You are on page 1of 17

DAFTAR ISI

Daftar isi …………………………………………………..…………………………………………


Rangkaian Dioda ……………………………………………………………………….…………….
Tujuan ………………………………………………………………………………………………..
Pendahuluan ………………………………………………………………………………………….
A. Penyearah setengah gelombang ………………………………………………………………….
1. Skema rangkaian penyearah setengah gelombang …………………………………………..
2. Bentuk gelombang ideal penyearah setengah gelombang ……………………………….. …
3. Drop tegangan……………………………………………………………………………….
4. Nilai Sinyal DC Setengah Gelombang ........................................................................

B. Penyearah gelombang penuh dengan pembalik fasa (CT) transformator………………..


1. Skema Rangkaian Gelombang Penuh Dengan CT Transformator ………………….

2. Bentuk gelombang idela penyearah gelombang penuh dengan CT Transformator….

3. DC atau nilai rata-rata..................................................................................................

4. Pengaruh rasio lilitan dan tegangan output…………………………………………..

C. Penyearah gelombang penuh dengan model jembatan …………………………………..

1. Skema Rangkaian Penyearag Gelombang Penuh Model Jembatan………………….

2. Gambar Bentuk Output Gelombang………………………………………………….

3. Nilai Rata-Rata dan Frekuensi……………………………………………………….

D. Filter……………………………………………………………………………………...

1. Filter Dengan Menggunakan Komponen Induktor (l)………………………………..

2. Filter Dengan Menggunakan Komponen Kapasitor (C)……………………………..

2.1. Filter Kapasitip ………………………………………………………………………

2.2 Faktor Kerut (Ripple) ………………………………………………………………..

Aplikasi Penggunaan Rangkaian Dioda……………………………………………………...

Kesimpulan …………………………………………………………………………………..

Gambar nyata dari Transformator, Induktor, Kapasitor, Resistor dan Dioda ………………
1. RANGKAIAN DIODA

TUJUAN
Setelah mempelajari bagian-bagian ini, diharapkan kita mampu untuk :

 Mengetahui fungsi dari dioda tersebut


 Menggambarkan sebuah diagram setengah gelombang rectifier dan menerangkan
bagaimana cara kerjanya.

 Menggambarkan sebuah diagram pembalik fasa rectifier dan menjelaskan cara


kerjanya.

 Menggambarkan sebuah diagram gelombang penuh rectifier dan menjelaskan


bagaimana dioda tersebut bekerja.

 Menggambarkan output setengah gelombang dengan menggunakan filter C dan L

 Menggambarkan output pembalik fasa dengan menggunakan filter C dan L

 Menggambarkan output gelombang penuh dengan menggunakan filter C dan L

 Membedakan penyearah ½ gelombang, pembalik fasa, dan gelombang penuh baik


dengan filter maupun dengan filter.

PENDAHULUAN
Sebagian besar alat-alat elektronika seperti TV, setero, dan komputer membutuhkan
sebuah tegangan DC untuk bekerja. Dan peralatan kecil portabel kebanyakan
menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan
menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat
rangkaian yang sering disebut sebagai adaptor ataupenyearah yang mengubah sumber
AC menjadi DC. Bagian terpenting dari adaptoradalah berfungsinya diode sebagai
penyearah (rectifier). Pada bagian ini dipelajari bagaimana rangkaian dasar adaptor
tersebut bekerja.

A. PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

1. Skema Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang


Gambar 2.1 : Rangkaian penyearah setengah gelombang
Dari gambar 2.1 diatas merupakan contoh rangkaian dioda penyearah setengah
gelombang. Sumber AC menghasilkan sebuah tegangan sinusoida. Diasumsikan dioda pada
rangkaian di atas merupakan dioda yang ideal, putaran setengah positif sumber tegangan
akan dioda bias maju. Sejak tombol ditutup, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2a,
sumber tegangan putaran setengah positif akan muncul melalui resistor beban. Pada putaran
setengah negatif, dioda akan mengalami bias balik. Dalam hal ini dioda ideal akan kelihatan
sebagai saklar terbuka, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2b dan tidak ada tegangan yang
muncul pada resistor beban.

