You are on page 1of 28

KARAKTERISTIK SENSOR

IMANDA FACHRUDDIN 4211411020

JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FOKUS BAHASAN

TRANSFER FUNCTION

SPAN (FULL-SCALE INPUT)


FULL-SCALE OUTPUT AKURASI KALIBRASI KALIBRASI ERROR HYSTERESIS SATURATION

SPECIAL PROPERTIES

OUTPUT IMPEDANCE
EKSITASI KARAKTERISTIK DINAMIS FAKTOR LINGKUNGAN RELIABILITY APLIKASI KARAKTERISTIK KETIDAKPASTIAN

REPEATABILITY
DEADBAND RESOLUTION

TRANSFER FUNCTION
Fungsi ideal mungkin dinyatakan dalam bentuk table harga, grafik, atau
persamaan matematika

Hubungan stimulus keluaran yang ideal itu dikarakterisasikan yang


disebut fungsi transfer.

Fungsi ini ditetapkan bergantung antara sinyal listrik S yang diproduksi


oleh sensor dan stimulus , = (), dimana S sebagai fungsi s

Contoh pada kasus hubungan linier unidimensional


= +

= intercept (menahan), contoh : sinyal keluaran saat sinyal masukan


nol

= slope (yang kadang-kadang disebut sensitivitas).

S adalah satu karakteristik dari sinyal listrik keluaran yang digunakan alat
akuisisi data sebagai sensor keluaran.

Mungkin juga amplitude, frekuensi, atau fase, bergantung pada sifat


sensor.

Contoh : Fungsi transfer dari sensor radiasi termal (infrared) Representasi grafis hubungan Tb dan V pada sebuah sensor radiasi
termal

SPAN (FULL-SCALE INPUT)


Rentang dinamis dari stimulus yang mungkin dikonversi oleh sebuah
sensor itu disebut span atau masukan skala penuh full (FS).

Span merepresentasikan kemungkinan nilai masukan tertinggi yang


dapat berlaku untuk sensor tanpa menyebabkan ketidaktelitian besar yang tak dapat diterima.

Untuk sensor yang sangat lebar dan karakteristik respon taklinier,


rentang dinamis dari masukan stimuli sering diungkapkan dalam decibel.

Skala decibel menunjukkan besar sinyal dengan nomer yang lebih kecil,
yang dalam banyak kasus, jauh lebih tepat.

Decibel itu sama dengan 10 kali log perbandingan dari power (tabel2.1)
2 1 dB = 10 log 1

FULL-SCALE OUTPUT

FSO adalah perbedaan aljabar antara keluaran sinyal elektrik yang diukur dengan masukan stimulus maksimum dan masukan stimulus terendah yang diterapkan.

AKURASI


Akurasi adalah seberapa tepat nilai stimulus dapat direpresentasikan Dalam kontek akurasi nilai yang sebeneranya dihitung adalah ketidakakuratan Ketidakakuratan (inaccuracy) adalah nilai deviasi (penyimpangan) terjauh yang dihasilkan oleh sensor dibandingkan dengan nilai ideal atau nilai sebenarnya dari masukan stimulus

AKURASI

Sensor perpindahan linear menghasilkan output (S) nilai 1 mV (milivolt) setiap stimulus (s) perpindahan sejauh 1 mm (milimeter), maka idealnya akan memiliki grafik transfer function berbentuk garis dengan kemiringan (sensitifitas) B = 1mV/1mm Namun pada prakteknya ketika diberikan s = 10mm ternyata menghasilkan S=10.5 mV. Dengan fungsi invers maka didapatkan stimulus seharusnya adalah sx = S/B = 10.5 mV/1(mV/mm)=10.5 mm

Kemudian kita bandingkan dengan nilai aktual diperoleh adanya kesalahan perkiraan perpindahan oleh sensor yaitu sebesar sx s = 0.5 mm disebut sebagai kesalahan penyimpangan atau eror

ILUSTRASI Sehinga bisa dikatakan bahwa dalam 10mm ketidakakuratan sensor


adalah 0.5mm atau bisa dikatakan bahwa ketidak akuratan sensor sebesar 0.5/10 = 5 %

Hal ini memungkinkan adanya eror lebih besar ketika pergeserannya


semakin jauh

Jika eksperimen dilakukan berulang dan hasilnya tetap saja memberikan


eror 5 % maka boleh disebut bahwa sensor memiliki eror sistematis sebesar 5% setiap 10mm span

Pada kenyataannya eror sistematis yang demikian tidak ada, yang ada
eror sistematis adalah nilai rata-rata dari beberapa kali eksperimen

Inacuracy bisa disebabkan :


Variasi material Kualitas pekerjaan Kesalahan desain Toleransi dalam manufaktur, dll

Inacuracy tetaplah tidak boleh melebihi batasan akurasi tertentu

CALIBRATION
Adalah proses verifikasi akurasi suatu alat/piranti dengan sebuah acuan standard tertentu Acuan dapat berupa

Rancangan awal Kondisi tertentu


MANFAAT KALIBRASI

MENJAGA KONDISI INSTRUMEN UKUR DAN BAHAN UKUR AGAR TETAP SESUAI
DENGAN SPESEFIKASINYA

UNTUK MENDUKUNG SISTEM MUTU YANG DITERAPKAN DI BERBAGAI INDUSTRI


PADA PERALATAN LABORATORIUM DAN PRODUKSI YANG DIMILIKI.

