You are on page 1of 4

h.

Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut Tonoplas

Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati

Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.

(4) Vakuola

• Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi berbeda-beda.


Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom.
• Pada sel tanaman vakuola pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan,
berperanan dalam pertumbuhan sel dan berfungsi sebagai lisosom besar.
• Pada protista vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur air.

Vakuola Sel Tumbuhan


Vakuola adalah kantung bermembran dalam sitoplasma sel dengan bebagai fungsi. Pada
sel dewasa tumbuhan, vakuola cenderung lebih besar, dengan fungsi penyimpanan,
buangan metabolisme, perlindungan, dan pertumbuhan. Banyak sel sel tumbuhan
mempunyai vakuola besar, tunggal disebut vakuola sentral yang menempati ruang sel
sekitar 80% atau lebih. Vakuola dalam sel hewan, cenderung lebih kecil, dan lebih
digunakan secara temporer digunakan untuk menyimpan bahan-bahan atau untuk
mengangkut bahan.
Gbr. 1.7. Vakuola
Vakuola sentral dalam sel tumbuhan (lihat gambar 1.7) dilingkupi oleh membran,
disebut tonoplas, bagian yang sangat penting dan terintegrasi dengan jaringan sistem
membran (endomembran).
Vakuola sel tumbuhan merupakan ruangan serbaguna. Vakuola ini merupakan tempat
menyimpan senyawa organik seperti protein yang ditumpuk dalam vakuola sel dalam
benih. Vakuola juga merupakan tempat penimbunan ion anorganik yang utama dari sel
tumbuhan, seperti kalium dan klorida. Banyak sel tumbuhan menggunakan vakuolanya
sebagai tempat pembuangan produk-samping metabolisme yang dapat membahayakan sel
itu sendiri, jika terakumulasi dalam sitosol. Sebagian vakuola mengandung banyak
pigmen yang mewarnai sel tersebut, seperti pigmen merah dan biru dari mahkota bunga
yang membantu memikat serangga penyerbuk untuk datang ke bunga tersebut. Vakuola
dapat juga membantu melindungi tumbuhan melawan pemangsanya karena mengandung
senyawa yang beracun atau beraroma tak sedap bagi hewan. Vakuola memegang peran
utama dalam pertumbuhan sel tumbuhan, yang memanjang begitu vakuolanya menyerap
air, membuat sel dapat menjadi lebih besar dengan hanya membuat sitoplasma baru yang
minimal. Vakuola besar sel tumbuhan berkembang dari penggabungan vakuola-vakuola
yang lebih kecil, yang diambil dari retikulum endoplasma dan badan golgi.
Peran vakuola dalam turgiditas dan bentuk sel.
Bentuk dan ketegaran jaringan yang tersusun dari banyak sel yang hanya memiliki
dinding primer; adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan dari dalam
vakuola. Tekanan timbul karena osmosis.
Ada aspek penting lain dari vakuola yang membuat tumbuhan nampak seperti yang
klta lihat. Untuk mempertahankanh idupnya, tumbuhan perlu menyerap cukup banyak air,
unsur mineral, karbon dioksida, dan cahaya matahari. Setiap faktor tersebut, bahkan
cahaya matahari sering langka atau sedikit sekali diperoieh dari lingkungan. Luas
permukaan yang besar sangat memudahkan penyerapan keempat faktor tersebut oleh
tumbuhan: akar yang bercabang-cabang mengasuki sejumlah besar volume tanah,
permukaan dedaunan menangkap cahaya matahari dan menyerap karbon dioksida dari
atmosfer. Cara organisme mendapatkan permukaan yang luas dimulai dengan memiliki
volume yang cukup besar dan kemudian memecah-mecah menjadi lapisan tipis seperti
dedaunan, atau menjadi struktur sempit panjang seperti akar atau jarum-jarum konifer.
Tumbuhan mempunyai volume cukup besar karena vakuolanya terisi air dengan jumlah
lebih besar daripada yang dimiliki protoplasma sel lain. Jika sel tumbuhan hanya
mengandung protoplasma tanpa vakuola seperti halnya sel hewan, maka sel tumbuhan
hanya dapat mempunyai sebagian kecil dari luas permukaannya sekarang. Bagi hewan,
amatlah penting memiliki volume yang kompak dengan permukaan yang terbatas dan
protoplasma yang pekat agar dapat menghasilkan energi dan mengurangi kelembaban
untuk bergerak. Kedua fungsi vakuola tumbuhan, yakni memelihara turgor dan
mempertahankan volume yang besar, merupakan fungsi yang statis

