Professional Documents
Culture Documents
KASUS..
Mona, 23 tahun, dirujuk ke klinik reumatologi dengan keluhan nyerI dan bengkak pada sendi-sendi kecil di kedua tangannya sejak 4 bulan yang lalu. Pada kedua pipi nampak bercak kemerahan yang dihubungkan oleh bercak merah di pangkal hidung, yang ternyata sensitive terhadap cahaya matahari. Tanda vital : tensi, nadi, suhu, dan pernapasan dalam batas normal. Pemeriksaan carik celup urin tidak memperlihatkan adanya kelainan. Hematologi rutin normal, hanya laju endap darah 43 mm / jam. Ureum dan kreatinin normal. ANA positif dengan titer 1 : 160. Anti ds-DNA negatif, juga extractable Nuclear Antigen. Biopsi kulit untuk Lupus Band Test negatif. Diagnosis saat itu adalah mild SLE dan diberikan non-steroidal anti inflamatory drug dan hydroxychloroquin. Pasien juga dinasihati agar menghindari sinar UV.
Dalam 6 bulan, gejala-gejala yang dialami Mona tidak membaik, kemudian dipertimbangkan untuk memberikan low dose corticosteroids. Akan tetapi Mona menolak menggunakan steroid, karena ia telah membaca mengenai efek sampingnya, dan ia pernah trauma sebelumnya karena obat itu membuat acnenya hilang timbul.
Saat ini baru disadari bahwa Mona menggunakan antibiotik minocycline dosis rendah setiap hari untuk mencegah kambuhnya acne hebat yang pernah dideritanya. Ia tidak mengira bahwa penggunaan minocycline berkaitan dengan penyakitnya saat itu. Kemudian diputuskan untuk menghentikan minocycline, dan gambaran klinis serta labotoris seperti SLE lenyap dalam 6 bulan. Acnenya juga tetap tidak muncul walaupun tanpa terapi
IDENTITAS pasien
Nama Usia Jenis kelamin Alamat : : : : Mona 23 tahun Wanita -
AnamneSiS
Nyeri dan begkak pada sendi sendi kecil di kedua tangannya sejak 4 bulan yang lalu Bercak kemerahan yang dihubungkan oleh bercak merah di pangkal hidung, sensitif terhadap cahaya fotosensitivitas
pemeriksaan FISIK
Tanda vital : tensi, nadi, suhu dan pernapasan dalam batas normal. Bercak kemerahan yang dihubungkan oleh bercak merah di pangkal hidung malar / butterfly rash
pemeriksaan LAB
Pemeriksaan carik celup urin : tidak menunjukkan kelainan Hematologi rutin : normal LED : 43 mm / jam Ureum dan kreatinin : normal ANA positif, dengan titer 1 : 160. Anti ds-DNA : (-) Extractable Nuclear Antigen : (-) Biopsi kulit untuk lupus band : (-)
SLE
MILD SLE
Peningkatan LED
Plasma darah (Imunoglobulin) Rhoeloux Darah mudah mengendap LED
CRP
Dipengaruhi oleh LED CRP pelepasan IL-1 makrofag Keadaan dengan CRP : - infeksi - serositis - sinovitis - vaskulitis = CRP pada pasien : tidak meningkat
CORTICOSTEROID
Bekerja sebagai anti-inflamasi dan imunosupresif. - Efek inhibisi terhadap sel monosit,eosinofil dan basofil,makrofag dan APC. Pengaruh tersebut diperkirakan akibat penghambatan kerja faktor-faktor limfokin yang dilepaskan oleh sel T sensitif pada makrofag, karena tempat kerja kortikosteroid diperkirakan pada membran makrofag. - akan menyebabkan limfositopeni akibat redistribusi limfosit keluar sirkulasi darah menuju organ-organ limfoid lainnya terutama sumsum tulang . Redistribusi ini lebih banyak mempengaruhi limfosit-T daripada limfosit-B.
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
KLASIFIKASI
Superpotent
CONTOH OBAT
- clobetasole propionate - halobetasole propionate. - betamethasone dipropionate - Halcinonide - fluocinonide. - betamethasone valerate - fluticasone propionate. - mometasone furoate - fluocinolone acetonide 0.025% - triamcinolone acetonide. - hydrocortisone butyrate - fluticasone propionate - Desonide - fluocinolone 0.01% - clobetasone hydrocortisone 1%.
INDIKASI
inflamasi kronis pada kulit,dimana terjadinya penebalan kulit (likenifikasi), pigmentasi, dan skuama tebal inflamasi kronis, dimana penebalan, pigmentasi dan skuama pada kulit adalah kurang berbanding class 1. inflamasi subakut di kulit
Potent
Mid strength
Mild
Least potent
dEFINISI
Penyakit autoimun yang terjadi karena adanya reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Penyakit ini menyerupai Sistemik Lupus Eritematosus.
eTioLogi
GOLONGAN Antiaritmatik
Antihipertensi
Antipsikotik
Anti-Inflamatories
Diuretik Miscellaneous
MANIFESTASI KLINIS
Gejala pada DILE biasanya timbul setelah penggunaan obat selama 3 sampai 6 bulan. meliputi sendi
jantung paru-paru
Malaise
GEJALA
Pemeriksaan LAB
pemeriksaan antibodi terhadap antigen tubuh Anti histone ANA
PENATALAKSANAAN
MEDIKA MENTOSA
Non steroid antiinflamatory drugs (NSAIDs) Kortikosteroid krim Obat anti malaria (Hydroxichloroquin) Prednisone -pada kasus yang lebih berat
NON-MEDIKA MENTOSA
Dengan penggunaan kacamata atau topi untuk melindungi diri dari pajanan sinar matahari
PROGNOSIS
DILE biasanya tidak seberat SLE. Dengan penghentian obat penyebab, gejala akan menghilang dalam waktu beberapa hari sampai beberapa minggu
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of thr Skin Clinical Dermatology. 10th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2006. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 6. Jakarta : EGC. 2005. pg : 1393-4. Katzung BG.Basic and clinical pharmacology.10th ed.Singapore;Mc Graw-Hill Education.2007. pg : 635-41. Efek dari obat kortikosteroid terhadap system imun website : available at http://www.kalbe.co.id. Accessed February 12, 2009. Abbas, K Abul, Lichtman H. Andrew. Basic Immunology 2th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2004. Kumar V, Abul KA, Nelson F. Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia: Elsevier saunders. 2005. Helbert Matthew. Flesh and Bones of Immunology. 1st ed. United Kingdom: Mosby Elsevier 2006. Drug-induced lupus erythematosus. Available at : www.nlm.nih.gov. Accessed on 11 February, 2009. Kauffman CL, Fredeking AE. Lupus Erythematosus, Drug Induced. Classes of Topical Corticosteroids. Avilable at : http://dermatologicaltreatments.suite101.com/ . Accessed on February 13, 2009.
TERIMA KASIH