You are on page 1of 9

FALSAFAH KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Sains Dalam Keperawatan

OLEH K E L O M P O K II :

Kristina Ledy Gresia Sihotang Ninda Wahyuni Ulfa Wahyu Lase Yusnaini

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

BAB I PENDAHULUAN

Ilmu keperawatan adalah rangkaian teori dan praktek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan

mempelajarinya berarti membekali diri dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tentang Keperawatan,sehingga bisa dianalisis, dibuktikan dan dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun secara khusus (ilmu keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif

pasien/klien.Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.

BAB II PEMBAHASAN

1. DEFENISI FALSAFAH KEPERAWATAN Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku dalam melaksanakan praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat-sakit. Menurut De Laune dan Ladner (2002) nursing is an art and a science by which people are assisted in learning to care for themselves whenever possible and cared for by others when they are unable to meet their own needs. Dalam pengertian tersebut, keperawatan bukan hanya dipahami sebagai merawat dan memelihara tetapi juga memandirikan. Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu

(Poerwadarminta, 2008) Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan

keperawatan yang dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi.

2. PENDAPAT PARA PAKAR KEPERAWATAN TENTANG FALSAFAH KEPERAWATAN

a. Jean Watson (Caring) Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses

kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti

halnya ilmu pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan, kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan.

b. Betty Neuman Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien terdiri dari lima variabel yang beriteraksi: 1. fisiologi; struktur tubuh dan fungsi 2. psikologi: proses mental dan hubungan 3. sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural 4. perkembangan: proses perkembangan manusai 5. spiritual: keyakinan spiritual c. Roy Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu : 1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi 2. Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi- reaksi 3. Memiliki holism intrinsic

4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks: a. tujuan eksistensi manusia b. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia c. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum d. nilai dan arti kehidupanbagian integral dari pelayanan kesehatan. e. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan. Falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai. Ia berpendapat bahwa seorang individu saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif, bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi, memiliki holism

intrinsik, berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan Veritivity, untuk memiliki hubungan dengan orang lain

berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan

Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks tujuan eksistensi manusia, gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia, aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum, nilai dan arti kehidupan d. Florence Nightingale (Modern nursing) Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan keperawatan yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi klien dan lingkungannya. Ia melihat
5

penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien. (Mc Quiston, 1995)

3. KONSEP INTI DARI PARA PAKAR a. Jean Watson Konsep inti menurut Jean Watson adalah pentingnya perilaku caring dalam merawat klien. model ini dikenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup).

b. Betty Neuman Konsep inti dari Neuman adalah memandang manusia secara holistic. adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang

menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. c. Roy
Konsep inti dari teori Roy menekankan pada kemanusiaan dan kebenaran dalam melaksanakan praktik keperawatan. Teori ini menguraikan individu

mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif. d. Florence Nightingale Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien.

4. FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN PARA PERAWAT BERSIKAP DAN BERPERILAKU YANG MENCERMINKAN

KETIDAKPAHAMAN TENTANG FALSAFAH KEPERAWATAN a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan latar belakang pendidikan b. Kurang pengalaman berkaitan dengan masa kerja c. Ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan d. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh e. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja. f. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan. Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya. g. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

5. MENURUT KELOMPOK KETIDAKFAHAMAN DALAM ADALAH SITUASI

HAL- HAL YANG MENYEBABKAN FALSAFAH KEPERWATAN DI INDONESIA

TENTANG LAYANAN

KESEHATAN

a. Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional b. Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam pelaksanaan praktek keperawatan c. Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap professional (altruism) sesuai dengan falsafah yang mnejadi keyakinannya.

BAB III KESIMPULAN

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu Keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk

kesejahteraan umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

DAFTAR PUSTAKA 1. Alison.1999. Research library. Philosophical Issues in Nursing. Journal of medical ethics. http://www.nursing-philosophy.com/2010/01/developingpersonal-nursing/ diakses tanggal 26 september 2010 2. Reweaving a Tapestry of Care: Religion, Nursing, and the Meaning of Hospice, 1945-1978 Diakses dari

http://www.gonursingschools.com/Nursing_Philosophy.htm pada tanggal 13 september 2013 3. Winters J. Ballouk . A. 2004. Nursing Theory and Concept Development or Analysis, the Idea of Nursing Science. Journal of Advanced Nursing 45 (5), 533-535. Diakses dari winters@cmsu1.cmsu.edu tanggal 12 september 2013 4. DeLaune, Sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: Standard and Practice 2nd Edition. Delmar. New York 5. Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC. Jakarta 6. Potter, Patricia A., Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 1 Ed 4. EGC. Jakarta

You might also like