You are on page 1of 18

LAPORAN ANALISIS DAN WAWANCARA PERANAN PERSONIL SEKOLAH TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH: KELOMPOK 3 Anggota : Arief Atthahiyyat (55256) M. Akhaeir Azhari (17723) Rahmat Febrima (18167) Ria Yulvina (18900) Riri Afriyanti (1101238) Yunia Sulisno (56393)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

BAB I LANDASAN TEORI a. Peranan dan Tugas Kepala Sekolah terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Kepala sekolah merupakan penanggungjawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, dan jika dikhususkan kepada kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling, dalam Syahril (2009) tugas kepala sekolah adalah: 1. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah,sehingga pelayanan, pengajaran, latihan dan bimbingan dan konsehilng merupakan suatu kesatuan yang terpadu , harmonis dan dinamis. 2. Menyediakan prasarana , tenaga , sarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya
pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

3. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program ,


penilaian dan upaya tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

4. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah


kepada Diknas yang menjadi atasannya. Sedangkan dari sumber lain ( http://counselingndut.blogspot.com) dikatakan bahwa selain tugas dan peranan yang di atas, kepala sekolah juga bertugas melaksanakan hal-hal berikut: 1. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah sehingga kegiatan pengaharan,pelatihan dan bimbingan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis. 2. Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga / SDM dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dan upaya tindak tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling. 4. Mengadakan hubungan denan lembaga-lembaga luar sekolah dalam rangka kerja sama pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling 5. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing (konselor). 6. Menyiapkan surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal semester. 7. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan BK sebagai usulan angka kredit bagi guru pembimbing (konselor).

8. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap minimal 40 siswa bagi kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling.

b.

Peranan dan Tugas Pengawas / Koordinator Pembimbing terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Koordinator pembimbing bisa berasal dari guru pembimbing kegiatan layanan

bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalam Syahril(2009) dipaparkan bahwatugas dari pengawas / koordinator pembimbing adalah sebagai berikut: 1. Mengkoordinir pelayan bimbingan dan konseling kepada segenap warga sekolah (siswa, guru dan personil sekolah lainnya) , orang tua siswa dan masyarakat 2. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program satuan layanan dan satuan kegiatan pendukung, untuk satuan waktu tertentu, program-program tersebut dikemas dalam program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan). 3. melaksanakan program bimbingan dan konseling 4. mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling 5. menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling 6. menganalisis hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling 7. memberikan tindak lantu terhadap analisis penilaian bimbingan dan konseling. c. Peranan dan Tugas Guru Pembimbing terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Guru pembimbing merupakan petugas utama dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, tenaga inti dan ahli, sehingga ia bertugas: 1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling 2. Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama program-program satuan layanan dan satuan kegiatan pendukung, untuk satuan waktu tertentu, program-program tersebut dikemas dalam program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan). 3. Melaksanakan segenap program satuan pelayanan bimbingan dan konseling 4. Melaksanakan segenap program satuan pelayanan kegiatan pendidikan bimbingan dan konseling 5. Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan kegiatan bimbingan dan konseling dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

6. Menganalisis hasil penelitian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling 7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling 8. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling 9. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada koordinator BK serta kepala sekolah. d. Peranan dan Tugas Guru Wali Kelas terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Wali kelas merupakan orang tua bagi siswa di suatu kelas sehingga ia diharapkan mengetahui kondisi siswa melebihi staf lain di sekolah. Dalam Syahril (2009) dinyatakan bahwa tugas guru wali kelas dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya,khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Membantu guru mata pelajar melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawaabnya. 3. membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswanya, untuk mengikuti / menjalani kegiatan bimbingan dan konseling 4. berpartisipasi akktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti konferensi kasus. 5. mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbingan. Dan pada sumber lain dikatakan bahwa dalam membantu mengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling sehingga guru dapat melakukan: mengumpulan data tentang siswa menyelenggarakan penyuluhan meneliti kemajuan dan perkembangan siswa pengaturan dan penempatan siswa mengidentifikasi siswa sehari-hari

melakukan kunjungan rumah / konsultasi dengan orang tua atau wali


(http://counselingndut.blogspot.com)

e.

