You are on page 1of 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RASULULLAH ADALAH USWATUN HASANAH

BAGI UMAT MANUSIA

Kelas II : E Disusun Oleh :


Argo Virgiawan W. Changgih Adisaputro Eko Adi Saputra Hendra Darusman Nur Azizah (111210245) (111210246) (111210250) (111210257) (111210286)

Dosen Pembimbing,

( H. Turhan Faqih, M. Ag )

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI INFORMATIKA UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama tentang agama Islam bagi kita semua.

Lamongan, 1 Juni 2013 Tim penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2 1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................ 3 BAB II : LANDASAN TEORI ................................................................... 4 2.1 Makna Uswatun Hasanah ........................................................................ 4 2.2 Ciri dari Paham Aliran Khawarij ............................................................ 5 2.3 Doktrin-doktrin dalam Aliran Khawarij.................................................. 7 BAB III : PENUTUP................................................................................... 8 3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 3.2 Pesan dan Kesan ......................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Ada sebuah fenomena alamiah dalam diri manusia untuk mencintai seseorang yang dikaguminya. Kekaguman tersebut bisa lahir dari bentuk fisik yang indah, wajah yang cantik atau tampan, suara yang merdu, perilaku yang ramah dan santun, sikap yang tegas dan bijaksana, atau dari hal-hal yang lainnya. Dari berbagai hal yang berpotensi untuk membangkitkan kekaguman dan pada gilirannya menimbulkan rasa cinta tersebut, ada satu hal yang pada umumnya bisa membangkitkan kekaguman dan rasa cinta yang mendalam dan bertahan dalam waktu yang panjang. Hal tersebut adalah kesadaran yang tulus dalam diri seseorang tentang perasaan berhutang budi dirinya kepada seseorang yang telah dengan tulus dan tanpa pamrih meski sampai mengorbankan jiwa dan raga memberikan sesuatu yang secara hakiki sangat bermakna dan berharga. Cinta yang lahir karena hal yang digambarkan diatas biasanya tidak muncul seketika, tidak seperti love at the first sight, akan tetapi biasanya muncul setelah setelah melalui proses interaksi, baik langsung (face to face), maupun secara tidak langsung (by oral or literal information). Kemudian, perwujudan dari rasa cinta tersebut juga beragam, mulai dari yang sangat sederhana dengan sekedar mengingat-ingat nama, sampai kerelaan untuk mengorbankan apa saja demi orang yang di cintai. Selain itu, posisi orang yang dikagumi atau dicintai tersebut menempati posisi yang berbeda di mata pengagum atau pencintanya. Ada yang diposisikan sebagai kekasih (pacar), sahabat, saudara dekat, atau idola. Dalam konteks posisi yang istilahnya disebut terakhir di atas, yaitu idola, ada kecenderungan umum yang dilakukan oleh seseorang berkaitan dengan idolanya, yaitu meniru atau dalam istilah sosiologinya disebut proses identifikasi. Artinya, Berupaya untuk berucap, bertindak, berpenampilan, atau yang lainnya, sama persis dengan objek identifikasi atau idolanya itu.

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

Dalam kaitannya dengan masalah idola, yang kemudian berimplikasi pada dijadikannya idola sebagai objek identifikasi, atau sosok yang dijadikan contoh atau teladan, kita sebagai orang Islam, disamping karena diajarkan oleh Al-Quran dan karena dorongan naluri alamiah kita, maka idola kita yang utama adalah Rasulullah, khususnya Rasulullah Muhammad SAW. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran :

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah(Q.S Al-Ahzaab : 21)[1]. Dengan demikian, sosok yang harus dijadikan sebagai idola yang paling utama bagi orang Islam adalah Rasulullah SAW. Artinya, bukan berarti kita tidak diperbolehkan mempunyai idola-idola lain selain Rasulullah Muhammad SAW, akan tetapi kecintaan kita terhadap idola-idola yang lain tersebut tidak boleh mengalahkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Uswatun Hasanah? Akhlaq seperti apa yang dapat dijadikan teladan dari Rasulullah dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? 1.2.3 Bagaimana cara agar manusia cinta dan menjadikan Rasullulah teladan atau idola yang utama?

[1]

Al-Quran Digital dan terjemahannya ver. 2.1

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

1.3 Tujuan Pembahasan 1.3.1 1.3.2 Untuk mengetahui makna Uswatun Hasanah. Untuk mengetahui akhlaq yang dapat kita jadikan teladan dari Rasulullah untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari. 1.3.3 Untuk mengetahui cara atau tahapan untuk cinta dan menjadikan Rasulullah teladan atau idola yang utama.

