You are on page 1of 104

PROSPEK PENGEMBANGAN BANK SYARI’AH DI INDONESIA

(STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK)

SAMDIN 1) & ASMIRANDA IRVIANDY 2)

ABSTRACT

The research held in PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk. aimed to know the
prospect of development of PT. Muamalat Bank of Indonesia, Tbk in the future observed
from the financial view. The variables of financial ratio used in this research were liquidity
ratio (current ratio, fund to deposit ratio), and profitability ratio (net profit margin, return om
asset, return an equity).
From the data obtained and processed by using analisys tool namely simple moving
average three years with different types of financial ratio variables can be concluded that it is
predicted that CR and FDR of Muamalat Bank will have fluctuation because it is influenced
by the national and global economy, however the function of BMI has already run well. NPM
of BMI is predicted to have stable increase obtained from share spread. It was also predicted
that ROA and ROE of BMI remained to be persistent since 2006. In general, the condition of
this capital reversion was already good. Considering that the competition faced was too tight
(can be seen from the fluctuation of profit and balance) but it can be balanced by the stable
financial management. Development prospect of BMI is also predicted will be widely open
which is influenced by the support of many stakeholders.
Key Words: Current Ratio, Fund To Deposit Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROE

PENDAHULUAN Krisis perbankan berkembang


Sejak tahun 1997 hingga sekarang semakin dalam dengan munculnya isu
krisis ekonomi di Indonesia belum negatif mengenai kondisi perbankan
menunjukkan tanda-tanda kepulihan yang nasional. Turunnya peringkat dan
membaik. Diawali dengan adanya krisis gambaran pesimis yang diberikan lembaga
perbankan, kondisi perbankan kemudian pemeringkat internasional kepada
menjadi semakin rawan. Perbankan di perbankan nasional juga telah
Indonesia tidak lagi mampu beroperasi mengakibatkan semakin merosotnya
secara normal, pelanggaran terhadap prinsip kepercayaan masyarakat, baik dalam
kehati-hatian meningkat, kecukupan maupun luar negeri, terhadap perbankan
likuiditas dan permodalan perbankan nasional. Belajar dari kegagalan
menurun drastis dan ketergantungan pengelolaan perbankan nasional yang
perbankan kepada bantuan likuiditas dari berbasis bunga dan ditunjang dengan
Bank Indonesia naik tajam. Berbagai mismanagement kelembagaan perbankan,
perkembangan ini mengakibatkan proses mendorong munculnya sistem perbankan
intermediasi oleh perbankan terganggu baru. Meskipun, munculnya sistem
sehingga memberikan dampak yang kurang perbankan ini dimunculkan pada tahun
menguntungkan bagi perekonomian. 1992, dengan berdasarkan pada UU No. 7

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 1
tahun 1992. Dimana pada tahun ini di memberikan manfaat lebih kepada
Indonesia belum mengalami krisis ekonomi. masyarakat; dan (3) Agent of services,
Namun, setelah terjadi krisis ekonomi dan fungsi bank dalam memberikan pelayanan
perbankan, maka UU No. 7 tahun 1992 jasa lainnya kepada masyarakat disamping
tersebut dilakukan revisi, menjadi UU No. 10 menabung dan kredit, antara lain jasa
tahun 1998. Berangkat dari UU inilah, pengiriman uang, penitipan barang-barang
akhirnya mendorong tumbuh kembangnya berharga, pemberian jaminan bank dan
lembaga keuangan berbasis syari’ah. Saat penyelesaian tagihan.
ini telah banyak bank konvensional yang Bank Muamalat Indonesia adalah
melakukan konversi dari sistem bunga ke bank syari’ah pertama di Indonesia. PT.
syari’ah. Bank Muamalat Indonesia,Tbk sebagai
Bank syari’ah adalah sistem perbankan pelopor bank syari’ah telah mengalami
yang dalam kegiatan operasionalnya perkembangan yang sangat pesat sejak
menghindari dampak negatif dari sistem didirikan pada 1 Mei 1992. PT. BMI telah
bunga dalam perekonomian untuk menunjukkan eksistensinya sebagai salah
menciptakan keadilan dalam dunia satu pendukung dalam perkembangan
perbankan. Bank syari’ah juga merupakan sistem keuangan syari’ah dengan prinsip-
bank umum yang melaksanakan kegiatan prinsip bagi hasil (Profit and loss Sharing)
usaha berdasarkan prinsip syari’ah yang atau pembagian laba yang merupakan
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam suatu sistem yang berdasarkan prinsip-
lalu lintas pembayaran. (UU No. 10 tahun prinsip keadilan sesuai dengan tuntunan Al-
1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun Qur’an ( [2 : 275], [3 : 130], [ 4 : 146], [2 :
1992 tentang perbankan). 276], [2 : 278] ) dan As-Sunnah sehingga
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru diharapkan dengan sistem ini akan tercipta
(2006 : 9) mengemukakan bahwa keadilan dan kesejahteraan dalam
keberadaan bank (termasuk bank syari’ah) perekonomian Indonesia.
pada dasarnya memiliki fungsi utama pada 3 Kinerja keuangan pada PT. Bank
(tiga) aspek yaitu : (1) Agent of trust, yaitu Muamalat Indonesia,Tbk. periode 2000 s/d
fungsi perbankan sebagai agen yang dapat 2006 memiliki total aktiva sebesar Rp.
dipercaya dalam mengelola dana 8,370.59 milyar, atau meningkat sebesar
masyarakat/nasabah yang dititipkan 12,70% dari tahun 2005 sebesar Rp.
kepadanya; (2) Agent of development, yaitu 7.427,05 milyar. Jika dibandingkan
fungsi bank sebagai agen pembangunan pergerakan total pembiayaan pada tahun
yang akan mendorong sektor-sektor ekonomi 2006 sebesar RP. 6,628.09 atau naik
produktif dan potensial sehingga sebesar 12,57% dari total pembiayaan

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 2
pada tahun 2005 yang sebesar RP. 5,887.74 rangking ke-tujuh dalam kategaori asset
milyar. Dan total penerimaan DPK Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 Triliun, serta
mengalami peningkatan yang sama dengan termasuk dalam “sepuluh besar bank
total pembiayaan yaitu sebesar 12,57 % devisa terbaik di Indonesia dengan predikat
pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat
bahwa dalam dua tahun terakhir, PT. Bank Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah
Muamalat Indonesia,Tbk mengalamai pertama di Indonesia, dengan total asset
peningkatan dari total aset, DPK dan Rp. 8 Triliun hingga akhir 2006.
pembiayaan. Namun, hal tersebut belum Mengacu pada kondisi empiris yang
dapat menjamin keberhasilan PT. Bank telah diuraikan di atas, maka penulis
Muamalat pada masa yang akan datang, tertarik untuk melakukan penelitian tentang
mengingat semakin tajamnya persaingan prospek pengembangan jangka panjang
dalam industri perbankan pada umumnya bank syari’ah di Indonesia. Disebabkan
dan pada industri syari’ah pada khususnya. karena melihat kondisi persaingan dalam
Selain kondisi keuangan Bank industri perbankan yang makin merebak
Muamalat yang cukup baik, keberadaannya diantara konvensional dan syari’ah, untuk
sebagai bagian dari komponen dapat tetap mempertahankan posisi dalam
perekonomian nasional juga mendapat industri guna meningkatkan perekonomian
dukungan dari beberapa elemen nasional. Olehnya itu, penulis tertarik untuk
masyarakat, sehingga ini memberikan melakukan penelitian dengan fokus
prospek tersendiri bagi perbankan syari’ah permasalahan bagaimana prospek
khususnya Muamalat untuk tumbuh dan pengembangan PT. Bank Muamalat
berkembang. Tidak dikenalnya sistem Indonesia,Tbk pada masa yang akan
bunga/riba dalam operasional Bank datang ditinjau dari segi keuangan.
Muamalat karena dapat merugikan nasabah, Selanjutnya tujuan yang dicapai dalam riset
mendapat dukungan dari MUI yang ini untuk mengetahui prospek
mengeluarkan fatwa tentang haramnya pengembangan pada PT. Bank Muamalat
bunga bank. Fatwa tersebut menyebabkan Indonesia,Tbk pada masa yang akan
lonjaknya dana pihak ketiga (DPK) lebih datang dari segi keuangan.
cepat dari pada pembiayaan. PT. Bank Fokus kajian dalam riset ini dibatasi
Muamalat Indonesia,Tbk telah memperoleh pada prospek pengembangan dari segi
berbagai penghargaan. Berdasarkan rating keuangan, penulis melihat data masa lalu
majalah Infobank 2003, PT. Bank Muamalat selama sebelas tahun yaitu periode 1996
Indonesia,Tbk masuk sepuluh besar dengan s/d 2006. Dalam hal ini penulis melihat
predikat “sangat bagus” dan menempati kondisi keuangan dalam neraca dan

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 3
laporan rugi-laba PT. Bank Muamalat Formulasi yang digunakan (Eddy Herjanto,
Indonesia,Tbk, yang akan dihitung dalam 1999:119) adalah:
rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas t − N +1

(current ratio, dan fund to deposit ratio), dan


∑X i
Y = i =t

rasio profitabilitas ( net profit margin, return t +1 N


on asset, dan return on equity). X t + X t −1 + ... X t − N +1
Y =
t +1 N
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dapat dikategorikan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai penelitian studi kasus yaitu Perkembangan Bank Muamalat pada
penelitian yang menjelaskan prospek sebelas tahun terakhir cukup fluktuatif
pengembangan PT. Bank Muamalat berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio
Indonesia,Tbk. ditinjau dari aspek finansial. keuangan. Mengacu pada data selama 11
Jenis data yang digunakan adalah data tahun terakhir, penulis memprediksikan
sekunder berupa total DPK, total prospek perkembangan rasio keuangan
pembiayaan yang disalurkan, total aktiva, pada Bank Muamalat dimasa medatang di
berbagai kewajiban, dan lain-lain yang tinjau dari segi keuangan sebagai berikut :
terdapat dalam laporan keuangan. Sumber Perkembangan Current Ratio
data sekunder diperoleh dari publikasi PT. Prospek perkembangan current ratio 4
Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Metode tahun mendatang pada Bank Muamalat
pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan analisis rata-rata bergerak
dokumentasi dan wawancara. tiga tahunan menunjukan nilai sebesar
Metode analisis data yang digunakanan 1,18. Berarti kemampuan untuk melunasi
dalam riset ini adalah metode analisis rata- hutang jangka pendeknya karena
rata bergerak sederhana tiga tahunan yaitu pembentukan aktiva lancar lebih cepat
analisis prediksi didasarkan pada proyeksi dibandingkan hutang lancar dengan spread
serial data yang dimuluskan dengan rata-rata = 1,18. Dari CR Bank Muamalat tersebut,
bergerak. Metode rata-rata bergerak menunjukkan berada di bawah standar CR
sederhana tiga tahunan merupakan metode ideal yaitu 2 : 1. Nilai ini masih cukup baik
peramalan rata-rata bergerak sederhana karena perkembangan aktiva lancar relatif
yang dianggap mampu menghilangkan lebih cepat dibandingkan hutang lancarnya.
pengaruh fluktuatif random dalam peramalan Mengacu pada pertumbuhan CR selama
yang menggunakan data masa lalu untuk tahun 1996 s/d 2006 dan prediksi tahun
memprediksikan prospek PT. Bank 2007 s/d 2010 dapat disajikan pada grafik
Muamalat Indonesia,Tbk pada masa yang berikut.
akan datang ditinjau dari aspek keuangan.

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 4
Grafik 1. Prediksi Current Ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010

1,60

1,40

1,20

1,00
CR (%)

0,80

0,60

0,40

0,20

0,00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Ra

Periode (t)
Current Ratio Nilai Prediksi Current Ratio
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Grafik di atas, diprediksikan bahwa Pada tahun 2009 dan 2010
pada tahun 2007 current ratio Bank diprediksikan current ratio Bank Muamalat
Muamalat sebesar 1,23 atau mengalami mengalami peningkatan sebesar 2%. Hal
peningkatan sebesar 8,85 % dari tahun ini diprediksikan, disebabkan oleh berbagai
2006. Namun pada tahun 2008 kembali upaya yang dilakukan oleh pemerintah
mengalami penurunan sebesar 6%, yang untuk terus mendorong pertumbuhan
diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan perbankan syari’ah akan mulai terasa
menurunnya aktiva lancar yang dimiliki oleh dampak positifnya pada tahun 2009 dan
Bank Muamalat sebagai imbas dari adanya 2010. Indikasi upaya pemerintah (termasuk
kecenderungan menurunnya pembiayaan Bank Indonesia sebagai regulator) untuk
yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi syari’ah
didasarkan pada asumsi bahwa, terlihat dari penyelenggaraan Festival
kemungkinan disebabkan oleh kondisi Ekonomi Syari’ah pada pertengahan
perekonomian yang tidak menentu sebagai Januari 2008. Menurut Anggota DPR
imbas dari gejolak politik yang diprediksikan Komisi Keuangan Nursanita Nasution,
akan marak pada pertengahan tahun 2008 adanya Arsitektur Perbankan Indonesia
sehubungan dengan rencana Pemilihan (API) maka seharusnya Indonesia tidak
Umum yang akan digelar pada tahun 2009, kehilangan momentum untuk memajukan
sehingga variabel pembentuk aktiva lancar pertumbuhan ekonomi syari’ah di
menurun di satu pihak sementara hutang Indonesia. Peningkatan kepercayaan
lancar relatif tetap (dana pihak ketiga). masyarakat untuk menggunakan lembaga

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 5
perbankan syari’ah khususnya Bank dengan kata lain dana pihak ketiga yang
Muamalat dalam menyimpan ataupun berhasil dihimpun oleh Bank Muamalat
melakukan pinjaman pada Bank Muamalat. sebagian besar (82 % dari DPK) langsung
disalurkan dalam bentuk pembiayaan
Perkembangan Fund to deposit ratio
kepada dunia usaha dan masyarakat. Ini
Perkembangan fund to deposit ratio
menunjukkan fungsi intermediasi Bank
untuk empat tahun mendatang pada Bank
Muamalat berjalan baik, sebagai mediator
Muamalat dengan menggunakan analisis
antara masyarakat yang kelebihan dana
rata-rata bergerak tiga tahunan, diperoleh
dengan masyarakat yang kekurangan dan
hasil prediksi rata-rata Fund to Deposit Ratio
membutuhkan dana. Fluktuasi/naik
adalah sebesar 0,82. Ini berarti bahwa
turunnya rasio pembiayaan terhadap
perkembangan pembiayaan yang diberikan
simpanan (DPK) dapat digambarkan dalam
lebih tinggi dibandingkan dengan dana pihak
grafik sebagai berikut.
ketiga dengan spread sebesar 82 % atau
Grafik 2. Prediksi Fund to deposit ratio Bank Muamalat Tahun 2007-2010

1,2

0,8
FDR (%)

0,6

0,4

0,2

0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Periode (t) FundtoDeposit Ratio Nilai Prediksi FDR


Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996-2006
Grafik di atas, diprediksikan bahwa diperkirakan tidak diikuti oleh peningkatan
pada tahun 2007 fund to deposit ratio Bank pembiayaan yang diberikan. Namun pada
Muamalat mengalami penurunan sebesar tahun 2008 hingga 2009 diprediksikan FDR
sebesar 21 % dari tahun 2006. Penurunan Bank Muamalat akan kembali mengalami
rasio pembiayaan terhadap DPK tersebut peningkatan sebesar 6 %, yang
dipengaruhi meningkatnya penghimpunan dipengaruhi oleh tingginya peningkatan
DPK oleh Bank Muamalat pada tahun 2007, pembiayaan pada tahun 2008 dan 2009 di
dimana prosentase peningkatannya satu pihak sementara DPK meskipun

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 6
meningkat namun peningkatannya relatif mulai diberlakukannya pasar bebas untuk
lebih kecil dibandingkan dengan kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
pembiayaan. Hal ini memberikan indikasi
Perkembangan Net profit margin
bahwa di tahun 2008 dan 2009, fungsi
Prospek perkembangan net profit
intermediasi Bank Muamalat akan berjalan
margin yang diperoleh Bank Muamalat
lebih baik seiring dengan berbagai upaya
selama tahun 1996-2006 sebesar 0,09.
untuk mendorong pertumbuhan bank
Berarti spread kemampuan Bank Muamalat
syari’ah khususnya dari aspek pembiayaan
dalam memupuk laba jika dibandingkan
kepada dunia usaha. Pada akhir periode
dengan total pendapatan yang diperoleh
estimasi yaitu tahun 2010 diperkirakan FDR
adalah sebesar 9%. Gejolak naik turunnya
akan kembali mengalami penurunan sebesar
laba Bank Muamalat selama periode
5%, dipengaruhi oleh tingginya persaingan
pengamatan dan estimasi, dapat
dalam industri syari’ah sehubungan dengan
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 3. Prediksi Net Profit Margin Bank Muamalat Tahun 2007-2010

0,6

0,4

0,2

0
PM(%)

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

-0,2

-0,4

-0,6

-0,8

-1

-1,2
Periode (t)
Profit Margin Nilai Prediksi PM
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006
Mengacu pada hasil perhitungan yang pembentukan laba perusahaan yang
ditunjukan pada grafik di atas diprediksikan bersumber dari bagi hasil yang diterima
bahwa pada tahun 2007 net profit margin perusahaan, baik bersumber dari bagi hasil
Bank Muamalat mengalami peningkatan pembiayaan (kredit), maupun yang
16% dari tahun 2006. Peningkatan tersebut bersumber dari penanaman modal bank
diperkirakan dipengaruhi oleh asumsi biaya- dalam bentuk surat berharga dan jasa
biaya operasional Bank Muamalat relatif lainnya. Salah satu sumber pembentukan
tetap dan harapan akan meningkatnya laba perbankan adalah spread antara suku

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 7
bunga (bagi hasil) pembiayaan dan mempengaruhi laba yang diperoleh dan
penanaman modal lainnya dengan suku pendapatan operasional Bank Muamalat,
bunga simpanan nasabah, artinya bahwa sehingga margin keuntungan yang
semakin tinggi penanaman modal pada diperoleh relatif tetap. Hal ini didasari atas
kegiatan produktif maka akan semakin besar asumsi bahwa, Bank Muamalat mengalami
pula laba atau keuntungan yang diperoleh. peningkatan dalam menghasilkan laba
Pada tahun 2008 net profit margin PT. bersih dan pendapatan operasional yang
Bank Muamalat Indonesia,Tbk kembali tidak besar perubahannya.
mengalami penurunan sebesar 5 %, namun
Perkembangan Return On Asset
relatif tetap hingga tahun 2010. Hal ini
Prospek perkembangan return on
diperkirakan, dipengaruhi oleh gejolak politik
asset untuk empat tahun mendatang pada
pada pertengahan tahun 2008 yang dapat
Bank Muamalat dengan menggunakan
mempengaruhi kemampuan Bank Muamalat
analisis rata-rata bergerak tiga tahunan,
dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini
kemampuan manajemen Bank Muamalat
dasarkan pada asumsi bahwa, gejolak politik
dalam menghasilkan pendapatan atas
yang timbul sehingga dapat menurunkan
keseluruhan aktiva yang dimilikinya adalah
pendapatan operasi yaitu bagi hasil dan jual-
sebesar 1,97. Ini berarti bahwa setiap
beli. Sedangkan pada periode selanjutnya
manajemen mengelola aktiva sebesar
(2009-2010) relatif tetap dari tahun 2008,
Rp.1,- maka akan menghasilkan tambahan
diperkirakan dipengaruhi oleh kemungkinan
pendapatan sebesar Rp.1,97. Gambaran
adanya gejolak-gejolak pada periode ini yang
fluktuasi tingkat pengembalian asset dapat
secara langsung atau tidak langsung dapat
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 4 Prediksi Retun On Asset Bank Muamalat Tahun 2007-2010

12

10

8
ROA (%)

0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

-2
Periode (t)
ReturnOnAssets Nilai Prediksi ROA

Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 8
Pada grafik di atas, diprediksikan persaingan pada usaha sejenis (bank
bahwa pada tahun 2007 hingga 2010 return konvensional termasuk unit syari’ahnya)
on asset Bank Muamalat relatif tetap sejak turut mempengaruhi kinerja pengembalian
tahun 2006. Meskipun rasionya tidak asset pada Bank Muamalat. Diprediksikan
meningkat, namun secara umum manajemen bahwa pada masa mendatang persaingan
Bank Muamalat mampu menjaga dalam industri syari’ah semakin meningkat,
kelangsungan usaha pada empat tahun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja
mendatang. Hal ini didasarkan atas asumsi Bank Muamalat dalam mengelola dana
bahwa, Bank Muamalat masih mampu (menghimpun dana dan menyalurkan dana)
menghasilkan laba rata-rata Rp. 0,02,-. Hal untuk menghasilkan laba.
ini disebabkan oleh pengaruh net profit
Perkembangan Return On Equity
margin Bank Muamalat tidak menunjukkan
Prospek perkembangan return on
peningkatan yang begitu besar, sehingga
equity menunjukan rata-rata kemampuan
kemampuan Bank Muamalat dalam
manajemen dalam menghasilkan laba atas
mengelola aktiva yang dimiliki untuk
modal yang dimilikinya selama periode
menghasilkan laba juga tidak menunjukkan
pengamatan adalah sebesar 0,14. Ini
peningkatan yang besar. Namun, fluktuasi
berarti bahwa setiap manajemen
pembentukan laba dan kegiatan operasional
menanamkan modal sebesar Rp.1,-, maka
dapat diimbangi dengan pengelolaan sistem
akan menghasilkan laba bersih sebesar
keuangan yang baik, melalui pengaturan
Rp.0,14,-. Gambaran fluktuasi tingkat
prosentase pembiayaan dan penempatan
pengembalian modal sendiri dapat
dalam bentuk surat berharga. Tingginya
digambarkan dalam grafik sebagai berikut.
Grafik 5. Prediksi Retun On Equity Bank Muamalat Tahun 2007-2010

0.4
0.3
0.2
0.1
0
ROE (%)