Peranan dan Tugas Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik Pelajaran terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Di sekolah, tugas dan tanggungjawab urama guru adalah melaksanakan kegiatan

pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan bearti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran sangat diperlukan dalam keefektifan dan keefisienan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Bahkan pada waktu-waktu tertentu guru dapat berperan sebagai konselor bagi siswa. Wina Senjaya (2006) menyebutkan bahwa salahsatu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru yang memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sedangkan, berkenaan dengan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, kokret, jujur dan asli,memahami dan menghargai tanpa syarat. (http://jum4idilrusadi.blogspot.com) Guru mata pelajaran dan guru praktik sebagai staf ahli pengajaran dan/atau praktik dalam bidang studi atau program tertentu, dalam Syahril (2009) dipaparkan tugas dan peranan mereka dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yaitu: 1. 2. Membantu memasyarakatan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang melakukan layanan bimbingan dan konseling, serta mengumpulkan data tentang siswa siswa tersebut. 3. 4. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing Menerima alihtangan dari pembimbing 5. 6. memerlukan uru pembimbing yaitu siswa yang menurut guru pelayanan pengajaran latihan khusus (seperti

pengajaran /latihan, perbaikan, program pengayaan) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dan siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan,kegiatan, yang dimaksudkan tersebut.

7. 8.

Berpartisipasi dalam kegiatan khususnya penanganan masalah siswa seperti konfrensi kasus. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling di bidang upaya tindak lanjut.

BAB II HASIL WAWANCARA A. Wawancara dengan Kepala Sekolah


Persiapan : Pewawancara mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber dimana pertanyaan bersesuaian dengan topik yang telah ditentukan. Topiknya adalah Bimbingan dan Konseling dimana akan fokus kepada peranan kepala sekolah dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Pewawancara menelpon anak dari Kepala Sekolah SMP N 3 Payakumbuh yang kebetulan tinggal di depan rumah pewawancara. Kepala sekolah SMP N 3 Payakumbuh,Mardiyus S.Pd Mpd, menyetujui wawancara dilakukan sekitar 22.00 atau sekitar setelah sholat taraweh. Percakapan lewat telpon ini dilakukan kerena mengingat waktu mencari kepala sekolah dan mengunjungi kepala sekolah tidak banyak, sehingga kelompok mencari alternatif yang lain yakni wawancara via telpon. Rencana pertanyaan wawancara: 1. Sudah berapa lama bapak menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 3 Payakumbuh? 2. Bagaimana menurut bapak layanan bimbingan dan konseling di sekolah bapak? 3. Berapa banyak guru bimbingan dan konseling yang ada di sekolah bapak? Apakah semuanya berasal dari latar belakang kependidikan bimbingan dan konseling? 4. Apasajakah fasilitas layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah bapak? Apakah ada usaha untuk menambah fasilitas selama kepemimpinan bapak? 5. Menurut bapak apakah di SMP Negeri 3 Payakumbuh layanan BK sudah efektif? 6. Jika bapak berkenan menjelaskan,apakah ada terjadi alih kasus siswa kepada pihak yang berwenang karena sekolah tidak mampu menyelesaikan masalah anak tersebut? 7. Apa pengawasan yang bapak lakukan terhadap kegiatan layanan bimbingan dan konseling? 8. Bagaimana dengan laporan yang diberikan kepada dinas pendidikan? Berapa periode pemberian laporan? Proses: Pewawancara Narasumber Waktu Pukul Via : Riri Afriyanti (1101238) : Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Payakumbuh ,Bapak Mardiyus S.Pd M.Pd : Sabtu/21 Juli 2013 : 22:00 (setelah tarawih) : Telepon genggam dan ada rekaman percakapan

