You are on page 1of 7

Sekilas Sejarah Mesir dan Tempat-tempat Bersejarah di Cairo*

Oleh: M.Mukhlisin Abdul Chalim, Lc.


k1p4s@yahoo.com
Hp: +6285726299515

Mesir dalam al-Qu'an dan Hadits


Allah swt telah menyebut Mesir dalam al-Qur'an sebanyak 24 kali, baik
penyebutan secara tersurat maupun tersirat, secara langsung dengan kalimat yang
jelas ataupun tidak langsung.
Penyebutan kata mesir secara langsung, misalnya:
]61 :‫ [البقرة‬           
"Pergilah kamu ke suatu kota (mesir), pasti kamu memperoleh apa yang kamu
minta". (al-Baqarah: 61)

            
       
]51 :‫ [الزخرف‬
"Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah
kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di
bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)? (az-Zukhruf: 51)
               
                    
]87:‫ [يونس‬  
"Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya:"Ambillah olehmu berdua
beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah
olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta
gembirakanlah orang-orang yang beriman". (Yunus: 87)
9 9 :‫ي يوسف‬
َ ‫صرَ إِنْ شَاءَ الّل ُه آَمِِن‬
ْ ‫ادْ ُخلُوا ِم‬
"Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (Yusuf: 99)
Ada juga ayat-ayat yang menyebutkan Mesir secara tidak langsung,
misalnya:

9 3 :‫ يونس‬- "ٍ‫ل مَُبوَّأ صِدْق‬


َ ‫وََلقَدْ َبوّأْنَا بَنِي ِإ ْسرَائِي‬
Dan Sesungguhnya kami Telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang
bagus." [Maksudnya: negeri Mesir dan negeri Syam.] (Yunus: 93)

]5 0 :‫وَ َجعَلْنَا اْب َن مَرْيَ َم وَُأ ّمهُ آََي ًة َو َآوَيْنَاهُمَا ِإلَى رَْب َوةٍ ذَاتِ َقرَا ٍر َومَ ِعيٍ [الؤمنون‬
Dan Telah kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata
bagi (kekuasaan kami), dan kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang
datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih
yang mengalir. (al-Mu'minun: 50)
Ibnu Abbas dan Said bin Musayyab berpendapat bahwa tempat yang dimaksud dalam
ayat tesebut adalah Mesir.

1
Adapun Hadits-hadits yang menyebutkan tentang Mesir diantaranya adalah:
‫ " ستفتح عليكم بعدي مصر فاستوصوا بقبطها‬:‫روي عن رسول ال صلى ال عليه وسلم أنه قال‬
]‫ رياض الصالي‬،‫ صحيح ابن حبان‬:‫خيا فإن لم ذمة ورحا " [انظر‬
Rasulullah saw. bersabda, "Nanti setelah kepergianku akan dibukakan Negara Mesir
bagi kalian. Karena itu perlakukanlah orang-orang Kibtinya dengan baik karena
mereka mempunyai dzimmah (hak, keamanan) dan tali kekeluargaan."
Ibnu Katsir berkata, "Yang dimaksud dengan tali kekeluargaan adalah karena
mereka itu keturunan paman Nabi Ismail bin Ibrahim. Mereka disebut paman karena
ibunya Nabi Ismail yang bernama Siti Hajar berasal dari keluarga Qibti. Kaitannya
dengan Rasulullah saw. adalah karena Nabi Ismail adalah nenek moyang orang-orang
Arab di Hijaz yang selanjutnya melahirkan Nabi Muhammad saw.. Selain itu, mereka
juga termasuk paman Ibrahim putra Rasulullah saw. yang lahir dari rahim Maria al-
Qibtiyyah.
Banyak hadits-hadits yang senada dengan hadits di atas, jadi saya hanya ambil
satu hadits untuk sekedar contoh.