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

-0.1
````
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
Periode (t)
Return On Equity Nilai Prediksi ROE
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder Bank Muamalat Tahun 1996 – 2006

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan


VOL. 1. No. 1. Januari 2009 9
Grafik di atas, diprediksikan bahwa pada masa yang akan datang. Sebab,
pada tahun 2007 hingga 2010 return on tanpa dukungan dari pihak eksternal usaha
equity Bank Muamalat tidak mengalami Bank Muamalat tidak akan mampu tumbuh
perubahan dari tahun 2006 atau relatif tetap, dengan baik.
yang diperkirakan hal ini disebabkan oleh Sebagaimana diketahui, bahwa salah
perolehan pendapatan operasional dan satu faktor diakomodirnya sistem
beban operasional relatif konstan Hal ini perbankan syari’ah dalam Undang-undang
menunjukkan bahwa, manajemen Bank No. 10 Tahun 1998 adalah semakin
Muamalat mampu menjaga kelangsungan maraknya wacana tentang perbankan
usahanya selama empat tahun mendatang syari’ah pada awal tahun 1990-an. Bahkan
atas modal sendiri yang dimiliki sebesar 14 ketika rancangan UU tersebut dibahas oleh
% untuk menghasilkan keuntungan. pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat,
Walaupun rasio ini tidak mengalami realisasi ide pendirian PT. Bank Muamalat
perubahan, namun secara umum kondisi Indonesia,Tbk sedang gencar dilakukan.
tingkat pengembalian modal ini cukup baik. Walaupun disadari bahwa Undang-undang
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa No. 7 Tahun 1992, belum memberikan
persaingan di masa mendatang akan dasar hukum yang kuat bagi operasional
semakin meningkat dalam industri perbankan syari’ah di Indonesia. Namun
perbankan khususnya industri syari’ah, dengan adanya undang-undang itu
sehingga akan turut mempengaruhi Bank memberikan landasan hukum bagi PT.
Muamalat dalam menghasikan keuntungan Bank Muamalat Indonesia,Tbk untuk
atas modal sendiri. Namun, hal tersebut menjalankan operasi usahanya. Hal ini
dapat diimbangi dengan pengelolaan merupakan salah satu bentuk dukungan
manajemen keuangan yang stabil dalam dari pemerintah terhadap lahirnya Bank
menghadapi persaingan dalam industri pada Muamalat. Disadari bahwa kelemahan itu
masa yang akan datang. berimplikasi terhadap perkembangan Bank
Muamalat dalam kurun waktu 1992 s/d
Pendapat Pemerintah, Ulama dan
Masyarakat Tentang Bank Muamalat 1998, yang kemudian direvisi menjadi
Untuk mendukung penelitian ini, selain Undang-undang No. 10 Tahun 1998.
menggunakan angka-angka statistik, penulis Dengan direvisinya UU No. 7 Tahun 1992
juga melakukan telaah pustaka atas menjadi UU No. 10 tahun 1998, semakin
penelitian terdahulu. Hal ini dilakukan untuk besar kesempatan bagi bank syari’ah untuk
mengetahui dukungan-dukungan dari pihak tumbuh dan berkembang, khususnya Bank
eksternal, terhadap prospek Bank Muamalat Muamalat sebagai pelopor, yang makin
besar peluangnya untuk memperluas oleh DPS. (Annual report PT. Bank
jaringan dengan pendirian kantor-kantor baru Muamalat Indoensia, Tbk : 2006).
di beberapa daerah tanah air Ulama merupakan sosok yang
(www.syariahsupport.co.id : 2008). memiliki pengetahuan luas tentang
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk berbagai aspek agama yang merupakan
didukung juga oleh para Majelis Ulama landasan berdirinya perbankan syari’ah,
Indonesia (MUI) yang juga merupakan berfungsi sebagai pengayom masyarakat
Dewan Pengawas Syari’ah (DPS) dan dan pengarah jalannya perbankan syari’ah
Dewan Syari’ah Nasional (DSN). DSN tersebut. Peran ulama dalam
diharapkan berfungsi sebagai pendorong perkembangan perbankan syari’ah
penerapan ajaran Islam dalam kehidupan khususnya bagi Bank Muamalat bukan
ekonomi. DSN berwenang mengeluarkan hanya sekedar memberikan pengarahan
fatwa yang mengikat DPS di masing-masing terhadap jalannya operasional perbankan
lembaga keuangan syari’ah dan menjadi syari’ah agar tetrap berjalan di atas
dasar tindakan hukum pihak-pihak terkait, landasan syari’ah, melainkan lebih dari itu
dalam hal ini salah satunya adalah pihak harus memberikan sosialisasi kepada
Bank Muamalat. Dewan Pengawas Syari’ah masyarakat luas baik masyarakat muslim
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk diketuai maupun masyarakat non muslim. Dalam
oleh K.H. M.A. Sahal Mahfudh, yang eksistensinya sebagai pengayom, maka
beranggotakan tiga orang yaitu Prof. Dr. H. ulama melalui lembaga formalnya “Majelis
Muardi Chatib, Prof. Dr. H. Umar Shihab, Ulama Indonesia” (MUI), mengeluarkan
dan K.H. Ma’ruf Amin. DPS Bank Muamalat fatwa-fatwa guna membentengi perbankan
mengatakan bahwa Bank Muamalat sebagai syari’ah dari berbagai praktek dan upaya-
bank syari’ah terkemuka memberikan upaya penyimpangan dengan ajaran
pelayanan jasa perbankan secara Islami, di syari’ah sehubungan dengan semakin
mana BMI mencatat perkembangan yang berkembangnya dinamika kehidupan di era
menggembirakan yaitu berhasil global yang serba tidak menentu saat ini
mengupayakan pengembangan jaringan dan mungkin juga di masa yang akan
pelayanannya dan produknya secara inovatif datang. Olehnya itu, fatwa MUI tentang
demi lebih mendekatkan jasa perbankan haramnya bunga bank juga merupakan
syari’ah ke nasabah maupun masyarakat faktor penyebab PT. Bank Muamalat
luas. DPS juga mengatakan bahwa seluruh Indonesia memperoleh apresiasi positif dari
kegiatan operasional BMI sepenuhnya kalangan masyarakat luas. Fatwa tersebut
sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syari’ah menyebabkan melonjaknya Dana Pihak
Nasional dan keputusan yang dikeluarkan Ketiga (DPK) lebih cepat dari pada
pembiayaan Bank Muamalat telah besar masyarakat utamanya muslim dapat
memperoleh berbagai penghargaan. memahami arti penting dan manfaat
Berdasarkan rating majalah Infobank 2003, perbankan syari’ah tersebut, sehingga
Bank Muamalat masuk sepuluh besar mereka mau menjadi mitra atau nasabah
dengan predikat “sangat bagus” dan atau menganggapnya sebagai suatu
menempati rangking ke-tujuh dalam lembaga yang dapat memberikan manfaat
kategaori asset Rp. 1 Triliun s/d Rp. 20 dan kenyamanan dalam kehidupan
Triliun, serta termasuk dalam sepuluh besar individu, keluarga dan kelompok atau
bank devisa terbaik di Indonesia dengan usaha-usahanya melebihi bank-bank
predikat “sangat bagus”. PT. Bank Muamalat konvensional. Diperolehnya kenyamanan
Indonesia,Tbk telah menjadi bank syari’ah karena perbankan syari’ah (Bank
pertama di Indonesia, dengan total asset Rp. Muamalat) menerapkan prinsip bagi hasil
8 Triliun hingga akhir 2006. (Samdin : 2007) yang memberikan keuntungan bagi kedua
Berdasarkan telaah pustaka di atas, belah pihak atas kesepakatan bersama. Hal
dapat disimpulkan bahwa Bank Muamalat ini bersebelahan dengan sistem bank
mendapatkan dukungan yang positif dari konvensional yang menetapkan bunga
para MUI dengan didukung oleh fatwa-fatwa secara sepihak dan akan tetap
yang menyebabkan Bank Muamalat dan berkewajiban membayar atau
mendapatkan apresiasi yang positif dari mengembalikan kreditnya walaupun
masyarakat luas dan memperoleh beberapa usahanya menderita kerugian. (Samdin :
penghargaan. Dari segi dukungan 2007)
Pemerintah dan MUI, penulis melihat bahwa Penelitian yang dilakukan oleh DR.
Bank Muamalat mempunyai prospek yang Jazim Hamidi, SH. MH. (2007) dengan
baik pada masa yang akan datang, dengan judul ”Persepsi dan Sikap Masyarakat
asumsi bahwa Bank Muamalat tetap Santri Jawa Timur Terhadap Bank
menjalankan kegiatan operasionalnya Syari’ah”. Dalam penelitian tersebut
dengan berdasarkan fatwa yang telah didapatkan bahwa persepsi masyarakat
ditetapkan oleh MUI yang berprinsipkan santri di Jawa Timur baik yang merupakan
ekonomi Islami. Serta memberikan nasabah maupun yang bukan nasabah
pelayanan yang berbasiskan prinsip Islam bank syari’ah, ditinjau dari pendekatan
kepada masyarakat agar apresiasi budaya, sosial, pribadi dan psikologis,
masyarakat tidak berubah. adalah positif terhadap bank syari’ah.
Perbankan syari’ah akan menjadi Perbedaan yang terdapat pada kelompok
percepatan pertumbuhan dan pemerataan masyarakat santri nasabah dan bukan
ekonomi di masa mendatang, jika sebagian nasabah adalah pada sikap atau pilihan
mereka untuk memilih atau tidak memilih Kendari. Adapun kesimpulan dari penelitian
bank syari’ah. Melalui indepth interview tersebut, bahwa terdapat pengaruh yang
diperoleh jawaban bahwa walau secara positif dan signifikan antara image nasabah
konsep bank syari’ah sudah baik, akan tetapi dengan perilaku positif nasabah terhadap
dalam praktek perbankan syari’ah saat ini produk tabungan Bank Muamalat (Shar-e,
masih menunjukkan ketidaksesuaian dengan Tabungan haji Arafah, dan tabungan
konsep yang ada, sehingga hal ini perlu Arafah). Artinya bahwa semakin baik image
mendapat perhatian. (www.yahoo.com) nasabah terhadap produk yang ditawarkan
Dari penelitian tersebut di atas, dapat Bank Muamalat, maka kecenderungan
menjadi salah satu rekomendasi bagi pihak perlaku positif nasabah akan semakin
Bank Muamalat, bahwa terdapat persepsi meningkat (baik).
masyarakat yang mengatakan bahwa bank Dalam penelitian tersebut
syari’ah di Indonesia secara konsep sudah memberikan indikasi bahwa, image
baik namun secara praktek masih perlu nasabah (masyarakat) tentang produk
mendapat perhatian lebih lanjut. Dalam hal tabungan Bank Muamalat adalah positif
ini, Bank Muamalat harus mampu (baik). Hal ini tentunya akan dapat
membuktikan bahwa operasional usahanya mendukung prospek pengembangan Bank
sesuai syari’at secara murni, untuk Muamalat pada masa yang akan datang,
menghapuskan persepsi nasabah yang dengan asumsi bahwa kemurnian produk
seperti itu untuk perkembangan usaha pada tabungan Bank Muamalat tetap dijalankan
masa yang akan datang. Hal di atas juga sesuai syari’at Islam dengan prinsip jual-
memberikan gambaran bahwa, terdapat beli. Sehingga image nasabah tidak
tanggapan yang positif dari masyarakat berubah.
tentang bank syari’ah khususnya Bank Selain mendapatkan dukungan dari
Muamalat. pemerintah, ulama dan masyarakat,
Penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode pengembangan bank syari’ah juga harus
Muchlia (2007), dengan judul “Pengaruh didukung oleh lembaga pendidikan dan
Image Nasabah Terhadap Kecenderungan bermitra dengan lembaga lain guna untuk
Perilaku Nasabah pada PT. Bank meningkatkan pengetahuan tentang
Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Kendari”. perbankan syari’ah dalam hal ini
Dalam penelitian tersebut meneliti tentang menyediakan SDM yang mampu berkiprah
apakah image nasabah khususnya di dunia perbankan syari’ah sebagai tujuan
mengenai produk tabungan berpengaruh jangka pendek dan menengah dan
signifikan terhadap kecenderungan perilaku meningkatkan upaya sosialisasi dan
nasabah pada Bank Muamalat Cabang pemahaman kepada masyarakat yang
berpendidikan sehingga dapat kegiatan besar yaitu “Festival Ekonomi
menyampaikannya kepada masyarakat Syari’ah pada Januari 2008”, diperkirakan
awam dimana mereka berdomisili, sebagai akan semakin mendorong peningkatan
tujuan jangka panjang. Bermitra dengan kepercayaan masyarakat untuk bermitra
lembaga lain yang dimaksud antara lain dengan Bank Muamalat. Deputi Gubernur
adalah lembaga-lembaga keuangan lain Bank Negara Malaysia Mohd Razif Abdul
seperti : asuransi, pegadaian, yayasan, LSM, Kadir, di sela- sela acara Festival Ekonomi
BAZIS, LAZ, dan semacamnya. Lembaga- Syari’ah, di JCC, Jakarta, Kamis
lembaga ini dimaksudkan agar dapat (17/1/2008), menuturkan pangsa pasar
menjadi nasbah atau perpanjangan tangan syari’ah di Indonesia masuk dalam kategori
dari perbankan syari’ah khususnya Bank bagus. Antara lain, karena jumlah
Muamalat. (Samdin : 2007) penduduk Indonesia relatif banyak dan
Dengan dukungan-dukungan tersebut penduduk yang mayoritas yang beragama
di atas, memberikan indikasi bahwa prospek Islam. (www.yahoo.com : 2008)
pengembangan Bank Muamalat ke depan Prospek pengembangan yang
masih cerah seiring dengan meningkatnya terbuka lebar bagi Bank Syari’ah,
kepercayaan masyarakat untuk “menitipkan” khususnya Bank Muamalat, tersebut
dananya atau mempercayakan pembiayaan tentunya perlu ditanggapi secara dini
usahanya pada Bank Muamalat. Data yang melalui penyiapan strategi
ada menunjukkan bahwa dilihat dari segi pengembangan usaha yang dijalankan,
perkembangannya, maka pertumbuhan bank karena meskipun prospek usaha terbuka
syari’ah sejak tahun 2000 hingga 2004, lebar namun tantangan juga siap
terlihat cukup tinggi yakni rata-rata lebih dari menghadang. Tantangan utama yang
50% setiap tahunnya. Bahkan pada tahun ada didepan mata adalah pertama,
2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syari’ah mampukah perbankan syari’ah menjadi
melebihi 90% dari tahun-tahun sebelumnya. sebuah lembaga intermediasi secara baik
Namun, pada tahun 2005, hal tersebut sehingga mampu menggerakan sektor riil.
dirasakan agak melambat meskipun tetap Kedua, mampukah perbankan syari’ah
tumbuh sebesar 37%. Walaupun demikian berkembang “dihabitatnya yang subur’
pertumbuhan bank syari’ah tetap merupakan (negeri dengan penduduk muslim
prestasi tersendiri di tengah tekanan yang terbesar di dunia) dan menjadi contoh
cukup berat terhadap kondisi perekonomian pengembangan perbankan syari’ah?.
dan perbankan. (www.yahoo.com: 2008) Ketiga, dapatkah dimasa depan
Sosialisasi bank syari’ah yang semakin perbankan syari’ah menjadi rahmatan lil
marak dilakukan, salah satunya melalui ‘alamin, artinya perbankan syari’ah tidak
hanya bermanfaat bagi umat muslim, tapi komunikasinya masih menonjolkan isu
juga bagi seluruh umat manusia. halal-haram atau isu riba, dan kurang
Dalam menghadapi tantangan menonjolkan isu value yang diraih
tersebut, strategi utama dalam konsep oleh pelanggan.
pengembangan Bank Muamalat dan 3. Transformasi dari Pelanggan
perbankan syari’ah pada umumnya di Muslim ke Pelanggan Umum.
masa depan adalah Transformasi. Perbankan syari’ah juga harus
Transformasi ini terutama harus dilakukan membuka diri dan secara proaktif
oleh kalangan internal perbankan syari’ah. 'menjemput bola' pelanggan umum
Adapun proses transformasi yang dan non-muslim. Kesan bahwa
diperlukan adalah : perbankan syari’ah hanya untuk kaum
1. Transformasi dari Produk Syari’ah muslim harus segera diubah. Dengan
ke Corporate Syari’ah Di masa depan, demikian, maka komunikasi yang
perbankan syari’ah tidak cukup hanya dijalankan tidak lagi mengangkat isu
mendasarkan pada produk-produk riba, tetapi isu-isu profesionalisme.
syari’ahnya. Masyarakat tidak hanya 4. Transformasi dari Pengusaha
menilai produknya, tetapi juga sistem Besar kepada Orientasi yang lebih
manajemen, profil personalia, serta Adil. Konsep perbankan syari’ah di
service delivery-nya. Dengan kata lain, masa depan harus mampu
perbankan syari’ah juga harus berarti menciptakan distribusi yang adil antar
semua aspek operasional yang pengusaha besar dan kecil, serta
dijalankan benar-benar berlandaskan antar pusat dan daerah. Untuk
pada syari’ah. mendukung konsep ini, harus ada
2. Transformasi dari Sentimen pemetaan segmentasi pasar.
Emosional ke Rasional Professional. perbankan syari’ah umum harus
Salah satu kelemahan perbankan membatasi pembukaan kantor
syari’ah adalah masih banyaknya cabangnya hanya pada
kalangan perbankan syari’ah yang kota/kabupaten.
membidik sasarannya pada para loyalis 5. Transformasi dari Motif Investasi
syari’ah atau yang fanatik pada ke Akumulasi Modal. Dalam
syari’ah. Artinya, perbankan lebih pandangan hukum Islam, investasi
mencari pelanggan yang yang bernilai adalah pada sektor
mementingkan sentimen-emosional usaha karena akan membuka
daripada pertimbangan rasional- lapangan kerja, mengolah
professional. Content dari sumberdaya, serta meningkatkan
pendapatan. Oleh karena itu, di masa Muamalat Indonesia,Tbk sebesar 1,18,
depan perbankan syari’ah harus artinya kemampuan Bank dalam
mempelopori pemberian "kredit murah" memenuhi kewajiban jangka pendeknya
sehingga memotivasi masyarakat untuk dengan menggunakan aktiva lancar
berinvestasi pada sektor-sektor usaha yang dimiliki. Fund deposit to ratio rata-
dan pada akhirnya pergerakan pada rata sebesar 0,82, yang menunjukkan
sektor-sektor usaha riil ini akan bahwa fungsi intermediasi Bank
membuka lapangan pekerjaan baru. muamalat telah berjalan dengan baik,
Agar proses transformasi berjalan dimana sebesar 82 % dari DPK yang
dengan baik, paling tidak dibutuhkan tiga dihimpun disalurkan dalam bentuk
faktor penunjang, yaitu pertama, adanya pembiayaan kepada dunia usaha. Rata-
dukungan dari pemerintah dan DPR dalam rata net profit margin sebesar 0,09,
bentuk perundang-undangan serta dalam artinya bahwa manajemen Bank
menciptakan iklim perekonomian yang Muamalat mempunyai kemampuan
kondusif. Kedua, adanya pengembangan untuk memupuk laba atas pendapatan
produk. Agar dapat bersaing dengan operasi sebesar 9 %. Rata-rata return
perbankan konvensional maka produk- on asset sebesar 1,97, artinya bahwa
produk yang diberikan harus lebih lengkap manajemen Bank Muamalat mampu
dengan melakukan berbagai terobosan baru menghasilkan laba sebesar Rp.1,97,-
dalam bentuk produk-produk baru yang atas pengelolaan aktiva sebesar Rp.1,-.
mengimplementasikan kebutuhan Rata-rata return on equity sebesar 0,04,
masyarakat. Ketiga, adanya dukungan artinya manajemen Bank Muamalat
positif dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi mempunyai kemampuan untuk
jika dikembangkan program komunikasi menghasilkan laba sebesar Rp.0,04,-
dan sosialisasi secara terpadu. Program ini atas penanaman modal sendiri sebesar
bertujuan untuk meningkatkan awareness Rp.1,-.
dan attitude terhadap perbankan syari’ah, 2. Hasil analisis rata-rata
dan image building. bergerak tiga tahunan untuk melihat
prospek pengembangan Bank
KESIMPULAN
Muamalat pada empat tahun
Berdasarkan uraian yang telah
mendatang yaitu 2007 s/d 2010,
dikemukakan sebelumnya, maka dapat
menunjukkan bahwa rata-rata prediksi
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
perkembangan current ratio sebesar
1. Hasil pengolahan
1,19. Fund to Deposit Ratio sebesar
menunjukkan selama periode 1996 s/d
0,77, atau 77 %. Rata-rata prediksi
2006 rata-rata Current Ratio PT. Bank
perkembangan profit margin Bank Almossawi, M. 2001. Bank selection criteria
employed by college students in
Muamalat sebesar 0,21, artinya adanya
Bahrain: an emperical analysis, The
prospek yang baik pada masa yang akan International Journal of Bank
Marketing, Vol.19 No. 3, pp 115.
datang untuk menghasilkan laba atas
Bank Indonesia. 2001. Potensi, Preferensi
keseluruhan pendapatan operasional.
dan Perilaku Masyarakat terhadap
Rata-rata prediksi perkembangan return Bank Syariah di Jawa Barat. Jakarta.
on asset sebesar 0,02. Rata-rata prediksi Boyd, W., Leonard, M., & White, C. 1994.
Customer preferences for financial
return on equity sebesar 0,14, artinya
services: an analysis, International
bahwa Bank Muamalat mempunyai Journal of Bank Marketing, Vol. 12 ,
No.1, pp 9-15. Coyle, T. 1999. The
prospek yang baik dalam menghasilkan
bank of tomorrow, American
laba atas modal sendiri pada masa yang Community Banker, Vol 8, No.7, pp.
16-18
akan datang.
Ho, P. F., Ong, P.Y and Thia, B. H. 1995.
3. Prospek pengembangan Bank Bank selection criteria and multiple
Muamalat pada tahun mendatang masih banking phenomena in Singapore.
Unphublished MBA dissertation,
baik. Hal ini didasari atas asumsi: (1) School of Accountacy and Business,
pertumbuhan Bank Muamalat didukung Nanyang Technological University
pemerintah, DPR serta dalam Kompas. 2005. Pangsa Perbankan Syariah
2011 diprediksi 20 persen. Senin 7
menciptakan iklim perekonomian yang Maret 2005. Kompas. 2004. Tahun
kondusif. (2) adanya pengembangan 2005 sebanyak 19 bank akan buka
unit syariah. Kamis 2 Desember 2006.
produk bank syari’ah dengan melakukan
Kaynak, E. 2005. American consumers’
terobosan baru dalam produknya yang attitudes towards commercial banks,
lebih lengkap agar dapat bersaing The International Journal of Bank
Marketing, Vol.23, No. 1, pp 73-89
dengan bank konvensional yang
Metawa, S. A., & Almossawi, M. 1998.
memperhatikan kebutuhan masyarakat. Banking behavior of Islamic bank
(3) adanya dukungan positif dari customers: Perspectives and
implications, International of Bank
masyarakat dengan program Marketing, Vol. 16, No. 7, pp. 299-
komunikasi dan sosialisasi secara 313.
terpadu tentang bank syari’ah. Nicholls, J.A.F., Roslow,S.and Tsalikis, J.
1993. “Time is central”, International
Journal of Bank Marketing, Vol. 11
DAFTAR PUSTAKA No. 5, pp.12-18
Al-Qur’anul Karim dan Al-hadits Redaksi Info Bank. 1990. Info Bank April
No. 241, Jakarta The Point
Ahmad, N dan Haron, S. 2001. Perception of (Newspaper), Syariah Banking in
Malaysian Corporate Customers Indonesia, Tuesday 12 December
Toward Islamic Banking Products & 2006.
Services, International Journal of
Islamic Financial Service, Vol. 3 No. 4.
PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA USAHA
MIKRO SEKTOR PERDAGANGAN DI KOTA KENDARI

Hasanuddin Bua 1) & Sinarwaty 2)

ABSTRACT

The objective of this research is to explain and evaluate empirically the effect of
entrepreneurship behaviour towards the sector of micro businesse performance in Kendari
Town. Data that is used is primary data that is collected through cross section by using
questionare. Analysis method that is used are descriptive and regrsbivariat analysis. The
result of this research shows that respondents averagely have already given their agreement
statement in deciding and think of entrepreneurship behaviour factor. Hence, the exsitance
of good entrepreneurship behaviour in sector of micro businesse in Kendari Town has an
important role in the increasing of businesse performance. The result of regresi bivariat
analysis shows that entrepreneurship behaviour has a positife and sifnificant effect toward
sector of micro businesse performance in Kendari Town. It means that if we increase
behaviour in entrepreneurship, it can increase the performance of micro businesse sector in
Kendari Town as well. It proves that entrepreneurship behaviour done by entrepreners give a
significant improvement in businesse performance. Thus, implementation of effective
entrepreneurship behaviour will be able to increase to the performance of micro businesse
sector in Kendari Town.
Key Words: Entrepreneurship Behaviour, Working Performance

PENDAHULUAN pihak antara lain dengan memperkenalkan


Upaya pengembangan dan pola pendekatan dalam rangka pembiayaan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan usaha mikro seperti pola kemitraan.
Menengah (UMKM) dewasa ini mendapat Konsep kemitraan dalam
perhatian yang cukup besar dari berbagai pembangunan UKM di Indonesia
pihak, baik pemerintah/BUMN, perbankan, setidaknya mulai dicanangkan oleh
swasta, lembaga swadaya masyarakat pemerintah setelah berlakunya UU No.9
maupun lembaga-lembaga internasional. Hal Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan
ini dilatar belakangi oleh besarnya potensi Inpres No. 10 Tahun 1998 tentang Usaha
UMKM yang perlu diefektifkan sebagai motor Menengah. Kemitraan dianggap menjadi
penggerak perekonomian nasional setelah salah satu alternatif upaya untuk mengatasi
mengalami krisis ekonomi yang berbagai problem internal yang dihadapi
berkepanjangan. Berbagai upaya dalam mencakup aspek kualitas SDM, terutama
rangka pengembangan dan pemberdayaan kewirausahaan (entrepreneurship),
usaha mikro telah dilakukan oleh berbagai penguasaan teknologi dan informasi,
struktur organisasi, sistem manajemen, Raharja, PT Pelabuhan Indonesia IV.
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal dan Sementara BUMN lainnya seperti PLN
jaringan bisnis dengan pihak luar. Kemitraan (persero) Cabang Kendari dan PT
yang dimediatori oleh pemerintah banyak Jamsostek Kendari baru mencapai 39,56%.
melibatkan lembaga bisnis pemerintah dan Khusus kepada enam BUMN yaitu Bank
swasta sebagai mitra usaha UMKM. Mandiri, Pos Indonesia, Bank Rakyat
Kemitraan yang telah terjalin antara Indonesia, Pertamina, Taspen, dan PT
pengusaha kecil dengan pengusaha besar Askes Indonesia, kemungkinan juga sudah
swasta, BUMN atau BUMD di Kota Kendari menyalurkan namun secara administrasi
masih sangat terbatas. Di antara pengusaha belum melaporkannya.
mikro kecil yang bermitra, maka bentuk Usaha mikro yang banyak
kemitraan yang terjalin adalah dagang mendapatkan bantuan dari BUMN di Kota
umum, keagenan, sub-kontrak, waralaba Kendari adalah usaha yang bergerak di
dan inti-plasma, serta dalam bentuk lainnya. sektor perdagangan meliputi perdagangan
Sebagian besar kemitraan responden usaha besar dan eceran, termasuk pertokoan.
mikro yang terjalin adalah atas dasar saling (Dinas Koperasi, UKM, dan PMD Provinsi
menguntungkan, kemudian atas dasar untuk Sultra,2006). Ada beberapa alasan: (1)
memenuhi anjuran pemerintah, dan atas sektor perdagangan merupakan salah satu
dasar adanya keterkaitan bidang usaha. sektor yang jumlah usaha mikro/kecil
Data dari Kadis Koperasi, UKM, dan terbesar di Kota Kendari dan pelaku usaha
PMD Provinsi Sultra menyatakan sejak di sektor ini pada umumnya mempunyai
diprogramkannya bantuan dana bergulir oleh minat dalam menambah modal tambahan
pemerintah melalui BUMN kepada untuk menjalankan usaha mereka, (2) bagi
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi BUMN, sektor perdagangan memiliki
(PUKK) atau Pembinaan Kelompok Bina potensi untuk dikembangkan karena di
Lingkungan (PKBL) sejak tahun 1995 hingga antara peminjam, hanya sebagian kecil
2005, dana seluruhnya yang telah yang mengalami kemandegan dalam
tersalurkan sebesar Rp169, 525 miliar lebih. mengembalikan kreditnya ini disebabkan
Di propinsi Sulawesi Tenggara ada 12 perputaran uang pada sebagian besar
BUMN yang memberikan bantuan kepada usaha mikro sektor perdagangan adalah
UMKM. Dari ke 12 BUMN yang ditunjuk relatif cepat sehingga menciptakan aliran
untuk membantu menyalurkan bantuan penerimaan yang relatif konstan dan
secara bergulir itu baru lima BUMN yang konsisten
telah merealisasi antara 75-100%,yaitu PT Pembinaan dan pemberdayaan usaha
Telkom, PT Aneka Tambang Tbk, PT Jasa kecil mikro yang dilakukan oleh BUMN
tersebut diantaranya adalah melalui program kewirausahaan berpengaruh terhadap
terintegrasi dalam pendanaan dan kinerja keuangan perusahaan. Dengan
pembinaan dengan memberikan pendidikan, adanya kemampuan kewirausahaan yang
pelatihan dan pendampingan yang dimiliki oleh pengusaha mikro akan mampu
menunjang kemampuan wirausaha untuk meningkatkan kinerja keuangan
usaha kecil mikro. perusahaan. Berdasarkan uraian-uraian di
Suatu perusahaan yang mendapatkan atas perilaku kewirausahaan, kinerja usaha
bantuan pemerintah, baik bantuan mikro dan bentuk pengaruh dari variabel
manajemen maupun permodalan akan dapat tersebut, maka penulis tertarik untuk
meningkatkan usaha karena lebih efisien melakukan penelitian dengan permasalahn
dibandingkan dengan yang belum diberikan pokok apakah perilaku kewirausahaan
bantuan (Fisseha dalam Hadiyati, 2006). berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Dengan bantuan tersebut pemerintah usaha mikro sektor perdagangan di Kota
mengharapkan adanya peningkatan Kendari. Tujuan yang ingin dicapai dalam
kemampuan wirausaha sehingga pengusaha riset ini adalah untuk menjelaskan dan
kecil mikro mampu meningkatkan kinerja menguji secara empiris perilaku
usahanya. Untuk meningkatkan kinerja kewirausahaan berpengaruh signifikan
usaha mikro melalui program pelatihan terhadap kinerja usaha mikro sektor
kewirausahaan, pemerintah harus perdagangan di Kota Kendari.
memperhatikan mekanisme pembinaan
METODE PENELITIAN
dengan melibatkan berbagi instansi terkait.
Penelitian ini termasuk dalam kategori
Kemampuan kewirausahaan yang
penelitian survey dengan maksud
dimiliki oleh pengusaha mikro yang
mengonfirmasi prediksi yang dibuat dan
mendapat bantuan BUMN akan berpengaruh
menjelaskannya berdasarkan fakta atau
terhadap keberhasilan perusahaan.
keadaan dilapangan. Jenis penelitian
Keberhasilan atau kinerja perusahaan dapat
survey yang akan dilakukan adalah
dilihat dari keuntungan (profit) dan tingkat
penelitian penjelasan (explanatory). Hasan
pertumbuhan penjualan. Hindle dan Cutting
(2002) manyatakan bahwa penelitian
(2002) menyatakan bahwa pengusaha
penjelasan adalah merupakan penelitian
mikro/kecil yang melakukan pendidikan
yang menggunakan data yang sama
kewirausahaan menunjukan kinerja
dimana peneliti menjelaskan hubungan
keuangan yang berhasil meningkat atau
kausal antara variabel-variabel melalui
berkembang.
pengujian hipotesis. Penelitian ini
Mengacu pada fenomena emiris dan
menggunakan pendekatan cross sectional
pernyataan tesebut dapat dijelaskan bahwa
study untuk melihat pengaruh di antara
variabel-variabel yang diidentifikasi dan internal terhadap kinerja usaha kecil-
merupakan serangkain pengaruh sebab- menengah di Kota Kendari khususnya pada
akibat atau kausalitas. Pengukuran masing- industri meubel dalam bentuk jumlah, rata-
masing item pertanyaan dalam setiap rata dan angka persentase; (2) Analisis
variabel menggunakan skala 5 point dari Regresi Bivariat, untuk mengetahui
likert, yaitu: “sangat setuju”: dengan skor 5, pengaruh pengendalian internal terhadap
“setuju” dengan skor 4, “netral” dengan skor kinerja usaha meubel di Kota Kendari
3, “tidak setuju” dengan skor 2 dan “sangat dengan model persamaan: Y = b1X + ei
tidak setuju” dengan skor 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengacu pada tujuan penelitian ini
mengkaji, dan menganalisis fenomena dalam Hasil analisis data dalam penelitian
bentuk hubungan antara variabel atau ini dengan mengkombinasikan hasil temuan
disebut sebagai penelitian eksplanatif dari pendekatan analisis statistika deskriptif
asosiatif dengan pendakatan kuantitatif dan regresi multivariat yang dilakukan
(mainstream). Variabel yang diteliti adalah sebelumnya agar terjadi proses sintesa
perilaku kewirausahan (X) dan kinerja usaha demi penyempurnaan hasil temuan
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari penelitian ini. Hasil analisis regresi
sebagai variabel (Y). Tipe hubungan antara multivariat ternyata juga sama dengan hasil
variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih
sebagai variabel bebas (independent jelasnya urain hasil pengujian dan analisis
variable) menjelaskan atau mempengaruhi statistika dekriptif dan regresi multivariat
variabel Y sebagai dependent variable.. sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini adalah Deskriptif variabel penelitian
semua pelaku usaha mikro sektor bertujuan untuk menginterprestasikan
perdagangan yang telah menerima bantuan mengenai distribusi frekwensi persepsi
BUMN Non Perbankan di Kota Kendari responden dari data yang terkumpul atas
periode tahun 2004 yang berjumlah 255 variabel bantuan BUMN, kewirausahaan,
pelaku usaha. Penentuan jumlah sampel dan kinerja pada Usaha Mikro Sector
dalam riset ini menggunakan judment Perdagangan di Kota Kendari. Hasil
sampling yaitu penentuan sampel pengumpulan data dari 51 responden
berdasarkan tujuan. diperoleh jawaban atas penilaian perilaku
Metode analisis data yang digunakan kewirausahaan, dan kinerja pada Usaha
adalah (1) analisis deskriptif, bertujuan untuk Mikro Sector Perdagangan di Kota Kendari
mengkaji dan menganalisis pengendalian disajikan pada Tabel berikut:
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dari 51 Pengambilan keputusan adalah
responden para pelaku Usaha mikro sektor perencanaan dan pengambilan keputusan
perdagangan di Kota Kendari, dalam dalam pengembangan usaha, bayangan
memberikan tanggapan dan penilaian atas mengenai pengembangan usaha , langkah
variabel dalam studi ini bervariasi. Lebih yang dilakukan dalam memecahkan
jelasnya deskripsi tanggapan responden masalah, kepandaian berusaha,
diurakan sebagai berikut: pengetahuan bisnis. Persepsi responden
mayoritas menyatakan baik sebanyak 15
Perilaku Kewirausahaan
orang atau 29,41% dan cukup baik
Perilaku kewirausahaan adalah sikap,
sebanyak 25 orang atau 49,02%. Rata-rata
pola tingkah laku atau tindakan manusia
pernyataan responden atas indikator
dengan karakteristik: ketekunan adalah
pengambilan keputusan adalah baik (3,20)
kesabaran yang dimiliki dalam menyikapi
dengan kategori Sedang.
kegagalan usaha, perhatian terhadap hal-hal
Perencanaan strategik yang dimaksud
kecil yang dapat menghambat usahanya,
adalah strategi pemasaran, lokasi usaha,
keinginan terus belajar/berusaha walaupun
