Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang lama dan berkurangnya kemampuan sensorik. Dan Feigin (2007), juga
adanya kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony
prominence) dan adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama.
daerah yang tertekan. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat
1
2
dengan penyakit kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien lumpuh
dalam waktu lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder
(Morison, 2003).
(Allman, 1989), 11% (Meehan, 1994), 14% (Langemo dkk, 1989), dan 20%
(Lashem dan Skelskey, 1994). Angka prevalensi pada tempat perawatan dan
perawatan jangka panjang berada pada rentang dari 3,5% (Leshem dan
rumah tanpa sepervisi atau dengan bantuan tenaga professional tidak begitu
dilaporkan menjadi 12,9% (Hentzen, Bargstrom, dan Pazelh, 1993) dan 19%
Dalam sebuah studi dari 132 rumah sakit di Inggris, David (1983)
dekubitus 3-10%, dan 2,7% berpeluang terbentuk dekubitus baru. Dari hasil
dkk, 2000).
meliputi higienis dan perawatan kulit topikal. kedua pencegahan mekanik dan
tempat tidur dan kasur terapeutik:. Dan yang ketiga pendidikan yang mana
4
terjadinya dekubitus.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
dekubitus.
3. Bagi Mahasiswa
dalam penelitian.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGETAHUAN
1. Definisi
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.
(Irmayanti, 2007).
6
7
berikut ini :
(knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan
(Abdullah, 2007).
2. Jenis Pengetahuan
yaitu :
a. Pengetahuan biasa
b. Pengetahuan ilmu
c. Pengetahuan filsafat
d. Pengetahuan agama
pemeluk agama.
9
a. Pendidikan
untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media
formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang
b. Pengalaman kerja
secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
keperawatan.
c. Usia
menambah pengetahuannya.
4. Sifat Pengetahuan
a. Berfikir
Slevin, 2006).
a) Berfikir konkrit
b) Berfikir abstrak
b. Mengetahui
Slevin, 2006).
a. Pengetahuan tentang
b. Pengetahuan bagaimana
c. Pengetahuan bahwa
1) Pengetahuan apriori
2) Pengetahuan empiris
Melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial
lain.
lalu.
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala yang muncul pada saat
dilakukan pengamatan
7. Sumber pengetahuan
a. Intuisi
b. Rasional
dan sekolah.
c. Emperikal (Indra)
partikular.
17
d. Wahyu
berikut :
a. Tenacity
b. Autoritas
pengetahuan ini juga memiliki sifat sosial yang tinggi, dalam hal
tersebut.
c. Empirisme
situasi lain yang serupa, dengan suatu proses yang disebut induksi
d. Apriorisme
ini adalah hasil dari proses internal dari pemikiran dan deduksi yang
kita lakukan.
8. Pengukuran Pengetahuan
(Forbetterhealth, 2009).
Keterangan :
N = Nilai pengetahuan
penting yang sangat vital dari keperawatan. Setiap hal yang dilakukan
benar dan hal tersebut praktik yang kita lakukan tersebut harus sesuai
masing diketahui sebagai cara yang valid dan tidak saling mendahului
20
individu sehari-hari.
mengetahui apa yang harus dilakukan pada saat itu juga, meskipun ia
dilakukan.
21
B. Perawat
1. Definisi
penuaan.
Kesehatan yang dikutip oleh Ali (2001), perawat adalah mereka yang
perawatan.
2. Peran Perawat
Menurut Ali (2001) peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh
seseorang terhadap orang lain dalam hal ini adalah perawat yaitu :
2) Pembela pasien
22
sejawat
3. Fungsi Perawat
Menurut Phaneuf (1972) yang dikutip oleh Ali (2001) ada tujuh
Sedangkan menurut PK. St. Carolus (1983) yang dikutip oleh Ali
a) Fungsi pokok
b) Fungsi tambahan
c) Fungsi kolaboratif
masyarakat.
kepentingan masyarakat
norma-norma kemanusiaan.
dengan keperawatan.
profesi keperawatan.
pelaksanaan tugasnya.
masyarakat.
profesional keperawatan.
a.Hak perawat
berikut :
6). Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh
emosional.
30
9). Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama
undangan lainnya.
b.Kewajiban perawat
bersangkutan.
4). Perawat wajib merujuk pasien/ klien kepada perawat atau tenaga
sendiri.
pasien/kien.
yang berwenang.
bekerja.
C. DEKUBITUS
1. Definisi
(Morison, 1995).
tersebut utuh.
Derajat 2 Hiperemia yang tidak memucat, eritema yang tidak hilang pada
nyeri yang terlalu besar. Sehingga ketika klien sadar dan berorientasi,
mengubah posisi.
mekanik dari permukaan gips yang bergesek pada kulit atau bisa juga
akibat tekanan gips pada kulit yang terlalu ketat dikeringkat atau juga
5. Patogenesis dekubitus
sebelum titik kritis maka sirkulasi pada jaringan tersebut akan pulih
2005).
6. Pencegahan dekubitus
Perry, 2005).
