You are on page 1of 3

PEMBUATAN BIOGAS

PENDAHULUAN
Biogas atau sering disebut pula gas bio merupakan gas yang timbul
jika bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau
sampah direndam dalam air dan disimpan didalam tempat tertutup atau
anaerob (tanpa udara). Biogas ini sebenarnya dapat pila terjadi pada kondisi
alami. Namun untuk mampercepat dan menampung gas ini, diperlukan alat
yang memenuhi syarat terjadinya zat tersebut.
Jika kotoran ternak yang yang telah dicapur air atau isian (slurry)
dimasukkan kedalam alat pembuat biogas maka akan terjadi proses
pembusukan yang terdiri dari dua tahap, yaitu proses aerobik dan proses
anarobik. Pada proses yang pertama diperlukan oksigen dan hasil prosesnya
berupa karbon dioksida (CO2). Proses ini berakhir setelah oksigen didalam
alat ini habis. Selanjutnya proses pembusukan berlanjut pada tahap kedua
(proses anaerobic). Pada proses yang kedua inilah biogas dihasilkan. Dengan
demikian, untuk menjamin terjadinya biogas alat ini harus tertutup rapat,
tidak berhubungan dengan udara luar sehingga tercipta kondisi hampa udara
(tanpa udara).
Biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan bakar karena
mengandung gas metan (CH4) dalam prosesntasenya yang cukup tinggi (54 –
70 %). Akibat lain yang ditimbulkan karena penggunaan kotoran ternak
sebagai biogas adalah :
1. Mengurangi ketergantungan pada pemakaian minyak yang jumlahnya
terbatas dan harganya mahal.
2. Mengurangi dampak yang muncul dari polisi yang disebabkan oleh
kotoran.
3. Dalam jangka panjang, diharapkan mampu mengurangi penggunaan
kayu sebagai bahan bakar sehingga kelestarian hutan menjadi lebih
terjaga.
4. Sisa campuran kotoran yang sudah tidak menghasilkan gas (sludge)
dapat digunakan pupuk organik yang baik.

BAHAN-BAHAN
Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat peralatan adalah :
1. 3 buah drum (200 Liter) dan sebuah drum (120 liter). Bisa terbuat dari
seng atau plastik.
2. pipa dengan diameter 0,5 inchi (1,25 cm) dilengkapi dengan kran untuk
saluran gas.
3. pipa dengan diameter 2 inchi (5 cm) untuk sdaluran isian dan
pembuangan.
4. corong dengan dimeter ujung 2 inci, sebagai corong pemasukan.
5. selang untuk penyaluran gas.

DESAIN ALAT
Cara membuat alat sebagai berikut :
1. Tabung Produksi
Dua drum (200 liter) dibuka salah satu sisinya, dengan sebuah
drum yang dibuka separo (0,5 diameter). Kemudian sisi yang terbuka
penuh dan sisi yang terbuka sebagian tersebut disambungkan. Pada
sisi drum yang lain dibuat lubang masing-masing dengan diameter 5
cm . Satu lubang dihubungkan dengan pipa pemasukan, dan lubang
yang lain dengan pipa pembuangan (masing-masing pipa berdiameter
5 cm). Dan perkuat tiap-tiap pipa tersebut dengan sebuh penopang.
Usahakan ketinggian pipa pemasukan dengan sebuah corong, untuk
mempermudah proses pengisian, agar tidak terguling (menggelinding)
, sebaiknya tabung produksi diberi kaki penyangga, usahakan posisi
kedua pipa tegak keatas. Pada sisi atas tabung dibuat lubang dengan
diameter 1,25 cm dan disambungkan dengan pipa seukuran yang
sudah dipasang kran. Tabung produksi sudah jadi dan bisa
dihubungkan dengan tabung penyimpanan dengan selang melalui
kran.
2. Tabung penyimpan
Buka salah satu sisi drum (120 liter dan 200 liter). Untuk drum
kecil (120 Lt) pada sisi yang lain dibuat 2 lubang berdiameter 1,25 cm,
satu lubang untuk pemasukan gas dan yang lain untuk pengeluaran.
Sambungkan kedua lubang tersebut dengan pipa seukuran, dan untuk
pipa pengeluaran pasang kran. Letakkan drum besar dengan sisi
terbuka menghadap keatas,lalu masukkan drum kecil dengan posisi
terbalik. Tabung penyimpanan sudah jadi dan bisa diisi dengan air.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat adalah kekedapannya,
jadi sebelum alat degunakan sebaiknya diuji drlr kekegapannya, kalau
ada yang bocor harus ditambal atau diganti

Pipa 2 inci dan corong


untuk pemasukan
Pipa 0,5 inci dan kran

½
Drum 200 lt disambungDdegan
pembatas seringgi ½ diameter
CARA PEMBUATAN :
1. Yang dilakukan pertama kali adalah membuat isian yaitu campuran dari
kotoran ternak yang masih segar dengan air dengan perbandingan 1 ;
1,5
2. Aduk hingga rata dan bersihkan dari benda benda0benda lain yang
mengkin terbawa.
3. Masukkan isian ke dalam tabung produksi sampai penuh (ada yang
keluar dari pipa buangan)
4. Buka kran pada tabung produksi, yang telah dihubungkan dengan
tabung penyimpan melalui sebuah selang.
5. Masukkan air kedalam tabung penyimpan (drum 200 lt_ sampai
ketinggian 50 cm.
6. Masukkan drum kecil kedalamnya dan biarkan tenggelam sebagian.
Jangan lupa tutup kran pembuangan gas.
7. Setelah 3 minngu, gas mulai terbentuk ditandai dengan terangkatnya
drum kecil. Gas ini masih bercampur udara sehingga rawan meledak,
karena itu harus dibuang dengan cara membuka kran pembuangan.
Setelah habis, (ditandai dengan turunnya kembali drum kecil) maka
kran kembali ditutup. Dan berikutnya gas yang terbentuk sedah dapat
digunakan.
8. Pengisian selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, banyaknya sekitar
20 liter.

You might also like