You are on page 1of 3

Arsitektur Simbolisme adalah perihal pemakaian simbol (lambang) untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat

diperlihatkan jati diri suatu karya arsitektur dan sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam. Interpretasi Tema Penggunaan simbolisme terbagi dua, yaitu: 1. Simbolisme secara langsung Penggunaan metaphora secara langsung/jelas dipengaruhi oleh sebuah sifat dasar pada objek itu sendiri, sehingga makna yang timbul dari objek tersebut menyerupai artinya. Misalnya tempat penjualan alat musik, dengan bentuk bangunan seperti piano. 2. Simbolisme tidak langsung/tersamar Suatu bentuk akan memberikan suatu makna yang tersamar pada jenis bangunan tertentu yang merupakan suatu simbol yang timbul untuk memenuhi fungsi bangunan tersebut. Untuk memudahkan dalam penerapan simbol pada bangunan, terlebih dahulu kita melihat beberapa penggolongan jenis simbol guna mengidentifikasi dalam konsep perancangan: simbol yang tersamar yang menyatakan peran dari bentuk simbol sebagai unsur pengenal simbol metafora

1. 2. 3.

metafora merupakan suatu istilah yang memiliki arti sesuatu seperti (something like). Metafora juga merupakan suatu istilah yang didasarkan pada kesamaan (similarity). Metafora merupakan suatu ungkapan bentuk yang mengharapkan tanggapan dari para pengamat. Metafora adalah suatu bentuk yang apabila diamati akan mempunyai makna yang berbeda-beda bagi orang awam yang mengamatinya. Hal ini tergantung pada latar belakang masyarakat, yaitu tingkat kecerdasan dan pengalaman. Sebab mereka cenderung akan membandingkan bangunan yang mereka amati dengan bangunan lain atau benda lain yang pernah dilihatnya. Metafora dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:[1] 1. metafora yang tidak dapat diraba (Intangible Metaphor) Berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan kebudayaan. metafora yang nyata (Tangible Metaphor) Berangkat dari nilai-nilai visual serta spesifikasi/karakter tertentu dari sebuah benda. Metafora kombinasi (Combine Metaphor) Merupakan gabungan dari tangible metaphor dan intangible metaphor. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang sangat berperan dalam penyampaian maksud oleh suatu bangunan/perancang arsitektur adalah bentuk dan simbol. Dapat dikatakan bentuk merupakan unsur yang dapat memberikan suatu kesan pertama bagi pengamat. Bentuk dapat menyampaikan maksud dan fungsi dari bangunan tersebut. Sedangkan simbol sangat berperan dalam komunkasi arsitektur.

2. 3.

SIMBOLISME (definisi)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Simbol (kata benda) Simbolik (adjektif) Simbolisme : lambang : sebagai lambang, menjadi lambang, mengetahui lambang. : perihal pemakaian simbol (lambang) untuk mengekspresikan ide-ide.

Menurut Kamus Webster : Symbol :

simbol merupakan sebuah obyek yang berfungsi sebagai sarana untuk mempresentasikan sesuatu hal yang bersifat abstrak, misalnya burung merpati sebagai simbol kedamaian. simbol merupakan sebuah tanda, isi yang singkat, menyertai sifat sebuah obyek, proses berkualitas, kuantitas, memenuhi muatan- muatan tertentu misalnya simbol pada konteks bidang musik, kimia, matematik dan lain-lain.

Symbolic :

of or expressed is a symbol as simbols that serves as a symbol (of something) using symbolism

Symbolism :

the representation of things by use of symbols, especially an art or literature a system symbols symbolic meaning

Menurut P. Gauguin and O Redon, Ensiklopedia VI hal. 3178 : Simbolisme adalah gerakan baru dalam seni. Dalam hal ini seni lukis sebagai reaksi terhadap gerakan naturalisme, dimana gerakan naturalis mengutamakan gerakan yang sewajarnya atau sesuai dengan hal-hal yang nyata. Seseorang tidak usah melukiskan kenyataan secara seksama (naturalis) dan setiap warna, bentuk, maupun garis tetapi dapat menimbulkan berbagai perasaan atau makna simbolis. Menurut Charles Sanders Peirce (Teori Trikonomi Semiotika Arsitektural): Simbol merupakan tanda yang hadir karena mempunyai hubungan yang sudah disepakati bersama atau sudah memiliki perjanjian (arbitrary relation) antara penanda dan petanda.

Dalam Meaning and Behavior in the Built Environment, Charles membagi sign menjadi 3, yaitu :

Iconic sign. Sign yang mengingatkan kita pada obyeknya melalui beberapa macam persamaan yang kompleks.Contoh : stan yang menjual hot dog mempunyai bentuk seperti hot dog. Indexial sign. Sign yang menunjukkan pada obyak tertentu dalam hal fisik, maknanya dapat dibaca tanpa symbol pengetahuan budaya. Terdapat hubungan yang eksis antara signifier (symbol) denngan signified(konsep).Contoh : jendela berarti mempunyai fungsi untuk melihat view. Symbol. Sign yang dipelajari sebagai makna sesuatu dalam konteks budaya tertentu.

Sedangkan dalam Sign, Symbol and Architecture, Charles Sanders Peirce menjelaskan :Symbol adalah suatu tanda atau gambar yang mengingatkan kita kepada penyerupaan benda yang kompleks yang diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dalam konteks budaya yang lebih spesifik atau lebih khusus. Menurut DR. Ir. Galih Widjil Pangarsa Arsitektur Simbolisme merupakan arsitektur yang sekedar mengejar kenikmatan panggung status sosial dengan menempelkan simbol-simbol baru pada zamannya dimana tidak jarang merupakan kegiatan plagiatisme.

You might also like