You are on page 1of 9

PENDAHULUAN ALGORITMA

Tujuan Instruksi Umum (TIU):

Mampu memahami suatu masalah dan mampu mencari solusi pemecahannya dan mampu menuangkan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut dalam bentuk notasi alami, flowchart ataupun psudocode. Tujuan Instruksi Khusus (TIK): Mengetahui pengertian umum tentang algoritma, flowchart, pseudocode dan program Mengetahui struktur dasar Algoritma Mampu membuat dan membaca algoritma sederhana. Mampu menerangkan hubungan masalah-algoritma-program komputer Mampu menganalisa masalah dan menerjemahkannya ke dalam bentuk pseudocode dan notasi alami. Pembahasan Materi: Pengertian algoritma Penulisan algoritma Tahapan pelaksanaan pemrograman komputer Implementasi algoritma menjadi program Struktur dasar algoritma

1.1

Pendahuluan Sebuah algoritma merupakan deskripsi pelaksanaan suatu proses, dimana algoritma disusun oleh

sederetan langkah instruksi yang logis. Dengan kata lain algoritma adalah urutan langkah-langkah atau instruksiinstruksi logis yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah. Kata logis merupakan kata kunci dalam sebuah algoritma. Langkah-langkah di dalam algoritma harus logis, ini berarti hasil dari urutan langkah-langkah tersebut harus dapat ditentukan, benar atau salah. Langkahlangkah yang tidak benar dapat memberikan hasil yang salah. Sebagai contoh, tinjau persoalan mempertukarkan isi dua gelas, A dan B. Gelas A berisi air kopi, sedangkan gelas B berisi air susu. Kita ingin mempertukarkan isi kedua gelas itu sedemikian sehingga gelas A berisi air susu dan gelas B berisi air kopi. Jika kita langsung menuangkan air kopi yang ada di gelas A langsung ke gelas B maka yang didapatkan adalah gelas A menjadi kosong dan gelas B menjadi air kopi susu, begitu juga sebaliknya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

Untuk mempertukarkan isi dua gelas tersebut, kita memerlukan sebuah gelas tambahan yang diperlukan sebagai tempat penampungan sementara. Sebut gelas tambahan tersebut gelas C. Dengan menggunakan gelas bantu C ini, algoritma mempertukarkan isi dua buah gelas yang benar adalah sebagai berikut ini: Algoritma Tukar Isi Gelas: Diberikan dua buah gelas, A dan B; gelas A berisi air kopi, gelas B berisi air susu. Pertukarkan isi kedua gelas itu sedemikian sehingga gelas A berisi air susu dan gelas B berisi air kopi. Deskripsi: Tuangkan kopi dari gelas A ke dalam gelas C (gelas A menjadi kosong). Tuangkan susu dari gelas B ke dalam gelas A (gelas B menjadi kosong). Tuangkan kopi dari gelas C ke dalam gelas B.

Syarat algoritma yang baik menurut Donald E. Knuth harus memenuhi lima hal berikut ini: 1. Finiteness Algoritma yang baik harus ada akhir atau berhenti setelah mengerjakan sederetan instruksi. Algoritma yang tiada akhir atau tidak dapat berhenti bukan merupakan algoritma yang baik. 2. Defineteness Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan makna ganda(ambiguous). Sebagai contoh, pernyataan Lakukan langkah di bawah ini beberapa kali, pernyataan tersebut jelas akan membingungkan karena tidak ada yang membatasi berapa banyak perintah yang harus dijalankan. Bandingkan dengan pernyataan berikut: Lakukan langkah di bawah ini sebanyak 10 kali. 3. Input Algoritma yang baik harus memiliki masukan data untuk diolah. Masukan adalah besaran atau nilai yang diberikan kepada algoritma, masukan biasanya diberikan di awal penulisan. Sebagai contoh, untuk menghitung luas segitiga kita membutuhkan nilai alas dan nilai tinggi, sehingga luas segitiga dapat dihitung. 4. Output Algoritma yang baik adalah algoritma yang menghasilkan output atau keluaran yang merupakan hasil dari pengolahan data masukan. 5. Effectiveness Algoritma yang baik adalah algoritma yang mempunyai langkah-langkah atau instruksi yang effektif yaitu algoritma yang memiliki langkah yang paling sederhana, sehingga dapat dikerjakan dalam waktu yang cukup wajar.

