You are on page 1of 10

PERTIDAKSAMAAN

Sebelum meninjau lebih jauh mengenai pertidaksamaan, akan diberikan terlebih


dahulu pengertian peubah atau variabel. Peubah (variabel) yang dimaksudkan di sini
adalah lambang yang digunakan untuk menyatakan sembarang anggota dari suatu
himpunan. Sebagai misal jika diambil himpunannya adalah himpunan semua bilangan
real R, maka peubahnya dinamakan peubah real.
Untuk selanjutnya yang dimaksudkan dengan peubah dalam pembahasan ini
adalah peubah real, di mana peubah ini memegang peranan penting dalam
menyelesaikan permasalahan pertidaksamaan.
Sebagai pembahasan awal, pertidaksamaan diberikan batasan pengertian
sebagai kalimat matematika terbuka yang memuat peubah (variabel) dan satu atau lebih
tanda berikut ini : <, >, atau .

Contoh 1 :
Beberapa jenis atau contoh pertidaksamaan antara lain :
1. 25 16 2 + < + x x
2. 6 3 7 6 4 2 + < x x x
3. 0 6 5
2
> + x x
4. 0
1
3 2

x
x

5. 4 4 2 < + x
dan sebagainya.

Selanjutnya yang dimaksud dengan menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua nilai peubah yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
Beberapa jenis pertidaksamaan yang cukup terkenal di antaranya :
pertidaksamaan linier, pertidaksamaan kuadrat dan polynomial, pertidaksamaan
pecahan (rasional), pertidaksamaan irrasional dan pertidaksamaan dengan nilai mutlak.

A. PERTIDAKSAMAAN LINIER
Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang salah satu atau lebih ruasnya
memuat bentuk linier dalam x (sebagai peubahnya). Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan linier dapat digunakan sifat-sifat berikut ini :







Jika b a > dan k sembarang bilangan riil, maka pernyataan-pernyataan
berikut ini senantiasa benar :
1. k b k a + > +
2. kb ka > , jika k positif, akan tetapi kb ka < , jika k negatif
3.
2 2
b a > , asalkan a dan b keduanya positif
4. d b c a + > + , untuk d c >
5. bd ac > , asalkan d c > serta a , b , c dan d semuanya positif



Contoh 2 :
Selesaikan pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 25 16 2 + < + x x
2. 11 9 4 5 < < x
3. 6 3 7 6 4 2 + < x x x

Pembahasan :
1. 25 16 2 + < + x x 16 25 2 < x x 9 < x .
Sehingga himpunan penyelesaian (HP) dari pertidaksamaan di atas adalah :

HP = { x R | 9 < x } : penulisan bentuk himpunan
= ( , 9) : penulisan bentuk interval (selang)

=



: penulisan dalam garis bilangan

2. 11 9 4 5 < < x 9 11 4 9 5 + < < + x 20 4 4 < < x 5 1 < < x . Dengan
demikian HP = { x R | 5 1 < < x } = (1, 5).

3. 6 3 7 6 4 2 + < x x x x x 7 6 4 2 dan 6 3 7 6 + < x x
4 6 7 2 + + x x dan x x 7 3 6 6 + <
10 9 x dan x 10 0 <

9
10
x dan x < 0

9
10
0 < x
Dengan demikian HP = { x R |
9
10
0 < x }.

Soal Latihan :
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini,
kemudian gambarkan grafik himpunan penyelesaiannya pada garis bilangan dan
tuliskan pula dalam bentuk interval (selang) :
1. 16 5 10 6 x x 6. 16 1 5 3 2 < + < + x x
2. 5 2 3 6 > + x x 7. 7 2 1 4 2 3 + + x x x
3. 3 5 1 2 < x 8. 1 7 3 > + x dan 4 1 2 < + x
4. 7 3 5 4 < < x 9. 1 7 3 + x atau 8 5 2 < + x
5. x x 7 1 8 3 2 < 10. 1 7 4 > x atau 5 1 2 + x




9
B. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT & POLINOMIAL
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memuat bentuk kuadrat
peubahnya pada salah satu atau kedua ruas pertidaksamaan, sedangkan
pertidaksamaan polinomial adalah pertidaksamaan yang memuat bentuk polinomial
(suatu fungsi dengan pangkat atau derajat peubahnya adalah 3 atau lebih) pada salah
satu atau kedua ruasnya.
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan pangkat dua (kuadrat) dan
pertidaksamaan polinomial (pangkat tiga atau lebih), langkah-langkahnya meliputi :

1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaannya
2. Tentukan semua pembuat nol ruas kiri dengan menyelesaikan persamaan
yang ruas kanannya sama dengan nol
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nolnya pada garis bilangan
4. Tentukan tanda dari masing-masing interval (selang) yang terbentuk
5. Arsirlah daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaannya
6. Tuliskan himpunan penyelesaiannya

