You are on page 1of 30

Konsep Modalitas dan Penerapan Therapi Okupasi & Rehabilitasi di RSJ Tatanan Keluarga dan Masyarakat

Oleh Fathurrahman, S.Kep. Ns

Terapi Modalitas
Batasan :
Upaya penyembuhan dengan menggali (eksplorasi diri) dan mengembangkan segala potensi positif yg dimiliki klien, mengembangkan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotor (keterampilan) dan social skill, dengan memberdayakan faktor eksternal (lingk, klg, SDM dll) dan faktor internal (Bakat, minat/hoby, kepribadian)

Meliputi :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Teraphy Kognitif Logo Teraphy Family teraphy Teraphy Lingkungan Psikoreligius Teraphy Teraphy Kelompok Program Perencanaan Pulang

1. Teraphy Kognitif Terapi yg bertujuan untuk mengatasi masalah dalam proses mental yg dengannya seseorang menyadari dan mempertahankan hubungan dengan lingkungan baik lingk luar maupun lingk dalam (kemampuan mengenal) Menggunakan pendekatan teori pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan (knowladge), menemukan dan meningkatkan respon koping efektif untuk merubah perilaku maladaptive dalam menyelesaikan masalah yg berfokus pada masalah dan berorientasi pada tujuan dimana individu sbg pengambil keputusan utama.

Bentuk Distorsi Kognisi


No Kelainan Kognisi 1 Overgeneralization Pengertian Menggambarkan kesimpulan scr menyeluruh segala sesuatu berdasarkan kejadian tunggal Menghubungkan kejadian di luar thdp dirinya meskipun hal tsb tidak beralasan Contoh Seseorang yg gagal dlm ujian mengatakan kayaknya saya gak akan lulus dalam setiap ujian Atasan saya mengatakan produktifitas perusahan sedang menurun tahun ini, saya yakin kalau pernyataan ini ditujukan pada diri saya Bila Suami saya meninggalkan saya, saya pikir saya lebih baik mati. saya lebih baik tidak mengisi formulir promosi jabatan itu, sebab saya tidak menginginkan dan tidak akan nyaman dengan jabatan itu

Personalization

Dichotomus thinking

Berpikir ekstrim, mengangap segala sesuatu sangat bagus atau sangat buruk Berpikir sangat buruk tentang orang dan kejadian

Catastrophizing

No Kelainan Kognisi 5 Selective Abstraction

Pengertian Berfokus pada ditail, tetapi tidak relevan dengan informasi yang lain

Contoh Seorang istri percaya bahwa suaminya tidak mencintainya sebab ia datang terlambat dari pekerjaannya, tetapi ia mengabaikan perasaannya, hadia dari suaminya tetap diterima dan libur bersama tetap direncanakan Teman saya tidak pernah lama menyukai saya sebab ia tidak mau diajak pergi Mereka pasti berpikir bahwa dirinya terlalu kurus atau terlalu gemuk

Arbitary inference Mind reading

Menggambarkan kesimpulan yang salah tanpa di dukung data Percaya bahwa seseorang mengetahui pemikiran orang lain tanpa mengecek kebenarannya

Magnification

Saya telah meninggalkan makan malam saya, hal ini menunjukkan betapa tidak kompetennya saya

No Kelainan Kognisi
9 Externalization self worth

Pengertian
Menentukan tata nilai sendiri utuk ditetapkan pada orang lain

Contoh
Saya sudah berusaha untuk kelihatan baik setiap waktu tetapi teman-teman saya tidak menginginkan saya berada di samping saya

a.

Tujuan Teraphy Kognitif


Meningkatkan aktifitas yg diharapkan (increasing activity) Menurunkan perilaku yg tidak dikehendaki (reducing unwanted behavior) Meningkatkan rekreasi ((increasing pleasure) Meningkatkan dan memberi kesempatan dalam kemampuan sosial (Enchancing social skill)

b. Peran Perawat dlm Teraphy Kognitif


Leader Fasilitator Evaluator Motivator

Tehnik Teraphy Kognitif


a. Restrukturisasi Kognisi (Restructing Cognitive) Memfasilitasi pasien utk memperluas kesadaran diri, mengamati perasaan dan pemikiran yg muncul saat menghadapi masalah (tabular masalah) Penemuan Fakta (Questioning The Evidence) Memfasilitasi klien utk membiasakan menuangkan pikiran abstraknya scr kongkrit dalam bentuk tulisan utk mepermudah menganalisa dan selanjutnya perawat membantu menganalisa mencari fakta untuk mendukung keyakinan dan kepercayaanya Penemuan Alternatif (Examing Alternatives) mengurutkan masalah yg dihadapi dari yg paling ringan, kemudian mencari dan menemukan alternatif pemecahannya

b.

