You are on page 1of 10

BAB II.

METODE KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja/Magang dilaksanakan di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia yang terletak di Jl. Sampangan No. 1 Muncar Banyuwangi jawa Timur. Kuliah Kerja/Magang ini dilaksanakan pada tanggal 01 Juli s/d 03 Agustus 2013.

2.2 Bidang/ Jenis Kegiatan Jenis kegiatan ini berupa kuliah kerja/magang mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia (BFPI) Banyuwangi.

2.3 Teknik Kegiatan Teknik yang digunakan dalam kuliah kerja/magang ini meliputi: 1. Studi pustaka dengan mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari dan melakukan kajian terhadap literature yang berkaitan dengan materi kuliah kerja/magang. 2. Studi lapang dengan memantau langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi dan pengendalian proses analisis produk khususnya analisis kualitas produk dan bahan baku saus. Metode ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan di lapangan untuk mendapatkan data secara langsung. b. Mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan dalam kuliah kerja/magang serta mempelajari dokumen perusahaan tentang hasil analisis produk dan bahan baku saus.

2.4 Metode Analisis 2.4.1 Pembuatan larutan Standart AgNO3 0,1 N

a. Alat Labu ukur 2000 mL, Erlenmeyer 250 mL, beaker glass, neraca analitik, buret. b. Bahan Kristal AgNO3, akuades, tisu. c. Prosedur kerja Kristal AgNO3 Hasil 2.4.2 Pembuatan Larutan Standart NaOH 0,1 N a. Alat Labu ukur 2000 mL, Erlenmeyer 250 mL, beaker glass, neraca analitik, buret. b. Bahan Kristal NaOH, akuades, tisu. c. Prosedur kerja Kristal NaOH Diambil sebanyak 8 g Dimasukkan dalam beaker glass dan ditambahkan akuades sedikit Diaduk hingga larut Dimasukkan ke dalam labu ukur 2000 mL Ditambahkan akuades hingga tanda batas 6 Diambil sebanyak 33,97 g Dimasukkan dalam beaker glass dan ditambahkan akuades sedikit Diaduk hingga larut Dimasukkan ke dalam labu ukur 2000 mL Ditambahkan akuades hingga tanda batas Dikocok hingga homogen Dituangkan dalam buret

Hasil

Dikocok hingga homogen Dituangkan dalam buret

2.4.3

Pembuatan Indikator a. Alat Labu ukur 500 mL, labu ukur 1000 mL, beaker glass, neraca analitik, batang pengaduk. b. Bahan Phenolphtalein (pa), K2CrO4, alcohol 95%, akuades, tisu. c. Prosedur kerja Pembuatan indikator Phenolphtalein 1% Phenolphtalein Hasil Ditimbang sebanyak 5 g Dimasukkan dalam beaker glass Ditambahkan sedikit alcohol 95% dan diaduk hingga larut Dimasukkan dalam labu ukur 500 mL Ditambahkan alkohol 95% hingga tanda batas Dikocok hingga larutan homogen Dimasukkan dalam botol indikator

Pembuatan indikator K2CrO4 10% Phenolphtalein Ditimbang sebanyak 100 g Dimasukkan dalam beaker glass Ditambahkan sedikit akuades dan diaduk hingga larut

Hasil

Dimasukkan dalam labu ukur 1000 mL Ditambahkan akuades hingga tanda batas Dikocok hingga larutan homogen Dimasukkan dalam botol indikator

2.4.4

Analisis Finishing Product a. Alat Neraca analitik, piring, sendok, vacuum gauge, penggaris, alat pembuka kaleng, beaker glass, stopwatch. b. Bahan Sampel ikan kaleng (sarden, makarel, tuna), koktail (jagung dan buah), kerupuk, bakso, naget ikan. c. Prosedur kerja Sarden dan Makarel Sarden Diurutkan berdasarkan urutan suklus saus Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code, tanggal produk Ditimbang produk (Net Weight) Diukur tekanan menggunakan vacuum gauge Dibuka tutup kaleng dan diukur Head Space Dituang isi pruduk dalam piring, kemudian dilihat penampilannya yang meliputi: kenampakan ikan, saos, dan tidaknya foreign material Diambil dan ditimbang ikan (tanpa saos) Dicicipi ikan dan saos (analisa secara organoleptik), dan dicek tingkat kekerasan ikan dan rasa saos Hasil

Tuna Tuna Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code, tanggal produk Ditimbang produk untuk Net Weight (massa produk dikurangi massa kaleng) Diukur tekanan dengan menggunakan vacuum gauge dengan satuan inHg. Dibuka tutup kaleng dan kemudian diukur Head Space (dari permukaan produk hingga batas atas kaleng). Ditiriskan selama 2 menit, selanjutnya dihitung massanya (Drained Weight) Cairan yang ditiriskan ditampung dan dihitung

prosentase minyak dan air Dituang isi pruduk dalam wadah, kemudian dilihat penampilannya yang meliputi: kenampakan ikan dan tidaknya foreign material Dicicipi ikan (analisa secara organoleptik), dicek tingkat kekerasan ikan Dipisahkan daging ikan berdasarkan bentuk ikan (gumpalan ikan utuh dan ikan hancur) dan dihitung massanya Hasil Dipilah-pilah apakah ada tulang yang terselip

