You are on page 1of 16

6.

ASAL MINYAK & GASBUMI (minyak & gasbumi hc) Mengenai cara terjadinya hc tdk saja mrpkn suatu problema yg bersifat akademis bagi seorang ahli geologi, akan ttp juga mempunyai kepentingan langsung bagi explorasi. Misalkan saja jika orang percaya bhw hc dibentuk scr anorganik dr magma, tentu pencaharian minyakbu mi akan dipusatkan pd daerah yg diintrusi oleh btn beku atau daerah dgn aktivitas volkanik. Di lain fihak, jika percaya bhw hc itu terbentuk dr jazad organik (teori organik), jelas kita akan mencari hc di daerah dimana sangat mungkin didptkan z-organik yi: di dalam lapisan sedimen. Dlm hal ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara terjadinya hc, spt mis: mengapa minyak terbentuk di dlm lapisan reservoir?, mk tentunya kita hrs mencari faktor penyebab terjadinya di tempat hc tsb didptkan. Akan ttp jika kita percaya bhw hc itu dpt bermigrasi atau berpindah dr tempat asal dimana dia terbentuk ke daerah tempat dia terjebak, mk yg kita cari adalah peranqkap hc tsb, walaupun tempatnya cukup jauh dr daerah asal terbentuknya. Juga kita mengetahui bhw hc hanya terdpt dlm lingkungan laut saja, mk tentu minyak dicari di daerah sedimen marin, kecuali jika kita percaya bhw hc dpt bermigrasi jarak jauh. Ttp jika ternyata juga bhw hc dpt terbentuk dlm sed nonmarin, kita pun akan mencarinya di berbagai cek sed yg tdk pernah mengalami genang laut. Dgn demikian mk daerah explorasi kita menjadi lebih luas lagi. Jadi jika kita percaya bhw hc dpt bermigrasi dlm jarak jauh, tdklah menjadi soal lagi apakah kita mencarinya dlm lap sedimen marin ataupun nonmarin krn yg penting di sini adlh perangkapnya. Semua hal tsb di atas menunjukkan, bhw penelitian mengenai asal hc tdklah hanya mrpkn suatu minat akademis saja ttp mempunyai penerapan yg langsung. Namun hrs diingat, bhw tdk semua explorasi dikendalikan berdsrkan teori, bahkan dewasa ini pengambilan suatu daerah kerja tdk se mata2 untuk mencari minyak ttp kadang2 untuk suatu permainan business saja. Mis: suatu perusahaan kecil mendpt konsesi di Timur Tengah, mk untuk orang awam hal ini tentu mrpkn sesuatu yg luar biasa shg menyebabkan nilai saham dr perusahaan itu naik di bursa saham. Dgn demikian perusahaan itu akan mendptkan keuntungan dr kenaikan saham2nya. Di lain fihak, terlalu fanatik kepd suatu teori, dpt menyebabkan kita buta akan berbagai kemungkinan lainnya, & dpt pula menghalangi usaha explorasi hc, shg memberikan peluang bagi perusahaan lain yg cara berpikirnya lebih terbuka mengenai teori terbentuknya hc untuk mengadakan explorasi di daerah yg lebih luas. Dlm sejarah perkembangan explorasi hc di Indonesia banyak cth mengenai ini, mis: Di Sumatra Selatan. Pd awal abad 20, teori mengenai hc adlh bhw hc selalu berasosiasi dgn lap batubara. Di Sum-Sel lapisan yg mengandung batubara ialah lapisan yg regresif, yg kini dikenal sbg Formasi Muara Enim & Formasi Air Benakat. Pd waktu itu semua explorasi ditujukan pd lapisan dlm kedua formasi tsb. Pd waktu itu suatu perusahaan mendptkan konsesi daerah Pendopo Talang Akar, dan stlh mengadakan berbagai pemboran yg menerobos lapisan kedua formasi itu ternyata tdk mendapatkan minyak, mk daerah itu dikembalikan kpd Pemerintah. Pd tahun duapuluhan suatu perusahaan yg sekarang menjadi PT. Stanvac Indonesia mendptkan kembali konsesi ini. Pd waktu itu perusahaan ini sadar bhw selain di lapisan tsb di atas, hc bisa pula terdpt di lapisan bawah yg terkenal sbg lapisan transgresif dr Formasi Talang Akar. Pd pemboran selanjutnya ditemukan lap minyak Pendopo-Talang Akar yg sebelum perang dunia kedua mrpkn lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara. Sumatra Tengah. Suatu Perusahaan mempunyai konsesi di Sum-Tengah, & pd waktu itu teori yg berlaku adalah bhw hc dpt ditemukan dlm cekungan dgn lap-sedimen yg cukup tebal. Berbagai penelitian di Sum-Tengah menunjukkan bhw lap-sedimen di sana sgt tipis & oleh krnnya daerah itu ditinggalkan. Kmdn daerah tsb diambil alih oleh perusahaan lain yg sekarang terkenal dgn nama P.T. CPI yg dgn hanya mendsrkan pd adanya strktr antiklin, mengadakan pemboran explorasi & ternyata mendptkan minyak. Bahkan ketika dibor pd jaman pendudukan Jepang didptkan lap minyak yg terbesar di Asia Tenggara, & dewasa ini mrpkn salah satu lap minyak raksasa di dunia. Lap ini sekarang dikenal dgn nama Lap minyak Minas, yg produksinya tlh melampaui 1 milyar barrel. Irian Jaya. Juga mrpkn suatu kasus yg sangat penting. Setelah 25 tahun diadakan explorasi di daerah ini, mk disimpulkan bhw btn induk di daerah di Cek Salawati di Irian Jaya tdk terlalu baik, shg sangat diragukan untuk bisa mendptkan suatu lap minyak dgn produksi yg besar di daerah itu. Dgn alasan itu daerah ini ditinggalkan. Dewasa ini Irian Jaya diexplorasi

kembali & ditemukan suatu lap minyak yg kecil ttp dgn produksi sgt besar, bahkan yg paling besar di Indonesia yi 30.000 bopd Ini adalah Lapangan minyak Kasim. Dr contoh di atas jelaslah, bhw suatu teori dpt menghambat explorasi, walaupun dmkn kita hrs mempunyai teori mengenai genetik hc untuk dipakai sbg suatu pegangan dlm mengadakan explorasi. Dewasa ini teori mengenai asal organik hc tlh diterima, shg diketahui bhw habitat terdptnya hc adlh lap sedimen. Dlm hal ini sgl macam bat sedimen hrs diperhitungkan. Juga mengenai ketebalan, yi makin tebal lap sedimennya makin baik kemungkinan keberhasilan explorasi hc. Walaupun demikian, adanya lapisan tipis, tdk boleh dilewatkan begitu saja. Dewasa ini masih terdpt 2 teori utama mengenai asal terjadinya hc, yi: 1. Teori anorganik/ abiogenesa, yg menyatakan bhw hc berasal dr proses anorganik. Teori ini tlh lama tdk dianut lagi, namun pd tahun2 belakangan ini, di Rusia dihidupkan kembali, mis: tulisan Porfir'ev (74) yg mengemukakan kembali ttg cara terjadinya hc scr anorganik. 2. Teori organik atau biogenesa, teori ini lebih dpt diterima di seluruh dunia terutama di luar Uni Soviet. Teori mengenai cara terdptnya hc hrs didsrkan atas 2 bukti, yi: a Didsrkan atas percobaan laboratorium, yi bhw proses organik ataupun anorganik dpt mengimitasikan proses aselinya dlm alam. Dgn perkataan lain, proses kimianya hrs betul & hrs terbukti di dlm laboratorium. b Didsrkan pemikiran geologi atas berbagai data mengenai tempat terdptnya hc, dlm keadaan yg bagaimana?, serta faktor geologi mana yg terlibat?. Semua data ini didptkan dr hasil explorasi dr seluruh dunia. Jadi, tanpa kekecualian hrs dpt menerangkan cara terdptnya hc scr geologi. Berikut ini akan dibentangkan mengenai 2 teori utama; mengenai berbagai keberatan serta kesulitan yg timbul, serta bbrp masalah yg masih belum dipecahkan dlm teori anorganik maupun dlm teori organik. Ternyata masih banyak persoalan yg timbul, juga dalam teori organik yg diterima masyarakat luas. 6.1 Teori Asal Anorganik Hc Perkembangan teori asal anorganik (teori abiogenik) sejajar dgn perkembangan teori asal organik. Namun pd permulaan ahad ke-20 teori anorganik ini boleh dikatakan sudah hampir tak ada penganutnya. Ttp pd tahun 60an teori ini kembali di Uni Sovyet. Pd umumnya ada bbrp teori anorganik yg pernah dikemukakan. 6.1.1 Teori Alkali Panas Dgn C02 (Berthelot, 1866) Berthelot seorang ahli kimia Perancis yg pd tahun 1866 mengajukan hipotesa yg menarik per hatian. Ia memulai dgn suatu perkiraan bhw di bumi terdpt logam alkali dlm keadaan bebas & pd temperatur yg tinggi. Jika karbondioksida yg datang dr udara bersentuhan dgn alkali panas ini, mk asetilen dpt dibentuk dgn persamaan sbg di bwh ini: Ca + H20 H2+CaO 5Ca + 2CO2 CaC2 + 4CaO CaO + H20 Ca(OH )2 CaC2 + H20 C2H2 + CaO Ca(OH)2 + C02 -CaC03 + H20 3C2H2 C6H6
benzen

