Professional Documents
Culture Documents
KESEJAHTERAAN SOSIAL
1
Ruang Lingkup Kesejahteraan Sosial
KESEJAHTERAAN SOSIAL
“Is a system of laws, programs, benefits, and services which strengthen or assure
provisions for meeting social needs recognized as basic for welfare of the population
and for the functioning of the social order”. (Friedlander,1982)
Suatu sistem dari ketentuan-ketentuan,program-program,hal-hal bermanfaat dan
pelayanan-pelayanan yang memperkuat atau penyedian jaminan untuk pemenuhan
kebutuhan sosial sebagai dasar kesejahteraan bagi penduduk dan bagi
keberfungsian sosialnya.
“Is the organized system of social services and institutions,designed to aid individuals
and grous to attain satisfying standards of life and health, and personal and social
relationships which permit them to develop their full capacities and to promote their
well-being in harmony with the needs of their families and the community
“.(Friedlander,1962)
Suatu sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-
lembaga,yang bermaksud untuk membantu individu-individu dan kelmpok agar
mencapai standar kehidupan dan kesehatan yang memuaskan; serta hubungan
perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan segenap
kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-
kebutuhan keluarga maupun masyarakat.
2
suatu keadaan
- terpenuhi kebutuhan
- aman sentosa
- adil dan makmur
Kesejahteraan Sosial - terhindar dari segala bahaya
- sehat walafiat
suatu kegiatan
- Usaha kesejahteraan sosial
- Pelayanan kesejahteraan sosial
- Program kesejahteraan sosial
- Jaminan kesjahteraan sosial
3
Suatu kegiatan (Usaha Kesejahteraan Sosial)
4
Sistem terorganisir : Usaha Kesejahteraan Sosial
Dsb.
5
Kesejahteraan Sosial dan PeKerjaan Sosial
Sistem usaha
Kesejahteraan Pekerjaan
P
sosial Sosial
e
6
Pekerjaan Sosial
Pekerjaan sosial sebagai profesi yang bertugas menyelenggarakan serta
membantu manusia menggunakan program-program/pelayanan-
pelayanan kesejahteraan sosial
8
Golongan fakir Miskin :
Fakir miskin yang sehat jasmani “The able bodied poor”: pengemis yang
tegap dan harus bekrtja di rumah-rumah penjara.
Fakir miskin yang tidak berdaya “The impotent poor” : orang-orang yang
karena sakit, jompo, buta, bisu tuli, cacat, sakit ingatan, dan ibu-ibu yang
mempunyai anak kecil.
9
• Sesudah Revolusi Industri
1750 – 1840 : Revolusi Industri masalah pemukiman/perumahan
eksploitasi tenaga buruh, jam kerja seharian, keluarga terlantar,
wanita dan anak menjadi buruh dengan harga murah, muncul
kejahatan, anak putus sekolah.
1833 Undang-Undang Pabrik (The Security Acts of 1833) :
- Anak di bawah umur 9 tahun dilarang dipekerjakan sebagai buruh
pabrik atau di perusahaan pertambangan.
- Anak di atas umur 9 tahun yang bekerja dibatasi jam kerja,tidak
melebihi 9 jam setiap hari.
1834 Poor Law Reform of 1834 :
- Pengemis dan pengangguran tidak boleh bergelandang lagi dan
ditampung dalam rumah kerja.
- Pengemis dan penganggur yang cacat/sakit berada di rumah
perawatan.
- Bantuan untuk jompo terlantar, para cacat, dan janda yang punya
anak kecil.
1847 Pembaharuan Undang-Undang Pabrik : pekerja anak di bawah 18
tahun dan wanita maksimal 10 jam sehari.
10
Pembaharuan Sosial dan Organisasi Amal Masyarakat
Pembaharuan sosial : di berbagai bidang pendidikan, ekonomi, keagamaan,
maupun politik memberikan pandangannya terhadap usaha-usaha
penanggulangan kemiskinan.
- Munculya berbagai organisasi buruh
- Kelompok keagamaan dan intelektual :Salvation Army (Bala keselamatan)
- Gerakan kemanusiaan yang menentang perbudakan.
