You are on page 1of 10

ALAT PENGHITUNG KERTAS SUARA

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535


Muhammad Arif Prabowo

Teknik Elektro-Fakultas Teknik-UNY-Karangmalang,Yogyakarta,55281, Indonesia

E-mail: bowo_iden@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah untuk membuat suatu alat penghitung kertas suara yang
berbasis mikrokontroler ATMega8535. Pembuatan alat ini juga untuk mengetahui unjuk kerja dan komponen-
komponen terpasang yang digunakan sebagai penyusun utama dari alat penghitung kertas suara.
Metode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah rancang bangun teknologi alat penghitung kertas
suara berbasis mikrokontroler ATMega8535 yang terdiri dari 5 bagian pokok, yaitu: sensor yang terdiri dari
receiver dan transmitter, mikrokontroler, LCD, dan tombol push button switch. Sensor menggunakan LDR
sebagai penerimanya dan LED sebagai pemancarnya. Alasan digunakannya LDR dan LED karena relatif murah
dan mudah diperoleh di pasaran. Bagian kedua, yaitu mikrokontroler menggunakan seri Atmega 8535.
Komponen ini sebagai otak yang mengendalikan proses pengambilan, dan pengolah data. Ketiga, yaitu LCD
sebagai unit penampil hasil perhitungan sensor. LCD yang digunakan mempunyai kemampuan menampilkan
karakter sebanyak 20x4 baris. Bagian terakhir, yaitu tombol push button switch digunakan untuk menjalankan
dan mereset sistem, dan untuk mengatur tampilan LCD sesuai dengan yang diinginkan.
Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya suatu alat penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler
Atmega 8535. Secara keseluruhan kinerja alat telah menunjukkan hasil sesuai dengan rancangan yaitu mampu
bekerja untuk menghitung jumlah pencoblosan pada area gambar sesuai dengan yang telah ditentukan, kemudian
berdasarkan hasil pendeteksian sensor LDR dapat diidentifikasi berdasarkan parameter-parameter yang telah
ditentukan pula sebelumnya yaitu apabila lubang pencoblosan yang dideteksi pada masing-masing gambar maka
hasil perhitungan ditampilkan pada displai LCD dengan parameter masing-masing gambar (A, B, atau C) tetapi
jika diidentifikasi terdapat dua lubang pencoblosan atau lebih pada gambar yang berbeda maka penampilan pada
LCD dijumlahkan pada parameter “ERROR” dan jika tidak terdapat lubang pencoblosan pada gambar maka
akan penghitungan akan dijumlahkan pada parameter “ABS”. Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesalahan
dalam mendeteksi lubang pencoblosan tidak ada jika pencoblosan dilakukan di area yang telah ditentukan
dengan waktu proses penghitungan rata-rata selama 6.00 detik untuk setiap kertas suara yang masuk.

Kata Kunci : Penghitung Kertas Suara, ATMega8535, Pencoblosan, Abstain

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
1. PENDAHULUAN serta disain kertas suara yang akan
digunakan.Diagram blok dari rangkaian dapat
Perkembangan politik yang semakin pesat dilihat pada gambar berikut ini :
membuat persaingan semakin ketat, hal ini
dibuktikan dari banyaknya partai politik baru yang
bermunculan, dapat kita lihat secara nyata pada
pemilu tahun 2004 lalu begitu banyak partai politik
yang ambil bagian dalam pemilihan kepala negara,
hal tersebut sudah cukup membuktikan bahwa
perkembangan politik di negara ini dari tahun ke
tahun selalu berkembang pesat, dan tidak menutup
kemungkinan terjadi kecurangan-kecurangan.
Sebagai contoh di awal tahun 2009, pemilihan
kepada daerah di Jawa Timur, salah satu pasangan
calon menggugat pasangan yang telah memiliki
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Pengendali Alat
persentase pemilihan paling unggul karena
Penghitung Kertas Suara Dengan Tampilan
diindikasikan bahwa terjadi kecurangan-
Digital.
kecurangan dan yang terjadi kemudian diadakan
pemilihan ulang di beberapa daerah di Jawa
Timur. Jika kita bayangkan hal serupa terjadi di
3. PERANCANGAN HARDWARE
berbagai propinsi di Indonesia, maka akan
dibutuhkan biaya tambahan yang harus di a. Sensor Light Dependent Resistor (LDR)
keluarkan pemerintah untuk melaksanakan
pemilihan ulang, ini artinya pendapatan daerah LDR digunakan sebagai sensor utama
yang seharusnya di salurkan atau dapat digunakan dalam alat penghitung kertas suara berbasis
untuk kepentingan umum justru dialihkan untuk mikrokontroler Atmega 8535 ini, berprinsip
pada sistem kerja LDR yang pekat terhadap
menuntaskan pemilihan kepala daerah yang
bermasalah, sekali lagi yang dirugikan adalah cahaya maka dalam alat ini LDR digunakan
masyarakat. Apabila hal tersebut terjadi berulang- untuk mendeteksi lubang pada area yang telah
ulang maka ajang pemilihan kepada daerah dan ditentukan, dan hasil pendeteksian dimasukkan
sejenisnya justru merupakan ajang menghambur- pada mikrokontroler untuk diolah dan
ditampilkan pada dislai LCD.
hamburkan uang.
Sebenarnya hal semacam ini masih dapat di
antisipasi, salah satunya dengan membuat suatu
alat yang dapat meninimalisir hal-hal seperti
kejadian diatas berupa alat penghitung kertas suara
yang dilengkapi mikrokontroler ATMega8535.
Melalui alat tersebut maka penghitungan kertas
dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil
perhitungan pada tiap gambar yang ada. Gambar 2. Sistem Rangkaian Sensor LDR.

