Professional Documents
Culture Documents
(Suatu Pengantar)
-----------------------------------------------
Paulus Hadisuprapto
Pendahuluan
nulisan Hukum adalah karya akademik yang berkaitan dengan hukum, Penulisan
Hukum dapat dibedakan atas dasar tujuan yang ingin dicapai. Penulisan Hukum
yang bertujuan praktis. Penulisan Hukum akademik dapat berupa karya tulis ilmi
ah seperti, makalah, artikel ilmiah untuk majalah hukum, laporan penelitian, skrip
si, tesis dan disertasi. Sementara penulisan hukum untuk kepentingan praktis be
kumen-dokumen hukum.
Dari paparan di atas, jelas bahwa Pendapat Hukum (Legal Opinion) meru
pakan salah satu bentuk Penulisan hukum yang utamanya disajikan dalam rang
hasan yang berkaitan dengan apa yang disebut Pendapat Hukum Itu. Sebelum
-------------------------------
1
membahas tentang Pendapat Hukum terlebih dahulu akan dikemukakan pembi
pat dilepaskan dengan disiplin ilmu hukum itu sendiri. Ilmu Hukum memiliki ciri-ci
ri khas yang berbeda dengan disiplin ilmu lain. Secara singkat Penulisan Hukum
kum berlaku dalam keadaan tertentu, (b) penulisan hukum merupakan kegiatan
kum, meliputi subyek hukum, peranan dalam hukum, peristiwa hukum, hubung
Sementara pada sisi lain, ada pula pendapat, bahwa Ilmu Hukum adalah Il
mu yang bersifat preskriptif dan terapan.2 Preskriptif karena di dalam kajian ilmu
hukum itu terkandung adanya upaya pemahaman tentang tujuan hukum, nilai-ni
lai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan nor ma-norma
dung dalam pengertian Ilmu Hukum yang demikian itu tidak dapat dilepaskan da
lam rangka kegiatan penulisan hukum, pada satu sisi pengkajian diarahkan pada
1
Purnadi Purbacaraka, Soerjono Soekanto, Chidir Ali, Kaidah Hukum, Jakarta : Jambatan, 1985, hal. 10
2
Peter Mahmud, SH, MS, Dr. Prof. , Penelitian Hukum, Jakarta : Prenada Media, 2005, hal. 22
2
obyek hukum dan masyarakat hukum, dan pada sisi lain mengkaji ketaatasasn
antara tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, dalam pengim
lisan Hukum, maka ciri-ciri yang menjadi karakteristik penulisan hukum itupun
berlaku untuk penyusunan Pendapat Hukum. Dalam arti apa yang seharusnya
kan sedikit banyak tentang Subyek Hukum, Peranan dalam Hukum, Peristiwa
Hukum, Hubungan Hukum, Obyek Hukum, Masyarakat Hukum, dan juga meng
keadilan, validitas aturan hukum dalam Ketentuan Beracara dalam praktek pena
Pendapat Hukum (Legal Opinion) adalah penulisan hukum yang dibuat oleh
Kantor Hukum (Law Office) untuk kepentingan kliennya. Penulisan Hukum jenis
kum mengenai masalah hukum untuk kepentingan dirinya sendiri – bekas direk
tang apa yang harus dilakukan apa ia ingin menanam modalnya pada bidang
3
itu ingin mengetahui segala ketentuan hukum yang mengatur kegiatan yang
hal yang berkaitan dengan investasi yang akan dilakukannya. Untuk hal-hal yang
bonafid.
kepada klien yang ingin mengetahui segala hal yang berkenaan dengan perma
salahan yang dihadapinya, maka isinya juga harus dapat memenuhi haparan si
klien tersebut. Dengan demikian pendapat hukum sering tidak cukup hanya me
ngemukakan segi substanstif dari segala peraturan yang dimintakan oleh klien,
saja yang memiliki kaitan dengan permasalahan klien bersangkutan. Sering juga
mengkait pada budaya hukum yang meliptui sistem nilai yang berpengaruh ter
hadap sikap-sikap tindak warga masyarakat yang memiliki sangkut paut dengan
pertanyaan klian. Pendapat hukum tidak hanya mengemukakan apa yang seha
terlalu berkelebihan bila dalam rangka penyusunan Pendapat Hukum perlu ada
nya dukungan data-data baik data hukum substantif maupun pratek penegakan
3
Victor Purba, SH. LLM, MSc (et.al) Penulisan Hukum, Jakarta : Korsorsium Ilmu Hukum, 1993, hal.
