You are on page 1of 4

PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT) MEMBANTU MENGATASI MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK

PENILAIAN DIRI (SELF ASSESMENT) MEMBANTU MENGATASI MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK
Proses pendidikan akan berlangsung efektif dan memiliki dampak yang berarti bagi proses perubahan dan pembangunan jika dilihat melalui alat ukur kinerja baik proses maupun produknya. Alat yang selama ini dikenal untuk melihat kinerja tersebut adalah evaluasi pendidikan. Dengan instrumen evaluasi yang baik dan representatif serta valid maka efektivitas dan kualitas pendidikan yang selama ini berjalan dapat dengan mudah terlihat. Yang menarik dalam evaluasi pendidikan yang saat ini dikembangkan Departemen Pendidikan Nasional dengan model penilaian yang dilakukan oleh peserta didik (self assesment). Selama ini penilaian keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh guru, sedangkan peserta didik menjadi obyek penilaian sehingga informasi yang diperoleh belum menunjukkan gambaran yang sesungguhnya tentang peserta didik. Sebagai contoh, seorang guru memberi nilai rendah pada peserta didiknya yang suka mengganggu temannya pada saat guru mengajar. Di sini guru memberikan keputusan bukan berdasarkan kemampuan peserta didik itu sendiri, tetapi hanya berdasarkan perilaku peserta didik yang dilihat guru secara kasat mata saja, padahal guru belum mengetahui secara jelas apa atau mengapa peserta didik tersebut menggangu temannya. Peserta didik nampaknya memperoleh manfaat dari strategi penilaian diri dari belajar, namun sedikit kesulitan bagi peserta didik yang memperoleh nilai rendah dalam menilai diri mereka. Guru dapat menolong dengan cara membangun suasana kerjasama antar peserta didik dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Penilaian oleh peserta didik (self assesment) adalah sebuah teknik penilaian yang dilakukan oleh peserta didik (peserta didik) dalam menggali, menemukan dan mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berbagai hal, serta mampu untuk menyikapi dan memperbaiki atas segala kekurangan yang ada serta menguatkan dan mengembangkan lebih lanjut atas segala kelebihannya. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain adalah sebagai berikut (1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri, (2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, dan (3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Penilaian diri sebagai teknik penilaian akan sangat efektif untuk menggali nilai-nilai spiritual, moral, motif, sikap, bahkan aspek motorik dan kognitif peserta didik. Dengan teknik ini peserta didik diajak secara objektif untuk melihat ke dalam dan keadaan dirinya sendiri dengan jujur dan jernih. Dampak positif lain dari efektivitas teknik penilaian diri adalah peserta didik akan dikondisikan dan dibiasakan untuk selalu jujur. Dan jika anak selalu menjaga kondisi sikap dirinya ini sangat positif bagi upaya pembangunan karakter peserta didik. Peserta didik perlu memeriksa pekerjaan mereka dan memikirkan tentang apa yang terbaik untuk dilakukan dan area mana mereka perlu dibantu. Untuk menuntun peserta didik dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan lembaran self-assessment Melalui penilaian diri sendiri dan pemikiran, peserta didik belajar untuk menilai pelajaran mereka sendiri dengan tujuan untuk memperbaikinya. Untuk menjadi penilai yang cakap atas pelajarannya sendiri, peserta didik harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas, kesempatan untuk membantu membuat definisi dari kerja yang berkualitas, tanggapan, dan kesempatan untuk memperbaiki pekerjaan sebelum mereka menjalankannya. Setelah menyelesaikan proyek, para peserta didik harus merenungkan kekuatan dan kelemahan dari pekerjaannya, membuat rencana-rencana perbaikan, dan satukan tugas dengan pelajaran sebelumnya. Tipe-tipe penilaian diri sendiri ini membagi tema yang umum, mereka meminta peserta didik menilai pekerjaannya untuk menentukan apa yang telah mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagian mana yang masih tidak dimengerti. Melalui bentukbentuk ini peserta didik menilai perkembangan mereka dalam pengetahuan, kecakapan, strategi, proses dan sikap. Aplikasi Menilai Proyek memiliki beberapa contoh penilaian pemikiran diri sendiri untuk membantu peserta didik menilai usaha-usaha pribadi mereka, partisipasi mereka dalam kelompok, proses berpikir mereka, tugas tertulis dan presentasi, dan kinerja kecakapan dan proses mereka. Para peserta didik tidak belajar untuk menilai sendiri pelajarannya, mereka harus diajarkan strategi untuk pemantauan dan penilaian diri sendiri. Strategi yang efektif tersebut seperti yang dipaparkan di bawah ini. a. Contoh menggunakan daftar atau rubrik untuk menilai tulisan dengan menggunakan strategi berpikir keras sebagaimana yang dilihat di setiap kriteria. b. Para peserta didik mencoba teknik mereka sendiri dengan menggunakan salah satu contoh tulisan mereka. c. Para peserta didik menilai tulisan satu sama lain, menilai diri sendiri dan membuat komentar.
.

Cara yang efektif untuk mendorong penilaian diri sendiri peserta didik adalah dengan meminta peserta didik membuat kriteria penilaiannya sendiri. Untuk melakukan ini, peserta didik harus menganalisa tiap aspek dari proses dan produk belajarnya, yang artinya mendorong pemahaman yang lebih dalam. Pengamatan dan pemikiran peserta didik juga memberikan umpan balik yang bernilai untuk menyaring rencana-rencana pelajaran. Saat peserta didik mendiskusikan pelajaran dan strategi yang mereka gunakan, bahaslah berbagai respon untuk melihat apakah peserta didik belajar sesuai apa yang diharapkan, dan kemudian ubahlah pelajaran jika diperlukan. Saat peserta didik diberi kesempatan untuk memberi saran bagaimana mereka dapat terbantu dalam pelajarannya dan mengindikasi aktifitas-aktifitas apa atau strategi-strategi pengajaran apa yang paling efektif, mereka menjadi lebih kuat dan secara aktif terikat dalam proses belajarnya. Penilaian diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi peserta didik maupun bagi guru itu sendiri. Keuntungan bagi peserta didik yaitu: a. Peserta didik menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri Peserta didik dapat menetapkan langkah langkah berikutnya dalam belajar.
b.

