You are on page 1of 10

MAKALAH

MASALAH-MASALAH SOSIAL MASYARAKAT

Disusun oleh : Nama No. Kelas : Amanda S. N. : 04 : XI IPS 2

SMA NEGERI 2 BATANG


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

KEMISKINAN

Kemiskinan dapat diatikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern. Dari indikator ekonomi secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Sementara ini yang dilakukan Biro Pusat Statistik (BPS) untuk menarik garis kemiskinan adalah pendekatan pengeluaran. Seperti ditulis Dr. Humam Hamid tentang Pemanasan Global dan Kemiskinan Lokal (Serambi, 23/05/2009), yang membahas dua katagori kemiskinan, yaitu : 1. Kemiskinan sementara kemiskinan ini terkait dengan ketidak adilan seperti upah yang tak sebanding dengan dengan apa yg telah dikerjakan serta sering terjadinya ekploitasi., penreusakan lingkungan sehingga membuat banyak orang modal alam untuk memenuhi kehidupanya, termasuk pemungutan yang sangat memberatkan dan memeras rakyat. 2. Kemiskinan kronis. kemiskinan ini terjadi karena factor-faktor biologis, psikologis, dan social ( sikap malas, kurang trampil dan kurang nya kemampuan dalam segala hal, lemah fisik, dll.). Menurut data BPS hasil Susenas pada akhir tahun 1998, garis kemiskinan penduduk perkotaan ditetapkan sebesar Rp. 96.959 per kapita per bulan dan penduduk miskin perdesaan sebesar Rp. 72.780 per kapita per bulan.. Angka garis kemiskinan ini jauh sangat tinggi bila dibanding dengan angka tahun 1996 sebelum krisis ekonomi yang hanya sekitar Rp. 38.246 per kapita per bulan untuk penduduk perkotaan dan Rp. 27.413 bagi penduduk perdesaan. Faktor-Faktor yang Menyebabkan terjadinya Kemiskinan Kondisi kemiskinan kian hari menjadi sangat fenomenal di ijndonesia, karena kemiskianan ini sangatlah berpengaruh besar dalam pertumbuhan serta perkembangan Negara. Kemiskianan tidak hanya terjadi di Negara sedang berkembang, namun kemiskinan juga dapat terjadi di Negara yang maju. Beberapa factor penyebab terjadinya kemiskinan adalah : 1. factor individual yaitu disebabkan oleh orang itu sendiri seperti kemalasan, kebodohan, dll 2. Faktor Struktural faktor stuktural ini begitu besar mengambil peran dalam penciptaan kemiskinan, karena meliputi semua orang yang ada di dalamnya. Faktor ini berada di luar diri individu sehingga dalam banyak hal tidak bisa dikendalikan oleh individu tersebut, tetapi sangat mempengaruhi individu tersebut. Selain itu juga terdapat beberapa penyebab utama dari timbulnya kemiskinan Penyebab utama dari timbulnya kemiskinan ini adalah :

1. terbatasnya kecukupan dan mutu pangan 2. terbatasnya akses serta rendahnya mutu layanan kesehatan, pendidikan, dan sempitnya lapangan pekerjaan 3. kurangnya pengawasan serta perlindungan terhadap asset usaha 4. kurangnya penyesuaian terhadap gaji upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan seseorang 5. memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam 6. besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga. 7. tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan sosial terhadap masyarakat.

KRIMINALITAS

Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang maling atau pencuri, pembunuh, perampok dan juga teroris. 1. Contoh Kriminalitas Akhir-akhir ini fenomena kriminalitas pelajar makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar psikolog selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kriminalitas pelajar, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus. Sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kriminalitas pelajar merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah. Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat. Kriminalitas pelajar biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kriminalitas pelajar merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik. Perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan pelajar. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada. (sumber Whandi.net/1 jan 1970). Terkait dengan hal di atas Mahasiswa termasuk di dalamnya. Dalam paper ini kami akan mengupas tindakan kriminal yang terjadi dikalangan mahasiswa khususnya mahasiswa UNNES. Tindakan kriminalitas yang melibatkan