Perawat harus menjaga kulit klien tetap bersih dan kering. Pada
Ketika kulit dibersihkan maka sabun dan air panas harus dihindari
b. Pengaturan posisi
gaya gesek pada kilit. Dengan menjaga bagian kepala tempat tidur
diangkat daripada diseret. Pada klien yang mampu duduk di atas kursi
sistem kulit dan muskuloskeletal. Tidak ada satu alatpun yang dapat
39
a. Harapan hidup
d. Redistribusi tekanan
g. Kontrol infeksi
i. Friksi klien/produk
40
7. Penatalaksanaan dekubitus
dokter, ahli fisiotrapi, ahli terapi okupasi, ahli gizi, dan ahli farmasi.
luka secara lokal dan tindakan pendukung seperti gizi yang ade kuat dan
D. STROKE
1. Definisi
Stroke adalah cedera vaskuler akut pada otak. Ini berarti stroke
(2007).
otak, atau
d) Infeksi
e) Obat-obatan
f) Hipotensi
dalam ruang subaraknoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan
3. Faktor resiko
sekali baik dengan cara medis misalnya minum obat tertentu, atau
a) Hipertensi
pecah.
f) Migraine
antibody antifosfolipid.
44
h) Merokok
i) Mengkonsumsi alcohol
n) Kehamilan
r) Cidera leher
atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah, terasa
e) Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak
disadari
tidak beraktivitas
(Feigin, 2007).
menjadi berkurang
47
b) Tidak mampu berjalan secara mandiri, perlu bantuan orang lain atau
alat.
sakit meliputi :
Imaging)
c) Angiografi otak
d) Pungsi lumbal
e) EKG (Elektrokardiografi)
f) Ekokardiografi
g) Foto torak
7. Penatalaksanaan stroke
penanganan :
a) Hipertensi
c) Hiperglikemia
infuse untuk memasukkan cairan dan zat makanan, dan diberi terapi
E. KERANGKA KONSEP
Pengetahuan Perawat :
• Pendidikan Pencegahan Dekubitus
• Lama kerja pada pasien stroke
• Usia
F. HIPOTESA PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
(Notoatmodjo, 2005).
1. Lokasi Penelitian
Indonesia Medan.
50
52
2. Waktu penelitian
Djoelham Binjai.
1. Populasi
bertugas di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai pada tahun 2009 yang
2. Sampel
a. Besar sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat RSUD Dr. RM. Djoelham
Binjai pada bulan Juli 2009 yang memenuhi kriteria inklusi dan
sebanyak 54 orang.
RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Kriteria Inklusi:
ruang ICU.
Kriteria eksklusi:
primer yang diperoleh dari pemberian kuesioner yang diberikan pada perawat
di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai tahun 2009. Lalu peneliti melakukan
E. Definisi Operasional
Definisi Skala
Variabel Parameter Alat Ukur Kode
Operasional Ukur
Variabel
independent
Pengetahuan Perawat Mengerti a. Berpengetahuan baik Kuesioner Ordinal 1) Baik (76-100%)
dan paham untuk dalam pencegahan
melakukan suatu dekubitus 2) Cukup (56-
tindakan tertentu b. Berpengetahuan cukup 75%)
dalam dalam pencegahan
pencegahan dekubitus 3) Kurang (40-
dekubitus c. Kurang tahu mencegah 55%)
dekubitus
d. Pengetahuan tidak baik 4) Tidak baik
untuk mencegah (<40%)
dekubitus
Pendidikan Suatu usaha Kuesioner Ordinal
untuk
a. Tamatan SPK
mengembangkan b. Tamatan D-III 1) SPK
kemampuan dan Keperawatan 2) D-III
kepribadian yang c. Tamatan S-I Keperawatan
di dapat dari Keperawatan 3) S-I
dalam dan luar keperawatan
sekolah yang di
jalani seseorang
untuk mendalami
ilmu keperawatan
1. Pengukuran
2. Pencegahan Dekubitus
3. Umur
4. Lama Kerja
5. Tingkat pendidikan
(kode 1).
G. Uji Statistik
pada pasien stroke dilakukan uji statistik chi square (X2). Dasar pengambilan
ditolak.
diterima.
ditolak.
diterima.
3. Jika X2hit < X2 tab berdasarkan lama kerja perawat maka Ho diterima, Ha
ditolak.
Jika X2hit > X2 tab berdasarkan lama kerja perawat maka Ho ditolak, Ha
diterima.
4. Jika X2hit < X2 tab berdasarkan usia perawat maka Ho diterima, Ha ditolak.
Jika X2hit > X2 tab berdasarkan usia perawat maka Ho ditolak, Ha diterima.
58
a. Editing
b. Coding
Cooding yaitu data telah diedit, diubah kedalam kode atau angka.
c. Tabulating
d. Entry
2. Analisa Data
confidence levelnya 95% dengan kriteria jika xhitung > xtabel maka ada
pasien stroke dan jika xhitung < xtabel maka tidak ada hubungan
stroke.