You are on page 1of 31

Kata Sifat (Keiyoushi) Dalam Bahasa Jepang

KATA SIFAT (KEIYOUSHI) Dalam Bahasa Jepang kata sifat dibagi menjadi 2 golongan.Yaitu Kata sifat I dan Kata sifat II

1 . Kata sifat I ( i keiyoushi )


Ciri cirinya adalah berakhiran i Contoh : 1. Akai Merah 2. Shiroi Putih3 3. Tsuyoi Kuat 4. Yowai Lemah 5. Kuroi Hitam 6. Aoi Biru 7. Atsui Panas 8. Samui Dingin (cuaca) 9. Atatakai Hangat (cuaca) 10. Takai Mahal 11. Yasui Murah 12. Atarashii Baru 13. Furui Lama 14. Nagai Panjang 15. Mijikai Pendek 16. Omoshiroi Menarik 17. Kawai Lucu 18. Hiroi Luas 19. Semai Sempit 20. Yasashii Mudah 21. Muzukashii Sulit 22. Warui Jelek Bentuk perubahan kata bantu kata sifat I. Bentuk Positif .. desu Bentuk positif sekarang / akan datang (*Bentuk kata sifatnya tetap / utuh / tidah berubah) Contoh : kyou wa atsui desu ( hari ini panas ) . katta desu Bentuk positif lampau(*Bentuk kata sifatnya dihilangkan i nya) Contoh : kinou wa atsukatta desu ( kemarin panas )

b. Bentuk Negatif kunai desu Bentuk negative sekarang / akan datang(*Bentuk kata sifatnya dihilangkan i nya) Contoh : kyou wa atsukunai desu ( hari ini tidak panas ) kunakatta desu Bentuk negative lampau(*Bentuk kata sifatnya dihilangkan i nya) Contoh : kinou wa atsukunai desu ( kemarin tidak panas ) c. Bentuk Introgative ( Tanya ) desuka Bentuk introgative sekarang / akan datang(*Bentuk kata sifatnya tetap / utuh / tidah berubah) Contoh : kyou wa atsui desuka ( apakah hari ini panas ?) Kata sifat I yang didahukui kata benda / sebagai keterangan kata benda ( kata sifat I + kata benda )Contoh :Shiroi kutsu ( sepatu putih ) Shiroi kutsu dewa arimasen (bukan sepatu putih) Kore wa shiroi kutsu desu ( ini adalah sepatu baru)

2 . Kata sifat II ( na keiyoushi )


Ciri cirinya adalah berakhiran na Contoh : 1. Kirei na Cantik 2. Hansamu na Tampan 3. Shinsetsu na Ramah 4. Shizuka na Diam 5. Genki na Sehat 6. Byouki na Sakit 7. Jouzu na Pintar 8. Heta na Kurang Pandai 9. Shitsurei na Tidak sopan 10. Zankoku na Kejam 11. Yumei na Terkena 12. Suki na Suka 13. Kinben na Rajin 14. Nigiyaka na Ramai

15. Binbou na Miskin 16. Kirai na Benci 17. Rippa na Megah 18. Benri na Praktis 19. Abunai na Berbahaya 20. Joubu na Kuat 21. Fusei na Curang 22. Itazura na Nakal Bentuk perubahan kata bantu kata sifat II Bentuk Positif.. desu Bentuk positif sekarang / akan datang (*akhiran na dihilangkan) Contoh : kare wa hansamu desu ( dia laki-laki tampan ) b. Bentuk Negatif dewa arimasen Bentuk negative sekarang / akan datang(*akhiran na dihilangkan) Contoh : kare wa hansamu dewa arimasen ( dia laki-laki tidak tampan) c. Bentuk Introgatve ( Tanya ) desuka Bentuk introgatve sekarang / akan datang(*akhiran na dihilangkan) Contoh : kare wa hansamu desuka ( apakah dia laki-laki tampan ) Kata sifat II yang didahukui kata benda / sebagai keterangan kata benda ( kata sifat II na + kata benda ) Contoh : Kirei na onna ( wanita yang cantik ) Kirei na onna dewa arimasen ( wanita yangtidak cantik ) Bandar lampung wa nigiyaka na machi desu (Bandar Lampung adalah kota yang ramai) Kata keterangan : Taihen : Sangat.. Totemo : . Sekali Chotto : Agak / sedikit.. Amari : Tidak begitu . ( diikuti pola kalimat negative) Tabun : Mungkin

