You are on page 1of 6

SAMBUTAN DAN KHOTBAH

By Andhyka Cakrabuana Adhitama

kembali

Pengertian sambutan/khotbah
Contoh sambutan

Pokok-pokok isi sambutan/khotbah

Pengertian sambutan/ khotbah


Khotbah pidato yang memiliki unsur keagamaan. Ex : Khotbah Jumat; Sambutan salah satu jenis pidato yang memuat suatu rangkaian kalimat yang disampaikan secara tertulis maupun secara lisan dalam menyambut

suatu acara atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Ex : Sambutan


Ketua Panitia suatu kegiatan

Pokok-pokok sambutan/ khutbah


1. Pembukaan dengan salam pembuka 2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi

3. Isi atau materi sambutan / khotbah secara sistematis


4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup)

Contoh sambutan/ khutbah


Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara perpisahan sekolah. Para hadirin yang saya hormati, ijinkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini. Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini. Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu. Juga untuk teman-teman semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita sudah bersama-sama selama 3 tahun ini. Tapi tetap saya juga mendoakan teman2 semua dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita-cita yang selama ini diangan-angankan.

Contoh Khutbah
AMAR MARUF DAN NAHI MUNKAR: PILAR KEUTUHAN UMMAT Amar maruf (menyuruh kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) di dalam agama Islam menempati kedudukan puncak dan kepentingan yang utama. Oleh karenanya Allah mengutus rasul-rasul, sejak rasul yang pertama yakni Nabiyyullah Adam as. sampai dengan yang terakhir yaitu Nabiyyul Mustafa Muhammad Rasulullah saw. Andaikan amar maruf dan nahi munkar dilalaikan dan dilengahkan, baik segi ilmiah maupun amaliyahnya, niscaya akan terjadi kesesatan dan akan merata kekacauan sehingga kesengsaraan menjadi-jadi, baik lahir maupun batin di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Pertengkaran dan permusuhan pun akan muncul dan menebar di mana-mana, bahkan negara pun akan hancur binasa. Kita berlindung kepada Allah azza wa jalla dari keadaan yang mengerikan seperti dikemukakan tersebut di atas. Di samping itu, kita juga mohon perlindungan kepada Allah jangan sampai perintah amar maruf dan nahi munkar itu terabaikan atau bahkan terhapus dari permukaan kehidupan ummat Islam pada khususnya, sebagai akibat dari hembusan glamouria kehidupan di era informasi yang menglobal dewasa ini. Disadari dan diyakini sepenuhnya bahwa tidak ada yang dapat dimintakan perlindungan dan pertlongan selain dari pada Dzat yang Maha Esa Allah swt. Perintah amar maruf dan nahi munkar telah ditegaskan dalam firman Allah swt.: ( : 104) Wajiblah di antara kamu suatu ummat (golongan) yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh kepada yang maruf dan melaran yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang berbahagia.

You might also like