Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : Mampu menjelaskan hubungan antara karakteristik fisik dan termik bahan hasil pertanian dengan disain alat dan proses pengolahannya
Karakteristik Fisik :
Bentuk Ukuran Volume Luas Permukaan Sudut Curah
Karakteristik Mekanis
Kekerasan Sifat Reologi Kekuatan Kompresif Resistensi Impak Shear
Karakteristik Thermal
Panas spesifik Panas Laten Konduktivitas Panas Difusivitas Panas
- penerimaan konsumen
- pengemasan - distribusi
- proses pengolahan
Oblat
Oblong Konik Ovat
Blik
Abovat Eliptikal Trunkat
Unekual
Ribbed Regular Irregular
Potongan Membujur
Bulat
Trunkat
Blik
Potongan Melintang
Ribbed
Irregular Unequal
Konik
AP o Roundness = =
AC
Akar pangkat tiga dari hasik kali ketiga sumbu o Sphericity = Sumbu Terpanjang
kebulatan=Fm/Fc
kebulatan rerata = r/nR kebundaran=di/dc Defenisi kebulatan dan kebundaran
Ukuran menyatakan besaran materi atau isi pada suatu komoditas yang dimanifestasikan dalam bentuk besaran :
- berat - luas - volume - panjang
- lebar
- tebal
- diameter
Ukuran produk tepung dinyatakan dengan mesh (saringan), yaitu jumlah lubang persatuan luas (n/in2) atau N/cm2 Penentuan ukuran buah dan sayuran : pengukuran panjang/berat atau volume.
Metode penentuan volume dan densitas : -Gelas ukur -Piknometer -densitimeter Densitas Kamba dan Densitas Nyata Densitas Kamba = perbandingan bobot bahan dengan volume yang ditempatinya, termasuk ruang kosong di antara butiran makanan Pengukuran : - Menimbang bahan yang menempati wadah literan sesuai dengan volume
Densitas Nyata
= perbandingan bobot bahan dengan volume yang hanya ditempati oleh butiran bahan tidak termasuk ruang kosong.
Pengukuran 1 :
Gelas ukur diisi toluena (C6H5CH3) sampai volume tertentu Kenaikan volume toluena akibat sejumlah bobot butiran = densitas nyata
Pengukuran 2 :
Dengan piknometer
Timbang piknometer kosong (a) Timbang piknometer + toluena (b) Timbang piknometer + butiran bahan yang diketahui bobotnya (X gram) + toluena sampai penuh (c) Timbang piknometer + air sampai penuh (d)
toluena x X
(b+X) - c
berat air yang dipindahkan (lb) Volume (in3) = densitas air (lb/in3)
3. Sudut Curah
Penting untuk disain wadah, fasilitas penyimpanan, dan alat pembantu lain dalam pengolahan biji-bijian adalah sudut yang terbentuk antara bidang datar dengan sisi miring curahan bila sejumlah biji dituangkan dengan cepat di atas bidang datar.
d Tg = t/0.5 d = 2t/d
4. Luas Permukaan
Luas permukaan daun menentukan :
kapasitas fotosintesis Laju pertumbuhan Hubungan tanaman-tanah-air
4. Luas Permukaan.................
a. Luas Permukaan Daun Pencetakan kontak permukaan di atas kertas yang peka terhadap cahaya Luas permukaan diukur dengan planimeter b. Luas Permukaan Buah Misal apel Apel dikupas dalam bentuk strip Gunakan planimeter untuk mengukur strip
in2
in2
WARNA
sensasinya dengan karakteristik fisik lain seperti titik leleh, ukuran partikel, SG dll. Merupakan persepsi manusia terhadap penampakan dari sinyal yang diberikan oleh otak. Dipengaruhi oleh :
Sejumlah atribut fisik (ukuran, tekstur, gloss, polarisasi,
keadaan fisik) Serangkaian persepsi psikologis (latar belakang warna, type cahaya, karakteristik geometri objek).
dari cahaya direfleksikan atau ditransmisikan oleh/melalui bahan pangan. Energi digambarkan sebagai spektrum elektromagnetik yang kontiniu dengan kisaran dari sinar gamma (pjg gel 105 nm 1017 nm. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata : 380-770 nm mempengaruhi warna. UV = 100-380 nm Infra red = 770-1.000.000 nm
Jika sinar putih melewati anggur yang berwarna merah, maka pigmen antosianin dari anggur akan mengabsorbsi energi pada daerah sinar tampak. Energi yang tidak diserap akan lewat mencapai
mata panjang gelombang sinar yang ditransmisikan = 700-770 nm warna merah. Jika panjang gelombang = 380-400 nm warna violet.