promosi dalam memasarkan produk,
banyak tantangan yang dihadapi. persepsi
penetapan harga barang
responden atas variabel ketekunan dalam
(mempertimbangkan faktor-faktor: biaya,
berusaha mayoritas menyatakan baik
keinginan konsumen, tingkat persaingan),
sebanyak 30 orang atau 58,82. Rata-rata
pelayanan jaminan dan kemasan terhadap
pernyataan responden atas indikator
produk yang dijual, pemberian pelayanan
ketekunan adalah baik (3,61) dengan
kredit dalam penjualan barang ke
kategori tinggi.
konsumen/pelanggan, pengadaan barang/ responden atas indikator visi adalah baik
variasi barang. Persepsi responden (3,69) dengan kategori tinggi.
mayoritas menyatakan cukup baik sebanyak
Kinerja Usaha
33 orang atau 64,71. Rata-rata pernyataan
Kinerja adalah pengukuran
responden atas indikator perencanaan
keberhasilan atau kesuksesan perusahaan.
strategik adalah baik (3,47) dengan kategori
Keberhasilan atau kesuksesan perusahaan
Sedang.
diukur dengan menggunakan rasio
Pengambilan resiko merupakan pilihan
keuangan meliputi: rasio efisiensi penjualan
berbagai macam jalur, sarana dan prasarana
(sales efficiency ratio), penjualan bersih
yang dipercaya dalam memasarkan/
(net sales), margin penjualan (net profit
mendistribusikan produk, membagikan
margin) dan perputaran jumlah aktiva (total
kepemilikan usahanya kepada orang/pihak
asset turnover). Pengukuran keberhasilan
lain (keluarga dan bukan keluarga) yang
atau kesuksesan pemilik usaha
dipercaya dan mau diajak sukses, pemikiran
menggunakan rasio keuangan dengan
dan pelaksanakan gagasan baru,
skala interval.
pengutamaan keyakinan ketimbang
Penilaian pelanggan terhadap ketiga
kenyataan (intuisi), prinsip yang dimiliki yaitu
indikator kinerja terdiri atas lima kategori
” cepat dan tepat ” ketimbang ” lambat tetapi
yaitu sangat tinggi skor 5; tinggi skor 4;
selamat ”,tidak menyalahkan diri sendiri
kurang tinggi skor 3; rendah skor 2 dan
(sering tidak menyesal). Persepsi responden
sangat rendah skor 1. Lebih jelasnya
mayoritas menyatakan baik sebanyak 29
penilaian atas variabel kinerja pelaku usaha
orang atau 56,86. Rata-rata pernyataan
mikro sektor perdagangan sebagai berikut:
responden atas indikator pengambilan resiko
Rasio efisiensi penjualan (sales efficiency
adalah baik (3,59) dengan kategori tinggi.
ratio), mayoritas responden menyatakan
Memiliki visi yang merupakan
sangat baik sebanyak 29 orang atau
perwujudan cita-cita pengembangan usaha
56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang
yang disesuaikan dengan peluang dan
dimiliki responden atas indikator rasio
sumberdaya yang dimiliki, penetapan tujuan
efisiensi penjualan (sales efficiency ratio),
secara terus menerus karena adanya
adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi.
perubahan, minat dan bakat terhadap
Kinerja usaha dilihat dari aspek profit
pekerjaan/usaha yang dilakukan sekarang,
margin, mayoritas responden yang
pandangan usaha jangka panjang,
menyatakan cukup baik sebanyak 41 orang
kemampuan berpikir. persepsi responden
atau 80,39%. Rata-rata kinerja usaha yang
mayoritas menyatakan baik sebanyak 35
dimiliki responden atas indikator profit
orang atau 68,63%. Rata-rata pernyataan
margin adalah baik (3,27) dengan kategori
sedang. Kemudian perputaran jumlah aktiva analisis statistika inferensial yang
(total asset turnover), mayoritas responden digunakan bertujuan untuk menjawab
menyatakan sangat baik baik sebanyak 43 permasalahan yang diajukkan dalam
orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha penelitian ini, yaitu pengaruh variabel
yang dimiliki responden atas indikator bebas terhadap variabel terikat sehingga
perputaran jumlah aktiva (total asset dilanjutkan dengan analisis regresi bivariat.
turnover), adalah baik (4,82) dengan Ringkasan hasil perhitungan analisis
kategori tinggi. regresi bivariat dapat dilihat pada tabel 2.
Pada pembahasan deskriptif
sebelumnya telah dikemukakan bahwa

Berdasarkan tabel 2. di atas maka hasil Hasil analisis regersi bivariat


analisis regresi bivariat untuk variabel menunjukkan bahwa variabel perilaku
perilaku kewirausahaan terhadap kinerja kewirausahaan mempunyai nilai sig t
usaha menujukkan besarnya nilai koefisien sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf
determinasi (R2) sebesar 0,734 dapat signifikansi α=0,05, maka nilai sig t < α =
diartikan bahwa 73,40% proporsi variasi dari 0,05 atau 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa
kinerja kinerja usaha mikro sektor terdapat pengaruh signifikan antara
perdagangan di Kota Kendari.diterangkan variabel perilaku kewirausahaan terhadap
oleh keseluruhan variabel perilaku kinerja usaha mikro sektor perdagangan di
kewirausahaan. Dengan demikian dapat Kota Kendari.
disimpulkan bahwa akurasi model untuk Berdasarkan hasil analisis data baik
kepentingan prediksi semakin akurat, secara deskriptif maupun inferensial dalam
sehingga variabel perilaku kewirausahaan, penelitian ini, sebelum dilakukan
dapat memberikan kontribusi pengaruh pembahasan pada terlebih dahulu peneliti
sebesar 73,40% terhadap kinerja usaha mengkombinasikan beberapa hasil temuan.
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis regresi bivariat ternyata juga
Sisanya 26,60% dijelaskan atau ditentukan sama dengan hasil analisis statistika
oleh variabel lain di luar model analisis. dekriptif yang dilakukan sebelumnya,
sehingga dapat memperkuat hasil temuan baik (3,27) dengan kategori sedang.
dalam penelitian ini. Dari analisis deskriptif Kemudian perputaran jumlah aktiva (total
atas variabel perilaku kewirausahaan asset turnover), mayoritas responden
mempunyai nilai sebesar 3,51 dapat menyatakan sangat baik baik sebanyak 43
diartikan bahwa rata-rata responden dalam orang atau 84,31%. Rata-rata kinerja usaha
penelitian ini memberikan tanggapan setuju yang dimiliki responden atas indikator
dalam penentuan dan mempertimbangkan perputaran jumlah aktiva (total asset
faktor perilaku kewirausahaan yaitu turnover), adalah baik (4,82) dengan
ketekunan adalah kesabaran yang dimiliki kategori tinggi. Indikator yang digunakan
dalam menyikapi kegagalan usaha, untuk mengukur kinerja usaha dalam
perhatian terhadap hal-hal kecil yang dapat penelitian ini adalah tingkat pertumbuhan
menghambat usahanya, keinginan terus penjualan dan kemampuan dari usaha ini
belajar/berusaha walaupun banyak dalam menciptakan keuntungan dilihat dari
tantangan yang dihadapi, pengambilan capaiannya dalam lima tahun terakhir.
keputusan perencanaan strategi dan Kesempatan yang luas dalam
pelaksanaan visi dan misi Dengan demikian mengembangkan kreativitas pekerja,
perilaku kewirausahaan pada usaha mikro ternyata memberikan dampak langsung
sektor perdagangan di Kota Kendari bagi peningkatan kinerja usaha mikro
memegang peranan penting dalam sektor perdagangan di Kota Kendari.
peningkatan kinerja usaha. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika
Pada variabel kinerja usaha mayoritas pedagang di Kota Kendari ingin
responden menilai kinerja dari usaha mikro meningkatkan kinerja usahanya maka
sektor perdagangan di Kota Kendari diukur perilaku kewirausahaan menjadi prioritas
melalui rasio efisiensi penjualan (sales utama untuk dilakukan. Berdasarkan hasil
efficiency ratio), mayoritas responden wawancara yang dilakukan secara tidak
menyatakan sangat baik sebanyak 29 orang terstruktur terhadap pemilik dan pengelola
atau 56,86%. Rata-rata kinerja usaha yang yang ada pada industri usaha mikro sektor
dimiliki responden atas indikator rasio perdagangan di Kota Kendari terungkap
efisiensi penjualan (sales efficiency ratio), bahwa perlakuan yang diberikan pihak
adalah baik (4,45) dengan kategori tinggi. manajemen baik itu upaya pemberdayaan
kinerja usaha dilihat dari aspek profit margin, maupun penilaian terhadap kinerja usaha
mayoritas responden yang menyatakan lebih menumbuhkan komitmen pekerja
cukup baik sebanyak 41 orang atau 80,39%. untuk melakukan yang terbaik bagi
Rata-rata kinerja usaha yang dimiliki perusahaan dalam memberikan kepuasan
responden atas indikator profit margin adalah bagi pelanggan atau konsumen. Dari hasil
pengamatan ke lokasi usaha bisa dilihat Dalam kaitannya dengan perilaku
bagaimana pekerja mau untuk memberikan kewirausahaan ini, pihak manajemen dalam
respon bagi upaya-upaya perbaikan usaha mikro sektor perdagangan di Kota
terhadap produk yang mereka jual atau agar Kendari harus selalu berorientasi pada
konsumen merasa puas. Ini sebagai suatu konsumen, berorientasi pada pesaing dan
bukti bahwa komitmen dan rasa memiliki melihat pada kerjasama inter-fungsi yang
pekerja tumbuh dengan upaya ada dalam usaha. Melihat hubungan secara
pemberdayaan dan penilaian kinerja yang langsung ini, maka pihak manajemen dapat
sebahagian besar mengarah pada aspek memanfaatkan kemampuan organisasi
perilaku kewirausahaan, yaitu kepuasan dari dalam perilaku kewirausahaan untuk
pelanggan atau konsumen. meningkatkan keunggulan dalam
Hasil analisis inferensial (regresi persaingan usahanya. dengan perilaku
bivariat) menunjukan bahwa perilaku kewirausahaan ini perusahaan selalu dapat
kewirausahaan memiliki pengaruh langsung memberikan nilai tambah bagi
dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro pelanggannya, memiliki informasi pasar
sektor perdagangan di Kota Kendari. Hal ini yang akurat tentang pesaing dan
dapat dilihat dari nilai signifingkasi t pada pelanggan, serta tetap dapat menjaga
analisis regresi bivariat yaitu sig t = 0,000 < α kerjasama inter-fungsi yang ada dalam
= 0,05. Hal ini membuktikan bahwa perilaku perusahaan.
kewirausahaan yang dilakukan oleh para
KESIMPULAN
usaha mikro sektor perdagangan di Kota
Berdasarkan hasil dan pembahan
Kendari memberikan pengaruh yang
dalam penelitian ini dapat disimpulkan
signifikan bagi peningkatan kinerja usaha
bahwa perilaku kewirausahaan dapat
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari.
memberikan peran dan kontribusi sebesar
Oleh karena itu pemberdayaan yang
73,40% terhadap usaha mikro sektor
dilakukan oleh para pelaku usaha mikro
perdagangan di Kota Kendari. Hasil analisis
sektor perdagangan di Kota Kendari dan
deskriptif menunjukkan perilaku
penilaian terhadap kinerja memberikan
kewirausahaan telah dimplementasikan
dampak secara langsung bagi peningkatan
dalam operasional usaha mikro sektor
kinerja usaha, namun bagi pemilik dan
perdagangan di Kota Kendari. Hal ini
pengelolah diharpakan agar mampu akses
dibuktikan dengan pernyataan responden
dan meningkatkan kinerja usaha yang
secara rata-rata sebesar 3.51. Dapat
berkelanjutan tetap memprioritaskan
diartikan bahwa rata-rata responden telah
pelanggan melalui perilaku kewirausahaan.
memberikan pernyataan setuju dalam
penentuan dan mempertimbangkan faktor
perilaku kewirausahaan. Dengan demikian Performance: An Empirical
Investigation of a Path-Analytical
adanya perilaku kewirausahaan yang baik
Model, Journal of American Academy
pada usaha mikro sektor perdagangan di of Business, Cambridge.
Kota Kendari memegang peranan penting Lau, Theresa et.al. 2004. Organizational
Capabilities and Performance of
dalam peningkatan kinerja usahanya.
SMEs in Dynamic and Stable
Hasil analisis regersi bivariat Environments. Entrepreneurship and
Innovation journal.
menunjukkan perilaku kewirausahaan
Neufeldt Victoria dan Guralnik David, 1988,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kamus Webster’s, Dictonary of
kinerja usaha mikro sektor perdagangan di American English, Thiad College
Edition
Kota Kendari. Artinya semakin ditingkatkan
Purnomo, 2003. Pencapaian Keunggulan
perilaku dalam berwirausaha maka kinerja Bersaing Berkelanjutan Melalui
usaha mikro sektor perdagangan di Kota Fungsi dan Peran Sumber Daya
Manusia. STIE Stikubank, Semarang
Kendari semakin tinggi pula. Dengan
Richard Daft. 1999. Tranformational
demikian implementansi perilaku Leadership : A Pescription for
kewirausahaan yang efekatif mampu Contemporary Organizations.
Copyright 1999.
memberikan peningkatan bagi kinerja usaha Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan dari
mikro sektor perdagangan di Kota Kendari. Sudut Pandang Psikologi
Kepribadian. Grasindo, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Raju, P.S et.al. 2000. The Relationship
Adu, Kwaku Appiah. 1997. Market between Market Orientation and
Orientation and Performance: Do the Performance in the Hospital Industry:
Findings Established in Large Firm A Structural Equation Modeling
Hold in the Small Business Sector?. Approach. Health Care Management
Journal of Euro-Marketing; 6, 3; Science.
ABI/INFORM Global. Tambunan, 2004. The Performance of
Carree, M.A. and Thurik, A.R. 2002. The Small Enterprises During Economic
Impact of Entrepreneurship on Crisis: Evidence from Indonesia.
Economic Growth. International Journal of Small Business
Handbook of Entrepreneurship Management.
Research. Internet: Tambunan, T. 2002. Usaha Kecil dan
m.caree@mw.unimaas. Menegah di Indonesia, Beberapa Isu
Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Rajawali Penting. Salemba Empat. Jakarta.
Pers. Jakarta Zukkieflimansyah dan Banu Muhamad H,
Kotler P., 2000. Manajemen Pemasaran 2003. Refleksi Dinamika Inovasi
Analisis, Perencanaan Implementasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi
dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Kasus Industri Logam dan
Jakarta. Permesinan. Usahawan Indonesia
Kumar, Kamalesh. 2002. Market Orientation, No. 08/TH. XXXII
Organizational Competencies and
SISTEM PENGAWASAN PERSONALIA RETRIBUSI PADA PERUSAHAAN DAERAH
PASAR (PDP) UNIT PASAR WUA-WUA KOTA KENDARI

Asrip Putra 1) & Awaluddin Muchtar 2)

ABSTRACT
This Research is done as a mean to know the system of personnel controling applied
by Company Market Area Town Kendari to personnel retribution Unit Market Wua-Wua Town
Kendari of what have as according to standard specified or not. this Research type is
eksplanatori so that use the primary data collected through the kuesioner. Responder
withdrawal done by census and use appliance analysis method. Result this research indicate
that the system of personnel observation going into effect and applied in Company Market
Area Town Kendari at personnel retribution of Unit Market Wua-Wua Town Kendari have as
according to specified standard, is visible from result analyse the percentage responder
answer of direct controling variable, indirect observation, and sudden controling expressing
according to is 57,2 - 100 %, while 14,3 - 42,8 % expressing inappropriate, hence pursuant
to way of measurement specified by that is taking highest value from percentage responder
answer. This indicate that the controling retribution personnel at Unit Market Wua-Wua
Company Market Area Town Kendari have as according to controling standard specified.
Key Word : Direct Controling, Indirect Controling And Sudden Controling.

PENDAHULUAN dibutuhkan manajer yang memiliki


Organisasi adalah suatu sistem kemampuan memimpin, pengetahuan dan
perserikatan, berstruktur dan terkoordinasi keterampilan.
dari sekelompok orang yang bekerja sama Manajer sebagai pemimpin sangat
dalam mencapai tujuan tertentu. Malayu S.P dibutuhkan untuk menyusun rencana
Hasibuan (1996 : 130) Organisasi hanya kegiatan kerja kedepan dan melaksanakan
merupakan alat dan wadah tempat bagi para rencana tersebut agar supaya tujuan
manajer melakukan kegiatan-kegiatannya organisasi dapat tercapai dengan baik
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. sesuai dengan apa yang diharapkan
Sebagaimana yang diketahui bahwa di sebelumnya. Demikian mendesaknya
dalam organisasi terdapat beberapa unsur, pemenuhan akan manajer, sehingga usaha
diantaranya manusia, tujuan, pekerjaan dan dilakukan secara intensif untuk
struktur. Dalam suatu organisasi harus ada mempersiapkan manajer yang efektif,
kesatuan yang ingin dicapai dimana bukan hanya para ilmuwan pun terus
organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bekerja keras untuk mengembangkan teori
bagiannya harus berusaha untuk mencapai manajemen sehingga para manajer
tujuan tersebut karena organisasi akan dilapangan semakin mampu menjalani
kacau jika tidak ada kesatuan tujuan. proses manajemen itu dengan tingkat
Olehnya itu dalam suatu organisasi
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang kompleks, yang jelas bahwa usaha mencari
semakin tinggi. jawaban terhadap pertanyaan tersebut
Salah satu bidang yang terus menerus tidak bisa didekati hanya secara teknis dan
mendapat perhatian dari para ilmuwan dan mekanistik saja, akan tetapi harus dikaitkan
para praktisi adalah fungsi-fungsi manajerial. dengan sifat dasar manusia sebagai
Bidang ini mendapat perhatian serius karena pelaksana kegiatan-kegiatan operasional
efektivitas manajerial seseorang pada dalam suatu organisasi. Ini berarti bahwa
akhirnya tercermin dan diukur dengan pendekatan teknis dan keperilakuan harus
kemampuannya menyelenggarakan semua digabung agar terjadi proses pengawasan
fungsi-fungsi tersebut. Siagian (1988 : 165) yang mendatangkan hasil sesuai dengan
menjelaskan salah satu fungsi manajerial harapan semua pihak dalam organisasi
adalah pengawasan. Titik tolak yang yang bersangkutan. Agar kegiatan
digunakan dalam membahas pengawasan pengawasan membuahkan hasil yang
sebagai fungsi pokok manajemen adalah diharapkan, perhatian serius perlu diberikan
merupakan proses pengamatan dari seluruh kepada berbagai dasar pemikiran yang
kegiatan organisasi guna lebih menjamin sifatnya fundamental.
bahwa semua pekerjaan yang sedang Perusahaan Daerah Pasar (PDP)
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah Kota Kendari adalah perusahaan yang
ditentukan sebelumnya”. Sedangkan bergerak dibidang pembangunan kios dan
Sebagai fungsi organiknya, pengawasan retribusi kios, dimana konsumennya adalah
merupakan salah satu tugas yang mutlak para pemilik kios yang ada di pasar wilayah
diselenggarakan oleh semua orang yang Kota Kendari. Dalam hal penarikan retribusi
menduduki jabatan manajerial, mulai dari ini tidak dilakukan secara langsung oleh
manajer puncak hingga para manajer rendah Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
yang langsung mengendalikan kegiatan- melainkan dilakukan oleh petugas retribusi
kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh yang ada pada masing-masing Unit Pasar,
semua petugas operasional. salah satunya adalah petugas retribusi
Membahas pengawasan sebagai fungsi yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua yang
pokok manajerial sesungguhnya berarti pegawainya berjumlah 8 orang yang
berusaha menemukan jawaban terhadap dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang
pertanyaan mengapa pengawasan mutlak ditunjuk langsung oleh Perusahaan Daerah
perlu dilaksanakan. Pertanyaan yang sangat Pasar Kota Kendari agar supaya para
mendasar tidak selalu mudah dan tidak pula petugas retribusi dapat diawasi setiap hari
sederhana karena proses administrasi dan sebab pihak perusahaan tidak dapat
manajemen merupakan hal yang sangat mengawasi semua petugas retribusi setiap
hari karena letak kantor berjauhan. Retribusi pada personalia Retribusi Unit Pasar Wua-
pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Wua Kota Kendari yang sekaligus dijadikan
Kendari terdiri atas empat jenis, yaitu: responden penelitian ini; (b) data sekunder
retribusi sewa tanah, retribusi jualan, yaitu data yang diperoleh dari PDP Kota
retribusi kebersihan dan keamanan. Kendari, meliputi gambaran umum, jumlah
Mencermati pentingnya pengawasan karyawan, struktur organisasi, uraian tugas,
personalia, untuk melakukan pengamatan dan standar pengawasan.
dan pengukuran kegiatan operasional Metode pengumpulan data dilakukan
beserta hasil yang dicapai, apakah dalam dengan cara interview yaitu pengumpulan
kegiatan operasional tersebut terjadi data yang dilakukan dengan mengadakan
penyimpangan-penyimpangan, kemudian tanya jawab kepada responden yang
dibandingkan dengan sasaran dan standar berupa pertanyaan lisan dan juga dengan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal inilah menggunakan panduan kuesioner dan
yang menyebabkan penulis tertarik untuk dokumentasi yaitu dengan cara mengambil
melakukan penelitian tentang sistem data yang telah didokumentasikan oleh
pengawasan terhadap personalia retribusi. Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari
Masalah pokok yang menjadi perhatian Populasi dalam penelitian ini adalah
peneliti apakah sistem pengawasan yang seluruh karyawan yang diberi tugas dan
diterapkan oleh Perusahaan Daerah Pasar berwenang melakukan pengawasan
terhadap personalia retribusi sudah sesuai terhadap personalia retribusi yang
standar yang ditetapkan. Tujuan yang ingin berjumlah 7 orang dan juga karyawan atau
dicapai adalah untuk mengetahui sistem petugas retribusi yang diawasi berjumlah 8
pengawasan personalia yang diterapkan orang. Jadi jumlah keseluruhan populasi
oleh Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota adalah 15 orang sehingga seluruh populasi
Kendari terhadap personalia retribusi Unit dijadikan sebagai responden dalam
Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah sesuai penelitian ini.
dengan standar yang ditetapkan atau tidak. Alat analisis yang akan digunakan
dalam pembahasan penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN
analisis deskriptif, yaitu mengungkapkan
Penelitian ini dilaksanakan pada
keadaan atau tanggapan dari responden
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
lalu kemudian membandingkannya dengan
Kendari, dan Unit Pasar Wua-Wua Kota
standar yang telah ditetapkan oleh
Kendari. Sumber data yang dipakai dalam
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
penelitian ini adalah: (a) data primer adalah
Kendari. Sifat dari analisis adalah kualitatif,
data yang diperoleh secara langsung dari
sedangkan penganalisaannya dengan
karyawan yang melakukan pengawasan
menghitung persentase dari jawaban yang dilakukan pengawasan dan
diberikan oleh responden. pemeriksaan langsung di lapangan,
tetapi hanya satu saja dari tujuh
HASIL DAN PEMBAHASAN
responden ini yang melakukan
Pengawasan personalia retribusi pada
pengamatan dan pemeriksaan langsung
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
setiap hari sedangkan sisanya
Kendari sudah sesuai dengan yang
melakukan pengamatan dan
ditetapkan. Hasil penelitian memberikan
pemeriksaan langsung sebanyak satu
ukuran sesuai dengan tidak sesuai. Lebih
kali dalam satu bulan sebab semua itu
jelasnya uraian dari masing-masing indikator
tergantung dari perintah atasan.
penukuran variabel sebagai berikut:
b. Perlunya Dilakukan
Pengawasan Langsung Pengamatan Dan Pemeriksaan
Pengawasan langsung ini dilakukan Langsung di Lapangan Untuk
secara langsung oleh para direksi dan para Mengetahui Kesesuaian Dengan
pegawai yang telah diberi tugas untuk Standar Yang Ditetapkan secara
mengawasi jalannya perusahaan sesuai keseluruhan responden yang terdiri dari
dengan Peraturan Daerah nomor 302 tahun 7 orang atau 100 % menjawab “Ya”,
2004 tentang pembentukan susunan sebab kinerja bawahan akan dapat
organisasi dan tata kerja Perusahaan diketahui jika dilakukan pengamatan
Daerah Pasar Kota Kendari. Menurut secara langsung. ini menunjukkan
Peraturan Daerah ini, ada 7 orang yang bahwa pengamatan dan pemeriksaan
ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan langsung dilapangan perlu dilakukan
penagihan yaitu Direktur Utama, Direktur untuk mengetahui kesesuaian dengan
Teknik & Operasional, Direktur Administrasi standar yang ditetapkan. Jadi,
& Keuangan, Kabag Fisik & Prasarana, Kasi berdasarkan uraian diatas, untuk
Pemasaran & Penagihan, Kabag Keuangan, mengetahui kesesuaian dengan standar
Kepala Unit Pasar. Pengawasan Langsung yang ditetapkan, maka perlu dilakukan
terdiri dari pengamatan langsung dan pengamatan dan pemeriksaan langsung
pemeriksaan langsung. Pernyataan di lapangan kepada personalia retribusi
responden dapat dilihat pada urain berikut: di Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari.
a. Pengamatan Dan c. Hasil Pengamatan dan
Pemeriksaan Langsung di Lapangan Pemeriksaan Langsung, Personalia
mayoritas responden memberikan Retribusi Bekerja Sesuai Dengan Jam
jawaban “Ya” yang terdiri dari 7 orang Kerja Yang Ditentukan, sebanyak 6
responden atau 100% yang berarti orang atau 85,7% menjawab Ya, yang
berarti petugas retribusi sudah bekerja Kota Kendari hanyalah uang retribusi
sesuai dengan jam kerja yang ditentukan yang diperoleh dari karcis karena pihak
karena mereka melihat dari daftar hadir Perusahaan Daerah Pasar Kota
petugas dan semuanya datang dan Kendari selalu menyesuaikan jumlah
pulang tepat pada waktunya yakni pungutan retribusi yang disetorkan oleh
petugas datang jam 08.00 dan pulang petugas retribusi dengan banyaknya
pada jam 15.00 WITA, dan 1 orang atau karcis yang dikeluarkan serta sesuai
14,3 % menjawab tidak sesuai dengan dengan besarnya tarif karcis tersebut.
jam kerja yang ditentukan karena masih Misalanya, seperti yang terjadi pada
ada petugas retribusi yang biasa datang daftar realisasi pengeluaran karcis
terlambat dan masih terdapat juga untuk retribusi jualan bulan februari
petugas retribusi yang biasanya pulang tahun 2007, pada bulan tersebut terlihat
sebelum waktunya. Jadi, berdasarkan bahwa jumlah pengeluaran karcis
uraian di atas menunjukkan bahwa para sudah sesuai dengan jumlah
petugas retribusi sudah bekerja sesuai penerimaan retribusi, dimana para
dengan standar yang ditetapkan oleh petugas retribusi berhasil menarik
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari. retribusi sebanyak Rp. 3.750.000 untuk
d. Hasil Pengamatan Dan jenis retribusi kios yang tarifnya Rp.
Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang 1.500/lbr dengan pengeluaran karcis
Retribusi Yang Diperoleh Petugas sebanyak 2.500 lembar, dan Rp.
Retribusi Sesuai Dengan Jumlah Karcis 2.700.000 untuk jenis retribusi lods
Yang Dikeluarkan 4 orang responden yang tarifnya Rp.1.000/lbr dengan
atau 57,2 % menjawab Ya, yang berarti pengeluaran karcis sebanyak 2.700
jumlah uang retribusi yang diperoleh lembar, serta Rp. 1.851.000 untuk jenis
petugas retribusi sudah sesuai dengan retribusi pelataran (PKL) yang tarifnya
jumlah karcis yang dikeluarkan, Rp. 1.000/lbr dengan pengeluaran
sedangkan 3 orang responden atau 42,8 karcis sebanyak 1.851 lembar. Ini
% menjawab tidak karena biasanya berarti, tidak ada penyimpangan antara
petugas retribusi memungut retribusi jumlah penerimaan retribusi dengan
tanpa memberikan karcis retribusi pada jumlah pengeluaran karcis yang
orang yang telah membayar uang dilakukan oleh petugas retribusi. Jadi,
retribusi. Dan uang tersebut tidak disetor berdasarkan uraian di atas
ke Perusahaan Daerah Pasar Kota menunjukkan bahwa hasil pengamatan
Kendari. Sebab uang retribusi yang dan pemeriksaan langsung jumlah uang
disetor ke Perusahaan Daerah Pasar retribusi yang diperoleh petugas
retribusi sudah sesuai dengan jumlah responden yang mengatakan tidak
karcis yang dikeluarkan. mencapai target. Lain lagi halnya bagi
e. Hasil Pengamatan Dan responden yang mengatakan ya,
Pemeriksaan Langsung Jumlah Uang mereka menganggap bahwa jumlah
Retribusi Yang Diperoleh Petugas uang retribusi yang diperoleh petugas
Retribusi Sudah Sesuai Target Yang retribusi sudah sesuai dengan target
Telah Ditentukan oleh Perusahaan yang ditentukan dan adapun
Daeerah Pasar (PDP) Kota Kendari menurunnya pungutan retribusi pada
sebanyak 5 orang responden atau 71,4 bulan oktober itu bukanlah hal yang
% menjawab Ya karena para petugas disengaja oleh petugas retribusi untuk
retribusi telah berhasil mencapai bahkan tidak mencapai target melainkan
beberapa kali melampaui target untuk disebabkan karena adanya beberapa
tahun 2007 seperti yang terlihat pada faktor: pertama: karena pada bulan
daftar realisasi penerimaan retribusi oktober banyak pedagang yang tidak
untuk tahun 2007. Ini berarti jumlah uang berjualan sebab masih dalam bulan
retribusi yang diperoleh petugas retribusi ramadhan (puasa), kedua: karena
sudah sesuai dengan target yang adanya hujan sehingga pedagang
ditentukan, sedangkan 2 orang resonden banyak yang tidak berjualan, ketiga:
atau 28,6 % menjawab tidak sebab karena terdapat hari raya idul fitri dan
mereka melihat dari realisasi penerimaan adanya cuti bersama para PNS selama
retribusi tahun 2007 bahwa petugas lima hari sehingga pegawai Unit Pasar
retribusi pernah sekali dalam tahun 2007 Wua-Wua tidak masuk kantor selama
tidak mencapai target ini terlihat pada lima hari, ke empat: karena setelah hari
realisasi penerimaan pada bulan oktober raya masih banyak pedagang yang
dimana petugas retribusi hanya belum berjualan dan biasanya pasar
mendapatkan uang retribusi sebanyak akan kembali normal satu minggu
Rp. 17.824.450. dan mereka setelah hari raya. Selain alasan tersebut
menganggap bahwa penerimaan diatas, ditambahkan juga bahwa
tersebut sangat jauh dari target yang jika keseluruhan penerimaan retribusi
seharusnya yaitu Rp. 21.600.000 per tersebut di rata-ratakan maka
bulannya, sebab target mereka per hari realisasi penerimaan retribusi dari
adalah Rp. 720.000 dan jika dikalikan bulan Januari sampai Nopember
dengan 30 hari (Satu Bulan) maka target sebenarnya telah melampaui target
per bulannya adalah Rp. 21.600.000. yang ditentukan oleh Perusahaan
inilah yang menjadi alasan mengapa ada Daerah Pasar Kota Kendari dimana
target per bulannya adalah Rp. Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
21.600.000, jika dikalikan dengan Kendari dalam mengawasi para
sebelas bulan maka jumlahnya hanya petugas retribusi karena mengingat
Rp. 237.600.000, sedangkan realisasi bahwa tidak semua responden dapat
penerimaan retribusi yang dicapai oleh mengawasi para petugas retribusi
petugas retribusi dari bulan Januari setiap hari sebab letak kantor yang
sampai dengan bulan Nopember adalah berjauhan. Jadi, berdasarkan uraian
mencapai Rp. 256.701.750. ini berarti diatas bahwa dalam pengawasan tidak
bahwa petugas retribusi telah melampaui langsung dengan laporan-laporan
target yang ditentukan. Jadi, berdasarkan petugas retribusi yang ada pada Unit
uraian di atas menunjukkan bahwa hasil Pasar Wua-Wua dilakukan secara
pengamatan dan pemeriksaan langsung teratur atau terjadwal.
mengenai jumlah uang retribusi yang b. Laporan petugas retribusi
diperoleh petugas retribusi sudah sesuai baik dan sangat membantu untuk
dengan target yang ditetapkan oleh PDP mengetahui kesesuaian hasil kerja
Kota Kendari. dengan standar yang ditetapkan seluruh

Pengawasan Tidak Langsung responden atau 100 % menjawab Ya,

Pengawasan Tidak Langsung yang karena laporan petugas retribusi sangat

dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar membantu sekali bagi mereka yang

Kota Kendari adalah pengawasan jarak jauh, mengawasi petugas retribusi guna

artinya dengan melalui laporan yang untuk menyesuaikan hasil kerja petugas

diberikan oleh personalia retribusi baik retribusi dengan standar yang telah

kepada Kepala Unit Pasarnya maupun ditetapkan. Jadi, berdasarkan uraian

kepada Perusahaan Daerah Pasar Kota diatas diketahui bahwa laporan-laporan

Kendari. Untuk mengetahui jawaban dari petugas retribusi sangat baik dan

responden mengenai pengawasan tidak sangat membantu para responden yang

langsung yang dilakukan oleh Perusahaan melakukan pengawasan pada

Daerah Pasar Kota Kendari dapat diuraikan personalia retribusi guna mengetahui

sebagai berikut : kesesuaian hasil kerja dengan standar

a. Laporan Petugas Retribusi yang ditetapkan oleh Perusahaan

Diadakan Secara Teratur atau Terjadwal Daerah Pasar Kota Kendari.

seluruh responden atau 100 % c. Hasil laporan petugas

menjawab Ya, sebab laporan yang retribusi, wilayah penagihan mereka

dilakukan secara teratur atau terjadwal sudah sesuai dengan wilayah

akan dapat memudahkan pihak penagihan yang ditentukan 6 orang


atau 85,7% menjawab Ya, ini berarti petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
bahwa hasil laporan petugas retribusi Wua Kota Kendari, wilayah penagihan
mengenai wilayah penagihan mereka mereka sudah sesuai dengan wilayah
sudah sesuai dengan wilayah penagihan penagihan yang ditentukan.
yang ditentukan. 1 orang responden atau d. Hasil Laporan Petugas
14,3 % menjawab tidak sesuai dengan Retribusi, Para Petugas Retribusi
wilayah penagihan yang ditentukan, Mengisi Daftar Hadir Setiap Hari Kerja
sebab biasanya petugas retribusi lebih sebanyak 5 orang atau 71,4 %
senang menagih di daerah-daerah menjawab Ya, ini berarti bahwa hasil
kering daripada di daerah yang basah. laporan petugas retribusi, para petugas
