You are on page 1of 7

TINDAK PIDANA PEMILU DALAM UNDANG-UNDANG RI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

SANKSI / PIDANA No Pasal PERBUATAN PENJARA MIN DENDA MIN - MAX - MAX 1 2 260 261 Sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya Sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih. Dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan atau dengan menggunakan kekuasaan yang ada padanya saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang utk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu menurut undang-undang ini. Petugas PPS atau PPLN yang tidak memperbaiki daftar pemilih sementara setelah mendapat masukan dari masyarakat dan peserta pemilu. Pasal 36 (6), 137 (2) & 43 (5) Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/ Kota, PPK, PPS, dan PPLN yang tidak menindak lanjuti temuan bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/ Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas Pemilu lapangan dan pengawas pemilu Luar Negeri dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, penyusunan dan pengumuman daftar pemilih sementara, perbaikan dan pengumuman pemilih sementara, penetapan dan pengumuman daftar tetap, dan rekapitulasi daftar mpemilih tetap yang merugikan Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih. (Pasal 49 ayat (2) 15 Bln - 24 Bln 3 Bln - 12 Bln (Rp)

12.000.000 - 24.000.000 3.000.000 - 12.000.000

262

12 Bln - 36 Bln

12.000.000 - 36.000.000

263

3 Bln - 6 Bln

3.000.000 - 6.000.000

264

6 Bln - 36 Bln

6.000.000 - 36.000.000

265

266

267

268

10 11 12

269 270 271

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan curang untuk menyesatkan seseorang atau dengan memaksa atau dengan menjanjikan atau dengan memberikan uang atau materi lainnya untuk memperoleh dukungan bagi pencalonan anggota DPD dalam Pemilu. (Pasal 13) Setiap orang yang dengan sengaja membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau setiap orang yang dengan sengaja menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk menjadi bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota atau calon peserta pemilu. (Pasal 63 & 73) Setiap anggota KPU, KPU provinsi, KPU Kabupaten/ kota yang tidak menindak lanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/ Kota dlm melaksanakan vertifikasi partai politik calon Peserta Pemilu. Setiap anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota yang tidak menindaklanjuti temuan Bawaslu, Panwaslu Provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/ Kota dalam melaksanakan vertivikasi partai politik calon Peserta Pemilu. (Pasal 60 ayat (30 & 70 ayat (3) Setiap orang degan sengaja melakukan kampanye diluar jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/ Kota untuk masing-masing Peserta Pemilu. (Pasal 82) Setiap orang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan kampanye Pemilu. Pasal 84 (1) a, b, c, d, e, f, g, h, i. Setiap pelaksana kampanye yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 84 ayat (2). Setiap Ketua/ Wakil Ketua/ ketua Muda/ Hakim Agung/ Hakim Konstitusi, Hakim-hakim pada semua badan peradilan, Ketua/ Wakil Ketua dan anggota badan pemeriksa Keuangan, Gubernur, Bupati Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia serta Pejabat badan usaha milik Negara/ badan usaha milik daerah yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dlm pasal 84 ayat (3)

12 Bln - 36 Bln

12.000.000 - 36.000.000

36 Bln - 72 Bln

36.000.000 - 72.000.0000

6 Bln - 36 Bln

6.000.000 - 36.000.000

6 Bln - 36 Bln

6.000.000 - 36.000.000

3 Bln - 12 Bln 6 Bln - 24 Bln 3 Bln - 12 Bln

3.000.000 - 12.000.000 6.000.000 - 24.000.000 30.000.000 - 60.000.000

13

272

6 Bln - 24 Bln

25.000.000 - 50.000.000

14

15

16

17 18 19 20 21 22 23 24

Setiap pegawai Negeri Sipil, anggota TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepala desa, dan perangkat desa, dan anggota badan 273 permusyawaratan desa desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 84 ayat (3) dan (5) Pelaksana kampanye yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak langsung agar tidak 274 menggunakan haknya untk memilih, atau memilih peserta pemilu tertentu, atau menggunakan haknya untuk memilih dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidah sah. Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/ Kota Sekjen KPU, Pegawai Sekretariat Jenderal KPU, Sekretaris KPU Provinsi Pegawai 275 Sekretariat KPU Provinsi, Sekretaris KPU Kabupaten/ Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/ Kota yang terbukti melakukan tindak pidana pemilu dalam melaksanakan kampanye pemilu. Setiap orang yang memberi atau menerima dana kampanye melebihi 276 batas yg ditentukan. Pesrta pemilu yg terbikti menerima sumbangan dan/ atau bantuan 277 sebagaimana dimaksud dalam pasal 139 Setiap orang degan sengaja mengacaukan, menghalangi, atau 278 mengganggu jalannya kampanye pemilu. Pelaksana kampanye yang karena kelalaiannya mengakibatkan 279 terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu di tingkat desa/ ayat (1) kelurahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 107 279 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ayat (2) dilakukan karena kesengajaan. 280 281 282 Setiap pelaksana, peserta, atau petugas kampanye yang terbukti dengan sengaja atau lalai yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar dalam laporan dana kampanye. Pasal 134 & 135 ayat (1) dan (2) Setiap orang yang mengumumkan hasil survei atau hasil jajak pendapat dalam masa tenang.