Menurut Berthelot, hc lainnya dpt terjadi dgn reaksi berangkai antara hc yg terjadi dgn penam bahan hidrogen. Jadi, berdsrkan bersatunya air panas dgn logam alkali, hc tsb mempunyai kecenderungan membentuk bahan yg lebih pdt atau lebih kompleks. Variasi lain drpd teori ini adlh adanya besi yg panas di dlm kerakbumi, yg krn aksi karbondioksida & hidrogensulfida menghslkan juga reaksi yg serupa dgn reaksi di atas. Air yg mengandung asam karbonat biasa nya datang dr laut yg masuk ke dalam kerakbumi melalui rekahan 2. Kelemahan teori ini ialah tdk adanya bukti terdptnya logam alkali dlm keadaan bebas dlm kerakbumi. 6.1.2 Teori I Karbida Panas dgn Air (MendeLeyeff, 1877) Mendeleyeff kimiawan Uni Sovyet di abad ke-19, beranggapan bhw di dlm kerakbumi terdpt karbida besi. Air yg masuk ke dlm kerakbumi membentuk hc. Juga teori ini tdk mempunyai dasar, krn tdk adanya bukti bhw di dlm kerakbumi terdpt karbida besi. Dlm teori, bhw kalsiumkarbida ditambah air akan membentuk gas asetilen yi salah satu gas hc sebagaimana dipakai oleh tukang las. Krn Mendeleyeff adlh sarjana yg terkemuka pd waktu itu, mk teori ini mendptkan reputasi yg baik & diterima. Ke2 teori di atas ini juga

mendptkan bukti dr adanya zat hc di dlm meteorit, yi btn yg di perkirakan sbg pecahan suatu planet. Dgn dmkn diperkirakan bhw di dlm bumi terbentuk hc scr alam & abiogenik. 6.1.3 Teori Emanasi Volkanik Asal volkanik hc, mula2 sekali diketemukan oleh von humboldt pd th 1805, kmdn dikembangkan oleh Virlet d'Aoust (34), Silvestri (1877-1882), & terutama dikemukakan oleh Coste (03). Teori ini mula2 didsrkan: atas pengamatan yg mengira bhw gn-api lumpur mrpkn gn-api dlm arti yg sebenarnya. Gn api lumpur banyak terdpt mis: di daerah Baku, di Rusia. Teori ini diperkuat oleh pengamatan di Mexico, yi terdptnya hc di dlm btn volkanik atau dekat btn beku. Selain itu juga didsrkan atas adanya gas metan (CH4) di dlm emanasi gn gapi lainnya. Hal ini diperkuat: oleh Silvestri yg menemukan minyak cair & parafin yg pdt dlm rongga2 lava basalt di Gn Etna. Pengamatan yg sama didptkan juga oleh Brun (09) pd studinya mengenai gn.api di P.Jawa, mis: di Gn Papandayan. Brun menganggap bhw minyakbumi yg terdpt di P.Jawa berasal dr gn.api. Coste (03) sgt mendukung pendapat tsb & mendsrkan teorinya atas: 1. Banyaknya cth tdptnya karbon & hc dlm btn beku yg tua ataupun dlm gn api pd masa kini. 2. Adanya analogi antara emanasi & gejala volkanik dgn hasil & keadaan di lap mi-gas. 3. Tdk memadainya teori organik untuk menerangkan banyak hal; al: bhw atmosfer di zaman pra-Kambrium sgt kaya akan karbon, & krnnya juga banyak sekali unsur C ini larut dlm magma di dlm kerakbumi. Juga Coste menganggap bhw z-organik yg terdpt dlm btn sedimen tdklah cukup untuk membentuk hc, terutama tumbuh2an yg tdk ada sebelum zaman Karbon. Coste menganggap bhw hc berasal dr magma & keluar melalui patahan yg menghasilkan gn api lumpur & juga gn api volkanik. Bbrp bukti yg dinyatakan oleh Coste, terutama adlh mengenai akumulasi hc di daerah Tampico di Mexico. Sebetulnya adanya hc di dlm btn beku bukanlah krn berasal dr magma, ttp krn fungsi utama btn beku adalah sbg saluran shg minyak dpt bermigrasi ke dlm formasi di atasnya. Juga kadar metan dlm gas volkanik kecil sekali yi: hanya 0,004%, sdg bukti adanya hc dlm btn beku & metamorf sebagaimana dikemukakan oleh Coste (09) dpt selalu diterangkan oleh migrasi hc dr lapisan sedimen sekelilingnya sebagaimana dikemukakan oleh Landes (60). 6.1.4 Hipotesa Kimia Teori anorganik hidup kembali pd thn 60an, terutama di Uni Sovyet. Pd th 74 teori ini dikemukakan lagi scr lebih praktis oleh Porfir'ev. Sementara itu juga di AS suatu teori anorganik tlh dikemukakan kembali pd th64 oleh Marx sbg teori baterai, yg menyatakan bhw di bawah kerakbumi terdpt suatu kombinasi antara air, grafit & sulfida besi yg bertindak sbg suatu baterai yg besar, dgn grafit bertindak sbg penyalur aliran listrik. Sbg akibat reaksi ini, air terurai & menghslkan hidrogen yg bereaksi dgn grafit untuk membentuk hc. Suatu seri hc dpt dibentuk, mis: minyak, lilin, parafin & zat2 lain yg khas untuk hc. Sir Robert Robinson (64) percaya bhw hc terbentuk dr dua asal; sebagian asal biologi sebagian lain lagi asal abiologi. 6.1.5 Hipotesa Asal Kosmik Sebetulnya tdk ada grs batas yg jelas yg membedakan hipotesa asal kosmik dgn hipotesa lainnya yg menyangkal bhw zat organik memegang peranan dlm terbentuknya hc. Para penganut hipotesa kosmik mencari sumber penyebab terjadinya hc di luar bumi, sdngkan mereka yg menganut hipotesa volkanik mencari di dlm bumi. Di lain fihak ke dua 2nya hrs melihat ke angkasa luar se tdk2nya ke dlm tata surya untuk mencari sumber terakhir dr hidrogen & karbon atau se tdk2nya dr hc nnya sendiri. Dgn demikian menurut hipotesa ini semua bahan yg ada di bumi hrs datang juga dr luar planet. Teori ini terutama didsrkan atas spekulasi bhw dlm atmosfer planet terdpt hc, terutama metan. Planet tsb adlh Venus, Mars, juga Saturnus & Uranus dgn seluruh satelitnya. Hal ini didsrkan atas pengamatan spektrometer atau pengamatan berbagai satelit buatan. Teori asal kosmik dr hc diperkuat juga dgn ditemukannya hc di dlm meteorit. Salah satu segi teori kosmik ialah adanya kemungkinan bhw hc mrpkn konstitusi salah satu unsur bumi yg masih primitif, yg kemudian membentuk zat hidup sendiri. Dalam hal ini timbul suatu pendapat bhw bukan saja hc, ttp kehidupan sendiri berasal dr kosmik. Dgn demi kian kehidupan di bumi ini berasal dr organisme yg berada di luar bumi. Juga kesimpulan yg lain adlh bhw atmosfer bumi ini semula terdr dr hc yg kmdn membentuk kehidupan & kmdn kehidupan itu menimbulkan atmosfer sebagaimana kita kenal sekarang.