+
_
+ _
AC AC
_
+
_ +

Gambar 2.2.a Gambar 2.2.b

2. Bentuk Gelombang Ideal Penyearah Setengah Gelombang

Gambar 2.3a menunjukkan perwakilan graphical bentuk gelombang tegangan


masukan. Ia adalah sebuah gelombang sinus dengan nilai seketika Vin dengan nilai puncak
Vp(in). Sebuah sinusoida murni seperti ini mempunyai nilai rata-rata nol di atas satu putaran
sebab masing-masing tegangan pada saat yang sama mempunyai kesamaan dan
ketidaksamaan tegangan setengah putaran. Jika anda mengukur tegangan dengan sebuah
multimeter DC, anda akan mendapatkan nol karena volmeter DC menunjukkan nilai rata-
rata.

Dalam rectifier setengah gelombang pada gambar 2.3b, maka dioda berlaku sebagai
penghantar selama putaran setengah positif, tetapi tidak berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong putaran setengah negatif
seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.3c. Kita menyebutnya sebuah bentuk gelombang
seperti sebuah sinyal setengah gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan
Vo pada satu arah.
arus beban yang satu arah. Hal ini berarti bahwa ia mengalir hanya
Gambar 2.3a gambar 2.3b gambar 2.3c
Tegangan setengah gelombang seperti gambar 2.3c merupakan sebuah tegangan DC yang
bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol selama putaran setengah negatif.
Ini bukan merupakan jenis tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronik. Karena
yang dibutuhkan merupakan sebuah tegagan konstan, sama seperti halnya yang terjadi pada
sebuah baterai.

Ketika anda mengalami masalah,anda dapat menggunakan dioda ideal untuk


menganalisis rectifier setengah gelombang. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa
tegangan puncak saat keluar sama dengan tegangan saar masuk.

Setengah gelombang ideal : Vp(out) = Vp(in)

3. Drop Tegangan.

Untuk menentukan tegangan rata-rata DC yang melewati beban resistor, terlebih


dahulu tegangan drop pada dioda harus dihitung. Untuk arus lebih besar tegangan yang drop
arah maju dapat mencapai 1 volt.

Gambar 3. Drop tegangan yang timbul pada dioda.

Bila drop tegangan pada dioda diperhitungkan, tegangan puncak ke puncak yang melewati
beban sedikit berkurang dibandingkan tegangan input. Perhatikan gambar 3. berikut ini.
Terlihat pada gambar drop tegangan yang melintasi dioda silicon arah maju adalah 0,6 volt,
sehingga tegangan yang melintasi beban 8.4 volt.

4. Nilai Sinyal DC Setengah Gelombang

Nilai DC sebuah sinyal adalah sama dengan nilai rata-rata. Jika Anda mengukur
sebuah sinyal dengan sebuah Voltmeter DC, yang terbaca akan sama dengan nilai rata-rata.
Pada dasarnya nilai tertentu dari DC diperloleh dari setengan gelombang diperoleh.

Formulanya adalah  Vdc

Karena 1/π = 0,318 Vp, Anda dapat melihat Persamaan di atas tertulis :

Vdc = 0,318 Vp

Sebagai contoh Vp = 100 V, maka dapat diperoleh Vdc = 0,318 * 100 =31,8 V, jadi tegangan
rata-ratanya atau DC adalah 31,8 V.
Kita tidak akan memperoleh tegangan setangah gelombang sempurna melalui resistor beban.
Sebab hambatan potensial dioda tidak hidup sampai sumber tegangan AC kira-kira 0,7 V.
ketika tegangan puncak sumber lebih besar dari pada 0,7 V, tegangan beban akan
menyerupai sinyal setengah gelombang. Sebagai contoh, jika sumber tegangan puncak
adalah 100 V, tegangan beban akan sangat tertutup kepada tegangan setengah gelombang
sempurna. Jika sumber tegangan setengah gelombang hanya 5 V, tegangan beban akan
mempunyai sebuah puncak hanya 4,3 V. Ketika Anda membutuhkan jawaban yang lebih
baik, gunakan rumus ini :

Vp(keluar) = Vp(masuk) – 0,7 V

Keuntungan menggunakan setengah gelombang :

