You are on page 1of 4

lalat

Jenis penyakit dengan lalat sebagai vektor antara lain:

1. Estamoeba dysenteriae

Entamorba hestolyca adalah Organisme yang dapat menyebabkan penyakit


pada manusia, kucing, anjing dan babi. Vektornya adalah musca domestica (lalat
rumah) dan kecoa. Penularan terjadi karena makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh kista yang dibawa oleh vektor.

Gejala yang dapat ditmbulkan antara lain; sering buang air besar, fesesnya
sedikit-sedikit dengan lendir dan darah, dan biasanya disertai rasa sakit diperut (kram
perut), dan biasanya tidak demam.

Upaya pencegahannya dengan perbaikan sanitasi lingkungan, dan pencegahan


kontaminasi makanan, pembasmian vektor serta perbaikan cara pembuangan kotoran
yang baik serta cuci tangan setelah defakasi.

1. Penyakit kala-azhar

penyakit kala-azhar adalah penyakit yang disebabkan oleh Golongan protozoa


yaitu laishmania donovani. Vektornya adalah lalat penghisap darah pheblotomus sp.
Gejalanya antara lain; deman tinggi, menggigil, muntah-muntah. Terjadi pengurusan
badan dan hepar bengkak. Bila tidak diobati menyebabkan kematian. dan upaya
pencegahannya adalah dengan pencegahan penderita, menghilangkan sampah yang
busuk (tempat perkembang biakan lalat), dan menghindari gigitan.

1. Penyakit leishmaniasis

Penyakit leishmaniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Golongan


protozoa yaitu laishmania tropica. Vektornya adalah lalat penghisap darah
pheblotomuss. Gejalanya adalah terjadinya kupula ditempat gigitan, kulit tertutupi
kerak dan keluarnya exudate yang lengket serta terjadinya kerusakan jaringan. Upaya
pencegahan dengan penutupan kulit dan pemberantasan serangga.

1. Penyakit mucocutaneus

penyakit mucocutaneus merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan


protozoa yaitu laishmania braziliensis. Vektornya adalah lalat penghisap darah
pheblotomus sp. Gejalanya adalah terjadinya papula berwarna merah pada tempat
gigitan dan terjadinya perubahan bentuk pada permukaan yang digigit.

1. Sleeping sickness (penyakit tidur)


Sleeping sickness merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan
protozoa trypanosoma gambiense. Vektornya adalah lalat glossina sp. Gejala meliputi
tiga fase, yaitu fase (1) dimana Trypanosoma gambiense berada dalam tubuh, fase (2)
dimana berada dalam jaringan dan fase (3) berada dalam susunan syaraf.

Fase (1) dengan gejala rasa gatal pada tempat gigitan dan diikuti demam, sakit
kepal, menggil dan kehilangan nafsu makan. Fase (2) dengan gejala pembengkakan
kelenjar getah bening, liver, sakit kepala, sakit sendi-sendi, lamah dan ruam dikulit.
Fase (3) dengan gejala lemah, malas, tubuh kaku dan tidur dengan tidak terkendali.

1. Penyakit onchocerca volvulus

Penyakit ini disebabakan oleh Cacing onchocerca volvulus. vektornya adalah


lalat penghisap darah (simulum sp). Penyakit yang ditimbulkan adalah radang pada
tempat gigitan dan diikuti dengan adanya tonjolan. Perkembangan nodula sangat
lambat dan dalam waktu 3-4 tahun hanya mencapai ukuran 2-3 cm. Bila infeksi
tonjolan mengenai mata menyebabkan kebutaan. Upaya pendegahan dengan
menghindari gigitan, pemberantasan nyamuk dan pengobatan penderita.

1. Calabar (calabar swelling).

penyakit calabar (calabar swelling). Merupakan penyakit yang sebabkan oleh


cacing loa-loa. Vektor cacing ini adalah lalat tabanid genus chrysops.

Gelaja penyakit ini adalah pembengkakan jaringan adan terjadi benjolan sebesar telur
ayam. Upaya pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan serangga dan
pengobatan penderita.

nyamuk
Penyakit yang dibawa oleh vektor nyamuk antara lain:

1. Malaria

Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat


400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh,
merupakan “vektor”) secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat
peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam
kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria
di Asia.
Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium sp
dengan gejala demam, anemia dan spleomagali.