Akibatnya terkadang ada petugas yang retribusi mengisi daftar hadir setiap hari
nakal dan mereka menagih bukan pada kerja. 2 orang responden atau 28,6 %
wilayah yang sudah ditentukan, yang menjawab tidak, karena mereka
mereka pikirkan adalah bagaimana beranggapan bahwa ada beberapa
caranya supaya target per hari dapat petugas retribusi yang mengabaikan
mereka capai dengan cepat, hal inilah daftar hadir saat mereka masuk
yang biasanya menyebabkan para ataupun pulang kantor dan biasanya
pedagang merasa heran karena saat mereka akan mengisi daftar hadir
mereka sudah membayar uang retribusi tersebut pada keesokan harinya,
tiba-tiba pada beberapa waktu kemudian juga biasanya ada petugas
kemudian ada lagi petugas lain yang yang lupa untuk mengisi daftar
datang menagih untuk retribusi yang hadirnya. Dari uraian diatas,
sama. Misalnya bagi petugas yang nakal menunjukkan bahwa dari hasil laporan
saat ditugaskan untuk menagih kios pada petugas retribusi pada Unit Pasar Wua-
blok A, karena daerah tersebut banyak Wua, para petugas retribusi mengisi
kerabat maka dia menagih sebagian kios daftar hadir setiap hari kerja.
saja pada blok tersebut dan e. Hasil Laporan Petugas
membebaskan retribusi bagi kerabatnya Retribusi, Jumlah Uang Retribusi Yang
dan ia pindah ke blok kios yang bukan Disetor Sesuai Dengan Jumlah Yang
daerahnya untuk menutupi kekurangan Mereka Peroleh sebanyak 4 orang atau
target, yang ia pikirkan hanyalah yang 57,2% menjawab Ya karena petugas
penting target penerimaan per harinya retribusi menyetorkan uang retribusi
terpenuhi dan mengabaikan wilayah yang diperoleh semuanya sesuai
penagihannya. Jadi, dari uraian diatas, dengan jumlah pengeluaran karcis yang
menunjukkan bahwa dari hasil laporan telah dicocokkan oleh pihak perusahaan
dan mengenai uang retribusi yang Pengawasan Mendadak dilakukan dengan
dipungut tanpa karcis sangat sulit cara melakukan uji petik yang dilaksanakan
diketahui kebenarannya. sedangkan 3 sebanyak empat kali dalam satu tahun
orang responden atau 42,8 % menjawab guna untuk mengetahui hal-hal apa saja
tidak sesuai dengan jumlah yang mereka yang menyebabkan petugas retribusi tidak
peroleh karena adanya beberapa dapat mencapai target yang ditetapkan oleh
petugas retribusi yang nakal dan Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
biasanya menarik uang retribusi tetapi Kendari jika seandainya petugas retribusi
orang yang dimintai retribusi tidak yang ada pada Unit Pasar Wua-Wua tidak
diberikan karcis yang biasanya terjadi mencapai target. Uji petik ini rutin dilakukan
pada retribusi lain-lain (retribusi parkir) setiap tahun baik target telah dicapai oleh
dan uang tersebut biasanya diambil dan petugas retribusi maupun tidak dicapai,
tidak diserahkan kepada Perusahaan sebab uji petik ini dimaksudkan untuk
sebab uang yang dimasukkan ke menghindari terjadinya penyimpangan yang
Perusahaan Daerah Pasar Kota Kendari mungkin saja dilakukan oleh petugas
hanyalah jumlah uang yang sesuai retribusi. Tanggapan responden atas
dengan jumlah dan jenis karcis yang indicator pengukuran pengawan mendadak
dikeluarkan oleh petugas retribusi dalam penelitian ini sebagai berikut:
sedangkan uang yang diperoleh tanpa a. Hasil uji petik, harus
mengeluarkan karcis biasanya sulit untuk dilakukan tiap tahun guna mengetahui
diketahui oleh pihak Perusahaan Daerah kesesuaian hasil kerja petugas retribusi
Pasar Kota Kendari. Jadi, uraian di atas, dengan target yang ditetapkan
menunjukkan bahwa dari hasil laporan sebanyak 6 orang responden atau 85,7
petugas retribusi pada Unit Pasar Wua- % menjawab Ya, bahwa uji petik harus
Wua Kota Kendari, jumlah uang retribusi dilakukan tiap tahun guna mengetahui
yang disetor sesuai dengan jumlah uang kesesuaian hasil kerja petugas retribusi
retribusi yang mereka peroleh. dengan target yang ditetapkan maka
perlu dilakukan tiap tahun agar supaya
Pengawasan Mendadak
pengawasan yang dilakukan terhadap
Pengawasan Mendadak (Sidak) yang
petugas retribusi betul-betul dapat
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar
mengatasi kemungkinan terjadinya
(PDP) Kota Kendari adalah pengawasan
pelanggaran-pelanggaran yang
yang dilakukan secara mendadak untuk
dilakukan oleh petugas retribusi. 1
mengetahui apa pelaksanaan atau
orang responden atau 14,3% menjawab
peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan
Tidak karena menganggap bahwa uji
atau tidak dilaksanakan dengan baik.
petik itu harus dilakukan apabila target Rp. 10.000 dan menurut mereka yang
yang ditetapkan oleh Perusahaan terpenting adalah bahwa pungutan
Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari tidak retribusi yang diperoleh petugas
dapat dicapai oleh petugas retribusi yang retribusi Unit Pasar Wua-Wua sudah
ada pada Unit Pasar Wua-Wua maka melampaui target jadi perbedaan
barulah uji petik itu dilakukan agar tersebut tidak perlu dipermasalahkan.
supaya pihak Perusahan Daerah Pasar sedangkan 2 orang responden atau
(PDP) Kota Kendari dapat mengetahui 28,6 % menjawab Tidak karena
dimana letak kesalahan para petugas pungutan retribusi yang dilakukan saat
retribusi mengenai mengapa target uji petik hasilnya jauh berbeda dengan
tersebut tidak dapat dicapai, apakah ada pungutan yang didapat oleh petugas
kecurangan yang dilakukan oleh petugas retribusi Unit Pasar Wua-Wua selama
retribusi atau tidak. Jadi, berdasarkan ini karena mereka melihat bahwa
uraian diatas diketahui bahwa uji petik perbedaan antara Rp. 5.000 sampai
harus dilakukan tiap tahun guna dengan Rp. 10.000 itu adalah
mengetahui kesesuaian hasil kerja perbedaan yang cukup jauh. Jadi,
petugas retribusi dengan target yang berdasarkan uraian diatas diketahui
ditetapkan oleh Perusahaan Daerah bahwa tidak ada perbedaan jauh antara
Pasar (PDP) Kota Kendari. jumlah pungutan retribusi yang
b. Hasil uji petik, tidak jauh diperoleh pada saat uji petik oleh
berbeda antara jumlah pungutan retribusi Perusahaan Daerah Pasar dengan
yang diperoleh pada saat uji petik oleh jumlah pungutan retribusi yang
perusahaan daerah pasar dengan jumlah diperoleh petugas retribusi yang ada
pungutan retribusi yang diperoleh pada Unit Pasar Wua-Wua Kota
petugas retribusi yang ada pada unit Kendari.
pasar wua-wua sebanyak 5 orang c. Hasil uji petik, petugas
responden atau 71,4% menjawab Ya, retribusi unit pasar wua-wua dianggap
tidak jauh berbeda karena tim uji petik berhasil mengerjakan tugasnya dengan
biasanya memperoleh pungutan retribusi baik seluruh responden atau 100 %
yang jumlahnya tidak jauh berbeda menjawab Ya, karena walaupun ada
dengan yang biasa diperoleh petugas perbedaan antara jumlah pungutan
retribusi Unit Pasar Wua-Wua dan retribusi yang diperoleh petugas
biasanya perbedaan pungutan retribusi retribusi dengan tim uji petik tetapi
petugas dengan tim uji petik hanya petugas Unit Pasar Wua-Wua sudah
berkisar antara Rp. 5.000 sampai dengan bekerja dengan baik hal ini dapat dilihat
melalui realisasi penerimaan retribusi standar yang ditetapkan oleh Perusahaan
pada tahun 2007 dimana para petugas Daerah Pasar (PDP) Kota Kendari.
retribusi telah berhasil melampaui target
KESIMPULAN
yang ditetapkan oleh Perusahaan
Hasil analisis persentase jawaban
Daerah Pasar. Jadi, berdasarkan uraian
responden pada variabel pengawasan
diatas diketahui bahwa petugas retribusi
langsung dan pengawasan tidak langsung
telah berhasil menjalankan tugasnya
yang menyatakan sesuai adalah 57,2%-
dengan baik dan mengikuti standar yang
100%, sedangkan 14,3%-42,8%
ditetapkan oleh PDP Kota Kendari.
menyatakan tidak sesuai, maka
berdasarkan cara pengukuran yang
Pembahasan Hasil Penelitian
ditetapkan yaitu mengambil nilai tertinggi
Dari persentase pengukuran
dari persentase jawaban responden. Hal ini
kesesuaian standar pengawasan personalia
menunjukkan bahwa pengawasan
retribusi pada Unit Pasar Wua-Wua Kota
personalia yang dilakukan di Perusahaan
Kendari, menunjukkan bahwa hasil
Daerah Pasar (PDP) pada personalia
persentase jawaban responden, yang
retribusi Unit Pasar Wua-Wua Kota Kendari
menyatakan bahwa pengawasan personalia
sudah sesuai dengan standar pengawasan
pada bagian retribusi yang ada pada Unit
yang ditetapkan. Sistem pengawasan
Pasar Wua-Wua sesuai dengan standar
personalia yang berlaku dan diterapkan di
yang ditetapkan pada variabel pengawasan
Perusahaan Daerah Pasar (PDP) Kota
langsung, pengawasan tidak langsung, dan
Kendari pada personalia retribusi Unit
pengawasan mendadak adalah 57,2 % - 100
Pasar Wua-Wua Kota Kendari sudah
%. Sedangkan 14,3 % - 42,8 % menyatakan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
pengawasan dilakukan pada personalia
retribusi yang ada du Unit Pasar Wua-Wua DAFTAR PUSTAKA
tidak sesuai dengan standar ditetapkan. Alex S. Nittismito, 1983. Manajemen Suatu
Berdasarkan cara pengukuran yang Dasar dan pengantar. Balai Aksara.
Jakarta
ditetapkan, yaitu mengambil nilai tertinggi
Alex S. Nittismito, 1996. Manajemen
dari hasil persentase jawaban responden Personalia (Manajemen Sumber Daya
terlihat bahwa nilai tertinggi adalah 57,2 % - Manusia). Ghalia Indonesia. Jakarta
100 % menyatakan sesuai dengan standar Arifin Abdul rachman, 1994. Aspek Hukum
Dalam Lingkungan Aparatur
yang ditetapkan. Jadi, pengawasan yang Pemerintah Rineka Cipta. Jakarta
diterapkan pada personalia retribusi Unit Bulizuar Buyung, 1986. Modul sistem
Pasar Wua-Wua telah sesuai dengan Administrasi Negara Indonesia.
Karunika Jakarta
Edwin B. Flippo, 1998. Manajemen Pasar (PDP) Kota Kendari. Bagian
Personalia. BPFE. UGM. Yogyakarta Hukum Sekretariat Kota Kendari.
Kendari
H. A. Harding, 1984. Manajemen Produksi.
Balai Aksara. Jakarta Raymon Meleod, JR, 1996. Sistem
Informasi Manajemen Jilid 1 Edisi
Henry Simamora, 1995. Manajemen Sumber
Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta
Daya Manusia. STIE. YKPN.
Yogyakarta Sondang P. Siagian, 1988. Fungsi-Fungsi
manajerial. Bumi Aksara. Jakarta
H. S Hadibroto dan Oemar Witarsa, 1984.
Sistem Pengawasan Internal. FEUI. Sujamto, 1985. Beberapa Pengertian
Jakarta Dibidang Pengawasan. edisi revisi.
Ghalia Indonesia. Jakarta
IG. Wursanto, 1989. Manajemen
Kepegawaian 1. Kanisius. Yogyakarta Sujamto, 1994. Aspek-Aspek Pengawasan
Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta
Imran Latif, 2004. Skripsi Hubungan
Intensitas Pengawasan Dengan Kinerja Sukarna, 1988. Pengendalian Mutu. BPFE
TenagaKerja Pada PT. PLN UI. Jakarta
(Persero)Wilayah VIII Cabang kendari.
Sutjiono EK. N, 1977. Kamus Ilmiah
FEUH. Kendari
Populer. Bintang Pelajar. Jakarta
Jusuf Irianto, 2001. Tema-Tema Pokok
T. Hani Handoko, 2000. Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Personalia dan Sumber Daya
Insan Cendekia. Surabaya
Manusia edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Moh. Mas’ud, 1984. Manajemen Personalia.
V. M. Situmorang dan Jusuf Juhir, 1994.
Erlangga. Jakarta
Aspek Hukum Pengawasan Melekat
Malayu S. P. Hasibuan, 1996. Manajemen Dalam Lingkungan Aparatur
Dasar, Pengertian dan Masalah. PT. Pemerintah. Rineka Cipta. Jakarta
Toko Gunung Agung
Winardi, 1983. Asas-Asas Manajemen.
Manullang, 1991. Manajemen Personalia. Alumni Bandung. Bandung
Ghalia Indonesia. Jakarta
Winardi, 1989. Manajemen Pemasaran. PT.
Peraturan Daerah Nomor 3, 2004. Tentang Bina Aksara. Jakarta
Pembentukan Perusahaan Daeah
STRATEGI SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONONG PADA PT. KENDARI POS

Rahmat Madjid 1) & Agus Novianto 2)

ABSTRACT
This research has purpose to know about, would the segmentation, targeting and
positioning strategy of PT Kendari Pos can be improve the market segmentation which using
segmentation matrix, targeting using matrix strategy approach and positioning using
qualitative approach. The result of this research show that based on descriptive analysis
which using segmentation matrix, descriptive using matrix strategy approach and descriptive
using qualitative approach indicate the marketing activity of Kendari Pos newspaper has
done entirely to the markets segment, includes small and large shop that is gone around in
whole of South East Sulawesi doing by lockers and sales agent who are becoming a
business partner of PT Kendari Pos. Targeting market of Kendari Pos newspaper are
consumer 10- 29 years old, 30-49 years old and over 50 years old, that is the students,
officer, entrepreneur, merchant and pensioner. So that, PT Kendari Pos can improve its sale
volume over the last five years. Product positioning of Kendari Pos newspaper as the local
newspaper getting a first place offeredly five sheets and twenty pages, includes local news,
national and international news and advertising which differs from its competitor. Kendari
Pos newspaper at its everyday publication reach for and maintain its position as the local
media print in South East Sulawesi.
Key Words : Segmentation, Targeting and Positioning Strategy

PENDAHULUAN bagian dan kegiatan perusahaan yang


Upaya untuk mempertahankan mendorong perusahaan tersebut untuk
segmen pasar yang telah dibentuk selama meraih pasar dan memperluas segmen
menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan pasarnya di tengah persaingan usaha.
berupaya untuk menetapkan target pasar Perusahaan yang memutuskan untuk
dan menempati posisi yang strategi dengan beroperasi dalam pasar yang luas biasanya
produk yang relevan untuk memenuhi tidak dapat melayani seluruh pelanggan
kebutuhan konsumen. Disisi lain preferensi dalam pasar tersebut. Sehingga
konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan perlu mengidentifikasi segmen
membuat perusahaan-perusahaan bersaing pasar yang dapat dilayani secara efektif.
secara kompetitif untuk mendapat posisi dan Memilih pasar dan melayani pelanggan
menciptakan keunggulan dalam berusaha. dengan baik, setiap perusahaan
Strategi dari setiap perusahaan untuk menerapkan pemasaran sasaran dengan
mencapai sasaran yang diinginkan, adalah membeda-bedakan segmen utama,
membidik satu atau dua segmen dan tujuan meningkatkan keunggulan dalam
mengembangkan produk serta bersaing. Hal ini tentunya disebabkan oleh
merencanakan segmentasi pasar baru. makin banyaknya perusahaan-perusahaan
Kajian segmentasi pasar untuk yang bergerak dalam media cetak dan
pemasaran produk dengan kemasan tertentu menghasilkan produk yang sama. PT.
membutuhkan sasaran pasar yang didukung Kendari Pos dalam mengantisipasi
oleh loyalitas konsumen terhadap produk persaingan bisnis media cetak memberikan
yang dipasarkan. Segmentasi pasar kemasan produknya dengan jumlah lembar
menunjukkan usaha perusahaan untuk pada setiap eksemplar koran sebanyak 14
menetapkan pasar sasaran dan untuk halaman yang terdiri dari berbagai redaksi
mencapai hal tersebut setiap perusahaan dan promosi, informasi dan berita terkini.
menggunakan mitra usaha dan distributor Cara perusahaan untuk menbidik
untuk menyalurkan produk yang dihasilkan pasar membuat PT.Kendari Pos melakukan
oleh perusahaan kepada konsumen. evaluasi terhadap perjualan di masa
Perusahaan-perusahaan distributor yang lampau dan menetapkan mitra kerja (agen
menjadi mitra usaha dalam memasarkan dan pedagang) pelanggan tetap serta
produk, juga mempunyai segmentasi pasar pembeli potensial terhadap koran harian
yang ditargetkan untuk memperoleh posisi. kendari pos. Selain itu dari evaluasi yang
Produk yang dipasarkan seperti koran dilakukan, perusahaan juga merancang
merupakan salah satu dari sejumlah produk penjualan yang dilakukan dan menetapkan
media cetak dipasarkan oleh perusahaan posisi koran harian kendari pos.
seperti yang dilakukan oleh PT. Kendari Pos. Pemasaran koran harian kendari pos
Perkembangan usaha PT. Kendari Pos merupakan tindakan manajemen untuk
didukung oleh sarana dan prasarana serta menyalurkan produk dan merancang
kualitas sumber daya manusia yang handal strategi pemasaran untuk dapat
untuk mengelola bisnis media cetak yang melaksanakan kegiatan pemasaran dan
menghasilkan koran setiap hari kerja untuk mempertahankan posisi produk dipasar.
memenuhi kebutuhan informasi kepada Banyaknya pesaing dengan produk yang
masyarakat di Kota Kendari. Penerbitan sama membuat manajemen perusahaan
koran setiap hari merupakan strategi berupaya untuk meningkatkan kinerja
positioning produk yang ditujukan untuk pemasaran dengan melakukan strategi
menjaga ketersediaan produk dipasar. segmentasi, targeting dan positioning
Strategi yang mendukung pemasaran produk. Mitra usaha yang mendukung
koran harian kendari pos ini meliputi strategi proses pemasaran koran harian kendari
segmentasi targeting dan positioning dengan pos tersebar di seluruh wilayah Sultra
disalurkan melalui loker-loker dan pedagang empiris tersebut maka permasalahan pokok
serta agen. Para mitra ini menjadikan PT. yang dikaji dalam riset ini bagaimana
Kendari Pos sebagai produsen besar dalam strategi segmentasi dan targeting serta
menghasilkan produk koran. Kekuatan PT. positioning PT. Kendari Pos. Tujuan yang
Kendari Pos didukung oleh aset perusahaan ingin dicapai adalah menjelasakan dan
berupa Gedung Graha Pena, artinya rumah mengakaji strategi segmentasi dan
tulis dimana para wartawan dan jurnalis targeting serta positioning yang dilakukan
melakukan aktivitas untuk menghasilkan pada PT.Kendari Pos.
produk koran harian kendari pos. Kinerja
METODE PENELITIAN
usaha penerbitan koran ini dilakukan dengan
Obyek penelitian ini adalah strategi
menggunakan sarana dan prasarana yang
segmentasi, targeting serta positioning
ada pada PT. Kendari Pos.
yang diterapkan pada PT.Kendari Pos.
Disisi lain persaingan di dunia
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
informasi khususnya media cetak semakin
ini adalah primer baik yang bersifat data
kompetitif, salah satu sisinya adalah
kualitatif maupun kuantitatif. data kualitatif
munculnya sejumlah media cetak seperti
yaitu data yang meliputi kegiatan-kegiatan
Kendari Ekspress, dan Media Sultra yang
perusahaan, seperti kegiatan produksi dan
dibentuk sebagai badan usaha yang sama-
pemasaran koran, dan data yang terkait
sama meliput berita dan sama-sama
dengan segmentasi targeting serta
menerbitkan berita sesuai dengan varsi kerja
positioning. Sedangkan data kuantitatif
atau model kerja masing masing
yaitu yang meliputi : volume produksi,
perusahaan. Bentuk persaingan ini membuat
harga jual, volume penjualan, jumlah
manajemen PT. Kendari Pos berupaya untuk
pesaing. Sumber data yang digunakan
meningkatkan kinerja untuk menjaga
dalam penelitian ini dari PT. Kendari Pos
eksistensi kualitas perusahaan dalam
dengan menggunakan teknik pengumpulan
menghasilkan produk korannya yang
data interview dokumentasi.
menjadi sumber pendapatan bagi
Peralatan Analisis yang digunakan
perusahaan dan memenuhi permintaan
untuk mencapai tujuan riset ini adalah
masyarakat akan informasi dari media cetak.
analisis deskriptif guna menjelaskan
Berkembangnya usaha media cetak
variabel yang meliputi: (1) segmentasi
yang semakin kompetitif memungkinkan ada
dengan pendekatan matriks segmentasi,
strategi untuk memperluas segmen pasar
(2) targeting dengan menggunakan
dan target produk serta upaya untuk
pendekatan matriks strategis, dan (3)
memperkuat posisi produk dari masing-
positioning dengan menggunakan
masing perusahaan. Mecermati fenomena
pendekatan kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diperoleh bahwa sasaran pasar yang
untuk mengetahui strategi pemasaran koran ditujukan untuk dapat menjangkau pasar
harian kendari pos dengan menggunakan konsumen yang seluas-luasnya sehingga
variable, dapat dijelaskan sebagai berikut : dapat memasarkan koran harian Kendari
Pos kepada konsumen secara langsung
Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
baik melalui loper maupun agen penjualan
Segmentasi pasar dilakukan untuk
yang tersebar diseluruh wilayah Sulawesi
mengidentifikasi dan membentuk kelompok
Tenggara. Konsumen yang menjadi
pembeli yang berbeda-beda sehingga dapat
sasaran pasar bagi perusahaan dalam
menerapkan dan menetapkan sasaran pasar
penelitian ini ditetapkan untuk
dengan menempatkan produk koran harian
memudahkan peneliti dalam mengkaji
Kendari Pos serta usaha perusahaan untuk
sasaran pasar koran harian Kendari Pos
memisahkan pasar Koran harian kendari pos
dibandingkan dengan koran pesaing yang
dari kelompok-kelompok pembeli koran.
dijual pada lokasi pasar yang sama.
Selain itu perlu juga dijelaskan kelompok
pembeli berdasarkan usia (Ages) yang Posisi Produk (Product Positioning)
menjadi pembaca koran harian kendari pos Posisi produk dalam penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan segmen tingkat mengarah pada posisi dimana perusahaan
pendapatan dan tingkat usia. Segmen pasar berupaya untuk menempatkan koran harian
koran harian kendari pos mencakup Kendari Pos yang dihasilkan diantara koran
konsumen yang berpendapatan kurang dari pesaing yang ada di pasar sebagai koran
Rp 500.000 hingga lebih dari Rp.1.000.000 yang mempunyai isi berita yang tepat dan
dengan tingkat usia 10-29 tahun hingga lebih akurat, dengan harga yang dapat di
dari 50 tahun. jangkau masyarakat. Pada umumnya berita
yang dicantumkan dalam koran harian
Sasaran Pasar (Targeting Market)
Kendari Pos, tidak beda jauh dengan berita
Penentuan sasaran pasar yang akan
yang ada pada koran pesaing. Koran harian
dilayani oleh PT. Kendari Pos dibentuk
Kendari Pos memuat berita dan informasi
dalam berbagai segmen yang akan ditujukan
yang lebih akurat untuk dapat
atau ditetapkan sebagai sasaran pasar
mempertahankan posisi di pasar.
seperti konsumen dengan tingkat usia 10-29
Dalam penentuan posisi produk,
tahun, 30-49 tahun dan konsumen yang
perusahaan melakukan diferensiasi produk
berusia lebih dari 50 tahun, yaitu pelajar,
untuk membedakan jenis berita yang akan
mahasiswa, pegawai/karyawan pegusaha,
dicantumkan pada setiap kolom halaman
pedagang, wiraswasta, pensiunan.
dengan persentase yang telah ditetapkan
oleh tim redaksi. Kemampuan dalam cetak yang dibutuhkan masyarakat untuk
memasarkan koran harian Kendari Pos memperoleh berita, iklan, promosi dan
mendapatkan posisinya, sangat tergantung pesan lainnya dalam koran harian kendari
pada kualitas wartawan atau tenaga pos.
lapangan yang meliput dan mencari berita Perkembangan penjualan koran
cermat dan tepat untuk dicantumkan dalam harian Kendari Pos setiap hari dalam 5
koran tersebut. Hal ini berkaitan dengan tahun terakhir (2002-2006) mengalami
kepuasan yang diperoleh konsumen atas perkembangan setiap tahunnya mencapai
sejumlah berita yang dibutuhkan dari koran 23,45%. Secara rata-rata mencapai 20,02%
harian Kendari Pos maupun pesaing. hal ini menggambarkan bahwa PT. Kendari
Pos masih aktif melakukan penerbitan dan
Perkembangan Penjualan
penjualan koran harian Kendari Pos pada
Perkembangan penjualan koran harian
setiap hari kerjanya.
Kendari Pos yang dilakukan oleh PT.
Komposisi informasi yang dimuat
Kendari Pos dari tahun ke tahun mengalami
dalam koran harian Kendari Pos terbagi
perkembangan yang telah disajikan pada
atas berita lokal, berita nasional dan
tabel 3 dalam satuan karton yang dijual sejak
internasional, serta iklan-iklan dari berbagai
tahun 2002 - 2006. Perusahaan melakukan
perusahaan yang hendak memperkenalkan
kegiatan usaha dengan memanfaatkan hari
diri kepada publik dengan memanfaatkan
kerja setiap hari dan kegiatan pemasaran
jasa koran harian Kendari Pos. Persentase
dilakukan setiap hari untuk memberikan
berita yang dimuat pada koran harian
informasi kepada masyarakat sebagai
Kendari Pos berdasarkan kelompok dan
bagian dari perkembangan informasi media
jenis berita disajikan pada Tabel berikut.

Strategi Pemasaran Produk Koran harian menggunakan 3 strategi pemasaran yang


Kendari Pos
mendukung proses penjualan koran harian
Penelitian yang mengkaji tentang
Kendari Pos. Strategi yang dilakukan
strategi pemasaran ini dilakukan dengan
adalah strategi segmentasi pasar, strategi Penjualan koran harian Kendari Pos
targeting market dan strategi positioning yang dianalisis dengan menggunakan
product sebagai berikut: matriks segmentasi diperoleh hasil yang
disajikan pada Tabel berikut :
Segmentasi Pasar

Sasaran Pasar (Targeting Market) melakukan pembelian koran harian Kendari


Pasar sasaran (Targeting Market) Pos di kios, dan toko. Hasil penelitian pada
koran harian Kendari Pos adalah semua akhir tahun 2006 diperoleh bahwa jumlah
kalangan yang senang membaca dan ingin kios yang dilayani sebanyak 743 unit dan
menambah wawasan, mereka mempunyai took sebanyak 694 unit yang menjadi mitra
keinginan untuk mencari berita dan informasi usaha dalam penjualan koran harian
melalui koran, dan menggunakan koran kendari pos.
sebagai media untuk mengetahui
Posisi Produk (Positioning Product)
perkembangan hukum, politik dan bisnis.
Koran harian Kendari Pos yang
Pasar sasaran PT. Kendari Pos dalam
dipasarkan memposisikan produknya
memasarkan korannya untuk pelangan
melalui berita yang aktual, lugas dan
kantor/instansi, pelangan pribadi/perumahan
terpercaya. Dengan menampilkan 5 lembar
dan eceran (pembaca yang tidak setiap hari
dan 20 halaman yang memuat berita lokal,
membaca koran) sehingga hal ini dapat
nasional dan iklan dengan harga yang
mendukung penjualan koran harian Kendari
dapat terjangkau. Koran harian Kendari
Pos. Segmen pasar ini mempunyai daya beli
Pos mengembangkan produknya dengan
dan keinginan pembaca untuk mengetahui
memposisikan kualitas produknya melalui
informasi berita lokal yang dapat mendukung
strategi pemasaran yang dilakukan oleh
loyalitas penjualan koran harian Kendari Pos.
perusahaan.
Berdasarkan target pasar, perusahaan
Koran harian Kendari Pos memiliki
menetapkan sasaran pasar dengan jumlah
produk koran yang berbeda dari
konsumen yang sangat menentukan untuk
pesaingnya dan mengembangkan strategi
penjualan koran Kendari Pos dengan kriminal, ekonomi, pendidikan, hiburan,
mempertegas citra koran Kendari sebagai olah raga, kesehatan, politik, opini, bumi
koran lokal yang sebagian besar beritanya anoa
membahas berita lokal. Kendari Pos juga Koran harian Kendari Pos yang di
merupakan media cetak lokal yang memiliki pasarkan oleh PT. kendari Pos
fasilitas percetakan sendiri, dan media cetak memposisikan perusahaannya melalui isi
lokal terbesar di Sulawesi Tenggara. koran degan berita yang mengulas semua
isu-isu, sehingga masyarakat tertarik untuk
PEMBAHASAN
membacanya. Selain itu koran harian
Berdasarkan hasil penelitian
Kendari Pos sudah lama dikenal oleh
menunjukan bahwa PT. Kendari Pos dalam
masyarakat, jadi citra merek koran Kendari
mencapai sasaran yang di inginkan terutama
Pos ini tertanam dibenak masyarakat,
koran harian Kendari Pos mendorong
khususya bagi pelanggan dan pembaca
perusahan untuk melakukan strategi
koran harian Kendari Pos. sehinga Kendari
segmentasi, targeting dan positioning
Pos memposisikan korannya sebagai koran
perusahaan
lokal yang mengulas berita lokal, nasional
Berdasarkan hasil penelitian
dan internasional dengan harga yang dapat
menunjukan bahwa PT. Kendari Pos
terjangkau dan dikenal oleh masyarakat.
mensegmen koran harian Kendari Pos
Berdasarkan hasil penelitian,
berdasarkan pendapatan dan usia dengan
mengunakan analisis deskriptif dengan
menyajikan jenis berita yang menguasai
pendekatan matriks segmentasi,
semua segmen baik itu pelajar, mahasiswa,
pendekatan matriks strategis, dan
pegawai/karyawan pegusaha, pedagang,
pendekatan kualitatif menunjukan strategi
wiraswasta, dan pensiunan dengan
segmentasi dan targeting serta positioning
menyalurkan koran melalui kios dan toko
yang dilakukan pada PT.Kendari Pos
yang tersebar di seluruh Kabupaten/kota di
mampu meningkatkan penjualan koran
Sulawesi Tenggara yang dilakukan oleh para
harian Kendari Pos.
loper dan agen penjualan yang menjadi mitra
bisnis dari PT Kendari Pos. KESIMPULAN
PT. Kendari Pos menetapkan pasar Berdasarkan hasil penelitian dan
sasaran koran Kendari Pos dengan target pembahasan sebelumnya, maka dapat
yang akan di tuju adalah pelajar, mahasiswa, disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran
pegawai/karyawan, pegusaha, pedagang, koran harian Kendari Pos dilakukan
wiraswasta, dan pensiunan. Dengan perusahaan secara menyeluruh pada
menawarkan jenis berita seperti hukum dan segmen pasar yang meliputi kios dan toko
serta yang tersebar di seluruh
Kabupaten/kota di Sultra yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjangkau pasar baik
para loper dan agen penjualan yang menjadi untuk penjualan dalam kota maupun
mitra bisnis dari PT Kendari Pos. penjualan diluar kota pada masa
Sasaran pasar (Tergeting Market) mendatang.
koran harian Kendari Pos adalah konsumen
DAFTAR PUSTAKA
dengan tingkat usia 10-29 tahun, 30-49
Assael, 1992 Dalam Sutisna, 2002,
tahun dan konsumen yang berusia lebih dari Perilaku Konsumen dan Komunikasi
Pemasaran, Rosdakarya, Jakarta.
50 tahun, yaitu pelajar, mahasiswa,
Buchari. A, 2005, Manajemen Pemasaran
pegawai/karyawan pegusaha, pedagang, Jasa, Alfabeta, Jakarta
wiraswasta, dan pensiunan. Sehinga PT. Corey dan Dolan 1991 Strategi Pemasaran,
Kendari Pos dapat meningkatkan volume Penerbit Swadaya, Jakarta :
penjualan dalam 5 (lima) tahun terakhir. David W. Cravens, 1997 The Strategic
Marketing, Fiften Edition, Richard D.
Kemudian posisi produk (Product Irwin, USA.
Positioning) koran harian Kendari Pos Heriyanto, 2000, Strategi Segmentasi,
sebagai koran lokal mendapat tempat targeting dan Positioning Produk Mie
Intan Pada CV. Landipo, Skripsi,
pertama untuk jenis media cetak dengan Unhalu Kendari
menawarkan 5 lembar dan 20 halaman yang Indriyo Gitosudarmo, 1994 Strategi
mencakup berita lokal, nasional/internasional Pemasaran Binarupa Aksara,
Jakarta
dan iklan yang berbeda dari koran pesaing.
Jaka Wasana 1997 Manajemen Pemasaran
Koran harian Kendari Pos pada setiap hari PT. Perhalindo, Jakarta.
penerbitannya meraih dan mempertahankan James. F. Engel, Roger D Blackwell dan
posisi sebagai media cetak lokal yang ada di Paul W. Miniard, 1994, Perilaku
Konsumen, Binarupa Aksara,
Sulawesi Tenggara. Jakarta
Mengacu pada kesimpulan yang Julius Onggo, 2005, Strategi Membidik
dikemukakan sebelumnya, maka dapat Pasar Target, Artikel Pemasaran,
http://www.google.com/artikel
disarankan: (1) Memperluas segmen pasar,
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997.
maka manajemen perusahaan harus Manajemen Pemasaran, Analisis
melakukan ekspansi usaha dan Perencanaan Implementasi dan
Kontrol, PT. Perhalindo, Jakarta
mengembangkan sistem kemitraan untuk
Parmadi, 1995. Dasas-Dasar Manajemen
dapat membentuk pasar potensial yang Pemasaran Produk, LPFE-UI
mendukung volume penjualan koran harian Jakarta.

Kendari Pos pada masa mendatang; (2) Rhenald Kasali, 1999, Mendidik Pasar
Indonesia : Strategi Segmentasi,
Menetapkan pasar target dan posisi produk, Targeting dan Positioning, Gramedia
perusahaan harus meningkatkan kinerja Pustaka Utama, Jakarta

usaha dan memanfaatkan kemampuan Rismiati, , 2001 Pemasaran Barang dan


Jasa, Kansius Yogyakarta
Sofyan Assauri, 2000. Manajemen Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan
Pemasaran Dasar, Konsep dan Komunikasi Pemasaran, Rosdakarya,
Strategi. Rajawali apers: Jakarta. Jakarta.
Suparjo, 2007, Strategi Segmentasi, Tjiptono, F. 2000 Pemasaran Jasa, Bumi
Targeting dan Positioning, Jurnal, Aksara, Jakarta
www.google.com/jurnal

HUBUGAN TUNJANGAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DENGAN


PRODUKTIVITAS KERJA PUSTAKAWAN DI KOTA KENDARI

Darmawati 1) & Abdul Kadir 2)

ABSTRACT
The problem of research is how the correlation between Librarian functional allowance
and the working productivity. The aim of this research is to know how the correlation
between librarian functional allowance andtheir productivity., while the advantages are in
order to be used as an evaluation towards who have an authority in determining librarian
functional allowance appropriately, the working productivity can be reached well, also a
siurce of motivation to librarian in developing of career in functional position. This research
used qualitative-descriptive Method and Moment Product Correlation analysis. Sampling was
drawn abaut 30 samples. Thes data colleted by technique Such as, observation, interview,
questionarie and literatures as primary and secondary data respectively.
The result or this research indicated that there’s correlation between Librarian
functional allowance whit working productivity wich has r hit

= 0,3708 and r tab =0,3494. r hit more than r tab with the interval correlation
coefficient was in 0,20 - 0,0399 with low garde significant. ThusThe hypothesis accepted