Contoh 3 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 0 6 5
2
> + x x
2. 0 6 5 4
2
x x
3. 0 6 5
2 3
< x x x
4. ( )( ) ( ) 0 1 2 2 5
2
> + + x x x

Pembahasan :
1. Dari pertidaksamaan 0 6 5
2
> + x x , pembuat nol ruas kiri adalah :
0 6 5
2
= + x x ( )( ) 0 3 2 = x x 0 2 = x atau 0 3 = x
2 = x atau 3 = x .
Jadi pembuat nol ruas kiri adalah : 2 = x dan 3 = x .
Selanjutnya kita gambarkan nilai-nilai pembuat nol ini pada garis bilangan


Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam 3
interval, yaitu : 2 < x , 3 2 < < x dan 3 > x .
Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
0 = x (yang terletak pada interval 2 < x )
dan substitusikan ke 6 5
2
+ x x , diperoleh
6 6 0 5 0
2
= + (positif). Jadi interval 2 < x bertanda (+) (merupakan daerah +).
Selanjutnya interval yang bersisian bertanda sebaliknya, yaitu (), seperti diberikan
pada gambar di bawah ini :

2 3


Dengan demikian himpunan penyelesaian
dari pertidaksamaan ini adalah :
HP = { x | 2 < x atau 3 > x }
= ( , 2) (3, ).

2. Pembuat nol ruas kiri : 0 6 5 4
2
= x x ( )( ) 0 2 3 4 = + x x
0 3 4 = + x atau 0 2 = x
3 4 = x atau 2 = x

4
3
= x atau 2 = x
Sehingga pembuat nilai nol ruas kiri adalah :
4
3
= x dan 2 = x .
Selanjutnya gambarkan kedua nilai pembuat nol ini pada garis bilangan :


Dari dua nilai nol tersebut garis bilangan
terbagi menjadi tiga buah interval yaitu :
4
3
x , 2
4
3
x dan 2 x .
Untuk menentukan tanda setiap
intervalnya,
ambil sembarang titik uji, misalkan 0 = x (yang berada pada interval 2
4
3
x )
dan disubstitusikan ke 6 5 4
2
x x diperoleh 6 6 0 5 0 4
2
= (negatif). Jadi
interval 2
4
3
x , di mana titik uji 0 = x berada merupakan daerah negatif ()
dan tanda selengkapnya dari interval yang lain adalah :


Dengan demikian himpunan penyelesaian
untuk pertidaksamaan ini adalah :
HP = { x | 2
4
3
x }
= [ ] 2 ,
4
3
.

3. Untuk pertidaksamaan 0 6 5
2 3
< x x x , kerjakan sebagai latihan !
4. Untuk pertidaksamaan ( )( ) ( ) 0 1 2 2 5
2
> + + x x x , pembuat nol ruas kirinya adalah :
( )( ) ( ) 0 1 2 2 5
2
= + + x x x 0 5 = + x atau 0 2 = + x atau 0 1 2 = x
5 = x atau 2 = x (muncul 2 kali) atau
2
1
= x .
4
3

2

+ + + +
4
3

2
2 3

+ + + +
Dengan demikian pembuat nol dari pertidaksamaan di atas adalah : 5 = x , 2 = x
dan
2
1
= x . Selanjutnya digambarkan pada garis bilangan nilai-nilai pembuat nol ini,
yaitu :


Dari ketiga nilai nol ini garis bilangan terbagi
ke dalam empat buah interval : 5 < x ,
2 5 < < x ,
2
1
2 < < x dan
2
1
> x . Untuk
menentukan tanda masing-masing interval,
tetapkan salah satu titik uji, misalkan 0 = x
yang berada pada interval
2
1
2 < < x dan
disubstitusikan ke ( )( ) ( ) 1 2 2 5
2
+ + x x x , diperoleh
( )( ) ( ) ( )( )( ) ( ) = + + = + + 1 2 2 5
2
x x x , sehingga interval
2
1
2 < < x , di mana titik uji
0 = x berada, merupakan daerah negatif. Tanda dari interval-interval yang lain
adalah :



Dengan demikian himpunan penyelesaian
dari pertidaksamaan ini adalah :
HP = { x | 5 < x atau
2
1
> x }
= ( ) ( ) , 2 5 , .
Soal Latihan
Selesaikan pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 0 4 11 3
2
x x
2. 0 3 5 2
2
> + x x
3. ( )( )( ) 0 7 3 1 2 2 + + x x x
4. 0 1
2 3
> + x x x
5. ( )( ) ( ) 0 5 1 3 3 2
2
< + x x x

C. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang berbentuk
( )
( )
0 <
x g
x f
,
dengan ( ) x f dan ( ) x g merupakan fungsi polinom (suku banyak).
Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan antara lain :
1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaan
2. Tentukan nilai-nilai pembuat nol ruas kiri : meliputi pembuat nol pembilang dan
pembuat nol penyebut (atau disebut juga nilai kutub)
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nol untuk pembilang dan penyebut pada garis
bilangan
4. Tentukan tanda masing-masing interval yang terbentuk
5. Arsirlah daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaan
5 2
2
1

+ + + +
5
2
2
1

6. Tuliskan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan yang bersangkutan.

Contoh 4 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 0
1
3 2

x
x

2. 5
1
<
x


Penyelesaian :
1. Diketahui 0
1
3 2

x
x
. Perhatikan bahwa pertidaksamaan ini dapat diselesaikan
asalkan penyebut dari pertidaksamaan di atas, yaitu 0 1 + x atau 1 x .
Nilai-nilai pembuat nol ruas kiri :
a. Nilai pembuat nol pembilang : 0 3 2 = x atau 3 2 = x yaitu
2
3
= x
b. Nilai pembuat nol penyebut (nilai kutub) : 0 1 = + x atau 1 = x
sehingga nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah :
2
3
= x dan 1 = x .
Selanjutnya gambarkan kedua nilai pembuat nol ini pada garis bilangan :


Dari dua nilai nol tersebut garis bilangan
terbagi menjadi tiga buah interval yaitu :
1 < x ,
2
3
1 < x dan
2
3
x .
Untuk menentukan tanda setiap
intervalnya,

ambil sembarang titik uji, misalkan 0 = x (yang berada pada interval
2
3
1 < x )
dan substitusikan ke pecahan
( )
( )
( ) =
+

=
+

=
+

1 0
3 0 2
1
3 2
x
x
, sehingga interval
2
3
1 < x ( di mana titik uji 0 = x berada) merupakan daerah merupakan daerah
negatif. Sedangkan tanda-tanda dari interval yang lain adalah :


Dengan demikian himpunan penyelesaian
dari pertidaksamaan ini adalah :
HP = { x | 1 < x atau
2
3
x }
= ( ) 1 , atau [ ) ,
2
3
.

1
2
3


+ + + +
1
2
3


2. Diketahui 5
1
<
x
. Perhatikan bahwa 0
5 1
0 5
1
5
1
<

< <
x
x
x x
dan
pertidaksamaan ini dapat diselesaikan asalkan penyebut dari ruas kiri, yaitu 0 x .
Selanjutnya nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah :
a. Nilai pembuat nol pembilang : 0 5 1 = x atau
5
1
= x
b. Nilai pembuat nol penyebut : 0 = x
yaitu
5
1
= x dan 0 = x .
Selanjutnya gambar kedua nilai pembuat nilai nol ini adalah :

Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam 3
interval, yaitu : 0 < x ,
5
1
0 < < x dan
5
1
> x .
Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
1 = x (yang terletak pada interval
5
1
> x )
dan

disubstitusikan ke pecahan
x
x 5 1
, diperoleh ( ) =

=

4
1
1 5 1 5 1
x
x
, sehingga
interval
5
1
> x merupakan daerah negatif. Tanda selengkapnya untuk interval-
interval yang lain adalah :


Dengan demikian himpunan penyelesaian
dari pertidaksamaan ini adalah :
HP = { x | 0 < x atau
5
1
> x }
= ( ) 0 , atau ( ) ,
5
1
.
Peringatan :
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan no. 2 tidak dibenarkan mengerjakan
5
1
5 1 5
1
> < < x x
x
,
dengan perkataan lain, pada pertidaksamaan pecahan tidak berlaku perkalian
silang.


0
5
1

+ +

0
5
1

Soal Latihan
Tentukan nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 0
1 2
5

+
x
x
5. 2
4
2
<
+

x
x

2. 0
2
1 2
>

x
x
6. 1
3
1 2
>

x
x

3. 3
2
7
<
x
7. 0
6 7
8 2
2
<
+

x x
x

4. 2
5
3
>
+ x
8. 0
3 3
6 5
2
2

+
+
x x
x x


D. PERTIDAKSAMAAN IRRASIONAL
Pertidaksamaan irrasional adalah suatu pertidaksamaan yang mengandung
bentuk tak rasional (yang dicirikan dengan adanya tanda di dalam
pertidaksamaannya). Untuk menyelesaikan pertidaksamaan irrasional, langkah-langkah
yang dapat dilakukan antara lain :
1. Gunakan persyaratan riil : ( ) x f riil bilamana ( ) 0 x f
2. Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan dan tentukan penyelesaiannya.
3. Iriskan syarat pada no. 1 dan hasil pada no. 2 untuk memperoleh himpunan
penyelesaian dari pertidaksamaannya.