b.

d. Dekatastropik (decatastrophizing) Menolong klien melakukan evaluasi thadap situasi dimana klien mencoba memandang masalahnya secara berlebihan, dikenal dgn tehnik bila dan apa, apa hal terburuk yg akan terjadi bila. apakah akan gawat sekali bila hal tersebut benarbenar terjadi. e. Reframing Merubah persepsi klien terhadap dimensi (cara pandang) terhadap masalah dalam prespektif baru dgn memahami aspek positif dan negatif. f. Thought Stopping Mengarahkan klien untuk tidak/berhenti memikirkan masalah yang dihadapkan g. Learning New Behavior With Modeling Strategi utk merubah perilaku baru dalam meningkatkan kemampuan dan mengurangi perilaku yg tidak dapat diterima. Klien melakukan observasi pd seseorang yang berhasil memecahkan maslah yg serupa dengan cara modifikasi dan mengontrol lingk.

h. Membentuk Pola (Shaping) membentuk pola perilaku baru oleh perilaku yang diberikan reinforcement (berupa penghargaan). i. Token Ekonomi Bentuk reinforcement positif yg sering digunakan pada kelompok anak-anak, pada saat klien mampu menghindari perilaku buruk atau melakukan hal yg baik j. Role Play Belajar menganalisa perilaku salahnya melalui kegiatan bermain peran yg bisa dievaluasi klien dengan memanfaatkan alur cerita dan perilaku orang lain. k. Social Skill Training Mengajarkan/melatih keterampilan dengan mendemontrasikan kemudian dipraktekkan oleh klien

Lanjutan .

l.

Aversion Teraphy Mengaversikan (membayangkan) kebiasaan buruk dengan kegiatan yg tidak disukai ct : kebiasaan menggigit penghapus saat boring dgn cara membayangkan bahwa penghapus dianggap cacing yg menjijikan.

2. Logo Teraphy (logos : arti/makna) Salah satu pendekatan eksistensi humanistik untuk menolong keadaan krisis, teror dan trauma dalam hidup.didasarkan pada keyakinan bahwa hal yg paling penting dalam membantu klien yg traumatis adalah memahami, menemukan, dan mengalami makna tujuan dalam hidup yg diyakini terkubur karena pristiwa traumatis itu, berfokus pada makna eksistensi manusia dan usahanya mencari makna tsb. Mengajarkan kpd klien agar tetap bersikap positif dalam kondisi yg paling sulit skalipun.
a. Tehnik Analisa Logoterapi

Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri Apa yg anda inginkan dalam hidup ini? Melihat dan merenungkan pengalaman yg bermakna

Rehabilitasi
Batasan :
Suatu program yang dirancang utk menyediakan sistem bagi klien agar dpt meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan keterampilan bekerja sebagai upaya peningkatan proses perbaikan klien gangguan mental dalam mengontrol gejala dan penatalaksanaan pengobatan. (Foundation of Psychiatric Mental Health Nursing, 2006) Merupakan sebuah unit yg berada pada fase akhir dari seluruh pelayanan RSJ stelah pulang agar memudahkan klien beradaptasi dengan lingk baru atau lingk temapat asal, ditentukan berdasarakan hasil seleksi tim kesehatan (dokter, perawat, sosial worker). meliputi :
- Peningkatan kemampuan diri kembali ke masy. - Pemberdayaan klien - Meningkatkan kemandirian dan kwalitas hidup (Wilbur, dalam videbeck, 2003)

Tujuan Rehabilitasi : Survival Skill (Kemampuan bertahan hidup) Cooperation (kemampuan bekerja sama) Hanging out (mengembangkan hub. Pertemanan) Backing (kemampuan membantu orang lain) Supplemenity (menyediakan material seperti ma/mi dan pakaian) Cheking up (pemeriksaan diri dan follow up)
(Mallone, dalam Mental Health Rehabilitation Concept, 1989)

