You are on page 1of 8

Hipertermi!!!! Peningkatan suhu tubuh secara abnormal dapat terjadi dalam bentuk hipertermi dan demam.

Pada hipertermi, mekanisme pengaturan suhu gagal, sehingga produksi panas melebihi pengeluaran panas. Sebaliknya, pada demam hypothalamic thermal set point meningkat dan mekanisme pengaturan suhu yang utuh bekerja meningkatkan suhu tubuh ke suhu tertentu yang baru. Tingginya peningkatan suhu tubuh tidak dapat dipakai untuk membedakan hipertermi dengan demam. Perbedaan antara demam dan hipertermi lebih dari perbedaan teoritis belaka ( Lukmanto, 1990). Menurut Darlan Darwis cit. Lardo S (1999), pembagian demam, yakni: 1. Demam dengan peninggian set point hypothalamus Cirinya : pembentukan panas meningkat, pembuangan menurun. Penderita biasanya merasa demam tetapi menggigil dan kedinginan serta ekstremitas dingin. Keadaan ini biasanya diobati dengan antipiretika yang langsung bekerja pada hypothalamus. 2. Demam dengan set point hypothala mus normal. a. Pembentukan panas meningkat, pembuangan normal. Keadaan ini sering terdapat pada : malignan hyperthermia, hipotiroidisme, hipernatremia, keracunan aspirin, memakai baju terlalu tebal, udara terlalu panas (Heat Stroke). Dalam keadaan ini penderita merasa kepanasan, berkeringat banyak, ekstremitas panas dan lembab, menggigil dan pilloerection. b. Pembentukan panas normal, pembuangan terganggu. Terdapat pada luka bakar, displasia ektodermal, keracunan akut antikolinergik. Secara klinis pasien kepanasan, juga keringat sedikit tidak ada dan pilloerection tidak ada. Penanggulangan pada keadaan ini adalah dengan kompres dingin, pemberian antipiretika tidak diperkenankan. 3. Demam tipe sentral. Pada keadaan ini terjadi kerusakan pada TRC. Misalnya pada encephalitis, perdarahan intrakranial, trauma kapitis, dll. Biasanya set point hypothalamus rusak sehingga penderita berubah menjadi makhluk poikilothermis.Jika dikompres dingin suhu tubuh sulit untuk naik lagi (Busto, et al,1987). Pada penderita demam tipe sentral dapat terjadi hiperpireksi, pasien menjadi gaduh gelisah, kejang. Suhu rectal diatas 410 C kalau dibiarkan berlama - lama menyebabkan kerusakan otak yang permanent, sedangkan suhu rectal diatas 430 C dapat menyebabkan kematian (Lukmanto, 1990)

Pengertian Kompres Hangat : Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Manfaat Kompres Hangat : Adapun manfaat kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia. Alat dan bahan : Larutan kompres berupa air hangat 40 C dalam wadahnya ( dalam kom ) Handuk / kain / wash lap untuk kompres Handuk pengering Sarung tangan Termometer Prosedur : Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan. Cuci tangan Ukur suhu tubuh Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah. Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher belakang ). Tutup kain kompres dengan handuk kering Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulangulang hingga efek yang diinginkan dicapai Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan rapikan alat Cuci tangan

Mekanisme Tubuh Terhadap Kompres Hangat dalam Upaya Menurunkan Suhu Tubuh. Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali. Mengukur Suhu Tubuh dengan Termometer Merkuri Kaca May 2nd, 2009 Langkah-langkah : 1. Perkenalkan diri Anda kepada klien, termasuk nama, jabatan atau peran, dan jelaskan apa yang akan anda rencanakan. 2. Pastikan identitas klien. 3. Jelaskan prosedur dan alasannya dilakukan tindakan tersebut dalam istilah yang dapat dimengerti klien. 4. Kumpulkan peralatan. 5. Cuci tangan. 6. Yakinkan bahwa klien nyaman dan bahwa anda memiliki ruangan yang cukup untuk melaksanakan tugas. 7. Yakinkan bahwa Anda memiliki cukup cahaya untuk melaksanakan tugas. 8. Bila klien ada di tempat tidur, turunkan pagar tempat tidur pada sisi paling dekat dengan Anda. 9. Berikan privasi untuk klien. Tutup pintu, gunakan tirai privasi, atau posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan. 10. Gunakan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari kontak dengan cairan tubuh. 11. Pegang ujung (kode warna, biru atau merah) termometer kaca dengan ujung-ujung jari untuk mengurangi kontaminasi pentolan termometer. 12. Baca kadar merkuri sambil memutar termometer dengan lembut sejajar pandangan mata. Merkuri harus dibawah 35,5 C. Jika merkuri ada di atas kadar yang diinginkan, goyangkan

