You are on page 1of 8

TUGAS PENGANTAR HUKUM BISNIS

EKSISTENSI MODAL VENTURA DI TENGAH MARAKNYA BPR

Disusun Oleh

Amanda Novika N A Erick Dwi Sakti Regia Nurul I

(F0212010) (F0212041) (F0212090)

MANAJEMEN A UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

MODAL VENTURA A. PENGERTIAN MODAL VENTURA Modal Ventura adalah suatu sumber pembiayaan yang penting memulai suatu perusahaan yang melibatkan risiko investasi, tetapi juga menyimpan potensi keuntungan di atas keuntungan rata-rata dari dalam bentuk lain. Karena itu, modal ventura disebut juga sebagai risk capital (Jack p. Friedman, 1987: 613) Agus R. Panjaitan (1993) mengemukakan bahwa modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan modal atau sejenisnya pada perusahaan yang ingin mengembangkan dengan melakukan ekspansi, namun tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh pembiayaan, baik dari bank maupun dari pasar modal. Dan yang penting, perusahaan tersebut mempunyai potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang, dimana pada suatu saat nanti diharapkan dapat menjadi pemain yang diperhitungkan dalam bidang usaha atau industrinya. Partisipasi modal ini hanya bersifat sementara, namun berjangka panjang, makimal antara 5 sampai 7 tahun, dimana diharapkan dalam kurun waktu tersebut perusahaan yang bersangkutan sudah dapat mencapai suatu tingkat pertumbuhan yang diinginkan dari investor sudah dapat merealisir pengambilan investasinya atau istilah asingnya capital gain.

B. CIRI-CIRI MODAL VENTURA Ada beberapa ciri-ciri khas dari Modal Ventura, yaitu : a. Pemberian bantuan tidak hanya berupa modal, tetapi juga perusahaan modal ventura ikut terlibat dalam manajemen perusahaan yang dibantu. b. Pemberian bantuan yang dilakukan tidak permanen tetapi bersifat sementara, paling tidak 5 sampai 10 tahun. c. Motif pemberian bantuan adalah bersifat bisnis karena perusahaan modal ventura mengharapkan keuntungan atau bagi hasil. d. Pemberian bantuan tanpa jaminan.

C. KEUNGGULAN DAN KERUGIAN DARI MODAL VENTURA Keunggulan dari modal ventura yang ada adalah :

a. Modal ventura dapat menjadi sumber dana bagi perusahaan yang belum memenuhi syarat untuk mengajukan kredit bank. b. Adanya bantuan manajemen dari perusahaan modal ventura dapat menambah kemajuan jalannya perusahaan penerima bantuan. c. Perusahaan yang dibantu dapat memperluas jaringan usaha melalui perusahaan-

perusahaan lain yang dibantu oleh perusahaan modal ventura. Kerugian yang dimiliki dari modal ventura adalah : a. Kepemilikan pemegang saham pendiri perusahaan yang bersangkutan akan berkurang dengan adanya investor modal ventura. Artinya bagian keuntungan pemegang saham pendiri tersebut hanya bersifat temporer, dan dengan adanya injeksi dan segar, suatu saat nilai perusahaan akan meningkat , yang berarti tingkat pengembalian modal dengan sendirinya juga akan meningkat. b. Dengan adanya investor tersebut, pemegang saham pendiri tidak lagi memiliki pengendalian mutlak terhadap perusahaan. Ini merupakan konsekuensi yang normal di mana pun juga. c. Lalu pertumbuhan usaha mungkin dapat tergantung jika pada suatu saat timbul perbedaan pendapat yang prinsipil antara investor baru dengan pemegang saham pendiri. BPR (BANK PERKREDITAN RAKYAT) A. PENGERTIAN BPR Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena

itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persyaratan dan tata cara pemberian status lembaga-lembaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. B. USAHA YANG DILAKUKAN BPR Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah :

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Memberikan kredit. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas. C. USAHA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN BPR

Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah :

Menerima simpanan berupa giro. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.

Melakukan usaha perasuransian. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR

EKSISTENSI MODAL VENTURA DI TENGAH MARAKNYA BPR Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251/1988, perusahaan modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan calon pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna : Pengembangan suatu penemuan baru Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha Membantu pengalihan pemilikan perusahaan Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam maupun dari luar negeri Dengan adanya Keppres Nomor 61 Tahun 1988, Pemerintah telah mendirikan badan usaha yang berupa lembaga pembiayaan yaitu modal ventura yang sangat berbeda dengan sistem pembiayaan lainnya karena memiliki sistem kerjasama yang bersifat equity financing yakni melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke suatu perusahaan atau di Indonesia dikenal sebagai Perusahaan Pasangan Usaha/PPU yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dan bersifat sementara. Dengan masuknya PMV ke dalam suatu PPU maka perusahaan tersebut mendapatkan partner yang secara bersama-sama akan mengembangkan perusahaan, baik dari segi permodalan maupun dari segi manajemen perusahaan. Sumber dana modal ventura antara lain berasal dari investor perorangan, investor institusi, perusahaan asuransi dan atau dana pensiun, perbankan dan lembaga keuangan internasional. Usaha modal ventura dimaksudkan untuk memperluas alternatif sumber pembiayaan bagi dunia usaha di samping sumber-sumber pembiayaan yang sudah ada, khususnya ditujukan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) karena menjadi salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, begitu pun dengan Indonesia. Secara berkesinambungan Bank Indonesia juga terus meningkatkan peranannya dalam memberdayakan UKM, yaitu melalui kebijakan yang mendorong perbankan untuk membiayai UKM, melalui tiga pilar strategi sebagai berikut: 1. Kebijakan kredit perbankan, dimana Bank Indonesia mendorong bank-bank untuk menyalurkan KUK dan mencantumkannya dalam bussiness plan serta melaporkannya

