You are on page 1of 13

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Penelitian Persiklus Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan melalui tiga tahap, tahap pertama yaitu tahap pra siklus, tahap kedua adalah tahap pelaksanaan siklus 1 dan tahap ketiga adalah tahap pelaksanaan siklus 2. Pra siklus sebagai pra penelitian, wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013, dilanjutkan dengan tes awal dan mempersiapkan instrumen penelitian tindakan kelas pada tanggal 20 Juli 2013. Kemudian dilanjutkan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2013. Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan hasil observasi, peneliti yang berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V Semarang dan hasil evaluasi pada setiap tindakan yang telah dilakukan dalam mengatasi masalah keaktifan dan ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw materi menulis karangan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. A. Pra Siklus Sebelum pelaksanaan siklus demi siklus yang diterapkan dalam

pembelajaran peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu (pra siklus) terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa kelas IV SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe.

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas IV. Dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 Juli 2013 untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik khususnya pada materi menulis karangan. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hasil belajar dan prestasi belajar peserta didik untuk mengetahui pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV sebelum diterapkan metode Kooperatif Model Jigsaw, dengan melihat atau mengamati secara langsung pembelajaran yang ada dikelas, kemudian dicatat yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, berd dan prestasi belajar peserta didik untuk mengetahui pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajarannya belum menggunakan model pembelajaran aktif seperti Jigsaw guru hanya menjelaskan secara langsung dikelas sehingga pembelajaran terlihat monoton dan siswa menjadi bosan dan kurang semangat sedangkan guru terus menerus memberikan materi sedangkan peserta didik sibuk dengan kegiatanya sendiri dibelakang sehingga yang terjadi pembelajaran satu arah tanpa ada umpan balik. Observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti dan lembar kerja soal yang dipegang oleh guru untuk dibagaikan kepada peserta didik diakhir penelitian sebagai tes awal atau pre tes. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru menjelaskan materi menulis karangan dan peserta didik mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru kemudian peserta didik diminta mencatat apa yang ditulis guru dipapan tulis. Pada tabel 4.1. Berikut ini merupakan data pengamatan keaktifan peserta didik kelas IV SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe pada pra siklus sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw.

Tabel 4.1. Hasil evaluasi awal dari observasi sebelum diadakan tindakan. No 1 2 Nama Siswa < 70 >70 Jumlah Ket : Nilai terendah : 30 Nilai tertinggi : 90 Nilai rata-rata : 57 Dari 26 siswa, ternyata siswa yang belum tuntas yang memperoleh nilai diatas dari 70 sebanyak 7 siswa (27 %), sedangkan yang kurang dari 70 sebanyak 19 siswa ( 73%). Maka perlu adanya Penelitian Tindakan Kelas. Jumlah Siswa 19 7 26 % Siswa 73% 27% 100 %

B. Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. 2. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2009 dengan jumlah 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Pada penelitian ini Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang digunakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe yakni KKM untuk mata pelajajaran Bahasa Indonesia sebesar 65 dan KKM Klasikal adalah 85 atau 85% dari jumlah siswa. Tabel 4.2. Data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut No 1 2 Nama Siswa < 70 >70 Jumlah Ket : Nilai terendah : 60 Nilai tertinggi : 90 Nilai rata-rata : 77 Dari tabel II tersebut menunjukkan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa, yaitu tampak pada peningkatan siswa yang memperoleh nilai di atas 70 sebanyak 23 siswa ( 88 %) dan yang kurang dari 70 sebanyak 3 siswa (12 %). 3. Refleksi Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 26,56% dari nilai pra siklus. Namun Jumlah Siswa 3 23 26 % Siswa 12% 88 % 100 %

masih terdapat 3 siswa yang tidak mengalami peningkatan hasil belajar, hal ini disebabkan karena sebagian siswa masih bermain sendiri pada pelaksanaan kerja kelompok sehingga perlu diperbaiki di siklus berikutnya.

C. Siklus II Dalam sklus II, selanjutnya mengulang langkah kerja siklus I dengan bimbingan guru. Dengan upaya pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan motivasi kembali agar siswa menjadi lebih aktif. 1. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. 2. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 November 2009 di Kelas IV dengan jumlah 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian

pada siklus II adalah sebagai berikut. Setelah diadakan tindakan pada siklus II dan dievaluasi, tampak pada tabel berikut: Tabel 4.3. data hasil Observasi penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut No 1 2 Nama Siswa < 70 >70 Jumlah Ket : Nilai terendah : 60 Nilai tertinggi : 100 Nilai rata-rata : 82 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa. Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas 70 sebanyak 25 ( 97 %) dan 1 siswa belum tuntas. Dari hasil observasi aktifitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. 3. Refleksi Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II terdapat peningkatan sebesar beberapa % jika dibanding dengan hasil belajar prasiklus dan dapat peningkatan bebarapa % jika dibanding dengan hasil belajar pada siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa sudah mulai akrab dan menemukan keasyikan dengan pembelajaran dengan metode jigsaw. Disamping itu kemampuan guru Jumlah Siswa 1 25 26 % Siswa 3% 97 % 100 %

dalam mengelola proses belajar mengajar dalam metode ini juga semakin meningkat sehingga proses belajar-mengajar semakin efektif.