1. Sumber teg bisa dinaikkan/diturunkan

2. Sumber ac yg terpisah dr rectifier mencegah terjadinya teg pulsa

3. Hub teg sekunder dan primer thdp n (perbandingan lilitan Nsec/Nprim) :

4. Bila n>1, maka teg sekunder lebih besar dr teg primer

5. Teg output dr sistem ini = teg sekunder,

B. PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN CT TRANSFORMATOR.

1. Skema Rangkaian Gelombang Penuh Dengan Ct Transformator

Gambar 1.1 Skema rangkaian gelombang penuh dengan CT Transformator


2. Bentuk Gelombang Ideal Penyearah dengan CT Transformator

Merupakan penyearah gelombang penuh yang menggunakan dua buah dioda yang
dihubungkan ke transformator sekunder yg ditap tengahnya. Perhatikan ground center tap
sekunder winding. Penyearah gelombang penuh equvalent dengan dua kali penyearah
setengah gelombang. Sebab pusat tap, masing-masing rectifier mempunyai sebuah tegangan
masukan yang equel dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1 menghantar keputaran
setengah positif, dan dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya
arus beban penyearah mengalir selama setengah putaran bersama-sama. Penyearah
gelombang penuh berbuat sama dengan dua kali bolak balik pada penyerah setengah
gelombang.

Rangkaian Penyearah CT

Harga tegangan dapat dihitung :

Ueff = 0,707 x Um Udc = 0,636 x Um

Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


Dengan kata lain selama setengah siklus positif tegangan input dioda D1 di bias maju,
sedangkan dioda D2 dibias mundur.

Selama setengah siklus negatif tengan input dioda D1 di bias mundur, sedangkan dioda D2
dibias maju.

3. DC atau Nilai Rata-Rata

Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali seperti banyak putaran
lingkaran positif seperti sinyal setengah gelombang DC atau nilai rata-rata merupakan dua
kali, diberikan oleh :

Vdc = 2Vp / π

Ketika 2/π = 0,636 Vp maka persamaan menjadi Vdc = 0,636 Vp

Bentuk ini dapat Anda lihat bahawa DC atau nilai rata-rata sama dengan 63,6% dari
nilai puncak. Oleh karena itu, jika tegangan puncak sinyal gelombang penuh adalahg 100%
tegangan DC nya adalah 63,6 V.

4. Pengaruh Rasio Lilitan Dan Tegangan Output

Bila rasio lilitan transformator =1, nilai puncak dr teg output penyearah = ½ teg puncak

primer – potensial barrier.


Bila rasio lilitan transformator = 2, nilai puncak dari tegangan output penyearah = tegangan
puncak primer. Dalam kasus ini, total teg sekunder = 2x teg primer.

Sehingga :

C. PENYEARAH GELOMBANG PENUH MODEL JEMBATAN

1. Skema Rangkaian Penyearag Gelombang Penuh Model Jembatan.

Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah diode.


Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat
negatif. Untuk model penyearah jembatan ini kita tidak memerlukan transformator
yang memiliki center-tap.

Gambar 1c. Skema rangkaian penyearah gelombang penuh model jembatan

2. Gambar Bentuk Output Gelombang

Seperti ditunjukkan pada gambar 1c, bagian masukan AC dihubungkan pada


sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan degan
keluaran positif dan anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif (tanah).

Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga negatif,


maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan berpanjar mundur. Pada sambungan
bawah D4 berpanjar maju dan D3 berpanjar mundur. Pada keadaan ini elektron akan
mengalir dari titik B melalui D4 ke beban , melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada
setengah periode berikutnya titik A menjadi negatif dan titik B menjadi positif. Pada
kondisi ini D2 dan D3 akan berpanjar maju sedangkan D1 dan D4 akan berpanjar mundur.
Aliran arus dimulai dari titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik B.
Perlu dicatat di sini bahwa apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap
pada arah yang sama.

3. Nilai Rata-Rata dan Frekuensi

Karena sebuah jembatan penyearah menghasilkan sebuah keluaran gelombang


penuh, persamaan untuk nilai rata-rata dengan frekuensi keluaran sama seperti yang
diberikan untuk sebuah rectifier gelombang penuuh dengan CT atau pembalik fasa.

Nilai rata-rata adalah 63,6% dari nilai puncak, dan frekuensi keluaran adalah 120 Hz. Diberikan
sebuah frekuensi saluran 60 Hz.

Suatu keuntungan sebuah rectifier jembatan adalah bahwa semua tegangan skunder digunakan
sebagai masukan pada restifier. Diberikan transformer yang sama, kita akan mendapatkan dua kali
sebanyak tegangan puncak dan dua kali sebanyak tegangan de dengan keluaran dc mengkompensasi
penggunaan dua ekstra dioda. Aturannya, kita akan tahu bahwa rectifier jembatan menggunakan
lebih banyak dibandingkan rectifier gelombang penuh dengan CT (pembalik fasa).
D. FILTER

Filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk memperbesar
tegangan DC dan memperkecil tegangan rippple pada suatu rangkaian penyearah baik
setengah gelombang maupun gelombang penuh. Adapun komponen elektronika yang sering
digunakan sebagai rangkaian filter adalah kompponen Induktor (l) dan Kapasitor (C).