Pusic
Kesejahteraan sosial adalah sekumpulan tindakan-tindakan yang
dikembangkan oleh suatu masyarakat agar supaya masyarakat ini
apat mengatasi masalah-masalah sosialnya. (1965)
Richard Titmus
Pertama : Konsep pelayanan sosial yang berhubungan dengan
pemecahan masalah sosial dan patologi sosial; dengan upaya
untuk membantu penyesuaian dan rehabilitasi perorangan dan
keluarga-keluarga terhadap nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat.
Kedua : Konsep pelayanan sosial sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu di dalam masyarakat tanpa
memperhatikan pertimbangan nilai tentang perorangan maupun
keluarga-keluarga, tanpa memperhatikan apakah mereka
mengalami masalah sosial atau tidak. 13
Romanyshyn
Semua bentuk intervensi sosial yang tujuan utama dan
langsungnya adalah meningkatkan kesejahteraan perorangan dan
masyarakat secara keseluruhan. Kesejahteraan sosial menyangkut
berbagai penyediaan dan proses-proses yang langsung
berhubungan dengan penyembuhan dan pencegahan masalah
sosial, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan mutu
kehidupan. (1971)
Elizabeth Wickenden
Undang-undang,program-program, keuntungan-keuntungan,dan
pelayanan pelayanan yang menjamin dan memperkuat berbagai
jenis penyediaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial
yang diakui sebagai kebutuhan dasar bagi kesejahteraan warga
negara dan untuk berfungsinya secara lebih baik ketertiban sosial.
(1965)
Alfred J. Kahn
…terdiri dari program-program yang tersedia selain yang tercakup
dalam kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan kebutuhan
dasar seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dengan
tujuan meningkatkan derajat kehidupan komunal dan
berfungsinya individual,agar dapat mudah menggu- nakan
pelayanan-pelayanan ataupun lembaga-lembaga yang ada pada
umumnya,serta membantu mereka yang mengalami kesulitan dan
14
pemenu- han kebutuhan mereka.
Harold Wilensky dan Charles N. Lebeaux
18
Max Siporin
“Social work is defined as a social institutional method of helping
people to prevent and resolve their social problems, to restore and
enhance their social functioning”. (1975)
…sebagai suatu metode institusi sosial untuk membantu orang
mencegah dan memecahkan masalah mereka serta untuk
memperbaiki dan meningkat kan keberfungsian sosial mereka.
Charles Zastrow
“Social work is the professional activity of helping individuals,
groups, or communities to enhance or restore their capacity for
social functioning and to create societal conditions favorable to
their goals”. (1982)
… merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-
individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan
atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial
serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan
mereka mencapai tujuan.
22
Kelompok Profesional Dalam Bidang
Kesejahteraan
Sosial
Psikiatri
Pekerja Sosial
Psikolog
Dokter
Kesejahteraan
Sosial Perawat
Guru
Pengacara
23
Komponen Profesi Pekerjaan Sosial
Asumsi-Asumsi Pekerjaan Sosia
24
Kerangka Profesi Pekerjaan Sosial
A. Kerangka Pengetahuan (Body of Knowledge)
Pekerja sosial di dalam memberikan pelayanan kepada klien
harus mempergunakan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang
sudah teruji kevaliditasannya. Pengetahuan pada umumnya
dihasilkan dari research dan praktek yang sudah teruji
ketepatan dan kebenarannya.
26
b. Social Polcy (Kebijakan Sosial)
Pengetahuan tentang:
- perumusan kebijakan sosial yang berkaitan sistem pelayanan, baik
dari pemerintah maupun swasta.
- misi dan etika profesi dalam hal kebijakan sosial.
- partisipasi pekerja sosial dalam memanfaatkan dan mengembangkan
kebikajan sosial guna meingkatkan fungsionalitas individu, kelompok
dan masyarakat.
- komitment pekerjaan sosial terhadap keadilan sosial.
- permasalahan kesjahteraan sosial.
- ketimpangan distribusi/akses/kesempatan,sumber,barang,pelayanan
yang diperoleh kelompok minoritas, atau kelompok yang kurang
beruntung.
c. Social Work Methods
Pengetahuan tentang :
- cara-cara untuk meningkatkan keberfungsian sosial kliennya.
- proses pemecahan masalah.
- peranan-peranan yang dilaksanakan pekerja sosial dalam proses
pemecahan.
- interview, negosiasi, dan interaksi.
- pemahaman permasalahan manusia dan penggalian/pemanfaatan
sistem sumber.