3 Bln - 12 Bln

3.000.000 - 12.000.000

6 Bln - 24 Bln

6.000.000 - 24.000.000

6 Bln - 24 Bln

6.000.000 - 24.000.000

6 Bln - 24 Bln 12 Bln - 36 Bln 6 Bln - 24 Bln 3 Bln - 12 Bln 6 Bln - 18 Bln 6 Bln - 24 Bln 6 Bln - 24 Bln 3 Bln - 12 Bln

1.000.000.000 - 5.000.000.000 12.000.000 - 36.000.000 6.000.000 - 24.000.000 3.000.000 - 12.000.000 6.000.000 - 18.000.000 6.000.000 - 24.000.000 6.000.000 - 24.000.000 3.000.000 - 12.000.000

25 26 27

283 284 285

Ketua KPU yang dengan sengaja menetapkan jumlah surat suara yang dicetak melebihi dengan jumlah yang ditentukan. Pasal 145 (2), (3), & (4) Setiap perusahaan yang pencetak surat suara melebihi jumlah yang ditetapkan oleh KPU sebagaimana dimaksud dlm Pasal 146 ayat (1). Setiap perusahaan pencetak surat suara tidak menjaga kerahasiaan, keamanan, dan keutuhan surat suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146 ayat (1). Setiap orang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tdk menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehinga surat suaranya tidak sah. Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan dan/ atau menghalangi seseorang yg akan melakukan haknya untuk memilih atau melakukan kegiatan yg menimbulkan gangguan ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pmungutan suara. Setiap orng yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan Peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suara Peserta Pemilu menjadi berkurang. Setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara mengaku dirinya sebagai orang lain. Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari 1 kali di 1 atau lebih TPS. Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara. Seorang majikan/ atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang pekerja untuk memberikan suaranya pada pemungutan suara, kecuali dengan alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan. Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel.

12 Bln - 24 Bln 24 Bln - 48 Bln 25 Bln - 48 Bln

120.000.000 - 240.000.000 500.000.000 - 1.000.000.000 500.000.000 - 1.000.000.001

28

286

12 Bln - 36 Bln

6.000.000 - 36.000.000

29

287

6 Bln - 24 Bln

6.000.000 - 24.000.000

30 31 32 33 34 35

288 289 290 291 292 293

12 Bln - 36 Bln 6 Bln - 18 Bln 7 Bln - 18 Bln 24 Bln - 60 Bln 6 Bln - 12 Bln 12 Bln - 36 Bln

12.000.000 - 36.000.000 6.000.000 - 18.000.000 6.000.000 - 18.000.001 24.000.000 - 60.000.000 6.000.000 - 12.000.000 12.000.000 - 36.000.000

36

294

Ketua dan anggota KPPS/ KPPSLN yang dgn sengaja tidak memberikan surat suara pengganti hanya 1 kali kepada pemilih yang menerima surat suara yang rusak dan tidak mencatat surat suara yang rusak dalam berita acara. Setiap orang yang bertugas membantu pemilih yang dengan sengaja memberitahukan pilihan pemilih kepada orang lain.

3 Bln - 12 Bln

3.000.000 - 12.000.000

37 38 39

295

3 Bln - 12 Bln 6 Bln - 24 Bln 3 Bln - 12 Bln

3.000.000 - 12.000.001 6.000.000 - 24.000.000 3.000.000 - 12.000.000

296 Dalam hal KPU Kabupaten/ Kota tidak menetapkan pemungutan suara ayat (1) ulang di TPS. Ketua dan anggota KPPS yang dengan sengaja tidak melaksanakan 296 ketetapan KPU Kabupaten/ Kota untuk melaksanakan pemungutan suara ayat (2) ulang di TPS. Pasal 220 ayat (2) 297 298 Setiap oarng yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak atau hilangnya berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil perhitungan suara yang sudah disegel. Setiap orang yang dengan sengaja mengubah berita acara hasil penghitungan suara dan/ atau sertifikat hasil penghitungan suara.