6.1.6 Teori Asal Anorganik dr sbgian Para Geologist Uni Soviet Di Uni Soviet terdpt 2 mazhab yg paling bertentangan mengenai hipotesa asal organik & anorganik. Pd th 58 di Moskow diadakan konperensi mengenai problema asal hc. Di dalam konperensi ini ada 2 fihak, yg satu mempertahankan teori anorganik (Kudryatsev, Porfir'ev dll) sedangkan di fihak lain adlh Emerenko. Antara ke2 fihak ini tdk ada persesuaian faham. Porfir'ev (74) mengemukakan teori asal-anorganik di dlm majalah the American Association of Petroleum Geologists, suatu. majalah yg pd umumnya tdk menganut sama sekali teori anorga nik ini. Porfir'ev dlm tulisannya membantah berbagai bukti yg dikemukakan sbg bukti asal organik, sebagaimana dibahas dlm bab 6.2.2. Ia mengemukakan hc tsb berasal dr magma, & bhw magma mengandung hidrogen ataupun karbon, sebagaimana terbukti dgn adanya grafit & intan di dlm btn ultra-basa. Memang menurut hematnya terjadinya hc berlangsung dlm bgn atas selubung di bwh kerakbumi yg dinamakn astenosfer. Di sini dia kembali pd reaksi Mendeleyeff yg diperbaharuinya dgn teori Hess mengenai pembentukan btn ultra-basa. Mk menurut persa maan Mendeleyeff-Hess kita mendptkan reaksi sbb 3(Fe Mg)2 Si 04 + 7H2 0 + SiO2 + 3CO2 2 Mg3 (OH)4 Si203 + 3 Fe203 + C2 H6 + O Di sebelah kiri persamaan reaksi terdpt olivin, air, silikat & karbondioksida & sebelah kanan terbentuk serpentin, hematit & naften. Memang diketahui bhw bgn atas astenosfer td drpd btn ultra-basa, al: td dr mineral olivin. Reaksi dasar tsb membentuk berbagai macam hc yg kemudian ke luar melalui patahan2 besar untuk membentuk akumulasi hc. Mk menurut Porfir'ev akumulasi hc berasal dr bawah kerakbumi melalui patahan & masuk scr vertikal ke dalam antiklin. Dia menerangkan lap mibum yg terdpt dlm paparan ataupun geosinklin dgn migrasi scr vertikal. Sbg bukti dia mengemukakan bhw lap minyak raksasa, terutama lap minyak Ghawar yg mempunyai cadangan 11 milyar ton atau 60 milyar barrel, sukar diterangkan dgn teori organik krn z-organik dlm sedimen tdk akan cukup untuk mengisi cadangan yg sedemikian besarnya. Juga lapangan raksasa lainnya menurut Porfir'ev dpt diterangkan dgn teori ini. Sbg bukti lain dikemukakan pula mengenai terdptnya hc dlm, btn beku & metamorf di banyak tempat di dunia. Suatu tempat yg sgt meyakinkan adlh di jazirah Kola yg dilaporkan oleh Petersil'ye (62), yg menurut Hedberg (64) sukar dibantah & tak dpt diterangkan oleh teori organik. Di sini metan & hc yg lebih tinggi lagi, spt etan & propan, tersebar di dlm btn beku alkali. Di dlm btn sedimen yg diintrusikan oleh btn beku ini tdk ditemukan zat hc atau bitumina dr seri hc, shg satu2nya kesimpulan adlh bhw gas tsb singenetik dgn btn beku. Boleh ditambahkan di sini bhw tdk didptkan hc dlm arti yg sebenarnya, ttp hanya hidrokarbon saja. Ulasan Walaupun teori anorganik kini kembali dikemukakan, terutama di US, namun umum-nya scr internasional teori anorganik jarang diakui lagi. Kebanyakan perusahaan minyak internasional tdk menerima teori ini terutama di dlm explorasinya. Explorasi hc tetap dilakukan di dlm cek sedimen & tdk di dlm btn beku sebagaimana dikemukakan dalam teori anorganik. 6.2 Teori Asal Organik Minyak & Gasbumi Teori asal organik hc boleh dikatakan diterima oleh kebanyakan ahli geologi. Namun teori inipun belum memecahkan semua persoalan yg timbul. Persoalan tsb al adlh mengenai sumber bahan organik: Apakah berasal dr hewan atau berasal tumbuh 2an? Apakah berasal dr z-organik lautan atau juga yg bukan lautan? apakah z-organik ini terurai menjadi hc ataukah hc terbentuk dr sintesa hidrokarbon yg berada dr z-organik saja? Juga cara transformasi hc belum diketahui scr pasti. Masalah lain di antaranya adlh mengenai migrasi. Apakah hc dpt bermigrasi jarak jauh atau hanya jarak dekat saja?, & apakah hc terbentuk dlm btn induk?, & kmdn bermigrasi ke dlm btn reservoir yg fasiesnya ber-lain 2an? Selain itu juga sebagaimana halnya dgn banyak teori geologi lainnya, mk teori organik hrs didasarkan atas: 1. Percobaan dalam laboratorium yg mensintesakan hc dr z-organik. 2. Pemikiran geologi atas data yg terdpt di seluruh dunia mengenai berbagai faktor penyebab tedapatnya akumulasi hc. Salah satu hal mengenai tdk dpt dipecahkannya persoalan tsb adlh tdk adanya stadium per alihan antara z-organik dgn hc. Lain halnya dgn batubara, dimana dr mulai kayu ke batubara terdpt zat2 perantaranya.

6.2.1 Sejarah Teori Organik P.G.Macquir (1758-sarjana Perancis) adlh orang yg paling dulu mengemukan pendapatnya bhw hc berasal dr tumbuh2an & berhub dgn cara terbentuknya batubara. Hal tsb juga dikemukakan oleh M.W. Lamonosow (1763-sarjana Rusia) & juga oleh para sarjana di abad ke19, spt S.P. Hildedresth (1836) di AS & terutama juga C. Lyell (1837), C.P. Wall (1860), & S.F. Pckham (1884) di Inggris yg mengemukakan asal tumbuh2an drpd aspal yg terdpt di Trinidad. E. Orton (1889) & J.P. Lesley(1865) mengemukakan pendapat, untuk hc yg terdpt di AS. Teori ini juga disokong oleh Reichenbach (1834) seorang guru besar di Univ-Berlin, yg walaupun tdk mengakui sepenuhnya asal tumbuh2an tsb, namun juga melihat bhw daun2an cemara dpt mrpkn sumber penting bagi mibum. J.P. Lesley (1865-sarjana AS) mengeluarkan pendapatnya bhw sbg sumber hc mungkin lebih cocok tumbuh 2an yg terdpt di laut & ditambah dgn zat hewan. Hal tsb dikemukakan pula oleh E. Orton (1889). Juga L. Lesquereux (1866-sarjana AS) mengemukakan pendapatnya, bhw tumbuh2an laut & rumput2an laut mrpkn juga sumber drpd hc. Yg mengemukakan teori bhw hc itu berasal dr zat hewan adlh B. Haquet (1794-Perancis) yg melihat hub antara moluska dgn terdptnya hc di dlm sedimen. Malahan olehnya dilakukan percobaan destilasi moluska menjadi hc. Pendapat yg sama dikemukakan oleh Sir Roderick Murchison (1854-sarjana Inggris) yg melihat adanya hub sgt erat antara hc selain dgn moluska juga dgn ikan. Hal yg sama dikemukakan oleh Rofe (1866), C.P. Wall (1860), yg selain mengemukakan bbrp bukti untuk asal tumbuh2an darat bagi aspal Trinidad, juga menyatakan sbg zat sumber adlh foraminifera besar. T. Sterry Hunt dlm publikasinya th 1863 & 1875 memberikan bbrp bukti mengenai asal hewan bagi minyak yg terdpt dlm gamping di Kanada Timur. Teori yg paling mendlm adlh yg dikemukakan oleh H. Hfer & dibantu oleh ahli kimia C. Engler. Hipotesanya didsrkan atas pe nelitian berbagai lap-minyak di AS & Kanada & diperkuat oleh percobaan yg dilakukan oleh C. Engler. Percobaannya dilakukan dgn mengadakan destilasi daging kerang & ikan pd temperatur 300-4000C di bawah tek 10 atm & berhasil membuat zat yg menyerupai hc. Keduanya mengformulasikan apa yg dikenal dgn teori Engler-Hfer. Teori ini kmdn mendpt dukungan yg lebih kuat sampai dgn abad 20, setelah American Petroleum Institute mengadakan penelitian yg luas & mendalam dipimpin oleh Parker Trask, mengenai asal organik hc. 6.2.2 Argumentasi Untuk Hc Asal Organik Bbrp argumentasi tlh dikemukakan untuk membuktikan bhw hc berasal dr zat organik, yi: 1) Hc

mempunyai daya dpt memutar bid optik atau bid polarisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya kolesterol (C26045OH), yi zat lemak spt yg terdpt dlm darah yg mempunyai daya kemampuan ini. Zat anorganik tdk diketahui dpt memutar bid optik. Hal ini ditentang oleh Profir'ev (74), yg mengatakan bhw pemutaran bid optik drpd z-organik dpt disintesakan scr anorganik pd temperatur rendah. Namun hal ini kurang meyakinkan, krn pembentukan

z-organik yg betul2 kompleks tdk dpt dibayangkan scr anorganik. Gb 6.1 Struktur molekul klorofil serta hubungannya & pengutaiannya menjadi porfirin & isoprenoid