Mahasiswa UNNES di sekitar kampus tidak lah sedikit. Namun, tindakan kriminalitas yang berkatagori berat seperti perampokan dilakukan oleh pihak luar dan mahasiswa hanyalah sebagai korban. Menurut pemaparan Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi, Bapak Bambang Prishardoyo, M.Si, pengaduan tentang tindakan kriminalitas oleh mahasiswa maupun masyarakat sekitar kampus hampir tidak pernah. Penyebab Kriminalitas Penyebab tindakan kriminalitas di lingkungan UNNES adalah: 1. Adanya kesempatan untuk melakukan tindakan kriminalitas 2. Ketidak sabaran untuk segera lulus 3. Ingin mencari jalan pintas 4. Kondisi lingkungan tempat bersosialisasi 5. Kemauan dari pelaku sendiri 6. Mentalitas yang labil

3. Solusi Solusi untuk mencegah tindakan kriminal dapat dilakukan dari pihak internal maupun eksternal. a) Solusi dari pihak eksternal sebagai berikut: 1. Mengaktifkan peran serta orang tua dalam mendidik anak melalui pertemuan orang tua mahasiswa dan pihak kampus untuk memantu perkembangan anak anaknya. 2. Universitas maupun fakultas memfasilitasi kegiatan mahasiswa untuk melakukan kegiatan postif. Melalui organisi organisasi kemahasiswaan, missal: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), Pramuka, Pencinta Alam (Mahapala), dll. 3. Pemasangan CCTV di lingkungan kampus yang rawan tindakan kriminalitas. 4. Mengerahkan petugas keamanan, misal: dengan diadakannya razia malam hari untuk menjaring mahasiswa yang melanggar norma asusila. b) Solusi dari pihak internal sebagai berikut: 1. Mengikuti dan aktif dalam kegiatan organisasi kampus. 2. Dengan mengikuti kegiatan kampus akan terdorong untuk selalu berbuat positif karena mendapat pengaruh positif dari anggota organisasi lainnya. 3. Meningkatkan keamanan. 4. Setiap meninggalkan kamar kost pastikan kunci lemari dan pintu kost agar hal hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, seperti: kehilangan barang barang berharga (HP, Laptop, Motor, dll) 5. Pasang alarm pada motor agar motor terdeteksi apabila menjadi sasaran tindak pencurian 6. Tidak mengenakan barang barang mewah dengan berlebihan ditempat umum yang dapat memancing pihak lain untuk melakukan tindak kriminal

KORUPSI

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Korupsi menurut Blacks Law Dictionary korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain. 1. Contoh Korupsi Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Haryono Umar mendatangi Universitas Jenderal Soedirman. Kedatangan mantan wakil Ketua KPK ini untuk menelisik dugaan korupsi di kampus itu dengan PT Aneka Tambang. Selain itu, tim yang dipimpin Haryono Umar juga melakukan audit keuangan terutama pengelolaan dana Badan Layanan Umum. "Kami dapat informasi ada banyak permasalahan di Unsoed," kata Haryono di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (6/3). Haryono mengatakan bahwa Menteri Pendidikan Muhammad Nuh sudah mendengar soal dugaan kasus korupsi di Unsoed yang menjerat sejumlah petingginya. Setelah itu, kata dia, Menteri Nuh langsung memerintahkan dirinya untuk segera menelisik kasus tersebut. Saat ini, Kejaksaan Negeri Purwokerto sedang menyidik dugaan kasus korupsi kerjasama Unsoed dengan PT Antam. Nilai kerugian negara akibat korupsi itu diduga mencapai Rp 2 miliar dari total proyek senilai Rp 5,8 miliar. Kejaksaan negeri Purwokerto sendiri telah menetapkan tiga petinggi termasuk Rektor Unsoed Edy Yuwono. Selain menanyakan dugaan kasus korupsi Unsoed, Haryono juga mengumpulkan informasi tentang pengelolaan keuangan di Unsoed. "Pemeriksaan ini dilakukan agar Unsoed taat aturan dengan manajemen keuangan yang transparan dan kredibel agar kinerjanya baik," katanya. Dia mengatakan, Tim akan mengumpulkan informasi dari seluruh pejabat Unsoed terkait kasus dugaan korupsi itu. Temuan itu nantinya akan dilaporkan ke Menteri Pendidikan. Menurut dia, hasil temuan itu akan dijadikan acuan tindak lanjut kebijakan pengelolaan keuangan di perguruan tinggi. Haryono juga ditugaskan untuk memeriksa kerjasama-kerjasama yang dilakukan Unsoed dengan pihak lain. Menurut dia, kerjasama yang dilakukan

