Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Insect (hexapoda) adalah merupakan salah satu klas dari kelompok Arthropoda
(binatang yang mempunyai ciri kaki beruas).
B. Jenis-jenis Insekta
Dari klas insect dibagi menjadi 12 ordo yaitu Odonata, Orthoptera, Isoptera,
Neuropthera, Hemithera, Anoplura, Hemiptera, Coroptera, Lepidoptera, Diphtera,
Siphonaptera, dan Hymenoptera. Klas Insect (Hexapoda) yang bertindak sebagai
vector antara lain :
Kutu tubuh (pediculus humanus) dan kutu rambut kelamin (phthirus pubis).
Serangga mungkin merupakan saingan yang paling berat bagi manusia, serangga
merusak tanaman dan bahan makanan yang disimpan, mengisap darah dan juga
mengganggu manusia. Di beberapa negara serangga telah merugikan para petani
dengan menghancurkan tanaman dan hasil pertanian mereka. Di samping itu
beberapa jenis serangga (insect) berpotensi sebagai vector penyakit pada manusia,
secara langsung maupun tidak langsung dengan organism yang dapat menimbulkan
penyakit yang berbahaya dan melemahkan.
a. ciri-ciri
- lalat adalah salah satu insect Ordo dipteral (mempunyai sepasang sayap berbentuk
membrane). Yang erat dengan sebutan lalat adalah Sub ordo cyclorrappha.
b. Siklus hidup
- Selama hidupnya seekor lalat bertelur 5 – 6 kali, 75 – 150 butir sekali bertelur.
- Telur diletakkan pada bahan organik yang lembab, sampah, kotoran binatang dan
sebagainya yang tidak kena sinar matahari secara langsung.
- Larva mencari tempat dengan temperatur yang sesuai (30 – 35 C) dengan berpindah-
o
pindah tempat.
- benda-benda organic
- tinja
- sampah basah
- tumbuh-tumbuhan busuk
- pada siang hari lalat akan berada di meja, makanan, sampah dan lantai.
- Pada malam hari lalat istirahat pada kawat, di dinding dan tempat lainnya.
- Tempat kesenangan lalat : Pasar, kandang, sampah, tanah, lantai, WC, dll.
- Cholera
- Dysentri Amoeba
- Dysentri Baciler
- Lersh Maniasis
- Myalis
– menggunakan Larvasida : ditujukan pada sampah organik atau kotoran manusia dan
binatang
Untuk pemakaian dalam ruangan. Menggunakan kertas atau tali yang telah diberi
lapisan insectisida dibantungkan pada langit – langit atau dinding yang banyak
terdapat lalat.
Bahan yang digunakan sebagai umpan dapat berupa tepung jagung, air yang dicampur
gula dan lain-lain..
– Tindakan Mekanis
– Tindakan Perlindungan
2. Nyamuk
a. Ciri-ciri
Nyamuk termasuk Ordo Diphtera dan family Culidae yang terdiri lebih dari 2000
species dengan 3 Sub Family yang besar yaitu Anophilinae, Culicitinae, dan
Toxorhynchitinae.
b. Siklus Hidup
Siklus hidup nyamuk sejak telur hingga dewasa sama dengan serangga lain,
mengalami stadium yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat 4
stadium, yaitu : telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. Stadium dewasa
sebagai nyamuk yang hidup di alam bebas, Sedangkan ketiga stadium lainnya hidup
dan berkembang di dalam air.
– untuk tiap jenis nyamuk mempunyai breeding places yang berbeda-beda, misalnya :
— pada air tawar, jernih ada nutrient, slow running, 10 meter per hari (Anopheles
Acunitus).
— pada air payau di tepi pantai, tambak udang (Anopheles Sundaicus).
— pada tong, drum, container yang berisi air bersih (Aedes Aegypti)
— pada tempat yang tidak sewajarnya, misalnya air kubangan, dan di kebun (Aedes
albopictus)
— segala macam air terutama yang mengandung zat organik seperti air kotor (Culex).