2) Hc

mengandung porfirin, suatu zat yg kompleks yg tdr dr hc dgn unsur vanadium, nikel dsb. Porfirin adlh suatu zat (Gb 6.1) yg sgt menyerupai zat hemoglobin yg terdpt dlm darah & zat klorofil di dlm daun2an yg dpt mengadakan fotosintesa. Selain itu juga didptkan isoprenoid, spt pristan & phytan (Gb 6.1), yi suatu seri isoparafin yg pd nomor2 atom tertentu terdpt cabang CH. Juga zat ini dianggap sbg sisa dr pd zat yg khas organik. Porfir'ev (74) sebaliknya mengatakan, bhw ke2 zat ini dpt dibentuk scr anorganik dgn sintetis. Kmdn ditunjukannya pula bhw dlm meteorit terdpt selain porfirin juga isoprenoid. Juga disini masih diragukan apakah reaksi anorganik dpt membentuk suatu ssnn hc yg begitu kompleks?. 3) Susunan hc yg td dr unsur H & C sgt mirip dgn z-organik, yg tdr dr H, C, & 0, walaupun yg disebut akhir ini mengandung oksigen & juga z-nitrogen dlm jmlh yg cukup banyak. Dilain fihak z-organik umumnya punya hidrokarbon yg tdk jenuh sdngkan hc umumnya jenuh 4) Hidrokarbon terdpt di dlm sedimen Resen (Smith,54). Hal ini berhub dgn asosiasi hc dgn sedimen, sdgkan diketahui pula bhw z-organik banyak terdpt di dlm lap sedimen & mrpkn bgn integral drpd sedimentasi 5) Scr praktis lapisan minyak didptkan stlh Kambrium-Pleistosen. Walaupun semua bukti 2 yg tsb di atas disanggah oleh Porfir'ev yg mengatakan bhw hal tsb didptkan juga di dlm z-anorganik atau berasal dr berbagai reaksi kimia anorganik atau dr sintesa, namun semua data tsb menunjukkan asal organik minyak bumi scr meyakinkan. 6.2.3 Pagar Cox Pd umumnya dlm proses pembentukan hc terdpt 3 stadium atau fasa: 1) Pembentukannya sendiri yg td dr: a pengumpulan z-organik di dlm sedimen; b pengawetan z-organik di dlm sedimen & c transformasi z-organik menjadi hc. 2) Migrasi drpd hc yg terbentuk & tersebar di dlm btn sed ke perangkap dimana minyak tdpt. 3) Akumulasi drpd tetes minyak yg tersebar di lap sed shg berkumpul terakumulasi komersiil Persoalan yg dihadapi oleh teori organik al: mengenai sumber bahan organiknya, proses transformasinya, konsepsi mengenai btn induk. Apakah ada btn khusus dimana hc itu terbentuk?, atau dpt terbentuk didlm sgl macam sedimen? waktu pembentukannya. Kapan hc tsb dibentuk?, apakah sgr stlh sedimentasi?, ataukah memakan waktu yg lama & hrs mengalami stadium serpih, dimana sed beserta z-organik di dlmnya hrs berubah dulu menjadi serpih?. Jika teori organik dpt diterima, mk teori ini scr integral hrs dpt menerangkan persoalan di atas. Semua tsb, umumnya bersifat geokimia. Proses kimia organik pd umumnya dpt dipecahkan dgn percobaan di laboratorium & berbagai faktor geologi mengenai cara terdptnya hc serta penyebarannya di dlm sedimen hrs pula ditinjau. Fakta utama mengenai hal ini disimpulkan oleh Cox (54) dlm teori Pagar Cox, yg kmdn direvisi oleh Hedberg (64). Pagar Cox mrpkn suatu kerangka utama untuk teori organik minyak bumi, shg mempersempit ruang gerak teori mengenai terjadinya minyakbumi. Bbrp grs utama drpd Pagar Cox ini adalah: 1) Hc selalu terdpt dlm btn sed & umumnya sed marin. Hedberg (64) memperlihatkan juga bhw ada kasus yg menunjukkan bhw hc terdpt dlm btn sedimen non-marin. Ttp ditandaskan nya pula, bhw fasies sedimen yg utama untuk hc memang terdpt di sekitar pantai. 2) Hc mrpkn campuran kompleks hidrokarbon. Scr unsur mk ssnnya adalah seragam, yi: 15% hidrogen & 85% karbon, ttp dlm kenyataannya scr susunan molekuler tdk ada 2 minyakbumi yg mempunyai susunan kimia yg sama 3) Hc terdpt dr umur Kambrium - Pleistosen. jadi, semua teori hrs dpt menerangkan bhw hc dpt terbentuk pd berbagai umur. Ternyata pula, bhw sekali hc itu terbentuk, mk zat ini bisa

bertahan untuk puluhan sampai ratusan juta tahun. Mis: suatu rembasan minyak di bawah ketdkselarasan menunjukkan, bhw sampai sekarang hc itu masih tetap berbentuk hc. 4) Temperatur reservoir rata2 1070C & scr kekecualian dpt mencapai 1410C. Juga temperatur yg lebih rendah drpd itu dpt dialami hc, sampai pd temperatur keadaan atmosfer. Tempera tur tertinggi dimana hc itu masih dpt bertahan adlh 200 0 C, sebab di atas temperatur 2000C, Porfirin sdh mulai terurai & tdk dpt bertahan. Dpt disimpulkan di sini bhw proses pembentukan hc mrpkn suatu gejala temperatur rendah, shg semua teori yg menerangkan hc dgn temperatur yg tinggi tdk dapat dibenarkan. 5) Hc selalu terbentuk dlm keadaan reduksi sebagaimana di perlihatkan oleh hadirnya porfirin dan unsur belerang. Juga minyak- bumi hanya sedikit sekali mengandung oksigen 6) Hc dpt mengalami berbagai perubahan: tahan thdp perubahan tek dr 8 - 10.000 psi atau kurang dr 1-1000 atmosfer. Selain itu hc dpt bertahan dlm kisaran temperatur 1000 C. 7) Ssnn hc tdk mengalami perubahan yg disebabkan krn migrasi (kecuali sedikit), mis: senya wa berat. Hedberg (64) mengatakan bhw tiang2 dr Pagar Cox ini benar, ttp hrs di pindah 2 kan krn adanya bbrp penemuan baru. Mis: kemungkinan adanya sumbangan hidrokarbon abiogenik. Pernyataan bhw ling lautan itu penting adlh bertentangan dgn kenyataan, krn ada juga lap hc yg asalnya non-marin, yg diperkuat dgn data isotop karbon (Silverman, 64). Juga batas temperatur maksimal untuk dpt terbentuknya hc naik menjadi 300 0C, ttp dgn kesadaran bhw kebanyakan hc terbentuk pd temperatur di bawah 1000 C. Tekanan beban minimal sekarang, diperkirakan serendah 1000 meter atau mungkin lebih rendah lagi. Hedberg mengemukakan pula bbrp faktor lingkungan pengendapan sbb a. Banyaknya produksi z-organik jenis tertentu. Masih hrs diteliti apakah z-organik tsb berasal dr hewan atau tumbuh2an, marin atau daratan?. b. Terbentuknya suatu kondisi anaerob & reduksi. c. Tdk adanya organisme yg merusak z-organik. d. Pengendapan sedimen halus scr cepat yg memberikan pengawetan kpd z-organik & juga memberikan matriks yg kaya air untuk proses diagenesa. e. Adanya rongga reservoir pd waktu kompaksi. Selain itu Hedberg (64) menekankan pula pentingnya adanya cekungan yg terbatas, dgn sedikit sirkulasi cairan. 6.2.4 Data geokimia Data geokimia memberikan bbrp keterangan mengenai terjadinya hc (Colombo,61). 1) Ssnn molekul hc terutama dlm, kisaran bensin, tdk memperlihatkan adanya keseimbangan termodinamik. 2) Hc pd umumnya aktif scr optik, yg diperkirakan berasal dr nomor karbon C 14, C18, C27 & C31. Hal ini menunjukkan bhw sterol (kolesterol) adlh zat yg menghslkan komponen aktif optik. 3) Hc mengandung bbrp senyawa yg memperlihatkan kesamaan struktur thdp z-organik yg diisolir dr hewan & tumbuh2an. Komponen tsb selain porfirin juga bbrp hidrokarbon isopre noid, spt pristan & phytan yg di dlm hc mrpkn hasil hidrolisa dr degradasi klorofil. 4) Bbrp komponen hc termasuk kompleks porfirin, tdk stabil pd temperatur 250-300 0C. Unsur belerang yg ditemukan dlm berbagai minyak mentah juga bereaksi sgt cepat dgn hidrokar bon pd temperatur serendah 1500C, & menghslkan H2S & senyawa belerang siklik. Ini semuanya menunjukkan bhw proses geokimia dlm sejarah terjadinya hc berlangsung pd temperatur rendah.

5) Ratio C13/CI2 dlm hc sgt


mirip dgn z-organik drpd C yg terdpt dlm C02 di udara & btn karbo- nat. Dlm hal ini Silverman (64) menunjukkan bhw hc asal non-marin memperlihatkan pengkayaan C12 lebih banyak drpd asal marin. Perhatikan bhw C13, /C12 dlm hc kira2 sesuai dgn fraksi cairan dr tumbuh2an marin & non-marin. Ini juga memberikan bukti tambahan untuk asal organik hc (Gb 6-2)

Gb 6.2 Penyebaran Ratio Isotop C13 / C12 dlm berbagai zat (Silverman,73)

6) Bgn terbesar dr hc se tdk2nya dlm fraksi ttk didih rendah tdr hanya dr bbrp senyawa saja. 20
senyawa individuil mrpkn 59% berat dr seluruh fraksi bensin dlm hc Ponca City.

