You are on page 1of 22

REAKSI PEMBAKARAN

1.

2.
3.

Mekanisme Pembakaran Hasil Pembakaran Stoikiometri Pembakaran

I. Mekanisme Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran merupakan reaksi oksidasi pada suhu tinggi Terjadi pada fase gas, kecuali pembakaran karbon dasar Mekanisme yang terjadi bersifat sangat kompleks yang terjadi secara simultan - reaksi seri - reaksi paralel - reaksi berlawanan arah - reaksi rantai

Proses pembakaran dikontrol oleh Faktor eksternal - konsentrasi - suhu gas mula-mula - alat pencampur udara pembakaran Faktor internal - komposisi bahan bakar - karakteristik bahan bakar

Reaksi Hidrogen Oksigen Reaksi pembakaran paling sederhana


Reaksi Hidrogen oksigen melibatkan pembawa rantai yang dominan yaitu OHOH- muncul diduga dari reaksi H2O2 dengan dinding vessel dan terdekomposisi H2O2 + M 2OH- + M M adalah suatu dinding vessel atau suatu molekul gas radikal OH- kemudian dikonversi menjadi molekul air.

Reaksi rantai pembakaran hidrokarbon - pada temperatur pembakaran, hidrokarbon terdesosiasi ke dalam radikal hidrokarbon. - Radikal hidrokarbon bersifat sangat labil terhadap serangan oksigen membentuk molekul transisi. - Molekul tersebut secara berurutan akan menjadi CO2 dan H2O

Hidrokarbon lebih lebih tinggi Radikal hidrokarbon terbentuk dari dekomposisi termal dan reaksi dengan pembawa rantai Radikal hidrokarbon berkombinasi dengan molekul oksigen membentuk peroksida Peroksida terdekomposisi secara spontan pada temperatur tinggi dan juga bereaksi dengan aldehida

Temperatur reaksi oksidasi Secara umum kecepatan reaksi oksidasi mengikuti persamaan Arhenius Kecepatan reaksi pada temperatur rendah berlangsung sangat lambat. Temperatur minimal diperkirakan sekitar 200OC Jika campuran hidrokarbon dipanaskan untuk menaikkan temperatur, jumlah radikal bebas juga meningkat. Pada suatu saat beberapa faktor lain akan merusak radikal bebas pembawa rantai. Jika kecepatan pembentukkan dan penghilangan radikal bebas sama, maka kecepatan reaksi oksidasi berlangsung steady

Tekanan dan kecepatan reaksi oksidasi Pada tekanan rendah, pembawa rantai (khususnya atom hidrogen) akan rusak (hilang) pada dinding vessel Pada tekanan intermediet, hidrogen akan bereaksi dengan oksigen H+ O2 + M HO2 + M Pada tekanan tinggi, pengaruh termal menjadi dominan, dan HO2menjadi pembawa rantai aktif HO2 + H2 H2O2 + H

Pembakaran karbon dasar Karbon tidak menguap pada temperatur pembakaran, sehingga reaksi terjadi secara heterogen Pada temperatur < 1300 C, reaksi adalah orde 1; 4C + 3O2 2CO2 + 2CO Pada temperatur > 1500 C, reaksi adalah orde 0; 3C + 2O2 CO2 + 2CO Pada temperatur < 1000 C, kinetika reaksi mengontrol kecepatan reaksi. Hambatan kimia akan semakin berkurang dan menjadi dapat diabaikan pada temperatur > 1100 C, sehingga reaksi pembakaran dikontrol oleh difusi oksigen pada permukaan karbon.

2. Hasil Pembakaran
Ada beberapa bentuk laporan hasil analisa gas hasil pembakaran a. Flue/stack gas (gas keluar/gas buang) seluruh gas hasil pembakaran, termasuk uap air b. Analisa orsat / analisa basis kering hasil analisa seluruh gas hasil pembakaran selain uap air

CO2 CO O2 N2 -----------flue gas basis kering bebas SO2 SO2 -----------------analisa orsat H2O -------------------------flue gas basis basah

Polutan hasil pembakaran Polutan yang dihasilkan dari pembakaran meliputi nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (Khususnya SO2), zat partikulat, CO, dan hidrokarbon yang tidak terbakar

a.

1.

2.
3.

Nitrogen oksida Nitrogen oksida dapat muncul dalam gas keluaran pembakaran dengan 3 cara Pembentukan NOx karena reaksi O2 dan N2 udara pada temperatur tinggi Hasil reaksi hidrokarbon dengan N2 Hasil oksidasi Nitrogen yang terikat pada bahan bakar

b. Sulfur oksida Sulfur dalam bahan bakar muncul sebagai mineral anorganik, struktur organik, dan garam sulfat. Hasil pembakaran sulfur membentuk SO2 dan SO3. 1 4 %SO2 menjadi SO3 yang sangat reaktif dan higroskopis, membentuk aerosol asam sulfat

c. CO Dalam pembakaran yang baik, konsentrasi CO akan sangat rendah karena teroksidasi menjadi CO2. CO muncul karena pembakaran yang tidak sempurna, yang dapat disebabkan kesalahan design dan rasio udara/bahan bakar yang tidak tepat

d. Hidrokarbon tidak terbakar Secara umum ada 2 hidrokarbon yang keluar pada gas buang 1. Molekul kecil yang merupakan produk pembakaran intermediet (seperti formaldehida) 2. Molekul besar seperti benzena, toluena, xylena, dan erbagai hidrokarbon aromatik polisiklik Seperti CO, hidrokarbon yang tidak terbakar dapat diatasi dengan design dan sistem pembakaran yang baik

3. Stoikiometri Pembakaran

Oksigen teoritis
mol oksigen yg diperlukan pada pembakaran sempurna (semua C dlm bhn bakar diubah mjd CO2 dan semua H dlm bhn bakar diubah mjd H2O )

Udara teoritis
jumlah udara yang mengandung oksigen teoritis

Oksigen berlebihan (excess of oxygen)


mol O 2 umpan mol O 2 teoritis % O 2 berlebih .100 % mol O 2 teoritis

Udara berlebihan (excess of air)


% udara berlebih mol udara umpan mol udara teoritis .100 % mol udara teoritis

Yang harus diperhatikan dalam perhitungan % excess of air

Udara teoritis yg diperlukan utk proses pembakaran tidak tergantung kpd jumlah bahan bakar yg terbakar sebenarnya

Nilai % excess of air tergantung kepada jumlah udara teoritis dan jumlah udara umpan, tidak tergantung kepada jumlah oksigen yang dikonsumsi di dalam furnace baik pembakaran sempurna atau tidak

Analisis Orsat

Digunakan utk menganalisis gas CO2, O2, dan CO (dry basis) Larutan penyerap gas :
KOH

: utk menyerap CO2 Camp. pirogallic acid, KOH, dan air : utk menyerap O2 CuCl2 : utk menyerap CO

Tugas : Gas hidrokarbon dibakar dg udara. Komposisi gas hasil pembakaran dry basis sbb : CO 1,5%; CO2 6%; O2 8,2%; dan N2 84,3%.
Hitung

ratio hidrogen thd karbon dlm bhn bakar dan perkirakan jenis bhn bakar tsb Tentukan % excess of air

You might also like