Nama-nama Mesir
Mesir mempunyai banyak nama atau sebutan diantaranya: Egypt, Negeri Para
Nabi, Negeri Kinanah (tabung penyimpan anak panah), dan Negeri Seribu Menara.
Nama Mesir sendiri dulunya bernama Zajlah, namun kemudian diganti dengan
nama Mesir yang diambil dari nama Mashraim bin Markail bin Dawabil bin Gharyaab
bin Adam. Riwayat lain menyebutkan bahwa nama Mesir diambil dari nama
keturunan Nabi Nuh, yaitu Mashr bin Bishar bin Haam bin Nuh a.s.. wallahu A'lam.
Mesir disebut Negeri para nabi karena banyak nabi yang pernah singgah
bahkan tinggal dan lahir di Mesir. Karena itu Mesir disebut negeri para Nabi.
Mesir juga disebut negeri Kinanah yang artinya tabung penyimpanan anak
panah. Mesir ini ibarat tabung anak panah yang tidak habis-habisnya melepas anak
panah ke seluruh penjuru dunia. Anak-anak panah yang diluncurkan ke berbagai
penjuru dunia itu adalah perumpamaan para ulama yang lahir dari Mesir wabil khusus
dari Al-Azhar tercinta. Buktinya sampai sekarang ulama Islam yang jadi panutan,
rujukan, dan menginternasional adalah para ulama jebolan Universitas al-Azhar.
Bahkan bukan tidak mustahil jika ada seorang ulama dimanapun ia berada paling
tidak ada kaitannya dengan ulama Azhar. Kalau tidak secara langsung mungkin dari
guru-gurunya ada yang intisab ke al-Azhar. Sebagai contoh dan bukti nyata yang
sekarang ini kita saksikan adalah bahwa ulama-ulama sekarang yang jadi panutan
adalah ulama Azhar meski tidak harus berasal dari Mesir, misalnya, Dr. Mutawalli
Sya'rawi, Dr. Muhammad Sayid Thanthawi (Syekh Azhar), Dr. Muhammad Said
Ramadhan al-Buti, Dr. Wahbah Zuhaili, Dr. Ali Jumah, Dr. Yusuf Qardhawi.
Semuanya jebolan al-Azhar.
Para Nabi yang pernah ke Mesir
Para nabi yang pernah singgah dan menginjakkan kaki di Mesir antara lain,
Nabi Ibrahim, Nabi Ya'qub beserta keluarga, Nabi Yusuf, Nabi Musa lahir di Mesir,
Nabi Harun, Nabi Daniel, Nabi Shaleh, dan Nabi Isa a.s..
Nabi Ya'qub beserta putra-putranya pindah ke Mesir karena Nabi Yusuf
menjadi pembesar dan pembantu kepercayaan Fir'aun sehingga keluarga mereka
diperbolehkan tinggal di Mesir. Sejak saat itulah kaum Bani Israil tinggal di Mesir.