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Makna Uswatun Hasanah Secara terminologi, Uswatun Hasanah terdiri dari dua kata, yaitu al-uswah yang berarti orang yang ditiru (teladan) dan hasanah yang berarti baik. Dengan demikian, Uswatun Hasanah adalah contoh atau teladan yang baik atau bisa juga disebut contoh identifikasi yang baik. Sedangkan arti kata teladan sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perbuatan yang patut dicontoh atau ditiru. Definisi Uswatun Hasanah juga dijelaskan di dalam Al-Quran :

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."(Q.S Al-Mumtahanah : 4)[2]

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.(Q.S AlMumtahanah : 6)[3] Dari kedua ayat diatas, makna uswah menunjukkan Nabi Ibrahim sebagai contoh.

2.2 Teladan dari Rasulullah Berdasarkan Surat Al-Ahzaab ayat 21, Rasulullah SAW diutus sebagai Uswatun Hasanah (panutan atau teladan yang baik) bagi umat manusia. Selaku pembawa risalah Islam, Nabi Muhammad dinobatkan sebagai rasul Allah yang dibekali dengan karakter / sikap / kepribadian / akhlaq yang baik dan keteladanan yang sangat mulia. Sehingga, sepatutnya setiap mukmin dituntut untuk merefleksikan, menghayati, dan mengamalkan berbagai sifat dan perbuatan mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Contoh sifat atau akhlaq yang bisa kita teladani dari Rasulullah, antara lain : 2.2.1 Shiddiq Transparansi atau Jujur : Merupakan kunci sukses dalam berbagai segi kehidupan. Orang yang jujur akan memiliki wawasan hidup yang jernih, karena tidak terkotori oleh upaya untuk menutupi suatu kebohongan. Selain itu,
[2,3]

Al-Quran Digital dan terjemahannya ver. 2.1

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

orang yang jujur juga akan terhindar dari rasa gelisah. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah kita sebagai seorang

mahasiswa sebaiknya dalam mengerjakan tugas tidak melakukan plagiarism atau mencontek, karena mencontek akan merugikan diri sendiri dan menambah kebohongan-kebohongan yang

disembunyikan dan juga akan menambah rasa gelisah. 2.2.2 Amanah Terpercaya atau Kompetensi : Memiliki komitmen dan kesungguhan dalam melaksanakan suatu kepercayaan atau tugas. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah kita sebagai mahasiswa mendapat amanah dari orang tua kita untuk belajar sungguh-sungguh di kampus, maka ketika sudah mendapat amanah seperti itu, kita wajib belajar sungguh-sungguh pula. Jangan karena berorientasikan pada nilai, lantas kita hanya memberikan orang tua nilai-nilai bagus akan tetapi tidak jelas darimana nilai itu berasal, itu berarti kita tidak berhasil dalam menjaga dan melaksanakan amanah yang telah diberikan oleh orang tua kita. 2.2.3 Tabligh Menyampaikan Kebenaran atau Komunikasi : Kemampuan berkomunikasi akan memungkinkan terlaksananya berbagai gagasan dan cita-cita luhur. Paling tidak, komunikasi atau tabligh dapat menjadi sarana untuk hal-hal seperti mengumpulkan informasi dan mengenali masalah, menghimpun dukungan dan pastisipasi, mengelola pekerjaan besar secara kolektif dan menyampaikan pesan moral agama, baik melalui syiar maupun dakwah. 2.2.4 Fathanah Intelegensi atau Kecerdasan : Kecerdasan diperoleh karena adanya ketekunan dan keuletan dalam mengerjakan suatu hal. Kecerdasan dibutuhkan untuk menghadapi masalah-masalah yang besar dan kompleks, serta tantangan yang datangnya mendadak. Selain 4 akhlaq mulia dari Rasulullah diatas, masih banyak lagi akhlaqakhlaq dari Rasulullah yang patut kita teladani.
Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

