You are on page 1of 4

TOPIKAL APLIKASI FLUOR 1.

LARUTAN KUMUR Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20-50%.Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selama terjadikenaikan karies (Angela, 2005).Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian 0,25%larutan NaF 2 kali sehari untuk obat kumur mampu mereduksi karies sebesar 80 90% (dalam periode > 10 tahun). Cara Pemakaian Orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas, gunakan setiap hari setelah menggosok gigi dengan pasta gigi. Kumur sekitar 1 menit kemudian dikeluarkan dari dalam mulut,janganditelan, jangan makan dan minum selama 30 menit setelah berkumur. Instruksikan anak di bawah usia 12 tahun dalam kebiasaan berkumur ( untuk meminimalkan menelan). Kelebihan 1.

Pemakaian fluor dalam bentuk larutan merupakan salah satu tindakan perlindungankhusus yang paling baik, bilamana prosedur lain yang menggunakan fluor tidak dapatdijalankan dan terutama dimana konsentrasi fluor dalam air setempat adalah sangatsedikit. 2.

Zat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah sodium fluoride karena sodiumfluoride ini dapat disimpan untuk waktu yang agak lama serta memiliki rasa yang cukup baik bagi si pemakai

PENCEGAHAN KARIES (GIGI BERLUBANG) DENGAN FLOUR


PIKIRAN RAKYAT 20 AGUSTUS 2000 Oleh : Faizal Rachman Sekitar dua minggu yang lalu ada seorang ibu dengan anaknya yang berumur kira-kira 5 tahun datang ke klinik penulis. Ibu tersebut mengeluh karena anaknya sering sakit gigi dan gigi-giginya banyak yang berlubang. Ibu itu bertanya kepada penulis bagaimana, dok supaya

gigi anak saya kuat dan tidak mudah berlubang? Itulah pertanyaan yang sering muncul dari orang tua yang biasa mengantar anaknya berobat ke klinik gigi atau dokter gigi. Kalau penulis amati keadaan ini, maka hal ini merupakan indikasi bahwa informasi tentang perawatan gigi di masyarakat masih kurang dan belum mencapai sampai masyarakat lapisan bawah. Karies merupakan penyakit gigi yang paling banyak ditemukan dalam masyarakat dibandingkan dengan penyakit-penyakit lain dalam rongga mulut. Untuk itu perlu penanganan yang serius dalam pencegahan karies sedini mungkin. Telah banyak peneliti melakukan penelitian untuk menemukan cara bagaimana caranya mencegah terjadinya karies. Dan ternyata para peneliti memilih flour sebagai suatu bahan terbaik yang dapat mencegah terjadinya atau berlanjutnya proses karies. Flour merupakan suatu zat anorganik alami yang termasuk golongan halogen (VII A) dalam tabel periodik unsur-unsur kimia. Flour bereaksi dalam bentuk ion-ion, oleh sebab itu flour harus didapat dari cairan atau sedikit padat yang telah mencair. Terhadap gigi flour bereaksi dengan email membentuk flour appatite yang kuat terhadap karies. Flour terdapat dimana-mana seperti: tumbuh-tumbuhan, tahan, air dan dalam bumi. Flour didapat dalam bentuk flourspar atau flourite (CaF2), Cryolite (Sodium AIF), flour appatite. Pada manusia atau binatang, flour ditemukan sebagian besar pada tulang dan sebagian kecil tampak pada jaringan dan cairan tubuh. Peranan flour dalam menjaga kesehatan gigi adalah berupa: mengurangi kelarutan email gigi terhadap asam dan menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga menghambat pembentukan asam oleh bakteri. Pemberian flour dapat dilakukan bermacam-macam cara, seperti: A. Pemberian secara Sistemik (dari dalam tubuh). Pemberian dangan cara ini dpat dilakukanberupa : Pemberian flour dalam air minum: flour yang dimasukan kedalam air minum dengan kadar antara 0,8 1,2 ppm, ternyata mampu untuk mengurangi terjadinya karies dan tanggalnyagigi (tooth loss). Begitu pula pemberian flout dalam air minum selama masa kehamilan sangat menguntungkan bagi kesehatan gigi anak. Berdasarkan penelitian blayney, mengatakan bahwa anak-anak yang dilahirkan setelah