Kotail (jagung dan buah) Kotail Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code, tanggal produk. Ditimbang produk (Net Weight) Diukur tekanan dengan menggunakan vacuum gauge. Dibuka tutup kaleng dan kemudian diukur Head Space (dari permukaan produk hingga batas atas kaleng). Ditiriskan selama 2 menit, selanjutnya dihitung massanya (Drained Weight) Cairan yang ditiriskan ditampung dan dihitung pH dan Brix Dituang isi pruduk dalam wadah, kemudian dilihat penampilannya yang meliputi: kenampakan isi dan tidaknya foreign material Dicicipi isi kaleng (analisa secara organoleptik), dicek tingkat kekerasan dan kematangan buah Hasil

2.4.5

Analisis Bahan Baku Saus a. Alat pH meter, Buret 100 mL, Erlenmeyer 250 mL, Hand Refraktometer, beaker glass, spatula, neraca analitik, termometer, labu ukur 50 mL, botol semprot, pipet volum 10 dan 5 mL, pipet tetes, ball pipet, statif, seperangkat alat viscometer. b. Bahan Indikator PP dan K2CrO4, Larutan standart NaOH 0,1 N, larutan standart AgNO3 0,1 N, sampel saus berbagai rasa, akuades, tisu.

10

c. Prosedur kerja Pengukuran pH pH meter Dihubingkan elektroda pH dan pengukur suhu, selanjutnya tekan ON Dilepas tutup lektroda, dan dibilas elektroda dengan larutan buffer pH 7,01 dicelupkan/direndam pH meter dan pengukur suhu ke dalam larutan buffer pH 7,01 dengan kedalaman 4 cm (pastikan suhunya 25oC) Tekan RANGE untuk menampilkan pengukuran pH Tekan CAL untuk memasuki mode kalibrasi hingga muncul tulisan CFM Tekan CFM untuk menyimpan titik kalibrasi pertama Angkat pH meter dan lakukan pencucian pada elektroda dengan membilasnya menggunakan aquades dan diusap pelan-pelan menggunakan tisu Masukkan ke dalam larutan buffer pH 4,01 tunggu hingga keluar CFM Tekan CFM, kemudian angkat pH meter dan bilas elektroda dengan aquades Disiapkan sampel saus secukupnya Dikondisikan suhu sampel 25oC Celupkan pH meter pada larutan sampel sedalam 4 cm Ditunggu hingga nilainya konstan dan catat hasil pengukurannya. Hasil

11

Viskositas Saus Dimasukkan sampel saus ke dalam gelas besi Dipasang batang pengaduk pada alat viscometer Dicelupkan batang pengaduk ke dalam gelas besi yang berisikan saus hingga batas dengan memutar skrup pada visko meter Hasil Dinyalakan alat viscometer Ditunggu hingga jarum menunjukkan skala yang stabil Dibaca dan dicatat skala hasil pengukuran

Brix Saus Hasil Dibilas terlebih dahulu kaca prisma refraktometer dengan akuades Diusap dengan tisu Diambil sampel secukupnya dan diletakkan pada kaca prisma Dilihat skala yang terbaca pada lubang Dibaca dan dicatat hasil skala yang terbaca

12

Kadar Garam Saus Hasil PERHITUNGAN: % kadar garam (NaCl) = .ml AgNO3 0,1 N x Diambil sebanyak 5 g Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, kemudian ditambahkan aquades hingga tanda batas Dikocok hingga larutan homogen Diambil sebanyak 5 mL Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL Ditambahkan aquades hingga tanda batas 100 mL pada erlenmeyer Ditambahkan 6 tetes indikator K2CrO4 10% Dilakukan tirtrasi dengan menggunakan larutan AgNO3 0,1 N yang telah diketahui factor koreksinya Dilakukan titrasi hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata Dihitung kadar garamnya

Faktor koreksi x 1,169

13

Kadar Asam Saus Hasil PERHITUNGAN: % kadar asam (Asetic Acid) = .ml NaOH 0,1 N x Diambil sebanyak 5 g sampel (saos) Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, kemudian ditambahkan aquades hingga tanda batas Dikocok hingga larutan homogen Diambil sebanyak 10 mL Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL Ditambahkan aquades hingga tanda batas 100 mL pada erlenmeyer Ditambahkan 3 tetes indikator Phenolftalein 1% Dilakukan tirtrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang telah diketahui faktor koreksinya Dilakukan titrasi hingga terjadi perubahan warna dari warna awal menjadi merah jambu konstan Dihitung kadar asamnya

Faktor koreksi x 0,6

14

You might also like