2. PERANCANGAN SISTEM b. Mikrokontroler ATMEGA 8535

Secara garis besar perancangan alat Mikrokontroler ATMega8535 digunakan


penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler untuk mengendalikan sistem sensor berupa
Atmega 8535 terdiri atas 3 bagian utama, yaitu LDR, sistem tombol yang terdiri dari tombol
bagian sistem sensor, bagian sistem kontrol, play, reset, next, dan preview, serta untuk
bagian sistem penampil (displai), dan ditambah mengendalikan sistem tampilan berupa displai
bagian sistem catu daya sebagai sumber tenaga LCD. dengan menggunakan ATMega8535

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
maka pengontrolan pada alat ini semakin cepat Dalam alat penghitung kertas suara
karena rata-rata intruksi program dapat berbasis mikrokontroler ATMega 8535
diselesaikan dalam 1 sirklus clock, selain itu digunakan berbagai tombol antara lain: Tombol
juga kemudahan dalam penggunaan port mikro play untuk menjalankan sistem, tombol reset
yang memiliki fitur cukup lengkap. untuk menkondisiakan sistem pada keadaan
default, dan tombol next dan prev untuk
mengatur tampilan LCD 20x4 yang digunakan
tersebut.

e. Rangkaian Catu Daya

Tegangan yang dibutuhkan untuk dapat


menjalankan sistem sebesar +5Vdc, untuk
dapat menghasilkan tegangan sebesar itu maka
diperlukan pembuatan catu daya tegangan
rendah dengan menggunakan trafo CT yang
memiliki tegangan sekunder sebesar 12 Vac
yang disearahkan dengan menggunakan dioda
dan distabilkan menggunakan IC regulator
LM7805. Gambar rangkaian catu daya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Sistem Minimum ATMega8535.

c. Penampil LCD

Untuk menampilkan informasi jumlah


pendeteksian lubang pada masing-masing Gambar 4. Sistem Catu Daya.
gambar pada kertas suara, maka diperlukan
media berupa displai. Penampil yang 4. PERANCANGAN SISTEM MEKANIS
digunakan adalah LCD dengan tipe dot matrik
20x4 yang dikendalikan oleh mikrokontroler Konstruksi mekanis dari alat penghitung
HD 44780. Untuk dapat menjalankan LCD kerta suara ini menggunakan bahan dari acrylic
harus melakukan konfigurasi LCD secara yang dilapisi oleh lembaran hitam agar sensor
programing sesuai pin yang digunakan pada LDR tidak terpengaruh oleh cahaya luar.
LCD seperti berikut: Perancangan ini juga didasarkan pada format
Config Lcd = 20 * 4 kertas yang akan digunakan agar antara area
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4, Db5 pencoblosan dengan sensor yang terpasang
= Portc.4, Db6 = Portc.3, terdapat penyesuaian. Perancangan alat dan
Db7 = Portc.2 , E = Portc.6 , Rs = Portc.7 kertas dalam Proyek Akhir ini dapat dilihat pada
Pemrograman yang digunakan untuk gambar dibawah ini.
konfigurasi diatas menggunakan bahasa basic.

d. Rangkaian Tombol

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Tabel diatas merupakan hasil pengukuran terhadap
besarnya tegangan keluaran dari catu daya dengan
berbagai macam pola titik pengukuran yang
berbeda beda, antara lain pengukuran setelah
dioda, pengukuran sebelum dan sesudah IC
Regulator serta pengukuran setengan TIP 3055
Gambar 5. a. Disain Alat Penghitung Kertas
Tabel2.Tabel Data Pengamatan Tegangan
Keluaran LDR.

Tabel3.Tabel Data Pengamatan Hambatan LDR.

Gambar 5.b. Disain Kertas Suara Yang


Digunakan.

