You are on page 1of 5

A.

Landasan Teori Pelangi merupakan Fenomena optik dan meterologi yang menghasilkan spektrum cahaya yang hampir bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadi hujan. Pelangi berupa lengkungan warna warni dengan warna merah pada lengkung paling luar dan warna ungu pada lengkung paling dalam. Warna-warni pelangi adalah merah, orange, kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu. Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasan sinar matahari oleh air hujan, oleh karena itu pelngi dapat dilihat setelah hujan turun.Bentuk pelangi yang berupa lengkungan disebabkan tetes air hujan di udara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun bagian bawah pelangi biasanya terlinsung oleh bumi sehingga pelangi yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang mengudara. Seorang ilmuwan fisika bernama Isaac Newton adalah orang yang pertama kali menyelidiki mengapa cahaya putih bisa menghasilkan spektrum warna pelangi. Newton melakukan sebuah eksperimen untuk menyelidiki hal ini. Cahaya matahari di arahkan pada suatu lubang sempit dalam sebuah ruang gelap. Gambar yang terbentuk pada sebuah layar yang berjarak 5 meter. Jika sebuah prisma kaca diletakkan diantaranya maka sinar matahari akan terlihat sebagai spektrum warna.

Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma disebabkan oleh hal hal sebagai berikut : Masing- masing warna bergerak dalam bentuk gelombang dengan pamjamg gelombang yang berbeda-beda. Cahaya merah memiliki panjang gelombang 700 nm, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang 400 nm.

Perambatan gelombang yang melalui prisma akan mengalami pembiasan karena gelombang melewati dua medium yang berbeda kerapatannya yaitu dari udara ke kaca. Warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang ( merah ) dibiaskan paling sedikit, sedangkan warna yang memiliki panjang gelombang terpendek dibiaskan paling banyak.

Proses terjadinya pelangi


Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan dan berubah arahnya. Pembelokkan ini trjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melewati medium yang berlainan.Hal ini dapat dijelaskan seperti cahaya yang melewati sebuah prisma kaca. Saat memasuki prisma kaca cahaya akan dibelokkan, begitu juga saat cahaya keluar dari prisma kaca tersebut. Prisma juga memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan memiliki frekuensi yang berbeda sehingga kecepatan cahaya juga berbeda saat memasuki suatu zat. Cahaya yang memiliki kecepatan rendah akan mengalami pembelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca. Hal ini juga menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi seperti prisma ketika menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.

Jenis-Jenis Pelangi
Jenis-jenis Pelangi: Ada dua jenis pelangi, yaitu : Pelangi primer Pelangi primer adalah pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna merah pada bagian luar dan warna ungun pada bagian dalamnya. Pelangi sekunder

Sedangkan pelangi sekunder adalah terjadinya pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. Pelangi sekunder yang dihasilkan oleh dua pemantulan akan terlihat di langit berada di atas pelangi primer. Susunan warna pelangi sekunder merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. Pada pelangi sekunder warna merah pada bagian dalam sedangkan warna ungu berada pada bagian luar. Warna yang dimiliki oleh pelangi sekunder lebih rendah jika dibandingkan dengan pelangi primer.

EKSPERIMEN 1
Hasil Pengamatan dan Pembahasan Kertas karton yang berwarna pelangi tersebut, setelah diputar akan membaur menjadi satu dan membentuk warna pelangi yang tampak lebih bagus daripada bentuk pelangi yang sebelum diputar yang masih terbagi menjadi beberapa bagian. Kesimpulan Jadi pelangi terjadi karena cahaya putih yang dibiaskan oleh matahari, sehingga terbentuklah warna pelangi yaitu warna merah, jingga, kuning, hijau,biru, nila, dan ungu (Mejikuhibiniu).

EKSPERIMEN 2
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Pada kertas karton putih terlihat warna pembiasan dari lampu senter berupa warna pelangi dengan bentuk agak cekung dan pada bagian tepi pembiasan juga terdapat warna pelangi yang tipis.

Proses Terjadinya Pelangi Terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya. pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain.

Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan. Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma. Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat. Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan miasan cahaya ini membentuk pelangi. enyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pemb

Pembiasan air yang berperilaku sebagai prisma

sinar matahari pelangi dipantulkan

pengamat

Gb. 8 Terjadinya pelangi

You might also like