You are on page 1of 3

Persiapan Menyambut Puasa Ramadhan

http://muhamadilyas.wordpress.com

I. Persiapan, Pengertian, dan Wajibnya Puasa Ramadhan

Tidak terasa puasa tinggal kurang dari dua bulan atau kira-kira satu bulan setengah lagi. Oleh karena itu
marilah kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah dengan
mengkaji ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Puasa Ramadhan. Agar amalan kita menjadi ihsan maka
sudah seharusnya memegang prinsip berilmu sebelum beramal, karena dengan ilmu maka amalan kita
akan sesuai dengan tuntunan atau yang di ajarkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Sehingga
kita tidak melaksanakan apa-apa yang Allah dan Rasululullah perintahkan melainkan melaksanakannya
di atas hidayah dan petunjuk. Dan ini merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk tidak
melaksanakan apa-apa yang ada pada syariat agama kecuali dengan ilmu, petunjuk, dan tidak
serampangan dalam mengamalkan agama Allah Subhanahu wata’ala, sebab apabila seseorang beramal
tidak bersumber pada sumber yang jelas yaitu Al Quran dan As Sunnah maka akan didapati perselisihan-
perselisihan diantaranya.

Misalkan ketika menjalankan shalat, ada yang menjalankan shalat berdasarkan perasaan-perasaanya
yang dia menyangka bahwa shalatnya sudah benar. Atau ada juga orang yang shalat dengan melihat
bagaimana tata cara orang tua mereka dalam menjalankan shalat, ada juga yang melihat bagaimana
orang-orang di masjid dalam menjalankan shalat. Apakah semua di antara mereka yang mengerjakan
shalat berdasarkan ayat-ayat Al Quran dan As Sunnah? Kita ingat hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah tatkala ada seseorang yang masuk ke dalam masjid Nabi Shallallahu alaihi
wassalam dan pada waktu itu Nabi Shallallahu alaihi wassalam ada di dalam masjid tersebut. Orang itu
kemudian shalat dan setelah selesai shalat orang tersebut mendatangi dan mengucapkan salam kepada
Nabi Shallallahu alaihi wassalam, kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassalam pun menjawab salamnya.
Kemudian beliau Shallallahu alaihi wassalam pun berkata kepada orang tersebut ”Kembali kamu shalat
lagi, karena tadi kamu belum shalat”, kemudian orang tersebut shalat lagi dan setelah itu orang tersebut
mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wassalam, Nabi pun berkata dengan perkataan yang sama ”Kembali
kamu shalat lagi, karena tadi kamu belum shalat” dan hal ini berulang sampai tiga kali orang tersebut
shalat. Kemudian sahabat tersebut pun bertanya, ”Ya Rasulullah saya tidak bisa lagi lebih baik dalam
melaksanakan shalat kecuali apa yang telah aku kerjakan tadi.” Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam mengajarkan kepadanya bagaimana tata cara pelaksanaan shalat berdasarkan contoh
sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ajarkan. Berdasarkan hadis ini maka jelaslah
tidak setiap yang mereka laksanakan dalam shalat itu benar, tetapi yang benar adalah bagaimana shalat
dengan meniru bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam ajarkan. Demikian juga dengan ibadah-
ibadah yang lain, salah satunya adalah ibadah Puasa Ramadhan.

Hendaknya kita sebagai seorang muslim menyandarkan diri kepada ilmu sehingga kita mengamalkan
agama Allah Subhanahu wata’ala di atas petunjuk yang benar. Benarlah apa yang dikatakan oleh Al
Imam Al Bukari Rahimullah ketika beliau mengatakan dalam shahihnya,

Al ilmu qablal qauli wal amal

”Ilmu itu harus didahulukan sebelum berkata dan berbuat”

Dipersilahkan menyalin dan atau menyebarkan sebagian atau seluruh tulisan ini dengan tetap
mencantumkan sumbernya.
Persiapan Menyambut Puasa Ramadhan
http://muhamadilyas.wordpress.com

Jangan seseorang mengucapkan sesuatu kecuali dia mengucapkannya dengan ilmu dan jangan
mencoba-coba untuk berbuat sesuatu dalam agama Allah Subhanahu wataala kecuali mengamalkannya
dengan ilmu.