5. PENGUJIAN Tabel4.Tabel Data Pengamatan Hambatan Tripot.

Dilakukan pengamatan alat terhadap


tegangan pada catu daya, pengamatan terhadap
tegangan keluaran LDR, hambatan LDR dan
tripot, pengecekan kondisi logika rangkaian
tombol serta hasil pencoblosan gambar yang Tabel 2, 3, dan 4 merupakan satu kesatuan hasil
disesuaikan dengan data yang di tampilkan LCD. pengukuran pada rangkaian sensor LDR yang
Pengujian dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja disambung seri dengan tripot seperti Gambar 2
dari alat yang dibuat dengan dibandingkan diatas untuk menghasilkan tegangan keluaran
hasilnya dengan teori yang relevant sehingga dari sesuai dengan yang diinginkan karena
hasil tersebut dapat dapat ditarik beberapa pemanfaatan tripot digunakan sebagai pembagi
kesimpulan mengenai alat yang telah dibuat. tegangan pada rangkaian sensor.
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
berikut ini. Tabel5.Tabel Data Pengamatan Rangkaian
Tombol Saat Kondisi Normal.
Tabel 1.Tabel Data Pengamatan Sistem Catu
Daya.

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Tabel6.Tabel Data Pengamatan Rangkaian box penghitungan dengan berbagai kondisi dan
Tombol Saat Kondisi Ditekan. hasil perhitungannya ditampilkan pada LCD.

6. PEMBAHASAN

Pembahasan diulas berdasarkan hasil


pengujian pada tabel diatas. Pembahasan pertama
mengenai hasil penghitungan tegangan catu daya,
berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui
Pada tabel 5 dan 6 merupakan hasil pengukuran besarnya penyimpangan tegangan terukur dengan
pada saat tombol dikondisikan normal yaitu pada besarnya tegangan secara teori antara 1,8-5 %. Dan
saat catu daya dihidupkan serta pada saat tombol hal itu masih dapat diabaikan mengingat masih
ditekan. dalam daerah operasi.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap
Tabel 7.Tabel Data Pengamatan Tegangan masing-masing tombol (Tabel 5 dan 6) pada saat
Keluaran LDR Saat Pencoblosan. tidak tertekan besarnya tegangan terukur 3,6 Vdc
sedangkan tegangan kerja Atmega 8535 antara 3-
5,5 Vdc sehingga dengan besarnya tegangan
terukur tersebut sudah mampu untuk memberikan
kondisi logika 1 (high). Sedangkan saat tombol di
tekan sesaat besarnya tegangan terukur 0 Vdc hal
ini juga sangat ideal, sehingga dapat memberikan
kondisi logika 0 (low) pada mikrokontroler
Atmega 8535. Hal ini dapat dikatakan pula bahwa
pengujian rangkaian tombol telah memenuhi syarat
kondisi logika.
Penggunaan LDR sebagai sensor dalam
proyek akhir ini sebagai rangkaian pembagi
tegangan, dengan rangkaian tersebut maka dapat
menghasilkan tegangan keluaran yang nantinya
digunakan sebagai masukan sensor pada
mikrokontroler Atmega 8535. Tetapi penggunaan
rangkaian tersebut harus dirangkai seri dengan
resistor variabel (tripot) yang terhubung ke sumber
dan salah satu kaki LDR terhubung ke ground
sesuai dengan persamaan pembagi tegangan, maka
Tabel 8.Tabel Data Penghitungan Akhir. persamaan pembagi tegangan yang akan
digunakan sebagai berikut:

VOUT = (VS x RLDR ) / ( RLDR + RS)

Dimana,
VOUT : Tegangan keluaran LDR
VS : tegangan Sumber DC
RLDR : Hambatan LDR terukur
RS : Hambatan resistor variabel (tripot)
Sehingga berdasarkan persamaan teoritis
Tabel data penghitungan akhir merupakan diatas dapat diketahui tegangan keluaran LDR
hasil penghitungan kertas suara yang masuk pada yang masuk ke masing-masing port

