You are on page 1of 3

Gangguan Mental akibat penggunaan zat-zat yang bersifat adiktif

Pada kesempatan kali ini saya akan membuat artikel mengenai kesehatan mental berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini, topik yang akan saya angkat kali ini adalah Gangguan penggunaan zat-zat yang bersifat adiktif , mungkin topik ini tidak terlalu spesial, ya karena penggunaan zat adiktif didalam kehidupan sehari-hari memang banyak terjadi apalagi dikalangan anak remaja yang baru memulai mencari jati diri. Beberapa ciri kesehatan mental menurut Dr. Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, 1994, CV HAJI SAMAAGUNG ; Jakarta. : 1. Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa ( neurose ) 2. Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana dia hidup dan berinteraksi. 3. Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa. 4. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan diri.

Gangguan penggunaan zat yang bersifat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan zat yang bekerja pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir anak dan remaja sehingga mengganggu fungsi sosial dan pendidikannya. Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan ketergantungan zat. Penyalahgunaan zat adalah suatu pola penggunaan yang bersifat patologis, yang menyebabkan orang yang memakainya mengalami sakit yang cukup berat dan berbagai macam kesulitan, tetapi tidak mampu menghentikannya. Ketergantungan zatyang bersifat adiktif adalah suatu kondisi cukup berat ditandai dengan adanya ketergantungn fisik. Klasifikasi Zat yang disalahgunakan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu : Narkotik Menurut UU RI No 22 / 1997 yang disebut narkotika adalah: Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. Golongan I : Heroin / putauw, ganja atau kanabis, marijuana, kokain 2. Golongan II : Morfin, petidin 3. Golongan III : Kodein

Psikotropika Psikotropika adalah merupakan suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Menurut UU RI No 5 / 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. 1. 2. 3. 4. Golongan I : Ektasi Golongan II : Amfetamin, metilfenidat atau ritalin Golongan III : Fentobarbital, flunitrazepam Golongan IV : Diazepam, klordiazepoxide, nitrazepam ( pil BK, pil koplo)

Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindromaketergantungan digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat 2. Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan. 3. Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif. 4. Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan. Zat adiktif

Bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika. Minuman beralkohol Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap Tembakau/rokok

Proses terjadinya ketergantungan obat Proses ini dipengaruhi oleh zat kimia yang terkandung dalam obat, efek obat, Kepribadian pengguna obat dan kondisi lainnya, seperti faktor keturunan dan tekanan sosial. Perkembangan dari pemakaian coba-coba menjadi penggunaan yang sekali-sekali dan kemudian menjadi toleransi dan ketergantungan Akibat dari penyalahgunaan zat adiktif :

Merasa rendah diri Tidak dewasa Mudah frustasi Kesulitan dalam menyelesaikan masalah pribadi Kesulitan dalam berhubungan dengan lawan jenisnya

Mencoba untuk lari dari kenyataan yang digambarkan sebagai ketakutan, penarikan diri dan depresi Beberapa pecandu memiliki riwayat percobaan bunuh diri atau melukai dirinya sendiri Digambarkan sebagai pribadi yang tergantung Memerlukan dukungan dalam membina hubungan Memiliki kesulitan menjaga diri mereka sendiri Ekspresi seksual yang tak terkendali

Kesimpulan : penggunaan zat yang bersifat adiktif jelas akan mengganggu kesehatan mental seseorang karena dampak dari zat tersebut berbanding terbalik dengan beberapa ciri mental yang sehat oleh karena itu marilah sama-sama kita jauhi zat-zat yang bersifat adiktif tersebut karena dampaknya sangat buruk, bukan hanya pada kesehatan mental, namun juga pada keluarga dan lingkungan sekitar, demikianlah artikel tentang gangguan penggunaan zat-zat yang bersifatadiktif, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Sources : I Putu Yudiantara, 2009, Kesehatan Mental http://yudiantara.wordpress.com/2009/01/20/kesehatan-mental/

You might also like