7) Parafin normal mrpkn susunan utama hc. Martin (63) memperlihatkan bhw n-parafin mrpkn 8) 9) 10) 11)
15-20% bagian dr hc scr keseluruhan, malahan kadang2 sampai 30% dr keseluruhan hc. Bbrp hc memperlihatkan kelebihan n-parafin dgn no atom yg ganjil dibandingkan dgn yg ber no atom yg genap. Hal ini bukan saja mrpkn bukti untuk asal biogenik dr minyakhumi, ttp juga menunjukkan bhw mekanisme pembentukan n parafin adlh dekarboxilasi asam lemak. Penyusunan siklo-alkan & aromat yg bercabang-rantai yg terdpt dlm hc sesuai dgn yg diha rapkan dr bbrp transformasi n-parafin yg diketahui dgn baik. Kebanyakan sikloparafin berhub dgn siklopentan dan siklohexan. Olefin & bbrp zat lain yg mudah di reduksi pd umumnya tdk hadir dlm hc, ini menunjukkan bhw hc dibentuk & tinggal dlm lingkungan reduksi yg sgt kuat. Dgn sedikit kekecualian, hc tdk mengandung lebih dr 0,5% nitrogen dan 1,0% oksigen. Data geokimia yg dikemukakan oleh Colombo (67) itu dpt dipakai sbgi kerangka untuk memba tasi teori organik terbentuknya hc.

6.2.5 Zat Organik Sebagai Bahan Sumber Bhw z-organik mrpkn bahan sumber terjadinya hc, tlh diterima oleh hampir semua ahli geologi. Namun yg menjadi persoalan adlh macam z-organik apakah yg menjadi sumber itu?. Apakah tumbuh2an, atau hewan,? & bgm saja dr zat tsb dpt menjadi hc? Salah satu masalah adlh: 1) Apakah setiap jenis z-organik dpt menghasilkan hc?, 2) Apakah macam/ jenis z-organik tertentu memberikan varietas minyak bumi tertentu?

Hrs pula diingat bhw ada perbedaan prinsipiil antara z-organik yg tdr dr hidrokarbon yg tak jenuh dgn hc yg pd umumnya tdr dr hidrokarbon yg jenuh. Pd umumnya z-organik dpt dibedakan menjadi bbrp golongan sbb: 1. Protein mrpkn bahan daging drpd binatang. Strktr suatu molekul yg khas terdpt pd Gb 6.3. Pd umum nya protein trdr dr molekul besar yg diturunkan dr berbagai asam amino & diikat dgn ikatan peptid. Zat ini mudah sekali dihidrolisa oleh alkali atau asam un tuk membentuk molekul yg lebih kecil & dpt larut dlm air yg kmdn mudah sekali dihancurkan oleh mikro organisme. Dpt dilihat bhw protein terutama banyak mengandung nitrogen; suatu hal yg tdk terdpt dlm hc. Protein terurai dgn proses proteolisa, umumnya menjadi C02, air, amoniak, nitrogen & hidrogen sulfida. Dgn dmkn sulit sekali untuk membayangkan bhw protein mrpkn zat organik asal bagi hc. 2. Karbohidrat terutama tdr dr pentosa & hexosa (Gb 6.4). Salah satu jenis karbohidrat adlh selulosa yg struktur molekulnya terlihat pd Gb 6.4. Jika zat ini hrs dijadikan hc, hrslah terjadi reduksi dgn penghilangan gugusan hidroksil & kmdn pemotongan bbrp sambungan lainnya. Hal ini mrpkn suatu proses kimia yg sulit sekali terjadi dlm lingk sedimen. Selain selulosa, juga tepung dan gula termasuk karbohidrat. Didlm lingk rawa, karbohidrat biasanya mem bentuk zat yg lebih menyerupai batubara dr pd hc. 3. Lignin mrpkn dinding sel tumbuh2an, kadang2 dpt juga dianggap sbg zat yg aromatik: derivat dr fenilpropan (Gb 6.5). Dlm sedimen, lignin seringkali terdpt berasosiasi dgn suatu kompleks protein & karbohidrat. Degradasi dr lignin dlm keadaan sedimen lebih mungkin membentuk kerogen drpd hc (Breger,60) Gb 6.7 reaksai memperlihatkan 4. Lipid atau Gb 6.6 Bagan salah stkContoh tr molekul bbr p komponen fraksi lipDieis-Alders, id reaksi anitara satu hasil asam oleo Asam stearat & asam crotonat Lemak. Tumbuh2an tdr pula dr minyak, lemak, & lilin yg dpt larut dlm benzena atau kloroform. Scr kimia minyak & lemak mrpkn ester dr asam lemak & gliserol, sdngkan lilin hanya tdr drpd ester asam lemak & alkohol, ataupun juga alkohol yg tdk diesterkan. Lipid yg tdk dpt disabunkan mengan dung steroid, isoprenoid, & hidrokarbon lainnya. Ru mus bbrp macam komponen dr fraksi lipid terdpt pd Gb 6.6. Menurut Meinschein(59), komponen lipid scr strukturil sesuai dgn hc yg terdpt di alam, sdngkan asam. Lemak diturunkan scr biologi dr karbohidrat & asam amino dgn perantaraan mekanisme radikal 2 karbon yg memberikan rantai karbon ber no: genap. Dgn dmkan dlm lipid akan terdpt lebih banyak asam lemak yg ber no: karbon genap drpd yg ber no ganjil, dgn no atom karbon 16, 18, & 20. Karboksilasi langsung akan memberikan hc yg lebih banyak mengandung no karbon 13, 15, 17, & 19, halmana terutama tdk didptkan dlm hidrokarbon minyakbumi. Hal dmkn terdpt pula pd hc dlm sed Resen. Dgn dmkn diperlukan berbagai proses lain untuk menja-

NATURAL ORGANIC MATTER IN H/C O/C DIAGRAM Protein Kayu

Minyak aspal Lignin

Gambut Karbohidtat

Batubara keras Graphite

Batubara lunak

dikan asam lemak menjadi hc, yg sampai kini belum ada keterangan yg memuaskan. Asam lemak bukan saja mrpkn sumber hidrokarbon alifatik ttp juga dr hidrokarbon siklik, berdsrkan suatu proses reaksi Diels Alders, yg mrpkn proses hidro genasi & dehidrogenasi (Gb 6.7). Dpt diambil kesimpulan bhw lipid mungkin mrpkn zat pembentuk utama hc. Hal ini terlihat pula dr perbandingan H:Cnya, yg menunjukkan bhw lipid adlh yg paling mirip dgn hc (Gb 6.8) Z-organik dpt terbentuk dlm kehidupan laut ataupun darat. Z-organik dpt dibagi 2 jenis, yi berasal dr kehidupan nabati (tumbuh2an), & kehidupan hewan.

O/C

Gb 6.8 Ratio H/C - O/C dr pelbagai zat organik & minyakburni (Van Krevelen)

6.2.5.1 Zat organik lautan Kehidupan tumbuh2an dlm laut al: ganggang, jamur, bakteri, dinoflagelata & diatomea. kehidupan hewan dlm laut al: foraminifera, radiolaria, spongia, coralia, ikan, dll. Dpt dicatat di sini bhw bbrp z-organik tsb memberi harapan yg baik untuk bertindak sbg sumber hc al: 1. Ganggang, ini paling banyak terdpt di lautan & mrpkn makanan utama bagi hewan di laut. Dpt pula dikatakan bhw zat lipid sgt banyak terdpt di dlm ganggang tsb. 2. Diatomea, juga mrpkn tumbuh2an yg terkungkung dlm endpn silikat. 5-50% dr jasad diatomea tdr drpd pelampung yg berupa zat minyak, shg mungkin zat beginilah yg mrpkn sumber utama hc. Melihat bhw lipid mrpkn sumber utama hc, mk jasad plankton mrpkn binatang yg mungkin sekali menjadi sumber hc, krn pdnya terdpt paling banyak lipid. 6.2.5.2 Zat organik daratan Tlh dibahas sebelumnya, bhw tumbuh2an mrpkn sumber utama hc. Hrs kita ingat pula bhw selain tumbuh2an, di daratpun tdpt kehidupan hewan, yg z-organiknya kmdn dpt terkumpul untuk menjadi hc, atau terbawa oleh sungai ke laut untuk kmdn menjadi hc. Z-organik di daratan terutama tdr dr tumbuh2an, yi: 1) Lignin & Selulosa, terutama trdr dr karbohidrat & juga zat2 kayu. 2) Asam Humus (C20H1006) banyak sekali terdpt dalam tanah & mrpkn hasil pembusukan daun2an dll. Zat ini banyak sekali persamaannya dgn zat aspal, mis di rawa2 Florida ditemukan banyak sekali zat yg menyerupai aspal yg terdpt dalam tanah. 3) Asam Geis (C20H 12 0 7)' 4) Asam Ulmik Selain zat tsb di atas juga didptkan banyak sekali hc pd permukaan tanah. Hrs juga diingat bhw menurut Hedberg (64), terutama hc yg mengandung banyak kadar lilin selalu berhub dgn sed daratan. Dlm hal ini perlu direnungkan bhw lilin juga dibentuk oleh lebah & lebah itu mengambil zat untuk membuat lilin dr kepala-putik bunga 2an. Hal ini menunjukkan bhw z-organik daratan, terutama tumbuh2an, dpt mrpkn sumber yg penting bagi mi-gasbumi. Jika z-organik daratan memang mrpkn sumber mi-gasbumi, mk ketdkselarasan menjadi penting bagi terdptnya hc, krn dlm sejarah geologi ketdkselarasan mewakili keadaan daratan pd waktu 2 tertentu. Ketdk-selarasan mrpkn tempat pengumpulan z-organik non-marin. Masalahnya ialah, apakah z-organik yg mrpkn sumber hc tsb berasal dr daratan ataukah dr lautan?, ataukah ke dua 2 nya? Hal ini tdk