(Ha) and rejected of (Ho). This research showed that asignifficant correlation which means
that the higher of fungtion allowance the more working productivity.
Key Word: Librarian Functional, Productivity

PENDAHULUAN Tunjangan fungsional pustakawan


Perhatian pemerintah terhadap profesi merupakan motivasi penggerak dalam
pustakawan cukup tinggi hal ini ditandai memberikan semangat kerja kepada para
denga dikeluarkannya Keputusan baru, pustakawan, agar lebih berperilaku positif
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam usaha mencpai pengkatan
Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang produktivitas kerja, karena tanpa ada
jabatan fungsional pustakawan dan angka motivasi berupa tunjangan, maka tujuan
kreditnya dan KEPRES Nomor 86 Tahun kepustakawanan tidak akan tercapai. Agar
2003 tentang tunjangan jabatan fungsional pustakawan dapat menjalankan fungsi dan
pustakawan yang cukup memberikan misinya dengan baik, maka harus
kelegahan sebagai dasar motivasi fiansial memenuhi beberapa unsure diantaranya
terhadap pustakawan.
adalah kebutuhan, kepuasan kerja dan banyak factor seperti semangat dan
sumber daya manusia (SDM). kegairahan kerja juga motivasi yang berupa
Dengan penerapan system jabatan tunjangan, ini merupakan factor yang
fungsional pustakawan dan kenaikan jabatan sangat penting, hal ini dapat dikatakan
berdasarkan prestasi kerja yang diatur dan bahwa dengan pemberian tunjangan, maka
ditentukan muatan, bobot dan jumlahnya menghasilkan produktivitas kerja yang
dalam angka kredit dapat memberikan tinggi pula, demikian sebaliknya.
kesempatan bagi pustakawan fungsional Berdasarkan latar belakang di atas maka
untuk meneliti karier lebih cepat. penulis mengambil judul penelitian yaitu
Disamping meniti karir yang terbuka “hubugan tunjangan fungsional pustakawan
system fungsional relative mendorong dengan produktivitas kerja pustakawan di
kreativitas dan motivasi kerja karena pejabat Kota Kendari”. Permasalahan yang
fungsional pustakawan mendapat tunjangan dijadikan fokus kajian dalam riset ini
fungsional sebagai konsekuensi penilaian Bagaimana hubungan antara tunjangan
prestasi kerja sesuai standar SK Menpan fungsional pustakawan dengan
Nomor : 132/KEP/M.PAN/12/2002, hal ini produktivitas kerja. Tujuan yang ingin
merupakan suatu tantangan yang menuntut dicapai dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan kerja keras terhadap menjelaskan hubungan antara tunjangan
kenaikan jabatan. Dengan demikian fungsional pustakawan dengan
pustakawan dituntut mampu mandiri dan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini
bekerja professional dalam melaksanakan diharapkan bermanfaat: sebagai motivasi
tugasnya diharapkan bersikap aktif dan kepada pustakawan untuk dapat
pandai mengelola dan mendayagunakan mengembangkan karir, dijadikan bahan
informasi melayani kebutuhan masyarakat. evaluasi kepada pihak yang berwewenang
Keseluruhan aktivitas pustakawan yang dalam penetapan tunjangan fungsional
bergerak dalam bidang informasi diperlukan pustakawan yang tepat, agar produktivitas
berbagai factor pendukung. Produktivitas kerja dapat tercapai dengan baik.
kerja dan keberhasilan kerja maupun
METODE PENELITIAN
pekerjaan yang terarah pada sasaran yang
Penelitian ini dilakukan untuk
ditetapkan. Produktivitas kerja mencakup
memperoleh gambaran dengan cara
sikap mental yang selalu berpandangan
menganalisa dan menafsirkan variabel-
dinamis, optimis, kreatif dan innovatif dalam
variabel yang diteliti oleh Koentjaraningrat
meraih sesuatu secara maksimal.
(1979:45). Penelitian korelasional dalam
Dalam meningkatka Produktivitas kerja
kasus ini dimaksudkan untuk menentukan
dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh
apakah ada hubungan antara variable-
variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan (4). Telah memenuhi kriteria penguji dan
yang telah ditetapkan aka jenis penelitian ini analisis statistika inferensial.
adalah eksplanasi. Faisal (1995:21) Peralatan analisis yang digunakan
penelitian eksplanasi (explanatory research) adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara
adalah untuk menguji hubungan antara persentase mengenai kondisi nyata dari
variabel yang dihipotesiskan. masing-masing variabel yang diteliti, dan
Rancangan studi ini meliputi: populasi analisis inferensial dengan menggunakan
dan sampel, variabel penelitian, jenis dan rumus Korelasi Product Moment Pearson
sumber data, metode pengumpulan data, (Santoso, 2004:283). yaitu:
skala pengukuran data, uji validitas dan N ΣXY − (ΣX )( ΣY )
reliabilitas dan metode analisis data. Data
r xy
=
( NΣX 2 − (ΣX ) 2 )( NΣY 2 − (ΣY ) 2 )
yang digunakan adalah data primer yang dimana : r = koefisien korelasi
dikumpul secara cross-section melalui n = banyaknya sampel
kuisioner. Skala pengukuran data adalah X = skor item X
skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat Y = skor item Y
dari skala 5 (sangat setuju/secara total
diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak HASIL DAN PEMBAHSAN
setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk Hasil penelitian berdasarkan studi
memperoleh data yang valid dan reliabel korelasi yang merupakan hasil jawaban
terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas responden dari sejumlah pertayaan dalam
dan reliabilitas instrumen. angket /kuesioner yang disebabkan hasil
Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian didistribusikan dalam bentuk
seluruh pegawai Pustakawan di Kota table dan diolah secara statistik. Angket ini
Kendari. Sampel dalam penelitian ini diharapkan mampu mengajikan pertanyaan
ditentukan dengan menggunakan purposive tertulis guna memperoleh data variabel
sampling yaitu pengambilan sampel secara tunjangan fungsional dan produktivitas
sengaja sebanyak 30 responden dengan kerja dan dianalisis lebih lanjut.
pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan Dari 30 orang responden yang
sampel tetapi yang menilai para karyawan dijadikan sampel dalam penelitian
(2). Para karyawan tersebut berkompoten mayoritas responden menyatakan setuju
dalam bidang Human Resource pada setiap adanya tunjangan fungsional pustakawan.
divisi/bagian khususnya kepustakaan, (3). Distribusi tanggapan responden dan
Cukup representatif untuk mewakili populasi pengujian hubungan tunjangan fungsional
pustakawan dengan produktivitas kerja
dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Dengan
Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner)


Berdasarkan tabel 1 diatas, lalu
dimasukkan ke rumus analisa korelasi
Product moment sebagai berikut :
Hasil perhitungan tersebut didapat
nilai r hitung 0,3708, sedangkan nilai rtabel
untuk derajat kebebasan n = 30 dan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel= 0,3494, nilai r
hitung lebih besar dari rtabel. Dengan demikian
ada hubungan yang signifikan antara
tunjangan fungsional pustakawan dengan
produktifitas kerja.
Tabel 2. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sebelum SK
Menpan No. 132 Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja

Sumber: Data primer diolah (kuesioner)


Berdasarkan tabel 2 di atas, analisis Hasil perhitungan di atas didapat nilai
korelasi Product Moment dapat dihitung rhitung = 0,0112 sedangkan rtabel dengan
sebagai berikut : derajat kebebasan n = 30 dengan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r
hitung lebih kecil dari rtabel, maka nilai r hitung

berada pada interval koefisien antara


0,000-0,199 dengan taraf kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian
tunjangan fungsional pustakawan sebelum
adanya SK Menpan 132 sangat rendah,
sehingga dapat mempengaruhi
produktivitas kerja.

Tabel 3. Tanggapan Responden Mengenai Tunjangan Fungsional Pustakawan Sekarang


Hubungannya Denagn Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesione)
Berdasarkan tabel 3 di atas , maka
analisfs korelasi Product Moment dapat
dihitung sebagai berikut :

Hasil perhitungan di atas nilai rhitung=


0,01021 sedangkan rtabel dengan derajat
kebebasan n = 30 dan taraf kepercayaan
0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi r hitung lebih
kecil dari rtabel, maka nilai r berada pada
interval koefisien antara 0,000-0,199
dengan taraf kepercayaan yang rendah.
Dengan demikian tunjangan fungsional
pustakawan sekarang masih rendah,
hubungannya dengan produktivitas kerja.
Tabel 4. Tanggapan Responden Mengenai Revisi Kenaikan Tunjangan Fungsional
Pustakawan Hubungannya Dengan Produktivitas Kerja
Sumber: Data primer diolah (kuesioner)
Berdasarkan tabel 4, analisis korelasi
Product Moment dapat dihitung sebagai
berikut :

Hasil perhitungan di atas diperoleh


nilai rhitung = 0,0223 sedangkan rtabel dengan
derajat kebebasan n = 30 dan taraf
kepercayaan 0,05 yakni rtabel = 0,3494, jadi
rhitung lebih kecil dari r rtabel, maka nilai r
berada pada interval koefisien antara
0,000-0,199 dengan taraf kepercayaan
yang sangat rendah. Dengan demikian
tunjangan fungsional pustakawan perlu
direvisi kembali sehubungan dengan
produktivitas kerja.
KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan
yang menyangkut hubungan tunjangan
fungsional pustakawan dengan produktivitas agar eksistensi Perpustakaan dirasakan
kerja, maka penulis mengambil kesimpulan manfaatnya, khususnya dalam penyediaan
bahwa: hubungan tunjangan fungsional informasi yang actual; (4) untuk mendukung
pustakawan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja
produktivitas kerja. Hubungan tersebut pustakawan, maka perlu diperhatikan
menunjukkan korelasi yang signifikan artinya berbagai faktor yang bersifat memotivasi
semakin tinggi tunjangan fungsional seperti mengikutsertakan pustakawan
pustakawan, maka produktivitas semakin dalam pelatihan dan pendidikan yang
meningkat. sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Tunjangan fungsional pustakawan
DAFTAR PUSTAKA
sekarang masih sangat rendah dibangingkan
tugas yang dilakukan. Hubungan tersebut Amrin, M Tatang. 1990. Menyusun
Rencana Penelitian.
menunjukkan korelasi yang tidak signifikan
Harsono, 1985. Peningkatan Produktivitas
artinya tunjangan yang diberikan sangat Tata Pemerintahan. Jakarta : LAN.
rendah sementara tugas pustakawan R.I.
banyak, sehingga dapat mengurangi Hasibuan, SP.Malayu. 1996. Dasar-Dasar
Organisasi Manajemen. Jakarta :
produktivitas kerja. Kenaikan tunjangan Gunung Agung.
fungsional pustakawan perlu direvisi kembali Hidayat. 1980. Peningkatan Produktivitas
hubungannya dengan produktivitas kerja, Karyawan. Seri Manajemen No. 95.
Jakarta : LPPM Erlangga.
sehingga revisi tunjangan fungsional
Keputusan Menpan No.
pustakawan perlu ditinjau kembali 132/KEP/M.PAN/12/2002. 2004
Agar meningkatkan produktivitas kerja Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka kreditnya. Jakarta :
pustakawan, peneliti menyarankan sebagai Perpustakaan Nasional RI
berikut : (1) diharapkan agar tunjangan Keputusan Kepala Perpystakaan Nasional
fungsional pustakawan masih perlu adanya RI No. 10 tahun 2004. Petunjuk teknis
jabatan fungsional pustakawan dan
revisi kenaikan supaya pustakawan dalam angka kreditnya. Jakarta :
melaksanakan tugas dan tanggung jawab Perpustakaan Nasional RI.
dengan hasil yang efektif dan efisien; (2) Sarwoto. 1985 Aspek Produktivitas dalam
Pengembangan Karyawan. Jakarta :
diharapkan agar para pustakawan lebih Prima
disiplin waktu baik dalam jam kerja, Soetimah. 1994. Perpustakaan,
pengumpilan angka kredit maupun kenaikan Kepustakawanan dan Pustakawan.
Yogyakarta : Kanisius
jabatan/pangkat; (3) diharapkan agar
Sulistyo-Basuki.1992. Pengantar Ilmu
pustakawan dapat memberikan pelayanan Perpustakaan. Jakarta : Gramedia
dengan baik kepada masyarakat pengguna, Pustaka Utama.
PENGARUH STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANDATEL KENDARI
Haliswiaty 1) & Marini 2)

ABSTRACT

The research this doing with purpose for to know influence of Strategic Management
Human Resource for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The
kind of research this is ecsplanatory so that use the primer data and collected with cross-
section through questioner. The pulling of the sample technique is purposive sampling with
Description and Multiple linear regression analysis method. The result of research this to
indicate that the influence of Strategic Human Resource Management (SDM) have
significant to influenced for performance appraisal to PT. Telkom Kandatel Kendari. The
result of test probability at level of significant 0,000 < 0,05. According to result analysis that
can summarized that Strategy of Human resource Management (SDM) have significant to
influenced for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel Kendari. The result
Summarized, then to suggest to PT. Telkom Kandatel Kendari so that attention seurious
Strategic of Human Resource Management (SDM) so that can increase performance
appraisal employee.
Key Word : Training, Empowerment, Performance Appraisal

PENDAHULUAN yang lain dan oleh karena itu perusahaan-


Adanya perubahan dan tekanan perusahaan harus mengdopsi cara ini
kompetitif menuntut setiap perusahaan (Harel, et, al.1999). Harris dan Ogbonna
harus mengubah atau mengadopsi strategi (2001) berpendapat bahwa Strategi SDM
baru agar tetap mampu bersaing. saat ini menjadi menarik untuk di
Perubahan strategi akan menentukan arah kembangkan dalam peningkatan kinerja.
setiap fungsi dari organisasi perusahaan, Peningkatan kinerja dapat dilakukan
termasuk fungsi Manajemen Sumber Daya melalui pengembangan budaya organisasi
Manusia (MSDM). Penekanan pentingnya yang di fokuskan secara internal dengan
pendekatan strategis bagi setiap perusahaan menggunakan pendekatan strategi
melibatkan adanya hubungan starategi fungsional yaitu (Human Resource
perusahaan dengan Manajemen Sumber Management Strategy).
Daya Manusia (MSDM) strategis dalam Dalam mengatur praktek-praktek
bidang struktur, budaya, dan pengembangan manajemen SDM, mengacu pada item-item
sumber daya perusahaan. yang dikembangkan oleh (Huselid, et,
Strategi Manajemen Sumber Daya al.1997). Item-item tersebut disesuaikan
Manusia adalah praktek-praktek manajemen dengan kondisi pada umumnya khususnya
SDM yang umumnya dilakukan pada pada perusahaan. Ada tiga indikator dari
perusahaan. Hal ini sesuai dengan asumsi praktek manajemen SDM yang
universal, yang menyatakan bahwa praktek mencerminkan strategi SDM yang,
manajemen SDM lebih baik dalam meliputi : pelatihan (training),
mendorong kinerja dibandingkan dengan
Pemberdayaan (empowerment) dan seiring dengan itu, karyawan membutuhkan
Penilaian Kinerja (performance appraisal). umpan balik atas kinerja.
Pelatihan (training) haruslah PT. Telkom Kandatel Kendari
meningkatkan efektifitas karyawan, mempunyai disiplin yang tinggi dan
meningkatkan kepuasan karyawan, dan solidaritas antara karyawan dan karyawan
memenuhi program kesempatan kerja sama maupun pimpinan dan karyawan. PT.
karyawan. Diagnosis aspek situasi Telkom Kandatel Kendari sangat
lingkungan dan organisasional serta analisis menghargai hasil kerja dari para karyawan
pekerjaan merupakan langkah pertama sesuai dengan balas jasa (gaji) yang
dalam menyusun program pelatihan dan diberikan. Apabila ada pekerjaan-pekerjaan
pengembangan. di luar kantor namun masih berhubungan
Selanjutnya salah satu cara yang bisa tetap di berikan bonus sebagai hasil kerja
digunakan pemimpin untuk menciptakan mereka, oleh karena itu sangat dibutuhkan
tingkat motivasi yang tinggi dari bawahan Strategi Manajemen SDM yang berkualitas
adalah melalui pemberdayaan. tinggi untuk itu diperlukan pelatihan,
Pemberdayaan (empowerment) diartikan pemberdayaan, dan penilaian kinerja
sebagai membagi kekuasaan (power sangat penting dalam meningkatkan
sharing) atau mendelegasikan kekuasaan prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
dan wewenang di dalam organisasi (Daft, Kendari.
1999). Senada dengan pendapat Luthans Mencermati fenomena empiris dan
(1995) pemberdayaan adalah wewenang berdasarkan kajian teori, penelitian ini
untuk membuat keputusan dalam kegiatan penting dilakukan dengan fokus
operasional individual tanpa harus permasalahan bagaimana penerapan dan
memperoleh persetujuan dari siapapun. apakah strategi manajemen sumber daya
Dalam pendegelasian tersebut, pemimpin manusia (SDM) terhadap prestasi kerja
bisa memberikan pengetahuan kepada karyawan pada PT. Telkom Kandatel
bawahan tentang seluk beluk tugas dan Kendari. Tujuan yang ingin dicapai adalah
wewenangnya sehingga bawahan bisa untuk mengetahui dan mengkaji secara
berhasil dalam menyelesaikan tugas dan empiris penerapan dan pengaruh signifikan
wewenang yang diembannya. Penilaian antara variabel Starategi Manajemen
Kinerja (performance appraisal) penilaian Sumber Daya Manusia yang terdiri
kinerja berbicara tentang kinerja karyawan Training, Empowerment dan Performance
dan akuntabilitas ditengah kompetisi global, Appraisal terhadap Prestasi Kerja
perusahaan menuntut kinerja yang tinggi Karyawan pada PT. Telkom Kandatel
Kendari.
METODE PENELITIAN setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk
Penelitian ini didilakukan pada PT. memperoleh data yang valid dan reliabel
Telkom Kandatel Kendari yang beralamat di terlebih dahulu dilakukan pengujian
jalan Jend. Achmad Yani No. 8 Kendari, validitas dan reliabilitas instrumen.
kelurahan Kadia, Kecamatan Mandonga,
Populasi dan Sampel Penelitian
Kota Kendari. Pendekatan studi ini adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah
conclusive research dengan menggunakan
seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel
metode causal research yang bertujuan
Kendari sebanyak 73 orang. Sampel dalam
untuk memperoleh pengujian yang tepat
penelitian ini ditentukan dengan
dalam menarik kesimpulan hubungan sebab
menggunakan purposive sampling yaitu
akibat antara variabel dan selanjutnya
pengambilan sampel secara sengaja
memilih alternatif tindakan. Alasan yang
sebanyak 43 responden dengan
mendasari menggunakan penelitian konklusif
pertimbangan karena : (1). Pemimpin
dengan menggunakan metode causal
bukan sampel tetapi yang menilai kinerja
research karena tujuan penelitian adalah
para karyawan (2). Para karyawan tersebut
menganalisis dan menguji secara empiris
berkompoten dalam bidang Human
besarnya tingkat signifikansi pengaruh
Resource pada setiap divisi/bagian, (3).
Starategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Cukup representatif untuk mewakili
yang terdiri Training, Empowerment dan
populasi (4). Telah memenuhi kriteria
Performance Appraisal terhadap Prestasi
penguji dan analisis secara statistika
Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel
inferensial.
Kendari. Selanjutnya menarik kesimpulan
Metode Analisis Data
menerima atau menolak teori atau hasil
Metode analisis data yang digunakan
penelitian terdahulu.
yaitu : (a) Analisis statistika deskriptif,
Rancangan studi ini meliputi: populasi
bertujuan untuk mendeskriptifkan masing-
dan sampel, variabel penelitian, jenis dan
masing variabel penelitian ini dalam bentuk
sumber data, metode pengumpulan data,
jumlah, rata-rata maupun angka
skala pengukuran data, uji validitas dan
persentase, dan (b) Analisis statistika
reliabilitas dan metode analisis data. Data
inferensial, yaitu Regresi multivariat dengan
yang digunakan adalah data primer yang
tujuan untuk mengetahui dan menguji
dikumpul secara cross-section melalui
secara empiris pengaruh Starategi
kuisioner. Skala pengukuran data adalah
Manajemen Sumber Daya Manusia yang
skala likert 5 point. Penentuan skala dibuat
terdiri Training, Empowerment dan
dari skala 5 (sangat setuju/secara total
Performance Appraisal terhadap Prestasi
diaplikasikan) sampai dengan skala 1 (tidak
Kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel
Kendari baik secara parsial maupun simultan sebelumnya agar terjadi proses sintesa
dengan persamaan : Y = b1X1+ b2X2 + b3X3 + demi penyempurnaan hasil temuan
ei. Kemudian tingkat kepercayaan yang penelitian ini. Hasil analisis regresi
ditetapkan adalah 95% atau α=0,05. multivariat ternyata juga sama dengan hasil
analisis statistika dekriptif, sehingga dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih
Hasil analisis data dalam penelitian ini
jelasnya rekapitulasi hasil pengolahan data
dengan mengkombinasikan hasil temuan
dapat baik secara deskriptif maupun
dari pendekatan analisis statistika deskriptif
inferensial dapat dilihat pada tabel 1.
dan regresi multivariat yang dilakukan
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Deskriptif dan Regresi Multivariat
Deskriptif Regresi Multivariat
Variabel Bebas Standardized
Rata-Rata thitung Sig.t Ket.
Koefisien (Beta)
Training (X1) 4,60 0,573 5,075 0,000 Signifikan
Empowerment (X2) 4,80 0,438 3,612 0,001 Signifikan
Perf. Appraisal (X3) 4,05 - 0,057 -0,441 0,662 Tidak Signifikan
Prestasi Kerja (Y) 4,40
R = 0,826 Fhitung = 42,737
R Square = 0,767 Sig F = 0,000
Sumber : Hasil olahan data primer
Pada Tabel 1 di atas, menunjukkan prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
hasil analisis deskriptif dan regresi Kendari. Kemudian nilai rata-rata variabel
multivariate terhadap maing-masing variabel training 4,60 menunjukkan mayoritas
dalam studi ini. Lebih jelasnya urain hasil responden menyatakan sangat setuju
pengujian dan analisis dekriptif dan regresi adanya program training dengan alasan
multivariat sebagai berikut: perusahaan telah memberikan kesempatan
yang sama bagi karyawan untuk mengikuti
X1. Variabel Training
pelatihan, dan memberikan pelatihan yang
Hasil perhitungan analisis regresi
luas bagi karyawannya.
multivariat diperoleh nilai Standardized
Coefficients (Beta) sebesar 0,573 dan nilai X2. Variabel Empowerment
thitung variabel training (X1) sebesar 5,075 Nilai Standardized Coefficients (Beta)
lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,021. variabel empowerment = 0,438 dan nilai
Selanjutnya berdasarkan nilai sig. t = 0,000 < rata-rata pernyataan responden sebesar
α = 0,05 berarti variabel training secara 4,80 yang berarti bahwa perusahaan
parsial berpengaruh signifikan terhadap sangat setuju dalam penerapan konsep
pemberdayaan bagi karyawan yang ada
dengan alasan telah diberikan keleluasaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi
dalam berkreatifitas. Keterlibatan mereka kerja PT. Telkom Kandatel Kendari.
dalam pengambilan keputusan dengan
Y. Variabel Prestasi Kerja
alasan perusahaan memberikan kebebasan
Dalam penelitian ini, pengukuran
karyawan dalam mengembangkan inisiatif.
prestasi kerja dari 43 karyawan melalui
Pemberian upah yang relatif lebih tinggi dari
penilaian pimpinan pada setiap divisi,
pada perusahaan sejenis. Pemberian
dengan maksud untuk mengetahui
peluang yang cukup dalam ikut berpartisipasi
bagaimana kemampuan dan keterampilan
dalam perusahaan serta keterlibatan
setiap karyawan dalam melaksanakannya
langsung dalam pengambilan keputusan.
pekerjaan. Sehubungan dengan penilaian
Hasil perhitungan analisis regresi multivariat,
prestasi kerja maka dapat diukur melalui :
menunjukkan bahwa nilai thitung variabel
kualitas kerja, kemampuan melakukan
empowerment (X2) = 3,612 > ttabel = 2,021
pekerjaan, keterampilan kerja, tanggung
atau Sig. t = 0,001 < α = 0,05. Hal ini
jawab dan disiplin. Mean variabel prestasi
menunjukkan bahwa variabel empowerment
kerja sebesar 4,4 berarti pimpinan rata-rata
(X2) secara parsial berpengaruh signifikan
memberikan penilaian baik untuk setiap
terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom
karyawan dalam hal kualitas kerja,
Kandatel Kendari.
kemampuan melakukan pekerjaan,
X3.Variabel Performance Appraisal keterampilan kerja, tanggung jawab dan
Variabel performance Appraisal disiplin, dengan alasan setiap karyawan
memiliki nilai Standardized Coefficients dalam melaksanakan kewajiban harus
(Beta) sebesar - 0,057 dan nilai rata-rata bertanggung jawab atas pekerjaan yanh
4,05 berarti mayoritas responden setuju dilakukan pada perusahaan.
dengan kebijakan perusahaan dalam
PEMBAHASAN
menentukan besarnya upah selalu
Berdasarkan hasil analisis data dalam
didasarkan pada kemampuan kerja dari para
penelitian ini, dapat dijelaskan masing-
karyawan dan perusahaan juga memberikan
masing variabel baik variabel bebas
perhatian yang cukup bagi pengembangan
maupun terikat adalah sebagai berikut:
karyawannya. Selanjutnya hasil perhitungan
regresi multivariat, diperoleh thitung variabel Pengaruh Variabel Training Terhadap
Prestasi Kerja
Performance Appraisal (X3) = -0,441 < ttabel =
Training adalah salah satu bentuk
2,021 dengan nilai sig. t = 0,662 > dari α =
pengembangan Sumber Daya Manusia
0,05 menunjukkan variabel performance
(SDM) dalam meningkatkan kemampuan
appraisal (X3) secara parsial tidak
atau ketrampilan khusus karyawan PT.
Telkom Kandatel Kendari. Berdasarkan hasil organisasi. Hasil penelitian ini juga sesuai
analisis deskripsi terhadap variabel training dengan riset terdahulu yanng dilakukan
yang dimaksud disini adalah kesempatan oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir
yang luas dala mengikuti pelatihan, (1999), dimana praktek-praktek manajemen
perencanaan yang baik tentang pelatihan sumber daya manusia dilihat dari indikator
dan luasnya pelatihan bagi karyawan training dan beberapa praktek-praktek
memberikan dampak langsung bagi prestasi Manajemen Sumber Daya Manusia lain,
kerja. Diperoleh rata-rata tanggapan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
responden mengenai training yang diberikan kinerja perusahaan.
yakni sangat setuju. Hasil uji t yang
Pengaruh Variabel Empowerment
dilakukan dengan cara membandingkan nilai Terhadap Prestasi Kerja
thitung dengan nilai ttabel, serta nilai signifikan t Empowerment merupakan bentuk
dengan level of signifikan α = 0,05 (5%). pengembangan Sumber Daya Manusia
Variabel training secara parsial berpengaruh (SDM) yang memberdayakan potensi yang
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. mereka miliki baik kemampuan maupun
Telkom Kandatel Kendari. Dapat disimpulkan keterampilan. Berdasarkan hasil analisis
variabel training terbukti menjadi salah satu deskripsi terhadap variabel empowerment
faktor yang mempengaruhi prestasi kerja yanng dimaksud dalam studi ini adalah
dimana pelatihan yang dilakukan adalah karyawan diberikan keleluasaan dalam
penggunaan internet dengan berbagai bekreatifitas dan keterlibatan karyawan
aplikasinya dan pemeliharaan/perawatan dalam pengambilan keputusan. Tanggapan
jaringan telepon. Sehingga dapat dikatakan responden mengenai variabel
bahwa perusahaan ingin meningkatkan empowerment mayoritas menyatakan
prestasi kerja maka pelatihan menjadi sangat setuju. Berdasarkan uji t variabel
prioritas utama dalam strategi manajemen empowerment secara parsial mempunyai
sumber daya manusia untuk dilakukan. pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
Hasil temuan dalam penelitian ini kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
sesuai dengan teori universalistik yang Mengacu pada temuan di atas berarti
dikemukan oleh Delery dan Doty (1996), variabel empowerment terbukti menjadi
yang menyatakan bahwa srategi manajemen salah satu faktor yang mempengaruhi
sumber daya manusia yang dijabarkan prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel
dalam praktek-praktek manajemen sumber Kendari. Hal ini juga sesuai dengan teori
daya manusia yang salah satunya adalah Universalistik yang dikemukan oleh Delery
training akan dapat memberikan pengaruh dan Doty (1996), yang menyatakan bahwa
langsung bagi peningkatan kinerja srategi manajemen sumber daya manusia
yang dijabarkan dalam praktek-praktek disimpulkan variabel performance appraisal
manajemen sumber daya manusia yang secara parsial tidak memiliki pengaruh
meliputi training dan empowerment akan signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
dapat memberikan pengaruh langsung bagi Telkom Kandatel Kendari.
peningkatan kinerja organisasi. Hasil temuan Temuan dalam penelitian ini berarti
dalam penelitian ini juga sesuai dengan riset bahwa variabel performance appraisal
terdahulu yanng dilakuakn oleh Wan et.al bukan merupakan faktor yang berpengaruh
(2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana signifikan terhadap prestasi kerja pada PT.
praktek-praktek manajemen sumber daya Telkom Kandatel Kendari walaupun dilihat
manusia yang meliputi training dan dari deskripsi variabel penelitian dapat
empowerment yang memiliki pengaruh yang disimpulkan bahwa karyawan PT. Telkom
signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kandatel Kendari setuju dalam
performance appraisal yang diberikan pihak
Pengaruh Variabel Performance
Appraisal Terhadap Prestasi Kerja PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengenai
Performance Appraisal adalah salah pemberian besarnya upah selalu
satu bentuk pengembangan sumber daya didasarkan pada kemampuan kerja dari
manusia (SDM) dalam mengevaluasi para karyawan dan perusahaan juga
pelaksanaan kerja individu karyawan memberikan penekanan bagi
maupun proses evaluasi seberapa baik pengembangan diri karyawan. Hal ini
karyawan mengerjakan pekerjaan mereka. dikarenakan bahwa karyawan tidak
Berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap menginginkan dengan adanya penekanan
variabel performance appraisal yang dalam pengembangan. Pada dasarnya
pengukuranya melalui pemberian upah yang para karyawan ingin diberi kebebasan
selalu didasarkan pada kemampuan kerja dalam berkreatifitas untuk meningkatkan
dari para karyawan dan perusahaan juga kemampuan diri. Namun penilaian kinerja
memberikan penekanan bagi karyawan secara tidak langsung
pengembangan diri karyawannya. memberikan dampak terhadap prestasi
Tanggapan responden mengenai variabel kerja karyawan sebagai bukti bahwa
empowerment mayoritas responden penilain kinerja yang sebahagian besar
menyatakan setuju. Kemudian hasil uji t yang mengarah pada aspek organisasi. Dengan
dilakukan dengan cara membandingkan nilai demikian performance apraisal tidak akan
thitung dengan nilai ttabel menunjukkan bahwa berdampak langsung terhadap prestasi
nilai thitung variabel performance appraisal kerja karyawan. Hasil analisis sesuai
sebesar -0,441 < ttabel sebesar 2,021 dengan dengan riset yang telah dilakukan oleh
nilai signifikan t = 0,662 < α =0,05. Dapat Harris dan Ogbonna (2000), yang
menyimpulkan bahwa strategi manajemen Koefisien determinasi (R2) sebesar
sumber daya manusia tidak sepenuhnya 0,767 dapat diartikan 76,70% proporsi
berdampak langsung bagi peningkatan variabel dari prestasi kerja dijelaskan oleh
prestasi kerja karyawan. variabel training; empowerment; dan
performance appraisal. Dengan demikian
KESIMPULAN
training, empowerment, dan performance
Hasil analisis deskriptif variabel mean
appraisal dapat memberikan kontribusi
variabel training = 4,60 menunjukkan
pengaruh sebesar 76,7% terhadap prestasi
mayoritas responden menyatakan sangat
kerja dan sisanya 23,3% dijelaskan atau
setuju adanya program training; variabel
ditentukan oleh variabel lain diluar model
empowerment = 4,80 berarti karyawan
dalam penelitian ini.
sangat setuju dalam penerapan konsep
pemberdayaan; variabel performance DAFTAR PUSTAKA
Appraisal = 4,05 artinya mayoritas Alwi, Syaifuddin, 2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia: Strategi Keunggulan
responden setuju dengan kebijakan
Kompetitif. Edisi Pertama. Yogyakarta
perusahaan dalam menentukan besarnya : BPFE
upah didasarkan pada kemampuan kerja dan Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program SPSS.
perhatian bagi pengembangan diri karyawan;
Semarang : Universitas Dipanegoro
variabel prestasi kerja = 4,40 berarti
Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch,
pimpinan memberikan penilaian baik setiap 1999. Strategi Management and
Business Policy. Edisi Kedua.
karyawan dengan alasan karyawan dalam
Terjemahan, Murad dan Henri
melaksanakan tugas harus bertanggung Sitanggang. Jakarta.
jawab atas pekerjaan yang diembannya. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain. 1998.
Ekonometrika Dasar. Jakarta :
Hasil analisis regresi multivariat
Erlangga
menunjukkan aktivitas strategi manajemen Harris, Lioyd C. And Emmanuel Ogbonna.
sumber daya manusia terdiri dari : training, 2000. Strategic Human Resource
Management, Market Orientation, and
empowerment dan performance appraisal Organizational Performance, Journal
secra simultan berpengaruh signifikan of Business Research, 51.p.157-166
terhadap prestasi kerja. Sedangkan secara Herel, Gedaliahu H. and Shay S. Tzafrir.
1999. The The Effecct of Human