Jenis Kegiatan di Unit Rehabilitasi : Psychopharmaca Occupational teraphy Day care Group teraphy Psychoreligius teraphy Sport teraphy Handy Crapt Course Plant/agro,pet theraphy Recreation

Peran Perawat dalam Rehabilitasi Role Model Kolaboratif Leader teraphy modalitas Pengkajian Keluarga Melatih koping konstruktif Melibatkan keluarga dan tokoh masyarakat Memilih kegiatan yang sesuai Penyuluhan keluarga

Okupasiterapi
Pengertian :
Menurut World Federation of Occupation Therapy (WFO) adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan suatu tugas terpilih yang telah ditentukan dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingk dan dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas, mengurangi dan atau memperbaiki ketidak normalan (kecacatan), dan memelihara atau meningkatkan kesehatan. Dalam prakteknya difokuskan pada pengenalan yg masih ada pada seseorang kemudian memelihara atau meningkatkannya shg dengan kemampuan tsb mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi

Tujuan Okupasiterapi
1. Terapi khusus untuk pasien mental/jiwa;
a. Menciptakan suatu kondisi tertentu shg pasien dapat mengembangkan kemampuannya utk dapat berhubungan dengan orang lain dan masy sekitar b. Membantu dan melepaskan dorongan-dorongan emosi secara wajar dan produktif c. Membantu menemukan kemampuan kerja yg sesuai dengan bakat dan keadaanya d. Membantu dalam pengumpulan data guna penentuan diagnosa dan penetapan terapi lainya

2. Terapi khusus untuk pengembalian fungsi fisik, meningkatkan ruang gerak sendi, kekuatan otot, dan koordinasi gerakan. 3. Mengajarkan aktifitas kehidupan sehari-hari, baik dengan maupun tanpa alat bantu (ct : makan, berpakaian, mandi dll) 4. Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan rutin di rumahnya, dan memberi saran penyederhanaan (simflikasi) ruangan maupun yang masih ada

Lanjutan
5. Menyediakan berbagai kegiatan untuk dijajagi oleh pasien sebagai langkah dalam pre-vocational training untuk mengetahui kemampuan mental, fisik, kebiasaan kerja, sosialisasi, minat, potensi dll dalam mengarahkannya ke pekerjaan yang tepat dalam latihan kerja. 6. Membantu pasien untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna. 7. Mengarahkan minat dan hobi agar dapat di gunakan setelah kembali ke keluarga. 8. Megarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah kembali ke keluarga.

Indikasi Okupasiterapi
1. 2. 3. 4. Orang yg kurang berfungsi dalam kehidupannya karena kesulitan-kesulitan yg dihadapi dalam pengintegrasian perkembangan psikososialnya. Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitanya berkomunikasi dengan orang lain Tingkah laku yang tidak wajar dalam mengekspresikan perasaan atau kebutuhan yang primitif Ketidak mampuan mengintepretasikan rangsangan sehingga reaksinya terhadap rangsangan tidak wajar pula Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau seseorang yang mengalami kemunduran Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaanya melalui suatu aktivitas daripada dengan percakapan Mereka yg merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara memperaktekkannya dari pada membayangkannya Pasien dengan cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam kepribadian Gangguan fungsi mental lainnya.

5.
6. 7. 8. 9.

Peranan Aktifitas dalam Okupasiterapi


1. Aktifitas sebagai jembatan antara batin (inner world) dan dunia luar (outer world)
Melalui aktifitas seseorang dihubungkan dengan lingkungan, kemudian mempelajarinya, mencoba keterampilan (pengetahuan), mengekspresikan perasaan, dan sebagai alat mencapai tujuan hidup.

2. Aktifitas sbg media baik untuk evaluasi, diagnosis, terapi, maupun rehabilitasi.
Dengan mengamati dan mengevaluasi pasien selama mengerjakan suatu aktifitas menilai hasil pekerjaanya dapat ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya.

3. Bahwa aktifitas dlm okupasiterapi tidak untuk menyembuhkan, tetapi hanya sbg media.
Diskusi yg terarah setelah penyelesaian suatu aktifitas adalah sangat penting karena dalam kesempatan tersebutlah terapis dapat mengarahkan pasien, belajar mengenal dan mengatasi persoalan

Lanjutan.... 4. Melalui aktifitas pasien diharapkan akan dapat berkomunikasi lebih baik utk mengekpresikan diri, dan mengetahui kemampuan pasien baik oleh terapis ataupun pasien lain. 5. Aktifitas menstimulir terjadinya interaksi diantara anggota yg berguna dalam meningkatkan sosialisasi dan menilai kemampuan masingmasing dalam hal keefisiensianya berhubungan dgn orla. 6. Aktifitas yg digunakan dalam okupasiterapi sangat dipengaruhi oleh konteks terapi secara keseluruhan, lingkungan, sumberdaya yg tersedia.