Vakuola untuk penyimpanan dan penimbunan


Konsentrasi bahan terlarut di vakuola itu tinggi, hampir setinggi konsentrasi garam di air
laut dan di sitosol (umumnya 0,4-0,6 M). Ada ratusan bahan terlarut, termasuk berbagai
garam, molekul organik kecil seperti gula dan asam amino, beberapa protein dan molekul
lain. Sejumlah vakuola mengandung pigmen dalam konsentrasi tinggi yang menghasilkan
warna pada bunga (sedemikian terkonsentraspi pada vakuola sel epidermis sehingga
pigmen itu menutupi warna hijau kloroplas). Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola
mengandung bahan yang bisa meracuni sitoplasma, misalnya hasil metabolisme sekunder
(contohnya alkaloid, dan berbagai senyawa bermolekul gula). Kadang juga vakuola
mengandung kristal; kristal kalsium oksalat lazim didapatkan pada beberapa spesies.
Didapatkannya semua senyawa tersebut dalam vakuola telah lama menimbulkan dugaan
bahwa vakuola merupakan semacam tempat untuk menampung hasil buangan sel dan
kelebihan mineral yang diambil oleh tumbuhan. Kita sekarang tahu bahwa banyak dari
senyawa ini berperan jauh lebih dinamis daripada hanya sekadar tersimpan di sana,
walaupun -penyimpanan, termasuk penyimpanan hasil buangan, memang salah satu
peran penting vakuola. Beberapa senyawa ini terperangkap di vakuola karena kondisinya
berubah ketika memasuki lingkungan baru di vakuola yang, sekurang-kurangnya, sering
lebih asam daripada sitosol. Merah netral misalnya, melewati tonoplas sebagai basa bebas
lipofilik, tapi ia mengion ketika menerima proton di vakuola. Dalam kondisi seperti ini ia
tidak dapat lagi melewati tonoplas. Ca2+ terperangkap dengan cara diendapkan dengan
oksalat, fosfat, atau sulfat, membentuk kristal. Tapi, biasanya vakuola mengandung Ca2+
dalam konsentrasi milimol saja.

Vakuola sebagai lisosom


Enzim di vakuola mencerna berbagai macam bahan yang diserap ke dalam vakuola,
termasuk mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah. Hal ini mungkin
terjadi sewaktu protoplas sel kayu rusak dan mati. Dalam hal ini, vakuola berlaku sebagai
lisosorn, yaitu organel sel yang umum didaputi di sel hewan beberapa cendawan, dan
protista. Lisosom mengandung enzim pencerna (hidrolitik) yang memecah bahan yang
diserapnya, atau enzim ini mencerna protoplasma setelah sel mati dan merusak membran
lisosom. Pentingnya peran ini bagi vakuola masih diteliti karena tidak semua enzim
pengurai protein sel terdapat di vakuola. Barangkali hanya sekitar 10% terdapat pada
tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan pada sel khamir, 90% dan enzim ini berada di
vakuola.