1.2

Penulisan Algoritma Algoritma bersifat programming language independent, yang maksudnya adalah penulisan algoritma tidak

terikat dengan bahasa pemrograman tertentu, tetapi algoritma dapat diterapkan untuk berbagai bahasa pemrograman. Algoritma dapat dituliskan dalam 3 bentuk/ notasi, yaitu: (1) Flowchart, penggunaan flowchart lebih menggambarkan urutan instruksi secara visual sehingga memudahkan orang awam dalam membaca urutan instruksi tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

(2) Bahasa/ notasi alami, contohnya menggunakan Bahasa Indonesia Terstruktur (BIT). Dengan menggunakan bahasa alami maka akan memudahkan pengguna dalam memahami algoritma tersebut, tetapi untuk masalah yang cukup kompleks penggunaan notasi alami tidak disarankan karena akan menyulitkan saat pengkonversian ke dalam bahasa pemrograman. Supaya tidak menyulitkan dalam pembuatan maupun pembacaan algoritma, maka BIT menggunakan beberapa istilah seperti berikut ini: Untuk mendapatkan data masukan, dapat menggunakan kata berikut: isi, baca, masukkan, baca data, baca file. Untuk menyatakan proses penghitungan, dapat menggunakan kata berikut: hitung, jumlahkan, kurangi, dan sebagainya. Untuk menyatakan proses pemilihan, dapat menggunakan kata berikut: jika...maka....sebaliknya....akhir jika. Untuk menyatakan proses pengulangan, dapat menggunakan kata berikut: ulangi....sampai...., selama......lakukan,. Untuk menyatakan hasil keluaran, dapat menggunakan pernyataan berikut: tulis, cetak, tampilkan, rekam.

(3) Pseudocode; adalah notasi yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi, umunya menyerupai bahasa Pascal atau C. Pseudocode menggunakan beberapa istilah seperti: Untuk mendapatkan data masukan: input, read, get, key-in. Untuk menyatakan proses pemilihan: if...then....; if....then...else....end if. Untuk menyatakan proses pengulangan: repeat...until...; while...do...; for...do....end for; do....while....; Untuk menyatakan hasil keluaran: print, write, display.

Contoh: Buatlah algoritma untuk mencari luas sebuah lingkaran. Berdasarkan permasalahan tersebut kita ketahui untuk mencari luas segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematis: Luas Segitiga = . R2 Dalam bentuk flowchart, permasalahan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Berikut ini adalah penulisan algoritma dengan menggunakan notasi Bahasa Indonesia Terstruktur (BIT): 1. Masukkan nilai jari-jari (R) 2. Tetapkan nilai Pi = 3.14 3. Hitung luas = Pi * R * R 4. Cetak nilai Luas

mulai

Input R

Pi 3.14 Ls Pi * R * R

Penulisan dalam bentuk pseudocode dapat dituliskan sebagai berikut: 1. read R 2. Pi= 3.14 3. luas = Pi * R * R 4. print luas

Cetak Ls

Selesai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

1.3

Tahapan Pelaksanaan Pemrograman Komputer Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan algoritma dan bagaimana membuat sebuah

algoritma, tahapan selanjutnya adalah bagaimana kita menerapkannya dalam bahasa pemrograman. Tetapi sebelum itu kita harus melihat secara keseluruhan tahapan dalam pemrograman komputer. Berikut ini adalah tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan program komputer: 1. Mendefinisikan Masalah. Pendefinisian atau pemahaman masalah adalah tahapan pertama yang penting karena pada tahap ini kita menentukan masalahnya, kemudian apa saja yang dapat dipecahkan dengan program komputer dan selanjutnya kita menentukan juga masukan seperti apa yang diperlukan dan keluaran yang bagaimana yang diinginkan. 2. Menentukan solusi. Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencari jalan bagaimana masalah tersebut diselesaikan. 3. Memilih algoritma. Pemilihan algoritma merupakan tahap yang cukup penting karena jika salah menentukan algoritma yang dipilih maka akan menyebabkan program menghasilkan unjuk kerja atau performa yang kurang optimal. 4. Menulis program. Tahap penulisan program dalam sebuah bahasa pemrograman atau biasa disebut tahap coding. Pada tahap ini algoritma diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman tertentu, yang kemudian akan diproses oleh komputer. Untuk memahami proses yang terjadi pada tahap coding dapat dilihat dari gambar di bawah ini: Algoritma

Translasi Program dalam Bahasa Tingkat Tinggi

Kompilasi + Linking Program dalam Bahasa Mesin

Interpretasi oleh CPU Operasi (baca, tulis, hitung, perbandingan, dsb) Keterangan: Algoritma di translasikan menjadi program dalam bahasa tingkat tinggi. Selanjutnya, program dikompilasi dan diterjemahkan menjadi program dalam bahasa mesin dan di- link dengan berkas library. Instruksi dalam bahasa mesin diinterpretasikan oleh CPU. Operasi yang bersesuaian dengan setiap instruksi dilaksanakan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