2
Akan tetapi Nabi Ya'qub beserta putra-putranya tidak ada yang dimakamkan di
Mesir kecuali Nabi Yusuf yang dulunya dimakamkan tengah-tengah sungai Nil,
namun setelah itu makamnya dipindahkan oleh Nabi Musa ketika ia keluar bersama
Bani Israil untuk menuju ke tanah yang dijanjikan.
Nabi Musa sendiri lahir di Mesir. Sebagain penduduk meyakini bahwa Nabi
Musa lahir di daerah Uskur dua jam perjalanan dari Cairo ke arah selatan. Mungkin
Uskur sekarang masuk wilayah Propinsi Gizah.
Nabi Isa bersama ibunya juga pernah ke Mesir, bahkan di daerah Mathariyyah
pinggiran kota Cairo ada pohon Tin yang konon dijadikan tempat berteduh oleh
Maryam saat memelihara Isa yang wakut itu masih kecil. Dalam pelariannya Maryam
membawa Nabi Isa bukan hanya sampai ke Mesir, namun juga sampai ke Bahnasa di
Menya (Daerah Shaid Mesir). Pohon itu masih ada sampai sekarang dan disebut
Syajaratu Maryam atau pohon Maryam.
Para Sahabat yang pernah singgah di Mesir
Zubair bin Awwam, Miqdad bin Aswad, Ubadah bin Shamit, Abu Darda,
Fudhalah bin Ubaid, Amr bin Ash, Amr bin Alqamah, Nafi' bin Malik, Sa'd bin Abi
Waqqash, Kharijah bin Hudzafah, Ammar bin Yasir, Khalid bin Walid, Uqbah bin
Amir, dan lain-lain. Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa penentuan arah kiblat
masjid Amr bin Ash dihadiri oleh sekitar 80 orang sahabat Nabi saw..
Sungai Nil Mesir
Sungai nil Mesir memanjang melewati beberapa negara termasuk Tanzania,
Uganda, Ruwanda, Kenya, etiopia, Burundi dan Sudan. Sungai Nil ini bersumber dari
beberapa danau di beberapa negara yang berdampingan. Atau katakankan dua danau
dari dua negara yang bersebelahan. Jadi awalnya sungai nil ini ada dua dari sumber
yang berbeda. Kedua sungai itu disebut Nil Putih dan Nil Biru. Keduanya bertemu
dan bergabung di negeri Sudan. Nah sungai Nil di Mesir ini bisa dikatakan sebagai
kepala sungai Nil karena ujungnya bertemu dengan Laut Mediterania.
Hadits tentang sungai Nil:
Hadits di bawah ini sepintas tidak sesuai dengan kenyataan. Coba kita
perhatikan!
، ‫ َن َهرَانِ ظَا ِهرَا ِن‬، ٍ‫ « ُرِفعْتُ إِلَى السّ ْد َرةِ َفِإذَا َأرَْبعَةُ َأْنهَار‬- ‫ صلى ال عليه وسلم‬- ِ‫* قَا َل رَسُولُ الّله‬
‫ صحيح‬:‫] [انظر‬...ِ‫ وََأمّا الْبَا ِطنَانِ َفَن َهرَانِ فِى الْجَنّة‬، ‫ت‬ ُ ‫ فََأمّا الظّا ِهرَانِ النّي ُل وَاْل ُفرَا‬،ِ‫وََن َهرَانِ بَاطِنَان‬
]‫البخارى باب شرب اللب‬
Rasulullah saw. bersabda, "Ketika diangkat sampai ke Pohon Sidratul Muntaha
[dilangit ke tujuh] aku melihat empat sungai [mengalir darinya]; dua sungai di
luar dan dua sungai di dalam. Dua sungai di luar adalah sungai Nil dan sungai
Efrat, sedangkan dua sungai yang lainnya berada di dalam surga."
Riwayat lain mengatakan dua sungai yang berada di dalam adalah sungai Kautsar
dan Salsabil wallahu A'lam.
،ُ‫ النّيل‬:ُ‫ وَا َلْنهَارُ ا َلرَْبعَة‬,ِ‫جنّة‬
َ ْ‫وََأرَْبعَةُ َأْنهَارٍ مِنْ َأْنهَارِ ال‬...[ :َ‫* قَا َل رَسُولُ الّل ِه صَلّى الّل ُه عََلْيهِ وَ َسلّم‬
]‫ جع الوامع‬،‫ العجم الكبي للطبان‬:‫] [انظر‬...ُ‫ وَجَْيحَان‬،ُ‫ َوسَيْحَان‬،ُ‫وَاْل ُفرَات‬
Rasulullah saw. bersabda, "Ada empat sungai yang termasuk dari sungai surga,
yaitu sungai Nil, sungai Efrat, sungai Saihan, dan sungai Jaihan." (dua sungai
yang disebutkan terakhir kemungkinan berada di Turki wallahu A'lam)