2.3 Cara Menjadikan Rasulullah Teladan yang Utama Sesungguhnya tiru-meniru dalam Islam itu tidak dilarang selama dalam koridor yang baik dan tidak bertentangan dengan agama. Sebenarnya, cukup bagi kita (muslim) pernyataan dalam Al-Quran tentang keidolaan. Seorang sosok yang datang membawa lentera, menerangi alam semesta dengan keadilan dan kebenaran, menghapus gelapnya kebodohan akal dan hati yang tersesat. Dialah sosok yang seharusnya dijadikan idola atau teladan. Selain itu, Rasulullah SAW beserta keluarga beliau sendiri sudah memberikan banyak contoh yang baik untuk kehidupan sehari-hari. Hidup sederhana, tidak berlebihan, bisa menjadi manfaat (jalan kebaikan) bagi manusia dan alam sekitar, dan masih banyak contoh lainnya. Semestinya hal seperti inilah yang ditiru dan dipraktekkan oleh kaum Islam. Akan tetapi dalam prosesnya, untuk menjadikan Rasulullah menjadi teladan yang utama tidaklah gampang dan membutuhkan proses yang sangat panjang. Dengan modal cinta dan taat kepadanya, kita akan mampu meneladaninya dalam kehidupan kita sehari-hari. Meneladani beliau secara sempurna, itu jelas tidak mungkin, karena beliau digambarkan sebagai insane kamil (manusia sempurna) yang tidak ada bandingnya. Namun demikian, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk meneladani sifat dan perilaku beliau, apa pun hasilnya. Cara-cara praktis yang dapat kita lakukan untuk meneladani Rasulullah SAW diantaranya adalah sebagai berikut : 2.3.1 Kita harus bertaubat selalu bertaubat kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan setiap hari. Sebagai manusia biasa, kita harus menyadari bahwa kita selalu berbuat kesalahan dan dosa baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Rasulullah SAW yang jelas-jelas tidak memiliki dosa saja selalu memohon ampun (beristighfar) dan bertaubat kepada Allah. Karena itu, jika kita tidak mau bertaubat kepada Allah, berarti kita tidak menyadari sifat kemanusiaan kita dan kita termasuk orang-orang yang takabur.
Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

2.3.2

Sebisa mungkin kita harus menjaga amanah yang diberikan Allah kepada kita selaku manusia. Amanah apapun yang diberikan kepada kita, harus kita lakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemberi amanah tersebut. Karena itu, apapun aktivitas yang kita lakukan, jangan sampai kita menyimpang dari aturan-aturan yang sudah berlaku sesuai tuntunan Al-Quran dan sunnah Rasul. Kita harus berusaha menjaga amanah ini sebagaimana Rasulullah yang tidak pernah berkhianat walau sekali pun.

2.3.3

Kita juga harus selalu memelihara sifat jujur dalam keseharian kita. Jujur merupakan sifat yang mulia, tetapi memang tidak mudah untuk diwujudkan. Terkadang orang dengan sengaja untuk tidak berbuat jujur dengan alasan bahwa jujur akan mengakibatkan kehancuran. Karena itu, dewasa ini kejujuran sulit ditemukan di tengah peradaban manusia yang semakin maju. Orang-orang berusaha mengesahkan perbuatan-perbuatan tidak jujur.

Seandainya kejujuran ini dapat terpelihara dengan baik, maka para penuntu dan pembela hukum di negeri ini tidak akan terlalu sulit untuk menerapkan dan mewujudkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Rasulullah selalu berbuat jujur tidak hanya kepada para sahabatnya tetapi juga pada lawan-lawannya. Dan inilah yang menjadi kunci keberhasilan Rasulullah dalam misi risalah dan kenabiannya.

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.1.1 Uswatun Hasanah memiliki makna teladan yang baik atau contoh identifikasi yang baik. Sedangkan contoh uswatun hasanah bagi seorang muslim adalah Nabi Muhammad SAW. 3.1.2 Rasulullah SAW adalah pembawa misi risalah Islam yang memiliki 4 akhlaq mulia, yaitu siddiq, amanah, tabligh dan fathanah. Keempat akhlaq itu patut kita teladani. Selain keempat akhlaq tersebut, masih banyak perilaku atau akhlaq yang bisa kita teladani dari Rasulullah yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.3 Untuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan utama atau idola sejati, maka kita harus memiliki rasa cinta dan taat kepada Rasulullah. Selain itu, walaupun tidak bisa meneladani Rasulullah secara sempurna, akan tetapi kita harus tetap berusaha semaksimal mungkin untuk berperilaku sesuai dengan Al-Quran dan AsSunnah.

3.2 Pesan dan Kesan Kunci utama dari keteladanan Rasulullah SAW, yaitu memberi contoh (berbuat) sebelum menyuruh (mengatakan). Kita pun harus demikian, kita harus memberi contoh yang baik terlebih dahulu sebelum menyerukannya kepada orang lain. Sebagai saran, marilah kita masing-masing

mengaktualisasikan keteladanan Rasulullah SAW, agar kita benar-benar menjadi 'teladan sejati' seperti halnya Rasulullah SAW. Wallahu a'lam.

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com http://www.alquran-digital.com http://eprints.uny.ac.id http://www.scribd.com

Makalah Pendidikan Agama Islam Rasulullah adalah Uswatun Hasanah bagi Umat Manusia Semester II Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan 2013

10

You might also like