You are on page 1of 8

Jamur Zygomycota. Amatilah jamur pada tempe, maka Anda akan mengetahui bentuk dari kelompok kelas ini.

Gambar 6.5 Struktur tubuh jamur tempe (Rhizopus stolonifer) Berdasarkan Gambar 6.5 terlihat jelas bentuk struktur tubuh Zygomycota yang terdiri atas hifa dan sporangium. Jika hifanya menjadi tidak memiliki sekat (septa) atau hifa senositik, maka menjadi ciri khas dari kelompok kelas Zygomycota. Kelompok kelas Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu hifa yang menjalar di permukaan substrat disebut stolon, hifa yang menembus ke dalam substrat seperti akar disebut rizoid, dan hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium disebut sporangiosfor. Sporangium atau kotak spora akan menghasilkan sporangiospora/spora. JamurZygomycota bisa menghasilkan spora, maka cara reproduksinya dapat dilakukan secara aseksual yaitu apabila sporangium telah matang (biasanya berwarna hitam) maka dindingnya robek dan pecah yang menghasilkan banyak spora, selanjutnya akan keluar dan menyebar dengan bantuan angin. Jika jatuh di tempat yang cocok, maka akan tumbuh membentuk hifa baru. Ciri khas dari jamur Zygomycota adalah reproduksi seksualnya membentuk spora khusus, yaitu zigospora sehingga dimasukkan dalam kelas Zygomycota. Cara reproduksi dengan seksual, yaitu secara konjugasi, dimulai dari ujung-ujung hifa yang berlainan jenis terdiri atas hifa jantan (hifa +) dan hifa betina (hifa -), kedua hifa tersebut bersifat haploid (n). Apabila kedua hifa tersebut mengalami pembengkakan dan pemanjangan pada ujungnya, maka akan bertemu dan bersatu dan selanjutnya akan melebur dan akan menghasilkan zygot berdinding tebal yang disebut zygospora (bersifat diploid 2n). Karena berdinding tebal, maka dia tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk. Pada saat ini terjadi fase istirahat (dormansi) selama 1-3 bulan. Apabila keadaan lingkungan telah membaik, maka zygospora akan berkecambah serta tumbuh menjadi hifa-hifa baru dan akan membentuk sporangiosfor yang pada ujungnya terdapat sporangium yang berisi spora dan selanjutnya akan terjadi proses reproduksi aseksual, demikian seterusnya.

Gambar 6.6 Perkembangbiakan secara aseksual dan seksual pada Rhizopus stolonifer Rhizopus stolonifer dapat membantu terbentuknya tempe, yaitu dapat membantu menguraikan protein kedelai menjadi protein sederhana dan asam amino, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan. Karena dia mampu menguraikan, sehingga mempunyai kesamaan fungsi dengan bakteri. Jamur kelas ini hidup secara saprofit, baik di tanah, sisa-sisa organisme, kayu lapuk, misalnyaMucor yang hidup pada roti yang sudah basi. Tetapi ada juga yang lebih menguntungkan, misalnya Rhizopus oryzae yang digunakan untuk pembuatan sake (minuman khas Jepang). Selain untuk membuat sake, golongan jamur ini adapula yang digunakan untuk mengendalikan populasi nyamukAedes aegypti (penyebar penyakit demam berdarah), yaitu dengan menggunakan jamurEntomophthera culicis. Mengapa jamur ini dapat mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti? Jamur Entomophthera culicis bisa hidup sebagai parasit di dalam rongga tubuh nyamuk, selanjutnya akan menggerogoti membran tubuh nyamuk bagian dalam sehingga lama kelamaan nyamuk tersebut akan mati. Pertama tama, yaitu : Jamur Tempe. Jamur tempe terdiri atas tiga tipe hifa yaitu : a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti) b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

Sumber : http://jordyanalcaff.blogspot.com/2013/03/praktikum-jamur-tempe-rhizopusorizae.html#ixzz2h1IfLwRU

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akanserat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi danantioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur(strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Yang kedua, yaitu : Jamur Nasi Rhyzopus Stolongifor adalah jamur yang berada pada nasi, yang juga mempunyai sporongium, spora dan sporangifor dan mempunyai warna agak kemerah-merahan. Sporangiofor Rhizopus tidak bercabang dan setelah pemanjangan sampai batas tertentu bagian ujung tampak membesar dan membentuk sporangium dengan menggunakan pembesaran 10 x 10. Yang ketiga, yaitu : Jamur Roti Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium Kesimpulan

Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagian bagiannya. Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Dan dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota, basidiomycota, ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas: rizoid, stolon, sporangiofor,spora, sporangium, hifa.