Contoh 5 :
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini :
1. 2 2 3 < x
2. 6 + > x x
Penyelesaian :
1. Diketahui 2 2 3 < x
Syarat akar : 0 2 3 x sehingga 2 3 x atau
3
2
x (1)
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan di atas, diperoleh
2 6 3 4 2 3 2 2 3 < < < < x x x x (2)
Selanjutnya iriskan syarat (1) dan hasil (2) diperoleh 2
3
2
< x .
Dengan demikian himpunan penyelesaian pertidaksamaan yang ditanyakan
adalah HP = { x | 2
3
2
< x }.
2. Diberikan pertidaksamaan 6 + > x x
Syarat akar : 0 6 + x sehingga didapat 6 x (1)
Syarat kedua : 0 > x (2)
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan yang ditanyakan, diperoleh
( )( ) 0 3 2 0 6 6 6
2 2
> + > + > + > x x x x x x x x
yaitu 2 < x atau 3 > x (3)
Selanjutnya iriskan ketiga hasil yang diperoleh pada perhitungan di atas dan
didapatkan HP = { x | 3 > x }.

Soal Latihan
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut :
1. 4 4 2 < + x 5.
2
5 3 x x >
2. 2
2
< x x 6. x x < 5 3
3. 7 5 4
2
< x x 7.
2
10 2 x x > +
4. 1 2 3 + < x x

E. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
Sebelum membahas lebih jauh mengenai pertidaksamaan dengan nilai mutlak,
akan diberikan terlebih dahulu konsep nilai mutlak suatu bilangan riil.
Misalkan x R, nilai mutlak dari x , dinotasikan dengan x , diberikan oleh

<

=
0 untuk ,
0 untuk ,
x x
x x
x
Contoh :
Dengan definisi nilai mutlak diperoleh 4 4 = , 0 0 = dan
3
1
3
1
3
1
=
|

\
|
= .

Sifat-sifat Nilai Mutlak
Misalkan b a, R, maka berlaku
1. b a ab =
2.
b
a
b
a
= , asalkan 0 b
3. b a b a + + (Ketidaksamaan Segitiga)
4. b a b a

Selanjutnya untuk menyelesaikan pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak,
sifat-sifat berikut ini sangat bermanfaat, di antaranya :
1. a x a a x < < <
2. a x a x < > atau a x >
3.
2 2
y x y x < <

Contoh 6 :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut :
1. 3 7 2 < x
2. 1 6 5 x
3. 7 3 2 + < x x
Penyelesaian :
1. Perhatikan bahwa 7 3 2 7 3 3 7 2 3 3 7 2 + < < + < < < x x x
5 2 10 2 4 < < < < x x .
Dengan demikian HP = { x | 5 2 < < x }.

Cara Lain : Dengan menggunakan sifat ke-3 :
( ) 9 49 28 4 3 7 2 3 7 2 3 7 2
2 2 2
< + < < < x x x x x
0 10 7 0 40 28 4
2 2
< + < + x x x x
( )( ) 0 5 2 < x x
dengan menyelesaikan pertidaksamaan terakhir didapat
HP = { x | 5 2 < < x }.

2. Dengan menggunakan sifat ke-2 : 1 6 5 1 6 5 x x atau 1 6 5 x
6 1 5 + x atau 6 1 5 + x
5 5 x atau 7 5 x
1 x atau
5
7
x .
Dengan demikian HP = { x | 1 x atau
5
7
x } = ) ,
5
7
[ ] 1 , ( .
3. Dari pertidaksamaan yang diketahui dan dengan menggunakan sifat ke-3,
diperoleh
( ) 21 3 2 7 3 2 7 3 2 7 3 2 + < + < + < + < x x x x x x x x
( ) ( ) 441 126 9 4 4 21 3 2
2 2 2 2
+ + < + + < x x x x x x
0 437 130 8 437 130 8 0
2 2
> + + + + < x x x x
( )( ) 0 23 2 19 4 > + + x x
Dengan menyelesaikan pertidaksamaan terakhir di dapat penyelesaian yang
dicari , yaitu
HP = { x | 5 , 11 < x atau 75 , 4 > x } = ) , 75 , 4 ( ) 5 , 11 , ( .

Soal Latihan :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut :
1. 5 2 < x 4. 4 5 2 + < x x
2. 6 2
3

x
5. 10 3 2 2 + < x x
3. 1
5
2 > +
x

You might also like