You are on page 1of 27

Pemeriksaan pelaku pada kasus abortus provokatus kriminalis

DM FK UWKS KELOMPOK SOEPRAOEN II-H (Periode 15 April 2013 26 Mei 2013) Indra Ady Bintara (08700063) Eko Agus Cahyono (08700164) Muhammad Ali S. M (08700188) Charles R. Thene (08700192) Yuliana Sarty S. (08700240)

Kehamilan yang tidak dikehendaki sering mendasari terjadinya abortus, terutama sebagai akibat dari semakin meluasnya budaya pergaulan bebas dan prostitusi dewasa. Hal tersebut mendorong orang-orang tertentu cenderung menggugurkan kandungan sebagai solusi untuk menghilangkan aib.

PERMASALAHAN
Menjelaskan macam-macam abortus Menjelaskan pemeriksaan pada pelaku abortus provokatus kriminalis (korban hidup dan korban mati) Menjelaskan pembuatan Visum et Repertum pada pelaku abortus provokatus kriminalis (korban hidup dan korban mati)

ABORTUS

Menurut WHO, abortus menunjukkan penghentian kehamilan sebelum janin telah mencapaiviabilitas,yaitumampu menjalani kehidupan ekstra-uterin secara independen. Viabilitas biasanya ditentukan dengan usia kehamilan dan / atau berat janin, atau kadang-kadang panjang janin.

Dari aspek Kedokteran forensik yang diartikan dengan abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai.

ABORTUS

ABORTUS PROVOCATUS

Abortus spontanea (faktorfaktor alamiah)

Abortus therapeutica (indikasi medis)

Abortus kriminalis (ilegal)

Abortus dengan penyebab yang wajar (abortus spontanea)

Abortus spontan dikenal sebagai keguguran, adalah kehamilan yang berakhir prematur secara spontan (alamiah) yang disebabkan antara lain kelainan uterus, kelainan ovarium, penyakit sistemik ibu, hormonal, faktor rhesus.

ABORTUS PROVOCATUS
Abortus therapeutica Abortus kriminalis

(indikasi medis)
Abortus provocatus yang dilakukan demi menyelamatkan nyawa ibu dengan indikasi medis. Antara lain :

(ilegal)
Aborsi yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis tanpa memperhitungkan umur bayi dalam kandungan dan janin,dilahirkan dalam keadaan mati atau hidup.

Faktor kehamilannya sendiri: Ectopic pregnancy yang terganggu, kehamilan yang janinnya sudah mati, mola hydatidosa, dan kelainan plasenta. Penyakit di luar kehamilannya: Ca. Cervix, Ca,.mamma yang aktif Penyakit sistemik si ibu:

PEMERIKSAAN ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS


Pemeriksaan pada korban hidup Pemeriksaan pada korban meninggal

Pemeriksaan pada korban hidup

Perlu diperhatikan tanda kehamilan misalnya: perubahan pada payudara, hormonal, striae gravidarum, hiperpigmentasi areola mammae, colostrum pada peremasan payudara

Areola membesar

Striae gravidarum

Sisa konsepsi

Kolostrum pada kehamilan

Tanda tanda perempuan baru saja melahirkan


Tanda tanda perempuan baru saja melahirkan ditemukan luka, peradangan, bahan-bahan yang tidak lazim dalam liang senggama, sisa bahan abortivum, robekan baru pada alat kelamin, ostium uteri dapat dilewati ujung jari, keluar darah dari rahim, ukuran rahim post partum setinggi pusat, ukuran rahim 6-7 hari post partum setinggi tulang kemaluan. kekerasan pada genitalia interna/eksterna, daerah perut bagian bawah.

Inspekulo

Pemeriksaan pada korban meninggal

Pemeriksaan luar Menentukan perempuan tersebut dalam keadaan hamil atau tidak, untuk itu diperiksa :
Payudara secara makros Ovarium, mencari adanya corpus luteum persisten secara mikroskopik Uterus, lihat besarnya uterus, kemungkinan sisa janin dan secara mikroskopik adanya sel-sel trofoblast dan sel-sel decidua

Pemeriksaan luar
Mencari tanda-tanda cara abortus provokatus yang dilakukan: - Mencari tanda-tanda kekerasan lokal seperti memar, luka, perdarahan jalan lahir - Mencari tanda-tanda infeksi akibat pemakaian alat yang tidak steril - Menganalisa cairan yang ditemukan dalam vagina atau cavum uteri

Pemeriksaan dalam
Menentukan sebab kematian, apakah karena perdarahan, infeksi, syok, emboli udara, emboli cairan atau emboli lemak.

Selain itu pemeriksaan dalam , dengan cara :

Cari tanda emboli udara, gelembung sabun, cairan pada:


Arteria Coronaria Ventricle kanan Arteria Pulmonalis Arteria dan vena permukaan otak Vena-vena pelvis

Vagina dan uterus diinsisi bagian anterior untuk menghindari jejas yang biasa pada dinding posterior misal perforasi uterus. Uterus direndam dalam larutan formalin 10% selama 24 jam, kemudian direndam dalam alkohol 95% selama 24 jam, iris tipis untuk melihat saluran perforasi. Periksa tanda kekerasan pada cervix (aberasi dan laserasi) Swab dinding uterus untuk pemeriksaan mikrobiologis, sampel organ untuk pemeriksaan histopatologis Sampel untuk pemeriksaan toksikologis: isi vagina, isi uterus, darah vena cava inferior dan kedua ventricle, urine, isi lambung, rambut pubis. Golongan darah

Contoh Penulisan Kesimpulan Visum et Repertum


Korban Hidup
Pemeriksaan USG ditemukan tulang janin yang tidak utuh. Temuan tersebut di atas lazim ditemukan pada perempuan yang baru saja melahirkan.

Korban Meninggal
Temuan tersebut di atas merupakan tanda-tanda kehamilan dan tandatanda baru saja melahirkan. Korban meninggal akibat perdarahan yang diakibatkan oleh ari-ari yang tertinggal setelah melahirkan.

Kesimpulan

Pemeriksaan pelaku abortus terbagi menjadi dua, pada pelaku hidup dan pelaku yang sudah meninggal. Pada pelaku yang masih hidup, dicari tanda-tanda sisa kehamilan, tanda-tanda partus, dan golongan darah. Sedangkan pemeriksaan pada pelaku yang sudah meninggal meliputi menentukan pelaku sedang hamil atau tidak, mencari tandatanda abortus provokatus kriminalis, dan menentukan sebab kematian. Pemeriksaan dalam pada pelaku yang sudah meninggal yaitu mencari tanda emboli udara, gelembung sabun, dan cairan; keluarnya banyak cairan susu dari permukaan payudara yang dipotong; dimensi uterus yang membesar; tanda-tanda perforasi; swab untuk mikrobiologi; sampel untuk toksikologi; radiologi;

Terima Kasih

You might also like