Hasil wawancara: Assalamualaikum bapak. Saya Riri Afriyanti mahasiswa matematika UNP ingin mewawancarai bapak sebagai kepala sekolah SMP N 3 Payakumbuh mengenai tugas dan peranan bapak terhadap layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang bapak pimpin. Wawancara ini merupakan sebuah tugas kelompok yang diberikan oleh dosen mata kuliah Profesi Kependidikan.Karena keterbatasan waktu wawancara saya hanya bisa melakukan wawancara melalui telepon pak. Ya silahkan. Telah berapa lama bapak menjabat menjadi kepala sekolah di SMP N 3 Payakumbuh? Semenjak januari 2013. Bearti belum lama ya pak? Jadi di smp 3 payakumbuh baru 7 bulan lebih kurang. Bagaimana layanan BK yang terdapat di sekolah bapak? Maksudnya yang di bagian mana? Layanan BK utamanya mengurus anak yang berkasus, dan juga konseling anak terhadap guru BK dan juga ada jam mata pelajaran BK di sekolah? Bagaimana dengan sekolah bapak? Untuk pelayanan BK di SMP 3 Payakumbuh itu masih lebih banyak mengutamakan pemecahan kasus anak yg bermasalah, tapi layanan konseling yang dimana anak berinisiatif datang ke ruang BK itu sendiri belum banyak (anak datang). Dan satu lagi sekarang di SMP 3 itu, guru BK Cuma dua orang dan hanya satu orang yang betul-betul berlatar pendidikan bimbingan dan konseling. Wah, itu berkaitan dengan pertanyaan nomor tiga Pak. Bearti banyaknya guru BK di sekolah Bapak itu ada 2 orang dan hanya 1 guru yang berlatarbelakang pendidikan bimbingan dan konseling. Iya. Yang guru satu lagi adalah guru IPS yang ketika bapak mulai memimpin di SMP 3, guru IPS tersebut memang sudah dialih tugaskan menjadi guru BK. Jadi memang guru BK cuma 1 orang dari pendidikan BK. Apa sajakah kegiatan bimbingan dan konseling yang biasa di sekolah bapak lakukan ?Misalnya apakah ada kegiatan rutin anak belajar di kelas belajar tentang diri atau bagaimana pak? Untuk kegiatan rutin di sekolah ada guru BK di berikan 1 jam per lokal dalam satu minggu dalam rangka memberikan bimbingan yang bisa berupa bimbingan kelompok, ataupun bimbingan individu dan guru BK dalam suatu kasus pemasalahan yang sifatnya sudah sampai ke wali kelas, atau wakil kesiswaan, kita(guru BK) selalu mendampingi siswa dalam menyelesaikannya dan juga mendampingi wali kelasnya. Apakah sekolah bapak pernah melakukan konferensi kasus karena kasus melibatkan banyak guru atau banyak pihak sehingga guru dan pihak terkait dikumpulkan untuk membahas kasus anak tersebut? Selama ini secara khusus belum ada pernah sampai kesana karena kalau dilihat dari permasalahan yang ada belum membutuhkan tindakan yang sampai ke sana.