10

jelas. Ttp umumnya diperkirakan bhw z-organik hewan berasal kehidupan lautanlah yg mrpkn sumber utama mi-gasbumi, terutama plankton. Akan ttp penelitian isotop karbon C .3/C,4 yg dilakukan oleh Silverman (64), menunjukkan bhw zat hc lebih cocok dgn fraksi lipid dr tumbuh2an non-marin drpd marin (Gb 6-2). 6.3 Pengumpulan. Pengawetan & Transformasi Zat Organik dlm Sedimen 6.3.1 Lingkungan Pengendapan Zat Organik Untuk terbentuknya mi-gasbumi tentu diperlukan suatu ling-peng yg dpt memberikan kadar z-organik yg tinggi serta kesempatan untuk mengawetkannya. Keadaan spt itu, yg memungkinkan teronggoknya z-organik adalah: 1) Suatu ling-peng dimana kehidupan berkembang scr baik shg z-organik terkumpul dgn banyak sekali. 2) Pengendapan sed yg berlangsung demikian cepatnya, terutama yg halus, shg z-organik yg tlh terkumpul dpt diawetkan & tdk hilang oleh pembusukan ataupun oksidasi. 3) Lingkungan yg berada dlm keadaan reduksi, dimana tdk terdpt sirkulasi air yg cepat shg oksigen tdk ada. Dgn demikian z-organik akan terawetkan. Daerah Pantai & Mulut Sungai: Kehidupan yg berlangsung dgn subur & pengendapan yg cepat, terutama tdpt di daerah pantai & mulut sungai (Moore,69). Perairan pantai biasanya memproduksikan 50 kali lebih banyak z-organik drpd laut terbuka, terutama daerah muara. Ini disebabkan krn sungai membawa zat makanan dr daratan yg akan menarik banyak sekali jasad. Hal ini dpt kita lihat dr praktek perikanan, yi bhw biasanya ikan di laut paling banyak ditemukan di dekat pantai. Seringkali di daerah pantai yg demikian terjadi pengembangan organisme yg sgt cepat, yg kmdn juga mati scr cepat & dgn demikian teronggoklah z-organik tsb. Daerah Munculnya Arus Laut Dalam: Daerah lain yg dpt sgt kaya z-organik adlh daerah dimana terdpt pemunculan air dr dasar laut ke permukaan (upwelling currents). Aliran ini membawa air dingin dr kedalaman yg besar sekali yg naik ke permukaan & membawa banyak zat makanan. Daerah spt itu mrpkn tempat kehidupan yg sgt subur, shg jasad yg kmdn mati dpt mrpkn sumber z-organik. Pengembangan yg cepat dr organisme tsb disebut sbg blooming, yg kadang2 jelas terlihat krn adanya pewarnaan atau hilangnya warna drpd air laut; biasanya berwarna biru, merah atau hijau. Di pantai barat negara bgn Washington, sering terjadi suatu pengembangan yg cepat dr diatomea, shg menyebabkan suatu akumulasi masa yg sgt besar untuk bbrp hari sepanjang pantai tsb. Di lautan Jepang mis, pd Agst & Sept terjadi permukaan spt minyak yg sgt luas yg disebabkan krn pertumbuhan cepat dr diatomea pelagik. Di L. Azof antara Sept & Des terjadi juga pengembangan yg cepat dr ganggang, shg memberi warna coklat tua & memberikan bau rawa2. Pengaruh lain drpd blooming ialah terbentuknya suatu zat beracun yg mematikan banyak ikan, shg bangkainya kmdn tenggelam ke dasar laut & kadang 2 juga terkumpul pd pantai. Hal ini sering terjadi di laut Pantai selatan P. Jawa. Cth lain: di pantai barat Afrika, dimana plankton yg berkembang scr cepat menghslkan suatu zat racun yg membunuh ikan di daerah tsb. Hal spt itu menurut Brongersma-Sanders (51), sering terjadi di daerah arus dlm yg muncul ke permukaan yg mengakibatkan terjadinya produksi organik yg abnormal tinggi, terutama plankton. Jaringan organik yg mati jatuh pd dasar laut & membentuk suatu zat yg dinamakan zat sapropel, yi: suatu z-organik yg setengah membusuk & terutama tdr dr sisa 2 binatang & tumbuh2an laut yg terakumulasi pd dasar laut. Cek ini biasanya terdpt dlm keadaan anaerob. Lingkungan Sedimentasi Cepat: Ditinjau dr segi sedimentasi yg sgt cepat, mk sebetulnya daerah pantai & delta yg cocok untuk pengumpulan z-organik. Sedimen yg dibawa dr daratan mula 2 diendapkan di mulut sungai (delta) & oleh arus sepanjang pantai (longshore currents) disebarkan. Mk daerah delta & pantai mrpkn tempat sedimentasi yg paling cepat Di lain fihak, juga palung adlh sbg tempat sedimentasi yg paling cepat, mis: dgn sistem aliran turbid. Konsepsi terdahulu mengenai daerah dgn lap sed yg tebal adlh yg dinamakan Umbgrove (35) sbg ideogeosyncline, yi semacam cek sed yg krn penurunan drpd dasarnya, sedimentasi relatif agak cepat shg diendapkan sed yg sgt tebal, & pd akhir perkembangannya dilipat scr landai. Hal ini mungkin cocok dgn konsepsi mio-geosyncline dr Marshall Kay (50). Penting sekali bagi

11

pengisian suatu mio-geosyncline terutama adlh delta yg maju scr cepat serta mengisi lautan yg dangkal. Hanya palung dlm saja dimana pengendapan sed-nya terutama terjadi oleh arus turbid mrpkn Igeosyncline yg sebenarnya. 6.3.2 Lingkungan Pengawetan Zat Organik Cekungan Euxinic: Kondisi untuk terjadinya peng awetan z-organik adlh tdk banyak adanya oksigen. Hedberg(64) menekankan pentingnya cek terbatas dgn sirkulasi fluida yg kurang (Gb 6.9), shg oksidasi tdk terjadi, disebut ling euxinic, & lautan demikian mrpkn suatu cek yg mempunyai ambang di bawah alas gelombang pd mulutnya terhdp laut terbuka shg tdk terjadi sirkulasi sama sekali & krnnya sgl sesuatu menjadi busuk, sdngkan di bgn lain atasnya sirkulasi udara terjadi & disini organisme hidup. Zat yg berbau busuk tsb membentuk sed berwarna hitam & sgt kaya akan z-organik & membentuk sapropel. Seringkali sapropel dibentuk krn reduksi kuat yg membentuk H2S & se waktu2 muncul pd permukaan untuk membunuh kehidupan yg terdpt di permukaan laut, dgn dmkn akan menambah z-organik yg terakumulasi di dasar cek. Krn terbentuk H2S, sering terjadi pirit authigenesa dlm serpih hitam. Bbrp cth cek yg terbatas ini al: L-Hitam (Rusia); Fyord di Norwegia; L-Merah; & Teluk Gorontalo. Pengumpulan z-organik yg banyak & dlm keadaan reduksi kuat mungkin tdk membentuk hc, akan ttp mrpkn sumber untuk pembentukan kerogen. Timbullah persoalan apakah kiranya kerogen ini dpt bertindak sbg sumber hc? Timbul pula pertanyaan apakah cek tsb di atas, yg memungkinkan pembentukan hc, sama kondisinya dgn cek yg memungkinkan pembentukan evaporit? Ini dpt menerangkan mengapa banyak sekali akumulasi hc yg besar di dunia berasosiasi dgn endpn evaporit. 6.3.3 Beberapa Lingkungan Pengumpulan Zat Organik