5. Menguji program. Setelah program selesai ditulis, dapat dilakukan pengujian untuk melihat apakah program yang sudah dibuat berhasil di kompilasi dengan baik, kemudian program diuji kembali untuk melihat apakah program menghasilkan keluaran yang diinginkan. 6. Menulis dokumentasi. Tahap ini dapat dilakukan bersamaan dengan tahap penulisan program, contohnya memberikan komentar pada program untuk menjelaskan program tersebut. Tahap ini terkadang dianggap tidak penting dan seringkali diabaikan, sesungguhnya dokumentasi sangat penting terlebih untuk program yang cukup kompleks dimana pembuatan program dilakukan oleh lebih dari satu orang, dokumentasi dapat memberikan penjelasan tentang algoritma yang digunakan oleh si pembuat program. 7. Merawat program. Tahap ini dapat dilakukan setelah program selesai dibuat dan telah digunakan.

1.4

Implementasi Algoritma Menjadi Program Seperti telah dibahas pada sub bab sebelumnya, setelah algoritma dibuat maka tahap selanjutnya adalah

meng-implementasikannya ke dalam program komputer yang dapat dituliskan dalam bahasa pemrograman tertentu. Sebagai contoh apabila algoritma dituliskan dalam bahasa C, maka diperlukan compiler C untuk menerjemahkan program tersebut menjadi instruksi bahasa mesin yang kemudian diproses oleh komputer. Program dapat didefinisikan sebagai sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan. Sedangkan bahasa pemrograman dapat didefinisikan sebagai program yang berisikan instruksiinstruksi yang dimengerti oleh komputer. Dalam pembuatan program komputer umumnya menggunakan seperti Bahasa Pascal, C ataupun C++. Suatu program komputer pada umumnya berisi 3 hal, yaitu: (1) Pembacaan/ pemasukan data ke dalam komputer (Input) (2) Melakukan penghitungan terhadap data tersebut (Proses) (3) Mengeluarkan/ mencetak hasilnya (Output) Bahasa pemrograman dapat diklasifikasikan menjadi dua: (1) Low level language / bahasa tingkat rendah yang berorientasi pada mesin, contohnya: bahasa mesin / machine language dan bahasa rakitan / assembly language. (2) High level language/bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman ini disebut juga bahasa generasi ketiga atau 3GL. Contohnya : BASIC, PASCAL, COBOL, FORTRAN, C, C++. Perintah-perintah yang digunakan dalam bahasa tingkat tinggi (bahasa generasi ke-3) umumnya menggunakan bahasa Inggris. Sebagai contoh: Dalam C: Dalam C++: printf (Belajar Algoritma\n); cout<< Belajar Algoritma \n; bahasa pemrograman tingkat tinggi,

Dalam Pascal: Writeln(Belajar Algoritma);

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

Ketiga perintah di atas adalah perintah yang dituliskan dalam bahasa C, bahasa C++ dan bahasa Pascal. Ketiganya menghasilkan keluaran yang sama yaitu menampilkan kalimat Belajar Algoritma. Ketiga perintah tersebut sebelum diproses oleh komputer sesungguhnya harus diterjemahkan terlebih dahulu agar perintahperintah tersebut dimengerti oleh mesin komputer. Untuk menerjemahkannya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut interpreter dan compiler. Interpreter merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menerjemahkan program baris per baris, maksudnya adalah jika baris pertama yang akan diekseskusi maka baris pertama dari sebuah program akan diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa mesin, kemudian jika baris kedua yang akan dieksekusi baru baris kedua yang akan diterjemahkan, dan seterusnya. Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan interpreter adalah Basic Sedangkan compiler menerjemahkan seluruh perintah dalam program tersebut ke dalam bahasa mesin terlebih dahulu baru kemudian menjalankan hasil penerjeman. Hasil penerjemahan tersebut dapat disimpan dalam memori sementara ataupun dapat disimpan dalam sebuah file terpisah. Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan compiler adalah Pascal, C, C++.