Dalam mengamalkan ibadah setiap muslim diharuskan dan diwajibkan untuk menuntuk ilmu,
memahami dan mengamalkan apa-apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari hadis Anas bin Malik dan juga datang
dari riwayat-riwayat lain bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mengatakan yang artinya

”Menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim dan muslimah.”

Termasuk yang wajib kita mengerti tentang ilmunya yaitu hukum-hukum mengenai ibadah puasa bulan
Ramadhan yang insya Allah sebentar lagi akan kita jumpai. Sehingga jika telah datang maka kita tidak
dibingungkan dengan bertanya-tanya apa hukumnya ini dan apa hukumnya itu.

Pengertian Puasa Ramadhan

Menurut bahasa ”Puasa” atau ”As Shaum” berarti menahan diri. Secara syariat yang dimaksud dengan
”Puasa” atau ”As Shaum” adalah beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan menahan diri
dari hal-hal yang membatalkan maupun merusak puasa mulai dari terbit fajar(fajar shadiq) sampai
dengan tenggelamnya matahari dengan persyaratan-persyaratan yang khusus.

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun islam yang wajib ditegakkan oleh kaum muslim yang telah
baligh. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam,


ُ َ ‫ن َو‬
َ ََ ‫ْ َم َر‬
ُ َ ‫" ا! آَ َة َو‬
َ ِ ْ# ُ ‫ َة َو‬
َ
 !‫ ا‬$َ %ْ &ِ ُ ‫' َو‬
ِ ‫لا‬
ُ ْ
ُ ‫ *
ًا َر‬
َ ُ ‫ن‬
 ‫ ا'ُ َوَأ‬
 ‫ ِإ‬+َ !َ‫ ِإ‬
َ ْ‫ َ َ
َأن‬ ْ َ ْ‫ ُم َأن‬
َْ ِ ‫)) َا‬
((  ً %ْ ,ِ 
َ +ِ %ْ !َ‫ ِإ‬-
َ .ْ /
َ 0َ 
ْ ‫نا‬ِ ‫ ِإ‬-
َ %ْ ,َ !ْ ‫ا‬
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi selain Alloh dan Muhammad
adalah rosul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, shoum di bulan Romadhon dan pergi haji jika
engkau mampu (mela-kukan perjalanan).” (HR. Muslim No. 8, Abu Dawud No. 4695, Tirmidzi No. 2610,
Ibnu Majah No. 63 dan Nasa’i No. 5005)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.[QS. Al Baqarah 183]

Jadi puasa ini telah diwajibkan atas umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wassalam , hanya saja berbeda tentang tata caranya.

Dipersilahkan menyalin dan atau menyebarkan sebagian atau seluruh tulisan ini dengan tetap
mencantumkan sumbernya.
Persiapan Menyambut Puasa Ramadhan
http://muhamadilyas.wordpress.com

Sampai sini dulu tulisan perdana mengenai Puasa Bulan Ramadhan dan insya Allah nanti akan
dilanjutkan mengenai keutamaan-keutamaan Ibadah Puasa Ramadhan.

Daftar Pustaka:

- Al Quran dan Terjemahnya

- Syaikh Salem Al-‘Ajmi. “Ash-Shiyamu… Su’alun wa Jawab”. 2006.


Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Soal-Jawab Seputar Masalah Puasa oleh” oleh Ahmad
Sufyan Hadi.

- Rekaman Kajian Ramadhan dari darussunah.com

Dipersilahkan menyalin dan atau menyebarkan sebagian atau seluruh tulisan ini dengan tetap
mencantumkan sumbernya.

You might also like