Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Masalah
Akhir-akhir ini angka kejadian kelebihan berat badan dan obesitas meningkat
sangat tajam di seluruh dunia dengan tingkatan yang sangat mengkhawatirkan.
Obesitas sudah lama menjadi masalah serius di negara maju bahkan sampai
menjadi epidemi. Namun akhir-akhir ini ditemukan bukti-bukti peningkatan
ancaman berat badan lebih dan obesitas di Indonesia. Depkes (2003)
melaporkan angka overweight sebesar 8,1% pada penduduk laki-laki dewasa
dan 6,8% mengalami obesitas, 10,5% penduduk wanita mengalami overweight
dan 13,5% mengalami obesitas.
1
Bahaya
Orang yang Obesitas berhubungan dengan meningkatnya risiko terserang
berbagai penyakit degeneratif seperti Hipertensi, DM, kanker, perlemakan hati,
peningkatan LDL (kolesterol jahat), penurunan HDL (kolesterol baik), penyakit
dan penyakit jantung koroner. Penelitian di Bali menunjukkan Obesitas sentral
lebih berbahaya dibandingkan obesitas non sentral. Dari semua pasien PJK
didapatkan 51,1% menderita obesitas sentral.
Penyebab
Pada intinya berat badan lebih dan obesitas terjadi karena ketidakseimbangan
antara asupan nutrisi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy
expenditure). Kelebihan zat gizi ini akan disimpan ditubuh dalam bentuk lemak.
Pada laki-laki penyimpanan lemak terjadi diperut, sedangkan wanita
kebanyakan di pinggul dan paha.
Cara Mendeteksi
Cara mudah dan sederhana dapat dilakukan untuk mendeteksi Obesitas.
Obesitas sentral dapat diukur dengan cara mengukur lingkar perut. Tempat
pengukuran diantara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian
bawah. Pengkategorian obesitas berdasarkan nilai ukuran lingkar pinggang,
untuk laki-laki ≥ 90 cm, dan untuk wanita ≥80 cm.
Solusi
Prinsip utama mengatasi obesitas adalah dengan cara mengurangi masukan
(intake), dan meningkatkan output. Beberapa hal dapat dilakukan untuk
mencegah atau menurunkan obesitas seperti:
1. Olah raga teratur
2. Perbanyak makan buah dan sayur
3. Hentikan konsumsi alkohol dan rokok
2
Simpulan
1. Angka kejadian obesitas di Indonesia cenderung semakin meningkat
2. Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular
(termasuk penyakit jantung dan stroke)
3. Obesitas perut (sentral) lebih berbahaya di banding obesitas non sentral