Begini Pak, sebagai kepala sekolah, bapak bertugas untuk menyediakan fasilitas sarana dan prasarana untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Apa sajakah fasilitas yang ada di SMP bapak mengenai layanan BK? Fasilitas yang sudah ada di SMP 3 yang secara sarana adalah ruangan BK yang sudah cukup kondusif, dimana ada ruang konseling langsung ,ruang tamunya, kemudian ada kelengkapan mobiler di dalam. Begitu juga tentang administrasi seperti buku-buku yang diperlukan oleh bk, baik itu yang sifatnya untuk program, maupun buku kasus dan buku bimbingan siswa yang tersedia di ruangan BK. Jadi secara khusus mereka sudah memiliki ruangan dan kelengkapan administrasi di officenya tersendiri. Bearti sudah lengkap ya Pak. Lalu adakah dalam kepemimpinan bapak, Bapak mengusahakan suatu fasilitas baru untuk layanan BK? Fasilitas baru yang masih dalam perencanaan, pihak perencana (administrasi sarana dan prasarana) sedang meminta lagi satu unit komputer karena kata guru BK agar sarana lebih lengkap dan sesuai dengan tingkatan kebutuhan yang dibutuhkan BK. Menurut penilaian bapak bagaimana bmbingan konseling di sekolah?Apakah layanan BK di sekolah bapak sudah efektif? Kalau ditinjau dari segi layanan belum bisa dikatakan efektif karena tenaga untuk pelayanan BK bisa dikatakan sangat kurang, begitu. Sehingga BK hanya menangini masaah yang signifikan saja. Dan juga layanan yang berupa bimbingan kelompok di ruangan BK dan pemberian arahan memang agak jarang dilakukan, karena mereka lebih fokus untuk memberi bantuan kepada siswa yang bermasalah. Ooo jadi begitu pak. Hmm karena hanya ada dua guru pak, apakah sekolah tidak berusaha untuk mencari guru tambahan untuk layanan BK ini Pak? Secara kedinasan itu sekarang sedang diusahakan, bahkan kami kan juga memberikan laporan kondisi sekolah kepada dinas pendidikan kota secara teratur per bulan . Namun untuk diketahui, masalahnya tenaga BK di kota payakumbuh sangat kekurangan di sini.Jadi sudah beberapa kali di minta ke dinas dan SMP 3 sering sidang di dinas untuk memaparkan data, ini yang menjadi masalahnya. Dan bahkan kemaren ini ada seorang guru dari Kabupaten 50 kota yang rencanakanya akan dipindahkan ke SMP 3, kami berharap memang bisa pindah. Namun, 50 kota pun kekurangan guru BK. Jadi, usaha yang arah kesana (penambahan guru BK)memang selalu diusahakan. tapi kita masih menunggu keputusan di dinas pendidikan. Wah, hal ini juga dibahas tadi ketika kuliah, Pak. Jika bapak tidak keberatan memberi tahu, apakah ada kasus siswa yang di alih tangankan kepada ahlinya jika sekolah tidak bisa menangangi?Mungkin karena sisswa terlibat narkoba, sehingga dialihkan kepada polisi dan badan rehab atau karena ada psikologi ke psikiater?

Sampai saaat ini belum ada yang berkasus khusus seperti itu. Dan sesuai dengan keadaan yang telah di pantau oleh BK secara diam-diam maupun dengan keadaan yang sebenarnya belum ada kasus seperti itu. Jadi, kasus sulit seperti narkoba dan segala macam belum ada terjadi di SMP 3. Apa upaya pengawasan yg bapak lakukan terhadap kegiatan bimbingan konseling di sekolah bapak? Pengawasan yang dilakukan itu sebagai kepala sekolah saya selalu berkonsultasi dengan guru BK itu sendiri. Nanti beliau itulah yang selalu menjelaskan secara teknis, bagaimana program sebenarnya tentu mereka yang lebih tahu berdasarkan latar belakang pendidikan BK. Dan peran pengawasan BK memang sangat diperlukan. Ooo begitu pak. Tadi bapak telah mengatakan ada laporan yang di berikan kepada dinas pendidikan dengan waktu sekali sebulan ya Pak? Iya.Rutin itu. Apa saja isi laporan itu pak? Secara umum isinya adalah data-data sekolah, dan juga berdasarkan buku sekolah seperti profil sekolah, dan juga kondisi sekolah, sarana sampai kepada kelengkapan tenaga,fasilitas dan juga keadaan siswa, dan program yang dijalankan pada bulan-bulan itu. Dan di BK ini kan ada program semesteran, progam bulanan, jadi laporan dibuat secara rutin per bulan ya Pak? Iya di berikan secara rutin. Baiklah Pak, sepertinya pertanyaannya sudah cukup dan terima kasih atas waktu Bapak. Semoga layanan BK dapat kita tingkatkan lagi bersama. Ya. Kita sama-sama berusaha.