— buatan manusia, seperti sawah, saluran air, bak mandi, tempayan, dll.
– setelah nyamuk betina menggigit orang atau binatang hingga perutnya penuh darah,
nyamuk akan pergi ke resting places yaitu tempat beristirahat yang aman dari musuh,
lembab, terlindung dari sinat matahari.
d. Kebiasaan Hidup.
– dibedakan menjadi :
— Anthropophilik yaitu nyamuk yang cenderung menggigit manusia.
– Menurut tempat kesukaan pada saat menggigit orang, perilaku nyamuk dibedakan
menjadi :
– encephalitis yaitu penyakit yang merusak pusat Syaraf ditularkan oleh nyamuk
culex.
Dengue yaitu ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopietus.
Malaria yaitu penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang ditularkan oleh nyamuk
anopheles.
Fillariasis yaitu penyakit yang ditularkan dari manusia ke manusia oleh nyamuk culex
dan anopheles.
Beberapa species nyamuk yang penting dalam hubungannya dengan penyakit yang
ada di Indonesia :
> Aedes
– Aedes aegypti sebagai vector penyebab DHF dan Yellow fever yang juga
kemungkinan ditularkan oleh Aedes albopietus. Aedes aegypti lebih domestic dari
pada Aedes albopietus. Aedes aegypti mempunyai tempat sarang antara lain : tong/
drum yang berisi air bersih di sekitar rumah, di dalam rumah, Sedangkan Aedes
albopietus umumnya ditemukan di kebun-kebun.
> Anopheles
– merupakan vector daripada penyakit penyakit malaria. Species dari jenis nyamuk ini
sangat banyak dan jenis yang terpenting yang dikemukakan di sini adalah :
> Culex
Berkembang biak di segala macam kondisi air, terutama yang banyak mengandung zat
organic seperti air kotor yang merupakan tempat yang mereka senangi. Telur
diletakkan secara bergeromol di atas permukaan air. Telur menetas antara 2 – 3 hari
dan nyamuk dewasa aktif pada malam hari.
f. pengendalian nyamuk
dasar pengetahuan dan data mengenai habitat/ tempat perindukan, aspek perilaku
nyamuk dapat dijadikan bahan untuk pemulihan metode pengendalian nyamuk yang
efektif dan efisien.
2. pengaliran air : telur dan larva/ pupa nyamuk akan hanyut oleh derasnya air.
3. pembersihan timbunan air : untuk pengendalian jenis-jenis nyamuk tertentu yang
biasanya memerlukan tanaman air untuk perkembangan telur dan larvanya.
3. Pinjal
a. Ciri-Ciri
- abdomen terdiri dari 10 segmen dan 3 segmen yang terakhir membentuk Kelamin.
- metamorphosis sempurna.
b. Siklus hidup
> Telur
Telur biasanya terdapat pada sarang-sarang binatang rumah, pada debu atau kotoran di
sela-sela lantai, kadang-kadang di bawah permadani, kerpat atau menempel pada bulu
binatang. Bentuk telurnya oval warnanya keabu-abuan, besarnya 0,7 x 0,4 mm. sekali
bertelur pinjal mengeluarkan 4-8 butir tiap kali sesudah makan. Selama hidupnya
seekor pinjal betina dapat bertelur sampai 200 butir.
> Larva
- larvanya tidak bermata dan tidak berkaki, bentuknya seperti ulat kecil berwarna
kuning atau atau coklat muda panjang 3 – 4 , bersegmen 10-12.
Sesudah cukup lama menjadi larva, maka akan membentuk cocon yang diliputi oleh
benang seperti sutra. Untuk jadi kepompong stadium ini lamanya 7 – 100 hari,
tergantung dari keadaan lingkungannya.
> Dewasa
- dari telur sampai menjadi pinjal dewasa diperlukan waktu 2 minggu sampai 1 tahun
atau lebih.