32-33.
4
adalah “laporan penelitian hukum” yang dituangkan dalam bentuk Pendapat Hu
kum. Atas dasar itu menjadi kebutuhan dalam rangka kegiatan penulisan Penda
Penelitian hukum dalam konteks ini dapat juga disebut sebagai penelitian
4
hukum normatif adalah “…applied research being directed to specific pro
blems and aiming for tangible outcomes for professional use”. … research which
ry, analyses the relationship between rules, explain areas of difficulty and per
bahwa penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum
guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Penelitian hukum dilakukan untuk
nyelesaikan masalah yang dihadapi. Produk penelitian hukum adalah rights, ap-
kum yang demikian, maka metode berpikir yang diterapkan dalam penelitian hu
kum ini adalah metode deduktif, dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal
yang bersifat khusus. Wujud dari metode berpikir seperti ini tampak dalam apa
metode berpikir deduktif ini berangkat dari “premis mayor”, dihadapkan pada “pre
4
Soerjono Soekanto, Purnadi Purwobotjaraka, dalam kaitan ini membedakan antara penelitian hukum
doctrinal bila masalah yang dikaji lebih mengarah pada substansi hukum dalam ranah Ideal, dan Penelitian
Hukum Empiris bila yang dikaji lebih mengarah pada substansi hukum dalam ranah Riel. (Soerjono Soekan
to, Purnadi Purbortjaraka, opcit, hal. 11.
5
Terry Hutchinson, Researching and Writing in Law, Lawbook Co, Sydney, 2002, hal. 8.
6
Peter Mahmud, 2002 (op.cit,), hal. 35
5
mis minor” dari kajian antara keduanya menghasilkan “Conclusio”. Premis Mayor
adalah aturan-aturan hukum (lazimnya bersifat umum), premis minor adalah fak-
lasan. Pemahaman tentang hukum tidak terbatas hanya pada peraturan perun
Isi pendapat hukum tidak hanya berkisar pada bunyi peraturan perundang-
katnya lebih tinggi. Di samping itu tidak jarang suatu ketentuan hukum ditafsir
kan secara berbeda oleh berbagai instansi. Sering pula tidak semua hal yang di
annya. Dalam banyak hal sering Keputusan Pengadilan lebih maju daripada pera
6
turan perundang-undangan yang ada, misalnya Pembaharuan Hukum ten-tang
Merk justru dimulai dari Pengadilan. Walaupun Indonesia tidak menganut prinsip
mana keputusan pengadilan mengenai masalah tersebut dan (d) bagaimana pen
lam penyusunan Pendapat Hukum, yaitu (a) akurat,, “check and recheck” harus
ka-angka, kutipan-kutipan dan kepustakaan. (b) singkat, hal-hal yang tidak rele
van tak usah dituliskan, (c) jelas, “ambiguity” harus dihindarkan dalam penulisan
Pendapat Hukum, (d) Perurutan, pemilihan dan pengaturan bahan harus cukup
sistematis. 7
ngahkan terlebih dahulu tentang fungsi dari pendapat hukum. Fungsi utama dari
pendapat hukum adalah menemukan jawab atas isu hukum. Isu hukum biasa
nya dimintakan jawaban oleh klien tertentu dalam situasi tertentu. Peranan penu
7
Erman Rajagukguk, “Pentingnya Pengetahuan dan Kemampuan Menyusun “Pendapat Hukum” (Legal
Opinion) dan Kemampuan Ilmiah (academic writing) bagi Sarjana Hukum”, Makalah disampaikan di
Jakarta, 1993, hal. 100-101.