B. Wawancara Guru Mata Pelajaran Sekaligus Guru Wali Kelas X.1


Persiapan : Pewawancara mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber dimana pertanyaan bersesuaian dengan topik yang telah ditentukan. Topiknya adalah Bimbingan dan Konseling dimana akan fokus kepada peranan guru wali kelas dan guru mata pelajaran dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Kebetulan di salah satu rumah kos anggota kelompok terdapat seorang guru mata pejaran Biologi di SMA Pertiwi Padang yang sekaligus menjadi wali kelas X.1. Narasumber kali ini bernama Fitria Rahmi, S.Pd yang telah manjadi guru di sana selama 5 tahun. Rencana pertanyaan wawancara: 1. Sudah berapa lama Ibu menjadi kepala sekolah di SMA Pertiwi? 2. Apakah Ibu jika sebagai wali kelas mengenal semua murid dan kepribadiannya?

3. Apakah ada anak murid yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang Ibu ajarkan? 4. Apa tindakan yang ibu lakukan? Apakah ada bekerja sama dengan guru bimbingan dan konseling? 5. Menurut Ibu bagaimana layanan bimbingan konseling di sekolah Ibu? Apakah efektif? 6. Apakah ibu pernah ikut berpartisipasi dalam kegiatan layanan BK seperti konferensi kasus? 7. Bagaimana fasilitas layanan bimbingan dan konseling di SMA Pertiwi menurut pengamatan Ibu? 8. Bagaimana dengan staf ahlinya? Berapa jumlah guru pembimbing BK?Apakah Ibu mengenal guru pembimbing tersebut? 9. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru pembimbing BK jika ibu memberikan sebuah laproran? Apakah ada tindak lanjut yang dikembalikan lagi ke ibu atau wali kelas jika ibu berada di lokal lain? 10. Bagaimana usaha Ibu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan minat belajar siswa terutama dalam pelajaran Biologi?

Proses: Pewawancara Narasumber Waktu Pukul Tempat : Riri Afriyanti (1101238) : Guru Mata Pelajaran Biologi sekaligus Wali Kelas di SMA Pertiwi, Fitria Rahmi S.Pd : Minggu/22 Juli 2013 : 22:14 (setelah tarawih) : Ruang tamu kos guru yang bersangkutan bersama pewawancara

Hasil Wawancara: Assaamualaikum, Kak Ria (karena pewawancara memanggil kakak selama di kos). Bisa minta waktunya sebentar untuk mewawancara kakak mengenai peranan guru wali kelas dan guru mata pelajaran terhadap layanan bimbingan dan konseling. Apakah kakak bisa? Tentu saja. Tugas keprofesian nya? Iya kak. Kakak adalah guru wali kelas sekaligus guru mata pelajaran di kelas lain,apakah itu benar kak? Sudah berapa lama kakak menjadi wali kelas dan mengajar di SMA Pertiwi? Iya betul. Kakak merangkap keduanya. Kalau menjadi guru di SMA Pertiwi sudah 5 tahun kurang lebih tapi sebagai wali kelas ini adalah yang pertama kalinya. Ketika kakak menjadi wali kelas, apakah kakak mengenal semua murid di kelas itu dan mengenali karakternya?