Sekian Pelajaran tambahan kata sifat kali ini.... semoga bermafaat. Berikutnya tunggu Update Artikel Berikutnya dari kamu.. salam AH

Kata Kerja DSHI


Daftar kata kerja yg sering digunakan sehari-hari

Golongan I - Godan Dshi Kata Kanji

Arti berkata;mengatakan;bernama bertemu cocok;tepat membeli belajar mencuci mengisap;menghirup memakai;menggunakan membayar menjahit memungut menyanyi tertawa merayakan membantu berbeda

iu au au kau narau arau suu tsukau harau nuu hirou utau warau iwau tetsudau chigau

yatou maniau omou iku kaku hiku kiku aruku naku naku tataku hataraku migaku tsuku fuku oku nuku haku hanasu naosu dasu

mempekerjakan keburu;tidak terlambat berpikir;berpendapat pergi menulis menarik mendengar;menanyakan berjalan kaki menangis (burung) bersiul mengetuk;bertepuk bekerja menggosok tiba;sampai meniup menaruh mencabut mengenakan;memakai (sepatu,kaos kaki,celana dsb) berbicara;menceritakan memperbaiki;mengoreksi;menyembu hkan mengeluarkan

otosu osu watasu tamesu nokosu kasu nakusu kaesu nurasu ugokasu tatsu matsu katsu utsu wakatsu motsu shinu nomu yomu sumu umu itamu

menjatuhkan mendorong menyerahkan mencoba meninggalkan;menyisakan meminjamkan menghilangkan;meniadakan mengembalikan membasahkan menggerakkan berdiri menunggu menang memukul membagikan;membedakan membawa mati minum membaca tinggal lahir sakit

nusumu tanomu kamu toru uru aru damaru tsukuru tru odoru komaru uketoru nakunaru nokoru noru wakaru waru kumoru owaru kaburu kubaru kakaru

mencuri meminta;memohon menggigit mengambil menjual ada diam membuat melalui menari;berdansa susah;menemui kesukaran menerima meninggal dunia tingga;sisa naik (kendaraan);dimuat mengerti;tahu membagi berawan selesai;berakhir mengenakan (dr atas ke bawah) membagikan tergantung;memerlukan;memakan waktu/biaya

suwaru hajimaru kiru iru hairu shiru hashiru chiru nonoshiru negiru nejiru kaeru teru shaberu suberu oyogu kogu nugu isogu togu tobu hakobu asobu

duduk dimulai memotong memerlukan masuk tahu;kenal lari bertebaran memaki menawar (harga) memutar;memilin pulang bersinar berbicara meluncur;tergelincir berenang mendayung menanggalkan bergegas mengasah;menggosok terbang mengangkut bermain

narabu erabu yobu musubu

berbaris;berjejer memilih memanggil mengikat

PERHATIAN : Kiru, iru, hairu, shiru, hashiru, chiru, nonoshiru, negiru, nejiru, kaeru, keru, teru, shaberu dan suberu walaupun berakhiran -iru dan -eru, termasuk Godan Dshi

Golongan II - Ichidan Dshi


Kami Ichidan (akhiran -iru) dan Shimo Ichidan (akhiran -eru)

Kata miru iru dekiru tojiru kiru okiru kariru koriru oriru mochiiru ochiru sabiru shinjiru