Peserta didik merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar. Meningkatkan harga diri peserta didik dan menjadi sesuatu yang positif Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Peserta didik menjadi lebih bebas dan termotivasi. Keuntungan bagi guru yaitu: a. Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke peserta didik Pelajaran lebih efisisen jika para peserta didik termotivasi dan mandiri Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan peserta didik Guru dapat mengidentifikasi langkah langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu. Terjadi persepsi antara sisawa dan guru, peserta didik menjelaskan strategimaka guru mengidentifikasi proses berfikir Pelajaran lebih efisien memboplehkan tantangan lebih besar
c. d. e. f. b. c. d. e. f.

a.

b.

c.

d.

Pada saat peserta didik melakukan penilaian diri hal yang perlu diperhatikan adalah kejujuran. Kadang kita jumpai pada saat mengisi lembar evaluasi diri peserta didik cenderung berbohong dan tidak mengisi sesuai kenyataan karena disebabkan beberapa faktor. Dapat dianalisis bahwa faktor-faktor tersebut muncul dari diri peserta didik sendiri. Guru hendaknya lebih mengenal karekter peserta didik, hal ini berguna pada saat penilaian diri ini dilakukan, karena dengan mengenal karakter peserta didik guru dapat mengidentifikasi tingkat kejujuran peserta didik dalam penilaian diri. Secara tidak langsung penanaman kejujuran pada peserta didik dilakukan pada saat penilain diri. Alasan dilakukannya penilaian diri oleh peserta didik adalah sebagai berikut. Peserta didik dapat mengetahui cara mereka melakukan sesuatu dalam kaitan dengan proses belajar mengajar yang mereka hadapi. Penekanan pada pertanyaan ini adalah teknik dan strategi yang digunakan dalam melakukan sesuatu. Untuk dapat mengetahui cara dan strategi yang baik bagi peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah, perlu kiranya guru memberi kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan segala apa yang mereka ketahui tentang pembelajaran yang berlangsung. Perlu disadari oleh guru, bahwa jika peserta didik tidak dapat belajar dengan cara guru mengajar maka guru harus mengajar dengan cara peserta didik belajar. Setelah mengetahui cara melakukan sesuatu, berikutnya peserta didik dapat mengetahui apa yang membuat mereka sungguh berpikir (objeknya). Dalam melakukan sesuatu, jika kita telah mengetahui objeknya maka pekerjaan kita akan lebih memberikan manfaat dan ada upaya untuk melakukannya dengan cara-cara terbaik. Kondisi lingkungan yang kondusif baik di rumah maupun di sekolah dapat memberikan rangsangan berpikir bagi peserta didik dalam menentukan eksistensi dirinya dalam kaitannya dengan apa yang sedang mereka hadapi. Untuk itu kerjasama yang baik dari guru dan orang tua menjadi faktor penting dan utama dalam mewujudkannya. Tujuan pembelajaran dan kriteria penilaian merupakan dua hal yang menjadi tumpuan bagi peserta didik agar dapat mengetahui kualitas pekerjaan mereka. Mereka akan dapat mengukur tingkat pencapaian terhadap tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya mereka akan menjadi pebelajar yang mandiri dan penuh tanggung jawab. Pengalaman belajar menjadi sesuatu yang sangat bermakna bagi peserta didik. Misalnya kegagalan dan kesuksesan dalam menyelesaikan suatu soal menjadikan mereka lebih fokus dan konsentrasi dalam menyelesaikan soal berikutnya. Artinya mereka sudah dapat mengidentifikasi sendiri tahapan-tahapan penyelesaian sesuai dengan kriteria yang ada.

e.

f.

g.

h.

a. b. c. d. e. f.

Guru berperan sebagai pemberi informasi pada peserta didik tentang suatu konsep yang belum mampu dikuasai peserta didik, sehingga peserta didik dapat melakukan perbaikan dan revisi terhadap suatu konsep yang belum dikuasainya. Perbaikan dan revisi tersebut harus dilakukan secara terus menerus agar peserta didik benar-benar memahami konsep tersebut. Untuk membantu peserta didik dalam hal mengingat dan mengerti tentang materi yang disampaikan, guru hendaknya memberikan penekanan pada bagian-bagian pelajaran yang menjadi kunci kesuksesan jika dapat memahami dan mengerti dengan baik. Guru bertindak sebagai motivator bagi peserta didik untuk menjadikan kelemahan diri peserta didik menjadi sebuah kekuatan bagi diri peserta didik, dan kekuatannya sebagai suatu harapan dalam meraih tujuannya sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan melibatkan peserta didik dalam penilaian diri mereka, maka peserta didik akan memperoleh gambaran tentang apakah cara belajar mereka selama ini memberikan hasil yang maksimal atau minimal. Sehingga peserta didik dapat memonitor cara belajarnya agar peserta didik mampu memperoleh hasil yang maksimal. Teknik Penilaian Diri Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. Wujud dari penilaian diri bermacam-macam, ada yang haya berupa daftar cek saja. Penilaian ini hendaknya dilakukan oleh guru untuk memantau tingkat pencapaian kompetensi yang diajarkan dan dapat mengalisis kemudahan dan kesulitan belajar peserta didik sehingga mampu membantu mengatasi masalah belajar peserta didik.

You might also like