1. Filter Dengan Menggunakan Komponen Induktor (l)

Gambar 1a : Skema rangkaian penyearah gel penuh dengan filter L

Gambar 1b : Output gelombang penuh pembalik fasa dengan filter l

Menurut deret farier arus beban dapat diuraikan menjadi :

Suku pertama adalah komponen dc, seku kedua dan seterusnya adalah merupakan
harmonisa.

Kita akan menganalisa efek filter pada harmonisa kedua, bila harmonisa yang kedua sudah
dapat difilter dengan baik dean efektif maka harmonisa yang lebih tinggi akan juga dapat
difilter dengan se-efektif mungkin.

Bila Rs, Rf << Rl maka untuk komponen dc diperoleh :


Tetapi suku komponen x ac yang mempunyai frekuensi 2ω terdapat impedansi yang besar
sehingga didapat suatu persamaan untuk komponen ac yaitu :

Dan arus beban yang dihasilkannya :

Dan arus beban

Filter L sangat cocok untuk aurus beban yang besar

2. Filter Dengan Menggunakan Komponen Kapasitor (C)

Pada rangkaian penyearah yang dibahas pada kegiatan belajar 2 , sistem penyearah
menghasilkan arus gelombang searah masih terdapat pulsa gelombang bolak balik Secara
umum peralatan elektronik membutuhkan sumber arus searah (DC) yang halus atau lebih
rata. Guna menghilangkan sisa gelombang bolak balik tersebut sering digunakan
kondensator elektrolit sebagai tapis perata (Filter) seperti pada gambar 2.1

2.1. Filter Kapasitip

Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek peralatan
pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan muatan pada saat
pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari besarnya konstanta waku

T = RL x C

Gambar 2.2 memperlihatkan rangkaian penyearah gelombang penuh dilengkapi filter kapasitor .
Perhatikan gambar 2.3 diatas, pada saat T 1 kapasitor terjadi pengisian muatan
kapasitor mendekati harga tegangan puncak Um (maksimum) jika tegangan pulsa turun lebih
rendah dari Um maka kapasitor akan mengosongkan muatannya. Dengan adanya kapasitor
(C) tegangan keluaran tidak segera turun walaupun tegangan masuk sudah turun, hal ini
disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu mengosongkan muatannya.(Ingat ? = R.C).
Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi.
Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan kerut (ripple voltage) hasil dari
transient kapasitor.

2.2 Faktor Kerut (Ripple)

Keluaran dari penyearah terdiri dari tegangan searah dan tegangan bolak balik atau ripple.

Faktor kerut didefinisikan :


Dimana :

Ur (rms) = harga tegangan kerut yang terukur oleh volt meter AC.

Udc = harga tegangan keluaran DC yang terukur oleh volt meter DC.

%r = persentase dari tegangan kerut.

Tegangan kerut adalah berbanding langsung terhadap arus beban (RL). Gambar 2.4 mempelihatkan
bentuk gelombang dengan menggunakan filter dan tanpa filter untuk penyearah setengah gelombang
dan gelombang penuh.
APLIKASI PENGGUNAAN RANGKAIAN DIODA

Adapun contoh aplikasi dari penyearah baik setengah gelombang, gelombang penuh
dengan pembalik fasa atau CT, dan penyearah gelombang penuh dengan model jembatan
dapat kita lihat pada rangkaian power supply atau bagian power dari suatu pernagkat
elektronika seperti pada HP, TV, Radio, Carger Komputer dan banyak lagi.

KESIMPULAN

1. Dioda penyearah ½ gelombang tidak bagus untuk dijadikan sebagai pemasok sumber
tegangan untuk sebuah rangkaian elektronik. Karena hasil penyearahan tidak rata.

2. Bagi transformer yang diberikan, rectifier jembatan lebih baik daripada rectifier ½
golombang sebab ia hanya mempunyai sedikit ripple dan ia juga leboh baik dari
rectifier gelombang penuh pembalik fasa (CT) sebab rectifier gelombang penuh
dengan model jembatan menghasilkan dua kali lebih banyak tegangan keluaran.

3. Dari ketiga penyearah tersebut diatas penyearah gelombang penuh model jembatan
adalah paling populer dibandingkan dengan yang lainya, karena dapat menghasilkan
output 2 kali lipat.

You might also like