You are on page 1of 9

SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN

Oleh FENNY CRISTA A. PANJAITAN 05111003019

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012

A. PENDAHULUAN

Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:(1) Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, (2) Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, (3) Menjaga kebersihan alat, dan (4) Menyimpan alat (Wanwan,2007). Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulangulang. Alat laboratorium kimia seperti: pembakar spiritus, termometer, tabung reaksi, gelas ukur, dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum seperti: pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama (Purwanti,2009). Diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat menentukan atau

mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Alat seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu dasar rata karena bahan dasarnya gelas. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan. Memperhatikan bahan dasar alat yang terbuat dari logam umumnya memiliki bobot lebih tinggi dari alat yang terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu, dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi,agar mudah diambil dan disimpan kembali (Purwanti,2009). Penyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium (Budiman, 2006).

B. TUJUAN

Praktikan mengetahui sifat fisik hasil pertanian (daya serap air, edible portion, kebundaran dan kebulatan).

C. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah anggur, bayam, bengkuang, kangkung, ubi, dan tepung. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca, pisau, dan penggaris. D. CARA KERJA

Cara praktikum kali ini adalah: 1. Bahan-bahan dipersiapkan oleh praktikan. 2. Buah-buahan dan sayuran ditimbang dengan menggunakan neraca. 3. Buah-buahan dan sayuran dipisahkan antara bagian yang bisa dimakan dengan bagian yang tidak bisa dimakan. 4. Lalu bahan-bahan tersebut ditimbang kembali. 5. Bahan-bahan umbi ditimbang. 6. Umbi tersebut dipotong secara melintang. 7. Lalu diukur diameternya menggunakan penggaris. 8. Warna kulit dan perubahan warna daging diperhatikan dan dicatat.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Buah-buahan dan sayuran No 1. 2. 3. Nama Bahan Anggur Bayam Kangkung Berat Awal 50 gr 490 gr 650 gr Berat Akhir 48 gr 305 gr 350 gr Edible Portion 96% 53,85% 62,25%

b. Tepung No. 1. 2. 3. ml Air 17,2 ml 16 ml 15,9 ml Daya Serap 68,8% 64% 63,6%

c. Umbi-umbian No. 1. 2. Nama Berat Warna Kulit Coklat muda Coklat tua Ukuran Warna Pencokelatan Daging Kebulatan Kebundaran Putih 0,66 0,58 Tidak Puith 0,76 0,87 Tidak

Bengkuang 120 gr Ubi kayu 125 gr

F. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah: 1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan praktikan sebelum melakukan praktikum atau penelitian. 2. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia akan mempengaruhi kelancaran suatu praktikum dilaksanakan. 3. Pada umumnya, alat-alat kimia terbuat dari bahan kaca yang transparan dan harus dijaga agar selalu steril sebelum digunakan. 4. Setiap alat-alat kimia haruslah digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya agar dapat bekerja secara maksimal dan praktikan terhindar dari kecelakaan terhadap zatzat kimia. 5. Kebersihan alat-alat praktikum sangat diperlukan dan harus diperhatikan sebelum melakukan suatu penelitian terhadap zat-zat kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, 2006. Pengenalan Laboratorium. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya Klimatpress. 2008. Pengenalan Alat-alat. (online) (http://www.klimatologibanjarbaru.com, 25 Februari 2012) Setiawan, Wanwan., dkk. 2007. Pengelolaan Laboratorium. SMA Negeri 20. Surabaya Syahruddin, Sartini, dkk. 2006. Analisis Mikrobiologi Farmasi .Universitas Hasanuddin. Makassar Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta Zinnen, Tom. 2011. The Micropipette Story. Monash University. Melbourne.Victoria

LAMPIRAN

) ( ( ) ) ( )

( )

Kebulatan (sp) a = diameter terpanjang b = diameter terpendek c = jari-jari terpendek

Kebundaran (Rn)

Bengkuang R = 3,75 cm r =2,85 cm

D = 7,5 cm d = 5,7 cm ( (

) )

Ubi kayu R = 2,35 cm r = 2,2 cm

D = 4,7 cm d = 4,4 cm ( (

) )

You might also like