Empat jenis plasmodium yaitu:

• Plasmodium vivax penyakit malaria tertina


• Plasmodium malariae- malaria kuartana
• Plasmodium Facifarum malaria tropika
• Plasmodium ovale malariaovale

Upaya pencegahan antara lain , menghindari gigitan nyamuk, pengobatan penderita


untuk menghilangkan sumber penular dan pembrantasan nyamuk dan larva.

Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria,


penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning,
demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan
secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah
merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

1. Demam Berdarah

Nyamuk Aedes aegypti adalah vector penyakit demam berdarah (DBD) yang
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang cukup meresahkan
karena tingkat kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Sampai saat ini, penyakit ini
masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Perlu
kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DBD terutama pada musim penghujan.
Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953. Sedangkan
penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968,
akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue dengan tipe DEN 1 s/d 4. Virus tersebut
termasuk dalam grup B Arthropod borne viruses (arboviruses). Keempat type virus
tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Virus yang banyak
berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe DEN 1 & 3.

Gejala-gejala DBD sendiri adalah antara lain, Demam tinggi (38-40 C) yang
berlangsung 2 sampai 7 hari sakit kepala rasa sakit yang sangat besar pada otot &
persendian bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah
pendarahan pada hidung & gusi mudah timbul memar pada kulit shock yang ditandai
oleh rasa sakit pada perut, mual, muntah, jatuhnya tekanan darah, pucat, rasa dingin
yang tinggi terkadang disertai pendarahan dalam tubuh.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus
betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam
berdarah lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil & Ethiopia & sering
menggigit manusia pada waktu pagi & siang.
Orang yang berisiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di
bawah 15 tahun, & sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah kumuh.
Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, & muncul pada musim penghujan. Virus
ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD,
sebab baik virus penyebab maupun nyamuk vektor penularnya sudah tersebar luas di
seluruh Indonesia. Sehingga tidaklah aneh apabila kita sering kali melihat
pemberitaaan di media massa tentang adanya berita berjangkitnya penyakit DBD di
berbagai wilayah Indonesia hampir di sepanjang waktu dalam satu tahun.

1. Elephantiasis (Kaki Gajah)

Wucheria sp. adalah Golongan nematoda yang dapat menyebabkan penyakit


elephantiasis dengan gejala peradangan dan penyumbatan saluran getah bening serta
disertai dengan demam. Vektor berupa nyamuk jenis culex fatigans, aedes aegypty
dan anopheles sp. Upaya pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan
nyamuk dan pengobatan penderita.

Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang terjangkit,


disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi penduduk, adanya pemukiman
baru, kurangnya perilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk,
terdapatnya vektor nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah air serta adanya empat sel
tipe virus yang bersirkulasi sepanjang tahun.

Upik Kusumawati, peneliti Parasitologi dan Entimologi Kesehatan IPB


menyatakan bahwa Nyamuk pembawa virus demam berdarah kini tidak cuma senang
bertelur di genangan air bersih, tapi juga selokan yang kotor. Berdasarkan kajian
eksperimental yang dilakukan di laboratorium IPB, Upik Kusumawati menjelaskan,
didapati bahwa nyamuk Aides Aegepty bisa tetap bertelur di habitat buatan yang
terpolusi dengan detergen dan kaporit.

Hal ini teruji dengan percobaan denan wahana air yang kondisinya mirip
dengan limbah air di lapangan seperti air selokan. Dan ternyata nyamuk Aides juga
mau bertelur di tempat seperti itu.

Pemahaman umum tentang demam berdarah sebelumnya adalah nyamuk


membawa agen penyakit yakni Aides Aegepty hanya bertelur di air tergenang yang
bersih seperti tempat penampungan air bersih di rumah-rumah, Namun sepertinya
vektor penyakit sudah beradaptasi, sehingga mereka kini bisa hidup di lingkungan
yang terpolusi.

Penyakit Cagas- trypanosomiasis


merupakan sejenis penyakit yang diakibatkan oleh protozoa parasit Trypanosoma
cruzi. Ia disebarkan oleh serangga penghisap darah, melalui pemindahan darah, dari
ibu kepada anak, dll. Dianggarkan 50,000 pesakit meninggal akibat penyakit ini di
Amerika.

You might also like