7
nulis pendapat hukum harus menunjukkan cara pandang obyektif terhadap perta
Format standar pendapat hukum lazimnya terdiri atas : (a) Judul, (b) Isu hu
kum yang diajukan, (c) Jawaban Singkat, (d) Pernyataan fakta (e) Pembahasan
Judul, fungsi dari judul adalah pengidentifikasian nasihat hukum yang di min
kum yang dimintakan jawaban, melalui point ini memungkinkan pembaca diya
kinkan bahwa penulis pendapat hukum mengerti dan menguasai masalah yang
singkat, baru kemudian upaya pengelaborasian dan penje lasan jawaban singkat
berisi perangkat fakta sebagai dasar jawaban atas permintaan pendapat hukum.
Dalam rangka pembicaraan pernyataan fakta ini sering untuk menghindari keku
pendapat hukum itu. Hal ini berguna untuk meyakinkan klien bahwa penyusun
luasi penjelasan hukum dan aplikasinya atas kasus yang diajukan, Permintaan
pendapat hukum akan kasus tertentu akan memungkinkan profesi hukum yang
lain untuk mengakses analisis hukum yang tertuang dalam pendapat hukum.
8
pada klien anda analisis yang membimbing dan melahirkan jawaban anda atas
kasus-kasus yang dimintakan pendapat. Bagian ini merupakan inti dari suatu pen
dapat hukum, bahkan dapat dikatakan “otak” dari suatu pendapat hukum terletak
pada bagian ini. Ketrampilan yang memadai dalam penganalisaan hukum dalam
berbagai aspeknya akan terlihat pada bagian ini. Simpulan, mengarah pada ring
kasan atas beberapa point analisis anda. Simpulan akan sangat berguna bila,
dan ringkasan pembahasan atas masalah yang kompleks dan multifaset itu. Di
samping itu simpulan dapat mula meningkatkan opsi bagi klien anda untuk me
nentukan seberapa jauh perhatian untuk mencoba memahami rincian dari ana
lisis anda. Simpulan lebih luas daripada jawaban singkat yang telah anda sampai
9
Contoh Pendapat Hukum
PERTANYAAN DASAR
Dapatkah Buckley, seorang anak, dibatalkan pembelian mobilnya manakala
ia tidak dapat memahami pertanyaan agen penjualan dan kemudian daripada itu
secara eksiden menyatakan bahwa umurnya sudah 18 tahun ?
JAWABAN SINGKAT
FAKTA
Klien kami, Beth Buckley berusia 17 tahun dan seorang siswa SLTA, Ia
akan berusia 18 tahun pada tanggal 15 desember. Dua bulan yang lalu ia mem
beli mobil bekas seharga USD 3,000 dari Willis Chevrolet. Ia telah membayar tu
nai, uang berasal dari tabungannya selama bekerja di musim panas. Buckley
mengansuransikan mobilnya, tetapi tidak ditanggungkan untuk asuransi kehilang
an mobil. Minggu lalu mobil dicuri dan Buckley bertanya apakah yang harus
dilakukannya agar ia dapat memperoleh asuransi atas hilangnya mobilnyai itu.
Ketika Buckley pertama melihat mobil di pasar mobil bekas, agen penjualan
menanyakan apakah ia cukup usia untuk dapat membeli mobil, Buckley tidak me
nyadari bahwa ia seharusnya berusia 18 tahun untuk dapat melakukan transaksi
pembelian mobil, bahkan ketika ia membayar tunai sekalipun. Ia berpikir bahwa
agen penjualan mobil bertanya apakah ia cukup usia untuk mengemudikan mobil
dan dijawabnya “Ya”. Agen penjualan mobil tidak meminta melihat kartu identitas
Buckley dan memikirkan lagi tentang masalah usia si pembeli (Buckley).