Kanji

Arti melihat;menonton ada (manusia,hewan) bisa menutup memakai;mengenakan (pakaian) bangun meminjam kapok;jera turun memakai;menggunakan jatuh berkarat percaya

sugiru ikiru niru niru tariru shiiru akiru anjiru nobiru taberu akeru neru mieru deru oshieru ueru shimeru suteru ageru homeru tomeru tateru

lewat hidup memasak menyerupai;mirip cukup memaksa bosan;jemu menguatirkan;memikirkan tertunda;diundur;memanjang;tumb uh makan membuka tidur terlihat;kelihatan keluar mengajar tumbuh menutup membuang menaikkan;mengangkat memuji memberhentikan;menyetop mendirikan

wasureru kakeru tasukeru miseru tsukareru kazoeru kaeru takuwaeru atsumeru eru umareru naraberu kotaeru tsukamaeru tsuzukeru wakareru mukaeru nagareru shiraberu wakeru oboeru kuraberu dekakeru

lupa;melupakan menggantungkan menolong memperlihatkan capek;lelah menghitung menukar menabung mengumpulkan memperoleh;mendapat lahir menyusun;membariskan menjawab menangkap melanjutkan;meneruskan berpisah menjemput;menyambut mengalir memeriksa membagikan mengingat;menghafal membandingkan keluar;pergi

nureru haeru hajimeru kangaeru

basah tumbuh memulai berpikir;berpendapat;mengira

Golongan III - Kahen Dshi


Hanya ada satu kata yaitu : Kuru yang berarti 'datang'

Golongan IV - Sahen Dshi


Hanya ada satu kata yaitu : Suru yang berarti 'melakukan;berbuat;mengerjakan'

Cara Menulis dan Membaca


Cara menulis tulisan Jepang dan membacanya Hatsu-on (Suara sengau), Yoo-on (Suara gabungan), Choo-on (Suara panjang)

HATSU-ON
Hatsu-on adalah suara sengau n sensei guru; tenki cuaca, honyaku terjemahan

DAKUON
Dakuon adalah suara yang dibubuhi tanda (") pada aksara KANA migi kanan, genki sehat

HANDAKUON
Handakuon adalah suara yang dibubuhi tanda (o) pada aksara KANA Hanya ada satu macam yaitu suara pa pi pu pe po kannpeki sempurna, pachinko permainan pachinko

YOO-ON
Yoo-oo adalah suara gabungan dari suara 'ki, shi, chi, ni, hi, mi, ri, gi, ji, bi dan pi' dengan suara 'ya, yu dan yo'. (ditulis lebih kecil) kisha kereta api, junjo urutan CHOO-ON Suara Panjang Choo-on adalah suara panjang, dalam huruf Latin dapat ditulis dengan tanda (-) pada huruf hidup. 1) Suara panjang a : aa oh, aduh okaasan ibu obaasan 2) nenek

Suara panjang i : oishii enak niisan kakak lelaki

3)

Suara panjang u : kuuki udara futsuu biasa;biasanya suji angka

4)

Suara panjang e :

Suara panjang e terdiri dari dua jenis, yakni suara panjang yang ditulis dengan e dan suara panjang yang ditulis dengan i . Tidak terdapat perbedaan dalam cara membaca kedua jenis suara panjang tersebut. Yang banyak digunakan adalah yg ditulis dengan i Suara panjang yang ditulis dengan e : ee ya neesan kakak perempuan Suara panjang yang ditulis dengan i :

sensei guru eien kekal;abadi eiga film;bioskop

keizai ekonomi meirei perintah seikatsu penghidupan 5) Suara panjang o :

Suara halnya dengan suara panjang e, suara panjang o juga terdiri dari dua jenis, yakni suara panjang yang ditulis dengan u dan suara panjang yang ditulis dengan o . Yang banyak digunakan adalah yang ditulis dengan . Suara panjang yang ditulis dengan u : Tky Tokyo kt tingkat atas;kelas tinggi hik j lapangan terbang Suara panjang yang ditulis dengan o : ookii besar too sepuluh tooi jauh hoo pipi koori es toori jalan ooi banyak kooru membeku ookata kebanyakan; ookami serigala hampir semua ooyake umum oou menyelubungi ooyoso kira-kira korogi jengkerik SOKU-ON Suara Konsonan Kembar Soku-on adalah suara dua konsonan yang sama yang terletak berturut-turut dalam sebuah kata. Konsonan kembar ini terdiri dari konsonan k, p, s dan t. Cara menulisnya konsonan pertama kita gunakan abjad tsu yang ditulis lebih kecil daripada biasa. Huruf ch pada kata kotchi, shutch dan sebagainya adalah sama dengan t.