40 41

12 Bln - 60 Bln 13 Bln - 60 Bln

500.000.000 - 120.000.000 500.000.000 - 120.000.001

42

Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU KABUPATEN/ Kota, dan PPK 299 yang karena kelalaiannya mengkibatkan hilang atau berubahnya berita ayat (1) acara hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan/ atau sertifikat penghitungan suara. 299 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan ayat (2) karena kesengajaan. 300 301 Setiap orang yang dengan sengaja merusak, mengganggu, atau mendistorsi sistem informasi penghitungan suara hasil pemilu. Ketua dan anggota KPPS / KPSSLN yang dengan sengaja tidak membuat dan menandatangani berita acara perolehan suara Perserta pemilu dan calon anggota DPR, DPD, dan DPRD. Pasal 154 ayat (3) Setiap KPPS/ KPSSLN yang dengan sengaja tidak memberikan salinan atau eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara, sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi Peserta Pemiul, Pengawas Pemilu Lapangan, PPS. Pasal 180 ayat (2) & (3)

6 Bln - 12 Bln

6.000.000 - 12.000.000

43 44 45

12 Bln - 24 Bln 60 Bln - 120 Bln 12 Bln - 36 Bln

12.000.000 - 24.000.000 500.000.000 - 1.000.000.000 6,000,000 - 12,000,000

46

302

3 Bln - 12 Bln

3,000,000 - 12,000,000

47

303

48

304

Setiap KPPS/ KPSSLN yang tidak menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara, dan menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara, berita acara pemungutan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara, kepada PPK melalui PPS atau kepada PPLN bagi KPPSLN pada hari yang sama. Pasal 180 ayat (4), (5) Setiap pengawas pemilu lapangan yang tidak mengawasi penyerahan kotak suara tersegel kepada PPK dan Panwaslu kecamatan yang tidak mengawasi penyerahan kotak suara tersegel kepada KPU kabupaten/ kota. Pasal 180 ayat(6) Setiap PPS yang tdk mengumumkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya. Pasal 181 Dalam hal KPU tidak menetapkan perolehan hasil pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Kabupaten/ Kota secara nasional. Pasal 199 Setiap orang atau lembaga yang ikut penghitungan cepat dan mengumumkan hasil penghitungan cepat pada hari/ tgl pemungutan suara. Setiap orang atau lembaga yang melakukan penghitungan cepat yang tidak memberitahukan bahwa hasil penghitungan cepat bukan merupakan hasil pemilu. Ketua dan Anggpta KPU, KPU Provinsi, dak KPU Kabupaten/ Kota yang tidak melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekutan hukum tetap. Pasal 257 ayat (2) Ketua dan angota bawaslu, panwaslu Provinsi, panwaslu Kabupaten/ Kota, Panwaslu Kecamatan, dan/ atau Pengawas Pemilu lapangan/ pengawas Pemilu Luar Negeri yang dengan sengaja tidak menindaklanjuti temuan dan/ atau laporan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/ Kota, PPK, PPS/ PPLN, dan/ atau KPPS/ KPPSLN dalam setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu.

6 Bln - 18 Bln

6,000,000 - 18,000,000

6 Bln - 24 Bln

6,000,000 - 24,000,000

49 50 51

305 306 307

3 Bln - 2 Bln 24 Bln - 60 Bln 6 Bln - 18 Bln

3,000,000 - 12,000,000 240,000,000 - 600,000,000 6,000,000 - 18,000,000

52

308

6Bln - 18 Bln

6,000,000 - 18,000,000

53

309

12 Bln - 24 Bln

12,000,000 - 24,000,000

54

310

3 Bln - 36 Bln

3,000,000 - 36,000,000

55

331

Dalam hal penyelenggara Pemilu melakukan pelanggaran pidana Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 260, Pasal 261, Pasal 262, Pasal 265, Pasal 266, Pasal 269, Pasal 270, Pasal 276, Pasal 278, Pasal 281, Pasal 286, Pasal 287, Pasal 288, Pasal 289, Pasal 290, Pasal 291, Pasal 293, Pasal 295, Pasal 297, Pasal 298, dan Pasal 300, maka pidana bagi yg bersangkutan ditambah 1/3 dari ketentuan pidana yang ditetapkan dalam Pasal-pasal tersebut.

You might also like