3
Bagaimana kita memahami hadits ini? Kita tahu bahwa sungai Nil tidak
mungkin bersumber dari surga karena kenyataannya sumber sungai Nil adalah danau
dari negara-negara Afrika selatan, seperti Uganda, Tanzania, dan Etiopia. Sungai Nil
(Mesir) dan Sungai Eufrat (Irak,Syiria, Turki) termasuk sungai dari surga.
Surat Umar ibnul Khaththab untuk Nil Mesir
Dahulu sebelum Islam masuk ke Mesir, para penduduk Mesir mempunyai adat
kebiasaan tiap tahunnya, yaitu mempersembahkan seorang gadis perawan untuk
dikorbankan ke sungai Nil sebagai syarat agar air sungai Nil tidak kering.
Persembahan gadis korban selalu berhasil membuat sungai Nil selalu kembali
melimpah airnya sehingga penduduk kala itu tidak kehabisan air. Akan tetapi setelah
kebiasaan itu dihapuskan dan sungai nil surut para penduduk bingung harus berbuat
apa, karena satu-satunya sumber air yang menjadi tonggak kehidupan mereka adalah
sungai Nil. Akhirnya para penduduk menghadap Amr bin Ash yang waktu itu
menjabat sebagai gubernur pertama untuk mesir. Amr bin Ash sendiri tidak bisa
mencari solusi pengganti agar air sungai nil tetap melimpah, dan untuk itu ia
mengutus seseorang untuk menyampaikan surat kepada Khalifah Umar ibnul
Khaththab di Madinah yang berisi keluhan penduduk Mesir.
Utusan Amr bin Ash kembali ke Mesir dengan membawa pesan dan sepucuk
surat. Khalifah Umar berpesan agar Amr bin Ash melemparkan surat yang
diterimanya ke sungai Nil. Surat dari Umar al-Faruq itu berbunyi,
Dari hamba Allah Amiirul Mukminin
Umar ibnul Khaththab untuk Nil Mesir. Amma ba'du.
Sungai Nil, jika kamu mengalis atas kehendakmu sendiri maka
janganlah mengalir sekalian, namun jika Allah swt. yang telah
mengalirkanmu maka aku mohon kepadaNya agar kamu mengalir
dan airmu melimpah.
Kemudian surat itu dilemparkan ke sungai Nil, dan berkat surat itu air sungai
nil yang tadinya surut menjadi melimpah sehingga penduduk mesir tidak lagi
kebingungan mencari sumber air untuk menopang kehidupan mereka.
Jabal Muqatham
Jabal Muqatham adalah salah satu gunung yang dianggap suci oleh agama
Nasrani sehingga ketika Islam menguasai Mesir, Maquqis yang dulunya menduduki
Mesir meminta kepada Amr bin Ash untuk diperbolehkan membeli tanah di sekitar
Jabal Muqatham dengan harga yang sangat mahal, yaitu 70 ribu dinar.
Amr bin Ash curiga kepada Maquqis yang berani membayar mahal daerah
yang gersang, tandus, dan tidak ada tumbuh-tumbuhannya itu. setelah ditanya
alasannya untuk membeli tanah itu, Maquqis menjawab, "Tanah itu termasuk daerah
yang kami anggap suci dan menjadi taman-taman surga." Mendengar jawaban ini Amr
bin Ash tidak bisa memutuskan dan dia mengutus seseorang untuk minta
pertimbangan Khalifah Umar Ibnul Khaththab. Jawaban yang diterima dari Khalifah
adalah, "Kalau memang itu benih taman-taman surga maka jangan dijual. Jadikanlah
tanah itu sebagai tempat pemakaman kaum muslimin." Sejak saat itulah emperan
jabal Muqatham dijadikan pemakaman kaum muslimin sampai sekarang dan disebut
Qarafah.

4
Rumus Menghitung Selisih Antara Tahun Hijriyah dan Masehi

Rumus pertama: M – 622 x 100/97 = H


Rumus kedua: H x 97/100 + 622 = M
Rumus pertama digunakan untuk mengetahui tahun hijriyah, sedangkan rumus kedua
untuk mengetahui tahun Masehi. Huruf (M) artinya Masehi dan huruf (H) artinya
Hijriyyah.
Jika kita mengetahui tahun masehi dan ingin mengetahui tahun hijriyahnya
maka gunakan rumus pertama. Dan jika kita mengetahui tahun hijriyah maka gunakan
rumus kedua untuk mengetahui tahun masehinya.
Daulah atau Pemerintahan yang pernah menguasai mesir masa Islam
1. Gubernur Mesir dibawah Khilafah Islam (20 -254 H)
2. Dinasti Thuluniyah (meliputi Mesir dan Syam) (254-292 H/868-905 M)
3. Kembali kepangkuan Dinasti Abasiyyah (292-323 H)
4. Dinasti Ikhsyidiyah (323-357 H)
5. Dinasti Fatimiyah (358-564 H)
6. Dinasti Ayyubiyah (564-648 H)
7. Dinasti Mamalik Bahriyah/Turkiyyah (648-783 H)
8. Dinasti Mamalik Syarakisah /Burjiyyah (784-922 H)
9. Dinasti Turki Usmani (923-1371 H/ 1805-1952 M)
10. Pemerintahan baru (Republik) dimulai dari gerakan yang dilakukan oleh
Muhammad Najib sekitar tahun 1950 an.
• Pada tahun 1952 Muhammad Najib menjadi presiden pertama
republik mesir hingga tahun 1958 M
• terpilihnya Jamal Abdun Nashir sebagai Presiden tahun 1958 –
1970.
• Digantikan Anwar Sadat 1970-1981.
• Muhammad Husni Mubarak dari tahun 1981 hingga sekarang.