pemberian flour pada ibunya, akan memperhatikan karies yang lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang lain. Pemberian flour dalam garam dapur. Pemberian flour dangan cara ini kurang efektif, bahkan berdasarkan penelitian pemberian dengan cara ini, memberikan hasil yang relatif rendah terhadap pencegahan terjadinya karies. Pemberian flour dalam air susu Konsentrasi flour dalam air susu harus tinggi daripada dalam air, hal ini disebabkan daya absorbsi tubuh terhadap flour yang ada dalam air susu sekitar 0-15%. Lebih rendah yang diabsorbsi dari air. Berdasarkan penelitian anak-anak yang meminum air susu yang ditambah dengan flour (setelah liter susu ditambah satu miligram flour dalam bentuk Naf Vina Flour) setiap hari selama 4 tahun, ternyata dihasilkan pengurangan karies 80%. Pemberian flour dalam bentuk tablet. Selain penggunaan flour dalam air, pemakaian tablet flour adalah termasuk cara efektif. Mengisap tablet yang mengandung flour akan memberikan efek berganda secara lokal dan sistematik. Tablet flour yang sering dipakai terdiri senyawa Natrium Flourida dan mengandung 0,25 mg flour per tablet. Pemberian tablet flour sebaiknya dilakukan sedini mungkin sesudah anak lahir, sebab apabila dilakukan setelah pembentukan matrik gigi tidak ada manfaatnya lagi. Pemberian flour dapat dimulai dalam periode enam bulan pertama sesudah lahir, yaitu pada periode menyusui. Bila pada anak yang menyusu ingin diberi tablet flour, maka tablet harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum diberikan dan dapat dicampur dalam makanan. Pemberian flour pada anak-anak di bawah 4 tahun tidak boleh sekaligus, tetapi dosis perhari harus dibagi beberapa kali pemberian dalam sehari. Sesudah anak berumur 4 tahun maka baru bisa diberikan 1 tablet sehari setelah makan atau sebelum tidur malam, anak harus menggosok gigi sebelum pemberian tablet flour. B. Penggunaan flour secara lokal. Pemberian dengan cara ini dapat dilakukan berupa: 1. Pemberian flour secara pengusalan dapat dilakukan oleh dokter gigi,

perawat gigi atau dental hygienist. Yang dimaksud dengan aplikal topikal adalah pengolesan langsung flour yang pekat pada email. Setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan semprotan udara, maka permukaan gigi dioles dengan larutan yang dibiarkan mengering (selama 4 menit). Selain itu penderita selama satu jam tidak boleh makan, minum dan berkumur-kumur. Aplikasi flour dengan cara ini efektif dalam mengurangi frekuensi karies gigi sekitar 40%, bergantung pada jumlah aplikasi, cara pengulasan, konsentrasi dan komposisi larutan. 2. Kumur-kumur dengan larutan yang mengandung flour. Obat kumur yang mengandung flour belum banyak ditemukan dibandingkan tablet flour. Pemakain flour dalam bentuk larutan merupakan salah satu tindakan perlindungan karies yang paling baik, apabila konsentrasi flour dalam air minum setempat kurang. Obat kumur yang paling sering digunakan adalah Sodiium Flouride, karena zat ini dapat disimpan untuk waktu yang lama serta memiliki rasa yang cukup baik bagi pemakai. 3. Menyikat gigi dengan pasta gigi. Dengan alasan kosmetik, sebagian besar masyarakat memakai pasta gigi. Oleh sebab itu, untuk mengadakan aplikasi flour dengan dosis kecil setiap hari, dapat dilakukan dengan menambahkan flour dalam pasta gigi. Untuk menghambat proses karies pada anak-anak ternyata tidak cukup hanya dengan pemakaian pasta gigi yang mengandung flour, tetapi harus dikombinasi dengan aplikasi flour yang lain. Melihat besarnya peranan flour untuk mencegah terjadinya karies gigi, dapat menjadi pilihan bagi masyarakat, terutama bagi orang tua untuk menjaga kesehatan gigi anak-anaknya sedini mungkin, agar gigi anakanak kita selalu sehat dan kuat. Dan tentunya juga berpengaruh terhadap kesehatan anak keseluruhan. (Faizal Rachman, dokter gigi alumni Universitas Padjadjaran Bandung)***

You might also like