You are on page 1of 9

TEMA :

Momentum, Impuls dan Tumbukan


..

Tumbukan Tidak Lenting Satu Dimensi Pada Dua Buah Mobil Makalah ini disusun sebagai Tugas Matakuliah Pemrograman Komputer

Disusun Oleh: Fildza Khairum Nisa Susanti (M02110 ) (M0211072)

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2013

I. JUDUL II. TUJUAN :

: Tumbukan Tidak Lenting Satu Dimensi Pada Dua Buah Mobil

1. Dapat membuat program perhitungan kecepatan mobil setelah tumbukan, energy kinetic sebelum dan sesudah tumbukan tidak lenting satu dimensi pada dua buah mobil dengan menggunakan software MATLAB 2. Memahami dan mampu menggunakan beberapa perintah dalam menggunakan MATLAB III. DASAR TEORI 3.1 PENGERTIAN IMPULS DAN MOMENTUM LINEAR Impuls Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap benda yang menyebabkan perubahan momentum. Momentum Ukuran kesukaran untuk memberhentiikan suatu benda yang sedang bergerak. Makin sukar memberhentikannya, makin besar momentumnya. Momentum Disebabkan adanya impuls serta Besar dan arahnya = besar dan arah impuls Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut p = m .v atau P = m.v1 m.v0 Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda tersebut juga bertambah besar.

Jika Partikel dengan massa m bergerak sepanjang garis lurus, gaya F pada partikel dianggap tetap dengan arah sejajar gerak partikel jadi Jika kecepatan (v) partikel pada adalah Vo maka kecepatan pada waktu t adalah V = Vo + at ( V = Vo + at ) m Vm = Vo. m + M.at Vm = Vo.m + F.t m.V m.Vo = F.t Perubahan momentum linear = m.v m.Vo Impuls gaya = F.t Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel 3.2 KEKALAN MOMENTUM LINEAR Oleh karena masing-masing benda memberi gaya pada benda lainnya maka momentum masing-masing benda berubah. Dalam setiap selang waktu, perubahan vector momentum. Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1. Perubahan momentum pada partikel 1 : p1= F12 dt = Fr12 t Perubahan momentum pada partikel 2 : p2= F21 dt = Fr21 t Karena F21= - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1 = - p2 t =0

Momentum total sistem : P = p1+ p2 dan perubahan momentum total sistem :

P= p1 + p2 = 0 Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem. Catatan : selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek) sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal tersebut dapat diabaikan. 3.3 HUKUM KEKALAN MOMENTUM LINEAR Pada pokok bahasan Momentum dan Impuls, kita telah berkenalan dengan konsep

momentum serta pengaruh momentum benda pada peristiwa tumbukan. Pada kesempatan ini kita akan meninjau momentum benda ketika dua buah benda saling bertumbukan. Hukum Kekekalan Momentum Tidak peduli berapapun massa dan kecepatan benda yang saling bertumbukan, ternyata momentum total sebelum tumbukan = momentum total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila tidak ada gaya luar alias gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang bertumbukan. Jadi analisis kita hanya terbatas pada dua benda yang bertumbukan, tanpa ada pengaruh dari gaya luar . Perhatikan gambar di bawah ini.

Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas, maka secara matematis,hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan : Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2 Keterangan : m1 = massa benda 1,

m2 = massa benda 2, v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan, v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan, v= kecepatan benda 1 setelah tumbukan, v2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan Jika dinyatakan dalam momentum, maka : m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan, m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan, m1v1 = momentum benda 1 setelah tumbukan, m2v2 = momentum benda 2 setelah tumbukan 3.4 PENGERTIAN TUMBUKAN Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk : Macam tumbukan yaitu : Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1 Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain, misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e < 1. Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi e = 0.

Dimana e = 3.5 TUMBUKAN SATU DIMENSI Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama proses. Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik. Sedangkan bila tenaga kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. Dalam kondisi setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak bersama-sama, tumbukannya tidak elastik sempurna. Tumbukan elastik Dari kekekalan momentum : m v+mv=mv'+mv' Dari kekekalan tenaga kinetik : 1/2mv+1/2mv'=1/2mv+ 1/2mv' Dan diperoleh : v1 v2 = v2 - v1 Tumbukan tidak elastik Dari kekekalan momentum : m1v1+ m2v2= m1v1+ m2v2 Kekekalan tenaga mekanik tidak berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk). 3.6 MATLAB MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi numerik. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numerik dari proyek LINPACK dan EISPACK, namun sekarang merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc. MATLAB telah berkembang menjadi sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk melakukan tugas pengolahan

sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya. MATLAB juga berisi toolbox yang berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus . MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia tidak dapat melakukan tugas tertentu. 3.7 If-else If merupakan statemen control yang digunakan untuk mengevaluasi ekspresi logika dan mengekskusi kelompok statemen yang didasarkan pada nilai ekpresi. Penulisan control if else adalah sebagai berikut: If<ekspresi logika> statemen-statemen else if<ekspresi logika> statemen-statemen else<ekspresi logika> statemen-statemen end

IV. FLOWCHART/RANCANGAN PROGRAM

start

start

Proces s Input

Perhitungan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Momentum awal (pi) Momentum setelah tumbukan (pf) Kecepatan gabungan setelah tumbukan (vf) Energi Kinetik sebelum tumbukan (Eki) Energi Kinetik setelah tumbukan (Ekf) Koefisien restitusi (e)

Process Perhitungan Output

massa dan kecepatan m1 = m2 = v1 = v2 =

End
1. 2. 3. 4. 5. pi= m1*v1+m2*v2 Pf= (m1+m2)*vf Vf=pi/(m1+m2) Eki=1/2*m1*v1^2+1/2*m2*v2^2 Ekf=1/2*(m1+m2)*v2^2

6. e=

1. 2. 3. 4. 5. 6.

pi= pf= vf= Eki= Ekf= e=

End V. LISTTING PROGRAM

7.

You might also like