Hari esoknya, Buckley kembali ke pasar mobil, lalu memilih mobil yang ia
inginkan untuk dibelinya dan menyelesaikan transaksi, Ia ingat “menandatangani
secarik Kertas” tetapi tidak membacanya dan tidak paham apa yang tertulis di da
lam secarik kertas itu. Ia mengatakannya bahwa agen penjualan tidak mencoba
untuk menjelaskan dokumen itu. Ia dengan enaknya menunjukkan ia harus tanda
10
tangan di bagian mana dari dokumen, dan Buckley pun lalu menandatanganinya
Ia tidak menyadari bahwa ia masih memiliki copy dokumen itu, akan tetapi ia
akan melihat surat-surat itu dan memberikan kepada kami untuk kami ketahui isi
nya.
PEMBAHASAN
Seorang yang belum cukup umur tidak memiliki kemampuan untuk mengikat
kandiri dalam transaksi, akan tetapi transaksi yang dibuat oleh seorang belum cu
kup umur tidak otomatis batal. Kasus Hood v. Duren, 125, S.E. 787 (Ga. Ct, App.
1924). Secara umum, seseorang yang belum cukup umur pada saat ia membuat
transaksi dapat membatalkan transaksi atas dasar alasan waktu setelah umur-
nya mencapai usia mayoritas. O.C.G.A, # 13-3-20 (1982) Merrits v Jowers, 193
S.E. 238 (Ga. 1937) Pertimbangan kaidah adalah pengakuan bahwa seseorang
yang belum cukup umur tak memiliki cukup kematangan atas keputusan yang di
buatnya, sehingga kaidah hukum bermaksud melindunginya dari akibat-akibat
yang merugikan diri mereka.
Meskipun, seorang yang belum cukup umur dapat dihentukan dari pembatal
an pembuatan transaksi hanya apabila (a) anak telah membuat kesalahan dan
memalsukan usianya (b) para pihak yang terlibat transaksi menyadari akan pe-
malsuan usia itu dan (c) anak telah mencapai uisa diskresi. Karena unsur perta
ma sepertinya harus didisposisi dalam kasus Buckley, pendapat hukum dapat di
kemukakan berikut ini.
Buckley tanpa kesengajaan memalsukan usianya mungkin tak cukup untuk
menyatakan dirinya sebagai pelaku penipuan umur.
Unsur pertama yang diperlukan untuk menghentukan hal itu adalah penyam
paian kesalahan atau ketidakbenaran informasi. Seorang belum cukup umur
membuat kesalahan dan penyampaian informasi palsu apabila ia secara affirma
tif dan sengaja membuat pernyataan umurnya, dengan maksud agar agen pen
jualan itu memakai pernyataan anak itu sebagai dasar perbuatannya agen itu.
Seperti yang terjadi pada kasus Carney, anak itu mengatakan pada agen penjual
bahwa ia telah berumur 22 tahun, agen itu mencatatnya dan menggunakan kete
rangan anak itu untuk pengajuan lamaran kredit, dan anak menandatanganinya
dan jual beli mobil pun terjadi. Pengadilan menguatkan pendapat pengadilan di
tingkat pertama bahwa anak telah memalsukan umurnya dan transaksi pembeli
an mobil itupun dibatalkan.
SIMPULAN
11
dapat menetapkan bahwa Buckley tidak memberikan keterangan palsu atas
umurnya, Pengadilan mungkin dapat pula menetapkan bahwa Willis Chevrolet
tak dapat dibenarkan melandaskan keputusannya menjual mobil pada anak itu
pada keterangan palsu anak itu dan dan menyatakan Buckley transaksinya diba
talkan karena tidak memenuhi syarat kedewasaan seseorang untuk berperilaku
dalam peristiwa hukum.
Penutup
2. Pendapat Hukum seperti juga sifat dari Penulisan Hukum memerlukan pema
4. Format Penulisan Pendapat Hukum adalah (a) Judul (b) Isu Hukum (c) Ja
waban Singkat (d) Pernyataan Fakta (e) Pembahasan kasus dan (e) Sim
pulan.
12
Daftar Pustaka
13
14