1.5

Struktur Dasar Algoritma Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan

aksi, pemilihan aksi, dan pengulangan aksi. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma. Jadi, sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar, yaitu: 1. Runtunan (sequence). 2. Pemilihan (selection). 3. Pengulangan (repetition). Sebenarnya dalam kehidupan sehari-haripun kita sudah menggunakan algoritma dalam menjalani rutinitas kehidupan. Sebagai contoh, saat mengikuti ujian semester ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan antara lain: 1. Mempersiapkan kartu ujian. 2. Menempati tempat duduk sesuai nomer ujian. 3. Menandatangani form kehadiran. 4. Mendapatkan lembar soal dan lembar jawaban. 5. Mengerjakan ujian dengan tertib. 6. Keluar ruangan ujian saat waktu ujian telah habis. Dalam banyak hal terkadang algoritma yang dilakukan tidak berurutan seperti di atas, terkadang akan ada beberapa langkah yang harus dipilih tergantung pada kondisi. Sebagai contoh, dari pengembangan algoritma di atas, saat peserta ujian telah selesai mengerjakan ujian tetapi waktu ujian masih ada, apa yang selanjutnya harus dilakukan? Apakah keluar ruangan atau tetap menunggu di ruangan hingga waktu ujian habis. Keadaan seperti ini dalam algoritma di sebut percabangan atau selection. Pada permasalahan lain, ada keadaan dimana suatu langkah atau sebuah perintah dilaksanakan lebih dari satu kali. Contohnya, seorang mahasiswa akan mengambil mata kuliah yang sama selama mata kuliah tersebut belum bernilai minimal C. Keadaan ini dalam algoritma dinamakan perulangan atau looping.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

Contoh:
1. Buatlah algoritma deskriptif untuk masalah berikut: Tiga orang pemburu membawa tiga orang kanibal dari sebuah pulau terpencil menuju desa terdekat. Antara pulau terpencil dengan desa terdekat dibatasi oleh sebuah sungai yang memiliki arus yang deras. Untuk menyeberangi sungai, mereka hanya dapat menggunakan sebuah perahu kecil. Perahu tersebut dapat digunakan untuk bolak balik tetapi minimal harus ada satu orang untuk mengendarai perahu dan perahu hanya dapat menampung maksimal dua orang sekali jalan. Hal yang penting dalam permasalahan ini adalah bahwa jumlah pemburu tidak boleh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kanibal, baik di sisi pulau maupun di sisi desa karena jika jumlah kanibal lebih banyak dibandingkan jumlah pemburu maka kanibal dapat memakan pemburu. Buatlah algoritma untuk menyebrangkan tiga orang kanibal dan tiga orang pemburu selurunya selamat tiba desa. Pemahaman masalah: Hasil yangdiharapkan: seluruh pemburu dan kanibal selamat menyebrangi sungai Permasalahan: Hanya dapat menggunakan perahu untuk menyebrangi sungai. perahu minimal berisi 1 orang, maksimal berisi 2 orang. Jumlah pemburu harus lebih banyak dari jumlah kanibal.

Algoritma Penyebrangan sungai P1, P2, P3, K1, K2, K3 {P adalah pemburu, K adalah kanibal} PT, DS {PT adalah pulau terpencil, DS adalah desa} Deskripsi: 1. P1, K1 menyebrang dari PT ke DS {P2, P3, K2, K3 berada di PT} {P1, K1 di DS} P1 menyebrang kembali ke PT {P1,P2, P3, K2, K3 berada di PT} {K1 di DS} 2. K2, K3 menyebrang dari PT ke DS {P1,P2, P3 berada di PT} {K1,K2,K3 di DS} K1 menyebrang kembali ke PT {P1,P2, P3, K1 berada di PT} { K2,K3 di DS} 3. P1,P2 menyebrang dari PT ke DS {P3, K1 berada di PT} {P1, P2, K2, K3 di DS} P2, K2 menyebrang kembali ke PT {P2, P3, K1,K2 berada di PT} {P1, K3 di DS} 4. P2, P3 menyebrang dari PT ke DS {K1, K2 berada di PT} {P1,P2, P3, K3 di DS} K3 menyebrang kembali ke PT {K1, K2, K3 berada di PT} {P1, P2, P3 di DS} 5. K1,K2 menyebrang dari PT ke DS {K3 berada di PT} {P1, P2, P3, K1, K2 di DS} K2 menyebrang kembali ke PT {K2, K3 berada di PT} {P1, P2, P3, K1 di DS} 6. K2 dan K3 menyebrang dari PT ke DS {---} {P1, P2, P3, K1, K2, K3 di DS}

Algoritma penyeberangan sungai ini adalah salah satu contoh algoritma runtunan, karena jika langkah yang dilaksanakan tidak berurutan maka tidak akan memecahkan masalah.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