dalam laporan keuangan publikasi sehingga masyarakat dapat menilai bank-bank yang berpihak terhadap pengembangan usaha kecil. Bank Indonesia juga terus mendorong kerjasama antara bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) dalam menyalurkan dana bergulir kepada UKM, mendukung layanan khusus UKM; 2. Pemberian bantuan teknis, yaitu Bank Indonesia secara terus menerus melakukan berbagai kegiatan berupa pelatihan kepada staf perbankan, penelitian dan penyediaan informasi dan mengembangkan Sistem Informasi Pengembangan Usaha Kecil (SIMPUK); dan 3. Pengembangan dan penguatan kelembagaan, dimana Bank Indonesia melakukan upaya untuk memperkuat kapasitas kelembagaan BPR yang diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada usaha mikro.

Namun di samping banyaknya keunggulan-keunggulan yang diciptakan oleh adanya modal ventura, pembiayaan modal ventura dinilai perlu ditumbuhkan lagi guna mendukung aliran modal lebih besar bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keberadaan perusahaan modal ventura tidak banyak berkembang sehingga dukungan pembiayaan terhadap UMKM tergolong masih sangat kecil. Perusahaan modal ventura harus dikembangkan lagi oleh pemerintah dengan memberikan beberapa kemudahan agar keberadaannya bisa lebih optimal dalam mendukung perkembangan UMKM, sehingga posisinya bisa lebih baik dibandingkan dengan perbankan maupun BPR. Untuk memaksimalkan pembiayaan terhadap UMK tidak bisa hanya mengandalkan dari sumber perbankan yang sifat industrinya sangat teregulasi. "Makanya modal ventura itu harus dikembangkan juga di samping BPR dan lembaga keuangan mikro yang jumlahnya besar."

Perusahaan modal ventura merupakan suatu bentuk kemitraan usaha yang bertujuan untuk membantu dan bekerjasama didalam melaksanakan kegiatan usahanya. Eksistensi perusahaan modal ventura merupakan bentuk keberagaman aktifitas ekonomi yang didalamnya terdapat unsur : 1)Penyertaan modal dalam jangka waktu tertentu. 2)Partisipasi saham yang beresiko tinggi karena tanpa agunan (jaminan). 3)Untuk mendapatkan keuntungan dan laba. 4)Kemitraan usaha yang beragam.

Bank Indonesia (BI) akan membatasi wilayah penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi cost (biaya) serta lebih memfokuskan intermediasi kegiatan BPR. Kegiatan penyaluran kredit BPR akan dibatasi. Jadi setiap BPR di sebuah provinsi hanya dapat menyalurkan kreditnya di provinsi tersebut, tidak bisa lagi antar provinsi. Karena, saat ini BPR saling menyalurkan kredit antar provinsi sehingga menyebabkan pengawasan yang sulit serta membuat biaya lebih tinggi. Misalnya BPR di Jakarta dia kasih kredit juga ke nasabah di Bandung, itu menyebabkan costnya tinggi. Kalau costnya tinggi maka otomatis bunganya juga akan tinggi selain itu pengawasan yang dilakukan akan lebih sulit.

KESIMPULAN

Yang dimaksud disini adalah ada dua perusahaan yang dapat memberikan modal pinjaman kepada para usaha kecil dan menengah atau bisa disebut dengan UKM, yaitu Perusahaan Modal Ventura dan Perbankan. Perbankan yang menyalurkan modal ventura salah satunya adalah Bank Indonesia (BI), tetapi Bank Indonesia juga terus mendorong kerjasama antara bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) dalam menyalurkan dana bergulir kepada UKM, dan mendukung layanan khusus UKM. Namun jika mendapatkan modal usaha dari perusahaan modal ventura, perusahaan modal ventura ini harus ikut serta dalam kerjasama diantara beberapa perusahaan disni adanya perjanjian bagi hasil antara usaha yang dijalankan dengan perusahaan modal ventura dan perjanjian tersebut berlaku selama 5 10 tahun. Namun di samping banyaknya keunggulan-keunggulan yang diciptakan oleh adanya modal ventura, pembiayaan modal ventura dinilai perlu ditumbuhkan lagi guna mendukung aliran modal lebih besar bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keberadaan perusahaan modal ventura tidak banyak berkembang sehingga dukungan pembiayaan terhadap UKM tergolong masih sangat kecil. Perusahaan modal ventura harus dikembangkan lagi oleh pemerintah dengan memberikan beberapa kemudahan agar keberadaannya bisa lebih optimal dalam mendukung perkembangan UKM, sehingga posisinya bisa lebih baik dibandingkan dengan perbankan maupun BPR. Untuk memaksimalkan pembiayaan terhadap UKM tidak bisa hanya mengandalkan dari sumber perbankan yang sifat industrinya sangat teregulasi. "Makanya modal ventura itu harus dikembangkan juga di samping BPR dan lembaga keuangan mikro yang jumlahnya besar."

You might also like