Tentu saja. Memang susah menghafal dan mengenal siswa yang jumlahnya hampir 30 orang,tetapi itu merupakan tugas dari wali kelas. Dan juga wali kelas memiliki buku kelas dan saya sendiri mempunyai buku khusus untuk mengenali siswa saja dan karakternya serta prestasinya bagaimana. Hal ini untuk mempermudah kinerja saya sebagai wali kelas. Apakah ada murid yang bermasalah selama kakak mengajar? Apa tindakan yang kakak lakukan? Ada. Biasanya masalah yang sering muncul adalah masalah belajar. Ada anak yang malas belajar, susah membuat pr,nilai selalu rendah atau tidak datang-datang ke sekolah juga ada. Tindakan yang saya lakukan sebagai wali kelas, awalnya saya memanggil anak tersebut dan berusaha memberikan bimbingan dengan kemampuan saya. Tapi jika masih bersikap demikian, si anak bisa di serahkan masalahnya ke BK Tapi jika saya hanya sebagai guru mata pelajaran di suatu kelas dan ada anak yang bermasalah dalam mata pelajaran saya, saya juga akan memanggilnya terlebih dahulu dan jika tidak ada perubahan, maka baru diserahkan ke BK. Menurut kakak bagaimana layanan BK di SMA Pertiwi? Apakah sudah cukup efektif? Menurut kakak sudah lumayan efektif, karena ada mata pelajaran BK di setiap minggu 1 jam. Dan di luarBK guru pembimbing juga siap melayani anak-anak yang ingin konsultasi. Apakah ibu pernah ikut berpartisipasi dalam konferensi kasus? Sampai saat ini belum ada anak yang bermasalah sehingga harus diakukan konferensi kasus. Sebenarnya ada, tapi sudah lama dan saya tidak ikut karena bukan merupakan guru yang mengajar di kelas anak yang bermasalah tersebut Apakah ada penanganan yang melalaui alih tangan? Sampai ini belum ada, karena masalah anak-anak masih bisa ditanggulangi pihak sekolah. Tetapi juga ada alih tangan yang dilakukan guru BK terhadap wali kelas kembali, atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Hanya berbentuk seperti itu. Bagaimana fasilitas layanan BK di SMA Pertiwi yang kakak ketahui? Menurut saya sudah cukup lengkap. Ada ruangan BK yang dilengkapi dengan kipas angin sehingga terasa nyaman, juga ada ruang konseling, ruang tamu, berkarpet dan terasa nyaman di sana. Bagaimana dengan stafnya kak? Apakah kakak mengenal semua guru pembimbing layanan BK? Alhamdulillah kami saling mengenal. Ada 5 orang guru BK yang kakak kenal. Dan semuanya berasal dari kependidikan bimbingan dan konseling. Ada Bapak Wandi, beliau pindahan dari suatu SMK, lalu Bapak Hendri, dia alumni UNP, lalu Emilia Hardi dan Feriza Astuti yang juga alumni UNP dan terakhir Gusti Yenti dari STKIP PGRI. Bearti hubungan kakak dengan guru BK lancar. Bisa dikatakan begitu.

Bagaimana tindak lanjut jika kakak menberikan suatu laporan masalah anak kepada guru BK? Apakah ada dikembalikan kepada kakak? Maksudnya tindak lanjut yang akan kakak lakukan, sebagai wali kelas atau guru mata pelajaran. Tindak lanjut ada. Yang paling sederhana adalah biasanya guru BK menyatakan bahwa anak A telah melakukan bimbingan dan konseling dan silahkan dilihat perubahanya . Jika tidak ada perubahan, maka guru BK akan membicarakannya dengan guru wali kelas dan wali kelas ikut didalamnya. Kemudiajika masih belum berubah, masalah anak diberikan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Bagaimana usaha kakak dalam memasyarakatkan layanan BK? Dan bagaimana kakak memanfaatkan BK untuk meningkatkan cara dan minat belajar anak terhadap mata pelajaran Biologi?

Secara khusus saya jarang mempromosikan BK ke siswa, hanya mengatakan kalau ada masalah bisa cerita ke saya atau guru BK. Ya, dengan melaporkan ada anak yang bermasalah di kelas kakak itu sudah merupakan upaya untuk meningkatkan cara dan minat belajar anak terhadap mata pelajran kakak. Terimakasi kak atas waktunya. Seoga pendidikan Indonesia lebih baik. Sama-sama. Calon guru juga harus berusaha.

