Professional Documents
Culture Documents
1. Estamoeba dysenteriae
Gejala yang dapat ditmbulkan antara lain; sering buang air besar, fesesnya
sedikit-sedikit dengan lendir dan darah, dan biasanya disertai rasa sakit diperut (kram
perut), dan biasanya tidak demam.
1. Penyakit kala-azhar
1. Penyakit leishmaniasis
1. Penyakit mucocutaneus
Fase (1) dengan gejala rasa gatal pada tempat gigitan dan diikuti demam, sakit
kepal, menggil dan kehilangan nafsu makan. Fase (2) dengan gejala pembengkakan
kelenjar getah bening, liver, sakit kepala, sakit sendi-sendi, lamah dan ruam dikulit.
Fase (3) dengan gejala lemah, malas, tubuh kaku dan tidur dengan tidak terkendali.
Gelaja penyakit ini adalah pembengkakan jaringan adan terjadi benjolan sebesar telur
ayam. Upaya pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan serangga dan
pengobatan penderita.
nyamuk
Penyakit yang dibawa oleh vektor nyamuk antara lain:
1. Malaria
1. Demam Berdarah
Nyamuk Aedes aegypti adalah vector penyakit demam berdarah (DBD) yang
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang cukup meresahkan
karena tingkat kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Sampai saat ini, penyakit ini
masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Perlu
kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DBD terutama pada musim penghujan.
Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953. Sedangkan
penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968,
akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue dengan tipe DEN 1 s/d 4. Virus tersebut
termasuk dalam grup B Arthropod borne viruses (arboviruses). Keempat type virus
tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Virus yang banyak
berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe DEN 1 & 3.
Gejala-gejala DBD sendiri adalah antara lain, Demam tinggi (38-40 C) yang
berlangsung 2 sampai 7 hari sakit kepala rasa sakit yang sangat besar pada otot &
persendian bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah
pendarahan pada hidung & gusi mudah timbul memar pada kulit shock yang ditandai
oleh rasa sakit pada perut, mual, muntah, jatuhnya tekanan darah, pucat, rasa dingin
yang tinggi terkadang disertai pendarahan dalam tubuh.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus
betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam
berdarah lain. Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Brazil & Ethiopia & sering
menggigit manusia pada waktu pagi & siang.
Orang yang berisiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di
bawah 15 tahun, & sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah kumuh.
Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, & muncul pada musim penghujan. Virus
ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku manusia.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD,
sebab baik virus penyebab maupun nyamuk vektor penularnya sudah tersebar luas di
seluruh Indonesia. Sehingga tidaklah aneh apabila kita sering kali melihat
pemberitaaan di media massa tentang adanya berita berjangkitnya penyakit DBD di
berbagai wilayah Indonesia hampir di sepanjang waktu dalam satu tahun.
Hal ini teruji dengan percobaan denan wahana air yang kondisinya mirip
dengan limbah air di lapangan seperti air selokan. Dan ternyata nyamuk Aides juga
mau bertelur di tempat seperti itu.