BISA MENGETAHUI PERBEDAAN (PENYIMPANGAN) ANTARA HARGA BENAR


DENGAN HARGA YANG DITUNJUKKAN OLEH ALAT UKUR.

CALIBRATION ERROR

Adalah toleransi ketidakakuratan yang diijinkan oleh (pabrik) pembuat sensor yang bersifat sistemik Kalibrasi eror ini dapat ditambahkan dengan porsi yang sama untuk semua kondisi ataupun berbeda bergantung tipe erornya Gambar Kalibrasi error

HYSTERESIS EROR

Adalah pergeseran output sensor pada kondisi (titik) sinyal masukan tertentu yang dicapai dari arah yang berlawanan Penyebab :
Bentuk geometri desain Friction (gesekan) Perubahan struktur material Gambar. Fungsi transfer dengan histerisis

SATURATION EROR

Adalah kejenuhan, kondisi dimana output sensor tidak lagi mampu memberikan nilai seperti yang diinginkan

REPEATABILITY EROR

Adalah ketidakmampuan sensor untuk memberikan nilai yang sama pada kondisi (penyensoran) yang sama Penyebab :
Derau panas Plastisitas Material Build up charge, dll

DEAD BAND

Adalah ketidakmampuan sensor ketika bekerja dalam range input tertentu

RESOLUTION

Adalah nilai step kenaikan stimulus terkecil yang masih bisa dirasakan sensor Bila tidak ada langkah-langkah terukur dalam sinyal output, dikatakan bahwa sensor memiliki resolusi terus menerus atau sangat kecil (kadang-kadang keliru disebut sebagai " resolusi tak terbatas ").

SPECIAL PROPERTIES

Properties tertentu kadang dibutuhkan pada beberapa sensor, Misal pada light detector yang sensitif pada bandwidth optik tertentu sehingga diperlukan spesifikasi tertentu guna medapatkan respon spektral mereka

OUTPUT IMPEDANCE

Impedansi keluaran

Penting untuk diketahui agar keterhubungan sensor dan rangkaian elektronik bisa dilakukan dengan lebih baik Untuk meminimalkan distorsi sinyal output, sensor menghasilkan arus (B) harus memiliki impedansi keluaran setinggi mungkin dan masukan sirkuit impedansi harus rendah. Untuk koneksi tegangan (A), sensor lebih baik dengan Zout lebih rendah dan sirkuit harus memiliki Zin setinggi praktis.

EKSITASI

Eksitasi adalah sinyal listrik yang dibutuhkan untuk operasi sensor aktif. Eksitasi ditentukan sebagai jarak tegangan dan / atau arus.

Eksitasi dapat berupa tegangan dan atau arus tertentu Kesalahan dalam memberikan sinyal eksitasi akan mengganggu transfer funtion yang berarti akan menimbulkan kesalahan juga pada outputnya Contohnya : Arus maksimum melalui thermistor di udara masih 50 A dalam air 200 A

DYNAMIC CHARACTERISTIC

Untuk beberapa hal, sensor digunakan dalam kondisi yang berubah secara drastis, sedangkan respon yang diberikan terkadang lambat/kurang bisa mengikuti perubahan (karena sensor ataupun penghubung dengan stimulus) sehingga sensor akan memiliki sebuah karakteristik yang tergantung dengan waktu (time dipendent characteristic) hal inilah yang disebut sebagai Karakteristik dinamis Banyak terjadi di sistem kendali seperti pada saat fase pemanasan/persiapan sebuah sistem

DYNAMIC CHARACTERISTIC
Jenis respon:

(A) tidak terbatas atas dan frekuensi yang


lebih rendah;

(B) orde pertama terbatas dengan


frekuensi cutoff atas;

(C) orde pertama terbatas frekuensi cutoff


rendah;

(D) orde pertama terbatas baik atas dan


frekuensi cutoff rendah;

(E) respon bandwidth sempit (resonansi); (F) bandwidth yang lebar dengan resonan.

ENVIRONMENTAL FACTOR

Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sensor salah satunya adalah faktor lingkungan
Tempat penyimpanan Perubahan ekstrim lingkungan Temperatur

RELIABILITY

Adalah kemampuan sensor untuk melakukan fungsinya pada kondisi dan waktu tertentu Realibility menggambarkan kemungkinan piranti sensor dapat beroperasi setelah berapa lama atau setelah berapa kali pemakaian

APLICATION CHARACTERISTIC

Adalah karakteristik mengenai di mana sebuah sensor akan diaplikasikan Semakin penting dan khusus aplikasi yang dibuat maka biasanya akan memerlukan sensor dengan kualitas tinggi dengan konsekuensi harga juga tinggi

UNCERTAINTY
Di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna termasuk dalam sensor. Lama pemakaian, kondisi lingkungan, kesalahan manusia, komponen yang terlibat dan faktor lainnya sangat bisa mempengaruhi kinerja sensor dalam hal ini adalah merubah sinyal outputnya (meski sangat kecil) Semua yang telah diketahui adalah kira-kira mulai dari pemodelan sensor hingga proses manufakturnya

Oleh International Committee for Weights and Measures

(CIPM) membagi uncertainty dalam 2 tipe


Tipe A : Yang dievaluasi dengan metode statistik Tipe B : Yang dievaluasi dengan cara lain

REFERENSI
Handbook Of Modern Sensors Physics, Designs,and Applications 3th Edition [Chapter 2] http://id.wikipedia.org/wiki/kalibrasi

You might also like