Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK
:2
ANGGOTA : 1.Dinda Andiani (230210130063) 2. Erik Riksamunir (230110130119) 3. Fathin Abdillah (230110130168) 4. Muhammad musa d.w (230110130157) 5. Taufiq Hidayat (230110130128) 6. Thesar Maulana (230110130126)
1.2 Tujuan
Disamping untuk memenuhi tugas kelompok kimia dasar, makalah ini juga bertujuan untuk mengembangkan ilmu kimia, khususnya stokiometri. Makalah ini dikhususkan agar pembaca dapat memahami operasi perhitungan kimia secara mendasar, sehingga dapat memahami kimia secara umum.
2. Pembahasan
2.1 masa atom
Satuan satu atom sering disebut dengan 2 dalton. Penentuan suatu masa atom dapat ditentukan dengan cara melihat electron proton dan neutronnya. Nyatanya massa atom tidak bisa ditentukan begitu saja, diperlukan suatu atom standar yang memadai untuk bisa memperkirakan massa atom lainnya. Para ahli sudah setuju menggunakan isotop karbon-12 sebagai standar atom internasional karena mempunyai 6 proton dan 6 neutron. dan C-12 memiliki massa atom tepat 12 satuan massa atom (sma) sehingga ideal untuk dijadikan patokan 1 sma adalah suatu massa yang besarnya tepat sama dengan seperdua belas massa dari 1atom karbon-12. Sehingga : 1 sma = massa satu atom karbon-12
Perhitungan massa atom lain dapat dilakukan dengan mengalikan kerapatan relatif atom dengan massa karbon (12,20 sma). Namun dalam suatu atom yang memiliki lebih dari satu isotop akan memiliki hasil yang relatif. Maka diperlukan penghitungan rata-rata dari massa atom tersebut. Perhitungan dapat dilakukan dengan mengalikan kelimpahan isotop atom A dengan massa isotop atom A yang dijumlahkan dengan hasil kali dari kelipahan isotop atom a yang lain dengan massa isotop atom A yang lain pula. (kelimpahan A) (massa A) + (kelimpahan (A-Z) (massa A-Z) + + (kelimpahan A-X) (massa A-X) Contoh : C-12 memiliki kelimpahan 98,90% dengan massa 12,00 sma C-13 meiliki kelimpahan 1,10% dengan massa 13,00335% sma Massa atom rata-rata dari karbon = (0,9890) (12,00sma) + (0,0110) (13,00335 sma) = 12,01sma Karena kelimpahan C-12 lebih banyak dari C-13, maka massa atom rata-ratanya lebih medekati 12 sma.
Dimana melambangkan unsur. Secara sederhana, hubungan mol dan jumlah partikel dapat ditulis sebagai berikut: Dengan adalah jumlah mol, dan 6
Sementara, hubungan antara jumlah mol dan massa zat adalah : Massa = mol x Massa molar
Jadi, massa molekul H2O adalah 18,02 sma. Metode paling akurat untuk menentukan massa atom dan massa molekul adalah metode spektometri massa. Pada sebuah spektometri massa, suatu sampel gas ditembak oleh aliran elektron berenergi tinggi. Tumbukan antara elektron dan atom (atau molekul) gas menghasilkan ion positif dengan terlepasnya satu elektron dari tiap atom atau molekul. Ion-ion positif ini (dengan massa m dan muatan listrik e) di perceat oleh dua buah berlawanan saat ion- ion tersebut melewatinya. Setelah melewati kedua lempeng, ion-ion ini kemudian dibelokan oleh sebuah magnet sehingga bergerak melengkung. Jari jari lintasannya tergantung pada perbandingan antara muatan listrik dan massa (yaitu e/m). ion dengan perbandingan e/m lebih kecil mempunyai lintasan seperti kurva dengan jari-jari yang lebih besar dari pada ion-ion yang memiliki perbandingan e/m lebih besar, sehingga ion-ion dengan muatan listrik sama tetapi massanya berbeda akan terpisah satu sama lain. Massa dari setiap ion(dan juga atom atau molekul induk) di tentukan oleh sajeauh mana ion-ion tersebut di belokan.akhirnya, ion-ion tersebut sampai pada sebuah detektor, mencatat arus listrik dari tiap jenis ion. Jumlah arus listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah ion, sehngga kita dapat menentukan kelimpahan relatif dari isotopisotopnya
molar rumus empirisnya, maka kita dapat menggunakan massa molar untuk menemukan rumus molekul. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut:
Suatu sampel senyawa dari Nitrogen (N) dan oksigen (O) mengandung 1,52 gram N dan 3,47 gram O. Massa molar dari senyawa yang diketahui antara 90 gram dan 95 gram. Tentukan rumus empiris, rumus molekulnya dan massa molarnya!! Jawab : MisalkannN dan nO adalah mol nitrogen dan mol oksigen. Sehingga: 8 5 4 7 3 47 6 Jadi, rumus senyawanya adalah N0,108O0,217. lalu, kita bagi kedua bilangan menjadi subskrip terkecil (1,08). Setelah pembulatan, didapat rumus empirisnya yaitu NO2. Rumus molekul akan sama dengan rumus empiris atau sama dengan kelipatan bilangan bulat dari rumus empiris tersebut. Maka, kita tentukan dahulu massa molarnya.