parsial ada dua variabel berpengaruh secara Resource Management Practices on
signifikan yaitu, variabel training dan The Perceptions of Organizational
and Market Performance of The Firm.
variabel empowerment sedangkan variabel Journal of Human Resource
yang tidak berpengaruh secara signifikan Management, Vol. 38.
terhadap prestasi kerja yaitu variabel Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode riset
Untuk bisnis dan Ekonomi,
performance appraisal. Bagaimana menulis tesis? Erlangga,
Surabaya.
Kochan T.A, and Dyer L. 1993. Managing Berkelanjutan Melalui Fungsi dan
Transformational Change: The role of Peran Sumber Daya Manusia.
Human Resource Professionalls. Semarang : STIE Stikubank.
Internasional Journal Human
Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistika
Reseource Management.4.p.569-590
Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media
Mangkuprawira, Tb. Sjafri.2003.Manajemen Komputindo
Sumber Daya Manusia Strategik.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen SDM.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Edisi Ke III.. Yogyakarta : STIE. YKPN
Notoatmodjo, 1992. Pengembangan Sumber
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Edisi ke-6.
Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta
Bandung : Tarsito
Pearce and Robinson. 1997.Manajemen
Supranto, J. 1997. Metode Riset. Jakarta :
Strategik : formulasi, Implementasi,
Rineka Cipta
dan Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus
Maulana MSM. Jakarta : Binarupa Wan,David et, al. 2002. Strategic Human
Aksara Resource Management and
Organizational Performance in
Purnomo, Ratno. 2003. Pencapaian
Singapore. Compensation & Benefits
Keunggulan Bersaing yang
Review
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA
PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG KENDARI

Endro Sukotjo 1) & Rudi Indraputra 2)

ABSTRACT
The aim of this research is to explain and assess empirically the relation of
compensation with the working achievement in PT. POS Indonesia ( persero ) branch
Kendari. The result of this research shows that : (1) compensation has significant relation
with working achievement if we see from indicator of ability to keep responsible done, which
is proven by the score of X2 hitung = 22,04 > X2 tabel = 9,49. (2) There is significant relation
between compensation with working achievement of workers from the indicator of ability to
carry out work effectively and efficiently, which is marked with score of X 2 hitung = 28,47 > X2
tabel = 9,49, (3) there is a significant relation between compensation with working achievement
if we see from the assessment indicator towards seriousity in carrying out the work, which is
marked with the score X2 hitung = 21,28 > X2 tabel = 9,49. (4) there is significant relation between
compensation with working achievement of workers if we see from the ability indicator in
designing working implementation carefully, which is marked with the score nilai X2 hitung =
21,92 > X2 tabel 9,49. (5) there is significant relation between compensation with working
achievement of workers from the ability indicator technical working which is marked with the
score X2 hitung = 11,46 > X2 tabel 9,49.

Key Words: Kompensasi, Working Achievement

PENDAHULUAN merugikan perusahaannya. Kondisi ini


Kompensasi diberikan guna adalah kondisi yang sesungguhnya
memotivasi agar karyawan dapat bekerja diharapkan terjadi disetiap perusahaan.
sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas Pemberian kompensasi ini dimaksud
dan tanggung jawab yang diberikan sebagai imbalan yang dianggap layak bagi
kepadanya. Namun demikian kompensasi setiap pekerja di dalam suatu perusahaan
merupakan salah satu masalah yang rumit guna memenuhi kebutuhan hidup serta
dan juga merupakan pengeluaran terbesar. keluarganya, sistem pemberian
Jika salah dalam penentuan pemberian kompensasi umumnya didasarkan
kompensasi akan membawa dampak buruk perjanjian antara majikan/manajemen
bagi perusahaan karena biasanya terjadi dengan serikat pekerja. Pemberian
aksi mogok kerja. Sebaliknya pemberian kompensasi secara wajar dan profesional
kompensasi yang benar akan membawa perlu diperhatikan, artinya layak menurut
dampak positif bagi perusahaan karena pekerja untuk memenuhi kebutuhan
karyawan merasa termotivasi dalam bekerja hidupnya.
sehingga mampu berprestasi. Oleh karena PT. POS Indonesia (Persero) Cabang
itu pemberian kompensasi harus layak bagi Kendari merupakan salah satu perusahaan
karyawan disatu sisi dan sisi lain tidak yang bergerak dalam pelayanan jasa POS,
adapun pelayanan yang dikelola yaitu: Surat terletak di Jalan Samratulangi No. 79
Pos, Surat Kilat Khusus (SKH), Ekspress Kelurahan Mandonga, Kecamatan
Mail Service (EMS), Retron Simpati, Mandonga Kota Kendari. Populasi dalam
Layanan Surat Bisnis Elektronik (SBEN) penelitian ini adalah seluruh karyawan yang
Wesel Pos, Giro Pos, Cek Pos Wisata ada pada PT. Pos Indonesia (Persero)
(CPW), Paket Pos Domestik, Paket Pos Cabang Kendari yang berjumlah 59 orang.
Internasional dan Filateli. Organisasi ini juga Dengan demikian, maka responden
mempunyai tujuan yang sama dengan penelitian ini sebanyak 59 orang karyawan.
organisasi lain yaitu kelangsungan hidup Jenis data yang digunakan dalam penelitian
dengan laba yang optimal untuk mencapai ini yaitu data primer yaitu data yang
tujuan tersebut, tidak terlepas dari pemberian diperoleh secara langsung dari karyawan
kompensasi kepada karyawan agar bekerja pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang
dengan baik sehingga prestasi kerja yang Kendari dengan mengunakan kuesioner,
diharapkan dapat tercapai. yaitu mengedarkan daftar pertanyaan
Mengacu pada uraian di atas, dapat kepada karyawan yang dijadikan dalam
diketahui betapa pentingnya pengelolaan penelitian.
sumber daya manusia dalam suatu Peralatan analisis yang digunakan
perusahaan seperti halnya PT. Pos adalah deskriptif, yaitu menjelaskan secara
Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang persentase mengenai kondisi nyata dari
terus memacu para karyawannya untuk mau masing-masing variabel yang diteliti
bekerja secara efektif dan efisien terutama (kompensasi dan prestasi kerja karyawan),
dalam pemberian kompensasi yang layak dan analisis statistik inferensial dengan
agar prestasi kerja yang diharapkan dapat menggunakan uji chi-kuadrat (X2) oleh
tercapai. Dengan demikin peneliti tertarik Wiyato dan Momi,1986 dengan formulasi
untuk melakukan penelitian dengan fokus sebagai berikut :
permasalahan apakah kompensasi
mempunyai hubungan yang signifikan
dengan prestasi kerja. Tujuan yang ingin
dicapai adalah menguji dan membuktikan dimana :
X2 = Nilai Chi-Kuadrat hitung
secara empiris hubungan kompensasi Oij = Nilai pengamatan (observasi)
dengan prestasi kerja karyawan pada PT. Eij = Nilai harapan (ekspektasi) dihitung
nbi x nki
Pos Indonesia (Persero) Cabang Kendari. dengan rumus : Eij =
n
nbi = Nilai sel pada kolom ke-i
METODE PENELITIAN nki = Nilai sel pad akolom ke-j
n = Jumlah karyawan yang diteliti
Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Kendari yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Kompensasi Dengan Prestasi
Kerja Karyawan
Sesuai dengan hasil penelitian jumlah
Analisis hubungan kompensasi
gaji yang diterima karyawan berbeda-beda
dengan prestasi kerja karyawan yang
disebabkan karena status dan jabatannya.
meliputi: indikator kemampuan untuk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memikul tanggung jawab, kemampuan
mayoritas karyawan PT. Pos Indonesia
dalam menjalankan tugas secara efektif
(persero) cabang Kendari 59,32% menerima
dan efisien, kesungguhan dalam
gaji pada kisaran antara Rp. 2.000.000-Rp.
melaksanakan tugas, kemampuan dalam
2.900.000 perbulan. Menyusul yang
merencanakan pelaksanaan pekerjaan
menerima gaji antara Rp. 3.000.000-Rp.
dengan hati-hati, kemampuan teknis
3.500.000 sebanyak 25,42%. Sedangkan
pekerjaannya dapat dilakukan secara
yang menerima, gaji antara Rp. 1.000.000-
terperinci sebagai berikut:
Rp. 1.900.000 perbulan hanya 15,26%
karyawan yang diteliti. Dengan demikian
1. Presepsi pimpinan terhadap prestasi
kerja karyawan dengan indikator
dapat dikatakan bahwa jumlah gaji yang
diterima. karyawan PT. Pos Indonesia kemampuan untuk memikul tanggung
jawab dari 59 responden yang diteliti,
(persero) cabang Kendari cukup ideal.
Berdasarkan kategori tersebut di atas mayoritas responden yaitu sebanyak 28
orang (47,46%) dikategorikan baik
maka presepsi karyawan PT. Pos Indonesia
(persero) cabang Kendari terhadap besarnya sekali, 17 orang (28,81%) dikategorikan
sangat baik sekali, dan sebanyak 14
kompensasi (gaji) yang diterima
menunjukkan bahwa mayoritas karyawan orang (23,73%) dikategorikan baik.

59,42% mempunyai presepsi bahwa gaji Hubungan kompensasi dengan prestasi

yang diperoleh dari PT. Pos Indonesia kerja karyawan dengan indikator
kemampuan memikul tanggung jawab,
(persero) cabang Kendari termasuk dalam
kategori sedang, menyusul yang menunjukkan ternyata 28 orang
kemampuan dalam memikul tanggung
mengatakan kategori tinggi 25,42%.
Sedangkan yang mempunyai presepsi jawab dikategorikan sangat baik, oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa
dengan kategori gaji rendah 15,26% pada
PT. Pos Indonesia (persero) cabang Kendari. semakin tinggi besarnya kompensasi
yang diperoleh karyawan akan semakin
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kompensasi gaji yang dibayarkan PT. Pos tinggi pula prestasi kerjanya. Namun
demikian pernyataan ini masih perlu diuji
Indonesia (persero) cabang Kendari
terhadap seluruh karyawan tergolong dalam lebih lanjut dengan metode statistika X2
(chi-kuadrat). Hasil perhitungan di atas
kategori sedang.
menunjukkan bahwa X2 hitung = 22,04
dengan menggunakan taraf signifikan (20,34%) dikategorikan sangat baik
α=0,05. Oleh karena itu X2 hitung = 22,04 sekali, dan sebanyak 16 orang (27,12%)
> X2 tabel = 9,49. dikategorikan baik. Hubungan
2. Presepsi pimpinan terhadap prestasi kompensasi dengan indikator penilaian
kerja karyawan dengan indikator terhadap kesungguhan dalam
kemampuan dalam menjalankan tugas melaksanakan tugas, ternyata 31
secara efektif dan efisien, mayoritas menyatakan baik sekali, oleh karena itu
karyawan yakni sebanyak 37 orang dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
(62,71%) dikategorikan baik sekali, 14 besarnya kompensasi yang diperoleh
orang (23,73%) dikategorikan sangat baik karyawan akan semakin tinggi pula
sekali, dan 8 orang (13,56%) prestasi kerjanya. Untuk membuktikan
dikategorikan baik. Hubungan pernyataan ini, perlu diuji lebih lanjut
kompensasi dengan prestasi kerja dengan X2 (chi-kuadrat). Hasil
karyawan dengan indikator kemampuan perhitungan menunjukkan X2 hitung =
dalam menjalankan tugas secara efektif 21,28 dengan menggunakan taraf
2
dan efisien, mayoritas responden yang signifikan α=0,05, maka X hitung =
diteliti ternyata 37 orang kemampuan 21,28 > X2 tabel = 9,49.
dalam menjalankan tugas secara efektif 4. Prespsi pimpinan terhadap prestasi
dan efisien dikategorikan baik sekali, oleh kerja karyawan dengan indikator
karena itu dapat dikatakan bahwa kemampuan dalam merencanakan
semakin tinggi besarnya kompensasi pelaksanaan pekerjaan dengan hatihati,
yang diperoleh karyawan akan semakin mayoritas karyawan sebanyak 28 orang
tinggi pula prestasi kerjanya. Pernyataan (47,46%) dikategorikan baik sekali, 12
ini masih perlu diuji lebih lanjut dengan orang (20,34%) dikategorikan sangat
2
metode statistika X (chi-kuadrat). Hasil baik sekali, dan sebanyak 19 orang
perhitungan di atas menunjukkan bahwa (32,20%) dikategorikan baik. Hubungan
X2 hitung = 28,47 dengan menggunakan kompensasi dengan prestasi kerja
2
taraf signifikan α=0,05, maka X hitung = karyawan dengan indikator kemampuan
2
28,47 > X tabel = 9,49. dalam merencanakan pelaksanaan
3. Presepsi pimpinan terhadap prestasi pekerjaan dengan hati-hati, ternyata 28
kerja karyawan dengan indikator penilaian orang kemampuan dalam
terhadap kesungguhan dalam merencanakan pelaksanaan pekerjaan
menjalankan tugas, mayoritas karyawan dengan hati-hati dikategorikan baik
yaitu sebanyak 31 orang (52,54%) sekali, oleh karena itu dapat dikatakan
dikategorikan baik sekali, 12 orang bahwa semakin tinggi besarnya
kompensasi yang diperoleh karyawan diuraikan bahwa kompensasi memiliki
akan semakin tinggi pula prestasi hubungan yang signifikan dengan prestasi
kerjanya. Pernyataan ini masih perlu diuji kerja karyawan bila, dilihat dari indikator
2
dengan X (Chi-Kuadrat). Hasil kemampuan untuk memikul tanggung
2
perhitungan menunjukkan bahwa X jawab. Artinya dengan memberikan
hitung = 21,92 dengan menggunakan kompensasi yang baik atau layak kepada
taraf signifikan α=0,05. Dengan demikian karyawan, maka prestasi kerja yang dimiliki
2 2
X hitung = 21,92 > X tabel = 9,49. oleh karyawan tersebut akan cenderung
5. Prespsi pimpinan terhadap prestasi meningkat. Hal ini disebabkan karena
kerja karyawan dengan indikator dengan kompensasi yang dapat memenuhi
kemampuan teknik pekerjaan, mayoritas kebutuhan karyawan, maka seorang
karyawan atau sebanyak 33 orang karyawan akan merasa puas dengan apa
(55,93%) dikategorikan baik sekali, 15 yang diperolehnya dari perusahaan
orang (25,42%) dikategorikan sangat baik sehingga karyawan tersebut akan memiliki
sekali, dan sebanyak 11 orang (18,65%) motivasi yang tinggi untuk melakukan
dikategorikan baik. Hubungan pekerjaan, pada akhirnya meningkatkan
kompensasi dengan prestasi kerja prestasi kerjanya termasuk kemampuannya
karyawan dengan indikator kemampuan dalam memikul tanggung jawab.
teknis pekerjaannya. Dari 59 karyawan Kompensasi memiliki hubungan yang
yang diteliti ternyata 33 orang signifikan dengan prestasi kerja karyawan
kemampuan teknis pekerjaannya bila dilihat dari indikator kemampuan dalam
dikategorikan baik sekali, oleh karena itu menjalankan tugas secara efektif dan
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi efisien. Ini berarti bahwa dengan
besarnya kompensasi yang diperoleh memberikan kompensasi yang baik atau
karyawan akan semakin tinggi pula layak kepada karyawan, maka prestasi
prestasi kerjanya. Pernyataan ini masih kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
perlu diuji lebih lanjut dengan metode cenderung meningkat. Hal ini disebabkan
statistika X 2
(chi-kuadrat). Hasil karena dengan kompensasi yang dapat
perhitungan di atas menunjukkan X2 memenuhi kebutuhan karyawan, maka
hitung = 11,46, dengan menggunakan seorang karyawan merasa puas dengan
taraf signifikan α=0,05. Sehingga nilai X2 apa yang diperolehnya dari perusahaan
hitung = 11,46 > X2 tabel = 9,49. sehingga karyawan tersebut akan memiliki
motivasi yang tinggi untuk melakukan
PEMBAHASAN
pekerjaan, yang pada akhirnya akan
Berdasarkan hasil nalisis data, maka
meningkatkan prestasi kerjanya termasuk
pembahasan hasil penelitian ini dapat
kemampuan dalam menjalankan tugas akan memiliki motivasi yang tinggi untuk
secara efektif dan efisien. melakukan pekerjaan, pada akhirnya akan
Kompensasi memiliki hubungan yang meningkatkan prestasi kerjanya termasuk
signifikan dengan prestasi kerja karyawan kemampuan dalam merencanakan
bila dilihat dari indikator penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati.
kesungguhan karyawan dalam Kompensasi memiliki hubungan yang
melaksanakan tugas. Ini berarti bahwa signifikan dengan prestasi kerja karyawan
dengan memberikan kompensasi yang baik bila dilihat dari indikator kemampuan teknis
atau layak kepada karyawan, maka prestasi pekerjaannya. Ini berarti bahwa dengan
kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut memberikan kompensasi yang baik atau
akan cenderung meningkat. Hal ini layak kepada karyawan, maka prestasi
disebabkan karena dengan kompensasi kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut
yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan, akan cenderung meningkat. Hal ini
maka seorang karyawan akan merasa puas disebabkan karena dengan kompensasi
dengan apa yang diperolehnya dari yang dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan sehingga karyawan tersebut karyawan, maka seorang karyawan akan
akan memiliki motivasi yang tinggi untuk merasa puas dengan apa yang
melakukan pekerjaan, yang pada akhirnya diperolehnya dari perusahaan sehingga
akan meningkatkan prestasi kerjanya karyawan tersebut memiliki motivasi yang
termasuk kesungguhan karyawan dalam tinggi untuk melakukan pekerjaan dan
melaksanakan tugas. akhirnya meningkatkan prestasi kerjanya
Hubungan kompensasi dengan termasuk kemampuan teknis pekerjaannya.
prestasi kerja karyawan dengan indikator
KESIMPULAN
kemampuan dalam merencanakan
Kompensasi memiliki hubungan
pelaksanaan pekerjaan dengan hati-hati
signifikan dengan prestasi kerja karyawan
memiliki hubungan yang signifikan. Artinya
pada PT. Pos Indonesia (persero) cabang
memberikan kompensasi yang baik atau
Kendari pada tingkat kepercayaan 95% dan
layak kepada karyawan, maka prestasi kerja
derajat bebas (db) = 4. Hal ini didasarkan
yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan
pada hasil analisis sebagai berikut :
cenderung meningkat. Hal ini disebabkan
1. Terdapat hubungan yang signifikan
karena dengan kompensasi yang dapat
antara kompensasi dengan prestasi
memenuhi kebutuhan karyawan, maka
kerja karyawan ditinjau dari indikator
seorang karyawan akan merasa puas
kemampuan untuk memikul tanggung
dengan apa yang diperolehnya dari
jawab. Artinya semakin tinggi
perusahaan sehingga karyawan tersebut
kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada karyawan, kemampuan untuk melakukan pekerjaan semakin baik.
memikul tanggung jawab semakin tinggi. DAFTAR PUSTAKA
2. Terdapat hubungan signifikan antara Filipo, Edwin B. (penerjemah : Moh.
Mas'ud) 1990. Manajemen
kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau
Personalia. Edisi ke-6. Erlangga :
dari indikator kemampuan menjalankan Jakarta.
tugas secara efektif dan efisien. Artinya Gorfles, 1997. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Andi Offset : Yogyakarta.
semakin tinggi kompensasi yang diberikan
Handoko T. Hani, 2000. Manajemen
perusahaan kepada karyawan, maka Personalia dan Sumber Daya
kemampuan menjalankan tugas secara Manusia, Edisi ke-2 BPFE, UGM :
Yogyakarta.
efektif dan efisien akan semakin tinggi.
Hasibuan, Melayu, 2000. Manajemen
3. Terdapat hubungan yang signifikan Sumber Daya Manusia. Edisi
antara kompensasi dengan prestasi kerja revisi. PT. Bumi Aksara Jakarta
karyawan ditinjau dari indikator penilaian Manulang, 2005. Manajemen Personalia.
Penerbit Ehalia : Jakarta.
terhadap kesungguhan dalam
Mangkuprawira, Sjafri, 2003. Manajemen
melaksanakan tugas. Berarti semakin Sumber Daya Manusia Strategi.
tinggi kompensasi yang diberikan Ehlia Indonesia : Jakarta.
perusahaan kepada karyawan, maka Nawawi, Hadari, 1993. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
kemampuan akan semakin meningkat. Kompetitif. PT. Rineka Cipta :
4. Terdapat hubungan signifikan antara Jakarta.
kompensasi dengan prestasi kerja ditinjau Notoatmojo, Soekidjo, 2003.
Pengembangan Sumber Daya
dari indikator kemampuan dalam Manusia PT. Rineka Cipta :
merencanakan pelaksanaan pekerjaan Jakarta
dengan hati-hati. Artinya semakin tinggi Rosdiana, 2002. Hubungan Kompensasi
Dengan Motivasi Kerja Karyawan
kompensasi yang diberikan perusahaan Pada Perusahaan Daerah Air
kepada karyawan, maka kemampuan Minum Kota Kendari, Skripsi
Ekonomi, Unhalu Kendari.
dalam merencanakan pelaksanaan
Ruky, Achmad S. 2002. Sistem Manajemen
pekerjaan dengan hati-hati semakin baik. Kerja. PT. Gramedia Pustaka
5. Terdapat hubungan yang signifikan Utama : Jakarta.
antara kompensasi dengan prestasi kerja Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Ehalia
karyawan ditinjau dari indikator Indonesia : Jakarta.
kemampuan teknis pekerjaannya. Berarti Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber
semakin tinggi kompensasi yang diberikan Daya Manusia Untuk Perusahaan.
PT. Rajagrafindo : Jakarta.
perusahaan kepada karyawan, maka
Winardi, 1992. Manajemen Perkantoran
kemampuan teknis karyawan dalam
dan Pengevaluasian Alumni :
Bandung
ANALISIS PERANAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN
LABA BERSIH PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA Tbk

Salma Saleh 1) & Awat Fauziah 2)

ABSTRACT

This research was conducted at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk which is located in


Jend. Sudirman street no 44-46, Jakarta. The objective of this research was to explain and
evaluate empirically the level of significansy and the effect of finance performance which
covers : liquidity racio, rentability, solvability toward profit growth at PT Bank Rakyat
Indonesia,Tbk. Type of data used in this research was secondary data, which was collected
by researcher in the form of income statement report and balance from Jakarta market stock
(BEJ). Analysis tools used konfirmatory factor analysis and double aregresi linear. Based on
the result of konfirmatory factor analysis shows that factor of liquidity, rentability, solvability
have eigenvalue >1. Besides that, loading factor value from the whole independent variables
still above limitation score 0,60 or 60 %. The result of double regression linear is good both
partial and simultaneously toward the significant effect among liquidity, rentability, and racio
of solvability towards the profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Therefore, we can
conclude that considering factor of liquidity, rentability, and racio solvability can give role or
contribution about 97, 10 % to expain profit growth at PT Bank Rakyat Indonesia,Tbk.
Key Words: Liquidity, Rentability, Finance Performance, Profit Growth

PENDAHULUAN Sebagai sebuah badan usaha, maka


Perkembangan dunia keuangan bank dalam mengelola usahanya harus
dewasa ini, khususnya lembaga keuangan memperoleh laba (profit oriented). Laba
makin berkembang dan kompleks. Dari segi merupakan kunci dasar dalam menjalankan
jumlah terlihat semakin banyaknya lembaga operasional sebuah bisnis dimana sebuah
keuangan yang didirikan. Hal ini seiring bisnis tersebut akan gagal bekerja jika tidak
dengan bertambahnya kebutuhan memperoleh laba. Namun demikian prinsip
masyarakat akan transaksi keuangan yang efisiensi harus tetap dipegang dalam
kompleks dan cepat. Bank merupakan salah rangka menyeimbangkan antara laba dan
satu lembaga keuangan yang yang paling efisiensi usaha yang maksimum. Salah satu
berkembang diantara lembaga keuangan cara untuk dapat mengetahui tingkat
yang lain. Bank merupakan lembaga efisiensi sebuah usaha adalah dengan
keuangan yang memberikan jasa keuangan melihat aspek laporan keuangan. Secara
yang paling lengkap. Usaha keuangan yang garis besar, untuk mengetahui kinerja
dilakukan disamping menyalurkan dana atau keuangan sebuah bank dapat diukur
memberikan pinjaman juga menghimpun dengan menggunakan rasio keuangan
dana dari masyarakat luas dalam bentuk antara lain: Rasio likuiditas, Rasio
simpanan. Rentabilitas, dan Rasio solvabilitas. Ketiga
rasio tersebut memberikan gambaran
mengenai efektivitas dan efisiensi dan 4,59%, penurunan dan peningkatan ini
pengelolaan keuangan sebuah bank. disebabkan turun dan naiknya revenue PT
Rasio likuiditas sebuah bank yang Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun
tinggi dapat menurunkan risiko yang ada, tersebut. Selanjutnya pada tahun 1997 laba
akan tetapi juga dapat menurunkan tingkat mengalami kenaikan sebesar 5,26% hal ini
laba. Hal ini disebabkan banyaknya dana disebabkan naiknya pendapatan. Tahun
yang menganggur atau tidak dimanfaatkan 1998-2000 mengalami peningkatan
dan tentu saja mempengaruhi kesehatan masing-masing 8,64%, 2,47% dan 7,89%
bank yang bersangkutan. Untuk mengetahui disebabkan naiknya revenue dan
tingkat likuiditas dapat diukur berdasarkan : pendapatan operasi Bank Rakyat Indonesia
Quick Ratio, investing policy ratio, banking tahun 2001-2002 mengalami peningkatan
ratio, loan to assets ratio, dan cash ratio. masing-masing 4,32% dan 29,70%
Rasio rentabilitas pada dasarnya adalah disebabkan oleh naiknya pendapatan dan
mengukur profit yang diperoleh dari modal- khusus untuk tahun 2002 ada peningkatan
modal yang digunakan untuk operasi sebuah pendapatan cukup signifikan. Tahun 2003
bank atau mengukur profit yang diperoleh terjadi penurunan 15,48% dari tahun
dari modal-modal yang digunakan untuk sebelumnya disebabkan oleh turunnya
operasi sebuah bank atau mengukur revenue dari Bank Rakyat Indonesia pada
kemampuan sebuah bank untuk memperoleh tahun 2004-2006 mengalami peningkatan
keuntungan. Untuk mengetahui tingkat masing 63,65%, 4,60%, dan 10,55%, hal ini
rentabilitas sebuah bank dapat diukur disebabkan naiknya pendapatan operasi
berdasarkan : Gross profit margin, net profit Bank Rakyat Indonesia.
margin, Return on equity, Return on total Quick ratio tertinggi ada pada tahun
Assets, Rate of return on loan, dan interest 2006 yaitu sebesar 25,7% dan Quick ratio
margin on earning assets. Rasio Solvabilitas terendah ada pada tahun 1993 yaitu
adalah mengukur efisiensi bank dalam sebesar 8.8%. Hal ini disebabkan karena
menjalankan aktivitasnya. Semakin efisien pada tahun 2007 PT Bank Rakyat
bank dalam menjalankan aktivitasnya Indonesia Tbk memilki total deposit dan
semakin meningkat laba yang didapat. harta paling likuid tertinggi dari tahun 1993
Berdasarkan data yang diperolah pada dan pada tahun 1993 PT Bank Rakyat
observasi awal dalam riset ini menunjukkan Indonesia Tbk memiliki Quick ratio terendah
dari tahun 1993 sampai 1994 laba menurun dikarenakan pada tahun ini PT Bank
sebesar 29,58% dikarenakan menurunnya Rakyat Indonesia memiliki total deposit dan
pendapatan/penerimaan. Pada tahun 1995- harta yang likuid paling rendah.
1996 laba menurun dan meningkat 18,21%
Net profit margin tertinggi ada pada likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio
tahun 2002 yaitu sebesar 74,6% dan net solvabilitas berpengaruh signifikan
profit margin terendah pada tahun 1993 yaitu terhadap pertumbuhan laba pada PT Bank
sebesar 49,4%. Perkembangan net profit Rakyat Indonesia Tbk. Dengan demikian
margin tahun 2004 mengalami kenaikan tujuan yang ingin dicapai adalah
sebesar 10,17 % dari tahun sebelumnya. Hal menjelaskan dan menguji secara empiris
ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat net besarnya tingkat signifikan dan pengaruh
income yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat kinerja keuangan yang meliputi: rasio
Indonesia Tbk.dari tahun sebelumnya tetapi likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio
tahun selanjutnya mengalami penurunan. solvabilitas terhadap pertumbuhan laba
Selanjutnya primary ratio terbesar ada bersih.
pada tahun 2004 dengan nilai 11,63% dan
METODE PENELITIAN
primary ratio terendah ada pada tahun 1994
Penelitian ini dilakukan pada PT Bank
dengan nilai sebesar 2,09%. Hal ini
Rakyat Indonesia,Tbk. Jenis data yang
disebabkan oleh meningkatnya total equity
digunakan adalah data sekunder, yang
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk secara
dikumpulkan oleh penulis berupa laporan
signifikan pada tahun 2004. Primary ratio
rugi laba dan neraca dari Bursa Efek
pada tahun 1994 disebakan total equity PT
Jakarta dengan website www.isx.co.id. dan
Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 1994
website PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
berada pada titik terendah.
yaitu www.bri.co.id. Pengumpulan data
Mengacu pada fenomena empiris di
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
atas nampak adanya variasi pertumbuhan
(1) Pengambilan data-data yang telah
laba bersih (Net Income). Hal ini disebabkan
didokumentasikan oleh pihak perusahaan
karena variasi quick ratio (Likuiditas), net
seperti laporan keuangan serta data lain
profit margin (Rentabilitas), dan primary ratio
yang diperlukan melalui website Indonesia
(Solvabilitas). Oleh sebab itu dibutuhkan
Stock Exchange; (2) Penelitian
peranan kinerja keuangan yang baik dalam
kepustakaan yaitu mengumpulkan data
memprediksi pertumbuhan laba bersih.
lewat kepustakaan dengan mempelajari
Berdasarkan uraian-uraian yang telah
buku dan literatur sebagai landasan teori.
dikemukakan di atas maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang Metode analisis data
peranan kinerja keuangan terhadap Peralatan analisis yang digunakan
pertumbuhan laba bersih pada PT Bank dalam riset ini adalah analisis faktor
Rakyat Indonesia Tbk. Fokus permasalahan konfirmatori yang dilakukan terhadap
yang akan dikaji dalam riset ini apakah rasio indikator setiap variabel sehingga dapat
diperoleh skor faktor dari variabel laten, memprediksi digunakan persamaan: Y = a
dimana skor faktor variabel tersebut dipakai + b1X1t + b2X2t + b3X3t.
untuk penentuan koefisien setiap variabel Selanjutnya untuk melakukan
dalam analisis regresi linear berganda. pengujian menggunakan level of signifikan
Analisis regresi linear berganda yang α = 0,05 atau tingkat kepercayaan
dilakukan sebagai lanjutan dari analisis 95%.Lebih jelasnya hubungan kausal yang
faktor digunakan untuk mengetahui berdasarkan persamaan regresi linear
pengaruh variabel bebas baik secara parsial berganda digambarkan sebagai berikut:
maupun simultan. Persamaan regresi untuk
Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN konfirmatori yang dilakukan terhadap


Bank Rakyat Indonesia merupakan indikator setiap variabel sehingga dapat
salah satu bank yang berada di Indonesia diperoleh skor faktor dari variabel laten,
yang kegiatan utamanya adalah sebagai dimana skor faktor variabel tersebut akan
lembaga intermediasi atau lembaga yang dipakai untuk penentuan koefisien setiap
menghimpun dana dari masyarakat yang variabel dalam analisi regresi linear
kelebihan dana lalu menyalurkannya kembali berganda. Ringkasan hasil analisis faktor
kepada masyarakat yang kekurangan dana. dan regresi linear berganda dalam riset ini
Dalam penelitian ini digunakan analisis faktor dapat dilihat pada Tabel di bawah:
Pada tabel 1 di atas menunjukkan hasil dengan variabel likuiditas mempunyai nilai
analisis faktor yang digunakan untuk thitung = 16,588 dengan nilai sig t = 0,000,
menyederhanakan item variabel bebas jika dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709
menjadi seperangkat variabel (faktor) baru, dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai
namun melalui analsis faktor belum mampu thitung > ttabel. Dapat diartikan variabel
menjawab permasalahan dan tujuan riset ini, likuiditas mempunyai pengaruh negatif dan
sehingga dilanjutkan dengan analisis regresi signifikan terhadap pertumbuhan laba PT
linear berganda. Uraian pembahasan Bank Rakyat Indonesia Tbk.
pembentukan faktor dan pengaruh antara Hasil analisis faktor likuiditas
variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukan semua indikator variabel
dalam riset ini sebagai berikut: hanya terdapat satu faktor yang signifikan
berarti indikator variabel yang digunakan
Pengaruh Likuiditas Terhadap
Pertumbuhan Laba sebagai pengukur variabel atau faktor yang
Koefisien regresi rasio likuiditas terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
mempunyai nilai negatif artinya setiap dari besarnya eigenvalue = 2,718 yang
kenaikan rasio likuiditas akan menurunkan menunjukan faktor likuiditas adalah paling
kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bagus untuk meringkas ke empat indikator
dalam membayar hutang jangka pendeknya, variabel dalam penelitian ini dan mampu
yang berarti perusahaan tidak memiliki menjelaskan keragaman (cumulative %)
peluang untuk meningkatkan pendapatan. sebesar 67,96% terhadap varian total.
(Alwi, 1994:110). Pada koefisien regresi Selain itu dapat pula dilihat dari nilai
nampak bahwa likuiditas sebesar -0,901 determinasi matriks korelasi sebesar
artinya bahwa setiap kenaikan Rp 1,00 0.001786 yang mendekati 0 antara selurih
likuiditas akan menurunkan pertumbuhan indikator variabel bebas terbukti saling
laba sebesar Rp 0,901. Variabel Likuiditas berkorelasi.
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Namun communalities pada dasarnya
pertumbuhan laba. Hasil ini dapat dibuktikan adalah jumlah varians dari suatu indikator
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor sehingga peluang untuk memperoleh
terbentuk. Keempat variabel likuiditas lebih keuntungan di masa yang akan datang
besar dari 0,50 berarti semua variabel semakin besar daripada uang tersebut