Sumber : http://jordyanalcaff.blogspot.com/2013/03/praktikum-jamur-tempe-rhizopusorizae.html#ixzz2h1MueOXq

tape Tapai atau tape) adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi[1]. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp.,Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp.[1], namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semicair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket[1]. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah[1].

A. LANDASAN TEORI Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain Saccharomycescerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).

nasi 1. Jamur Tempe

Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang- cabang yang berupa hifa-hifa yang banyak, dan diujung hifa ada sporangium yaitu sebagai kotak spora.

2.

Jamur pada Fermipan Fermipan adalah bahan pengembang dalam pembuatan kue, dalam campuran fermipan dangan air ini yang kami lihat sejenis bercak-bercak yang berwarna hitam.

3.

Jamur pada ragi

Ragi ini biasanya digunakan dalam pembuatan tape, dalam ragi ini yang kami lihat adalah bercak-bercak bulatan kecil yang berwarna hitam.

4.

Jamur pada nasi basi Kami melakukan pengamatan terhadap nasi yang telah basi yang berair dan berbau. Yang kami lihat adaah seratserat seperti benang halus yang berupa hifa. Jamur pada roti yang telah basi Kami melakukan basi dan terlihat pada roti itu, yang halus dan serat-serat Memiliki hifa pendek sebagai akar (rizoid) menyerap zat-zat yang

5. pengamatan pada roti yang telah jamur-jamur yang telah tumbuh kami lihat yaitu benang-benang yang dalam jamur disebut hifa. bercabang-cabang dan berfungsi untuk melekatkan diri serta

diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora). E. 1. Permasalahan

a. Nama spesies dari jamur yang telah kelompok kami amati dan penggolongan divisinya : Jamur tempe : Zygomycota : Rhizopus oryzae Jamur fermipan : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae Jamur ragi : Ascomycota : Saccharomyces cerevisiae

Jamur nasi basi: Zygomycota : Rhizopus stolonifer Jamur roti basi : Zygomycota : Rhizopus stolonifer b. ciri khas divisi Zygomycota Ada yang hidup saprofit dan parasit Dinding sel mengandung kitin Hifa tidak bersekat (hifa seonestik) sehingga terlihat seperti pipa atau buluh; Miselium bercabang banyak tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru; perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi. Ciri ciri Ascomycota Hifa bersekat Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) yang disebut askospora. Kumpulan askus akan membentuk askokarp. Untuk Ascomycota bersel banyak berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa Sedangkan yang bersel satu, reproduski aseksualnya dengan membentuk tunas yang disebut blastospora Cara perkembangbiakan jamur pada tempe yaitu cabang pendek rhizopus yang berjenis jantan dengan cabang pendek rhizopus dari individu lain berjenis betina bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu hifa jantan akan memberikan isi selnya pada hifa betina. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi, dan terbentuk zigot. Zigot akan berkembang membentuk zigotspora yang memiliki dinding tebal yang disebut

2.

zigosporangium. Kemudian zigotspora memasuki periode dimana ia tidak melakukan aktifitas metabolisme. 3. Kedelai yang telah ditumbuhi jamur tempe dapat menjadi lunak dan rasanya menjadi lebih enak karena kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna dan ternyata bau langu dari kedelai juga akan hilang. 4. Manfaat dari jamur tempe adalah tentu saja berguna dalam pembuatan tempe, dan dapat meningkatkan gizi tempe. Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzimenzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebut lebih lunak dan dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino Selain itu jamur Rhizopus oryzae mampu menghasilkan protease. Perubahan-perubahan lain yang terjadi selama fermentasi tempe adalah berkurangnya kandungan oligosakarida penyebab flatulence. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampai fermentasi 72 jam. Selama fermentasi, asam amino bebas juga akan mengalami peningkatan dan peningkatannya akan mencapai jumlah terbesar pada waktu fermentasi 72 jam. Kandungan serat kasar dan vitamin akan meningkat pula selama fermentasi kecuali vitamin B1 atau yang lebih dikenal dengan thiamin F. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari eksperimen yang kami lakukan. Jamur pada nasi basi, roti basi, dan tempe merupakan kelompok zygomycota, yang memiliki struktur tubuh berhifa, miselium bercabang, dan memiliki kotak spora di ujung hifa. Sedangkan ragi tape dan pengembang kue, masuk kelompok ascomycota. Namun tidak menggunakan askospora sebagai alat reproduksi, melainkan dengan tubuh bertunas. Tidak semua jamur dapat berakibat buruk pada kita, bahkan banyak jenis jamur yang bermanfaat bagi kita, utamanya dalam pembuatan makanan, seperti pembuatan tempe, tape, dan pengembang kue. Bahkan kedelai yang sudah menjadi tempe memiliki kadar gizi yang lebih tinggi

You might also like