Massa molar empiris = 14,01 g + 2 (16,00 g) = 46,02 g Tentukan jumlah satuannya dari perbandingan: 95 46
Jadi, massa molar senyawa ini adalah 2x massa molar rumus empirisnya. Sehingga, rumus molekulnya adalah (NO2)2 atau N2O4. Massa molarnya adalah 2(46,02 g) atau 92,04 g, yaitu antara 90 g dan 95 g.
Tanda + be a ti be eaksi dengan dan tanda be a ti menghasilkan. Sehingga, dapat dibaca Molekul hid ogen be eaksi dengan molekul oksigen menghasilkan ai . Arti diatas secara anatomi reaksi kimia adalah 2 unsur H ditambah dengan 2 unsur O menghasilkan 2 atom H dan 1 atom O. Tetapi persamaan tersebut belumlah lengkap, karena atom oksigen 2x lebih banyak di sisi kiri tanda panah dari pada sisi kanan tanda panah. Agar tercapai hukum kekekalan massa, maka jumlah tiap atom sebelum reaksi harus sama dengan jumlah atom setelah reaksi, sehingga perlu dilakukan penyetaraan kimia. Penyetaraan kimia dilakukan dengan menempatkan koefisien yang sesuai. Dalam kasus ini, koefisien yang tepat adalah dua (2) yang ditempatkan didepan H2 dan H2O. sehinga reaksinya menjadi
H2 dan O2 disebut sebagai reaktan (kiri tanda panah), yaitu material awal dari reaksi kimia. H2O dalah produk (kanan tanda panah), yaitu substansi yang terbentuk sebagai hasi suatu reaksi kimia. wujud fisik darireaktan produk, ditulis menggunakan huruf g (gas), l (liquid/cairan), s (solid/padatan), dan aq (aqueus/ larutan). Huruf-huruf tersebut disimpan di bagian samping kiri molekul tersebut.
Penyetaraan reaksi kimia dapat dilakukan secara umum sebagai berikut: Identifikasi semua reaktan dan produk, dan tulis persamaannya. Setarakan persamaan tersebut dengan mencoba berbagai koefisien yang berbeda Cari unsur yang muncul hanya sekali pada tiap sisi persamaan dengan jumlah atom yang sama.
4 Karena NO menghasilkan dalam jumlah yang lebih kecil, pastilah NO yang merupakan pereaksi pembatas. Dalam perhitungan stokiometri, tahap pertama adalah menentukan reaktan mana yang menjadi pereaksi pembatas. 7
3. Kesimpulan
Stoikiometri adalah perhitungan dalam kimia meliputi kuantitas dari reaktan dan produk persamaan kimia. Perhitungan stoikiometri meliputi hubungan massa, massa molar, jumlah partikel, dan bilangan Avogadro seperti pada skema:
mol
massa g/Mm
Perhitungan reaksi bersifat relative, karena itu diperlukan persen hasil perbandingan. Stoikiometri dapat menentukan rumus empiris dan rumus molekul.
Daftar pustaka
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.