1. Lingkungan terumbu. Salah satu lingk sedimentasi yg juga mrpkn daerah tempat akumulasi z-organik adlh terumbu. Kadar z-organik dlm suatu terumbu koral dpt 4-8% dr masa total. Terumbu adlh suatu masa gamping yg dibangun oleh organisme yg mengeluarkan kapur & biasanya bersifat koloni yg berkerangka. Kerangka yg dibentuk biasanya mempunyai potensial untuk bertahan thdp gelombang. Seringkali terumbu membentuk rangkaian penghalang, yg disebut barrier sebagaimana tlh dibahas dlm hal perangkap stratigrafi. Selain itu terumbu juga mrpkn btn reservoir yg sgt penting. Dptlah dibayangkan bhw lingpeng nya mrpkn daerah yg dangkal, dimana gelombang & arus 2 laut memecah, yg menurut Prokopovich (52) mrpkn sumber btn induk yg bertipe bank. Selain itu terumbunya sendiri mrpkn ling yg sgt kaya akan zat makanan, shg memberikan keadaan yg sgt menguntungkan bagi kehidupan organik. Penggolongan terbentuknya hc di dalam ling-terumbu sbb a. Di Belakang Terumbu, dlm laguna, spt dlm cek yg tertutup. b. Di Muka Terumbu, dlm ling dasar yg euxinic, juga di dlm terumbunya sendiri. c. Sumber Z-Organik Terdpt di dlm Terumbu Itu Sendiri ( in situ). Pendapat Link (50), mengatakan bhw hrs dipertimbangkan bhw bioherm atau terumbu koral sendiri mrpkn suatu daerah yg sgt ideal untuk pertumbuhan, kematian, serta akumulasi berbagai jenis organisme. Oleh krn itu tdklah perlu mencari sumber organisme lain di luar terumbu untuk menerangkan adanya hc di dlmnya. Sanggahan terhdp pendapat ini, bhw adanya kehidupan yg banyak sekali di dlm terumbu, belum menjamin tersedianya cukup z-organik di dlmnya untuk dpt terhentuknya hc. Hal ini disebabkan krn terumbu itu sendiri mrpkn daerah dgn sirkulasi udara yg baik, shg binatang pemakan bangkai dpt hidup dgn subur. Keadaan ini meng halang2i pengawetan drpd zorganik yg tlh mati. Juga bakteri aerob akan menghabiskan z-organik yg disisakan oleh binatang pemakan bangkai.

2. Danau darat sbg tempat akumulasi zat organik Parker Trask (32) memperlihatkan bhw sed
danau kaya sekali akan z-organik spt, danau Porchantrain di Louisiana, AS, yg kadar z-

12

organiknya dpt mencapai 40%. danau Maracaibo di Venezuela yg mrpkn daerah yg paling kaya akan minyakbumi. Danau Maracaibo dewasa ini hanya menempati drpd seluruh cek. Air dr danau ini sgt menguntungkan bagi kehidupan & mrpkn medium paling produktif dlm menghslkan z-organik. Sedimentasi sgt cepat terjadi krn terbentuknya suatu delta dr sungai. Di tengah danau terdpt suatu daerah anaerob yg sgt dalam dgn sedimen berwarna hitam, ketebalan bbrp inci & sgt berbau H2S. Makin ke tengah danau kadar karbon organik meningkat, sampai > 5%. Biasanya pola ini mengikut, suatu penyebaran kekurangan oksigen, ttp juga kelihatan dipengaruhi oleh kecepatan sedimentasi yg lebih besar. Contoh suatu ling-peng danau diperlihatkan oleh cek Uinta di Colorado & Utah yg diwakili oleh Formasi Green River yg berumur Eosen (Bradley,46). Formasi ini sgt kaya akan z-organik yg berkisar dr jejak2 sampai > 80% volum & membentuk kerogen, yg dgn destilasi destruktif menghslkan hc. Penimbunan & pengawetan z-organik ini juga sesuai dgn yg terjadi dlm danau pd masa sekarang, yg airnya nyangkrung & tak mengandung oksigen shg airnya pun dijenuhi oleh H2S. Danau spt itu diperkirakan dahulunya berlapis. Di lapisan atasnya terdpt air yg relatif lebih tawar dgn organisme yg tumbuh scr sgt baik. Sesudah organisme tsb mati, kmdn mengendap ke dlm daerah anaerob yg tdk dihuni oleh pemakan bangkai. Dgn demikian penguraian hanya dilakukan oleh bakteri anaerob scr lambat. Kerogen sendiri mungkin tdk dianggap mempunyai hub dgn hc, namun di cek Uinta terdpt lap minyak yg sgt kaya, dlm fasies pasir dr Formasi Green River, al Lap Redwash field (Koesoemadinata,70). Dapatlah disimpulkan bhw terdptnya pengumpulan serta pengawetan z-organik scr banyak tdk hanya disebabkan krn kecepatan sedimentasi, ttp juga krn keadaan anaerob. Bhwsanya danau air-tawar dpt menghslkan btn induk hc, diperkuat oleh penelitian Hedberg (58) yg memperlihatkan bhw hc yg mempunyai kadar lilin tinggi terutama didptkan dlm urutan stratigrafi tertentu, al dlm endpn danau. 6.3.4 Ulasan Dr bbrp pernyataan di atas dpt disimpulkan bhw ling untuk terbentuknya zat induk hc sgt ber aneka-macam, mis: ling lautan maupun ling daratan. Ling yg baik untuk terdptnya kehidupan & pertumbuhan yg banyak & juga pengawetan z-organik, al ialah banyaknya cahaya matahari, adanya cukup zat makanan & pengawetan oleh penguburan yg cepat dlm sed halus. Hal ini terdpt.mis di daerah dekat pantai & di dlm cek daratan. Di antara ling tsb terdpt situasi dimana yg satu lebih menguntungkan drpd yg lain: a. Sungai besar yg membawa zat makanan dr daratan & sed hls dr laut menghslkan delta yg sgt baik untuk pertumbuhan & pengawetan z-organik. b. Cek yg setengah tertutup dgn suatu ambang, mrpkn daerah yg sgt baik untuk pengumpulan & pengawetan z-organik. c. Suatu kasus istimewa dr cek evaporit yg terhalang dr laut terbuka dimana kebanyakan cadangan hc rupanya berasosiasi scr genetika. d. Cadangan hc yg besar didptkan dlm reservoir karbonat yg menyerupai terumbu yg juga sebagian berasal dr ling yg setengah tertutup. e. Danau daratan mrpkn keadaan yg tdk jauh berbeda dgn keadaan yg dikemukakan di atas. Di lain fihak dikatakan juga, bhw pd umumnya di sed apapun selalu ada z-organik & mempunyai potensi sbg sumber hc (Levorsen,58; Dott & Reynolds, 1969). 6.3.5 Kadar Zat Organik dlm sed & Btn Sed Untuk mengetahui apakah z-organik yg terkandung dlm sed Resen ataupun dalam btn sed cukup banyak & cukup berarti untuk terbentuknya akumulasi hc, mk mulai th 1926 Institut Hc Amerika & Dewan Research Nasional serta Jawatan Geologi AS memulai studi mengenai kadar organik sed Resen, yg berlangsung selama 5 thn. Penelitian ini dipimpin oleh Parker Trask & hslnya dilaporkan thn32. Dlm penyelidikan ini lebih dr 35.000 cth sed Resen dikumpulkan dr bbrp tempat di laut ataupun estuari & dr berbgi macam ling-peng di seluruh dunia. Kesimpulan yg didptkan dr 2000 cth terutama adlh 6 pokok, yi: 1) Kadar organik sed sgt dipengaruhi oleh konfigurasi laut. Endpn dlm cek yg tertutup mengandung lebih banyak z-organik drpd punggungan serta lereng2 yg ada di dekatnya.

13

2) Kadar organik sed meningkat dgn halusnya tekstur. Lempung mengandung 2 kali lebih banyak z-organik drpd lanau & lanau mengandung 2 x lebih banyak z-organik drpd pasir halus.