mempunyai hubungan yang erat dengan mengendap dan menjadi idle. Hal ini sesuai
faktor terbentuk yaitu faktor likuiditas. dengan teori bahwa kenaikan likuiditas
Kemudian nilai loading factor dari keempat akan menurunkan tingkat laba.
indikator variabel yaitu quick ratio = 66,3%,
Pengaruh Rentabilitas Terhadap
cash ratio = 86,7%, banking ratio = 94,0%, Pertumbuhan Laba
dan loan to assets ratio = 98,5%. Dengan Variabel rentabilitas berpengaruh
demikian nilai loading factor tersebut positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
mengindikasikan bahwa korelasi antara laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil
semua variabel positif dengan faktor ini dapat dibuktikan dengan analisis regresi
likuiditas yang mempunyai rentang interval linear berganda yang menunjukan bahwa
antara 66,3%-98,5% masih di atas angka variable rentabilitas mempunyai nilai thitung =
pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat 6,705 dengan nilai sig t = 0,000, jika
diartikan bahwa semakin ditingkatkan dibandingkan dengan nilai ttabel = 1,7709
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi dengan taraf signifikansi 0,05, maka nilai
quick ratio, cash ratio, banking ratio, dan thitung > ttabel. Koefisien regresi rasio
loan to assets ratio dapat meningkatkan rentabilitas mempunyai nilai positif artinya
pertumbuhan laba PT Bank Rakyat setiap kenaikan rasio rentabilitas akan
Indonesia Tbk. menaikan kemampuan PT Bank Rakyat
Berdasarkan hasil perhitungan untuk Indonesia Tbk dalam memperoleh laba,
variabel bebas faktor likuiditas diperoleh karena rentabilitas yang tinggi menandakan
persentase ketepatan sebesar 70% dengan bahwa keuntungan bank meningkat
demikian dapat disimpulkan bahwa model (Kasmir, 2004:281). Pada koefisien regresi
faktor untuk variabel bebas likuiditas dapat nampak bahwa rentabilitas sebesar +0,364
diterima karena memiliki tingkat ketepatan di artinya setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas
atas 50%. Hasil di atas menunjukan bahwa akan menaikan pertumbuhan laba Rp
manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 0,364.
belum efektif dalam memaksimalkan Hasil analisis faktor rentabilitas
aktivanya yang ada untuk digunakan seperti menunjukan semua indikator variabel
untuk menyalurkan kredit yang ada untuk hanya terdapat satu faktor yang signifikan
memperolah laba. Jadi pihak PT Bank berarti indikator variabel yang digunakan
Rakyat Indonesia Tbk harus meningkatkan sebagai pengukur variabel atau faktor yang
pinjaman dengan menggunakan aktivanya terbentuk bersifat valid. Hal ini dapat dilihat
dari besarnya eigenvalue = 1,761 yang persentase ketepatan sebesar 76% dengan
menunjukan faktor rentabilitas adalah paling demikian dapat disimpulkan bahwa model
bagus untuk meringkas ketiga indikator faktor untuk variabel bebas rentabilitas
variabel dalam penelitian ini dan mampu dapat diterima karena memiliki tingkat
menjelaskan keragaman (cumulative %) ketepatan di atas 50%. Dalam hal ini
sebesar 58,70 % terhadap varian total. kinerja manajemen PT Bank Rakyat
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai Indonesia Tbk sudah baik dalam dalam
deterrminasi matriks korelasi sebesar 0,0426 memanfaatkan sumber daya dana yang
yang mendekati 0 antara selurih indikator ada. Namun perlu ditingkatkan lagi dalam
variabel bebas terbukti saling berkorelasi. memaksimalkan modal yang diinvestasikan
Namun communalities pada dasarnya agar dimasa yang akan dating dapat
adalah jumlah varians dari suatu indikator memperoleh laba dan meningkatkan
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor pertumbuhan laba PT Bank Rakyat
terbentuk. Dalam penelitian ini angka Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan teori
communalities dari ketigat variabel lebih yang menyatakan bahwa kenaikan
besar (lampiran) lebih besar dari 0,50 berarti rentabilitas akan meningkatkan
semua variabel mempunyai hubungan yang pertumbuhan laba.
erat dengan faktor terbentuk yaitu faktor
Pengaruh Solvabilitas Terhadap
rentabilitas. Kemudian nilai loading factor Pertumbuhan Laba
dari ketiga indikator variabel yaitu return on Variabel solvabilitas berpengaruh
assets = 90,5%, net profit margin = 93,7%, positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
dan return on equity = 85,2%. Dengan laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hasil
demikian nilai loading factor tersebut analisis data menunjukan bahwa variable
mengindikasikan bahwa korelasi antara solvabilitas mempunyai nilai thitung = 3,001
semua variabel positif dengan faktor dengan nilai sig t = 0,013, jika dibandingkan
likuiditas yang mempunyai rentang interval dengan nilai ttabel = 1,7709 dengan taraf
antara 85,2%-93,7% masih di atas angka signifikansi 0,05, maka nilai thitung > ttabel. Nilai
pembatas 0,60 atau 60%. Sehingga dapat koefisien regresi rasio solvabilitas positif
diartikan bahwa semakin ditingkatkan artinya setiap kenaikan rasio solvabilitas
pertimbangan faktor likuiditas yang meliputi akan menaikan kemampuan PT Bank
return on assets, net profit margin, dan return Rakyat Indonesia Tbk dalam membayar
on equity dapat meningkatkan pertumbuhan utang jangka panjangnya berdasarkan
laba Bank Rakyat Indonesia. permodalan yang dimiliki dimana salah satu
Berdasarkan hasil perhitungan untuk unsurnya adalah laba. Semakin tinggi rasio
variabel bebas faktor rentabilitas diperoleh ini semakin bagus (Kasmir, 2004:275).
Pada koefisien regresi nampak bahwa dengan faktor likuiditas yang mempunyai
solvabilitas sebesar +0,163 artinya bahwa rentang interval antara 96,7%-99,5% masih
setiap kenaikan Rp 1,00 rentabilitas akan di atas angka pembatas 0,60 atau 60%.
menaikan pertumbuhan laba sebesar Rp Sehingga dapat diartikan bahwa semakin
0,163. ditingkatkan pertimbangan faktor
Hasil analisis faktor solvabilitas solvabilitas yang meliputi primary ratio, risk
menunjukan semua indikator variabel hanya assets ratio, dan capital adequacy ratio
terdapat satu faktor yang signifikan berarti dapat meningkatkan pertumbuhan laba PT
indikator variabel yang digunakan sebagai Bank Rakyat Indonesia Tbk. Berdasarkan
pengukur variabel atau faktor yang terbentuk hasil perhitungan untuk variabel bebas
bersifat valid. Hal ini dapat dilihat dari faktor solvabilitas diperoleh persentase
besarnya eigenvalue = 2,899 yang ketepatan 70% dengan demikian dapat
menunjukan faktor solvabilitas adalah paling disimpulkan bahwa model faktor untuk
bagus untuk meringkas ketiga indikator variabel bebas solvabilitas dapat diterima
variabel dalam penelitian ini dan mampu karena memiliki tingkat ketepatan di atas
menjelaskan keragaman (cumulative %) 50%.
sebesar 96,64% terhadap varian total. Selain Dalam hal ini kinerja manajemen
itu dapat pula dilihat dari nilai deterrminasi Bank Rakyat Indonesia sudah baik dalam
matriks korelasi sebesar 0,00007005 yang dalam memanfaatkan sumber modal yang
mendekati 0 antara selurih indikator variabel ada untuk membayar hutang jangka
bebas terbukti saling berkorelasi. panjangnya . Namun perlu ditingkatkan lagi
Namun communalities pada dasarnya dalam memaksimalkan modal yang ada
adalah jumlah varians dari suatu indikator agar dimasa yang akan datang dapat
variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor dengan mudah membayar hutang jangka
terbentuk. Dalam penelitian ini angka panjangnya berdasarkan jumlah modal
communalities dari keempat variabel lebih (equity) yang ada yang salah satu unsurnya
besar dari 0,50 berarti semua variabel adalah laba bersih. Hal ini sesuai dengan
mempunyai hubungan yang erat dengan teori yang menyatakan bahwa kenaikan
faktor terbentuk yaitu faktor solvabilitas. solvabilitas akan meningkatkan
Kemudian nilai loading factor dari keempat pertumbuhan laba.
indikator variabel yaitu primary ratio = 99,5%,
Peranan Kinerja Keuangan Terhadap
risk assets ratio = 98,7%, dan capital Pertumbuhan Laba Bersih
adequacy ratio = 96,7%. Dengan demikian Berdasarkan hasil analisis faktor
nilai loading factor tersebut mengindikasikan konfirmatori dan regresi linear berganda
bahwa korelasi antara semua variabel positif disajikan pada tabel 1 di atas, variabel F1,
F2, dan F3 terhadap Y menunjukan bahwa Hasil analisis regresi linear beganda
besarnya nilai koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini terbukti baik secara
sebesar 0,971 dapat diartikan bahwa 97,1% parsial maupun simultan terdapat pengaruh
proporsi variasi dari kinerja perusahaan antara variabel yang dapat dinyatakan: (a)
diterangkan oleh keseluruhan variabel Rasio likuiditas mempunyai pengaruh
likuiditas (F1), rentabilitas (F2) dan terhadap pertumbuhan laba pada Bank
solvabilitas (F3). Dengan demikian dapat Rakyat Indonesia; (b) Rasio rentabilitas
disimpulkan bahwa pertimbangan faktor berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas dapat pada Bank Rakyat Indonesia; (c) Rasio
memberikan peranan atau kontribusi sebesar solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap
97,1% untuk menjelaskan pertumbuhan laba pertumbuhan laba pada Bank Rakyat
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan sisanya Indonesia, dan (d) Rasio likuiditas,
2,9% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel rentabilitas, dan solvabilitas mempunyai
lain di luar model analisis dalam penelitian pengaruh secara simultan terhadap
ini. Secara simultan variabel Likuiditas, pertumbuhan laba Bank Rakyat Indonesia.
Rentabilitas, dan Solvabilitas berpengaruh
DAFTAR PUSTAKA
positif dan signifikan secara simultan
Anomalous. 2000- 2007. Indonesia Stock
terhadap pertumbuhan laba PT Bank Rakyat Exchange. BEJ: Jakarta
Indonesia Tbk Hasil analisis regresi linear www.bri.co.id: Jakarta.
berganda menunjukan bahwa variabel Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen
Perbankan (Teknik Analsis Kinerja
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas Keuangan Bank). Malang: Universitas
mempunyai nilai Fhitung = 109,704 dengan Muhammadiyah Malang.
nilai sig F = 0,000, jika dibandingkan dengan Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis
dalam Pembelanjaan. Yogyakarta:
nilai Ftabel = 3,71 dengan taraf signifikansi Andi Offset.
0,05, maka nilai Fhitung > Ftabel. Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain.1998.
Ekonometrika Dasar, Erlangga.
KESIMPULAN Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Husnan, Suad. 2003. Manajemen
Keuangan. Buku II. Edisi 4.
disimpulkan bahwa hasil analisis faktor Yogyakarta
konfirmatori menunjukan bahwa faktor Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan.
likuiditas, faktor rentabilitas, dan faktor Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
solvabilitas mempunyai nilai eigenvalue > 1. Keown, Arthur J. 1995. Dasar-dasar
Manajemen keuangan. Terjemahan
Selain itu nilai loading factor dari seluruh oleh Djakman. Jakarta: Salemba
variabel bebas masih berada di atas angka Empat.
pembatas 0,60 atau 60%.
Malholtra, Naresh K. 1996. Marketing Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja
Research, An Applid Orientation. The Keuangan dan Perencanaan
Prantice- Hall. Inc., New Jersey. Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Munawir.2001.Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty Simamora, Henry. 1999. Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat. Supranto, J.2004. Analisis Multivariate.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Murniati. 2000. Analisis Rasio Keuangan dan
Prediksi Terhadap Pertumbuhan Laba Unga, Maharulla La Ode.2007. Peranan
Pada Perusahaan Manufaktur Kinerja Keuangan Dalam
Indonesia. Tesis tidak dipublikasikan. Memprediksi Pertumbuhan Sisa Hasil
Surabaya: Program Pasca Sarjana Usaha (SHU) Pada Koperasi Wanita
Ekonomi Airlangga. Kendari. Skripsi.
Rivai, Veithzal dan Vithzal, Permata Andria. Widjaja Tunggal, Amin. 1996. Akuntansi
2006. Credit Management Handbook Manajemen Untuk Usahawan.
(Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Jakarta: PT Rineka Cipta.
Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir,
Weston dan Copeland. 1992. Manajemen
dan Nasabah). Jakarta: PT. Raja
Keuangan. Terjemahan oleh Jaka
Grafindo Persada
Waksana. 1994. Jakarta: Erlangga
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar
Weston dan Brigham.1994. Manajemen
Pembelanjaan Perusahaan.
Keuangan. Terjemahan oleh Wahid
Yogyakarta: BPFE
dan Kosasih.1997. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik
Multivariat. Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo.
ANALISIS PENILAIAN SAHAM MELALUI PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO
PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

Muh. Masri 1) & Astri Yulias Tanti 2)

ABSTRACT
This riset has purpose to know about the stock valuation through price earning ratio
approach at the otomotif industry in Jakarta Stock Exchange. Type of data used in this riset
is secondary data. The company which fulfilling the sample’s criteria is eight from fifteen
otomotif companies. The data was analyzed by descriptive analysis. The result of riset show
that the otomotif industry which its stock prices was over priced, are: Good Year Indonesia
Tbk in the year 2002- 2004, Gajah Tunggal Tbk in 2006, Indomobil Sukses Internasional Tbk
in 2004 and 2005, Multi Prima Sejahtera Tbk in 2004 and 2006, and Nipress Tbk in 2004.
The height of stock prices was caused by total share circulate too little. The overcome this
matter, the company can do tha share resolving (stock split), right issue dan stock deviden.
The otomotif company which its stock prices was under priced, are: Prima Alloy Steel Tbk in
2002-2006, Branta Mulia Tbk in 2002-2006, Good Year Indonesia Tbk in 2005 and 2006,
Gajah Tunggal Tbk in 2002, 2003 and 2006, Multi Prima Sejahtera in 2002-2005, Nipress in
2002, 2003, 2005, and 2006, selamat sempurna tbk in 2002-2006. The low of stock prices
was caused by total of share circulate to much. To anticipate this matter, hence company
can do the prchasing return the share (repurchase of stock) and improving dividen share on
chance that amount of share circulate will deciease and its stock prices will increase.
Key Word: Price Earning Ratio, Stock Valuation

PENDAHULUAN serta masyarakat dalam pelaksanaan


Pelaksanaan pembangunan nasional, pembangunan nasional. Oleh karena itu
diperlukan pembiayaan baik yang bersumber para pemodal dapat melakukan investasi
dari pemerintah maupun dari masyarakat. melalui kepemilikan saham dan obligasi,
Kebutuhan pembangunan yang semakin dan dapat berpartisipasi melalui pemilihan
besar dimasa yang akan datang tidak akan kegiatan investasi yang di inginkan. Pasar
dapat dibiayai oleh pemerintah saja tetapi modal juga berperan dalam pemerataan
juga dibutuhkan peran serta masyarakat. tingkat pendapatan, dengan memberi
Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah kesempatan bagi masyarakat luas untuk
yang dapat menggalang dana masyarakat mendapatkan keuntungan yang diperoleh
untuk menunjang pembangunan nasional. perusahaan melalui kepemilikan saham.
Kegiatan pasar modal yang biasa Atas dasar inilah pasar modal dianggap
disebut bursa efek, meliputi seluruh kegiatan sebagai salah satu sarana efektif untuk
jual beli efek/surat berharga perusahaan mempercepat pembangunan nasional.
yang ditawarkan kepada masyarakat umum Disisi lain pasar modal juga memiliki
mempunyai peran yang penting yaitu peranan penting dalam peningkatan
sebagai sarana untuk mendorong peran pertumbuhan ekonomi, kehadiran pasar
modal akan menambah jumlah pilihan dalam besar daripada dari nilai pasar maka
berinvestasi. Sehingga kesempatan untuk investor dapat mengambil keputusan untuk
memilih investasi yang sesuai dengan membeli saham tersebut sebaliknya jika
referensi investor akan semakin besar. Oleh nilai nominal saham lebih kecil dari nilai
karena itu pasar modal menjadi sangat pasar berarti nilai saham tersebut mahal
penting bagi seorang investor. Sumantoro maka investor tidak akan membeli saham
(1988) mengemukkan perusahaan tersebut.
melakukan transaksi jual beli efek Analisis yang dapat digunakan untuk
berdasarkan atas beberapa pertimbangan: mengetahui nilai intrinsik suatu perusahaan
(1) menghimpun dana yang diperlukan bagi yaitu analisis fundamental, ide dasar
pembelanjaan perusahaan; (2) memberi pendekatan ini adalah bahwa harga saham
kesempatan kepada masyarakat untuk turut akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
serta dalam pengelolaan dan perkembangan (Halim,2005:21). Sedangkan Sharpe
perusahaan; (3) memberikan peluang untuk (1997:397) mengatakan bahwa untuk
berpartsipasi dalam pengawasan pencarian sekuritas yang miscpriced
pengelolaan perusahaan. biasanya digunakan analisis fundamental.
Tujuan seorang investor Analisis fundamental perusahaan akan
menanamkan modal dipasar modal adalah menghasilkan pilihan jenis saham mana
memperbesar laba dan memperkecil risiko. yang sudah mahal dan mana yang masih
Untuk mencapai tujuan tersebut, para murah, Fokus analisis tersebut
pemodal harus berusaha untuk menghindari terkonsentrasi pada analisis manajemen
segala risiko yang ditimbulkan dengan cara dan analisis keuangan perusahaan
melakukan penilaian pada harga saham (Wahyudi, 2007 http://www.harian suara
yang akan dibeli. Oleh karena itu seorang merdeka, diakses 2 maret 2007).
investor harus mengetahui apakah saham Price earning ratio merupakan salah
tersebut layak untuk dibeli atau tidak. satu pendekatan yang dapat digunakan
Proses pengambilan keputusan oleh para pemegang saham untuk menilai
pembelian saham berdasarkan analisis yang saham yang diminatinya. Semakin tinggi
cermat akan menghasilkan tingkat nilai saham tersebut maka semakin tinggi
keuntungan yang maksimal. Proses tersebut pula nilai jual yang dimilikinya dan hal ini
diawali dengan tingkat pengembalian yang akan berpengaruh terhadap kemampuan
diharapkan dengan memperhitungkan faktor perusahaan untuk memperoleh laba serta
risiko, kemudian menentukan nilai saham menjaga kelangsungan usahanya, yang
yang seharusnya atau lebih dikenal dengan berpengaruh terhadap hasil yang akan
nilai nominal. Jika nilai nominal saham lebih diterimanya. Oleh karena itu setiap
perusahaan berusaha untuk meningkatkan saham ke enam perusahaan ini cukup
price earning rationya dengan harapan para rendah dan layak untuk dibeli. maka hal ini
pemegang saham akan semakin tertarik menarik perhatian penulis mengenai
untuk ikut serta dalam perusahaan tersebut. bagaimana penilaian saham melalui
Pertumbuhan price earning ratio pada pendekatan price earning ratio sehingga
industri otomotif di Bursa Efek Jakarta pada pada akhirnya dapat membantu
tahun 2006 perusahaan yang nilai stakeholder dalam menilai perusahaan
sahamnya berada di atas rata-rata nilai PER tersebut sebelum mengambil keputusan
industri otomotif (over priced), adalah untuk membeli atau menjual sahamnya.
perusahaan Branta Mulia Tbk (BRAM) Mengacu pada fenomena empiris yang
sebesar 23,39 kali, perusahaan Gajah telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik
Tunggal Tbk (GJTL) sebesar 13,78 kali Hal untuk mengadakan kajian dengan focus
ini berarti bahwa nilai saham kedua permasalahan bagaimana analisis penilaian
perusahaan ini cukup tinggi dan akan saham melalui pendekatan Price earning
berdampak pada meningkatnya laba yang ratio pada industri otomotif di Bursa Efek
diterima oleh perusahaan, pada tahun ini Jakarta. Selanjutnya tujuan yang ingin
rasio harga saham kedua perusahaan ini dicapai untuk menjelaskan dan mengetahui
cukup tinggi dan tidak layak untuk dibeli. penilaian saham melalui pendekatan Price
Sedangkan perusahaan yang nilai sahamnya earning ratio pada industri otomotif di Bursa
berada di bawah nilai rata-rata per industri Efek Jakarta.
otomotif (under priced) adalah perusahaan
METODE PENELITIAN
Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) sebesar
Objek penelitian ini adalah
-28,76 kali, perusahaan Indomobil Sukses
perusahaan-perusahaan industri otomotif
Sempurna Tbk (IMAS) sebesar -56,72 kali,
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
perusahaan Good Year Indonesia Tbk
Populasi dalam penelitian ini adalah
(GDYR) sebesar 9,12 kali, perusahaan
perusahaan-perusahaan industri otomotif
Nipress Tbk (NIPS) sebesar 3,00 kali.,
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,
perusahaan Multi Prima Sejahtera Tbk
sehingga diperoleh jumlah populasi
(LPIN) sebesar 6,28 kali, dan perusahaan
sebanyak 15 perusahaan. Teknik penarikan
Selamat Sejahtera Tbk sebesar 7,58 kali.
sampel yang dilakukan adalah teknik
Kondisi empiris di atas menunjukkan
penarikan sampel dengan cara sengaja
bahwa nilai saham ke enam perusahaan ini
dengan tujuan tertentu (Sugiyono,
cukup rendah dan akan berdampak pada
2000:61). Tujuan penarikan sampel dengan
rendahnya tingkat laba yang akan diterima
cara ini adalah agar penelitian ini dapat
oleh perusahaan, pada tahun ini rasio harga
representatif. Kriteria sampel yang
digunakan adalah: (1) Perusahaan industri mencapai tujuan penelitian ini digunakan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta metode analisis deskriptif yaitu
selama 5 tahun berturut-turut sejak tahun menjelaskan cara perhitungan penilaian
2002-2006; (2) Perusahaan industri otomotif saham melalui pendekatan Price earning
yang menyerahkan laporan keuangan secara ratio.
rutin pada periode waktu yang telah
HASIL DAN PEMBAHASAN
ditetapkan. Berdasarkan kriteria yang
Earning per share adalah rasio pasar
ditetapkan diatas maka yang memenuhi
modal yang mengukur kemampuan
kriteria sampel yaitu sebanyak 8 perusahaan
perusahaan dalam menghasilkan
dengan periode penelitian 5 tahun.
keuntungan bersih dari setiap lembar
Jenis data yang digunakan dalam
saham yang beredar. Earning per share
penelitian ini adalah data sekunder. Data ini
yang tinggi berarti berarti makin tinggi pula
bersumber dari Bursa Efek Jakarta (BEJ),
keuntungan yang diperoleh dari setiap
dengan situs (website) www.jsx.co.id (jakarta
lembar saham yang beredar. Hasil
stock exchange) serta dari sumber lain yang
perhitungan earning per share perusahaan
berkaitan dengan penelitian ini. Untuk dapat
otomotif selama 5 tahun (2002-2006).

Pada tabel 1 menunjukkan earning per Internasional Tbk yaitu sebesar Rp.52,156
share setiap perusahaan otomotif berbeda- artinya setiap satu lembar saham yang
beda dan mengalami perubahan yang cukup dikeluarkan oleh perusahaan menghaslkan
bervariasi setiap tahunnya. Perusahaan laba sebesar Rp.52,156. Rendahnya
otomotif yang memiliki rata-rata earning earning per share disebabkan
pershare rendah adalah Indomobil Sukses ketidakmampuan perusahaan menciptakan
lebih banyak sumber daya yang menjadi Selanjutnya harga saham adalah
sumber untuk membayar deviden. harga dari saham di pasar bursa pada saat
Sedangkan perusahaan otomotif yang tertentu yang ditentukan oleh dari
memiliki earning per share tertinggi adalah permintaan dan penawaran saham
Gajah Tunggal Tbk sebesar Rp.305,002. bersangkutan oleh pelaku pasar. Rata-rata
Secara umum dari 8 peusahaan otomotif harga saham pada industri otomotif di
yang dijadikan sampel rata-rata memiliki bursa efek Jakarta dapat dilihat tabel
earning per share dalam kurun waktu 5 berikut:
tahun terakhirsebesar Rp 169,2812.

Berdasarkan data pada tabel 2 kurun 5 tahun terakhir mencapai Rp.


menunjukan bahwa harga saham terendah 1.430,75 per lembar saham.
dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy Stell Selanjutnya price earning ratio adalah
Tbk yaitu sebesar Rp.390 per lembar saham perbandingan harga saham dengan laba
dan harga saham tertinggi dimiliki oleh Good perlembar saham yang kemudian menjadi
Year Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp.6.365 landasan pertimbangan seorang investor
per lembar saham, hal tersebut menunjukkan membeli saham sebuah perusahaan.
bahwa dari rata-rata kedelapan perusahaan Setelah semua komponen diketahui
otomotif di atas, perusahaan Good Year selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
Indonesia Tbk memiliki harga saham yang PERaktual dengan membagi antara harga
paling tinggi dan ini akan berpengaruh pada saham dengan laba perlembar saham,
jumlah laba per lembar saham yang diterima adapun perkembangan price earning ratio
oleh perusahaan. Rata-rata harga saham 8 (PERaktual) pada industri otomotif di bursa
perusahaan otomotif dijadikan sampel dalam efek jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan tersebut berada dibawah rata-rata PER
bahwa rata-rata price earning ratio pada normal yang berarti nilai sahamnya rendah.
kedelapan perusahaan otomotif selama Rata-rata PERaktual perusahaan
priode 2002-2006 berbeda-beda dan otomotif yang menjadi sampel penelitian
mengalami perubahan yang bervariasi selama periode 2002-2006 menunjukan
disetiap tahunnya ada yang rata-ratanya bahwa rata-rata PER perusahaan memiliki
tinggi atau overpriced dan ada pula yang nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 1,73
sangat rendah atau underpriced. Nilai price kali dengan PER terendah pada tahun 2006
earning ratio yang overpriced menunjukkan yaitu sebesar -2,79 kali dan tertinggi pada
bahwa nilai PER perusahaan tersebut tahun 2003 yaitu sebesar 3,64 kali. Setelah
berada diatas rata-rata PER normal yang PER aktual diketahui selanjutnya dilakukan
berarti nilai sahamnya tinggi atau cukup perhitungan nilai PER normal dengan
mahal jika dibandingkan dengan harga membagi antara nilai intrinsik saham
saham sejenis lainnya pada industri yang dengan laba persaham perusahaan,
sejenis. Nilai saham yang underpriced adapun PERnormal perusahaan otomotif di
menunjukkan bahwa nilai PER perusahaan BEJ dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 menunjukkan rata-rata nilai stock) sehingga jumlah lembar saham yang
PERnormal perusahaan otomotif yang beredar berkurang dan diharapkan harga
menjadi sampel penelitian selama periode pasar saham akan meningkat. Hasil
2002-2006 menunjukan bahwa rata-rata penelitian ini didukung oleh teori yang
PER perusahaan memiliki nilai yang cukup dikemukakan oleh Halim (2005) yang
rendah yaitu sebesar -31,97 kali dengan mengatakan bahwa dengan pembelian
PER terendah pada tahun 2006 yaitu kembali saham maka jumlah lembar saham
sebesar -364,69 kali dan tertinggi pada yang beredar berkurang sehingga harga
tahun 2005 yaitu sebesar 136,01 kali. pasar saham akan meningkat.
Pada tahun 2003,2004,2005 dan
PEMBAHASAN
2006 nilai PER aktual perusahaan ini masih
Setelah diperoleh hasil perhitungan
lebih kecil daripada nilai PERnormalnya
nilai price earning ratio tahap selanjutnya
(under priced) yaitu 2,96 kali dimana nilai
adalah melakukan analisis penilaian saham
PERnormalnya sebesar 66,50 kali untuk
perusahaan sampel sebagai berikut:
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai
Prima Alloy Steel Tbk PERaktual perusahaan sebesar 0,47 kali
Berdasarkan hasil perhitungan nilai dimana nilai PERnormalnya sebesar 66,23
PERaktual perusahaan Prima Alloy Steel kali, di tahun 2005 nilai PERaktual
Tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih kecil perusahaan adalah 17,26 kali lebih kecil
dari pada nilai PERnormal yang seharusnya dari nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
(under priced) pada tahun 2002 nilai PER 23,61 kali, sedangkan pada tahun 2006
aktual yaitu sebesar 0,78 kali dimana nilai nilai PERaktual perusahaan sebesar -28,76
PERnormal yang seharusnya adalah 2,42 kali dan nilai PERnormalnya sebesar 16,73
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham kali, rendahnya nilai saham perusahaan
yang dimiliki oleh perusahaan Prima Alloy prima alloy steel tbk bisa saja disebabkan
Steel Tbk cukup rendah atau murah, melihat banyaknya jumlah lembar saham yang
nilai saham perusahaan yang seperti ini beredar dipasaran, Kurangnya tingkat
maka para pemegang saham sebaiknya kepercayaan investor tehadap perusahaan
segera menjual saham yang dimilikinya dan juga karena rendahnya tingkat deviden
karena dikhawatirkan nilai sahamnya yang dibagikan kepada investor untuk
semakin menurun. Adapun tindakan yang mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan pembelian kembali
memperbaiki nilai saham yang rendah saham dengan harapan jumlah lembar
(under priced) adalah dapat melakukan saham yang beredar akan berkurang dan
pembelian kembali saham (repurchase of nilai sahamnya akan meningkat dan
berusaha menambah tingkat kepercayaan nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
investor kepada perusahaan dengan cara 84,50 kali, sedangkan pada tahun 2006
meningkatkan pembagian deviden. nilai PERaktual perusahaan sebesar 23,39
kali dan nilai PERnormalnya sebesar 293
Branta Mulia Tbk
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai saham
Nilai PER aktual perusahaan branta
yang dimiliki oleh perusahaan branta mulia
mulia tbk sejak tahun 2002-2006 selalu lebih
Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai
kecil daripada nilai PERnormalnya (under
saham perusahaan yang seperti ini maka
priced) pada tahun 2002 nilai PERaktual
para pemegang saham sebaiknya segera
perusahaan adalah sebesar 1,85 kali nilai ini
menjual saham yang dimilikinya karena
lebih kecil daripada nilai PERnormal
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
perusahaan yaitu sebesar 37,96 kali
menurun. Adapun tindakan yang dapat
rendahnya nilai saham perusahaan Branta
dilakukan oleh perusahaan untuk
mulia tbk bisa saja disebabkan karena
memperbaiki nilai saham yang rendah
banyaknya jumlah lembar saham yang
(under priced) adalah dapat melakukan
beredar. Kurangnya tingkat kepercayaan
pembelian kembali saham (repurchase of
investor tehadap perusahaan karena
stock) sehingga jumlah lembar saham yang
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
beredar berkurang dan diharapkan harga
kepada investor. Untuk mengantisipasi hal
pasar saham meningkat, berusaha
tersebut, perusahaan dapat melakukan
menambah tingkat kepercayaan investor
pembelian kembali saham dengan harapan
kepada perusahaan dengan cara
jumlah lembar saham yang beredar
meningkatkan pembagian deviden.
berkurang dan nilai sahamnya meningkat
serta berusaha menambah tingkat Good Year Indonesia Tbk
kepercayaan investor kepada perusahaan Nilai PERaktual perusahaan good
dengan meningkatkan pembagian deviden. year Indonesia Tbk sejak tahun 2002-2004
Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006 selalu lebih besar dari pada nilai
nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih PERnormalnya (over priced) pada tahun
kecil daripada nilai PERnormalnya (under 2002 nilai PERaktual perusahaan sebesar
priced) yaitu 5,78 kali dimana nilai 10,85 kali nilai ini lebih besar daripada nilai
PERnormalnya sebesar 56,27 kali untuk PERmnormal perusahaan yaitu sebesar
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai 3,11 kali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
PERaktual perusahaan sebesar 8,49 kali saham yang dimiliki oleh perusahaan good
dimana nilai PERnormalnya sebesar 98,12 year Indonesia tbk cukup tinggi atau mahal,
kali, di tahun 2005 nilai PERaktual melihat nilai saham yang seperti ini maka
perusahaan adalah 3,54 kali lebih kecil dari para pemegang saham sebaiknya
menahan lembar saham yang dimilikinya perusahaan sebesar 9,12 kali dan nilai
tetapi tidak untuk waktu yang lama PERnormalnya sebesar 17,44 kali,
sedangkan perusahaan dapat melakukan rendahnya nilai saham perusahaan good
pemecahan saham (stock split) dengan year Indonesia tbk bisa saja disebabkan
menggunakan nilai nominal yang lebih karena banyaknya jumlah lembar saham
rendah perlembarnya, serta melakukan right yang beredar, Kurangnya tingkat
issue dan deviden saham. Dimana tujuan kepercayaan investor tehadap perusahaan
utama dilakukannya pemecahan saham, dan juga karena rendahnya tingkat deviden
right issue dan deviden saham adalah untuk yang dibagikan kepada investor untuk
menjaga harga pasar saham agar tidak mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
terlalu tinggi sehingga sahamnya lebih dapat melakukan pembelian kembali
memasyarakat dan lebih banyak saham dengan harapan jumlah lembar
diperdagangkan. saham yang beredar akan berkurang dan
Pada tahun 2003-2004 nilai PERaktual nilai sahamnya akan meningkat dan
perusahaan masih lebih besar daripada nilai berusaha menambah tingkat kepercayaan
PERnormalnya (over priced) yaitu 10,33 kali investor kepada perusahaan dengan
dimana nilai PERnormalnya sebesar 3,44 meningkatkan pembagian deviden.
kali pada tahun 2003 sedangkan pada tahun
Gajah Tunggal Tbk
2004 nilai PERaktual perusahaan sebesar
Nilai PERaktual perusahaan gajah