Peran pada homeostasis


Homeostasis adalah kecenderungan beberapa parameter fisiologi untuk dipertahankan
pada suatu tingkat yang boleh dikatakan konstan. Kebanyakan kajian tentang homeostasis
melibatkan hewan; suhu tubuh burung dan mamalia merupakan contoh yang baik-sekali
untuk menjelaskan fenomena itu. Contoh yang baik pada tumbuhan ialah konsentrasi
berbagai senyawa dalam sitosol yang boleh dikatakan konstan, misalnya konsentrasi ion
hidrogen (pH). Vakuola memegang peran penting dalam mempertahankan pH sitosol
yang konstan itu. Kelebihan ion hidrogen di sitosol akan dipompa masuk ke vakuola.
Rasa masam yang tajam pada jeruk karena konsentrasi aram sitrat yang tinggi di vakuola
merupakan contoh yang jelas. Vakuola yang demikian memiliki pH-sampai 3,0 padahal
pH sitosol di sekitarnya antara 7,0 dan 7,5 (mendekati netral). Asam organik lain
dipunyai oleh vakuola tumbuhan sekulen CAM (tumbuhan dengan metabolisme asam
Crassulaceae), yang menghasilkan asam pada malam hari dan mengolahnya dalam
fotosintesis pada siang hari. Kebanyakan vakuola agak bersifat asam (pH = 5-6). Telah
terbukti melalui percobaan bahwa bila pH di sekitar sel tumbuhan berubah secara drastis,
perubahan itu terlihat pada pH vakuola, sedangkan pH sitosol tetap konstan. Ca2+ dan
ion fosfat akan meracuni sitoplasma bila konsentrasinya terlalu tinggi. Vakubla menyerap
kedua jenis ion ini, sehingga konsentrasinya dalam sitosol selalu dipertahankan pada
batas yang cocok – kadang 1000 kali lebih rendah di sitosol daripada di vakuola.
Diketahui bahwa kadang Ca2+ terperangkap di vakuola dalam bentuk kristal kalsium (RE
mungkin berperan dalam mengendalikan Ca2+ di sitosol). Fosfat dan nitrat adalah contoh
ion esensial yang disimpan dalam vakuola. Jika tingkat fosfat dan nitrat di sitosol turun
terlalu rendah, maka kedua ion ini keluar dari vakuola dan masuk ke sitosol. Hal yang
sama terjadi pula pada gula, asam amino, dan banyak bahan cadangan lain. Jadi,
barangkali vakuola memang merupakan tempat penampungan, tapi sekaligus juga
menjadi gudang. Senyawa terlarut dalam vakuola menentukan sifat osmotiknya dan
karena itu juga menentukan sifat osmotik sitosol yang menyertainya (sitosol dan vakuola
selalu berimbang); inilah contoh lain peran vakuola dalam homeostasis. Tapi, ada
beberapa pengecualian. Senyawa tertentu seperti prolin (suatu asam amino) muncul di
dalam jaringan yang berada di bawah keadaan rawan air atau rawan garam, tapi
konsentrasi tinggi itu terjadi di sitosol. Senyawa tersebut berfungsi melindungi enzim
sitosol dari lingkungan rawan air dan rawan garam itu. Maka, tepatlah bila senyawa
tersebut berada di sana.
Proses metabolik dalam vakuola
Beberapa reaksi kimia pada sel hidup terjadi di vakuola. Misalnya, tahap akhir sintesis
etilen (suatu pengatur tumbuh berbentuk gas) sebagian besar berlangsung pada tonoplas
vakuola, dan bermacam perubahan bentuk gula juga terjadi di sana. Beberapa metabolit
sekunder yang tersimpan di vakuola mengalami perubahan kimiawi pula di situ.
Penemuan yang dihasilkan selama beberapa tahun terakhir ini diperoleh melalui kajian
terhadap vakuola yang diisolasi.
Peroksisom
Mikrobodi adalah kelompok organel yang terdapat dalam sitoplasma semua sel, bentuk
kasar. Ada beberapa jenis mikrobodi, tercakup didalamnya adalah lisosom, tetapi
peroksisom adalah paling umum.

You might also like