2. Buatlah algoritma untuk menuliskan nilai mutlak dari nilai yang dimasukkan oleh pengguna. Pemahaman masalah: Nilai mutlak x | x| adalah sbb: | x | = x, jika x 0 | x | = -x, jika x < 0 Algoritma Nilai mutlak x adalah variabel yang menampung nilai yang dimasukkan Deskripsi: 1. Input nilai x. 2. Jika (x < 0) maka kerjakan perintah nomer 3, jika tidak kerjakan nomer 4 3. x -x 4. Tulis x. Penjelasan algoritma: Baris pertama meminta masukkan bilangan yang disimpan pada variabel x. Baris kedua mengecek apakah nilai yang dimasukkan lebih kecil dari nol atau tidak, jika lebih kecil maka kerjakan perintah nomer 3 jika tidak lebih kecil maka kerjakan perintah nomer 4. Baris ketiga membuat nilai x menjadi positif (baris ini hanya dilakukan jika nilai x lebih kecil dari nol) Baris keempat mencetak nilai x.

Algoritma mencari nilai mutlak merupakan algoritma bentuk percabangan, karena pada algoritma di atas kita dihadapkan pada sebuah kondisi yang akan membuat program mempunyai dua arah (lihat baris kedua). 3. Buatlah algoritma untuk mencetak sebuah kata yang diinput oleh pengguna sebanyak 5 kali. Pemahaman masalah: Meminta masukan berupa sebuah kata, kemudian kata tersebut tercetak sebanyak 5 kali. Algoritma mencetak kata sebanyak 5 kali Kt adalah variabel yang digunakan untuk menampung kata yang dimasukkan pengguna M adalah variabel untuk menyimpan nilai perulangan. Deskripsi: 1. Masukkan Kt 2. M = 1 3. selama (M <= 5) lakukan langkah 3 sampai dengan 5 4. cetak Kt 5. M = M +1

Penjelasan algoritma: Langkah pertama meminta masukan sebuah kata yang disimpan pada variabel Kt Langkah kedua memberi nilai awal m=1, variabel M digunakan untuk menyimpan hasil pengulangan (pencacah).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

Langkah ketiga memberikan perintah untuk mengulangi langkah ketiga hingga langkah kelima selama nilai M masih bernilai lebih kecil atau sama dengan 5. Langkah keempat merupakan perintah untuk mencetak Kt. Langkah kelima menambahkan variabel M dengan 1. variabel M harus ditambah dengan nilai 1 agar kondisi pada langkah ketiga ada saatnya bernilai salah, dalam hal ini digunakan untuk membatasi perulangan.

Algoritma mencetak kata yang yang dimasukkan oleh pengguna merupakan bentuk algoritma pengulangan.

Latihan: 1. Tulislah algoritma untuk meminta masukan dua bilangan dari pengguna, kemudian menampilkan bilangan terbesar dari kedua bilangan tersebut. 2. Tiga pasang suami istri dari desa A mendapatkan undangan dari desa B. Untuk menempuh perjalanan dari desa A ke desa B hanya dapat dilakukan dengan sepeda motor. Di desa A hanya tersedia satu buah sepeda motor yang hanya dapat dinaiki maksimal oleh 2 orang. Perjalanan tersebut dirumitkan dengan kenyataan bahwa para suami sangat pencemburu, sehingga tidak mau meninggalkan istri mereka jika ada lelaki lain. Buatlah algoritma untuk menunjukkan bagaimana perjalanan dari desa A ke desa b dapat dilakukan.

Tugas Mandiri: 1. Buatlah algoritma untuk mencetak kalimat Algoritma Pemrograman sebanyak 50 kali. 2. Tulislah algoritma untuk meminta pengguna memasukkan tiga buah bilangan bulat, kemudian menampilkan bilangan terkecil dari ketiga bilangan tersebut. 3. Buatlah algoritma untuk menghitung akar persamaan kuadrat. Akar persamaan kuadrat dapat dicari dengan terlebih dahulu menghitung nilai determinan dengan rumus D = B 2 4 A C. Jika nilai D < 0 maka didapat akar tidak nyata. Jika nilai D = 0 maka X1 = X2, untuk menghitung nilai X didapat dari rumus: B / ( 2 A ). Jika nilai D > 0 maka terdapat dua akar X1= (-B + D / 2A) dan X2= (-B - D / 2A). ================================ Referensi: Antony Pranata, Algoritma dan Pemrograman, J&J Learning, Yogyakarta, 2000 Rinaldi Munir, Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C, Informatika Bandung, 2002 Suryadi H.S., Agus Salim, Pengantar Algoritma dan Pemrograman, Gunadarma, 1993 Thompson Susabda Ngoen, Pengantar Algoritma dengan Bahasa C, Salemba Teknika, Jakarta, 2004

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Nur Ani, ST ALOGARITMA PEMROGRAMAN 1

You might also like