14,11 kali dimana nilai PERnormalnya
tunggalTbk sejak tahun 2002-2005 selalu
adalah sebesar 2,05 kali. Tingginya nilai
lebih kecil dari pada nilai PERnormal yang
saham perusahaan bisa saja disebabkan
seharusnya (under priced) pada tahun 2002
karena jumlah lembar saham yang beredar
nilai PERaktual yaitu sebesar 0,19 kali
terlalu sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
dimana nilai PERnormal yang seharusnya
investor pada perusahaan dan tingginya
adalah 4,58 kali, hal ini menunjukkan
tingkat pembagian deviden perusahaan,
bahwa nilai saham yang dimiliki oleh
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
perusahaan gajah tunggal Tbk cukup
melakukan pemecahan saham (stock split),
rendah atau murah, melihat nilai saham
right issue dan deviden saham.
perusahaan yang seperti ini maka para
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai
pemegang saham sebaiknya segera
PERaktual perusahaan ini lebih kecil
menjual saham yang dimilikinya karena
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
yaitu -42,25 kali dimana nilai PERnormalnya
menurun. Adapun tindakan yang dapat
sebesar -2,35 kali untuk tahun 2005,
dilakukan oleh perusahaan untuk
sedangkan pada tahun 2006 nilai PERaktual
memperbaiki nilai saham yang rendah
(under priced) adalah dapat melakukan normalnya (over priced) yaitu 13,78 kali
pembelian kembali saham (repurchase of dimana nilai PERnormalnya sebesar
stock) sehingga jumlah lembar saham yang -2340,43 kali. Tingginya nilai saham
beredar berkurang dan diharapkan harga perusahaan bisa saja disebabkan karena
pasar saham akan meningkat. Hasil jumlah lembar saham yang beredar terlalu
penelitian ini didukung oleh teori yang sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
dikemukakan oleh Halim (2005) mengatakan investor pada perusahaan dan tingginya
bahwa pembelian kembali saham maka tingkat pembagian deviden perusahaan,
jumlah lembar saham yang beredar untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
berkurang sehingga harga pasar saham melakukan pemecahan saham (stock split),
akan meningkat. right issue dan deviden saham.
Pada tahun 2003,2004 dan 2005 nilai
Indomobil Sukses Internasional Tbk
PERaktual perusahaan ini masih lebih kecil
Nilai PERaktual perusahaan
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
Indomobil sukses internasional Tbk sejak
yaitu 2,06 kali dimana nilai PERnormalnya
tahun 2002-2003 selalu lebih kecil dari
sebesar 20,64 kali untuk tahun 2003, pada
pada nilai PERnormal yang seharusnya
tahun 2004 nilai PERaktual perusahaan
(under priced) pada tahun 2002 nilai
sebesar 4,31 kali dimana nilai
PERaktual yaitu sebesar 0,67 kali dimana
PERnormalnya sebesar 36,44 kali,
nilai PERnormal yang seharusnya adalah
sedangkan 2005 nilai PERaktual perusahaan
3,90 kali, sedangkan di tahun 2003 nilai
adalah 5,12 kali lebih kecil dari nilai
PERaktual perusahaan adalah 15,88 kali
PERnormal yang seharusnya yaitu 703,32
lebih kecil dari nilai PERnormal yang
kali, rendahnya nilai saham perusahaan
seharusnya yaitu 60,34 kali, hal ini
gajah tunggal tbk bisa saja disebabkan
menunjukkan bahwa nilai saham yang
karena banyaknya jumlah lembar saham
dimiliki oleh perusahaan indomobil sukses
yang beredar untuk mengantisipasi hal ini,
internasional Tbk cukup rendah atau
perusahaan dapat melakukan pembelian
murah, melihat nilai saham perusahaan
kembali saham dengan harapan jumlah
yang seperti ini maka para pemegang
lembar saham yang beredar akan berkurang
saham sebaiknya segera menjual saham
dan nilai sahamnya meningkat dan berusaha
yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai
menambah tingkat kepercayaan investor
sahamnya semakin menurun. Adapun
kepada perusahaan dengan cara
tindakan yang dapat dilakukan oleh
meningkatkan pembagian deviden.
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham
Tahun 2006 nilai PER aktual
yang rendah (under priced) adalah dapat
perusahaan lebih besar daripada nilai PER
melakukan pembelian kembali saham
(repurchase of stock) sehingga jumlah lembar saham yang beredar, Kurangnya
lembar saham yang beredar berkurang dan tingkat kepercayaan investor tehadap
diharapkan harga pasar saham akan perusahaan dan juga karena rendahnya
meningkat dan berusaha menambah tingkat tingkat deviden yang dibagikan kepada
kepercayaan investor kepada perusahaan investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
dengan cara meningkatkan pembagian perusahaan dapat melakukan pembelian
deviden. Hasil penelitian ini didukung oleh kembali saham (repurchase of stock)
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005) dengan harapan jumlah lembar saham
yang mengatakan bahwa dengan pembelian yang beredar akan berkurang dan nilai
kembali saham maka jumlah lembar saham sahamnya akan meningkat serta berusaha
yang beredar berkurang sehingga harga menambah tingkat kepercayaan investor
pasar saham akan meningkat. kepada perusahaan dengan cara
Pada tahun 2004-2005 nilai PERaktual meningkatkan pembagian deviden.
perusahaan masih lebih besar daripada nilai
Multi Prima Sejahtera Tbk
PERnormalnya (over priced) yaitu -15,83 kali
Nilai PERaktual perusahaan multi
dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49
prima sejahtera Tbk sejak tahun 2002-2003
kali pada tahun 2004 sedangkan pada tahun
selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal
2005 nilai PERaktual perusahaan sebesar
yang seharusnya (under priced) pada tahun
26,76 kali dimana nilai PERnormalnya
2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 0,63
adalah sebesar -21,49 kali. Tingginya nilai
kali dimana nilai PERnormal yang
saham perusahaan bisa saja disebabkan
seharusnya adalah 9,42 kali, sedangkan di
karena jumlah lembar saham yang beredar
tahun 2003 nilai PERaktual perusahaan
terlalu sedikit tingginya tingkat kepercayaan
adalah -23,22 kali lebih kecil dari nilai
investor pada perusahaan dan tingginya
PERnormal yang seharusnya yaitu 69,53
tingkat pembagian deviden perusahaan,
kali, hal ini menunjukkan bahwa nilai
untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
saham yang dimiliki oleh perusahaan multi
melakukan pemecahan saham (stock split),
prima sejahtera Tbk cukup rendah atau
right issue dan deviden saham.
murah, melihat nilai saham perusahaan
Pada tahun 2006 nilai PERaktual
yang seperti ini maka para pemegang
perusahaan ini lebih kecil daripada nilai
saham sebaiknya segera menjual saham
PERnormalnya (under priced) yaitu -56,72
yang dimilikinya karena dikhawatirkan nilai
kali dimana nilai PERnormalnya sebesar –
sahamnya semakin menurun. Adapun
7,00 kali, rendahnya nilai saham perusahaan
tindakan yang dapat dilakukan oleh
Indomobil sukses internasional tbk bisa saja
perusahaan untuk memperbaiki nilai saham
disebabkan karena banyaknya jumlah
yang rendah (under priced) adalah dapat
melakukan pembelian kembali saham pembelian kembali saham (repurchase of
(repurchase of stock) sehingga jumlah stock) dengan harapan jumlah lembar
lembar saham yang beredar berkurang dan saham yang beredar akan berkurang dan
diharapkan harga pasar saham akan nilai sahamnya akan meningkat serta
meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh berusaha menambah tingkat kepercayaan
teori yang dikemukakan oleh Halim (2005) investor kepada perusahaan dengan cara
yang mengatakan bahwa dengan pembelian meningkatkan pembagian deviden.
kembali saham maka jumlah lembar saham Tahun 2006 nilai PER aktual
yang beredar berkurang sehingga harga perusahaan lebih besar daripada nilai
pasar saham akan meningkat. PERnormalnya (over priced) yaitu 6,28 kali
Pada tahun 2004 nilai PERaktual dimana nilai PERnormalnya sebesar
perusahaan masih lebih besar daripada nilai -961,12 kali. Tingginya nilai saham
PERnormalnya (over priced) yaitu -5,61 kali perusahaan bisa saja disebabkan karena
dimana nilai PERnormalnya sebesar -21,49 jumlah lembar saham yang beredar terlalu
kali. Tingginya nilai saham perusahaan bisa sedikit, tingginya tingkat kepercayaan
saja disebabkan karena jumlah lembar investor pada perusahaan dan tingginya
saham yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat pembagian deviden perusahaan,
tingkat kepercayaan investor pada untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat
perusahaan dan tingginya tingkat pembagian melakukan pemecahan saham (stock split),
deviden perusahaan, untuk mengatasi hal ini right issue dan deviden saham.
perusahaan dapat melakukan pemecahan
Nipress Tbk
saham (stock split), right issue dan deviden
Nilai PERaktual perusahaan nipress
saham. Pada tahun 2005 nilai PERaktual
Tbk sejak tahun 2002-2003 selalu lebih
perusahaan ini lebih kecil daripada nilai
kecil dari pada nilai PERnormal yang
PERnormalnya (under priced) yaitu -0,94 kali
seharusnya (under priced) pada tahun 2002
dimana nilai PERnormalnya sebesar 231,23
nilai PERaktual yaitu sebesar 2,01 kali
kali pada tahun 2005, rendahnya nilai
dimana nilai PERnormal yang seharusnya
saham perusahaan Multi prima sejahtera tbk
adalah 12,54 kali, sedangkan di tahun 2003
bisa saja disebabkan karena banyaknya
nilai PERaktual perusahaan adalah 8,17
jumlah lembar saham yang beredar,
kali lebih kecil dari nilai PERnormal yang
Kurangnya tingkat kepercayaan investor
seharusnya yaitu 41,92 kali, hal ini
tehadap perusahaan dan juga karena
menunjukkan bahwa nilai saham yang
rendahnya tingkat deviden yang dibagikan
dimiliki oleh perusahaan nipress Tbk cukup
kepada investor untuk mengantisipasi hal ini,
rendah atau murah, melihat nilai saham
maka perusahaan dapat melakukan
perusahaan yang seperti ini,
para pemegang saham sebaiknya segera sedangkan pada tahun 2006 nilai
menjual saham yang dimilikinya karena PERaktual perusahaan adalah 3 kali lebih
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin kecil dari nilai PERnormal yang seharusnya
menurun. Adapun tindakan yang dapat yaitu 14,72 kali rendahnya nilai saham
dilakukan oleh perusahaan untuk perusahaan Nipress tbk bisa saja
memperbaiki nilai saham yang rendah disebabkan karena banyaknya jumlah
(under priced) adalah dapat melakukan lembar saham yang beredar, Kurangnya
pembelian kembali saham (repurchase of tingkat kepercayaan investor tehadap
stock) sehingga jumlah lembar saham yang perusahaan dan juga karena rendahnya
beredar berkurang dan diharapkan harga tingkat deviden yang dibagikan kepada
pasar saham akan meningkat. Hasil investor untuk mengantisipasi hal ini, maka
penelitian ini didukung oleh teori yang perusahaan dapat melakukan pembelian
dikemukakan oleh Halim (2005) yang kembali saham (repurchase of stock)
mengatakan bahwa dengan pembelian dengan harapan jumlah lembar saham
kembali saham maka jumlah lembar saham yang beredar akan berkurang dan nilai
yang beredar berkurang sehingga harga sahamnya akan meningkat serta berusaha
pasar saham akan meningkat. menambah tingkat kepercayaan investor
Pada tahun 2004 nilai PERaktual kepada perusahaan dengan meningkatkan
perusahaan masih lebih besar daripada nilai pembagian deviden.
PERnormalnya (over priced) yaitu -8,35 kali
Selamat Sempurna Tbk
dimana nilai PERnormalnya -34,80 kali pada
Nilai PERaktual perusahaan selamat
tahun. Tingginya nilai saham perusahaan
sempurna Tbk sejak tahun 2002-2006
disebabkan karena jumlah lembar saham
selalu lebih kecil dari pada nilai PERnormal
yang beredar terlalu sedikit, tingginya tingkat
yang seharusnya (under priced) pada tahun
kepercayaan investor pada perusahaan dan
2002 nilai PERaktual yaitu sebesar 9,36
tingginya tingkat pembagian deviden
kali dimana nilai PERnormal yang
perusahaan, untuk mengatasi hal ini
seharusnya adalah 12,54 kali, hal ini
perusahaan dapat melakukan pemecahan
menunjukkan bahwa nilai saham yang
saham (stock split), right issue dan deviden
dimiliki oleh perusahaan selamat sempurna
saham.
Tbk cukup rendah atau murah, melihat nilai
Pada tahun 2005 dan 2006 nilai
saham perusahaan yang seperti ini maka
PERaktual perusahaan ini lebih kecil
para pemegang saham sebaiknya segera
daripada nilai PERnormalnya (under priced)
menjual saham yang dimilikinya karena
yaitu 8,47 kali dimana nilai PERnormalnya
dikhawatirkan nilai sahamnya semakin
sebesar 32,58 kali pada tahun 2005,
menurun. Adapun tindakan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melakukan pembelian kembali
memperbaiki nilai saham yang rendah saham (repurchase of stock) dengan
(under priced) adalah dapat melakukan harapan jumlah lembar saham yang
pembelian kembali saham (repurchase of beredar akan berkurang dan nilai
stock) sehingga jumlah lembar saham yang sahamnya akan meningkat serta berusaha
beredar berkurang dan diharapkan harga menambah tingkat kepercayaan investor
pasar saham akan meningkat. Hasil kepada perusahaan dengan meningkatkan
penelitian ini didukung oleh teori yang pembagian deviden.
dikemukakan oleh Halim (2005) yang
KESIMPULAN
mengatakan dengan pembelian kembali
Perusahaan-perusahaan industri
saham maka jumlah lembar saham yang
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam
beredar berkurang sehingga harga pasar
golongan over priced disebabkan jumlah
saham meningkat.
lembar saham yang beredar terlalu sedikit,
Pada tahun 2003,2004,2005 dan 2006
tingginya tingkat kepercayaan investor
nilai PERaktual perusahaan ini masih lebih
pada perusahaan dan tingginya tingkat
kecil daripada nilai PERnormalnya (under
pembagian deviden perusahaan, untuk
priced) yaitu 7,18 kali dimana nilai
mengatasi hal ini perusahaan melakukan
PERnormalnya sebesar 46,09 kali untuk
pemecahan saham (stock split), right issue
tahun 2003, pada tahun 2004 nilai
dan deviden saham.
PERaktual perusahaan sebesar 6,56 kali
Perusahaan-perusahaan industri
dimana nilai PERnormalnya sebesar 38,48
otomotif yang nilai sahamnya masuk dalam
kali, di tahun 2005 nilai PERaktual
golongan under priced disebabkan karena
perusahaan adalah 6,59 kali lebih kecil dari
banyaknya jumlah lembar saham yang
nilai PERnormal yang seharusnya yaitu
beredar, Kurangnya tingkat kepercayaan
36,70 kali, sedangkan pada tahun 2006 nilai
investor tehadap perusahaan dan juga
PERaktual perusahaan sebesar 7,58 kali dan
karena rendahnya tingkat deviden yang
nilai PERnormalnya sebesar 49,10 kali,
dibagikan kepada investor untuk
rendahnya nilai saham perusahaan selamat
mengantisipasi hal ini, perusahaan dapat
sempurna tbk bisa saja disebabkan karena
melakukan pembelian kembali saham
banyaknya jumlah lembar saham yang
(repurchase of stock) dengan harapan
beredar Kurangnya tingkat kepercayaan
jumlah lembar saham yang beredar akan
investor tehadap perusahaan dan juga
berkurang dan nilai sahamnya akan
karena rendahnya tingkat deviden yang
meningkat serta berusaha menambah
dibagikan kepada investor untuk
tingkat kepercayaan investor kepada
mengantisipasi hal ini, maka perusahaan
perusahaan dengan meningkatkan Harga Saham. Manajemen Usahawan
Indonesia.
pembagian deviden.
Samuelson, Paul A; Nordhaus, William D.
1989. Ekonomi. Jilid satu Terjemahan
DAFTAR PUSTAKA
Oleh Jaka Wasana. Jakarta:Erlangga.
Abdillah,A. A. 2006. Pengaruh Variabel
Sharpe, William F;Gordon J.
Return On Asset, Divident Payout
Alexander;Jeffrey v.Bailey;alih
Ratio dan Debt Equity Ratio Terhadap
bahasa, Henry Njooliangtik;Agustiono.
Book Value Pada Perusahaan
1997. Investasi Jilid 2.
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Jakarta:Prenhallindo.
Adikoesoema, Soemita. 1986. Analisa
Simamora, Henry. 2003. Akutansi:Basis
Keuangan Perusahaan Edisi 2.
pengambilan Keputusan Bisnis jilid 2.
Bandung: Tarsito.
UPP AMP YKPN.
Anoraga, Pandji; Widiyanti, Ninik. 1995.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Pasar Modal, Keberadaannya dan
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Manfaat Bagi Pembangunan. Cetakan
kedua. Jakarta:Rineka Cipta. Sumantoro P. 1988. Pengantar Tentang
Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Anwar, Jusuf. 2005. Pasar Modal Sebagai
Ghalia Indonesia.
Sarana Pembiayaan Investasi.
Bandung: P.T. ALUMNI. Sunariyah. 1997. Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal Cetakan Pertama.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi,
Yogyakarta: AMP YKPN.
Jakarta: Salemba Empat.
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan
Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis
Teori, Konsep dan Aplikasi Cetakan
Keuangan:Petunjuk Praktis Untuk
Pertama. Yogyakarta: Ekonisia.
Mengelola dan Mengukur Kinerja
Perusahaan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Syamsuddin, Lukman. 1994. Manajemen
Erlangga. Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Kedua Cetakan Wahyudi, Sugeng. 2007. (http://www.harian
Kedua. Yogyakarta:AMP YKPN. suara merdeka , Diakses 2 Maret
2007).
Keown, Arthur J. 2004. Manajemen
Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Weston, J. Fred; Thomas e. Copeland.
Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok 1998. Manajemen Keuangan Jilid 1
Gramedia. Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara.
Martin, Jhon. Dkk. 1993. Dasar-Dasar Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat
Manajemen Keuangan Edisi 5 Jilid 1. Investasi Dipasar Modal, Pengantar
Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada. menjadi Investor Profesional.
Jakarta:PT GRAMEDIA.
Miranda, st. ,MM. Dkk. 2005. Manajemen
Keuangan. Jakarta:HVR. Yuliati, Sri Handaru; Prasetyo, Handoyo;
Tjiptono, Fandi. 1996. Manajemen
Purnomo, Yogo. Desember, 1998.
Portofolio dan Analisis Investasi Edisi
Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan
Pertama. Yogyakarta:Andi.
.
ANALISA USAHA VIRGIN COCONUT OIL DITINJAU DARI SEGI FINANSIAL DAN UJI
MANFAAT (DAYA HAMBAT TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI )

Ine Fausayana ¹) & Jufri ²)

ABSTRACT
This research is conducted in UKM Anaway in Countryside Anggopiu, Subdistrict of
Uepai of Regency Konawe. Data to calculate the elegibility finansial at januari 2008, while
resistivity test conducted at juni 2006. Research relied by consideration that UKM Anaway
represent the single effort vco of exist in Regency Konawe. Data obtained in this research is
analysed descriptively and quantitative.
From research obtained by result that by financial is effort competent vco UKM
Anaway to be continued. This matter is based for analysis result indicating that value
NPV>0, assess the NBCR>1 and assess the IRR bigger than storey;level rate of interest
going into effect ( 24%), result analyse the sensitivitas, indicating that though expense go up
10% and benefit remain to, effort vco UKM Anaway still be competent by finansil to be
continued, and from result test the resistivity vco to bacterium E.Coli show the VCO able to
pursue the growth of bacterium E.Coli at concentration 50% broadly zona pursue 12,00 mm.
Key Word: VCO, Financial is Effort Competent

PENDAHULUAN ”The Tree Of Live” karena hampir semua


Kelapa (Cocos nucifera) merupakan bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan.
salah satu komoditi perkebunan penghasil Kelapa sebagai tanaman komoditi rakyat
bahan pangan yang sangat penting. Rata- telah lama dikenal dan sangat berperan
rata 80 % dari hasil buah kelapa diseluruh bagi kehidupan Bangsa Indonesia baik
Nusantara dipakai sebagai bumbuh masak ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek
dan 20 % dibuat minyak (Soejianto dan sosial budaya. Semula kelapa diusahakan
Sianipar, 1984). Minyak kelapa telah secara tradisional dan ditanam secara
berabad-abad dikenal dalam kehidupan monokultur dan sebagai tanaman
manusia. Minyak ini memenuhi lebih dari 10 pekarangan serta tanaman campuran. Bagi
% kebutuhan minyak nabati dunia. Secara masyarakat pedesaan maupun perkotaan,
fisik minyak kelapa berwarna kuning kelapa memiliki banyak kegunaan, antara
kecoklatan muda. Minyak kelapa dihasilkan lain dapat digunakan sebagai sayuran,
dari pengolahan langsung putih lembaga buah, minuman maupun cocktail (Winarno,
yang segar, atau dari kelapa (Setyamidjaya, 1989) . Selain manfaat tersebut diatas juga
1984). Bahan baku dari yang penting bagi bagian lainnya seperti bungkil dan
Indonesia disamping tanaman perkebunan ampasnya digunakan sebagai pakan ternak
lainnya. Tanaman ini sering disebut sebagai maupun sebagai tepung kelapa, air kelapa
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bila dikembangkan menjadi klaster industri
nata de coco, nira untuk gula kelapa, daun kelapa olahan dan hal ini akan sangat
kelapa untuk kerajinan dan batang untuk berarti dalam meningkatkan pendapatan
industri bangunan (Mahmud dan Budiman masyarakat, membuka lapangan kerja baru
dalam Anonim, 1990). dan menjadi salah satu sumber pendapatan
Di Indonesia kelapa diproduksi menjadi asli daerah.
minyak kelapa dan dikonsumsi sebagai Potensi agroprocessing dan home
minyak goreng. Hal ini sejalan dengan industri di daerah ini cukup besar terutama
pernyataan Taufik Kurahman dalam dalam mendorong pengembangan sektor
Palungkun (1993), Marketing Analyst Asian riel (UKMK). Dengan difusi teknologi yang
and Pasifik Coconut Community (APPC), secara terus menerus UKMK yang memiliki
bahwa dari 700-800 ribu ton produksi minyak multiplier pendapatan dan kesempatan
kelapa Indonesia sekitar 500-600 ribu ton kerja tinggi memperkuat perekonomian
dikonsumsi sebagai minyak goreng. daerah.
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki Fermentasi (aerob anfotolitik) adalah
sejumlah komoditas unggulan pertanian salah satu metode pembuatan VCO,
yang seperti kakao, mente, lada, kopi dan metode ini selaian sederhana dan mudah
kelapa yang tersebar dihampir seluruh diadopsi oleh masyarakat, juga diklaim
wilayah Kabupaten/Kota, khususnya kelapa sebagai cara yang paling baik untuk
dalam sebagai bahan baku untuk menghasil menghasilkan VCO. Teknologi ini sangat
VCO mulai Mei tahun 2007 telah ditetapkan sesuai diterapkan di daerah dengan
sebagai salah satu komoditas unggulan fasilitas listrik terbatas, ekonomis, dapat
daerah oleh Dinas perkebunan Propinsi melibatkan banyak masyarakat sehingga
sebagai respon terhadap besarnya perhatian akan dapat menumbuhkan gairah untuk
dunia terhadap hasil produk olahan buah berusaha.
kelapa baik berupa minyak kelapa VCO memiliki kandungan asam laurat
murni(VCO), arang batok kelapa, olahan yang relatif tinggi. Asam laurat adalah
sabut, bahkan produk obat dan kosmetik sebuah lemak jenuh dengan rantai sedang
mulai menjadi pilihan alternatif oleh yang biasa disebut Trigliserida rantai
konsumen. Sejak Januari 2007 telah sedang (MCT). Trigliserida di dalam tubuh
ditawarkan untuk mensuplai sebanya 40 ton kita dipecah menjadi digliserida dan
VCO, 1000 ton arang batok kelapa. Melihat monogliserida serta asam lemak bebas.
potensi tanaman kelapa rakyat seluas Monogliserida dan asam lemak inilah yang
35.211,6 Ha (1996) dan Kabupaten Konawe mempunyai sifat antimikroba.
seluas 11.000 Ha, maka sangat strategis
VCO merupakan bahan baku industri ada selama jangka waktu pengelolaan
pangan, kosmetika dan farmasi. Dibidang proyek. NPV menunjukan besarnya
kosmetika, minyak kelapa murni digunakan kelebihan atau kekurangan benefit
untuk perawatan tubuh. Disamping itu, dibanding cost selama jangka waktu
banyak penelitian terbaru berhasil membuka pelaksanaan proyek dengan indikator
tabir rahasia yang terkandung dalam buah bahwa apabila :
kelapa, terutama untuk meningkatkan NPV = 0 : memberikan makna bahwa
metabolisme tubuh dan menanggulangi investasi yang akan dijalankan
beragam penyakit (Nuralam, 2005). dinyatakan tidak rugi dan tidak
untung untuk dijalankan.
METODE PENELITIAN
NPV > 0 : memberikan makna bahwa
Penelitian ini dilaksanakan pada usaha
investasi yang akan dijalankan
virgin coconut oil UKM Anaway di Desa
dinyatakan layak dijalankan, dan
Anggopiu, Kecamatan Uepai Kabupaten
NPV < 0 : memberikan makna bahwa
Konawe. Data untuk menghitung kelayakan
investasi yang akan dijalankan
finansial diambil pada bulan januari 2008,
dinyatakan rugi dan tidak perlu
sedangkan uji manfaat dalam hal daya
dijalankan.
hambat VCO terhadap bakteri Coli dilakukan
bulan juni 2006. Penelitian didasarkan pada
pertimbangan UKM Anaway merupakan
satu-satunya usaha VCO yang ada di
Kabupaten Konawe. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif.
Analisis deskriptif menggambarkan
manajemen keuangan usaha dan manfaat
b) Analisis kriteria Net Benefit Cost
VCO dari segi kesehatan.
(NBCR), menunjukan besarnya
Untuk menilai kelayakan investasi
keuntungan bersih yang diperoleh
proyek dari sisi finansial, maka dilihat dari
setiap satu rupiah yang diinvestasikan
beberapa komponen yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu pelaksanaan
antara lain : Net Present Value (NPV), Net
proyek dengan indikator bahwa apabila:
Benefit Cost Ratio (BNCR) maka dilakukan
NBCR = 0 : menunjukan bahwa
pendekatan menurut Clive Gray, dkk (1985)
investasi usaha kembali modal
a) Analisis NPV, untuk menghitung nilai
NBCR > 0 : menunjukan bahwa
dari usaha maka langkah awal perlu
investasi usaha layak
diketahui berapa besar aliran net cash
dijalankan
flow termasuk nilai-nilai sisa yang masih
NBCR < 0 : menunjukan bahwa investasi untuk membuat suspensi bakteri E.coli
usaha tidak layak dijalankan dilakukan dengan cara menambahkan
larutan NaCl 0,9% ke dalam biakan
bakteri tersebut pada agar mirin
sebanyak 9 ml atau pada pengenceran
c) Analisis kriteria Interna Rate of 101. Penelitian dilakukan di

Return (IRR), analisis ini menunjukan Laboratorium Mikrobiologi Badan

bahwa persentase keuntungan yang Pengawasan Obat dan Makanan

diperoleh dari investasi setiap tahun (BPOM) Kendari. Kemudian Data yang

selama umur proyek. Misalnya jika IRR diperoleh dianalisis dengan

25% menunjukan bahwa kemapuan menggunakan Uji Anova (analisis one –

proyek dalam mencapai keuntungan way varian) dan Uji Duncan.

sebesar 25% per tahun. Dengan


HASIL DAN PEMBAHASAN
demikian indicator IRR adalah
membandingkan dengan tingkat bunga A. Analisa Kelayakan
bank yang berlaku dengan rumus: Finansial
NPV merupakan selisih antara
keseluruhan penerimaan dalam usia
investasi dengan keseluruhan biaya. Hasil
Dimana: Df = discon factor, dengan analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai
analisis sebagai berikut : NPV pada discount factor (df) 12% dan
Jika IRR > bunga bank usaha layak 26% masing-masing sebesar Rp.
Jika IRR < bunga bank usaha tidak layak 147,975,386 dan Rp. (13,658,113). Hal ini
Jika IRR = bunga bank usaha tidak rugi menunjukkan bahwa antara df 12% sampai
dan juga tidak untung dengan 25% berarti bahwa, usaha vco

d) Uji daya hambat, untuk menguji daya UKM Anaway layak dikembangkan karena

hambat vco terhadap E. Coli dalam nilai NPV>0, sedangkan pada df 26% nilai

penelitian ini dibuat VCO dengan NPV menunjukkan angka negative

konsentrasi masing-masing 20%, 30%, (13,658,113) yang berarti bahwa pada

40% dan 50%. Untuk membuat VCO tingkat suku bunga tersebut usaha vco

dengan konsentrasi tersebut diganakan UKM Anaway tidak layak dikembangkan

etanol P sebagai pelarut karena karena nilai NPV<0.

didasarkan dari sifat VCO yang praktis Hasil analisis menunjukkan pada

tidak larut dalam air, mudah larut dalam tahun 1 usaha ini telah mendapatkan

etanol (95%) P (Anonim, 1979), dan keuntungan sebesar Rp 72,940,725.


Berikut dapat dilihat nilai kelayakan pada df
yang berbeda-beda.
Tabel 1. Nilai Kelayakan Pada Beberapa Discount Factor

Sumber: Hasil olahan data primer


Dari tabel diatas dapat diketahui B. Analisa Sensitivitas
besarnya nilai NBCR pada df antara 12% Analisis sensitivitas atau analisis
sampai dengan 25% masih menunjukkan kepekaan bertujuan untuk melihat apa yang
angka lebih besar dari satu artinya pada df akan terjadi dengan analisis proyek jika ada
tersebut usaha vco UKM Anaway layak sesuatu kesalahan atau perubahan dasar
dikembangkan karena nilai NBCR >1. Pada dalam perhitungan cost atau benefit. Dalam
df 12% NBCR 1,99 artinya setiap Rp. 1 yang analisis kepekaan semua kemungkinan
dikeluarkan akan menyebabkan kenaikan harus dicoba yang berarti bahwa setiap kali
pendapatan bersih sebesar 1,99 kali lipat harus diadakan analisis balik. Ini perlu dan
IRR menunjukkan nilai dimana NPV = penting karena dalam analisis proyek
0, dan sampai seberapa jauh kemampuan didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
proyek usaha VCO untuk mengembalikan mengandung banyak ketidakpastian
pinjaman. Dari perhitungan secara tentang apa yang akan terjadi dimasa yang
interpolasi menunjukkan besarnya IRR = akan datang, seperti perubahan iklim,
25,84%. Hal ini berarti bahwa kemampuan perubahan harga, inflasi dan sebagainya.
mengembalikan modal yang diinvestasikan Dalam penelitian ini analisis kepekaan yang
oleh UKM Anaway adalah batas 25,84%. dilakukan apabila biaya naik 10%.
Karena nilai IRR lebih besar dari nilai suku Dari hasi analisis diperoleh nilai NPV
bunga yang berlaku (jika suku bank dibawah (batas df 12 dan 26) adalah masing-masing
25,84%) maka usaha vco UKM Anaway sebesar Rp.101.098.036 dan Rp.
layak untuk dilanjutkan dan sebaliknya (35,107,358), hal ini menunjukkan bahwa
apabila suku bunga diatas 25,84% maka meskipun biaya naik 10% dan penerimaan
UKM Anaway akan merugi karena tidak tetap maka usaha vco UKM Anaway masih
mampu mengembalikan pinjaman. layak untuk dikembangkan karena nilai
NPV >0 sampai pada batas df 26% dan
pada df ini NBCR telah menunjukkan nilai Hasil pengukuran diameter daerah
0,77 dan nilai IRR sebesar 25,50, artinya hambatan VCO dengan konsentrasi 20%,
usaha ini layak pada df 25 % dan pada 30%, 40%, 50%, Etanol P, Ampisillin,
tingkat bunga batas 25,50%. terhadap pertumbuhan bakteri E.coli serta
hasil pengujian statistik analisis varian
dapat digambarkan sebagai berikut :
C. Uji Daya Hambat
Gambar 1. Daerah hambatan VCO dengan konsentrasi 20%-50%, Etanol P, Ampisillin

Sumber: Hasil olahan data primer


Untuk mengetahui daya hambat dari subset 2, VCO 30% pada subset 3, VCO
VCOjuga dapat dilihat dari hasil uji Anova 40% pada subset 4 dan VCO 50% pada
yang signifikan 0,000 karena signifikan < subset 5.
0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata Dari hasil penelitian menunjukkan
antara pengulangan I, II, dan III. Kemudian bahwa VCO dapat menghambat
diketahui bahwa F hitung sebesar 497,600 pertumbuhan bakteri E.coli dengan lebar
lebih besar dibandingkan dengan F tabel diameter hambatan yaitu : konsentrasi 20%
yaitu 3,16. Karena terdapat perbedaan rata- = 8,00 mm. Konsentrasi 30% = 9,33 mm,
rata antara pengulangan I, II dan III maka uji konsentrasi 40% = 10,33 mm, dan
Anova dilanjutkan dengan uji Duncan untuk konsentrasi 50% = 12,00 mm. VCO
melihat besarnya daya hambat VCO pada memiliki daya hambat terhadap bakteri
masing-masing konsentrasi. E.coli, hal ini dapat dilihat dari uji statistik
Untuk konsentrasi VCO terdiri dari 6 anova dimana F hitung 497.000 lebih besar
kelompok subset. Untuk alfa 0,05 VCO dibandingkan dengan F tabel 3,11.
dengan konsentrasi 20% berada pada
Konsentrasi VCO mampu menghambat mampu menghambat pertumbuhan bakteri
pertumbuhan bakteri E.coli terbesar pada E.coli pada konsentrasi 50% dengan luas
konsentrasi 50%, sebab berada pada subset zona hambat 12,00 mm.
5 pada tabel Duncan dengan zona hambat
DAFTAR PUSTAKA
yaitu 12,00 mm dibandingkan dengan zona
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi
hambat VCO dengan konsentrasi 20%, 30%, III. Jakarta. Departemen Kesehatan
dan 40%. Republik Indonesia.
Anonim, 2006. Kabupaten Konawe Dalam
KESIMPULAN Angka, BPS, Unaaha.
Berdasarkan hasil penelitian dan Clive Gray, dkk, 1985. Pengantar Evaluasi
Proyek.Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
pembahasan maka dapat disimpulkan
Kadariah, dkk. 1976. Pengantar Evaluasi
sebagai berikut : (a) secara financial usaha Proyek. LPFE. Universitas
vco UKM Anaway layak untuk dilanjutkan. Indonesia, Jakarta.
Hal ini didasarkan atas hasil analisis yang Nitisemito, S.A. dan Burhan, U. 1990,
Wawasan Studi Kelayakan dan
menunjukkan bahwa nilai NPV>0, nilai Evaluasi Proyek. Bumi Aksara,
NBCR>1 dan nilai IRR lebih besar dari Jakarta.
tingkat suku bunga yang berlaku (paling Nuralam, A, 2005. Virgin Coconut Oil
Minyak Penakluk Aneka Penyakit,
tinggi 24%), (b) hasil analisis sensitivitas, PT. Agromedia Pustaka, Bogor.
menunjukkan bahwa meskipun biaya naik Palungkun, R, 1993. Aneka Produk Olahan
10% dan benefit tetap, usaha vco UKM Kelapa. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Anaway masih layak secara finansil untuk
Setyamidjaja, D, 1984. Bertanam Kelapa.
dilanjutkan, (c) dari hasil uji daya hambat vco Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
terhadap bakteri E.Coli menunjukkan VCO

You might also like