3) Kadar organik sed hls dpt berkisar besar sekali dlm jarak bbrp km saja, tanpa memperlihatkan perubahan mikroskopik dlm tekstur endapannya. 4) Kadar organik sed laut yg khas, bervariasi scr kasar dgn jmlh plankton yg terdpt pd permukaan air laut. Ttp dlm endpn ling dangkal & estuari kadarnya sgt tergantung pd tumbuh 2an & z-organik berasal dr persediaan plankton yg terbawa & tersangkut di situ. 5) Sed dekat pantai mengandung lebih banyak z-organik drpd endpn samudra terbuka. 6) Kadar organik di daerah pemunculan airlaut-dalam ke permukaan sgtlah besar. Selain itu Parker Trask (39) juga menunjukkan bhw: a. Di dlm sed marin Resen, z-organik 0,5-5% (rata2 2,5%) dr zat padat total. Nilai yg paling tinggi didptkan dlm sed danau zaman sekarang, yi bisa mencapai 40% dr zat padat total. Data menggambarkan bhw makin halus sed makin tinggi kadar z-organiknya didpt kan dr danau dekat New Orleans sbb: pasir: 0,3%; pasir lanauan: 1,55%; pasir lempung an: 1,98%; lanau pasiran: 2,3%; lempung pasiran: 2,68%; lanau: 4,9%; lempung: 6,72% b. Untuk kedalaman yg lebih besar, kadar z-organik makin menurun. Di Gulf coast nilai penurunan kadar adlh 13% tiap cm. Parker Trask (32) tdk menemukan adanya h_karbon di dlm sed Resen. Pd th 1954 Smith berhasil menemukan h_karbon tsb dgn mengambil contoh scr lebih teliti, yi dgn mengadakan berbagai tindakan pencegahan peng uraian oleh bakteri h_karbon yg ditemukan oleh Smith bersifat aspal & tdk identik dgn hc. Z-Organik Dlm Bat Sedimen Trask (32) tlh mengadakan analisa terhdp 32.000 cth btn sed, yg kmdn disusul oleh Hunt dkk. (58) & (Phillipi 57). Dr hasil analisa,diambil kesimpulan sbb: 1) Zat organik yg terdpt dlm btn sed terutama adlh: piro bitumina atau kerogen, yi zat kompleks yg tahan berupa senyawa H yg juga mengandung O (oksigen). Perbeda- an komposisi kimia z-organik & hc adlh: Di sini kelihatan bhw perbedaan z-organik & mibum terutama, terletak dlm kadar oksigen & nitrogen. 2) Kadar z-organik yg terdpt dlm btn sed ternyata 1,3-1,7% atau rata 2 1,5%. Tlh kita ketahui, bhw pd sed Resen kadar z-organik rata2 =2,5%. Dgn dmkn terdpt suatu perbedaan yg penting yi 1%, & justru 1% inilah yg mungkin mrpkn bgn z-organik yg tlh membentuk hc. 3) Litologi ternyata berpengaruh terhdp kadar z-organik. Semua btn sed ternyata mengandung z-organik, ttp yg paling banyak yi: dlm btn serpih & gamping. (Hunt & Jamieson,58). 4) Warna juga merefleksikan kadar z-organik (Patnode,41). Makin gelap warna btn sed terutama btn serpih, kadar z-organiknya makin tinggi. 5) Trask tdk mendptkan minyak bebas di dlm. btn sed, kecuali di dlm.btn reservoir & dlm lap serpih yg berada langsung di atas btn res. Namum Phillipi (57) menemukan hc yg memang berasal dr serpih yg dianggap btn induk, & berhasil menganalisanya. Penelitiannya terutama dilakukan terhdp Fm Gumai dr Kel Telisa di Sum-Sel. Penelitian berikutnya juga memperlihatkan bhw hidrokarbon memang didptkan di dlm btn sed. 6) Hunt &Jamieson (58) membedakan 3 bentuk bitumina dlm btn (diperkirakan btn induk), al: a. Zat organik dlm bentuk hidrokarbon yg dapat dilarikan dlm kloroform & CS2 b. Z-organik sbg zat aspal yg dpt dilarutkan di dlm kloroform & pelarut hidrokarbon lainnya. c. Zat organik sbg kerogen yg tdk dpt dilarutkan. Kedua zat pertama tsb di atas sgt lah mirip dgn h-karbon mi-gasbum. Jadi jelaslah, bhw selain Phillipi juga Hunt & Jamieson tlh berhasil menemukan selain adanya z-organik juga hidrokarbon di dlm btn sed 7. Parker Trask tdk menemukan adanya suatu stadium peralihan antara z-organik dgn hc. Kerogen tdklah dpt dianggap sbg zat peralihan krn kerogen hanya dpt terurai menjadi hc pd temperatur yg sgt tinggi.

14

6.3.6 Proses Transformasi Zat Organik - Minyakbumi Bila z-organik mrpkn sumber hc, timbullah pertanyaan bgmn proses perubahannya terjadi? Melihat perbedaan azasi antara z-organik & migasbum, proses ini meliputi: 1) Hidrogenisasi. Timbullah persoalan drmana asal hidrogen untuk proses ini (Pratt,30)? 2) Dekarboxilasi atau Deoxigenasi. Timbul persoalan ke mana larinya karboxil atau oksigen? 3) Perubahan Oksigen. Ini mrpkn perubahan dr tingkatan termodinamika energi tinggi ke energi rendah. Mengenai proses transformasi z-organik-migasbum diajukan bbrp pendapat: a. Degradasi termal Kalau sed mengalami penimbunan & pembebanan, mk P & T akan meningkat. Pengaruh tekanan rupanya tdk seberapa besar (Hawley,30; Van Tuyl & Black burn,25). Temperatur mrpkn faktor penting. Percobaan pemanasan kerogen berhasil membentuk migasbum ttp memerlukan temperatur sgt tinggi (400 0C). Hal ini bertentangan dgn adanya porfirin (temperatur rendah) di dlm kerogen. Akhir2 ini faktor temperatur dikemukakan kembali oleh Welte (64) & Phillipi (65), yg menganggap bhw proses transformasi mrpkn degradasi termal yg mencakup dekarboxilasi. Diperhitungkan bhw faktor temperatur tinggi dpt diganti dgn faktor waktu. Apabila dihitung dgn persamaan Arrhenius, mk pd temp 50-1800 dekarboxilasi memerlukan satu juta tahun; sdgkan. proses cracking untuk membentuk hidrokarbon molekul rendah memerlukan 100 juta tahun pd temperatur 100 0 - 1600. Teori degradasi termal ini banyak dianut oleh para ahli geokimia, & mrpkn teori yg diterima scr meluas, bahkan diterapkan langsung dlm explorasi. b. Reaksi katalis Sesuai dgn yg berlangsung di dlm kilang minyak, cracking terjadi pd temp rendah & berjalan lebih cepat apabila menggunakan lempung sbg katalisator (asam silikat) (Brooks,54). Sanggahan terhdp proses ini menyatakan bhw kontak langsung tdk terjadi antara zat2 bersangkutan, krn terdpt selaput air yg menghalangi (Landes,59). c. Radioaktivitas Penelitian yg tlh dilakukan Whitehead (54) membuktikan kemampuan pem bentukan hidrokarbon mibum dr z-organik. Mis, bombardemen asam lemak oleh partikel2 alpha membentuk hidrokarbon parafin. Dr hasil yg diperoleh terdpt bbrp keberatan yi, a.) Kemana hilangnya hidrogen sedangkan justru terjadi kebalikannya yi: sehrsnya hidrogen bertambah b.) hasil yg diperoleh scr kuantitatif tak cukup, c.) terdptnya serpih hitam tak kaya minyak, akan ttp mengandung banyak pirobitumina, sedangkan serpih hitam ini kaya akan zat radioaktif, d.) porfiiin tak akan tahan. Sebetulnya sumber radioaktif cukup banyak terdpt dlm formasi: U, Th & K40 terutama yg disebut terakhir ini. Serpih biasanya mengandung lebih banyak zat radioaktif, terutama serpih hitam; hal mana diterapkan pd log radioaktivitas. d. Aktivitas bakteri (mikrobiokimia) Penelitian mengenai kegiatan bakteri banyak dilakukan oleh Zobell (45). Bakteri mempunyai potensi besar dlm proses pembentukan hidrokarbon mibum & memegang peranan dr sejak matinya zat organik sampai pd waktu diagenesa. Pd umumnya aktivitas bakteri menimbulkan & mengintensifkan lingkungan yg mereduksi, shg se tdk2nya menyiapkan milieu terbentuknya mibum (Welte,64). Berbagai percobaan labora torium ternyata menunjukkan hasil positif, sdngkan bakteri diketahui ditemukan pd kedalaman ribuan meter di bawah permukaan. e. Tanpa sesuatu proses tertentu Levorsen (58) berpendapat bhw organisme membentuk hidrokarbon sbg bgn dr proses metabolisme dlm siklus hidupnya yg normai. Hidrokarbon ini jika terkumpul akan cukup banyak untuk mrpkn cadangan mibum yg kita ketahui. Juga hc dr rembasan dr zaman2 yg lampau mungkin diendapkan kembali, & menambah cadangan yg telah ada. Gagasan ini didukung oleh Meinschein (59,61) & Baker (69), mereka mengatakan bhw zat2 yg menyerupai hc telah ada dlm z-organik & hanya membutuhkan sedikit modifikasi untuk berubah menjadi mibum. Penulis buku ini lebih berpendapat bhw hal itu hanya mrpkn sbgn saja dr cara pembentukan minyak & gasbumi.

1. Teori tentang terbentuknya hidrokarbon, menarik didiskusikan, karena selain penting bagi kegiatan akademis, teori tentang
terbentuknya hidrokarbon juga penting sebagai guide eksplorasi migas. Apakitan eksplorasi migas dengan genetic minyak dan gas bumi

15

2. Ada dua teori tentang terbentuk/ asal mula minyak dan gas bumi, jelaskan. Sebutkan alasan yang memperkuat dan yang 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
melemahkan kedua teori tsb Sebutkan beberapa teori tetang terbentuknya minyak dan gas bumi yang beranggapan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari bahan anorganik Sebutkan lima argumentasi bahwa terbentuknya minyak dan gas bumi berasal dari bahan organic Cox, berpendapat proses pembentukan minyak dan gas bumi secara organik melalui 3 fasa: a pengumpulan, b pengawetan & c transformasi. Berdasarkan pendapat tersebut Cox membuat hal-hal utam tentang keberadaan minyak dan gas bumi secara organic. Sebutkan 7 fakta-fakta utama tsb (Pagar Cox) Ada 11 fakta geokimia yang mampu menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi erbentuk secara organic Sebutkan 4 gol organic yang sangat berhubungan dengan unsur yang ada di minyak dan gas bumi Sebutkan keberadaan zat organic yang berasal dari lautan, dan yang berasal dari daratan. Sebutkan beberapa sarat tentang terkumpulnya dan kondisi pengawetannya, agar zat organic mampu bertransformasi menjadi minyak dan gas bumi Sebutkan proses-proses transformasi zat organic menjadi minyak dan gas bumi

16

You might also like