Peninggalan-peninggalan bersejarah masa Islam di Mesir


Peninggalan-peninggalan bersejarah pasca islam di Mesir bisa kita golongkan
menjadi beberapa kelompok diantaranya peninggalan berupa Masjid, tempat
bersejarah, dan Makam-makam para Shabat Nabi dan para ulama Islam.
Peninggalan berupa Masjid di Cairo:
1– Masjid Amr bin Ash, masjid tertua pertama yang dibangun di benua
Afrika, di Mesir. Dibangun pada tahun 21 H oleh Amr bin Ash.
2– Masjid Ibnu Thulun, masjid tertua kedua dibangun pada tahun 263 –
265 H oleh Ahmad bin Thulun, raja pertama dinasti Thuluniyyah.
3– Masjid al-Azhar, dibangun pada tahun 359 – 361 H oleh Muiz
Lidiinillah Raja Pertama Dinasti Fatimiyyah yang berasal dari Maroko.
4– Masjid Hakim Bi Amrillah, dibangun oleh al-Aziz Billah, raja kedua
dinasti Fatimiyyah dan dirampungkan oleh al-Hakim. Pembangunan
masjid ini memakan waktu cukup lama, mulai pada tahun 380 – 403 H.

5
Masjid ini terletak di dalam Babul Futuh samping Babu Nashr dekat
awal Babu Sya'riyyah.
5– Masjid Lu'lu'ah yang dibangun pada tahun 406 H. Pada masa
pemerintahan Dinasti Fatimiyyah, namun sayang, masjid yang berdiri
menempel di tebing Jabal Muqatham itu kini hanya tinggal puing-
puingnya saja.
6– Masjid al-Jayusyi, dibangun pada masa pemerintahan Raja al-
Mustanshir Billah pada tahun 478 H. Masjid yang sekarang berwarna
putih ini terletak di atas Jabal Muqatham dan dapat dilihat dari medan
Sayidah Aisyah.
7– Masjid Aqmar, dibangun pada tahun 519 H oleh raja al-Aamir
Biahkaamillah. Masjid ini terletak diantara Masjid Hakim Biamrillah
dan Masjid Imam Husain. Bersebelahan dengan Hanqah dan Madrasah
Sultan Barquuq.
8– Masjid Shalih Thalai', dibangun pada tahun 555 H pada masa
pemerintahan raja al-A'dhid dari dinasti Fatimiyah. Letaknya dekat
Babu Zuwailah.
9– Masjid Sultan Hasan dibangun pada tahun 757 H oleh Sultan Hasan
salah satu raja dinasti Mamalik Bahriyyah. Masjid ini terletak di
belakang Benteng Shalahuddin al-Ayyubi.
10– Masjid Imam Rifa'i berdiri megah di samping Masjid Sultan Hasan.
Dibangun oleh Khudiyu Ismail atas permintaan sang ibu pada tahun
1286 H yaitu pada masa dinasti Turki Usmani.
Masih banyak masjid bersejarah yang ada di Mesir, namun tidak saya sebutkan
seluruhnya. Yang saya sebutkan di sini termasuk kategori masjid-masjid tua dan
bersejarah di Mesir.
Peninggalan berupa Makam di Cairo:
1- Makam 3 Sahabat Nabi, yaitu Uqbah bin Amir, Amr bin Ash, dan Abu
Bashrah al-Ghifari. Tak jauh dari makam itu ada makamnya Rabi'ah al-
Adawiyyah, Dzunnun al-Mashri, Muhammad al-Hanafiyyah, dan Ali ar-
Rudzbari sahabatnya Imam Junaid al-Baghdadi.
2- Makam sekitar Imam Syafi'i: Imam Laits bin Sa'd, Imam Syafi'i, Zakariya al-
Anshari, Abu Ja'far ath-Thahawi, Ibnu Hajar al-Asqalani, keluarga Qasim ath-
Thayyib (Fatimah al-Aina', Umi kultsum, Abdullah, dan Yahya asy-Syabih
bin-Nabi) dll.
3- Makam sekitar Sayidah Nafisah: Makam dan masjid sayidah Nafisah,
sayyidah Ruqayyah, Ibnu Sirin, sayyidah Sukainah, Zaid al-Anwar dll.
4- Makam sekitar Ibnu Atha'illah: makam dan masjid Ibnu Atha'illah as-
Sakandari, Ibnu Daqiq al-Ied, Imam Abdullah bin Jamrah, Sayyidun Naas,
Kamal Humam, tempat khalwat Sayidah Nafisah, tempat khalwat Syekh
Abdul Halim Mahmud. Di seberang jalan raya dekat Magzar Ali terdapat
makam Sultanul Ulama Syekh Izzudin bin Abdus Salam dan Syekh Mahmud
Syaltut (syekh Azhar)
5- Sekitar makam Sadah Wafa'iyyah: makam dan masjid sadah wafa'iyyah,
makam Imam Syatibi qira'at, makam Sultanul Asyiqin Syekh Ibnu Faridh
beserta gurunya. Dll.
6- Sekitar Medan Sayidah Aisyah: Makam dan masjid Sayidah Aisyah, Keluarga
Sayyid Thaba-thaba, dan Makam Imam Jalaluddin as-Suyuti.

