8 cm. Secara umum semakin kecil diameternya, semakin panjang kaleng yang dibutuhkan. Untuk contoh yang kami berikan, kami akan memakai kaleng minyak berdiameter 8,3 cm dan mempunyai panjang sekitar 21 cm.

Probe untuk kabel koaksial untuk injeksi ke bumbung gelombang sebaiknya ditempatkan dengan jarak S dari dasar kaleng, dengan rumus yang diberi oleh: S = 0,25 G

Panjangnya harus 0,25 , yang pada 2,44 GHz adalah 3,05 cm.

Gain untuk antena akan sekitar 10 sampai 14 dBi, dengan beamwidth sekitar 60 derajat.

Antenna Kaleng USB WLAN

Judhi Prasetyo judhi@prasetyo.net, adalah seorang IT professional di Singapura. Membuat sendiri antenna yang sangat sederhana sekali dengan kaleng.

Bermodal sebuah USB WLAN dan sebuah kaleng. Kaleng di beri lubang agar antenna bawaan USB WLAN dapat di masukan ke dalam kaleng. Tampak pada gambar ada antenna kecil dari USB WLAN yang masuk ke lubang yang telah di sediakan di kaleng.

Dengan memasukan antenna kecil tersebut ke kaleng, semua sinyal radioyang di pancarkan menjadi mengarah ke satu arah sehingga kadang kala bisa mencapai jarak satu km. Beberapa diantara teman-teman memasang antenna kaleng ini di antenna parabola sehingga jarak bisa mencapai 4-5km.

Polarisasi Antenna
Sinyal gelombang elektromagnetik berpropagasi melalui udara dalam duapolarisasi, medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-field), yang saling tegak lurus 90 derajat satu sama lain. Polarisasi antenna relatif terhadapmedan listrik (E-field) dari antenna.

Jika E-field horizontal, maka antenna mempunyai polarisasi horizontal.

Jika E-field vertikal, maka antenna mempunyai polarisasi vertikal. Apapun polarisasi antenna yang anda pilih, semua antenna pada jaringanradio yang anda bangun harus mempunyai polarisasi yang sama Dengan tidak menggunakan polarisasi peduli antenna yang benar, tipe antenna yang sangat mungkin bagi kita digunakan. untuk:

Meningkatkan isolasi terhadap sinyal yang tidak di inginkan. Diskriminasi terhadap polarisasi silang / cross polarization (x-pol) sekitar 20-25 dB. Meredam interferensi. Mendefinisikan daerah layanan.

Antenna Sektoral

Antenna Semigrid Parabolic Dengan Polarisasi Horizontal Tampak pada gambar di samping adalah sebuah antenna sinyal sektoral. Antenna sektoral maupun antenna Karena wilayah omni biasanya layananantenna

memiliki polarisasi

vertikal. Antennaini

memancarkan

dengan polarisasi

vertikal.

sektoral dan antenna omni yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di Access Point yang dipasang di base stationuntuk sambungan Point-To-Multi-Point (P2MP). Oleh karena sangat logis untuk menggunakan antenna dengan polarisasi vertikal di sambungan P2MP. Walaupun pada hari ini cukup banyak antenna sektoral dan antenna omniyang mempunyai polarisasi horizontal. Pada gambar tampak sebuah antenna parabola dengan sebuah elemendipole di mukanya. Tampak antenna dipole kecil tersebut terletak pada possisi horizontal. Hal ini menyebabkan medan magnet (E-field) yang di bangkitkan ber-polarisasi horizontal. Biasanya

antenna

berpolarisasi

horizontal digunakan

pada

sambunga Point-To-Point (P2P).

You might also like