You are on page 1of 13

DEFINISI GEOMORFOLOGI

Suroso Sastroprawiro Bambang Kuncoro Hadi Purnomo

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2010

Contact person: bbkuncoro_sda@yahoo.com atau 08122953788

Sejarah geomorfologi

Worcester (1933): geomorfologi adalah diskripsi dan penafsiran genetis dari bentuk-bentuk relief bumi.

Dengan kata lain, geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk relief bumi.

Geomorfologi mencakup bentuk-bentuk relief di daratan dan di dasar laut

Bentuk relief di permukaan bumi berdasarkan besarannya (magnitude): 1. Cekungan lautan (oceanic basins) dan paparan continental (continental platforms). 2. Bentuk yang lebih kecil seperti pegunungan, dataran tinggi, dataran pantai (coastal plant), lembah sungai dsb.

Obyek penyelidikan pada geofisika, geodinamika, dan geologi struktur


Obyek penyelidikannya pada geomorfologi

Ooceanic basins dan continental platforms

Sejarah geomorfologi

Kesalahan-kesalahan yang umum pada waktu itu: 1. Segala bentuk relief lahirnya secara mendadak (katastrofal). 2. Sungai-sungai tidak dapat memperoleh airnya dari air hujan saja.
Hal-hal yang sudah diketahui pada waktu itu: 1. Daya erosi sungai dan bahan yang ditransport sungai akan diendapkan dimuaranya atau dekat pantai. 2. Turun naiknya permukaan air laut. 3. Ada bagian-bagian yang turun dan ada bagian bagian yang terangkat dari permukaan bumi.

Permulaan timbulnya pemikiran-pemikiran geomorfologi (abad ke-17)

James Hutton(1726-1797), mengemukakan prinsip

uniformitarianism
segala proses-proses geomorfologi/geologi yang berjalan saat ini pada permukaan bumi, juga telah berjalan di waktu-waktu yang silam dengan intensitas dan kecepatan yang sama (the present is the key to the past)

Periode sesudah Hutton: timbul dua aliran pikiran yang agak berbeda pada bidang geomorfologi (jalan pikiran dan sumbangannya)

1. Aliran di Eropa oleh Lyell, Agassir, Ramsay, van Richthefen dll. 2. Aliran Amerika oleh Gilbert, Powell, Penck, dan Davis. Terutama Davis yang memberikan dasardasar geomorfologi dan dipakai sampai sekarang.

Perkembangan geomorfologi dewasa ini


1. Kencenderungan bahwa geomorfologi lebih mendekati geologi dari pada mendekati bidang geografi. 2. Perkembangan geomorfologi regional yang mencoba membagi-bagi benua dalam kesatuan-kesatuan yang mempunyai gejala-gejala geomorfologi dan sejarah geomorfologi yang sama. 3. Aplikasi geomorfologi untuk bidang geologi, airtanah, ilmu tubuh tanah, geologi teknik dsb. 4. Pemakaian hidrodinamika eksperimental untuk menerangkan proses-proses geomorfologi.

DEFINISI GEOMORFOLOGI

1. Studi tentang bentuklahan (Lobeck, 1939).

2. Ilmu pengetahuan tentang bentuklahan (Thornburry, 1954).


3. Studi mengenai bentuklahan, terutama tentang sifat alami, asal mula, proses, perkembangan, dan komposisi materialnya (Cooke, et al., 1974). 4. Studi yang menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi pembentukannya, serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuklahan dan proses dalam tatanan keruangannya (van Zuidam, et al., 1979).

DEFINISI GEOMORFOLOGI

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka geomorfologi adalah:

Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bentuk- lahan sebagai pembentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut dan menekankan pada genesis, perkembangan di masa depan dan dalam konteks kelingkungan

Aspek-aspek geomorfologi (cakupan utama di dalam studi geomorfologi) 1. Studi bentuklahan atau morfologi, mempelajari relief yang terdiri atas: a. Aspek morfografi : bersifat pemerian suatu daerah, seperti bukit, lembah, gunung, teras, beting/pematang dll. b. Aspek morfometri : aspek kuantitatif suatu daerah, seperti lereng, bentuk le reng, relief, beda tinggi, ketinggian, bentuk lembah, tingkat pengikisan.

2. Studi mengenai morfogenesa, yaitu proses yang mengakibatkan perubahan dan proses terjadinya bentuklahan. Dibedakan menjadi: a. Aspek morfo-struktur pasif: meliputi litologi dan berhubungan dengan pelapukan. b. Aspek morfo-struktur aktif: tenaga endogen, yaitu pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. c. Aspek morfo-dinamik: tenaga eksogen, berhubungan dengan tenaga angin, air, es, gerakan massa, kegunungapian.

3. Studi mengenai geomorfologi yang menekankan pada

evolusi pertumbuhan bentuklahan atau morfokronologi, menentukan dan memerikan urutan

bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya dari


segi umur. 4. Studi mengenai hubungan antara bentuklahan dan lingkungan atau morfo-kelingkungan dan morfoasosiasi, seperti hubungan antara bentuklahan dan

unsur bentuklahan seperti batuan, struktur geologi,


air, tanah, vegetasi, dan penggunaan lahan.

You might also like