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
mikrokontroler Atmega 8535 kemudian pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil
dibandingkan dengan hasil pengukuran tegangan beberapa kesimpulan antara lain:
keluaran masing-masing LDR. 1. Alat penghitung kertas suara berbasis
Berdasarkan hasil perhitungan tegangan mikrokontroler Atmega 8535 ini terdiri dari
keluaran dari masing-masing LDR (Tabel 1, 2, dan beberapa komponen penting antara lain sensor
3) secara teoritis dibandingkan dengan hasil cahaya berupa LDR beserta pemancar berupa
pengukuran tegangan keluaran masing-masing LED, LCD 20x4 sebagai displai media
LDR pada sistem diperoleh hasil dengan selisih informasinya, mikrokontroler Atmega 8535,
yang sedikit dan hal ini tidak mempengaruhi tombol switch push button play; reset; next;
perubahan kondisi logika yang masuk ke preview, dan rangkaian power supply. Prinsip kerja
mikrokontroler Atmega 8535. Sehingga dari alat penghitung kertas suara berbasis
berdasarkan pengujian tersebut dapat dinyatakan mikrokontroler Atmega 8535 ini adalah
bahwa masing-masing LDR dapat menjadi sensor mendeteksi adanya lubang di area pencoblosan
sebagai masukan pada mikrokontroler Atmega gambar pada kertas suara yang diujikan kemudian
8535 karena perubahan tegangan saat kondisi menampilkan hasil penghitungannya pada display
gelap dan terang menunjukkan perubahan yang LCD sebagai media informasinya.
signifikan. 2. Unjuk kerja yang dihasilkan dari alat penghitung
Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel kertas suara berbasis mikrokontroler Atmega 8535
7, hasil yang didapat berbeda-beda, tegangan yaitu dapat menampilkan hasil perhitungan
keluaran terendah yang terukur antara 0,3-0,5 Vdc berdasarkan lubang pencoblosan pada displai LCD
dan tegangan tertinggi terukur 3,5-4 Vdc dengan sesuai dengan lubang pencoblosan sebenarnya
hasil pengukuran tersebut maka memenuhi untuk pada kertas suara yang diujikan, waktu yang
memberikan perubahan kondisi logika high dibutuhkan untuk satu kali proses penghitungan
maupun low pada port mikrokontroler Atmega kertas suara yang masuk pada box penghitungan
8535 karena kondisi logika dapat dikatakan high rata-rata 6.00 detik.
jika tegangan masukan ke mikrokontroler sama
dengan tegangan kerjanya yaitu antara 3-5 Vdc DAFTAR ACUAN
dan dapat dikatakan low jika tegangan masukan ke
mikrokontroler mendekati 0 Vdc didalam alat Acuan dari buku:
penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler Wahyudin, Didin. (2007). belajar mudah
atmega 8535 kondisi tersebut terpenuhi mikrokontroler AT89s52 dengan bahasa basic
berdasarkan hasil pengukuran yang telah menggunakan Bascom M-8051.
dilakukan.
Wardhana, Lingga. (2006). Belajar Sendiri
Berdasarkah hasil pengamatan pada Tabel 8 Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535.
ternyata diperoleh kesesuaian antara kertas suara Yogyakarta:Andi Offset.
yang dimasukkan dengan berbagai pola
pencoblosan dengan data yang ditampilkan pada Winoto, Ardi. (2006). Belajar Mikrokontroler Atmel
displaI LCD. Sehingga dari hasil pembahasan AVR Attiny2313 Step by Step. Yogyakarta: Gava
keseluruhan dapat dinyatakan bahwa alat dapat Media.
bekerja sesuai dengan rencana yang dibuat Wasito, 1986, Kumpulan Data Penting Komponen
sebelumnya. Sehingga dari hasil itu sebua dapat Elektronika. Multimedia: Jakarta.
ditarik beberapa kesimpulan.
Malvino A.P, Ph. D., Barmawi M, Prof. Ph. D., Tjia
KESIMPULAN M.O.,PH, 1992. Prinsip-prinsip Elektronika Jilid 1
dan 2. Jakarta: Erlangga.
Setelah mengamati dan membahas alat
Acuan dari website:
penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler www.alldatasheet.com
Atmega 8535 sesuai dengan apa yang telah dipaparkan
www.atmel.com

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Lampiran 1. Flowchart program utama alat penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler Atmega 8535.

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Lampiran 2. Gambar schematic alat penghitung kertas suara berbasis mikrokontroler Atmega 8535.

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Lampiran 3. Gambar Rangkaian LCD dan titik pengukuran LDR beserta tripot.

Gambar Rangkaian LCD

Gambar titik pengukuran LDR dan Tripot

Keterangan:
1. Pengukuran hambatan tripot dengan multimeter pada titik 1 dan 2.
2. Pengukuran hambatan LDR dengan multimeter pada titik 3 dan 4.
3. Vout A masuk ke pin A.0 mikrokontroler Atmega 8535, Vout B masuk ke pin A.1 mikrokontroler Atmega
8535, Vout C masuk ke pin A.2 mikrokontroler Atmega 8535, Vout D masuk ke pin A.3 mikrokontroler
Atmega 8535.

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

 
Lampiran 4. Gambar Layout PCB.

Layout PCB Untuk Kendali

Layout PCB Untuk Receiver dan Transmitter Sensor

Muhammad Arif Prabowo, juni.2009, (Alat Penghitung Kertas Suara Berbasis Mikrokontroler Atmega8535)
@CopyRight-2009

You might also like