D. Pembahasan Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini. Pada siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 97 % atau meningkat sebesar 9 % jika dibanding dengan hasil belajar pada siklus I. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan pelaksanaan KBM dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Lebih jelasnya dipaparkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.4. Data Nilai Rata rata antar Siklus No 1 2 3 Siklus Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata - Rata 57 77 82

Hasil belajar yang dicapai pada siklus II merupakan hasil yang paling baik jika dibanding dengan hasil belajar pada siklus I dan Pra siklus hal ini disebabkan siklus II dirancang dari hasil refleksi pada pelaksanaan siklus sebelumnya sehingga pada siklus II dihasilkan model pembelajaran dengan metode jigsaw

yang handal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti pada siklus II semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw perlu memperhatikan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Aspek-aspek tersebut antara lain: a) Pemilihan materi yang sesuai untuk diterapkannya metode jigsaw ini karena tidak semua materi dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode ini. b) Persiapan yang baik oleh guru, baik berupa perencanaan pembelajaran (RPP), media yang digunakan dan stimulus yang tepat untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian rambu-rambu pelaksanaan diskusi kelompok ahli ataupun kelompok asal agar kondisi kelas yang kondusif dan mendukung suasana pembelajaran dapat terjaga dengan baik. Proses pembelajaran dengan

menggunakan metode jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.2. Data Analisis Guru dan Siswa Dalam memperoleh data aktivitas guru dan siswa SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

A. Aktivitas Guru Tabel 4.5. Lembar Observasi Aktivitas Guru ( Siklus I ) Daftar Check List ( ) No. 1. 2. 3. 4. Uraian Aktivitas Guru Melakukan apersepsi awal Menyampaikan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pembelajaran Memfokuskan perhatian siswa pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung 5. Memotivasi siswa selama proses pembelajaran 6. Memotivasi bertanya 7. 8. Ketepatan media yang digunakan Metode digunakan 9. 10. 11. Penguasaan kelas Menghargai pendapat siswa Membimbing siswa dalam membuat karangan 12. Menyimpulkan materi pembelajaran pembelajaran yang siswa untuk aktif Baik Cukup Kurang

Tabel 4.6. Lembar Observasi Aktivitas Guru ( Siklus II ) Daftar Check List ( ) No. 1. 2. 3. 4. Uraian Aktivitas Guru Melakukan apersepsi awal Menyampaikan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pembelajaran Memfokuskan perhatian siswa pada proses pembelajaran yang sedang Baik Cukup Kurang

berlangsung 5. Memotivasi pembelajaran 6. 7. 8. 9. 10. 11. Memotivasi siswa untuk aktif bertanya Ketepatan media yang digunakan Metode pembelajaran yang digunakan Penguasaan kelas Menghargai pendapat siswa Membimbing siswa dalam membuat karangan 12. Menyimpulkan materi pembelajaran siswa selama proses

B. Aktivitas Siswa Tabel 4.7. Lembar Aktivitas Siswa ( Siklus I ) Daftar Check List ( ) No. 1. 2. 3. 4. Uraian Aktivitas Siswa Menyimak penjelasan guru Aktif menjawab pertanyaan guru Aktif bertanya pada guru Aktif mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar 5. 6. Mengerjakan tugas dengan mandiri Fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung 7. Mengikuti tata tertib yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran 8. Sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung 9 15 10 10 14 10 10 5 16 13 8 16 Baik 10 5 5 6 Cukup 15 12 13 12 Kurang 9 17 16 16

Tabel 4.8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ( Siklus II ) Daftar Check List ( ) No. 1. 2. 3. 4. Uraian Aktivitas Siswa Menyimak penjelasan guru Aktif menjawab pertanyaan guru Aktif bertanya pada guru Aktif mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar 5. 6. Megerjakan tugas dengan mandiri Fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung 11 8 14 13 9 13 Baik 11 7 6 8 Cukup 14 12 13 12 Kurang 9 15 15 14

7.

Mengikuti tata tertib yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran

12

14

8.

Sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung

10

15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi Menulis Karangan pada Siswa kelas IV SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe Pembelajaran dengan metode jigsaw dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya penyiapan bahan ajar dan persiapan yang matang, pengelolaan kelas yang baik, perhatian guru yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa, jumlah media/ alat yang cukup.Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw ini membutuhkan persiapan mengajar dan manajemen waktu dan kelas dengan baik guna mencapai efektivitas hasil pada setiap aktivitas pembelajaran di kelas. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode jigsaw dapat meningkatkan pemahaman konsep Bahasa Indonesia pada siswa dan membuat pembelajaran lebih aktif dan menarik 5.2 Saran a) Saran bagi guru Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang guru dalam mengajar Bahasa Indonesia sebaiknya dengan menggunakan Metode Jigsaw; b) Saran bagi sekolah Pihak sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran seperti media pembelajaran, buku-buku penunjang dan peralatan teknologi informasi yang memadai

You might also like