- pinjal jantan maupun betina membutuhkan darah untuk kelangsungan hidupnya dan
menghisap paling sedikit dalam satu hari.
- umur pinjal dewasa dapat mencapai 1 tahun atau lebih tergantung dari makanannya.
c. Habitat
d. Penyakit.
- secara langsung pinjal dapat menyebabkan penyakit pada manusia karena gigitannya
dapat menimbulkan alergi dan dermatitis.
- sebagai penular dari penyakit, pinjal dapat bertindak sebagai vector penular. Pinjal
sebagai vector utama dari penyakit pes yang disebabkan oleh kuman Pasteurella
pestis.
- pinjak pada umumnya menjadi infektif dengan unkorganisif penyebab penyakit oleh
kuman terjadinya wabah pes pada tikus-tikus dan pinjal tetap infektif pada waktu
yang panjang.
- pinjal betina menggali kulit kaki terutama yang terdapat di bawah kuku dan
kemudian menghisap darah penderita, sehingga terasa gatal-gatal yang hebat disertai
dengan peradangan dan kemudian sering diikuti oleh infeksi sekunder.
- endem typhus yang disebabkan oleh Riketsia mooseri yang merupakan infeksi juga
pada tikus dan vector penularannya adalah pinjal. Penularan pada manusia terjadi
melalui luka gigitan atau luka lecet yang terkontaminasi oleh tinja pinjal yang infektif.
e. Pemberantasan Pinjal
- terhadap lingkungan hidup digunakan larutan minyak tanah, Diazinon, Lindane 1%,
bubuk (1 nertdust), Malathion 10%, triklofin 1%.
- terhadap hewan rumah digunakan bedak (Malathion 4%, atau reterion 10%).
4. Kecoak
a. Ciri-ciri
b. Siklus hidup
Telur ini terdapat dalam kapsul (otheca), bentuknya seperti kacang merah. Kapsul ini
menempel pada kecoak betina. Jumlah telur umumnya berkisar antara 15 sampai 40
butir tersusun membentuk dua baris Otheca ini selalu dibawa kemana-mana oleh
kecoak betina yang kelihatan pada abdomennya.
- pada stadium nymph bentuknya kecoak sudah menyerupai yang dewasa hanya
berbeda besarnya, warnanya masih putih, sayap kecil tanpa Kelamin/ kecil.
- pada kecoak dewasa alat kelaminnya sudah sempurna begitu juga sayapnya.
c. habitat
pada tempat yang gelap, panas dan lembab terutama pada daerah atau rumah yang
keadaan sanitasinya kurang baik.
suatu kemungkinan yang besar sekali bahwa kecoak bisa menularkan penyakit secara
mekanik karena binatang tersebut pernah ditemukan telur cacing, protozoa, bakteri,
virus, dan jamur pathogen. Penyakit yang ditularkan misalnya penyakit kulit,
gangguan sakit pencernaan, dan lain-lain.
e. penanggulangan
kecoak adalah binatang malam hari (pada siang hari binatang ini bersembunyi) dan
malam hari dia keluar mencari makanan. Dalam penanggulangan kecoak bisa
dilaksanakan secara fisik/ mekanik, kimia, dan biologis. Hanya saja dalam kehidupan
sehari-hari cara penanggulangan yang biasa dilakukan adalah dengan zat kimia atau
secara fisik/mekanik.
Bisa juga dengan menggunakan perangkap “Mangkuk”. Apabila kita makan sesuatu
dengan mangkuk, mie misalnya, bekas lemak dalam mangkuk itu jangan dibersihkan
dulu, tapi diberi air biasa separoh mangkuk.. kemudian taruh saja di tempat yang
disukai kecoak.. kecoak akan masuk ke dalam mangkuk untuk makan, dia akan
tercebur dalam kolam nikmat itu, tetapi karena mangkuk itu cukup curam untuk
dipanjat kecoak, dia akan mati di dalamnya itu karena kepalanya agak menghadap ke
bawah sehingga kepalanya terendam air dan tidak bisa bernafas.