2.

sangat rawan dimanipulasi dan menjadi ladang korupsi. "Kami akan audit kerjasama-kerjasama yang dilakukan Unsoed dengan pihak lain," terangnya. Selain melibatkan Irjen Kemendikbud, Haryono juga akan menggandeng KPK untuk mengawasi pengelolaan keuangan di perguruan tinggi termasuk Unsoed. "Ini untuk tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang ke depannya," kata dia menambahkan. Pembantu Rektor II Unsoed, Eko Haryanto menyambut baik kedatangan Irjen yang sedang melakukan audit itu. Menurut dia, sistem pengelolaan keuangan BLU memang terbilang baru. Sehingga, kata dia, Unsoed perlu belajar lebih lanjut lagi. Penyebab Korupsi Korupsi dapat terjadi karena beberapa factor yang mempengaruhipelaku korupsi itu sendiri atau yang biasa kita sebut koruptor . Adapun sebab-sebabnya, antara lain: a) Ketiadaan dan kelemahan pemimpin. Ketidakmampuan pemimpinuntuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, merupakan peluangbawahan melakukan korupsi. b) Kelemahan pengajaran dan etika. Hal ini terkait dengan sistem pendidikan dan substansi pengajaran yang diberikan. Pola pengajaran etika dan moral lebih ditekankan pada pemahaman teoritis, tanpadisertai dengan bentuk-bentuk pengimplementasiannya. c) Kolonialisme dan penjajahan. Penjajah telah menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tergantung, lebih memilih pasrah dari pada berusaha dan senantiasa menempatkan diri sebagai bawahan. d) Rendahnya pendidikan. Masalah ini sering pula sebagai penyebab timbulnya korupsi. Minimnya ketrampilan, skill, dan kemampuan membuka peluang usaha adalah wujud rendahnya pendidikan. e) Kemiskinan. Keinginan yang berlebihan tanpa disertai instropeksi diriatas kemampuan dan modal yang dimiliki mengantarkan seseorang cenderung melakukan apa saja yang dapat mengangkat derajatnya. f) Tidak adanya hukuman yang keras, seperti hukuman mati, seumurhidup atau di buang ke Pulau Nusakambangan. Hukuman sepertiitulah yang diperlukan untuk menuntaskan tindak korupsi. g) Kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi.

KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja sering diartikan terjemahan dari juvenile delinquency. Secara etimologis pengertian juvenile delinquency berasal dari kata juvenile yang berarti anak, dan delinquency yang berarti kejahatan. Jadi secara etimologis juvenile delinquency adalah kejahatan anak. Dari berbagai pengertian tentang kenakalan remaja atau juvenile delinquency dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delinquency memiliki arti kejahatan yang dilakukan oleh anak remaja. Dengan demikian kenakalan remaja merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang dapat dikenai sanksi pidana bagi yang melanggar larangan tersebut. Masa remaja dikenal dengan masa Strom dan Stres dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Masa remaja identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. 1. Contoh Kenakalan Remaja Sabtu (16/3) malam atau malam minggu, bagi sebagian orang khususnya yang masih remaja, menjadi malam yang panjang. Namun bagi polisi, Sabtu malam adalah malam yang mungkin melelahkan, lantaran tugas dan kewajiban semakin bertambah. Seperti halnya Sabtu malam sebelum-sebelumnya, polisi kembali harus turun ke jalan untuk melakukan razia. Sasaran sejumlah kawasan yang dianggap rawan tindak kriminal. Tujuannya menciptakan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), agar tetap kondusif. Kendati harus mengorbankan kebersamaan bersama anak dan istri, atau bahkan pacar (bagi polisi yang belum menikah), satu per satu tempat yang dianggap rawan terjadinya penyimpangan dan tindak kriminal diobok-obok. Senjata tajam dan api (sajam dan senpi), narkoba, minuman keras (miras), mesum dan balap liar, hingga warga yang tak ber-KTP menjadi sasaran. Itu adalah aim utama dalam setiap gelaran razia, yang kadang dilakukan dari pukul 22.00 Wita, sampai dengan pukul 24.00 Wita. Bahkan hingga Minggu dini hari yakni pukul 04.00 Wita.

