You are on page 1of 19

ASKEP LANSIA DI KOMUNITAS

TEAM GERONTOLOGY UMM 2013

LANDASAN PENANGANAN LANJUT USIA TINGKAT MASYARAKAT

1. Filsafat Negara. 2. Undang undang dasar 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34. 3. Undang-undang nomer 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 1. 4. Undang-undang no 4 tahun 1965, tentang pemberian bantuan penghidupan orangtua.. 5. Undang-undang no 6 tahun 1974, tentang ketentua-ketentuan pokok kesejahteraan sosial.

CONT.
7. Secara fisik lansia mengalami kemunduran fungsi alat tubuh/proses degeneratif 8. Mudah menderita post power syndrome 9. Peningkatan jumlah orang lansia 10. Program PBB tentang lanjut usia anjuran kongres internasional WINA 1983.

ALASAN TIMBULNYA PERHATIAN KEPADA LANJUT USIA


1. Pensiunan dan masalah-masalahnya. 2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan Stroke 3. Meningkatnya jumlah lanjut usia 4. Pemerataan pelayanan kesehatan 5. Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo 6. Perkembangan ilmu Gerontology 7. Program PBB 8. Konferensi Internasional di Wina Tahun 1983 9. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit 10. Mahalnya obat-obatan

Tujuan asuhan keperawatan lansia tingkat masyarakat

a). Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri. b). Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia melalui perawatan dengan pencegahan.

Cont.
a. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup / semangat hidup lansia. b. Menolong dan merawat klien yang menderita sakit c. Merangsang petugas kesehatan agar dapat mengenal dan menegakkan diagnosa secara dini d. Mempertahankan kebebasan yang maksimal.

FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA

1) Peningkatan kesehatan (health promotion) 2) Pencegahan penyakit (preventif) 3) Mengoptimalkan fungsi mental. 4) Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT USIA

a. PENDEKATAN FISIK 1. Lansiaaktif keadaan fisiknya mampu bergaerak tanpa bantuan orang lainADL mandiri 2. Lansiapasif fisiknya mengalami kelumpuhan/sakit terminal personal hygiene (ADL)mencegah ulkus, peningkatan sirkulasi

PENGKAJIAN PADA LANSIA


Wawancara riwayat kesehatan : Pandangan lansia tentang kesehatannya. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia. Kebiasaan lansia merawat diri sendiri. ADL (Bathel ndex, sullvan) Kebiasaan gerak badan / olah raga. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat Masalah-masalah seksual yang dirasakan.

Px FISIK dan BIOLOGIS


Sistem integumen/kulit Muskuluskletal Respirasi Kardiovaskuler Perkemihan Persyarafan Fungsi sensorik (penglihatan, pendengaran, pengecapan dan penciuman)

b. PENDEKATAN PSIKIS Perawat pendekatan edukatif supporter, listening. Nurse to be patient, take care, carefully safety c. PENDEKATAN SOSIAL Perawat--komunikasi, melakukan rekreasi misalnya jalan pagi, menonton film atau hiburan-hiburan lain. Pendekatan--komunikasi tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan atau ketenangan lansia.

Pengkajian

Smelihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses fikir (PQMS, MMSE) orentasi terhadap realitas, kemampuan dalam menyelesaikan masalah (IDB)

d. PENDEKATAN SPIRTUAL

Perawat melaksanakan ibadah/secara langsung memberikan bimbingan Menghadapi kematian rasa takut factor : pengalaman hidup, rasa sakit, kegelisahan kumpul lagi bengan keluatga dan lingkungan perawat fisik , motifasi melalui agama mereka

Dx keperawatan pada Lansia

1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak mampu dalam memasukkan/mencerna/mengabsorbsi makanan karena factor biologi. NOC : Asupan nutrisi (oral) tidak bermasalah (4) Peningkatan Energy (4) Berat badan ideal (3)

NIC
1. 2. Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 4. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 5. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah secara berkala 6. Monitor turgor kulit 7. Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht 8. Monitor mual dan muntah 9. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva 10. Monitor intake nuntrisi 11. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi

Psikologis-sosial

Menarik diri dari lingkungan s.d perasaan tidak mampu Isolasi sosial s.d perasaancuriga Depresi s.d isolasi perasaan ditolak Koping yang tidak adekuat s.d ketidak mampuan mengungkapkan perasaan secara tepat Cemas s.d sumber keuangan yang tidak terbatas.

Spiritual
Reaksi berkabung / berduka s.d ditinggal pasangan Penolakan terhadap proses penuaaan s.d kektidaksiapan menhadapi kematian Marah terhdap tuhan s.d kegagalan yang dialami Perasaan tidak tenang s.d ketidakmampuan melakukan imadah secara tepat

POSYANDU LANSIA
1. Wadah pelayanan lansia di masyarakat. 2. Proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat 3. Pembinaan oleh LP, LS, LSM (YGA), Organisasi sosial 4. Pelayanan kesehatan dititik beratkan pada preventif dan promotif. 5. Kegiatan dialkukan oleh kader dibantu petugas puskesmas

MEKANISME PELAKSANAAN POSYANDU

1. Pendaftaran anggota 2. Pencatatan kegiatan sehari-hari, penimbangan BB, pengukuran TB 3. Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan status mental 4. Pemeriksaan laboratorium sederhana 5. Pemberian penyuluhan dan konseling

You might also like