6
7- Sekitar Medan Sayidah Zainab: Makam dan Masjid Sayyidah Zainab dan
Makam Imam Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
8- Makam sekitar Majid Azhar: Sayyidina Husain, Badruddin al-Aini (pengarang
Umdatul qari syarah shahih bukhari), Ahmad al-Qasthalani, Imam Dardiri,
Sayidah Fatimah binti Husain, Muadz bin Daud bin Muhammad bin Umar bin
Husain.
9- Medan Babu Sya'riyyah dan sekitarnya: Makam dan Masjid Imam Sya'rani,
makam Syihabudin ar-Ramli, makam Ali al-Khawwas, makam Ibnu Hisyam
an-Nahwi, makam Jalaludin al-Mahali, makam Ibnu Khaldun, dll.
10- Sekitar Masyikhah dan Darul Ifta: makam dan masjid Sayyid Shaleh Ja'fari,
Masjid Asyirah Muhammadiyyah dan makam Syekh Muhammad Zaki
Ibrahim, makam Syekh Abdullah asy-Syarqawi (Syaihul Azhar), makam
Muhammad Embabi (Syaihul Azhar), makam Muhammad Abduh, makam
Hasunah an-Nawawi, makam Musthafa al-Bakri al-Khalwati, makam Syekh
al-Hafani al-Khalwati, Syekh Amin al-Kurdi an-Naqsyabandi, syekh Abdul
Khaliq asy-Syibrawi al-Khalwati, Syekh Bajuri, Syekh al-Jaberti (Ayah
sejarahwan al-Jaberti), Syekh Ahmad bin Shidiq al-Ghumari, Syekh Ismail
Shidiq al-Adawi, dll.
Selain makam-makam di atas masih banyak makam lain yang tidak saya sebutkan di
sini, baik yang di cairo maupun di luar cairo.
Penutup
Demikianlah sedikit pemaparan singkat sebagai pengantar mengenal Mesir dan
peninggalan-peninggalannya. Sebenarnya masih banyak peninggalan-peninggalan lain
yang juga bersejarah, namun tidak saya sebutkan di sini karena saya rasa ini sudah
cukup untuk dijadikan sebagai acuan dasar mengenal sejarah Mesir dan tempat-
tempat bersejarah di Cairo.
Sebenarnya masih ada peninggalan-peninggalan lain di Mesir yang bersejarah,
seperti tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan para Nabi. Misalnya tempat
kelahiran Nabi Musa, Majma'ul Bahrain tempat pertemuan dua laut, danau Qarun,
sungai Yusuf, pohon Maryam, babul futuh, babun Nashr, bab Zuwailah, benteng
Shalahuddin, dan lain sebagainya. Akan tetapi biarlah semua menjadi kajian teman-
teman lain yang tertarik dengan sejarah.

Referansi:
1- Al-Qur`anul Karim
2- Fathul bari dan syarah shahih Muslim
3- Nujum syahirah fii Muluki masr wal Qahirah
4- Subhul 'Asyaa – Abu Abbas Ahmad al-Qalqashandi
5- Masaajid Masr wa auliyaauhu – Dr. Suad Mahir Muhammad
6- Maraaqid Ahlil bait fil Qahirah – Syekh Muhammad Zaki Ibrahim
7- Fadhaa`il Mashr al-Mahruusah – Ibnul Kindi
8- Mursyidu Zuwaar ila Qubuuril Abraar

* Tulisan ini dipresentasikan untuk mengisi acara di Radio PCI – NU Mesir. Rabu 5
November 2008.

You might also like