gakk sekolah suppai asam zasshi majalah kotchi sini Perhatikan : A. Suara m dalam kata-kata seperti semmon (spesial;keahlian), tombo (capung) dan lain sebagainya adalah perubahan suara dari n, jadi bukan SOKU-ON. Biasanya suara n bila terletak di depan abjad b, p dan m disuarakan m. Misalnya : shinbun menjadi shimbun (surat kabar) kinben menjadi kimben (rajin) binb menjadi bimb (miskin) zenbu menjadi zembu (semua) senpai menjadi sempai (senior) B. Bila huruf hidup u dan i diapit oleh konsonan-konsonan k, s, p, h, f, t dan c, maka huruf tersebut dibuat tak bersuara.

kisha kereta api kutsu sepatu gakusei siswa

Dasar - Dasar Penulisan Huruf Jepang


Dewasa ini Bahasa Jepang sudah semakin banyak digunakan, ditandai dengan munculnya beberapa program studi bahasa Jepang di Perguruan Tinggi, di Lembaga Informal (kursus), bahkan di Sekolah Menengah Umum. Bahasa Jepang memiliki aturan gramatikal, cara baca dan cara menulis huruf bahasa Jepang. Bahasa Jepang memiliki 3 (tiga) huruf, yaitu: 1. Huruf Hiragana 2. Huruf Katakana 3. Huruf Kanji Huruf Hiragana dan huruf Katakana dibuat oleh orang Jepang sendiri sedangkan huruf Kanji berasal dari Cina, kemudian mengalami perubahan cara baca dan cara penulisannya. Penulis

akan membahas mengenai penulisan huruf hiragana dan huruf katakana.Menulis merupakan salah satu aspek ketrampilan berbahasa. Dalam tujuan pembelajaran bahasa Jepang aspek keterampilan menulis merupakan faktor yang sangat penting yang bersinergi dengan aspek ketrampilan membaca. I. Huruf Hiragana Huruf Hiragana adalah huruf bahasa Jepang asli yang dibuat oleh orang Jepang. Huruf ini berfungsi sebagai berikut: a. Untuk menuliskan kata-kata asli bahasa Jepang (bukan serapan) Contoh: Ejaan Huruf Watashi

Hiragana

Bahasa Indonesia Saya

b. Sebagai Furigana Contoh: Huruf Hiragana Kanji Ejaan Gakusei Bahasa Indonesia siswa

c. Alternatif huruf lain bila tidak hafal huruf kanji Contoh: Kanji Huruf

Hiragana

Ejaan sensei

Bahasa Indonesia guru

1.1 Huruf Hiragana Seion Bunyi Seion adalah bunyi huruf hiragana dasar. Contoh:

Huruf hiragana seion berjumlah 46 (empat puluh enam) huruf. Huruf hiragana dapat dimodifikasi dengan menambahkan tanda tertentu dan menggabungkan dengan huruf lain sehingga dihasilkan bunyi yang berbeda. Bunyi tersebut, yaitu bunyi Dakuon dan bunyi Yoon. 1.2 Penulisan huruf Hiragana Dakuon Bunyi Dakuon adalah bunyi huruf hiragana dasar dengan menambahkan [ `` ] tanda tenten (titik dua yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Dan [o] tanda maru (lingkaran kecil yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Contoh :

1.3 Penulisan huruf Hiragana Yoon Bunyi Yoon adalah bunyi huruf hiragana dasar dengan menambahkan huruf (ya), (yu) dan (yo)yang ditulis lebih kecil daripada huruf dasar. Apabila huruf (ya), (yu) dan (yo)ditulis sama dengan huruf dasar maka akan terbaca masing-masing hurufnya, misalnya huruf (hiya) berbeda dengan (hya). Untuk itu perlu diperhatikan penulisan huruf tersebut. Huruf dasar yang menggunakan huruf (ya) (yu) dan (yo) adalah huruf dasar urutan kedua, misalnya; huruf (ki) (shi) (chi) (ni)(hi)(mi)dan (ri). Contoh:

1.4 Penulisan konsonan rangkap Bunyi konsonan rangkap dinyatakan dengan huruf dasar (tsu) kecil yang ditempatkan di depan huruf yang mengandung bunyi konsonan. (tsu) kecil ini menunjukkan bahwa konsonan berikutnya diucapkan dengan hitungan dua suku-kata. Contoh: Ejaan Kekkon Shippai Huruf Hiragana Bahasa Indonesia pernikahan gagal

1.5 Penulisan bunyi vokal panjang Bunyi vokal panjang dihasilkan dari huruf dasar ditambah dengan bunyi vokal. Contohnya: Ejaan Huruf Okaasan Gakusei Shougakukin Oneesan Koori Hiragana Bahasa Indonesia ibu siswa mahasiswa kakak perempuan es batu

II. Huruf Katakana Bunyi bahasa asing tidak dapat dinyatakan dengan tepat sekali dalam kata-kata bahasa Jepang, karena dalam bahasa Jepang kadang kadang tidak terdapat huruf untuk bunyi-bunyi tertentu. Kata-kata asing di-Jepangkan dulu atau dirubah menurut sistim lafal bahasa Jepang yang dapat ditulis dengan huruf Jepang. Misalnya huruf :

th ditulis dengan huruf ( (sa)(shi)(su)(se)(so)) ti ditulis dengan huruf (chi), kadang-kadang ditulis sebagai huruf (ti) supaya lebih dekat dengan bunyi aslinya. di ditulis dengan huruf (ji), kadang-kadang ditulis sebagai huruf (di) supaya lebih dekat dengan bunyi aslinya.

Bunyi-bunyi bahasa Inggris seperti di atas tidak terdapat di dalam bahasa Jepang, karena itu dinyatakan dengan huruf Katakana. Huruf katakana dipakai untuk menulis: Kata-kata yang berasal dari bahasa asing Nama orang, tempat asing dan kata-kata benda asing

Nama binatang dan tumbuh-tumbuhan Kata-kata yang menirukan sesuatu bunyi Kata-kata yang ingin ditekankan dan memberi kesan yang kuat atau lebih menyolok. Surat kawat (telegram)

Huruf katakana ada 46 huruf, tetapi huruf (wo) tidak dipakai maka ada 45 huruf katakana yang dipakai dalam kata-kata bahasa Jepang. Bunyi huruf katakana sama dengan bunyi huruf hiragana yaitu, mempunyai bunyi seion, bunyi dakuon, bunyi youon, rangkap konsonan dan vokal panjang. Untuk bunyi panjang huruf hiragana menggunakan huruf (a)i,u, e,osedangkan bunyi panjang huruf katakana dinyatakan dengan tanda (garis). Tanda ini berarti suku-kata sebelumnya diucapkan secara panjang. Penulisan huruf katakana pada katakata yang berasal dari bahasa asing tidak ditulis menurut ucapan asli kata asing, tetapi sesuai dengan ucapan oleh penuturnya (orang Jepang). Bunyi seion adalah bunyi huruf katakana dasar. Contoh:

ditambah dengan variasi huruf sebagai berikut:

2.2 Penulisan huruf Katakana Dakuon Bunyi Dakuon adalah bunyi huruf katakana dasar dengan menambahkan [ `` ] tanda tenten (titik dua yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Dan [o] tanda maru (lingkaran kecil yang diletakkan di sebelah kanan atas huruf hiragana dasar). Contoh:

Huruf-huruf dasar yang menggunakan [``] tanda tenten adalah huruf (ka) (sa) (ta) dan (ha) sedangkan huruf dasar yang menggunakan [o] tanda maru (bulatan kecil) adalah huruf (ha). 2.3 Penulisan huruf Katakana Yoon Bunyi Yoon adalah bunyi huruf katakana dasar dengan menambahkan huruf (ya), (yu) dan (yo)yang ditulis lebih kecil daripada huruf dasar. Apabila huruf (ya) (yu) dan (yo)ditulis sama dengan huruf dasar maka akan terbaca masing-masing hurufnya, misalnya huruf (hiya) berbeda dengan (hya). Untuk itu perlu diperhatikan penulisan huruf tersebut. Huruf dasar yang menggunakan huruf (ya) (yu) dan (yo) adalah huruf dasar urutan kedua, misalnya; huruf (ki)(shi)(chi) (ni)(hi)(mi)dan (ri). Contoh:

2.4 Penulisan konsonan rangkap Bunyi konsonan rangkap dinyatakan dengan huruf dasar (tsu) kecil yang ditempatkan di depan huruf yang mengandung bunyi konsonan. (tsu) kecil ini menunjukkan bahwa konsonan berikutnya diucapkan dengan hitungan dua suku-kata. 2.4.1 Kata-kata yang mengandung dua atau lebih konsonan. Kata-kata yang mengandung dua atau lebih konsonan secara berturut-turut diucapkan dan ditulis dengan menambahkan vocal dibelakang konsonan masing-masing. 1. Menggunakan huruf t dan d ditambah dengan huruf o Contoh: kata asing hint emerald salad ejaan hinto emerarudo sarada katakana

2. Menggunakan huruf c, b, f, g, k, l, m, p dan s ditambah dengan dengan huruf u Contoh: kata asing post milk ejaan posuto miruku katakana

2.4.2 Bunyi konsonan berganda dinyatakan dengan menggunakan huruf (tsu) kecil . 1. Menggunakan Huruf ___ck Contoh: Pocket Snack poketto sunakku

2. Menggunakan huruf ___x, ___tch, ___dge Contoh: Tax Switch Badge takkusu suicchi bajji

3. Menggunakan huruf___ss, ___pp, ___tt, ___ff Contoh: Kata asing Ejaan Huruf Katakana Massage Pineapple Marionette Staff massaji painappuru marionetto sutaffu

4. Menggunakan huruf ___at, ___ap, ___et, ___ep, ___ip, ___og, ___ic, ___ot Contoh: Cat Snap Net Technic Robot kyatto sunappu netto tekunikku robotto

2.4.3 Kata-kata yang mengandung dua vokal diucapkan sebagai konsonan berganda. 1. Menggunakan huruf ___oo___, ___ea___, ___ou___, ___ui___ Contoh:

Book Bread Couple Biscuit

bukku bureddo kappuru bisuketto

2.5 Bunyi panjang dinyatakan dengan tanda___(garis) Tanda___(garis) ini berarti suku-kata sebelumnya diucapkan secara panjang. 1. Menggunakan huruf ___ar, ___er, ___ir, ___ur, ___or Contoh: Car Lover Skirt Turn Form ka raba sukato tan fomu

2. Menggunakan huruf ___ee___, ___ea___, ___ai___, ___oa___, ___ou___,___au___, ___oo___ Contoh: Speed Seal Rail Boat Group Audition Room supido shiru reru boto gurupu odishon rumu

3. Menggunakan huruf ___all, ___al, ___ol Contoh: Call Half Gold koru hafu gorudo

4. Menggunakan huruf ___w, ___y Contoh:

News Salary

nyusu salari

5. Menggunakan huruf ___a___e, ___o___e, ___u___e Contoh: Game Note Tube gemu noto chubu

6. Menggunakan huruf ___ation, ___otion Contoh: Intonation Lotion intoneshon roshon

7. Menggunakan huruf ___ire, ___ture Contoh: Fire Culture faiya karucha

III. Cara Penulisan Huruf Hiragana dan Huruf Katakana Cara penulisan huruf Hiragana dan huruf Katakana sangat penting untuk diingat, karena masingmasing suku-kata huruf Hiragana dan huruf Katakana memiliki jumlah tarikan yang berbeda. Bila kita bisa. menulis suku-kata huruf Hiragana maupun huruf Katakana maka mudah untuk menuliskan suku-kata berikutnya, maka mudah juga membaca kata dalam kalimat. Di samping itu perlu juga mengingat urutan huruf suku kata Hiragana maupun huruf Katakana dengan menghafal huruf urutan suku-kata awal yaitu; dari huruf a, ka, sa, ta, na, ha, ma, ya, ra, wa, wo, n, setelah itu maka diurutkan menjadi a, i, u, e, o , ka, ki, ku, ke, ko dan seterusnya mengikuti sesuai dengan huruf vokal.

You might also like