Professional Documents
Culture Documents
Serangga adalah hewan yang sering dijumpai dalam keseharian kita dan ditemukan di
hampir semua jenis lingkungan. Di dunia terdapat lebih dari 800.000 jenis, dan
beberapa jenis di antaranya dapat merugikan manusia karena merupakan pembawa
penyakit.
Kecoa
Banyak orang merasa jijik dengan serangga yang satu ini. Tak
heran, karena umumnya kecoa tinggal di tempat gelap yang
kotor, lembab dan bau.
Hewan yang biasa disebut lipas ini metamorfosisnya tidak sempurna dan banyak ditemukan
di daerah tropis, bahkan sampai di daerah dingin. Kemampuannya dalam beradaptasi tidak
perlu diragukan lagi, ia mampu bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem sekali pun.
Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan insektisida.
Atau dengan menyiramkan air panas pada telur kecoa agar tidak menetas dan berkembang
biak.
Nyamuk
Nyamuk merupakan serangga Ordo Diptera, yang mempunyai
sepasang sayap berbentuk membran. Tubuhnya yang kecil
dengan enam kaki panjang. Ukuran tubuh nyamuk berbeda-
beda tapi tidak lebih dari 15 mm dengan berat tubuh 2 - 2.5
mg. Jumlah spesies nyamuk mencapai 2700 jenis di dunia
Nyamuk jantan tidak menghisap darah, sedangkan nyamuk
betina menghisap darah untuk mendapatkan protein untuk
pembentukan telur.
Penanggulangan demam berdarah yang paling umum dilakukan adalah dengan menjaga
kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur sarang
nyamuk) dan pengasapan. Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai perkembangbiakan
jentik nyamuk.
Lalat
Serangga lalat merupakan hewan yang hidup dan berkembang biak di tempat-tempat kotor
dan berbau busuk. Serangga kecil ini sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan
hidup, mata majemuknya terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan.
Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Saat
ini, ditemukan tidak kurang dari 60.000 – 100.000 spesies lalat di dunia.
Penyakit-penyakit yang biasanya ditularkan lalat antara lain kolera, diare, disentri, tifus, dan
virus penyakit saluran pencernaan. Lalat juga dapat menularkan penyakit difteri, membawa
virus penyakit polio dan gatal-gatal pada kulit.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi populasi lalat antara lain dengan menggunakan
alat perangkap, umpan, dan alat pembunuh elektrik. Namun, cara ini hanya efektif untuk
penanggulangan pada skala kecil, seperti rumah, kantor, dan hotel.
Cara terbaik untuk menghindari gangguan lalat adalah dengan selalu menjaga kebersihan di
lingkungan sekitar tempat tinggal dan tidak membuang sampah organik sembarangan.