27
d. Research (Penelitian)
Pengetahuan tentang pola-pola penelitian baik kwalitatif maupun
kwantitatif.
Charles Zastrow
a. General Social work Knowledge:
1. Social Policy and Services
2. Human Behavior and the Social environment
3. Methods of Social work Practice
b. Knowledge about a Specific Practice Field
c. Knowledge about a Specific Agency
d. Knowledge about Each Client
28
B. Kerangka Nilai Pekerjaan Sosial (Body 0f Value)
Pekerka sosial di dalam melaksanakan tugas-tugasnya selalu dipengaruhi
oleh nilai-nilai :
a. Nilai pribadi pekerja sosial (personal velues).
b. Nilai profesi pekerjaan sosial (profession values).
c. Nilai klien atau kelompok klien (the values of a client or client group).
d. Nilai masyarakat (the values of the larger cociety).
29
Prinsip-prinsip Pekerjaan Sosial
Individualization
Purposeful expression on feeling
Controlled emotional involvement
Acceptance
Nonjudmental attitude
Self determination
Confidentiality (Piccard, 1979)
Friedlander, 1977.
The principle of acceptence
The principle of communication
The principle of individualization
The principle of participation
The principle of confidentiality
The principle of case worker self awereness.
30
C. Kerangka Ketrampilan Pekerjaan Sosial (Body of
Skills)
Ketrampilan merupakan komponen penting dalam kerangka
referensi Pekerjaaan sosial, sebab ketrampilan pada prinsipnya
merupakan alat untuk memadukan antara kerangka pengetahuan
dan kerangka nilai.
Ketrampilan-ketrampilan dasar :
a. Ketrampilan memberikan pertolongan dasar.
b. Ketrampilan melakukan perjanjian/engangement.
c. Ketrampilan melakukan observasi.
d. Ketampilan berkomunikasi.
e. Ketrampilan empati.
Pendidik
Rohaniawan
Pekerjaan Sosial
Budayawan
Dokter
Psykolog
32
Persinggungan dalam Bidang Pekerjaan Sosial
di Masyarakat (Komunitas)
Antropolog
Ekonom
Pekerjaan Sosial
Sosiolog
Masyarakat
Lawyer
Engenering
33
Fungsi dan Tujuan Kesejahteraan Sosial
Tujuan Kesejahteraan sosial
Pada dasarnya tujuan kesejahteraan sosial adalah :
Untuk mencapai penyesuaian diri yang baik, menggali sumber-sumber
daya,meningkatkan dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan.
System Maintenance:
pemeliharaan dan menjaga kesinambungan atau
kelangsungan keberadaan serta tatanan nilai-nilai sosial
budaya.
35
System Control :
Mengadakan kontrol secara efektif terhadap perilaku yang
tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial yang
ada.
36
System Change :
Mengadakan perubahan ke arah
berkembangnya suatu sistem yang lebih
baik dan efektif bagi anggota masyarakat.
PBB
1. Perbaikan secara progresif daripada kondisi-kondisi kehidupan
manusia.
2. Pengembangan sumber-sumber daya manusia.
3. Berorientasi orang terhadap perubahan sosial dan penyesuaian
diri.
4. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk
tujuan-tujuan
pembangunan.
5. Penyediaan struktur institusional untuk berfungsinya pelayanan-
pelayanan
yang terorganisasi lainnya.
38
Richard M Titmuss
2. Pelayanan-pelayanan atau bentuk kepentingan untuk
meningkatkan kesejahteraan individu, keluarga, kelompok
dengan segera atau dalam jangka panjang
3. Pelayanan-pelayanan atau bentuk kepentingan untuk
melindungi masyarakat
4. Pelayanan-pelayanan atau bentuk kepentingan sebagai
invenstasi hal-hal yang perlu dilakukan seseorang untuk
pencapaian tujuan sosial
5. Pelayanan-pelayanan atau bentuk kepentingan sebagai
penggantian dari pelayanan-pelayanan sosial yang tidak
melayani.
40
Wilensky dan Lebaeaux mengemukakan 5 (lima) kriteria
untuk menentukan kegiatan yg bisa disebut sebagai “usaha
kesejahteraan sosial”
• Formal organization
• Social sponsorship and accountability
• Absence of profit motive as dominant program purpose
• Functional generalization ; an integrative view of human
needs
• Direct concern with human consumption needs
41