Seperti halnya yang dilakukan Polsekta Samarinda Ilir. Razia bertajuk Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Mahakam 2013, menyasar sejumlah tempat sekelompok remaja berkumpul. Seperti di kawasan Jl Udang, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir. Sekelompok remaja lari tunggang langgang kala melihat kelipan lampu rotator mobil patroli yang datang mengarah ke lokasi tempat mereka nongkrong. Dua orang remaja tak dapat berkutik lantaran terlihat mabuk miras oplosan dari alkohol pembersih luka yang dicampur minuman berenergi. Lima engine sekelompok remaja yang berhamburan itu diamankan karena ditinggal begitu saja. Usai mengobrak-abrik lokasi ngumpul sekelompok remaja yang tepat berada di belakang kantor Kelurahan Sungai Dama, polisi bergerak ke tiga hotel melati. Yakni di Jl Labung Mangkurat, Kelurahan Pelita, Samarinda Ilir, hotel di Jl Pulau Sulawesi dan Jl Niaga Selatan, Samarinda Kota. Kendati polisi mengobok-obok hotel tersebut dan mendapati sejumlah pasangan bukan suami istri, namun tak seorang joke pasangan yang dikeler ke mobil patroli. Razia joke kemudian dihentikan, setelah situasi wilayah hukum Polsek Ilir, diperkirakan sudah dalam keadaan kondusif. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Hanifa M Siringoringo SIK, didampingi Kanit Reskrim Ipda Yunus Kelo menuturkan, razia hotel yang dilakukan kepolisian bukan berniat mencari pasangan mesum yang kedapatan berduaan di dalam kamar. Namun lebih kepada fokus mencari narkoba, maupun berbagai alat atau senjata yang ada kaitannya dengan tindak kriminal. Karena razia yang kami lakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, akibat adanya tindak kejahatan yang dapat merugikan orang lain, tandasnya. (oke/ica) 2. Penyebab Kenakalan Remaja Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi remaja yang nakal antara lain: 1. Kehidupan Keluarga 2. Kehidupan masyarakat modern 3. Pengaruh Budaya Asing

3.

Pencegahan dan Penanganan Kenakalan Remaja Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja dapat dilakukan dengan cara moralitas maupun abolisionalistis. Cara moralistis menekankan pada upaya pembentukan dan pembinaan moral dan mental remaja, yang dapat dilakukan melalui penyuluhan kesadaran hukum bagi anak dan remaja, penanaman rasa tanggungjawab sosial, penanaman kesadaran beragama dan penyuluhan tentang sebab-musabab kenakalan remaja. Cara ablisionalitis dalam pencegahan kenakalan remaja dilakukan dengan mengurangi sebab-sebab yang mendorong anak remaja melakukan perbuatan delinkuen. Selain itu upaya pencegahan kenakalan remaja juga dapat dilakukan dengan cara berusaha mengerti pribadi anak dan minatnya serta memberikan cinta kasih yang simpatik. Kesimpulannya kenakalan remaja sebagai perilaku yang melanggar norma-norma yang ada dalam masyarakat, dan biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun. Minimnya pengawasan orang tua beserta para guru dan masyarakat umum menyebabkan remaja melakukan perbuatan yang negatif. Jadi, saran yang baik buat anak remaja itu adalah Dibutuhkan pendekatan yang baik terhadap remaja yang diawali dari keluarga, sekolah dan masyarakat umum, sehingga remaja tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang negatif.

You might also like