You are on page 1of 2

A.

Penyedap Rasa

BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)


1. Apakah Bahan Tambahan Makanan itu? Bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan untuk tujuan tertentu. 2. Apakah tujuan pemberian BTM ?
a. Untuk mempertahankan nilai gizi, b. Untuk konsumsi segolongan orang tetentu yang memerlukan makanan diit, c. Untuk mempertahankan mutu atau kestabilan makanan sehingga dapat membantu mengurangi makanan yang dibuang atau limbah, d. Untuk keperluan pembuatan , pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan atau pengangkutan e. Membuat makanan menjadi lebih menarik.

MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)


Pewarna Alami Sebagai penegas rasa atau pembangkit rasa, untuk meningkatkan rasa enak atau menakan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan Kesemutan pada punggung leher, bagian rahang bawah, lengan serta punggung lengan menjadi panas, wajah berkeringat, sesak dada, dan sakit kepala akibat kerusakan sel-sel syaraf 1. Bahan protein (daging, ikan, susu, kacang-kacangan, jagung, tomat, bayam dan wortel dll) 2. Kecap, miso, taoco

3. Rhodamin B dan Amaranth yang berwarna merah 4. Methanil Yellow yang berwarna kuning Daun Suji (hijau), Kunir (kuning)

Tujuan

C. PEMANIS BUATAN
Tujuan Memberi rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, biasanya ditujukan untuk penderita Diabetes Mellitus atau untuk makanan diit agar badan tetap langsing. 1. Sakarin : Kemanisan 300 x gula pasir, kadar maksimum yang diperbolehkan dalam makanan / minuman berkalori rendah dan untuk penderita diabetes mellitus sebesar 300 mg/kg 2. Siklamat : Kemanisan 30 x gula pasir, kadar maksimum yang diperbolehkan 3 g/kg bahan makanan / minuman. Penggabungan ke dua pemanis tersebut akan menghasilkan kemanisan yang saling mendukung, meningkatkan daya simpan dan mengurangi rasa pahit yang diakibatkan oleh sakarin Kadar maksimum: 3. Aspartam Pemanis buatan yang diijinkan dan dianggap aman, kecuali untuk penderita penyakit genetis yaitu PKU (Phenyl Keton Urea) dilarang karena dapat menyebabkan kerusakan otak dengan akibat cacat mental. Konsumsi harian yang aman untuk aspartam adalah sebesar 40 mg/kg berat badan - Siklamat bersifat karsinogenik. - Sakarin, penggunaan yang berlebihan

Gejala kelebihan MSG

Penyedap alami

Contoh

B. Pewarna Buatan
Tujuan Untuk membuat suatu makanan lebih menarik, meratakan warna makanan, dan mengembalikan warna dari bahan dasar yang hilang atau berubah selama pengolahan Dampak 1. Bila dimakan dalam jumlah kecil Negatif namun berulang, Pewarna Buatan 2. Bila dimakan dalam jangka waktu yang lama, 3. Dipakai kelompok masyarakat luas dengan daya tahan yang berbeda-beda, 4. Menggunakan bahan pewarna secara berlebihan, 5. Penyimpanan yang tidak memenuhi persyaratan Penyalahgunaan Penggunaan pewarna tekstil dan kulit untuk makanan (mengandung logam berat beracun)

3. Tujuan pemberian BTM yang dilarang?


a. Menyembunyikan cara pembuatan atau pengolahan yang tidak baik b. Menipu konsumen, misalnya untuk memberi kesan baik pada suatu makanan yang dibuat dari bahan yang kurang baik mutunya, c. Mengakibatkan penurunan nilai gizi pada makanan.

4. BTM yang berbahaya :

Efek Samping

dapat memicu terjadinya tumor kandung kemih, dan menimbulkan rasa pahit getir. Aspartam dapat mengakibatkan penyakit fenilketonuria, memicu sakit kepala, pusing-pusing, dapat mengubah fungsi otak dan perilaku

timbulnya depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Pengaruh formalin pada dosis yang sangat tinggi dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri(kencing darah) dan haematomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian.

D. PENGAWET BUATAN
untuk menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba seperti bakteri, kapang, dan khamir. Sehingga dapat meningkatkan daya simpan suatu produk olahan, meningkatkan cita rasa, warna, menstabilkan dan memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna, memperkaya vitamin, mineral dan lain-lain. Pertama, bahan tambahan makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak dibatasi misalnya: pati. Kedua, bahan tambahan makanan yang digunakan dengan dosis tertentu, yang untuk menggunakannya ditentukan dosis maksimum. Ketiga, bahan tambahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, dan telah mendapatkan izin beredar dari instansi yang berwewenang, misalnya zat pewarna yang sudah dilengkapi sertifikat aman.

kulit yang rusak. Bila kontak dengan mata, dapat menimbulkan iritasi, mata memerah dan rasa perih Bila tertelan, dapat menimbulkan gejalagejala yang tertunda meliputi badan rasa tidak enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagain atas (epigastrik), pendarahan gastro entritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala.

BUKAN BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (ZAT BERBAHAYA)


2. FORMALIN

1. BORAKS
Tujuan Pembuatan gelas dan enamel Pengawet dan anti jamur kayu Obat untuk kulit, dalam bentuk salep Sebagai antiseptic Pembasmi kecoa Campuran pembersih Akan diserap dalam tubuh secara kumulatif. Boraks yang terserap dalam tubuh akan disimpan secara akumulatif dalam hati, otak dan testes Akibatnya testes mengecil dan dosis boraks yang lebih tinggi dapat mengakibatkan penurunan sel reproduksi. Bila terhirup/inhalasi, dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir dengan batuk-batuk dan dapat diabsorbsi menimbulkan efek sistematik seperti badan rasa tidak enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastrik), pendarahan gastro entritis disertai muntah darah, diare lemah, mengantuk, demam dan rasa sakit kepala. Bila kontak dengan kulit, menimbulkan iritasi kulit dan dapat diabsorbsi melalui

Akibat

E. FORMALIN (FORMALDEHIDE)
Tujuan Menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala sukar menelan, mual, sakit perut yang akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah,

You might also like