Jenis Aktifitas dalam Okupasiterapi


Latihan gerak badan Olah raga Permainan Kerajinan tangan Kesehatan, kebersihan dan kerapihan pribadi ADL Praktek Pre-vokasional Seni (tari, musik, lukis, drama dll) Rekreasi (nonton, jalan santai, outbond dll) Diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah, TV, Radio atau keadaan lingk)

PROSES OKUPASITERAPI
I. Pengumpulan Data Klien dikirim utk mengikuti keg okupasiterapi disertakan juga data mengenai pasien berupa : diagnosa, masalahnya, dan akan menyataan apa yg diperbuat dengan pasaien tersebut (okupasi utk keperluan diagnosis, untuk terapi atau untuk rehabilitasi). II. Analisis Data dan Identifikasi Masalah Kesimpulan sementara tentang masalah/kesulitan klien, dapat berupa masalah di lingk, keluarga atau klien itu sendiri. III. Penentuan Sasaran dan Tujuan Terapi Dari masalah dan latar belakang dapat disusun daftar sasaran dan tujuan terapi sesuai dengan prioritas baik jangka pendek/panjang IV. Pemilihan jenis aktifitas yg sesuai Setelah tujuan terapi ditetapkan maka dipilihlah aktifitas yg dapat mencapai tujuan terapi tersebut, dalam proses ini klien dapat diikut sertakan dalam menentukan jenis kegiatan yg akan dilaksanakan sehingga klien merasa ikut bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaanya. V. Evaluasi Evaluasi diperlukan agar dapat menyesuaikan program terapi selanjutnya sesuai dengan perkembangan pasien yg ada.

Karakteristik Aktifitas dlm Okupasiterapi


1. Setiap kegiatan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yg jelas 2. Mempunyai arti tertentu bagi pasien, dikenal atau ada hubungan dengan pasien 3. Pasien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut dan apa kegunaanya terhadap upaya penyembuhan penyakit 4. Harus dapat melibatkan pasien secara aktif walaupun minimal 5. Dapat mencegah lebih beratnya kecacatan atau kondisi pasien 6. Harus dapat memberi dorongan agar pasien mau berlatih lebih giat sehingga dapat mandiri 7. Harus sesuai dengan minat atau setidak-tidaknya tidak dibenci oleh pasien 8. Harus dapat dimodifikasi untuk tujuan peningkatan atau penyesuaian dengan kemampuan pasien.

Metode Okupasiterapi 1. Metode Individual dilakukan untuk

Pasien baru yg bertujuan utk mendapatkan gambaran informasi kemampuan sekaligus evaluasi pasien Pasien yg belum mampu berinteraksi dengan cukup baik dalam suatu kelompok sehingga akan dinilai akan mengganggu kelancaran suatu kelompok bila dimasukkan dalam kelompok Pasien yg sedang menjalani persiapan latihan kerja dengan tujuan terapis dpt menevaluasi pasien lebih efektif

2.

Metode Kelompok dilakuakan untuk


Pasien atas dasar seleksi dengan masalah yg sama atau hampir bersamaan Beberapa pasien sekaligus dalam melakukan suatu aktifitas untuk mencapai tujuan tertentu

Waktu Pelaksanaan
Okupasiterapi dilakukan antara 1 2 jam setiap session, - 1 jam untuk menyelesaikan kegiatan, dan 1 1 jam diskusi, Dilakukan 2 / 3 kali seminggu tergantung tujuan terapi, tersedianya tenaga dan fasilitas.

Terminasi Kegiatan Okupasiterapi dapat diakhiri dengan dasar pertimbangan:


Dinilai telah mampu mengatasi persoalannya Dinilai tidak akan dapat berkembang lagi Dinilai perlu mengikuti program lainnya sebelum okupasi terapi

Tugas Baca Perorangan :


1. 2. 3. 4. Family Therapy Teraphy Lingkungan Psikoreligius Teraphy Teraphy Kelompok

5. Program Perencanaan Pulang

You might also like