BAB III ANALISIS A. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama kepala sekolah, kelompok menganalisis bahwa kepala sekolahtersebut sudah berusaha melakukan tugas dan peranan secara baik. Misalkan saja, ia sudah mengusahakan pengajuan fasilitas baru bagi layanan BK yakni 1unit komputer dengan bekerja sama dengan staf administrasi sarana dan prasarana. Itu artinya sudah ada koordinasi yang bagus antara tiap komponen personil sekolah. Lalu kepala sekolah ini sudah berusaha melakukan pengawasan dengan berkonsultasi dengan staf ahli bidang bimbingan dan konsling yakni guru pembimbing itu sendiri. Kendala yang dihadapi oleh SMP Negeri 3 Payakumbh adalah kekurangan staf ahli bidang layanan dan konseling. Terbukti bahwa hanya dua orang guru BK yang ada dan hanya satu guru yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya layanan BK di sekolah tersebut sehingga murid juga jarang berkonsultasi dengan langsung. Tapi, mata pelajaran BK masih tetap dilaksanakan seefektif mungkin. Kepala sekolah juga sedeang berusaha melakukan pengajuan penambahan personil Bk kepada dinas pendidikan. Tetapi, secara umum kota Payakumbuh sendiri kekurangan guru BK sehingga sidang sering ditunda. Mengenai laporan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah kepada dinas pendidikan, kepala sekolah bekerja sama dengan guru pembimbing itu sendiri yang merangkap pengawas dan koordinator pelaksana layanan BK. Secara garis besar, laporan berisi mengenai kondisi sekolah, kegiatan bulanan yang diadakan karena laporan adalah laporan bulanan. Dan juga kasus apa saja yang ada dan telah diselesaikan oleh guru BK di sana. Jasi, secara umum kepala sekolah sudah berusaha memaksimalkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, hanya saja terkendala dengan jumlah personil staf ahli BK. B. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru mata pelajaran yang merangkap menjadi guru wali kelas di SMA Pertiwi Padang, kelompok menganalisis bahwa sudah ada kordinasi yang baik antara guru BK dengan guru mata pelajaran maupun wali kelas. Ini terlihat ketika ada masalah mengenai siswa, guru memminta guru BK untuk memberikan bimbingan kepada anak yang bersangkutan.

Di SMA Pertiwi staff ahli sudah mencukupi walaupun masih bisa dikatakan kurang, tetapi semuanya berasal dari kependidikan bimbingan dan konseling sehingga kegiatan akan lebih efektif. Antara guru dan guru pembimbing terjalin komunikasi yang baik sehingga jika ada tindakan lanjut yang diserahkan oleh guru BK terhadap guru mata pelajaran ataupun wali kelas, maka itu akan terjadi dengan lancar. Dan juga masih ada koordinasi yang lain, yakni jika masih belum terselesaikan, maka kasus diserahkan kepada wakil kepala bidang kesiswaan. Dan selama ini sekolah selalu berusaha mempertahankan siswa di sekolah. Sehingga tidak ada yang dikeluarkan tetapi diberikan remedial maupun arahan agar menjadi lebih baik. Dan juga sudah ada alih tangan yang dilakukan di dalam sekolah itu sendiri di dalam menangani masalah anak. Ini bukan berati tangggung jawab di alihkan begitu saja.Tapi, jika guru Bk berfikir anak memerlukan layanan khusus dari guru mata pelajaran, makan akan dialihtangan kan dan contoh lainnya.

KEPUSTAKAAN
Anonim . 2013. Struktur Organisasai danPeranannya dalam Bimbingan dan Konseling [online].
http://counselingndut.blogspot.com/2013/02/struktur-organisasi-danperanan_27.html

diakses pada 20 Juli 2013 Peranan guru dan lam bimbingan dan konseling . [online].

Rusadi,

Jumadil.

2013.

http://jum4idilrusadi.blogspot.com/2013/05/peran-guru-dalam-bimbingan-dankonseling.html

diakses pada 20 Juli 2013

Syahril dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press. Direktorat Pembinaan SMA. 2010..Petunjuk Teknis Penyusunan Program Pengembangan Diri Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA. Jakarta: Sekretariat

BAB III HASIL WAWANCARA

BAB IV KESIMPULAN

You might also like