Tabel 1. Warna, panjang dan jumlah gelombang sinar kromatik Warna Panjang Gelombang, Jumlah gelombang x 104 nm cm-1 1. Merah 2. Jingga 630 770 610 630 1.25 1.59 1.59 1.64
3. Kuning
4. Hijau Muda 5. Hijau 6. Biru Muda 7. Biru Tua
560 610
520 560 480 520 460 480 440 460
1.64 1.79
1.79 1.92 1.92 2.08 2.08 2.17 2.17 2.27
8. Nila
9. Violet
420 440
400 - 420
2.27 2.38
2.38 2.50
- hue (warna kromatik) - value / lightness : warna akromatik atau kecerahan - kroma : intensitas warna kromatik
Penglihatan manusia merespon 3 warna (tri stimulus) dengan
panjang gelombang yang berbeda yaitu merah, hijau dan biru. on Illumination (ICI/CIE) :
X = merah
Y = hijau
Z = biru
Subjektif, visual
Diskripsi Baku
Merah pink (dark pink) Merah ceri (Light Cherry Red) Merah ceri agak gelap (Slight dark cherry red)
4
5 6
6. Porositas
Ruang (void) dalam suatu massa seperti biji-bijian atau bahan porous lain. Penting dalam aliran udara dan panas Disebut juga faktor pengemasan (PF) densitas partikel solid densitas kemasan PF = densitas partikel solid
KARAKTERISTIK MEKANIK
Sifat Permukaan, Tekstur dan Kekerasan
Penting dalam proses pengupasan secara mekanis
Untuk mendisain mesin grading Jenis sifat permukaan : halus, halus berbulu halus, halus berbulu kasar, kasar tidak berbulu dan kasar berbulu.
Tekstur biasanya dihubungkan dengan kesan mulut bila dikunyah setelah di masak
o mealy (seperti bertepung) o gritty/sandy (rasa berpasir) o Sticky (pulen) Kekerasan berhubungan erat dengan tingkat kematangan buah
perilaku bahan akibat gaya yang diberikan terhadap bahan tersebut. Sifat mekanis yang berhubungan dengan perubahan bentuk dan aliran bahan disebut dengan sifat reologi Sifat Reologi adalah sifat fisik produk pangan/hasil pertanian yang berkaitan dengan deformasi bentuk akibat terkena gaya mekanis Sifat reologi = sifat mekanis Sifat mekanis belum tentu sifat reologi
perilaku bahan akibat gaya yang diberikan terhadap bahan tersebut. Sifat-sifat mekanis bahan pangan dan hasil pertanian : 1. Kekerasan Penting dalam pengecilan 2. Kekuatan tekan ukuran pada biji-bijian 3. Tahanan geser Penting dalam disain teknik 4. Koefisien statis untuk memprediksi aliran bahan 5. Koefisien luncur (sliding) pada alat panen dan pengolahan 6. Koefisien gesekan
Elisa Julianti-FP-USU
Sifat-sifat reologi : o kekentalan o kelengketan Penting untuk bahan pangan cair, kental, gel dan plastis
o elastisitas
o plastis o lentur
Contoh : dodol, jam, sirup, madu, susu kental manis, margarin, mentega, krim, puding, bubur,minyak goreng, sari buah dll.
o kenyal
Berdasarkan sifat alirannya bahan pangan cair dibedakan atas : Newtonian : kekentalan tidak berubah dengan meningkatnya gaya Contoh : larutan gula encer, larutan asam, larutan garam Non Newtonian : kekentalan berubah dengan berubahnya gaya Ada 3 jenis produk Non Newtonian : 1. Plastis : saus tomat, puding, sambal cabe dalam botol
kekentalan
Gaya/Shear
B. Produk Plastis
kekentalan kekentalan
Gaya/Shear
Gaya/Shear
C. Produk Pseudolastis
D. Produk Dilatan
permukaan
1. Konduktivitas panas adalah laju pindah panas (q) melalui permukaan bahan dengan luas A jika pada benda tersebut diberikan panas dengan perbedaan suhu sebesar T1-T2 qL k= A (T1-T2)
Konduktivitas panas berhubungan dengan porositas, struktur dan komposisi kimia Penting dalam :
penyimpanan biji-bijian
proses pengolahan di pabrik pendinginan
2. Difusivitas panas ()
Penting dalam proses pengeringan, destilasi dan absorbsi Menentukan kecepatan distribusi panas dalam bahan
cp = panas jenis
3. Panas Jenis (cp) Adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu sebesar 1 oC atau 1oF Panas jenis air dalam keadaan cair : 1.00 BTU/lb Panas jenis air dalam keadaan beku : 0.48 BTU/lb Rumus : 1. Untuk bahan berkadar air tinggi, rumus cp di atas titik beku : cp = 4.1868 (0.008 m + 0.2) 2. Untuk proses di bawah titik beku : cp = 4.1868 (0.003 m + 0.2) m = kadar air bahan (% basis basah)
3. Panas Laten Adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah fase bahan baik dari padat ke cair atau dari cair ke gas atau sebaliknya tanpa merubah suhunya. Misal : Panas untuk merubah air pada suhu 32oF menjadi es pada suhu 32oF disebut panas laten pembekuan Panas yang dibutuhkan untuk merubah air pada suhu 212oF menjadi uap pada suhu 212oF disebut panas laten penguapan Panas laten pembekuan air : 144 BTU/lb