termometer lebih bawah. Pegang ujung atas termometer dengan aman dan jauhkan dari bendabenda lain. Kibaskan pergelangan tangan secara mencolok. 13. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol. Masukkan termometer ke dalam plastik yang mempunyai penutup (jika tersedia). 14. Minta klien untuk membuka mulutnya dan sisipkan termometer dengan lembut di bagian sublingual (di bawah lidah) lateral sampai tengah rahang bawah. 15. Biarkan termometer di bawah mulut selama 3 menit atau sesuai dengan kebijakan lembaga tempat anda bertugas. 16. Keluarkan termometer dengan hati-hati dan lihat hasilnya sejajar dengan pandangan mata. Beritahu klien tentang hasil pengukuran suhu tubuhnya. 17. Bersihkan sekret dengan tisu yang lembut. Bersihkan dengan gerakan memutar dari ujung ke pentolan. Buang tisu pada tempat sampah. 18. Cuci termometer di air sabun yang hangat. Bilas di air dingin dan keringkan. 19. Simpan termometer dengan menggunakan teknik yang benar untuk pemakaian oral, rektal, atau aksila. 20. Ucapkan terimakasih atas kerja sama klien. 21. Lepaskan sarung tangan, kemudian cuci tangan. 22. Kembalikan tempat tidur pada posisi tepat (bila diubah) 23. Dokumentasikan hasil prosedur pada format yang tepat. Demam Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40C), demam disebut hipertermi. Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik atau pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit. Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan, dan

limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen. Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan demam dengan cara meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 10 menit. Interleukin-1 juga menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang mirip dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam. Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase demam, meliputi fase awal, proses, dan fase pemulihan (defesvescence). Tanda-tanda ini muncul sebagai hasil perubahan pada titik tetap dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh. Fase-fase Terjadinya Demam Fase I: awal (awitan dingin atau menggigil) Peningkatan denyut jantung Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi Merasakan sensasi dingin Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontriksi Rambut kulit berdiri Pengeluaran keringat berlebihan Peningkatan suhu tubuh Fase II: proses demam Proses menggigil lenyap Kulit terasa hangat / panas Merasa tidak panas atau dingin Peningkatan nadi dan laju pernafasan Peningkatan rasa haus Dehidrasi ringan hingga berat

Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf Lesi mulut herpetik Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang ) Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein Fase III: pemulihan Kulit tampak merah dan hangat Berkeringat Menggigil ringan Kemungkinan mengalami dehidrasi Pada mekanisme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia bermanfaat sebagai proses imun. Pada proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang akan mengaktifkan sel T. suhu tinggi ( demam ) juga berfungsi meningkatkan keaktifan ( kerja ) sel T dan B terhadap organisme pathogen. Namun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demam (peningkatan suhu). Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulkan konsekuensi berupa gangguan keseimbangan cairan tubuh, peningkatan metabolisme, juga peningkatan kadar sisa metabolisme. Selain itu, pada keadaan tertentu demam dapat mengaktifkan kejang. Penatalaksanaan Anak yang Mengalami Demam Bila anak mengalami demam, yang dapat kita lakukan adalah : 1. Kenakan pakaian yang tipis pada anak, dan hanya gunakan seprai atau selimut tipis pada tempat tidur. Pakaian dan selimut yang berlapis-lapis hanya akan menyebabkan panas terperangkap serta dapat menyebabkan suhu badan naik. 2. Beri anak banyak minum. Anak-anak menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi. 3. Beri anak banyak istirahat, agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin. 4. Beri kompres di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher belakang. 5. Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen. Hipotermia

Terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh. Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah dapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga, hidung, jari dan kaki. Dalam kondisi yang parah mungkin korban menderita ganggren (kemuyuh) dan perlu diamputasi. Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis. Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh ernergi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan. Gejala -gejala kedinginan biasanya Pendaki akan menggigil kedinginan, gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.

Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung. Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan. Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas. Jangang menggosok-gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada. Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih lanjut.Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.Seperti halnya terlalu kepanasan, anak muda dan orang tua merupakan sasaran paling banyak. Alasannya, tubuh kurang efisien dalam mengatur temperatur tubuh. Namun, orang dewasa yang fitpun, dapat kedinginan jika terlalu lama berada di air dingin, udara dingin atau di cuaca dingin tanpa pelindung. Selain itu minuman beralkohol dan narkotika juga mengurangi mekanisme pemanasan tubuh. Untuk menghadapi bahaya kedinginan bawalah beberapa lapis pakaian kering. Siapkan mantel hujan, jaket tebal, dan kantung tidur. Masukkan pakaian kedalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas. Gunakan cover pelindung air untuk membungkus tas. Bawalah bekal makanan yang cukup, ada baiknya membawa bekal lebih guna menghapi tertundanya perjalanan karena cuaca atau harus beristirahat karena sakit.

Pelajari jalur yang akan ditempuh sebelum melakukan pendakian, hal ini bisa ditanyakan ke petugas pos penjagaan. Rencanakan dan pilih tempat yang akan digunakanan untuk beristirahat, berlindung, memasak, dan mendirikan tenda. Pilihlah pendakian pada musim kemarau, karena pada musim penghujan curah hujannya tinggi sering ada badai dan tanah longsor, di musim kemaraupun di gunung sering turun hujan namun tidak sebanyak dan sesering di musim hujan. Musim kemarau yang cerah suhu di gunung sangat dingin sekali bisa minus dibawah nol, dibeberapa gunung misal gunung semeru sering muncul kristal-kristal es. Bila cuaca sangat buruk dan sudah tidak sanggup menghadapi udara yang semakin dingin sebaiknya tidak melanjutkan pendakian, karena bisa berakibat sangat fatal. Dalam menembus cuaca yang sangat dingin harus berusaha mengatasi rasa lapar, kelelahan dan mengantuk. Beristirahatlah sebentar saja bila terlalu lama badan justru akan semakin dingin dan semakin mengantuk, dengan berjalan badan biasanya menjadi hangat bahkan berkeringat. Termos kecil berisi kopi hangat sangat praktis untuk membantu mengatasi rasa dingin dan mengantuk. Sepatu bot dengan kaos kaki yang tebal dan kering sangat membantu. Sebaliknya sepatu basah, kaos kaki basah, dan sendal, dapat membuat kaki serasa beku. Beristirahat di antara hempasan angin dingin dan tebalnya kabut, justru semakin membuat badan menjadi menggigil, untuk itu carilah batu besar atau celah-celah batu untuk berlindung dari hempasan angin dingin. Bila ingin istirahat tunggulah sampai kabut menghilang, karena beristirahat di tengah kabut membuat pakaian basah dan berembun, sehingga semakin menyiksa badan. Kaos tangan, kerudung kepala, kaos kaki, jaket tebal bisa membantu mengatasi rasa dingin. Bila memungkinkan dan tidak membahayakan lingkungan bisa membuat api unggun untuk menghangatkan badan dan beristirahat. Ketika hendak mendirikan tenda carilah tempat yang terlindung dari hempasan angin, dan usahakan tempat yang kering. Di tempat yang basah dan lembab embun dan kabut mudah terbentuk sehingga pakaian dan peralatan kita menjadi basah, berembun dan dingin. Bila ingin minum obat minumlah pada waktu istirahat mau tidur jangan minum obat pada saat melakukan perjalanan sangat berbahaya. Beberapa jenis obat bisa membuat kita menjadi mengantuk atau tenggorokan kering.

You might also like